Blog

  • Musim Kemarau Basah Diprediksi hingga Oktober 2025, Waspada Bencana Hidrometeorologi!

    Musim Kemarau Basah Diprediksi hingga Oktober 2025, Waspada Bencana Hidrometeorologi!

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan hujan akan terus turun di musim kemarau.

    Hasil prediksi curah hujan bulanan menunjukkan bahwa anomali curah hujan yang sudah terjadi sejak Mei 2025 akan terus berlangsung, dengan kondisi curah hujan di atas normal terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025.

    “Melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat dan hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut,” kata Dwikorita dilansir dari laman resmi BMKG.

    Selain itu, gelombang Kelvin aktif yang terpantau melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan memicu penumpukan massa udara.

    Kemudian, konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan. Adapun berdasarkan iklim global, BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi ENSO (suhu muka air laut di Samudra Pasifik) dan IOD (suhu muka air laut di Samudra Hindia) akan tetap berada di fase netral pada semester kedua tahun 2025.

    Hal ini berarti, dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah.

    Lebih lanjut, kondisi ini sejalan dengan prediksi BMKG pada Maret 2025 bahwa kemarau tahun ini akan mengalami kemunduran pada sekitar 29 persen Zona Musim (ZOM). Terutama di wilayah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa Bali, NTB, dan NTT.

    Pemantauan hingga akhir Juni 2025 menunjukkan bahwa baru sekitar 30 persen Zona Musim yang telah memasuki musim kemarau. Angka ini hanya setengah dari kondisi normal, di mana secara klimatologis sekitar 64 persen Zona Musim biasanya telah mengalami musim kemarau pada akhir Juni.

    Dwikorita menyoroti cuaca ekstrem yang mengintai sejumlah wilayah destinasi wisata, padat penduduk, dan aktivitas transportasi tinggi. Oleh karena itu, peringatan dini telah dikeluarkan sejak 28 Juni agar aktivitas libur sekolah dapat termitigasi. Beberapa wilayah yang perlu diwaspadai adalah sebagian Pulau Jawa bagian barat dan tengah (terutama Jabodetabek), Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua. Wilayah tersebut sudah terkonfirmasi terjadi hujan intensitas lebat, sangat lebat, hingga ekstrem pada beberapa hari terakhir.

    “Pada 5 Juli 2025, hujan intensitas lebih dari 100 mm per hari (lebat hingga sangat lebat) di wilayah Bogor, Mataram, dan sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan. Hujan ekstrem tersebut berdampak kepada banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hujan lebat juga terjadi di wilayah Tangerang dan Jakarta Timur yang mengakibatkan genangan, kerusakan infrastruktur, dan gangguan aktivitas masyarakat,” paparnya.

    Begitu pula pada 6 Juli 2025, hujan kembali terjadi secara luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya, terutama Tangerang yang menyebabkan genangan air, antrean lalu lintas, serta peningkatan potensi bencana hidrometeorologi. Intensitas hujan lebat tercatat lebih dari 100 mm per hari, bahkan mencapai 150 mm per hari di daerah Puncak, Jawa Barat.

    Sementara pada sepekan ke depan, BMKG mewaspadai cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek; Kalimantan Timur; Sulawesi Selatan, dan wilayah sekitarnya; Nusa Tenggara Barat, termasuk Mataram; Maluku bagian Tengah; Papua bagian tengah dan utara.

    “Kemudian periode 10-12 Juli 2025, potensi hujan signifikan diperkirakan akan bergeser ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur seiring dengan pergeseran gangguan atmosfer dan distribusi kelembapan tropis,” lanjutnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Tri Handoko Seto menjelaskan saat ini BMKG terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD, operator transportasi, dan pihak lain sebagai tindak lanjut atas kondisi ini. Demikian pula bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai respon cuaca ekstrem yang berdampak kepada masyarakat.

    “Operasi Modifikasi Cuaca di DKI Jakarta dan Jawa Barat dilaksanakan mulai hari ini dan direncanakan sampai tanggal 11. Tentu nanti kami akan lihat perkembangan cuacanya. Kami terus berkoordinasi dengan Pemda dan BNPB sebagai pihak yang menyediakan anggaran,” jelasnya.

    Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta bersiaga terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Masyarakat harus mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, serta gangguan transportasi.

  • Erupsi Gunung Lewotobi di NTT, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere-Larantuka Kena Dampak

    Erupsi Gunung Lewotobi di NTT, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere-Larantuka Kena Dampak

    KUPANG – Manajemen Bandara El Tari Kupang mengumumkan pembatalan empat rute penerbangan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin, 7 Juli. 

    Empat penerbangan yang terdampak adalah rute Kupang-Maumere dan sebaliknya, serta Kupang-Larantuka dan sebaliknya.

    “Ada empat rute penerbangan yang terpaksa dibatalkan oleh pihak maskapai dampak dari erupsi Gunung Lewotobi,” kata PGS Legal Compliance & Stakeholder Relation Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra, di Kupang, Antara, Senin, 7 Juli. 

    Dua maskapai yang membatalkan penerbangan tersebut adalah Nam Air dan Wings Air. Keputusan pembatalan diambil sebagai langkah antisipatif terhadap potensi bahaya abu vulkanik yang membahayakan keselamatan penerbangan.

    “Pagi tadi langsung diumumkan oleh dua maskapai bahwa mereka membatalkan rute penerbangan itu karena debu vulkanik,” tambah Yudi.

    Manajemen Bandara El Tari mengimbau masyarakat, khususnya calon penumpang, untuk tetap tenang dan terus memantau informasi resmi dari maskapai serta otoritas bandara.

    Informasi penerbangan terkini dapat diakses melalui kanal resmi maskapai, layanan informasi Bandara El Tari, atau dengan menghubungi Call Center 172.

    Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali mengalami erupsi pada Senin pagi. Letusan tercatat menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 18.000 meter dari puncak.

    Secara visual, kolom abu berwarna kelabu hingga hitam pekat dengan intensitas tebal dan arah condong ke utara, timur laut, serta barat laut.

    Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan berdurasi sekitar 6 menit 26 detik.

    Erupsi ini bukan hanya berdampak pada sektor penerbangan, tetapi juga meningkatkan kewaspadaan warga sekitar gunung terhadap kemungkinan erupsi susulan.

  • Kisah Pencipta ‘Bau Kentut’ Elpiji Tak Dibayar, Cuma Dapat ‘Selamat’

    Kisah Pencipta ‘Bau Kentut’ Elpiji Tak Dibayar, Cuma Dapat ‘Selamat’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saat ini, umat manusia bisa meminimalisir kecelakaan akibat kebocoran gas. Ini terjadi karena gas, termasuk elpiji, memiliki bau khas seperti bau kentut, belerang atau telur busuk.

    Jika bau ini tercium oleh hidung manusia, langkah antisipatif bisa segera diambil sebelum terjadi bencana. Sebelumnya, gas sebagai salah satu wujud dasar zat bersifat tidak berwarna dan tidak berbau. Sifat ini membuat gas sangat membahayakan jika terjadi kebocoran. Sewaktu-waktu bisa meledak jika mengenai percikan api.

    Untungnya, situasi ini berubah berkat tangan dingin seorang ilmuwan asal Inggris bernama Pete Hansen. Pada 1970-an, Hansen menemukan cara agar gas alam memiliki bau menyengat yang khas. Inovasi ini menjadi tonggak penting dalam sistem keamanan gas modern yang masih digunakan hingga hari ini.

    Penemuan Hansen bisa terjadi tak terlepas dari kebijakan konversi energi pemerintah Inggris. Sekitar 55 tahun lalu, Inggris menjalankan proyek konversi energi dari gas kota yang berasal dari batubara ke gas alam demi mewujudkan energi bersih.

    Namun, gas alam punya kelemahan besar, yakni tidak berbau. Artinya, kebocoran gas bisa terjadi tanpa disadari manusia. Untuk mengatasi risiko itu, Hansen diminta bekerja sama oleh salah satu perusahaan gas alam. 

    Tugasnya mencari zat kimia khusus yang bisa memberikan bau pada gas.

    “Saya harus mencari bau yang paling tidak enak yang dapat saya bayangkan,” kata Hansen, kepada BBC International, dikutip Senin (7/7/2025).

