Kritis Integritas: Pembangkangan Polri atas Putusan MK
Penyuluh Antikorupsi Sertifikasi | edukasi dan advokasi antikorupsi. Berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya integritas dan transparansi di berbagai sektor
Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.
DI TENGAH
upaya memperkuat supremasi hukum di Indonesia, keputusan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menerbitkan Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2025 menjadi sorotan tajam.
Langkah ini muncul setelah Mahkamah Konstitusi (MK) secara tegas melarang anggota Polri aktif menjabat di kementerian dan lembaga sipil.
Tindakan yang seolah tak mengindahkan keputusan MK ini menggugah pertanyaan mendalam tentang komitmen institusi penegak hukum dalam menjaga integritas dan netralitasnya.
Pembangkangan terhadap putusan MK bukan sekadar pelanggaran administratif, tetapi juga ancaman terhadap prinsip dasar negara hukum.
Dengan tetap mengizinkan anggota Polri menjabat di instansi sipil, Kapolri tidak hanya merendahkan kewibawaan hukum, tetapi juga berpotensi memicu konflik kepentingan.
Situasi ini mengaburkan batas antara kekuasaan sipil dan aparat, di mana polisi seharusnya menjadi penegak hukum yang independen, justru terjerat dalam kebijakan politik sipil.
Tindakan pemerintah dalam menanggapi situasi ini sangat krusial. Di saat masyarakat mendesak agar integritas hukum ditegakkan, langkah berani untuk menarik anggota Polri dari jabatan sipil dan menghentikan implementasi Perpol 10/2025 menjadi penting dan mendesak.
Hanya dengan mematuhi putusan MK dan menjalankan prinsip-prinsip profesionalitas, kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dapat dipulihkan, serta memastikan bahwa Indonesia tetap berkomitmen pada supremasi hukum, bukan pada kekuasaan semata.
Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2025 yang mengizinkan anggota Polri aktif menjabat di 17 kementerian dan lembaga sipil terasa seperti tamparan bagi integritas institusi negara.
Aturan ini muncul hanya sebulan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) secara tegas melarang praktik semacam itu melalui Putusan Nomor 114/PUU-XXIII/2025, yang menyatakan bahwa anggota Polri hanya boleh menduduki jabatan di luar kepolisian setelah mengundurkan diri atau pensiun.
Putusan MK tersebut bukanlah hal sepele. MK membatalkan frasa “atau tidak berdasarkan penugasan dari Kapolri” dalam Penjelasan Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Alasan utamanya adalah untuk menjaga netralitas Polri sebagai penegak hukum, mencegah konflik kepentingan, dan menghindari politisasi institusi kepolisian.
Sebelum putusan ini, polisi aktif sering ditempatkan di posisi strategis sipil, seperti di kementerian atau lembaga negara, yang menurut para pemohon uji materi termasuk aktivis hak asasi manusia, merusak prinsip pemisahan kekuasaan.
Pakar hukum tata negara pun menilai putusan ini berlaku serta merta, mengharuskan polisi aktif yang sedang menjabat segera mundur.
Namun, respons Kapolri justru sebaliknya. Perpol baru tersebut secara eksplisit mengatur bahwa anggota Polri dapat bertugas di 17 instansi sipil, termasuk Kementerian Kehutanan, Kementerian Hukum dan HAM, hingga lembaga seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Intelijen Negara (BIN), KPK.
Ini bukan hanya kontradiktif dengan putusan MK, tapi juga mengabaikan seruan dari DPR RI yang mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menarik polisi dari jabatan sipil demi menghormati keputusan konstitusi.
Tidak salah jika banyak masyarakat beranggapan bahwa tindakan ini merupakan bentuk pembangkangan hukum yang jelas, yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap Polri dan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai penjaga konstitusi.
Jika keputusan MK, yang seharusnya final dan mengikat, tidak dianggap serius, maka persepsi publik terhadap institusi tersebut bisa runtuh.
Pertanyaan yang muncul adalah, untuk apa adanya Mahkamah Konstitusi jika putusannya tidak dihormati?
Di sisi lain, pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM berargumen bahwa putusan MK tidak berlaku surut. Artinya, larangan hanya untuk pengangkatan baru, sementara yang sudah menjabat boleh tetap.
Pendapat ini didukung oleh sebagian kalangan, termasuk dari Nahdlatul Ulama (NU), yang melihatnya sebagai cara untuk menghindari kekacauan administratif mendadak.
