Blog

  • Rumah Rusak Akibat Bencana Bakal Diganti Rp 60 Juta Per Unit

    Rumah Rusak Akibat Bencana Bakal Diganti Rp 60 Juta Per Unit

    Banda Aceh, Beritasatu.com  – Presiden Prabowo Subianto menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp 60 juta per unit untuk membantu warga terdampak bencana yang kehilangan atau mengalami kerusakan rumah akibat longsor dan banjir bandang di sejumlah wilayah.

    Keputusan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (7/12/2025) malam. Dalam forum itu, Presiden menerima laporan terkait pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) untuk para pengungsi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Per hari ini, Bapak Presiden, rumah masyarakat yang rusak itu sampai 37.546 rumah baik yang rusak berat, rusak berat ini termasuk yang hilang kena sapu banjir, kemudian rusak sedang, dan rusak ringan,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam rapat tersebut, dilansir dari Antara.

    Suharyanto menegaskan bahwa angka tersebut masih dapat bertambah karena proses pendataan bersama kementerian terkait masih berlangsung.

    Dalam pertemuan itu, ia juga mengusulkan agar pembangunan huntara ditangani oleh personel TNI–Polri yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana, sementara pembangunan huntap diserahkan kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

    “Kemudian yang tidak pindah, tetapi rumahnya rusak, kami perbaiki oleh satgas BNPB,” kata Suharyanto.

    Terkait kebutuhan anggaran, BNPB mengajukan pembiayaan Rp 60 juta per rumah kepada Presiden.

    “Ini hunian tetap anggaran Rp 60 juta cukup?” tanya Presiden Prabowo kepada Suharyanto.

    “Selama ini cukup, tetapi kalau memang Bapak Presiden ingin menambahkan kami lebih senang,” jawab Kepala BNPB.

    Suharyanto menjelaskan bahwa bantuan tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang tunai untuk menghindari penyalahgunaan. “Rp 60 juta karena tidak relokasi, Bapak. Nanti penerima bisa nambah dengan uangnya sendiri. Tetapi, (kami) tidak (memberikannya) dalam bentuk uang, karena khawatir kalau bentuk uang jadi yang lain,” ujarnya.

    Menanggapi hal itu, Presiden meminta perhitungan lebih lanjut terkait kemungkinan penyesuaian harga. “Oke, mungkin tentunya kita hitung kenaikan harga ya, inflasi, dan sebagainya,” katanya.

    Adapun untuk pembangunan hunian sementara, pemerintah mengalokasikan Rp 30 juta per unit dengan ukuran rumah 36 meter persegi lengkap dengan kamar, MCK, dan ruang fungsional lainnya. 

  • 1.825 personel dikerahkan kawal aksi demo Apdesi

    1.825 personel dikerahkan kawal aksi demo Apdesi

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 1.825 personel gabungan dari Polda, Polres dan Polsek untuk mengawal aksi unjuk rasa yang digelar Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di kawasan Monas, Jakarta, Senin.

    “Kami siap mengawal para pengunjuk rasa, dan mengedepankan profesionalisme serta sikap persuasif di lapangan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Para petugas tersebut disebar di sejumlah titik strategis, khususnya di kawasan Monas guna mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas dan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi aksi.

    Susatyo menegaskan pentingnya penyampaian pendapat secara tertib, tanpa melanggar aturan maupun menciptakan situasi anarkis.

    “Sampaikan pendapat dengan santun, tidak merusak fasilitas umum, tidak membakar ban bekas, tidak melawan petugas keamanan, dan taat pada aturan yang berlaku,” ujarnya.

    Ia memastikan bahwa seluruh personel pengamanan tidak dibekali senjata api dan diminta untuk mengedepankan pendekatan humanis.

    Dia pun mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk menghindari kawasan Monas dan sekitarnya guna menghindari kepadatan lalu lintas.

    Rekayasa arus kendaraan akan diberlakukan secara situasional jika terjadi lonjakan jumlah massa atau gangguan keamanan.

    Dari informasi yang dihimpun bahwa Apdesi menggelar aki unjuk rasa di kawasan Monas untuk meminta Presiden Prabowo Subianto mencabut sejumlah aturan terutama Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 81 tahun 2025 yang menyebabkan tidak cairnya dana desa.

    Selain itu ada juga beberapa aturan yang dinilai merugikan pemerintah Desa, sehingga Apdesi menyuarakan aksinya lewat unjuk rasa.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cuaca Ekstrem, Khofifah Instruksikan Operasi Modifikasi Cuaca Hingga Akhir 2025

    Cuaca Ekstrem, Khofifah Instruksikan Operasi Modifikasi Cuaca Hingga Akhir 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Imbauan kewaspadaan BMKG akan adanya potensi cuaca ekstrem di Jatim hingga akhir tahun 2025, direspons cepat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dengan menginstruksikan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

    Kegiatan modifikasi cuaca yang biasa dilangsungkan bareng pemerintah pusat ini, kini disiapkan Pemprov Jatim secara mandiri bersama BMKG dan Puspenerbal Juanda.

