Blog

  • Di Tengah Jalan Berlumpur, TNI AL Perkuat Pelayanan Medis untuk Korban Bencana

    Di Tengah Jalan Berlumpur, TNI AL Perkuat Pelayanan Medis untuk Korban Bencana

    Foto News

    Rengga Sancaya – detikHealth

    Selasa, 09 Des 2025 15:00 WIB

    Aceh – Upaya memperkuat layanan kesehatan bagi warga terdampak bencana di Aceh Utara terus dilakukan di tengah tantangan medan yang sulit.

  • Perjalanan Panjang Karier Kepelatihan John Heitinga yang Dirumorkan jadi Pelatih Asal Belanda Selanjutnya di Timnas Indonesia

    Perjalanan Panjang Karier Kepelatihan John Heitinga yang Dirumorkan jadi Pelatih Asal Belanda Selanjutnya di Timnas Indonesia

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Rumor terkait calon pelatih baru Timnas Indonesia kini memunculkan beberapa nama baru.

    Rumor terbaru dan terhangat menyebut nama baru seperti mantan pelatih Ajax Amsterdam, John Heitinga.

    Kabar ini disampaikan Media sepak bola Belanda, VoetbalPrimeur, pada Senin, 8 Desember 2025, memunculkan rumor baru terkait kursi pelatih Timnas Indonesia.

    Rumor ini muncul usai Heitinga dilaporkan mulai mengikuti sejumlah akun penting milik PSSI, termasuk Ketua Umum Erick Thohir, penasihat teknis Jordi Cruyff

    Belum lagi, ia juga kedapatkan mengikuti akun media sosial Instagram resmi Timnas Indonesia yang semakin menguatkan isu ini.

    Bagi VoetbalPrimeur, langkah sederhana ini bukan sekadar aktivitas daring biasa

    Jika melihat secara lebih jauh, Heitinga punya pengalamannya yang terstruktur dalam dunia kepelatihannya.

    Dari karier kepelatihan, Heitingan tidak langsung bisa mendapatkan posisi di tim utama sebagai pelatih.

    Eks Everton itu memulai karier kepelatihannya dari Jong Ajax atau tim akademi dari Ajax Amsterdam.

    Heitinga juga pernah menjabat sebagai asisten pelatih tim utama Ajax sebelum akhirnya diangkat menjadi kepala pelatih sementara untuk tim utama di musim baru.

    Dalam perjalanannya itu, rekam jejak yang cukup mentereng di Eredivisie, meskipun berada di bawah tekanan besar di Liga Champions.

    Selain itu, ia juga memiliki pengalaman sebagai asisten Arne Slot di Liverpool, mencapai final Carabao Cup 2023/24 dan berhasil membawa The Kop meraih gelar Liga Inggris di tahun yang sama.

  • Drama Penangkapan WN China di Jakarta: Kabur dari Mobil Petugas, Ditangkap di Stasiun MRT
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Desember 2025

    Drama Penangkapan WN China di Jakarta: Kabur dari Mobil Petugas, Ditangkap di Stasiun MRT Megapolitan 9 Desember 2025