Namun, argumen ini lemah secara hukum. Putusan MK bersifat final dan mengikat, dan prinsip non-retroaktif biasanya tidak berlaku untuk isu konstitusional yang menyangkut prinsip dasar negara.
Jika dibiarkan, ini bisa menjadi preseden berbahaya: lembaga eksekutif bisa mengabaikan MK dengan dalih interpretasi sendiri.
Menurut saya, tindakan Kapolri mencerminkan masalah lebih rumit dan ruwet dalam
reformasi Polri
. Reformasi polri juga tampaknya tak berdaya. Benarlah adanya bahwa reformasi Polri itu sekadar
omon-omon
di warung kopi.
Indonesia bukan negara polisi, tapi negara hukum di mana supremasi konstitusi harus diutamakan.
Dengan membiarkan anggota Polri tetap menjabat di instansi sipil, Kapolri tidak hanya melemahkan netralitas Polri, tapi juga menggerus kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum.
Tentu saja hal Ini bisa memicu konflik kepentingan, di mana polisi yang seharusnya independen justru terlibat dalam kebijakan sipil, potensial menimbulkan korupsi atau penyalahgunaan wewenang. Inilah yang menjadi kekhawatiran saya.
Sebagai pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi, Presiden Prabowo memiliki peran sentral dalam memastikan kepatuhan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Tanggung jawab ini tidak hanya bersifat otoritatif, tetapi juga mencerminkan kewajiban moral untuk menjaga agar seluruh lembaga negara, termasuk Polri, tunduk pada konstitusi.
Dalam konteks ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mendesak pemerintah untuk menarik personel Polri dari jabatan sipil. Tindakan ini diharapkan dapat menghormati dan menegakkan keputusan MK yang telah ada.
Langkah yang seharusnya diambil oleh pemerintah bukanlah mempertahankan Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2025 (Perpol 10/2025), melainkan melakukan penataan transisi yang sesuai dengan hukum. Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan antara lain:
Pertama, menghentikan sementara implementasi Perpol 10/2025 sampai proses harmonisasi dengan putusan MK selesai. Langkah ini akan memberikan waktu yang cukup bagi pemerintah untuk mengevaluasi dan menyesuaikan regulasi yang ada guna mematuhi keputusan MK.
Kedua, segera menarik anggota Polri aktif dari jabatan sipil yang jelas bertentangan dengan putusan MK. Hal ini esensial untuk menghindari konflik kepentingan dan memastikan bahwa penegakan hukum tetap profesional dan bebas dari intervensi.
Ketiga, melakukan audit transparan terhadap seluruh bentuk penugasan personel aktif di luar struktur kepolisian. Dengan adanya audit ini, publik akan mendapatkan gambaran jelas tentang penggunaan sumber daya Polri dan menjamin keadilan dalam penugasan.
Keempat, membangun mekanisme transisi yang memungkinkan jabatan-jabatan yang ditinggalkan diisi oleh unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pejabat sipil lain. Ketersediaan layanan publik tidak boleh terganggu selama masa transisi ini.
Mekanisme yang baik akan memastikan kelangsungan pelayanan masyarakat tanpa menyalahi ketentuan hukum.
Langkah-langkah ini tidak hanya menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga integritas konstitusi, tetapi juga merupakan bentuk upaya untuk mencegah erosi terhadap prinsip profesionalitas dan netralitas Polri.
Dengan mengedepankan kepatuhan terhadap hukum, pemerintah dapat memperkuat legitimasi institusinya di hadapan publik, serta menciptakan kepercayaan yang lebih besar terhadap lembaga-lembaga negara
Pelanggaran terhadap konstitusi tidak selalu terjadi secara frontal. Sering kali ia berlangsung lewat regulasi teknis, keputusan administratif, atau penafsiran yang memelintir makna putusan peradilan.
Dalam kasus ini, Perpol 10/2025 menjadi contoh bagaimana aturan internal dapat menggeser batas-batas konstitusional secara perlahan, tapi signifikan.
Ketika MK telah mengeluarkan putusan final, yang dibutuhkan bukanlah perdebatan panjang, melainkan kepatuhan. Mengabaikannya berarti membiarkan marwah negara hukum terkikis sedikit demi sedikit.
Polri membutuhkan kepercayaan publik untuk menjalankan tugasnya. Kepercayaan itu hanya dapat bertahan jika institusi kepolisian menunjukkan komitmen terhadap prinsip dasar negara hukum.