    Tujuannya, untuk mengurangi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi yang diakibatkan cuaca ekstrem, seperti, banjir, banjir bandang, longsor dan angin puting beliung.

    Aksi perdana kegiatan OMC ini telah dilangsungkan sejak Jumat (5/12/2025) kemarin, dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan 208 Registrasi PK-SNM. Sasarannya, wilayah Selatan Malang, Pasuruan dan Jombang yang sejak kemarin telah dilanda hujan deras.

    “Sebagaimana arahan Ibu Gubernur, Pemprov Jatim harus merespons imbauan kewaspadaan potensi cuaca ekstrem yang dirilis BMKG. Jadi, kegiatan OMC ini merupakan respon cepat Ibu Gubernur terhadap kondisi cuaca di Jatim beberapa hari terakhir,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Senin (8/12/2025).

    Rencananya, kegiatan OMC yang berpusat di Baseops Lanudal Juanda ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2025.

    “Jadi, mulai saat ini, jika BMKG mendeteksi adanya awan di langit Jawa Timur yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem, maka kita akan lakukan OMC, untuk menghindari bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut,” jelasnya.

    Sementara, berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Jatim, pada akhir pekan kemarin, kejadian banjir masih terjadi di tiga daerah, yakni, Jombang, Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan. Namun, banjir akibat hujan lebat pada Kamis malam (4/12/2025) ini, kondisinya sudah mulai berangsur surut. [tok/aje]

  • Kembali ke Aceh, Prabowo Gerak Cepat Atasi Dampak Banjir Sumatra

    Kembali ke Aceh, Prabowo Gerak Cepat Atasi Dampak Banjir Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA – Pada awal Desember 2025, Sumatra diguncang bencana besar. Hujan ekstrem berhari-hari memicu banjir bandang, longsor, dan putusnya sejumlah jembatan vital, membuat akses darat terisolasi dan layanan dasar lumpuh di banyak wilayah.

    Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Aceh Tamiang, hingga sebagian Aceh Besar menjadi titik-titik yang mengalami kerusakan paling parah. Ribuan rumah hanyut, ribuan lainnya rusak berat. Puluhan fasilitas publik tidak lagi berfungsi. Sawah, ladang, dan tambak lenyap tersapu arus. 

    Balutan awan rendah tak mampu menyembunyikan kerusakan yang ditinggalkan banjir besar—jalan-jalan terputus, jembatan tergerus, dan rumah-rumah warga yang masih menyimpan lumpur.

    Di antara aktivitas evakuasi dan mobilisasi alat berat, sebuah genset listrik berkapasitas 250 KWH diturunkan dari helikopter. Mesin itu menjadi simbol kecil dari upaya besar pemerintah memastikan layanan vital tetap berdiri meski akses darat menuju wilayah ini masih belum pulih.

    Di Jakarta, pada Sabtu (6/12/2025) Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan laporan resmi mengenai pengiriman darurat tersebut melalui helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

    “Sabtu 6 desember 2025, melalui helikopter BNPB, telah diangkut Genset listrik 250 KWH untuk Rumah Sakit di Aceh Tengah, Takengon,” ujarnya.

    Menurut Teddy, Takengon termasuk wilayah yang paling sulit dijangkau karena serangkaian longsor dan putusnya jembatan di berbagai jalur. Di tengah situasi itu, pemerintah melalui PLN dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak simultan membuka kembali akses transportasi dan memulihkan kelistrikan.

    “PLN dan Kementerian PU terus memperbaiki seluruh gardu listrik dan terus memberikan pasokan listrik serta membuka jalur darat secepat mungkin,” ujar Teddy.

    Bagi warga di rumah sakit, keberadaan genset tersebut berarti layanan kesehatan dapat tetap berjalan, operasi darurat bisa dilakukan, dan obat-obatan tetap tersimpan sesuai standar.

    Namun genset hanyalah satu bagian kecil dari upaya nasional yang lebih luas dan gerak cepat pemerintah. Pada Minggu (7/12/2025), Presiden Prabowo Subianto kembali bertolak menuju Provinsi Aceh untuk meninjau langsung penanganan bencana—kunjungannya yang kedua dalam sepekan.

    Dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, pesawat yang membawa Kepala Negara lepas landas pukul 07.55 WIB menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.