    Drama Penangkapan WN China di Jakarta: Kabur dari Mobil Petugas, Ditangkap di Stasiun MRT
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan menangkap seorang warga negara (WN) China berinisial AS (50) yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di negaranya. Penangkapan ini dilakukan setelah AS sempat mencoba kabur saat dibawa ke kantor imigrasi.
    Humas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, Ardo, mengatakan instansinya menerima surat resmi dari Kedutaan Besar China pada Kamis (20/11/2025), yang meminta bantuan pencarian dan penangkapan terhadap AS.
    “Ada surat dari kedutaan RRT terkait DPO yang meminta Kanim Jakarta Selatan untuk melakukan pencarian dan penangkapan,” ujar Ardo saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    melalui pesan singkat, Selasa (9/12/2025).
    AS merupakan DPO dalam kasus kejahatan ekonomi di negara asalnya. Setelah menerima surat dari kedutaan, tim Imigrasi memantau sebuah apartemen ternama di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, yang diduga menjadi tempat tinggal AS selama di Indonesia.
    Pemantauan yang dilakukan oleh Tim Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan berlangsung hingga Jumat (21/11/2025). Saat itu, tim melihat AS berada di lobi gedung dan langsung menahannya.
    “Yang bersangkutan (AS) berhenti dan masuk di
    lobby
    apartemen di daerah Jaksel. Petugas menunjukkan
    sprint gas
    dengan tanda pengenal kepada AS untuk dapat ikut ke kantor Imigrasi Jaksel,” jelas Ardo.
    Usai ditangkap, AS dibawa ke Kantor Imigrasi menggunakan mobil Alphard putih dengan satu petugas sebagai sopir. Namun, di tengah perjalanan menuju Jalan Jenderal Sudirman, AS berusaha melarikan diri.
    “Petugas meminta sopir menepi untuk menunggu anggota lainnya, tetapi tidak dihiraukan oleh pengemudi. Dalam kondisi lalu lintas macet menuju Jalan Jenderal Sudirman, AS tiba-tiba keluar dari mobil dan berusaha melarikan diri,” tambah Ardo.
    AS sempat dihentikan oleh polisi yang mengawal proses tersebut, tetapi kembali kabur dan berlari menuju Stasiun MRT Bendungan Hilir (Benhil).
    “Saat masuk ke Stasiun MRT Benhil, petugas kami yang mengikuti dari belakang dibantu oleh petugas keamanan dan PIC MRT berhasil menghentikan langkah yang bersangkutan,” ungkap Ardo.
    Setelah ditangkap kembali, AS dibawa ke
    Kantor Imigrasi Jakarta Selatan
    untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diproses
    deportasi
    sesuai ketentuan keimigrasian melalui Bandara Soekarno-Hatta.
    “Sudah dideportasi tanggal 30 November 2025,” ucap Ardo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Grafiti Liar di Ruang Publik, Ekspresi Seni atau Merusak?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Desember 2025

    Grafiti Liar di Ruang Publik, Ekspresi Seni atau Merusak? Megapolitan 9 Desember 2025