Indonesia bukan negara polisi. Indonesia adalah negara hukum. Karena itu, langkah apa pun yang berpotensi mengaburkan batas antara kekuasaan sipil dan aparat harus dihentikan.
Tugas negara hari ini bukan hanya memperkuat supremasi hukum, tetapi juga memastikan bahwa tidak ada lembaga yang berdiri di atas konstitusi.
Dalam setiap langkah kita menuju keadilan, sangat jelas bahwa hukum harus menjadi penuntun, bukan sekadar aturan yang bisa diabaikan.
Ketika lembaga-lembaga negara mulai mengabaikan putusan hukum, kita bukan hanya menghadapi ancaman terhadap integritas institusi, tetapi juga mengorbankan kepercayaan masyarakat yang telah dibangun dengan susah payah.
Masyarakat berhak mendapatkan penegakan hukum yang adil dan bijaksana, serta aparat yang mampu menjaga netralitasnya dalam setiap keputusan.
Pada akhirnya, saatnya bagi kita semua untuk bersuara, menantang setiap bentuk pembangkangan hukum yang merusak fondasi konstitusi.
Marilah kita bergerak bersama, mendorong pemerintah dan lembaga terkait untuk kembali pada prinsip-prinsip yang mendasar, demi masa depan yang lebih baik dan berkeadilan. Polisi kembalilah mengayomi bukan menguasai.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/11/10/691151730e301.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Kritis Integritas: Pembangkangan Polri atas Putusan MK Nasional
-

2026 Baru Mau Cobain Tren Padel? Ini Wanti-wanti Dokter Ortopedi
Jakarta –
Popularitas padel melesat di 2025, sampai-sampai Google Year in Search mencatatkan olahraga ini dalam daftar top-10 pencarian di kategori olahraga. Ada yang baru kepikiran mau coba di 2026?
Banyak orang yang baru mulai olahraga memang memilih padel sebagai olahraga pertamanya. Dibanding tenis atau olahraga raket lain, olahraga asal Meksiko ini secara teknik memang relatif lebih simpel sehingga ramah pemula.
Namun jangan mentang-mentang, seperti halnya olahraga lain padel juga dibayangi risiko cedera. Terlebih jika tidak mempelajari teknik dengan benar, serta mempersiapkan otot dengan pemanasan yang cukup.
“Gerakan padel itu tiba-tiba. Kelihatannya mudah, justru saking mudahnya itu orang yang nggak biasa olahraga pengen ikut main,” kata Dr dr Franky Hartono, SpOT (K), konsultan hip and knee dari Siloam Hospitals, ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
“Tapi ternyata salah-salah, akhirnya bisa cedera,” lanjut dr Franky mewanti-wanti.
@detikhealth_official Padel lagi rame banget… sampe @Erika Carlina pun masukin ke resolusi 2026-nya 👀🔥 Padahal dia belum pernah coba sebelumnya — tapi akhirnya kepincut juga. Trus pas denger alasan Erika… langsung keinget satu hal penting: olahraga boleh hype, tapi cedera mah ogah ikut-ikutan 😭 Makanya kita tanya langsung ke ahlinya: gimana sih biar main padel tetep aman? #padel #cedera #resolusi2026 #olahraga ♬ suara asli – detikHealth
Agar tidak gampang cedera, dr Franky menyarankan para pemula untuk menyempatkan diri mempelajari teknik dan gerakan yang dibutuhkan. Selain itu, juga harus melatih otot-otot yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan tersebut.
Tidak kalah penting, ia mengingatkan untuk mengenali kemampuan diri sendiri. Semangat untuk hidup sehat melalui olahraga juga harus diimbangi dengan kontrol diri yang baik, tidak sekadar ikut-ikutan.
“Atur emosi, jangan terlalu hype!” pesannya.
(nay/up)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3596914/original/020445500_1633708544-Ilustrasi_Miliarder_atau_Orang_Terkaya.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kisah Rashan Brown Raup Rp 190 Juta dari Bisnis Puisi Bikin Penasaran
Harga emas sedikit turun pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta). Penurunan harga emas dunia ini karena para pedagang mencermati hasil pemungutan suara yang terpecah di Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mengenai pemotongan suku bunga seperempat poin persentase. Sementara harga perak naik ke rekor tertinggi baru.