    Tanah rencong sedang berada dalam masa-masa berat. Banjir, longsor, dan kerusakan infrastruktur merata di berbagai wilayah. Di atas kertas, laporan-laporan masuk ke meja Presiden setiap hari; tetapi di lapangan, kebutuhan penanganan darurat menuntut kehadiran pemimpin negara. Prabowo memilih berada di garis depan memastikan semua berjalan.

    Setibanya di Aceh, Presiden langsung meninjau sejumlah titik kerusakan paling parah, sekaligus menerima laporan terbaru dari pemerintah daerah serta instansi terkait. Fokus utamanya: mempercepat evakuasi, memperlancar distribusi bantuan, membuka akses jalan, dan memastikan keamanan warga.

    Turut mendampingi dalam rombongan tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Seskab Teddy Indra Wijaya, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.

    Salah satu lokasi yang dikunjungi Presiden adalah Jembatan Bailey Teupin Mane di Kabupaten Bireuen, salah satu jalur penghubung penting menuju Bener Meriah dan Takengon. Di sana, Prabowo berdiri di tengah pekerja, alat berat, petugas TNI, dan tim Kementerian PU yang bekerja tanpa henti.

    “Ya, saya kira kita lihat ya, salah satu jembatan yang mereka kerja terus diharapkan satu minggu sudah bisa buka dan darisini bisa terus untuk membuka tiga jembatan lagi ya menuju bener meriah dan takengon ke atas,” ujar Prabowo di depan warga dan petugas yang hadir.

     

    Lebih lanjut, Presiden Ke-8 RI itu juga menerima laporan tentang kerusakan sawah, irigasi, hingga jebolnya beberapa bendungan yang menjadi penopang pertanian di wilayah tersebut. Dengan tegas dia menyampaikan bahwa negara akan membantu memulihkan semua lahan yang rusak akibat kejadian ini—karena kerusakan tersebut merupakan bencana alam, bukan kesalahan petani. 

    “Petani gak usah khawatir karena ini bukan kelalaian, tapi force majure,” katanya.

    Di lokasi yang sama, Kepala negara memerintahkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak untuk memimpin satuan tugas percepatan perbaikan jembatan dan akses darat. 

    “Kasad kerahkan semua ya, saya tunjuk kasad sebagai satgas percepatan perbaikan jembatan dan pemda,” perintah Prabowo.

    TNI memiliki pasukan konstruksi dan teritorial yang kuat, sehingga pengerahan mereka diyakini dapat mempercepat proses rehabilitasi. Panglima TNI dan Kapolri pun mendapat instruksi serupa untuk mengerahkan seluruh kekuatan.

     

    Di Dapur Pengungsian: Menjaga Gizi Korban Banjir

    Di sela-sela kunjungan, Prabowo pun menyempatkan diri mengunjungi dapur pengungsian di Desa Balee Panah. Di tengah aroma ikan tongkol pedas yang dimasak untuk makan siang, orang nomor satu di Indonesia itu pun meminta izin untuk mencicipinya.

    Petugas dapur—ibu-ibu yang sudah sejak pagi memasak untuk ratusan warga—menyodorkan sepiring masakan 

    “Pedes ya ini,” ucap Prabowo spontan. Kehangatan pun muncul dari interaksi sederhana itu. 

    Usai mengunjungi dapur, di hari yang sama, Prabowo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama Gubernur Aceh, para bupati, dan sejumlah menteri. Rapat berlangsung sederhana tetapi padat, dengan fokus utama mengevaluasi kondisi aktual dan menentukan langkah berikutnya.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melaporkan progres pemulihan listrik dari 23 kabupaten/kota, 81% sudah menyala dan ditargetkan mencapai 100% pada esok siang. Menteri ESDM Bahlil menambahkan detail waktu penyalaan di setiap kabupaten, memastikan bahwa Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tamiang menyala malam itu.

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melaporkan kondisi anggaran belanja tak terduga (BTT) di 52 kabupaten/kota tiga provinsi terdampak—Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Dana daerah sangat minim, padahal kebutuhan kecil seperti popok bayi, pembalut, dan kebutuhan perempuan sangat diperlukan di pengungsian.

    Tito mengusulkan tambahan Rp2 miliar per kabupaten/kota. Namun, Prabowo mengambil keputusan lebih besar.

    “Pak Mendagri, Anda minta Rp 2 miliar per kabupatennya. Saya kasih Rp 4 miliar,” ucap Prabowo.

    Selain itu, orang nomor satu di Indonesia itu pun meminta alokasi tambahan untuk pemerintah provinsi hingga Rp20 miliar, menyesuaikan tingkat kerusakan.

    Tak hanya itu, isu penyediaan lahan untuk hunian sementara (huntara) muncul sebagai hambatan. Kepala BNPB melapor bahwa beberapa daerah kesulitan menyediakan lahan karena status kepemilikan yang disambut oleh Prabowo dengan memberikan instruksi tegas agar tanah dengan Hak Guna Usaha (HGU) dicabut sementara.