    Bersama tim, Hansen meneliti sejumlah zat yang punya bau menyengat dan bisa digunakan dalam skala besar. Mereka harus berpacu dengan waktu. Sebab, gas dari kilang harus segera didistribusikan ke rumah-rumah lewat jaringan pipa. Tanpa bau tambahan, ribuan liter gas bisa bocor dan menyebabkan ledakan kapan saja. 

    Mengutip Stroud Times, Hansen kemudian berhasil menemukan bau tersebut dan menambahkannya ke kilang minyak sebelum didistribusikan. Kelak, bau tersebut berasal dari senyawa kimia bernama ethyl mercaptan (CH3CH2SH).

    Dari senyawa ini, manusia bisa mengetahui keberadaan gas dari kemunculan bau busuk, seperti kentut, belerang atau telur busuk. Dengan demikian, jutaan rumah di Inggris bisa lebih waspada terhadap kebocoran gas.

    Dari Inggris, temuan Hansen kemudian menjadi formula wajib bagi perusahaan ketika memproduksi gas alam di seluruh dunia. Di Indonesia, kita bisa merasakan senyawa tersebut dari gas LPG ketika mengeluarkan bau yang sangat menyengat hidung. 

    Namun, ciptaan Hansen tidak membuatnya kaya raya. Setelah perusahaan gas menerima sampel, mereka meminta Hansen memproduksi dan mengirim 40.000 liter material tersebut dalam 2 bulan.

    “Perusahaan saya baru berdiri, [besaran] itu butuh setahun untuk saya produksi,” katanya.

    Hansen sempat mencoba mengalihkan produksi “bau kentut” tersebut ke perusahaan milik temannya. Namun, perusahaan temannya bangkrut sebelum bisa menyelesaikan semua pesanan. Akhirnya, formula hasil karyanya dijual ke perusahaan gas.

    “Usia saya saat itu baru 30-an, saya tidak terlalu lihai berbisnis. Seharusnya saya punya sesuatu hitam di atas putih, tetapi saat itu semua cuma berdasarkan saling percaya. Saya diberikan selamat [kudos] karena berhasil menciptakan bau yang pas, itu saja saat itu sudah cukup buat saya,” kata Hansen.

    (mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PLN Gasifikasi Pembangkit di Nias, Diklaim Hemat Biaya Rp153 Miliar per Tahun

    PLN Gasifikasi Pembangkit di Nias, Diklaim Hemat Biaya Rp153 Miliar per Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) resmi memulai pembangunan infrastruktur gasifikasi klaster Nias yang ditandai dengan groundbreaking pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG). Proyek tersebut dinilai dapat menghemat biaya operasional hingga Rp153 miliar per tahun saat beroperasi penuh.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, proyek gasifikasi di Nias menunjukkan kolaborasi lintas sektor mampu mempercepat transisi energi nasional. Hal ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan investasi dan terciptanya lapangan kerja baru.

    Dia menjelaskan, dengan cadangan daya mencapai 20 megawatt (MW) atau sekitar 43% dari beban puncak, sistem kelistrikan Nias dinilai cukup untuk menopang pertumbuhan sektor perikanan, pariwisata, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    “Gasifikasi ini diperkirakan menghemat sekitar Rp72,4 miliar per tahun dan bisa mencapai Rp153 miliar per tahun saat beroperasi penuh. Efisiensi ini membuka ruang investasi baru dan mendukung pertumbuhan konsumsi listrik Nias yang naik 11%, tertinggi di Sumatra,” ujar Darmawan melalui keterangan resmi dikutip Senin (7/7/2025).

    Menurutnya, inisiatif tersebut menjadi upaya PLN dalam mendukung visi swasembada energi Presiden Prabowo Subianto melalui pemanfaatan gas alam yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P. Hutajulu menyebut, proyek PLTMG merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor BBM. Hal ini juga sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional, selaras dengan peta jalan transisi energi dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

    “Groundbreaking gasifikasi di PLTMG Nias bukan hanya untuk menghadirkan listrik yang andal dan terjangkau, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan ketahanan energi nasional,” ujar Jisman.