    Grafiti Liar di Ruang Publik, Ekspresi Seni atau Merusak?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suatu pagi pada awal tahun ini, Tedi (45) dibuat terperangah di depan tokonya di Kramat, Senen, Jakarta Pusat.
    Rolling door
    ruko yang sehari-hari digunakan untuk usaha fotokopi dan alat tulis kantor (ATK) itu penuh oleh coretan tebal berwarna hitam.
    Tulisan tak beraturan itu menutupi hampir seluruh permukaan pintu logam.
    Belum sempat pulih dari kejadian itu, baru sebulan terakhir bagian samping dinding rukonya kembali menjadi sasaran.
    “Sudah dua kali. Pagi mau buka toko, saya lihat lagi penuh tulisan,” kata Tedi saat ditemui
    Kompas.com
    di rukonya, Senin (8/12/2025).
    Tedi harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mengecat ulang. Namun, yang lebih ia cemaskan adalah persepsi pelanggan terhadap tempat usahanya.
    “Saya takut pelanggan mikir ini tempat enggak aman. Jadi menurunkan citra usaha saya juga,” ujar dia.
    Namun, ia tak berani menegur pelaku karena tidak mengenalnya.
    Tedi memahami, sebagian orang menyebut
    grafiti
    sebagai seni jalanan. Namun baginya, seni tetap harus menghormati ruang milik orang lain.
    “Kalau asal coret di tempat orang, itu bukan seni. Itu merusak,” katanya tegas.
    Sementara diskursus seni dan hak berekspresi terus bergulir, warga seperti Tedi harus menghadapi kerugiannya sendiri.
    Bagi pelaku usaha kecil, penurunan citra berarti hilangnya pendapatan.
    “Saya menghargai kreativitas, tapi harus ada batasnya,” kata Tedi.
    Coretan ini tidak hanya mengusik Tedi.
    Pengamatan
    Kompas.com,
     Senin (8/12/2025), di sejumlah wilayah Jakarta Pusat, Selatan, dan Timur, grafiti dalam bentuk mural maupun coretan spontan semakin banyak ditemui.
    Wilayah Gondangdia dan Cikini menjadi titik dengan temuan grafiti paling menonjol. Tepatnya di Jalan Cut Nyak Dien dan Gondangdia 3.
    Di dua lokasi, terlihat pembatas bangunan dekat sebuah
    guest house
    tampak penuh graffiti bombing yang menumpuk, mengontraskan bangunan modern di sekitarnya.
    Coretan lain berupa karakter kartun cerah menghiasi lorong sempit di kawasan itu.
    Kemudian di bawah
    flyover
    dan jalur kereta, struktur beton jembatan layang menjadi kanvas bagi karya besar berwarna ungu, biru muda, pink, dan kuning.
    Sementara di Jalan Medan Merdeka Barat, Menteng Raya, Kramat Kwitang. Terlihat banyak
    rolling door
    ruko dan fasad bangunan tak terawat ditutup coretan
    bubble
    atau
    throw-up
    hitam-putih dan biru.
    Mayoritas coretan ditemukan pada pagar seng proyek, bangunan tua dan ruko hingga dinding pembatas jalan besar yang dicoret huruf tebal tanpa pesan jelas.
    Dalam beberapa lokasi, grafiti dianggap mempercantik suasana.
    Namun, di titik lain, warga mengeluhkan bahwa coretan yang hadir tanpa izin justru memberi kesan kumuh dan mengganggu identitas lingkungan.
    Untuk memahami pandangan para pelaku karya jalanan atau seniman grafiti, Kompas.com mewawancarai Haikal Nugroho (27), seniman grafiti dari Jakarta Timur.
    Haikal mengakui sebagian besar masyarakat melihat grafiti identik dengan perusakan fasilitas publik. Namun ia menegaskan banyak seniman ingin berkarya secara bertanggung jawab.
    “Bagi kami tantangannya tetap berkarya tanpa bikin orang merasa dirugikan,” ujar Haikal saat dihubungi, Senin.
    Menurutnya, batas seni dan vandalisme terletak pada izin dan konteks.
    “Kalau kita dapat izin pemilik bangunan, itu seni. Kalau kita coret di tempat orang tanpa izin, ya itu vandal,” katanya.
    Haikal berharap pemerintah menyediakan ruang legal untuk mural agar para seniman bisa menyalurkan kreativitas tanpa mengganggu warga.
    “Jangan hanya ditertibkan, tapi kasih wadah. Kalau ada tembok legal, grafiti liar bisa berkurang,” lanjutnya.
    Ia juga berpesan agar warga tidak hanya melihat sisi negatif coretan jalanan, melainkan ada ruang dialog dan kolaborasi.
    Kasatpol PP Jakarta Pusat Purnama Hasudungan Panggabean saat dikonfirmasi menyatakan sudah ada langkah penindakan bagi pelaku coret-coret sembarangan.
    “Kalau kepergok akan kita tangkap dan suruh hapus serta buat pernyataan,” kata Purnama.
    Bagi pelajar yang tertangkap, pembinaan akan melibatkan sekolah mereka.
    Namun Purnama membedakan grafiti yang dianggap merusak dengan mural yang mendukung keindahan wilayah.
    “Kalau berbentuk mural untuk menambah keindahan, itu boleh dilakukan di area agak dalam. Bukan di jalan-jalan protokol,” tegas dia.
    Fenomena grafiti dan vandalisme di kota tak dapat dipotong hanya dari sisi estetika dan pelanggaran.
    Menurut Sosiolog UNJ Rakhmat Hidayat, grafiti memiliki sejarah panjang sebagai simbol perlawanan dan ekspresi identitas kelompok muda perkotaan.
    Rakhmat menjelaskan grafiti tumbuh dari street culture yang lekat dengan marjinalisasi.
    “Ini ekspresi identitas, sering muncul dari mereka yang kecewa terhadap sistem,” kata Rakhmat.
    Dalam beberapa tahun terakhir, coretan di ruang publik kerap memuat kritik sosial terhadap kebijakan dan elite politik.
    “Vandalisme yang sarkastik sering menunjukkan kota itu hidup. Ada dinamika, ada suara rakyat yang tidak tertampung dalam kanal formal,” ujarnya.
    Namun ia menyadari sebagian aksi corat-coret dilakukan tanpa pesan, hanya sebagai bentuk provokasi kelompok anak muda, misalnya supporter sepak bola atau siswa sekolah terlibat konflik.
    Meski begitu, bagi Rakhmat, ruang publik tetap bagian dari hak warga kota.
    “Ekspresi itu nggak bisa dibungkam. Secara sosiologis, setiap warga kota punya hak untuk memiliki kota,” katanya.
    Penertiban menurutnya harus berimbang, tidak semata represif, tetapi juga membuka ruang alternatif untuk berekspresi.
    Rakhmat menilai, jika Jakarta membuka lebih banyak ruang yang dikelola dengan baik, dinamika ekspresi bisa diarahkan ke bentuk yang produktif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokter PPDS Hospital Based Vs University Based Beda Kualitas? Ini Penegasan Kemenkes