    “Kalau perlu HGU-HGU bisa dicabut sementara, dikurangi. Ini kepentingan rakyat yang lebih penting. Lahan harus ada,” kata Prabowo

    BNPB menjelaskan spesifikasi huntara tipe 36 berharga Rp30 juta per unit—lengkap dengan kamar mandi dan sanitasi. Durasi pembangunan ditargetkan enam bulan, tetapi Prabowo meminta dipercepat kurang dari satu semester.

    Termasuk, Satgas TNI–Polri akan dilibatkan untuk percepatan, mengulang keberhasilan mereka saat membangun ribuan huntara di Lewotobi. 

    Suharyanto juga memaparkan dampak kerusakan di tiga provinsi—Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Data sementara mencatat Aceh sebanyak 37.546 rumah rusak, jembatan, sekolah, rumah ibadah, kesehatan dan fasilitas pertanian. Total kebutuhan pemulihan: Rp 25,41 triliun.

    Sementara itu, Sumatra Utara dengan estimasi kebutuhan rekonstruksi Rp 12,88 triliun dan Sumatra Barat dengan kebutuhan pemulihan Rp 13,52 triliun dengan beberapa nagari masih terisolasi. Adapun, total keseluruhan estimasi nasional mencapai Rp 51,82 triliun 

    Angka itu menggambarkan skala bencana yang sangat besar—salah satu yang terbesar di Sumatra dalam dekade terakhir.

  • Ilmuwan Temukan Senyawa Penyebab Kanker di Makanan Sehari-hari

    Ilmuwan Temukan Senyawa Penyebab Kanker di Makanan Sehari-hari

    Jakarta

    Seiring meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan, banyak orang mulai rutin berolahraga dan memantau asupan kalori. Tren ini juga mendorong lebih banyak orang memilih makanan bernutrisi seperti buah dan sayur.

    Namun, meski dikenal sehat, bahan pangan ini ternyata dapat terkontaminasi polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), senyawa organik hidrofobik yang terdiri dari cincin aromatik berfusi dan diketahui bersifat karsinogenik. Hal ini terungkap dari studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari Department of Food Science and Biotechnology, Seoul National University of Science and Technology, yang dipimpin Prof Joon-Goo Lee.

    Pada pangan nabati seperti buah dan sayuran, PAHs bisa muncul akibat paparan polusi udara (misalnya dari emisi kendaraan atau industri), penggunaan air irigasi yang tercemar, hingga penyerapan dari tanah yang terkontaminasi. Senyawa ini dapat menempel pada permukaan atau terserap ke jaringan yang dapat dimakan.

    Pada pangan hewani seperti daging dan ikan, PAHs umumnya terbentuk selama proses pengolahan dan memasak, terutama ketika makanan bersentuhan langsung dengan api, asap, atau suhu yang sangat tinggi.

    Bagaimana PAHs bisa terbentuk selama memasak?

    Menurut laporan studi tersebut, selama proses memanggang, barbeque, atau menggoreng, PAHs terbentuk akibat pembakaran tidak sempurna dari lemak dan komponen organik lainnya.

    Senyawa ini cenderung terkonsentrasi pada bagian makanan yang gosong atau sangat kecokelatan. Produk asap dan sangrai, seperti daging asap, ikan asap, keju asap, serta kopi sangrai. sering menunjukkan kadar PAHs yang terukur. Beberapa makanan olahan yang dipanggang lama juga dapat mengandung PAHs, terutama jika permukaannya menggelap.

    Karena beberapa PAHs diketahui bersifat karsinogenik, kehadirannya dalam banyak jenis makanan menimbulkan kekhawatiran publik dan menegaskan pentingnya pengawasan serta upaya mitigasi di seluruh rantai pasok pangan.

    Untuk melindungi konsumen, ekstraksi, identifikasi, dan pengukuran PAHs secara efisien menjadi sangat penting. Metode konvensional seperti solid-phase, liquid-liquid, atau accelerated solvent extraction umumnya terjangkau, tetapi cenderung lambat, rumit, dan kurang ramah lingkungan.

    Metode QuEChERS (Quick, Easy, Cheap, Effective, Rugged, and Safe) muncul sebagai alternatif menjanjikan karena mampu mempercepat analisis, meningkatkan akurasi, serta mempermudah persiapan sampel, menjadikannya opsi yang lebih aman dan andal dalam pengujian PAHs.

    Lebih lanjut, peneliti menerapkan metode QuEChERS untuk mengukur delapan jenis PAHs, yakni Benzo[a]anthracene, Chrysene, Benzo[b]fluoranthene, Benzo[k]fluoranthene, Benzo[a]pyrene, Indeno[1,2,3-cd]pyrene, Dibenz[a,h]anthracene, dan Benzo[g,h,i]perylene. Hasil studi dipublikasikan dalam jurnal Food Science and Biotechnology.