    Dia mengatakan, sebagai bagian dari strategi tersebut PLN juga telah menyiapkan pengembangan enam klaster gasifikasi di berbagai wilayah, meliputi Nias, Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, Papua Utara, Papua Selatan, dan Kalimantan.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto menjelaskan, proyek ini mencakup pembangunan tangki penyimpanan liquefied natural gas (LNG) berkapasitas 3.000 meter kubik dengan kapasitas regasifikasi hingga 13 million standard cubic feet per day (MMscfd). 

    Menurutnya, infrastruktur ini akan menopang operasional PLTMG berkapasitas awal 35 megawatt (MW) yang akan ditingkatkan menjadi 59 MW.

    Rakhmad menjelaskan, proyek ini berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 30%, setara dengan 29.000 ton karbon dioksida per tahun pada tahap awal, dan hingga 47 ribu ton CO₂ saat kapasitas penuh tercapai.

    “Kami sangat berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar proyek ini berjalan lancar dan memberi manfaat nyata bagi lebih dari 150.000 pelanggan di Nias,” kata Rakhmad.

  • Roy Suryo Tolak Jawab Puluhan Pertanyaan Penyidik

    Roy Suryo Tolak Jawab Puluhan Pertanyaan Penyidik

    GELORA.CO -Pakar telematika Roy Suryo menolak menjawab puluhan pertanyaan penyidik saat diperiksa terkait tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi di Polda Metro Jaya, Senin 7 Juli 2025.

    “Ada 85 pertanyaan dengan 55 halaman, maka bisa diselesaikan dengan sangat cepat,” kata Roy Suryo.

    Namun Roy mengaku menolak menjawab puluhan pertanyaan penyidik dalam pemeriksaan tersebut.

    “Cuma (pertanyaan) seputar identitas saja yang saya jawab, yang lain karena enggak ada hubungannya, enggak saya jawab. Makanya prosesnya (pemeriksaan) singkat karena mereka enggak punya legal standing tempus dan locus-nya,” kata Roy.

    Roy juga mengaku heran dilaporkan beberapa pihak terkait tudingan ijazah palsu Jokowi. 

    Roy Suryo menilai para pelapor itu tidak memiliki legal standing untuk melaporkannya.

    “Jadi mereka lima pihak itu tidak ada legal standing-nya, apalagi mereka mengatasnamakan, ada yang mengatasnamakan pengacara. Itu kan aneh, pengacara kok malah lapor, jadi itu sama sekali ‘di luar nurul’ ya,” kata Roy.

    Diketahui, Polda Metro Jaya tengah mengusut enam laporan polisi terkait tudingan ijazah palsu Jokowi. Dari enam laporan itu, salah satunya dilaporkan langsung oleh Jokowi.

    Jokowi melayangkan laporan terkait dugaan fitnah atau pencemaran nama baik buntut tudingan ijazah palsu. Dalam laporan itu, Jokowi melaporkan soal dugaan pelanggaran Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP dan atau Pasal 305 Jo 51 ayat 1 UU ITE.

    Polisi telah mengantongi sejumlah barang bukti yang diserahkan ke kepolisian saat Jokowi dan tim kuasa hukum membuat laporan, antara lain flashdisk berisi 24 tautan video Youtube dan konten media sosial X hingga fotokopi ijazah.

    Polisi juga telah meminta keterangan sejumlah pihak dalam proses penyelidikan laporan tersebut. Beberapa di antaranya adalah Roy Suryo, Tifauzia alias dokter Tifa, Michael Sinaga Rismon Hasiholan Sianipar, hingga Kader PSI Dian Sandi.

  • Anggota DPR pastikan Komisi I perhatikan kesejahteraan wartawan

    Anggota DPR pastikan Komisi I perhatikan kesejahteraan wartawan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin memastikan bahwa Komisi I DPR RI memberi perhatian terhadap kesejahteraan wartawan, sebagaimana selama ini perhatian itu diberikan kepada prajurit TNI.

    Dia mengatakan bahwa wartawan sebagai pekerja pers mempunyai peranan penting dalam sistem demokrasi, karena sudah dianggap sebagai pilar keempat dalam demokrasi.