Dikutip dari CNBC, Jumat (12/12/2025), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 4.216,49 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari naik 0,5% menjadi USD 4.244,40 per ons.
“Ini hanyalah kelebihan posisi (pada emas) sebagai antisipasi penurunan suku bunga, yang memang terjadi, dan oleh karena itu Anda melihat beberapa tekanan jual,” kata Analis Independen Ross Norman.
The Fed memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada hari Rabu dalam pemungutan suara yang jarang terjadi dengan hasil yang terpecah, tetapi mengisyaratkan jeda pada pelonggaran lebih lanjut karena para pejabat melihat ke depan untuk menilai arah pasar kerja dan inflasi yang “masih agak tinggi.”
Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan aset yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti emas.
Berita selengkapnya baca di sini
-

Diskon Akhir Tahun Menggila, Dompet Bisa Ambyar kalau Abaikan 1 Hal Ini!
Jakarta –
Akhir tahun kerap kali menjadi momentum yang pas untuk berbelanja barang-barang incaran. Sebab selama periode ini berbagai pusat belanja hingga toko online berlomba-lomba menggelar pesta diskon untuk menarik minat belanja masyarakat.
Situasi ini sering membuat orang tergoda untuk membeli barang-barang dengan label potongan harga. Kalau tidak bijak, dompet bisa menipis sebelum tahun baru tiba atau bahkan dalam kondisi terburuk dapat mempengaruhi kondisi keuangan tahun depan.
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari, mengatakan diskon akhir tahun memang kerap menggiurkan, membuat orang ingin berbelanja banyak barang karena murah. Namun menurutnya sebelum berbelanja ada hal penting yang perlu dilakukan, yakni memeriksa kondisi keuangan.
Dengan memeriksa kondisi keuangan, yang bersangkutan dapat menentukan besaran dana yang boleh dihabiskan untuk berburu barang-barang diskon akhir tahun ini. Dengan begitu dana yang dibelanjakan tidak lebih dari kemampuan isi dompet.
“Pertama, cek dulu ada uangnya nggak untuk shopping, atau budget shopping-nya masih ada nggak? Supaya tahu limit untuk belanjanya sampai berapa banyak,” kata Tejasari kepada detikcom.
Menurutnya budget untuk berbelanja ini harus di luar dari dana simpanan yang lain. Misalkan saja dana darurat, dana untuk pendidikan anak, dana untuk membayar cicilan, atau simpanan khusus lainnya. Artinya dana yang ingin digunakan harus benar-benar aman tanpa mempengaruhi kondisi keuangan ke depan.
“Kalau memang nggak ada uangnya, ya nggak usah belanja apa-apa. Toh sebentar lagi ada Lebaran juga, banyak promo diskon di online” terangnya.
Setelah menetapkan dana yang bisa digunakan untuk berbelanja di akhir tahun, sebaiknya yang bersangkutan menetapkan prioritas barang yang dibeli. Hal ini bertujuan agar tidak membeli barang-barang yang memang tidak dibutuhkan dan malah menjadi pemborosan.
“Kedua, cek apakah ada kebutuhan yang jadi prioritas saat ini. Kalau memang ada kebutuhan, maka pas banget untuk cari program diskon atau promo, sehingga kita bisa dapat barang kebutuhan dengan harga murah,” jelas Tejasari.
Tapi kalau bukan prioritas, menurut Tejasari kembali ke point pertama yakni memeriksa apakah benar memiliki uang lebih untuk dibelanjakan atau tidak. Karena itu dirinya kembali menyarankan untuk berbelanja di lain waktu jika memang tidak memiliki dana yang cukup.
“Kalau nggak ada uangnya, sebaiknya jangan belanja dengan utang. karena utang berbunga akan membuat diskonnya jadi nggak berguna,” tegasnya.
Senada, Perencana Keuangan Eko Endarto ikut mengatakan pesta diskon akhir tahun memang kerap memancing masyarakat untuk berbelanja. Terlebih pada periode ini, rata-rata barang belanjaan dibeli sebagai self reward usai satu tahun bekerja keras.
Sebab pada periode atau hari raya lain, disko banyak dibelanjakan untuk keperluan hari raya tersebut, misalkan saja saat Lebaran. Artinya diskon-diskon ini tak bisa sepenuhnya digunakan untuk diri sendiri.
Namun menurutnya yang menjadi masalah adalah saat diskon ini malah digunakan untuk berbelanja barang-barang yang belum atau tidak diperlukan. Membuat proses belanja malah jadi pemborosan.