    Dalam penelitiannya, tim menggunakan cairan khusus bernama asetonitril untuk ‘mengambil’ senyawa PAHs dari makanan. Setelah itu, sampel disaring kembali dengan bahan penyerap tertentu agar hasilnya benar-benar bersih dan siap dianalisis. Metode ini diuji pada berbagai jenis makanan, dan hasilnya tetap stabil. Para peneliti juga menemukan bahwa alat pengujinya memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi.

    Saat diuji dengan teknik gas chromatography-mass spectrometry, metode ini mampu mendeteksi PAHs dalam jumlah yang sangat kecil, bahkan di kisaran mikrogram per kilogram makanan.

    Pengujian menggunakan gas chromatography-mass spectrometry menghasilkan batas deteksi 0,006-0,035 µg/kg dan batas kuantifikasi 0,019-0.133 µg/kg. Tingkat pemulihan juga tinggi, yakni 86,3-109,6 persen pada konsentrasi 5 µg/kg, 87,7-100,1 persen pada 10 µg/kg, dan 89,6-102,9 persen pada 20 µg/kg. Presisi pengukuran berkisar 0,4-6,9 persen pada seluruh matriks makanan.

    “Metode ini tidak hanya menyederhanakan proses analisis, tetapi juga menunjukkan efisiensi deteksi yang tinggi dibandingkan metode konvensional. Teknik ini dapat diaplikasikan pada berbagai jenis makanan,” kata Prof Lee, dikutip dari Science Daily.

    Di industri pangan, penerapan teknik ini berpotensi meningkatkan efektivitas pengujian keamanan makanan, mengurangi biaya operasional, dan memperbaiki keselamatan kerja di laboratorium.

    “Penelitian kami dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memastikan keamanan pangan. Selain itu, metode ini juga mengurangi penggunaan dan emisi bahan kimia berbahaya selama proses pengujian,” kata Prof Lee.

    Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa teknik analisis PAHs berbasis QuEChERS merupakan metode yang cepat, akurat, dan lebih ramah lingkungan dibandingkan pendekatan tradisional.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Negara Tidak Hadir dalam Mencegah Bencana

    Negara Tidak Hadir dalam Mencegah Bencana

    GELORA.CO -Penyebab bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat terus menjadi sorotan dari banyak kalangan.

    Kerusakan ekosistem hutan disebut-sebut menjadi biang keladi yang menyebabkan banjir atau memperparah terjadinya bencana.

    Pengamat politik Rocky Gerung menilai sebagai kesalahan kebijakan dari pemerintah terutama Kementerian Kehutanan.

    “(Bencana) ini betul-betul mengingatkan kita bahwa negara tidak hadir. Negara boleh hadir setelah bencana, tapi negara tidak hadir untuk mencegah bencana itu,” kata Rocky dikutip dalam kanal YouTube pribadinya, Senin, 8 Desember 2025.

    Lanjut dia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni layak mendapat teguran karena gagal memitigasi terjadinya bencana.

    “Beberapa menteri harusnya sudah tidak lagi terlihat di media massa akibat kegagalan mereka mengelola, memitigasi atau bahkan mempermainkan isu bencana. Itu kalau kita ingin etika mendahului regulasi. Orang semacam Raja Juli, saya kenal dia, saya bersahabat dengan dia, tapi dalam urusan bencana kemarin, harusnya dia sudah ditegur atau menegur diri sendiri bahwa ada yang gagal dia prestasikan selama menjadi menteri,” jelasnya.

    Akademisi yang dikenal kritis ini menegaskan bahwa bencana ini jelas akibat ulah manusia yang serakah dalam menggunduli hutan.

    “Bencana itu adalah ukurannya bukan sekadar soal jumlah korban atau jumlah material yang harus disediakan, bukan. Tapi kecepatan untuk memahami bahwa bencana itu adalah bencana manusia. Bencana itu adalah kesepakatan kita untuk menangani secara kemanusiaan,” pungkasnya. 

  • Geger! Makhluk Baru Bermata 24 Ditemukan di Kolam Hong Kong

    Geger! Makhluk Baru Bermata 24 Ditemukan di Kolam Hong Kong

    Jakarta

    Peneliti di Hong Kong telah menemukan spesies ubur-ubur baru yang memiliki 24 mata, bernama Tripedalia maipoensis, di kolam udang di Cagar Alam Mai Po. Makhluk ini berukuran hanya sekitar setengah inci, sehingga sulit terlihat di air kolam yang keruh.