    Dokter PPDS Hospital Based Vs University Based Beda Kualitas? Ini Penegasan Kemenkes

    Jakarta

    Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes dr Yuli Farianti, M.Epid menegaskan bahwa dokter spesialis lulusan PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) hospital based dan university based akan punya mutu atau kualitas yang setara.

    Hal ini karena calon dokter spesialis tersebut akan berada di bawah naungan kolegium sesuai dengan spesialisasi yang mereka ambil dengan standar yang sama.

    “Apakah bisa dibilang bahwa hospital based mutunya lebih rendah dibanding university based? Dari mana Anda tahu, karena kita punya standar yang sama, mekanisme rekrutnya sama,” kata dr Yuli di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).

    Untuk menjamin mutu calon dokter spesialis itu sendiri, dr Yuli mengatakan Komite Bersama Kemenkes dan Kemendiktisaintek memiliki Panitia Seleksi Bersama (Panselbar) yang memiliki tugas setidaknya sebagai berikut:

    Menyusun petunjuk teknis tata cara seleksi peserta didikMenetapkan kuota penerimaan peserta didik. Baik untuk FK dan RSPPU termasuk kuota afirmasi dan rencana penempatan setelah pendidikan.Menetapkan kriteria afirmasi bagi calon peserta didik.Melaksanakan tes seleksi peserta didikMenetapkan nilai ambang batas kelulusan (passing grade)Menetapkan dan mengumumkan hasil peserta didikMelaksanakan pemahaman dan evaluasi penyelenggaraan seleksi penerimaan peserta didik

    “University based dan hospital based bukan kompetisi, tapi complementary (saling melengkapi, red). Kita jalan bersama-sama,” kata dr Yuli.

    “Dua ini jalan bareng, karena standarnya juga sama, dibuatnya sama, nggak ada perbedaan kok. Jadi Kemenkes memprioritaskan sekarang kita uji,” sambungnya.

    (dpy/up)

  • ​Kronologi Penipuan WO Ayu Puspita, Digeruduk Ratusan Korban

    ​Kronologi Penipuan WO Ayu Puspita, Digeruduk Ratusan Korban

    Jakarta: Sosok Ayu Puspita juragan Wedding Organizer (WO) ramai di media sosial. Pasalnya WO tersebut diduga melakukan penipuan terhadap para kliennya.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan kasus tersebut bermula saat sejumlah korban atau konsumen ingin melakukan pernikahan dan menggunakan jasa WO milik Ayu Puspita. “Tetapi tidak sesuai spesifikasi baik itu tenda, katering maupun ‘booth’ (stan) makanan yang ada, kemudian pada saat dikonfirmasi tidak ada respons dari WO tersebut,” ucapnya.
    Rumah Ayu Puspita Digeruduk
    Dalam video yang viral di media sosial rumah Ayu Puspita digeruduk oleh ratusan orang yang menjadi korban penipuan pada Minggu, 7 Desember 2025. Mereka datang untuk menuntut pertanggungjawaban dari Ayu selaku pemilik WO.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan, polisi menerima adanya aksi massa yang mendatangi rumah pemilik WO. Ia menyebut massa yang datang itu berjumlah sekitar 200 orang. 

    “Sekitar 200 orang yang merupakan para korban berkumpul di kediaman terduga pelaku. Situasi sempat memanas karena massa menuntut pertanggungjawaban dari pihak wedding organizer,” ujarnya seperti dikutip Selasa, 9 Desember 2025.
     