“Salah satu kelebihan dari diskon ya kita dapat harga yang murah. Cuma kadang-kadang hal itu membuat kita menjadi tidak berpikir panjang. Artinya apa, kita memilih barang-barang yang kita pikir ya akan kita butuhkan, bukan kita butuhkan,” ucapnya.
Untuk itu dirinya juga menyarankan untuk membuat skala prioritas dalam berbelanja. Sehingga barang-barang yang memang dibutuhkan atau menjadi incaran dapat dibeli dengan harga lebih murah, bukan karena ada diskon makanya dipaksa untuk berbelanja.
“Berbelanja apalagi dengan diskon maka kita tentukan dulu apa yang kita butuhkan. Jadi belanja cari diskon, bukan diskon membuat kita tergiur untuk berbelanja,” tegas Eko.
“Pertama pasti kebutuhan dulu yang urgent, yang agak pendek dulu yang benar-benar dibutuhkan. Misalnya yang habis pakai terus cepat digunakan katakan misalnya untuk kebutuhan pokok. Kalau dia masih punya uang lebih boleh dia numpuk atau dia ngumpulin untuk apa yang bisa dipakai jangka lebih panjang,” terangnya lagi.
(igo/fdl)
-

Kelangkaan Lahan Jadi Tantangan, Developer Properti Fokus Optimalkan Kawasan
Bisnis.com, JAKARTA – Problem kelangkaan lahan dinilai menjadi tantangan utama pengembang properti dalam berekspansi tahun depan.
Mengantisipasi hal tersebut, Presiden Direktur Paramount Land M Nawawi mengatakan selama puluhan tahun melakukan pengembangan kawasan, pengembang selalu dihadapkan pola tantangan yang serupa yakni kelangkaan lahan.
Oleh karena itu, developer umumnya memilih dua strategi besar, yakni ekstensifikasi atau intensifikasi. Menurutnya, ketika lahan semakin terbatas, pilihan yang realistis adalah intensifikasi.
“Lahan semakin terbatas, pilihan yang realistis adalah intensifikasi, membangun lebih tinggi dan mengoptimalkan lahan yang ada tanpa menambah luas wilayah,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Dia menjelaskan salah satu upaya intensifikasi yang kami lakukan adalah menambah fasilitas dan menghidupkan kawasan melalui pembangunan beragam pusat aktivitas. Lahan kosong, lanjutnya, diarahkan jadi bagian dari ekosistem ekonomi, sehingga fasilitas disebar dari skala lingkungan, kecamatan, regional, hingga berpotensi kelas internasional.
Dia mengatakan, perluasan kawasan Gading Serpong sudah tidak mungkin maka pembangunan vertikal dan redevelopment menjadi strategi utama.
Sejak awal pengembangan Gading Serpong, Paramount Land sudah mengantisipasi kelangkaan lahan ke depan. Oleh karena itu, kata Nawawi, pihaknya sudah menyisakan sekitar 15% sebagai cadangan pengembangan jangka panjang.
“Saat ini, total landbank kami di Gading Serpong ada sekitar 180 hektare,” jelasnya.
Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land menilai sepanjang tahun 2025, perseroan masih mampu positif di tengah dinamika industri properti nasional.
“Dari sisi kinerja penjualan, Paramount Gading Serpong mencatat pencapaian yang baik,” katanya. Sepanjang kuartal III/2025, perseroan mencatat pendapatan senilai Rp5,03 triliun atau 90% dari target.
Pendapatan perseroan didukung oleh pergeseran strategis dari mengejar volume unit ke pengembangan produk bernilai tinggi atau luxury value. Dia menyampaikan bahwa 2026 akan menjadi tahun perluasan fasilitas.
Sejalan dengan strategi intensifikasi, perseroan juga melakukan pembaruan identitas lewat The Paramount Tree.
M. Nawawi menambahkan identitas, logo, dan tagline baru ini menjadi fondasi untuk fase baru, serta komitmen untuk mengembangkan kawasan dengan tanggung jawab, memperluas fasilitas dan peluang, serta memastikan relevansi kawasan bagi generasi kini dan nanti.
Pengembangan kawasan saat ini telah masuk fase kedewasaan kawasan dengan skala kota yang sudah terbentuk hingga konsistensi kualitas dan integrasi hunian, komersial, serta gaya hidup.