    Penemuan ini menambah anggota keempat yang dideskripsikan dalam famili Tripedaliidae, kelompok ubur-ubur kotak yang terkait erat. Secara keseluruhan, ubur-ubur kotak merupakan kelompok cnidaria kecil dengan hanya 49 spesies yang diketahui di seluruh dunia hingga saat ini.

    Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Qiu Jianwen dari Hong Kong Baptist University (HKBU), seorang ahli biologi kelautan yang memantau respons ekosistem pesisir terhadap perubahan. Fokus risetnya adalah invertebrata laut, hewan tanpa tulang punggung yang hidup di laut.

    Timnya menghabiskan musim panas dari 2020 hingga 2022 untuk mengambil sampel malam hari dari kolam udang yang terletak di antara hutan bakau dan muara terbuka. Muara merupakan wilayah pesisir di mana sungai dan laut bertemu, sehingga air pasang menyegarkan kolam-kolam tersebut.

    Air di sana bersifat payau, campuran antara air tawar dan air laut yang agak asin. Dalam campuran berwarna cokelat kehijauan itu, ubur-ubur transparan ini bisa meluncur melewati jaring kecuali jika diamati dengan sangat teliti.

    Tripedalia maipoensis memiliki lonceng transparan hampir tidak berwarna dengan bentuk kubus membulat. Lonceng ini mencapai sekitar enam persepuluh inci dari atas ke bawah, membuat hewan ini cukup kecil untuk bersembunyi di antara batang tanaman.

    Di setiap sudut loncengnya, tiga pedalia datar-bantalan otot yang menjangkar tentakel-memanjang ke luar dan membantu mendorong air saat hewan berenang. Dari ujung setiap bantalan menggantung satu tentakel yang bisa mencapai panjang sekitar empat inci.

    Saat lonceng menekan dan rileks, velarium tipis-lembaran otot yang sebagian menutup bukaan-membantu memfokuskan semburan air di belakang ubur-ubur. Tripedalia maipoensis menggunakan dorongan terfokus ini untuk berenang lebih cepat daripada banyak ubur-ubur lain yang hanyut dengan denyut lemah.

    Untuk memastikan bahwa ini adalah spesies baru, tim memeriksa di bawah mikroskop dan menemukan bahwa ubur-ubur ini memiliki beberapa fitur mirip dengan kerabatnya dari Karibia, Tripedalia cystophora, tetapi berbeda dalam beberapa ciri kunci. Spesies baru ini memiliki tiga pedalia di setiap sudut lonceng, hanya satu tentakel pada setiap bantalan, dan saluran bercabang di velariumnya.

    Selain penampilan, para ilmuwan membangun filogeni-pohon keluarga yang menunjukkan hubungan antarspesies-menggunakan DNA dari beberapa gen. Perbandingan tersebut menempatkan Tripedalia maipoensis di samping Tripedalia cystophora, mengonfirmasi bahwa keduanya adalah sepupu dekat bukan satu spesies.

    Salah satu data kunci berasal dari rRNA, materi genetik yang sering digunakan untuk membandingkan spesies. Pada gen 16S rRNA, Tripedalia maipoensis berbeda dari Tripedalia cystophora sekitar 17,4 persen, perbedaan yang cukup besar untuk mendukung penamaan spesies baru.

    Seperti kerabat dekatnya, Tripedalia maipoensis membawa 24 mata yang disusun dalam empat kelompok pada struktur bernama rhopalia. Rhopalium, klub sensorik yang menampung setiap kelompok mata, menggantung sedikit di bawah tepi lonceng.

    Dalam setiap kelompok, dua mata lensa lebih besar-mata pembentuk gambar dengan lensa kecil-menangani sebagian besar penglihatan detail. Empat mata pit dan slit yang tersisa adalah organ sederhana yang terutama melacak cahaya dan gelap daripada bentuk tajam.

    Dalam eksperimen dengan Tripedalia cystophora, ilmuwan menemukan bahwa beberapa mata yang menghadap ke atas membantu ubur-ubur tetap berada di bawah kanopi bakau. Mata-mata itu terus-menerus mengarah ke dunia di atas air, memberikan panduan visual yang cukup bagi hewan untuk menghindari akar dan rintangan lain.

    Tripedalia maipoensis memiliki susunan jenis mata yang sama, sehingga mungkin juga menggunakan mata tertentu untuk tugas seperti berburu dan navigasi. Para peneliti masih perlu menguji secara tepat bagaimana spesies baru ini merespons cahaya dan bayangan di habitat kolam berlumpur miliknya.

    Meskipun tampak sederhana, ubur-ubur kotak menunjukkan perilaku yang mengejutkan untuk hewan kecil dan lunak seperti ini. Mereka bisa berenang cepat, menghindari rintangan, dan mempertahankan posisi di tambalan bercahaya matahari di mana krustasea kecil berkumpul.