     

    Jumlah Korban WO Ayu Puspita
    Berdasarkan keterangan sementara dari sejumlah korban, dugaan penipuan terjadi karena pelaku tidak memenuhi janji layanan saat hari pelaksanaan acara. Banyak korban yang mengaku WO tersebut tidak muncul pada saat hari H, meski pembayaran telah dilakukan.

    Untuk jumlah kerugian korban, Budi menyebutkan bervariasi, karena masih menunggu hasil dari penyidik Polres Metro Jakarta Utara, termasuk dari Polda Metro Jaya, karena laporan polisi baru diterima Minggu, 7 Desember 2025.

    “Bervariasi, ada yang sekitar Rp40 juta, Rp60 juta, Rp80 juta, ini bervariasi,” katanya.
    Ayu Puspita cs ditangkap Polisi
    Polres Metro Jakarta Utara menangkap Ayu Puspita, pemilik wedding organizer (WO) PT Ayu Puspita Sejahtera (APS). Ayu viral lantaran diduga menipu ratusan calon pengantin yang menggunakan jasanya. Selain Ayu, empat pegawai WO ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut.

    Jakarta: Sosok Ayu Puspita juragan Wedding Organizer (WO) ramai di media sosial. Pasalnya WO tersebut diduga melakukan penipuan terhadap para kliennya.
     
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan kasus tersebut bermula saat sejumlah korban atau konsumen ingin melakukan pernikahan dan menggunakan jasa WO milik Ayu Puspita. “Tetapi tidak sesuai spesifikasi baik itu tenda, katering maupun ‘booth’ (stan) makanan yang ada, kemudian pada saat dikonfirmasi tidak ada respons dari WO tersebut,” ucapnya.
    Rumah Ayu Puspita Digeruduk
    Dalam video yang viral di media sosial rumah Ayu Puspita digeruduk oleh ratusan orang yang menjadi korban penipuan pada Minggu, 7 Desember 2025. Mereka datang untuk menuntut pertanggungjawaban dari Ayu selaku pemilik WO.
     
    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan, polisi menerima adanya aksi massa yang mendatangi rumah pemilik WO. Ia menyebut massa yang datang itu berjumlah sekitar 200 orang. 

    “Sekitar 200 orang yang merupakan para korban berkumpul di kediaman terduga pelaku. Situasi sempat memanas karena massa menuntut pertanggungjawaban dari pihak wedding organizer,” ujarnya seperti dikutip Selasa, 9 Desember 2025.
     

     

    Jumlah Korban WO Ayu Puspita
    Berdasarkan keterangan sementara dari sejumlah korban, dugaan penipuan terjadi karena pelaku tidak memenuhi janji layanan saat hari pelaksanaan acara. Banyak korban yang mengaku WO tersebut tidak muncul pada saat hari H, meski pembayaran telah dilakukan.
     
    Untuk jumlah kerugian korban, Budi menyebutkan bervariasi, karena masih menunggu hasil dari penyidik Polres Metro Jakarta Utara, termasuk dari Polda Metro Jaya, karena laporan polisi baru diterima Minggu, 7 Desember 2025.
     
    “Bervariasi, ada yang sekitar Rp40 juta, Rp60 juta, Rp80 juta, ini bervariasi,” katanya.
    Ayu Puspita cs ditangkap Polisi
    Polres Metro Jakarta Utara menangkap Ayu Puspita, pemilik wedding organizer (WO) PT Ayu Puspita Sejahtera (APS). Ayu viral lantaran diduga menipu ratusan calon pengantin yang menggunakan jasanya. Selain Ayu, empat pegawai WO ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Ini imbauan Ketua terpilih PMI Jaksel kepada para anggota

    Ini imbauan Ketua terpilih PMI Jaksel kepada para anggota

    Jakarta (ANTARA) – Ketua terpilih Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan Mundari mengimbau para anggotanya untuk menggencarkan kegiatan kemanusiaan selama masa bakti 2025-2027.

    “Mari kita songsong kegiatan-kegiatan Palang Merah Indonesia. Masih banyak kita bekerja dan berbuat karena selama masih hidup dikandung badan, perjalanan kehidupan dan PMI itu harus eksis di masyarakat,” kata Mundari dalam musyawarah kerja luar biasa PMI Jaksel di kawasan Ragunan Jakarta, Selasa.