Sementara itu, Hendra Hartono, CEO dan Co-Founder Leads Property, menekankan bahwa pengembangan township skala besar saat ini cenderung hanya bisa dilakukan oleh developer berpengalaman yang telah memiliki landbank sejak lama.
“Developer besar yang telah memegang lahan sejak sebelum 1998 lebih mampu mengembangkan proyek township. Sedangkan developer baru, termasuk yang berasal dari luar negeri, lebih sering menggarap perumahan skala kecil atau bermitra dengan pemain besar,” jelasnya.
-

Guru Besar UGM Usul Dana MBG Dialihkan untuk Bangun Sekolah Rusak Akibat Banjir Besar Sumatra
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar FEB UGM Prof. Dr. R. Agus Sartono menyebut tantangan terbesar dalam memulihkan pendidikan di daerah terdampak bencana Sumatra adalah waktu yang lama dalam memulihkan infrastruktur pendidikan yang memadai. Proses pembangunan ini menurut pekerjaannya akan memakan waktu minimal 6 bulan, bahkan lebih.
Oleh karena itu, memastikan kemampuan anggaran daerah pun diperlukan. “Boleh jadi Kabupaten atau Kota dan Provinsi tidak cukup tersedia dana. Jangankan membangun akibat bencana, memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak berat saja banyak pemerintah daerah yang tidak mampu. Di sini sangat diperlukan afirmasi dari Pemerintah Pusat,” ujar Agus Sartono dilansir dari situs resmi UGM, Sabtu (13/12).
Tak kalah penting, ia mengingatkan bahwa bantuan dana pendidikan kepada para siswa yang terdampak. Para orang tua siswa sangat membutuhkan bantuan tunai untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Siswa sekolah perlu mendapat bantuan untuk pengadaan pakaian dan alat tulis sekolah. Akan lebih baik lagi jika diberikan bantuan tunai untuk siswa selama enam bulan kedepan. Ini tidak cukup hanya dengan KIP Sekolah saja,” jelasnya.
Perhatian kepada guru pun diperlukan. Para guru sekolah yang terdampak, memerlukan konseling untuk menyembuhkan trauma mereka. Menurut Deputi Menko PMK 2014-2021 ini, guru pun harus dipastikan kebutuhan dasarnya terpenuhi agar mampu menjalankan tugasnya kembali mengajar di sekolah.
Guru Besar FEB UGM Prof. Dr. R. Agus Sartono
Sehingga pendanaan yang besar diperlukan dalam melakukan perbaikan pasca bencana.
-

Polisi Rusia Bakal Tetap Siaga di Donbas Ukraina Jika Kesepakatan Damai Terwujud
JAKARTA – Pejabat senior Kremlin mengatakan polisi Rusia dan Garda Nasional akan tetap berada di Donbas, Ukraina timur, untuk mengawasi wilayah industri yang berharga itu, bahkan jika kesepakatan damai mengakhiri perang yang hampir empat tahun lamanya.
Moskow akan memberikan restu untuk gencatan senjata hanya setelah pasukan Ukraina mundur dari garis depan, kata penasihat Kremlin Yuri Ushakov dalam pernyataan yang dipublikasikan pada Jumat, 12 Desember di harian bisnis Rusia Kommersant.
Dilansir ABC News, Ushakov mengatakan kepada “sangat mungkin bahwa tidak akan ada pasukan (di Donbas), baik Rusia maupun Ukraina” dalam skenario pascaperang.
Tetapi dia menyebut “akan ada Garda Nasional, polisi kita, semua yang diperlukan untuk menjaga ketertiban dan mengatur kehidupan.”
Selama berbulan-bulan, para negosiator Amerika telah mencoba untuk menavigasi tuntutan masing-masing pihak karena Presiden AS Donald Trump mendesak agar perang Rusia segera berakhir dan semakin jengkel dengan penundaan.
Upaya pencarian kompromi yang memungkinkan telah menemui hambatan besar terkait siapa yang berhak atas wilayah Ukraina yang selama ini diduduki pasukan Rusia.
-

Marquez Bukan ‘Manusia’, Levelnya Sulit Ditiru Orang Normal
Jakarta –
Mantan juara dunia Formula 1 yang saat ini membela tim Aston Martin, Fernando Alonso, memuji habis Marc Marquez yang baru saja memenangkan gelar kesembilan di MotoGP. Menurutnya, level The Baby Alien sulit dicapai manusia biasa.