    Eksperimen pembelajaran baru-baru ini dengan Tripedalia cystophora menunjukkan bahwa ubur-ubur ini bisa mengubah cara berenang setelah menabrak rintangan. Perilaku itu sesuai dengan pembelajaran asosiatif, proses di mana hewan menghubungkan pengalaman dengan tindakan selanjutnya.

    Tripedalia cystophora tidak memiliki otak tunggal, tetapi memiliki sistem saraf pusat-jaringan yang mengoordinasikan sinyal dari mata dan ototnya. Karena Tripedalia maipoensis sangat terkait, ilmuwan menduga bahwa ia mungkin memiliki beberapa kemampuan pembelajaran ini setelah diuji secara langsung.

    Tripedalia maipoensis adalah ubur-ubur kotak pertama yang dilaporkan secara resmi dari perairan pesisir Tiongkok, sehingga mengubah peta jangkauan global kelompok ini. Habitatnya di kolam udang yang dikelola di samping kota yang sibuk juga menunjukkan bahwa lanskap berbentuk manusia masih bisa menyembunyikan spesies yang belum diberi nama.

    Bagi konservasionis, setiap spesies baru menambah biodiversitas lokal, keragaman penuh makhluk hidup dalam ekosistem. Menemukan spesies tambahan di cagar alam yang telah dipelajari dengan baik seperti Mai Po membuat ilmuwan menduga bahwa lahan basah yang lebih sepi mungkin menyembunyikan lebih banyak kehidupan. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Zoological Studies, demikian dilansir dari Earth.com.

    (afr/afr)

  • Ferry Irwandi Disentil Jangan Jadikan Bencana Ladang Sensasi dan Fitnah

    Ferry Irwandi Disentil Jangan Jadikan Bencana Ladang Sensasi dan Fitnah

    GELORA.CO -Koordinator Nasional Kawan Indonesia, Arif Darmawan, melontarkan kecaman keras terhadap konten yang disebarkan oleh konten kreator Ferry Irwandi terkait bencana di sejumlah wilayah Sumatera. 

    Pernyataan Ferry yang menyebut adanya dugaan pemerkosaan di lokasi bencana serta tudingan bahwa negara tidak hadir dinilai sebagai bentuk provokasi berbahaya, tidak bertanggung jawab, dan berpotensi merusak stabilitas sosial masyarakat terdampak.

    Arif menegaskan, narasi yang disampaikan Ferry bukan hanya menyesatkan, tetapi juga memperlihatkan sikap tidak berperikemanusiaan karena mengeksploitasi penderitaan korban demi kepentingan konten.

    “Apa yang dinyatakan Ferry Irwandi ini sudah keterlaluan. Mengangkat isu pemerkosaan tanpa data resmi, lalu menyebarkannya ke publik di tengah situasi darurat bencana, itu bukan empati, itu adalah kebiadaban moral. Ini bisa memicu kepanikan, trauma baru, bahkan stigma terhadap korban,” tegas Arif dalam pesan elektronik kepada RMOL di Jakarta, Minggu, 7 Desember 2025.

    Ia menilai, informasi yang hanya bersumber dari cerita sepihak atau voice note tidak terverifikasi adalah bentuk pembodohan publik dan mencederai etika bermedia.

    “Kalau benar ada tindak kejahatan, laporkan ke aparat penegak hukum. Bukan malah digoreng di media sosial untuk membangun drama dan sensasi. Ini menyangkut harkat dan martabat korban, bukan bahan konten murahan,” katanya.

    Arif juga mengecam keras tudingan Ferry yang menyebut negara tidak hadir dalam penanganan bencana. Menurutnya, pernyataan tersebut adalah fitnah yang mengabaikan kerja nyata negara di lapangan.

    “Ini tuduhan keji. Negara hadir melalui BNPB, TNI, Polri, BGN, pemerintah daerah, tenaga medis, dan ribuan relawan. Menutup mata dari kerja-kerja kemanusiaan itu lalu menyebar narasi ‘negara absen’ menunjukkan ada agenda lain di balik konten tersebut,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Arif menilai narasi Ferry sarat dengan muatan politisasi dan diduga kuat bertujuan menggiring opini publik di tengah situasi duka.

    “Bencana bukan panggung politik, bukan pula alat pencitraan. Jika tragedi kemanusiaan terus dieksploitasi seperti ini, maka yang dihancurkan bukan hanya psikologis korban, tetapi juga kepercayaan publik terhadap negara,” tegasnya.

    Arif pun meminta agar aparat penegak hukum tidak tinggal diam terhadap penyebaran informasi yang berpotensi menimbulkan kegaduhan nasional.