    “Jika ada masalah dalam dunia pers, maka menjadi kewajiban kita semua untuk menyelesaikannya bersama-sama,” kata TB dalam rapat dengan Menkomdigi, KPI, hingga Dewan Pers, di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

    Dia menilai bahwa dunia pers saat ini didominasi oleh pemilik media yang sebagian besar merupakan pengusaha, sehingga berpotensi menimbulkan ketimpangan antara kepentingan korporasi dan kesejahteraan wartawan di lapangan.

    “Di ruangan ini, kita sering bicara soal kesejahteraan prajurit TNI. Hari ini saya ajak kita semua untuk juga mulai membahas secara serius bagaimana meningkatkan kesejahteraan wartawan media,” kata dia.

    Dia menegaskan bahwa wartawan adalah bagian tak terpisahkan dari anak bangsa yang perannya sangat vital dalam menjaga informasi publik, demokrasi, dan kontrol terhadap kekuasaan.

    Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik di pemerintah, DPR, maupun industri media, untuk duduk bersama dan mencari solusi konkret demi meningkatkan taraf hidup dan perlindungan bagi insan pers di Indonesia.

    “Saya yakin dan saya percaya, kita harus dan bisa memperjuangkan kesejahteraan wartawan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk kemaslahatan negeri ini,” kata dia.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Roy Suryo Dicecar 85 Pertanyaan soal Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi

    Roy Suryo Dicecar 85 Pertanyaan soal Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi

    Pakar telematika Roy Suryo memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya terkait dengan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo. Usai menjalani pemeriksaan Roy Suryo mengaku dicecar 85 pertanyaan.

    Roy tak membeberkan secara rinci soal puluhan pertanyaan tersebut. Namun, ia mengaku hanya menjawab pertanyaan seputar identitas saja.

  • DPR dan Pemerintah Sepakati Cukai Minuman Berpemanis Kembali Masuk Rencana 2026

    DPR dan Pemerintah Sepakati Cukai Minuman Berpemanis Kembali Masuk Rencana 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Implementasi cukai minuman berpemanis dalam kemasan alias MBDK yang batal pada tahun ini, kembali direncanakan untuk meningkatkan penerimaan negara pada tahun depan. 

    Direktur Jenderal Bea Cukai Djaka Budi Utama mengungkapkan memang rencana tersebut diagendakan untuk tahun depan, namun tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi di masa mendatang. 

    “Ya tergantung situasinya tahun depan seperti apa. DPR kan sudah setuju, tinggal aturannya kami buat,” ujarnya usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (7/7/2025). 

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu pun memilih tidak berkomentar terkait cukai MBDK. 

    Sementara Wakil Ketua Komisi XI DPR Fauzi Amro menyampaikan terus mundurnya kebijakan ini karena butuh sosialisasi yang komprehensif dari mulai hulu hingga hilir ekosistem MBDK. 

    Dirinya tidak ingin kebijakan ini jadi multitafsir oleh khalayak ramai, tetapi dirinya tetap berharap cukai MBDK dapat diwujudkan pada tahun depan. 

    Apabila mana objek cukai tersebut tidak diperluas, maka pemerintah perlu menghadapi kenyataan penurunan penerimaan negara. Sebagaimana penerimaan pajak tahun ini yang proyeksikan hanya akan mencapai 94,9% dari target. 

    “Kalau pemerintah tidak melakukan sesuatu dengan objek pajaknya [termasuk cukai], maka penerimaan negara kita.. turun. Tetapi kalau menteri keuangannya melakukan kreativitas menambah objek baru, dengan dirjen yang baru, otomatis pendapatan negara kita dapat bertambah,” ungkapnya. 

    Pada rapat kerja tersebut, DPR dan pemerintah menyepakati kebijakan penerimaan negara untuk tahun depan. 

    Salah satunya, ekstensifikasi barang kena cukai (BKC) melalui penambahan objek cukai baru berupa MBDK untuk mendukung penerimaan negara. 

    Untuk tahun depan, kedua pihak menyepakati penerimaan bea cukai sebear 1,18% hingga 1,30% dari produk domestik bruto (PDB). Kesepakatan tersebut lebih tinggi dari usulan awal pemerintah yang sebesar 1,18%—1,21%. 

    Bercermin pada tahun ini, meski telah menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan penerimaan negara senilai Rp4,39 triliun, tetapi batal dilakukan. 