    Mundari mengatakan perjalanan PMI Jaksel masih panjang dengan mengumpulkan bulan dana, donor darah hingga kegiatan kemanusiaan lainnya.

    Dia menegaskan sudah seharusnya para anggota menjadi persaudaraan dalam harmonisasi organisasi demi mewujudkan visi misi yang lebih baik.

    “Jaga persaudaraan dengan baik dan kami inginkan semua komponen baik yang memilih saya maupun yang tidak memilih saya, mari merapatkan diri,” ucapnya.

    Sementara, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan Tomy Fudihartono menambahkan musyawarah kerja kota dan musyawarah kota luar biasa merupakan salah satu kegiatan yang diamanatkan di AD/ART PMI.

    “Mudah-mudahan hasil musyawarah luar biasa ini bisa mengakomodir baik di internal maupun eksternal PMI, baik itu dari pemerintah dan warga masyarakat khususnya di Jakarta Selatan,” ucap Tomy.

    Tomy mengapresiasi kepemimpinan PMI Jakarta Selatan terus berjalan dengan menggencarkan sejumlah program baik seperti bulan dana, donor darah, penanganan bencana hingga pembinaan ke sekolah-sekolah.

    Ke depannya, diharapkan bulan dana PMI Jakarta Selatan bisa mencapai target Rp9 miliar melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

    “Yang terakhir, perkuat kolaborasi dengan pemerintah, baik di tingkat kelurahan, kecamatan, maupun di kota,” ucapnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyatakan bulan dana PMI wilayahnya mencapai Rp8,5 miliar pada 2024 yang nantinya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan.

    Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan (Jaksel) menargetkan perolehan hingga Rp10 miliar pada Bulan Dana PMI Jaksel 2025 untuk kegiatan kemanusiaan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Orang Tak Dikenal Teriak ‘Kiamat’ Dalam Masjid Viral di Sampang

    Orang Tak Dikenal Teriak ‘Kiamat’ Dalam Masjid Viral di Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – Video viral hasil rekaman CCTV beredar luas di media sosial. Dalam video itu terlihat seorang pria tak dikenal masuk dan memberi pengumuman kiamat dengan menggunakan toa di Masjid Al-Istianah, Jalan Rajawali, Kelurahan Karang Dalem, Kecamatan/Kota Sampang.

    Diketahui, pria tersebut menggunakan baju warna putih lengan pendek dengan sarung warna hitam, berdiri di tempat takmir sambil memegang mikrofon.

    Tak lama kemudian datang warga menghalangi dan mengamankan pria tersebut ke luar masjid. Di video lain, suara itu jelas bahwa pria tersebut memanggil warga untuk keluar karena ada kiamat.

    Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo membenarkan bahwa ada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masuk ke dalam Masjid Al-Istianah pada Selasa (9/12/2025). “Pelaku ini inisial SR warga Jalan Imam Ghozali Gang II, Kelurahan Gunung Sekar,” terang Eko.

    Menurut keterangan dari pihak keluarga, pelaku pernah mendapat rawat inap jiwa di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, terbukti dengan adanya nomor registrasi No. RM: 075160 tertanggal 12 September 2024, yang menunjukkan bahwa pelaku betul ODGJ. “Kami serahkan ke pihak keluarga dan dibawa ke RSUD dr. Mohammad Zyn guna mendapat perawatan lebih lanjut,” pungkasnya. [sar/kun]

  • Kejati NTB Bicara Potensi Tersangka Baru Kasus Dana Siluman Usai Belasan Anggota DPRD Diperiksa

    Kejati NTB Bicara Potensi Tersangka Baru Kasus Dana Siluman Usai Belasan Anggota DPRD Diperiksa

    Pada Senin (1/12/2025) kemarin, Kejaksaan Tinggi NTB memeriksa secara maraton 15 anggota DPRD lainnya terkait dugaan korupsi dana siluman.

    Pantauan Liputan6.com di lokasi, beberapa anggota DPRD hadir ke Kejati NTB sejak pukul 08.00 Wita. Mereka kemudian diarahkan ke ruangan Pidana Khusus, disusul anggota lainnya.