    “Jika pernyataan Ferry terbukti tidak berbasis fakta, kami mendorong aparat bertindak tegas. Kebebasan berekspresi tidak boleh dijadikan tameng untuk menyebar fitnah, kepanikan, dan kebencian,” pungkasnya. 

  • Kementerian PU Kerahkan Alat Berat dan Hunian Darurat di Agam

    Kementerian PU Kerahkan Alat Berat dan Hunian Darurat di Agam

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) semakin mengintensifkan penanganan dampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan kesiapsiagaan infrastruktur dan sumber daya teknis menjadi faktor penting dalam mendukung penanganan bencana di berbagai wilayah.

    “Kami memastikan seluruh peralatan dari balai-balai teknis dapat digerakkan kapan pun diperlukan, termasuk untuk membuka akses jalan dan mendukung proses evakuasi,” ujar Dody dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/12/2025).

    Sejak hari pertama menerima informasi bencana, alat berat telah dikerahkan untuk memulihkan akses jalan serta membantu pencarian dan penyelamatan. Upaya pemulihan juga meliputi normalisasi aliran sungai, perbaikan jalur air, hingga penyediaan sarana-prasarana dasar bagi warga yang mengungsi.

    Saat ini, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat mengerahkan dua unit ekskavator untuk membuka akses pada ruas Jalan Padang Koto Gadang-Palembayan, Nagari Salareh, serta dua unit ekskavator tambahan di ruas Palembayan-Matur. Langkah ini dilakukan untuk menjaga konektivitas antarwilayah serta memperlancar distribusi logistik.

    Dukungan serupa juga dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang yang menurunkan dua unit alat berat PC 200 di Kecamatan Tanjung Raya dan satu unit di Koto Kaciak untuk pengerukan sedimen sungai.

    Dua alat berat tambahan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang diserahkan kepada BWS Sumatera V turut dijadwalkan beroperasi di Sungai Alahan Nanggang, Kecamatan Palembayan, serta satu unit lainnya di Lambung Bukit, Pauh, Kota Padang.

    Selain penanganan fisik, BWS Sumatera V juga menyalurkan 50 paket sembako kepada warga terdampak banjir di Koto Kaciak melalui Wakil Bupati Agam. Untuk pemenuhan kebutuhan dasar warga, Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Sumatera Barat mengirimkan berbagai sarana tanggap darurat.

    Satu unit hunian sementara (HU) dan satu mobil tangki air telah ditempatkan di Posko dapur umum SD 30 Kayu Pasak Timur yang kini menampung 158 pengungsi. Sementara itu, empat HU, dua toilet portabel, dan satu unit mobil tangki air lainnya disalurkan ke SD 05 Kayu Pasak, lokasi pengungsian bagi sekitar 400 warga.

    Dukungan tambahan dalam bentuk dua unit HU juga diberikan untuk posko pelayanan masyarakat di Polsek Palembayan Koto Alam. Seluruh upaya dilakukan secara terkoordinasi bersama pemerintah daerah, aparat keamanan, dan relawan agar penanganan dapat berjalan cepat dan tepat sasaran.

    Kementerian PU menegaskan komitmennya untuk terus hadir pada seluruh fase penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan, sambil memantau perkembangan kondisi di Kabupaten Agam.

  • Potensi Hujan! Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 8 Desember 2025

    Potensi Hujan! Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 8 Desember 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Senin, 8 Desember 2025.

    “Beberapa wilayah di Sidoarjo, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan hingga disertai petir hari ini. Untuk suhu, antara 24°C hingga 31°C. Sedangkan kelembabannya antara 65%-95%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Minggu (7/12/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di sejumlah wilayah Kota Surabaya cenderung berawan. Namun, beberapa kecamatan di Surabaya Selatan justru diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan sejak pagi hingga sore hari ini. Termasuk di antaranya Kecamatan Dukuh Pakis, Gayungan, Jambangan, Karangpilang, Lakarsantri, Sukomanunggal, Tenggilis Mejoyo, hingga Wiyung.

    Suhu udara: 25°C – 31°C
    Kelembapan: 65% – 94%
    Kecepatan angin: 1,9 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Sidoarjo cenderung berawan pada siang hari dan cerah di sorenya. Namun, ada beberapa wilayah yang diprediksi akan turun hujan ringan sekitar pukul 8.00—18.00 WIB, yakni seperti Kecamatan Krian, Sukodono, dan Taman.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 70%-95%
    Kecepatan angin: 2,6 km/jam dari arah Barat Laut.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik cenderung cerah dan berawan sepanjang hari ini. Tidak ada tanda akan turun hujan, kecuali Kecamatan Driyorejo. Hujan ringan diprediksi mengguyur wilayah ini sekitar pukul 8.00—18.00 WIB.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 69% – 91%
    Kecepatan angin: 12,3 km/jam dari arah Barat Daya.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]