    Dirjen Djaka pun tidak menjelaskan secara perinci terkait alasan tertundanya cukai minuman manis tersebut pada tahun ini. Bos baru di bea cukai tersebut pun sebelumnya meminta awak media dan masyarakat mendoakan Ditjen Bea Cukai untuk bisa mencapai target penerimaan kepabeanan dan cukai tahun ini senilai Rp301,6 triliun, meskipun tidak akan ada sumber pendapatan baru dari cukai minuman manis. 

    “Bagaimana cara menutupi [potensi penerimaan cukai minuman manis yang hilang]? Tentunya dengan komponen-komponen penerimaan yang dibebankan kepada Bea Cukai, saya mohon doanya dari para awak media bahwa Bea Cukai bisa memenuhi target,” ujar Djaka bulan lalu. 

  • Plus Minus Rencana RI Impor Energi Rp251 Triliun dari AS

    Plus Minus Rencana RI Impor Energi Rp251 Triliun dari AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menyiapkan anggaran senilai US$15,5 miliar atau setara Rp251,24 triliun (asumsi kurs Rp16.209 per US$) untuk belanja impor LPG, LNG, dan minyak mentah dari Amerika Serikat (AS). Rencana ini dinilai menguntungkan sekaligus dapat menjadi tantangan. 

    Adapun, rencana impor energi dari Negeri Paman Sam itu merupakan salah satu upaya negosiasi RI untuk menurunkan tarif resiprokal 32% yang akan dikenakan Presiden AS Donald Trump. Dalam negosiasi itu, Indonesia secara total berencana untuk membelanjakan US$34 miliar atau setara Rp551,1 triliun untuk impor dari AS.

    Founder & Advisor ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menilai langkah Indonesia untuk meningkatkan impor energi dari AS merupakan pilihan rasional. Menurutnya, selama ini RI memang mengimpor LPG dan minyak mentah dalam jumlah besar. Untuk itu, mengalihkan impor ke AS tak menjadi masalah besar.

    “Jadi akan positif saja bagi kita, setidaknya netral saja karena toh kalau bukan dari AS kita juga masih tetap harus mengimpornya dalam besaran nominal yang kurang lebih juga akan setara, tergantung fluktuasi harga migas dan kurs US$ juga,” tutur Pri Agung kepada Bisnis, Senin (7/7/2025).

    Pri Agung pun menuturkan, karena menjadi bagian dari paket negosiasi, sebaiknya pemerintah juga mendorong investasi migas di AS. Apalagi, AS memiliki kekuatan dalam pengembangkan teknologi, eksplorasi, dan produksi migas.

    Oleh karena itu, investasi di sektor hulu maupun hilir migas di AS cukup potensial. Menurutnya, PT Pertamina (Persero) sangat berpeluang untuk bisa mengakuisisi lapangan atau proyek yang sudah masuk tahap eksplorasi maupun produksi di AS.

    “Hulu migas AS, khususnya pengembangan dan produksi shale oil shale gas itu para pemainnya banyak dari perusahaan migas AS kelas independen, yang secara skala ukuran korporasi sebenarnya jauh di bawah Pertamina,” imbuh Pri Agung.

    Pri Agung pun berpendapat, jika Pertamina berinvestasi di AS, maka akan mendukung ekspansi perusahaan pelat merah itu di ranah global. Di samping itu, upaya itu juga dapat mendukung lifting migas nasional dan ketahanan energi RI.

    “Hasil produksi migasnya kan bisa dibawa, seperti impor dari AS, tetapi itu dari produksi kita sendiri,” katanya.

    Lebih lanjut, Pri Agung menuturkan bahwa kebijakan tarif Trump memang bagian dari upaya AS untuk ekspansi pasar LNG ke Asia Pasifik. Hal ini pun berpotensi memperketat persaingan dan keekonomian LNG global.

    Selain itu, kata Pri Agung, proyek-proyek pengembangan lapangan LNG di Indonesia akan mendapatkan persaingan yang lebih ketat untuk bisa mendapatkan pasar.

    “Monetisasi pengembangan lapangan-lapangan gas di Indonesia skala besar bisa terkena dampaknya, bisa makin mundur atau batal, jika tidak segera mendapatkan market,” ucap Pri Agung.