Alonso menjelaskan, ada banyak pebalap motor yang terlahir dengan bakat luar biasa. Namun, hanya sedikit yang punya mentalitas baja, gairah menang tinggi dan selalu mau disiplin.
“Tidak ada orang ‘normal’ yang bisa seperti Marquez: melewati lima tahun tanpa meraih gelar, namun tidak kehilangan sedikit pun ketabahan, semangat kompetitif, dan tentu saja, bakat,” ujar Alonso dalam documenter yang sedang tayang di DAZN, dikutip Jumat (12/12) kemarin.
Foto: Getty Images/Mark Thompson
Sementara itu, kata Alonso, Marquez sudah memenuhi syarat sebagai ‘makhluk luar bumi’. Pebalap 32 tahun itu bukan hanya berbakat, melainkan punya daya juang tinggi, mentalitas juara dan selalu ingin berkembang.
“Itulah mengapa saya pikir apa yang telah dilakukan Marc tahun ini hanya bisa dilakukan oleh sedikit orang,” ungkapnya.
Serupa Marquez, Alonso juga sempat rehat, meski bukan karena cedera. Dia meninggalkan F1 pada akhir 2018 dan tak kembali hingga 2021. Itulah mengapa, dia mengerti betapa rumitnya kembali dan tampil lagi di lintasan.
“Terkadang kami para pebalap saling memahami satu sama lain karena ketika Anda beristirahat, entah itu cuti panjang atau cedera besar seperti yang dia alami, saya pikir dalam balapan profesional bukan hanya tentang bakat atau kepekaan mengemudi,” tuturnya.
“Tapi juga kepekaan pada kendaraan, atau kepekaan yang Anda miliki dengan ban saat berada di batas cengkeramannya. Kecepatan yang terjadi pada 350 km/jam sangat berbeda dengan kehidupan nyata. Tidak ada yang bisa Anda gunakan untuk berlatih atau melakukan simulasi,” tambahnya.
Secara psikologi, kata Alonso, Marquez seharusnya sulit bangkit setelah mengalami cedera berkali-kali. Itulah mengapa, dia mengganggap pebalap asal Spanyol itu sebagai makhluk spesial.
“Ketika Anda melewati periode yang sulit dan kemudian Anda menang lagi, Anda menyadari bahwa Anda harus terbiasa dengan itu. Dan kita melihatnya pada Marc di musim 2024, atau pada saya di musim 2023 dengan delapan podium. Itu hanya podium, saya tidak memenangi balapan apa pun, tetapi podium-podium itu punya ledakan kegembiraan,” kata dia.
(sfn/lth)
-

Trump Bilang PM Thailand-Kamboja Sepakat Akhiri Bentrok Usai Ditelepon
Jakarta –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Thailand dan Kamboja telah sepakat untuk menghentikan pertempuran di sepanjang perbatasan yang mereka sengketakan. Konflik Thailand dan Kamboja telah menewaskan sedikitnya 20 orang minggu ini.
Dilansir AFP, Sabtu (13/12/2025), pertempuran terbaru antara negara tetangga di Asia Tenggara ini, yang berakar dari perselisihan yang telah berlangsung lama mengenai penetapan batas wilayah sepanjang 800 kilometer (500 mil) pada era kolonial, juga telah menyebabkan sekitar setengah juta orang mengungsi di kedua sisi.
Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kembali berkobarnya konflik tersebut.
“Saya telah melakukan percakapan yang sangat baik pagi ini dengan Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengenai kembali berkobarnya perang yang telah berlangsung lama di antara mereka,” kata Trump di platform Truth Social miliknya.
“Mereka telah setuju untuk menghentikan semua penembakan mulai malam ini, dan kembali ke perjanjian perdamaian awal yang dibuat dengan saya, dan mereka, dengan bantuan Perdana Menteri Malaysia yang hebat, Anwar Ibrahim,” katanya, merujuk pada kesepakatan yang dibuat pada bulan Juli.
“Kedua negara siap untuk perdamaian dan perdagangan berkelanjutan dengan Amerika Serikat,” kata Trump, seraya berterima kasih kepada Anwar atas bantuannya.
Sebelumnya, Anutin mengatakan, setelah percakapannya dengan Trump: “Perlu diumumkan kepada dunia bahwa Kamboja akan mematuhi gencatan senjata.”
(rfs/rfs)