    Salah satu anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, Ali Usman yang hadir pemeriksan membenarkan dirinya dan beberapa orang lainnya diperiksa penyidik Pidana Khusus (Pidsus) terkait kasus gratifikasi ini.

    “Ada beberapa orang tadi. Kita datang pagi sekitar pukul 08.00 Wita,” kata Ali kepada wartawan di ruang tunggu Kejati NTB.

    Namun, Ali enggan membeberkan materi pertanyaan, termasuk apakah dirinya menerima gratifikasi tersebut atau tidak. Dia menyarankan agar bertanya langsung ke Kejaksaan.

    “Tanya di atas (pihak kejaksaan),” ucap Ali Usman singkat.

    Selain Ali, salah seorang anggota DPRD NTB, Sudirsyah juga menyampaikan hal yang sama dan mengakui bahwa mereka diperiksa terkait gratifikasi ini. Namun enggan membeberkan materi pemeriksaan.

    “Tanya aja langsung nanti ya,” katanya.

    Seperti diketahui, kasus dana siluman ini telah menetapkan tiga tersangka yang merupakan anggota DPRD NTB. Mereka adalah Indra Jaya Usman alia IJU, Hamdan Kasim alias HK, dan Muhammad Nashib Ikroman alias MNI.

  • Legislator PDIP Usul Anggaran MBG Tak Terserap Dialihkan ke Bencana Sumatera

    Legislator PDIP Usul Anggaran MBG Tak Terserap Dialihkan ke Bencana Sumatera

    JAKARTA – Ketua Komisi V DPR dari Fraksi PDIP, Lasarus mengusulkan agar pemerintah mengalihkan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak terserap untuk dana bantuan korban bencana Sumatera. Langkah ini diperlukan untuk mempercepat penanganan pascabencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.  

    “Kalau mau, masih ada dana di mana, maka saya pernah ngomong kemarin, udah keluarin tuh duit yang ada di BI. Kemudian mungkin ada yang di MBG yang tidak terserap sampai tanggal segini, misalnya masih ada sisa berapa ratus miliar misalnya MBG yang belum terserap. Atau masih berapa triliun yang belum terserap misalnya. Ya sudah, semua alokasikan ke lokasi bencana,” ujar Lasarus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 9 Desember. 

    Lasarus menilai bantuan pemerintah sebesar Rp4 miliar per kabupaten, dan Rp20 miliar per provinsi terlalu sedikit. Pasalnya, banyak daerah terisolir lantaran akses utamanya terputus, belum lagi banyak pemotongan anggaran untuk daerah.  

    “Saya rasa pemerintah hari ini harus memberi kekuatan kepada daerah. Presiden kan kemarin saya dapat informasi membantu Rp4 miliar per kabupaten. Rp4 miliar per kabupaten itu nggak ada apa-apanya deh, kalau untuk lapangan,” tegas Lasarus. 

    “Iya kan? Kita bikin satu bog aja, untuk sungai, itu bisa Rp4 miliar. Iya kan? Ini ada berapa banyak jembatan yang putus, jalan yang hancur, rumah yang rusak. Terus fiskal daerah kan kita tau semua, DAK dipotong, DAU dipotong, saya ngomong apa adanya ini,” lanjut legislator PDIP dapil Kalimantan Barat itu. 

    Lasarus mengungkapkan, dirinya mendapat informasi dari Menteri PU bahwa pemulihan Kota Padang  butuh anggaran Rp13 triliun. Sehingga menurutnya, anggaran Rp4 miliar masih jauh untuk pemulihan. 

    “Rp13 triliun hanya untuk Sumatera Barat, belum Aceh lebih parah lho. Aceh itu lebih parah dari Sumatera Barat. Kemudian juga Sumatera Utara itu juga beda-beda tipis sama Aceh. Ini pasti butuh rekonstruksi lebih besar,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, Lasarus menyatakan, Komisi V DPR akan langsung meninjau lokasi pada 10 Desember mendatang. “Supaya saya ada feel lah ya, seperti apa sih sebetulnya yang harus kita mitigasi dari sisi kami DPR memberi dukungan kepada pemerintah,” pungkasnya.