    Kendati demikian, secara umum tentu juga ada peluang di dalam tantangan tersebut. Menurut Pri Agung, market gas domestik RI yang terus naik mestinya harus dimaksimalkan dengan percepatan pengembangan infrastruktur.

    “Kalau bisa sekalian menggandeng AS di situ atau bahkan langsung ke sisi hulunya, mengajak industri migas AS untuk masuk sebagai investor di dalam memonetisasi lapangan-lapangan gas di kita, tentu akan positif,” kata Pri Agung.

  • COVID-19 Varian Stratus Naik di Asia, Pakar Soroti Gejala Khas Suara Parau

    COVID-19 Varian Stratus Naik di Asia, Pakar Soroti Gejala Khas Suara Parau

    Jakarta

    Muncul lagi varian COVID-19 baru yang dinamai ‘Stratus’. Varian ini dikategorikan menjadi strain rekombinan keturunan Omicron lantaran menginfeksi seseorang dengan dua strain COVID-19 sekaligus, alias menjadi varian hibrida baru.

    Namanya secara ilmiah dikenal sebagai XFG. Strain ini dianggap lebih menular daripada strain sebelumnya karena mutasi membuat varian tersebut mampu menghindari sistem kekebalan tubuh. Total kasusnya melonjak dari semula 10 persen menjadi hampir 40 persen dari keseluruhan kasus yang tercatat di Inggris. Peningkatan juga terjadi di India.

    “Strain COVID-19 Stratus menyebar dengan cepat,” kata Profesor Lawrence Young, seorang ahli virus di Universitas Warwick kepada MailOnline.

    “Mengingat kekebalan terhadap COVID-19 mulai menurun di masyarakat akibat menurunnya penerimaan vaksin booster dan penurunan infeksi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir, lebih banyak orang rentan terhadap infeksi XFG dan XFG.3.”

    “Hal ini dapat menyebabkan gelombang infeksi baru, tetapi sulit untuk memprediksi sejauh mana gelombang ini,” tambahnya.

    Gejala Khas Suara Parau

    Sebagian besar gejala Stratus mirip dengan jenis sebelumnya. Menurut layanan kesehatan Inggris, gejala-gejala varian COVID-19 Stratus meliputi sesak napas, kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa, merasa lelah atau letih, suhu tinggi atau menggigil, hidung tersumbat atau berair, badan pegal-pegal, batuk terus-menerus, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, gangguan nafsu makan, dan merasa mual.

    Namun, menurut Dr Kaywaan Khan, dokter umum Harley Street dan Pendiri Klinik Hannah London, salah satu gejala varian Stratus yang paling ketara adalah suara serak, yang meliputi suara parau atau hoarse voice.

    Dokter menambahkan gejalanya cenderung ringan hingga sedang secara umum dan jika seseorang dinyatakan positif, mereka harus tinggal di rumah dan mengisolasi diri karena COVID-19 varian Stratus sangat menular.

    Gejala khas yang sama juga disoroti pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia. Meski begitu, kemunculan subvarian baru termasuk rekombinan menurutnya akan terus terjadi dan masyarakat tidak perlu panik.

    “Varian XFG kini telah masuk dalam kategori variant under monitoring (VuM) atau dalam pemantauan sejak akhir Mei 2025 karena penyebarannya yang cukup cepat. XFG merupakan varian rekombinan yang berasal dari subvarian JN.1. Kasusnya saat ini cukup tinggi di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk India,” jelasnya kepada detikcom saat dihubungi Senin (7/7/2025).

    “Namun, hingga kini tidak ada indikasi bahwa varian ini menyebabkan peningkatan keparahan atau angka kematian yang signifikan. Memang terjadi gejala khas suara serak atau pecah, tetapi tetap tergolong ringan. Masyarakat tidak perlu panik, karena protokol kesehatan dasar seperti pola hidup bersih dan sehat serta pemakaian masker masih efektif untuk mencegah penularan,” imbaunya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    Habis Nimbus Terbit Stratus

    6 Konten

    Setelah Nimbus atau NB.1.8.1, variant baru COVID-19 muncul lagi dengan julukan Stratus yang mencakup varian XFG dan XFG.3. Disebut-sebut, salah satu gejala khasnya adalah suara serak dan parau.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya