Foto Health
Khadijah Nur Azizah, Averus Kautsar – detikHealth
Jumat, 04 Jul 2025 09:30 WIB
Jakarta – Jaringan pusat kebugaran Gold’s Gym mendadak menutup sejumlah cabang. Member dan karyawan meradang, merasa hak-haknya belum dipenuhi.

Foto Health
Khadijah Nur Azizah, Averus Kautsar – detikHealth
Jumat, 04 Jul 2025 09:30 WIB
Jakarta – Jaringan pusat kebugaran Gold’s Gym mendadak menutup sejumlah cabang. Member dan karyawan meradang, merasa hak-haknya belum dipenuhi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5027995/original/012021400_1732861121-fotor-ai-20241129131659.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Malware ini kemudian mengeksfiltrasi data melalui skrip Bash yang mengikis riwayat browser, kredensial Keychain, dan data Telegram. Adapun browser yang ditarget meliputi Arc, Brave, Firefox, Chrome, hingga Microsoft Edge.
Malware juga mencuri basis data Telegram lokal yang dienkripsi untuk pemecahan offline.
Persistensi itu kemudian dicapai melalui penggunaan MacOS LaunchAgents yang cerdas dan konvensi penamaan yang menipu.
Misalnya, malware menginstal biner dengan nama seperti Google LLC, mengganti huruf kapital i dengan huruf kecil L untuk menyamarkan dengan file Google yang sah.
Biner lainnya, CoreKitAgent memantau sinyal sistem untuk menginstalasi ulang otomatis jika operasi dihentikan.
SentinelOne menyebut, penggunaan Nim untuk biner ini mewakili evolusi dalam tool aktor ancaman.
Eksekusi waktu kompilasi Nim dan interleaving pengembang serta kode runtime membuat analisis statis lebih sulit.

Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam sebuah penelitian, para peneliti berhasil menggambarkan wajah wanita di masa lalu dengan DNA kuno dari hasil temuan kerangka puluhan tahun lalu. Hasilnya disebut berhasil menjawab asumsi yang ada sebelumnya.
Penelitian dari Universitas Ghent menemukan wanita dari 10.500 lalu tersebut berusia sekitar 35-60 tahun dengan mata berwarna biru. Sementara kulitnya sedikit lebih terang dibandingkan kebanyakan manuai dari periode Mesolitkium di Eropa Barat, dikutip dari CNN Internasional, Senin (23/6/2025).
Arkeolog dari Universitas Ghent, Isabelle De Groote mengatakan wanita itu dari kelompok populasi yang sama dengan Manusia Cheddar, mereka hidup di wilayah yang sekarang menjadi Inggris namun dengan kulit yang lebih terang.
Temuan tersebut juga menantang asumsi sebelumnya mengenai pemburu dan peramu Eropa memiliki susunan genetik yang sama. De Groote mengatakan adanya variasi cukup besar soal warna kulit dari populasi yang berbeda.
“Dia juga punya hidung dengan pangkal yang tinggi, seperti Cheddar Man. Dia punya alis yang tegas meski seorang perempuan,” jelasnya.
Terkait warna kulit, ini agak mengejutkan untuk arkeolog dari kampus yang sama dengan para peneliti, Philippe Crombe. Menurutnya, DNA kuno yang dianalisis selama ini memiliki genetiik yang sama.
“Jadi ini sedikit mengejutkan, namun di sisi lain memang sudah diduga wilayah Eropa Barat luas memiliki beberapa variabilitias, seperti yang terjadi sekarang,” kata Crombe.
Dia menambahkan DNA dengan kualitas cukup baik diambil dari tengkorak wanita membuat hasil rekonstruksi sangat terperinci.
Fosil wanita itu ditemukan tahun 1988-1989 di gua Margaux Dinant. Terdapat fosil delapan wanita lain dalam situs.
De Groote menjelaskan banyak kerangka ditaburi oker yang terkait dengan ritual atau perilaku simbolis. Temuan lainnya sebagian besar jenazah ditutupi pecahan batu dan satu orang dengan bekas luka sayatan di bagian tengkorak yang dibuat usai kematiannya.
Gua pemakaman itu, dia menambahkan, telah digunakan beberapa ratus. Membuatnya banyak dikunjungi orang-orang sebagai pemburu-pengumpul yang hidupnya berpindah-pindah.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
/data/photo/2025/07/04/686724de93dab.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Panggung untuk Uji Coba Car Free Night Mulai Dipasang di Bundaran HI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah pekerja mulai memasang kerangka panggung untuk uji coba
Car Free Night
(CFN) di area Bundaran Hotel Indonesia (HI),
Jakarta
Pusat, Jumat (4/7/2025).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
pada pukul 07.32 WIB, kerangka besi panggung sudah dalam proses pemasangan.
Meski belum rampung, tiang dan kerangka utama panggung telah berdiri kokoh dengan dominasi warna hitam.
Panggung ini terletak persis bersampingan dengan Halte TransJakarta
Bundaran HI
Astra dan telah dilengkapi dengan layar videotron raksasa.
Selain itu, ada dua layar videotron kecil yang terpasang di sekitar lokasi panggung berdiri, tepatnya di depan Hotel Mandarin dan Pos Kepolisian Bundaran HI.
Sejumlah tenda kecil untuk para kru yang bekerja juga sudah didirikan di sisi panggung. Para pekerja tampak sibuk memasang lampu di atas kerangka besi yang tingginya sekitar setengah dari Monumen Selamat Datang.
Sementara itu, lalu lintas di area Bundaran HI terpantau ramai lancar. Proses pembangunan panggung tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang melintas.
Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) terlihat bersiaga di sekitar lokasi untuk mengatur lalu lintas dan memastikan keamanan kegiatan.
Salah satu warga, Ija (27), mengaku antusias menyambut gelaran uji coba CFN. Ia mengaku bersemangat untuk datang dan meramaikan acara yang berlangsung pada besok malam.
“Keren ya, biasanya kan cuma malam tahun baru, ini CFD malam ada panggung, nanti datang lah aku,” ucapnya kepada
Kompas.com
di lokasi, Jumat.
Ija mengungkapkan, dirinya akan mengajak anggota keluarganya untuk meramaikan uji coba CFN.
“Nanti aku ajak keluarga ku, seru pasti ini,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan menggelar uji coba Car Free Night (CFN) pada Sabtu (5/7/2025)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, uji coba ini menjadi bagian dari rangkaian acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, sekaligus menyambut datangnya bulan Muharram 1447 Hijriah.
“Jam 7 malem, soft car free day nih. Makanya kita mau mulai,” ucap Rano, Rabu (2/7/2025).
Rano menambahkan, dalam acara ini akan digelar pawai obor yang melibatkan sekitar 10 ribu peserta.
Para peserta akan berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Namun, obor yang digunakan bukan obor api seperti biasa, melainkan obor elektrik yang dinilai Rano lebih ramah lingkungan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/03/686682cac4162.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kesaksian Penumpang Selamat KMP Tunu Pratama Jaya: Tak Ada Peringatan Bahaya, Menyelamatkan Diri Sendiri
Tim Redaksi
JEMBRANA, KOMPAS.com
– Seorang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, Febriani (27), memberikan kesaksian detik-detik kapal yang ia tumpangi tenggelam di Selat
Bali
pada Rabu (2/7/2025) menjelang tengah malam.
Menurut Febriani, tidak ada peringatan bahaya atau panduan keselamatan dari awak kapal.
“Kami semua menyelamatkan diri sendiri, ambil pelampung sendiri,” katanya, Kamis (3/7/2025) di Posko Pelabuhan Gilimanuk,
Jembrana
, Bali.
Saat itu, kata dia, posisi kapal sudah miring. Para penumpang yang ada di kapal panik dan berlarian mencari pelampung.
Mereka berusaha menyelamatkan diri. Di tengah kekacauan itu, lampu dan mesin kapal mati atau
blackout
.
Pria asal Rogojampi,
Banyuwangi
, Jawa Timur, ini lantas memutuskan untuk melompat ke laut sebelum kapal tenggelam.
Ia melompat bersama istrinya, Cahyani (30). Namun, gelombang besar yang muncul setelah kapal terbalik dan tenggelam, memisahkan mereka.
Dalam peristiwa itu, Febriani akhirnya selamat setelah ditarik penumpang lain ke perahu karet. Namun, istrinya, Cahyani ditemukan meninggal dunia.
Penumpang selamat lainnya, Imron (48), juga menuturkan tidak ada tanda peringatan apa pun dari petugas sebelum kapal tenggelam.
Ia hanya melihat kru kapal berlari dalam keadaan panik. Saat itu, kapal bergoyang hebat ke kanan, lalu ke kiri dengan gerakan yang tidak normal.
“Saya lihat ada kru kapal melihat ke belakang, lalu mereka lari. Penumpang mulai panik dan keluar mengambil rompi pelampung,” tuturnya.
Karena tak ada tanda peringatan, Imron bahkan tidak sempat mengambil pelampung. Saat itu air laut mulai masuk ke dalam kapal. Ia pun berusaha menyelamatkan diri.
“Saya sempat ditendang orang yang juga panik. Saya merayap keluar dari dalam air, dan lihat pelampung sekitar empat meter dari saya. Saya kejar pelampung itu,” ujarnya bercerita.
“Saya baru bisa pakai pelampung setelah berani menyelam sebentar. Saya ikat sendiri pelampungnya, lalu bersandar, istirahat. Saya benar-benar pasrah waktu itu,” kata dia.
Setelah memakai pelampung, Imron mendekati perahu karet penyelamat yang saat itu belum sepenuhnya mengembang. Ia memegang sisi perahu dan tidak sengaja tertarik hingga berada di atas permukaannya.
“Di situ saya mulai merasa ada harapan. Ada sekitar 16 orang di perahu karet itu, satu perempuan, sisanya laki-laki. Kami bertahan di atas perahu sampai pagi,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/03/6866055ec90a9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Insiden Mencekam, Penerjun Payung HUT Bhayangkara Terjatuh di Monas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang atlet motor paralayang Egi Juliano Darmawan (26) terjatuh saat tengah berlatih menjelang perayaan HUT ke-79 Bhayangkara di Monumen Nasional (
Monas
), Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
“Pada waktu kejadian, yang bersangkutan ada kerusakan di payung paralayangnya sehingga melakukan pendaratan darurat,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho dikutip dari Antara, Rabu (2/7/2025).
Setelah insiden mencekam ini, atlet tersebut langsung mendapatkan penanganan medis di lokasi.
Lalu Egi dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk perawatan lanjutan.
Kepala Bagian (Kabag) Humas RS Polri Kramat Jati, AKBP Firdaus, mengatakan atlet tersebut kini dirawat di rumah sakit Polri.
“Dia terjatuh dari ketinggian 70 meter,” kata Firdaus saat dikonfirmasi.
Egi tersangkut tiang bendera saat hendak mendarat usai melakukan manuver.
Saat dibawa ke RS Polri, Egi masih dalam keadaan sadar.
“Saat ingin mendarat dan tersangkut bendera, pasien sempat pingsan, nyeri pada lengan, nyeri pinggang,” kata Firdaus.
Egi Juliano mengalami patah tulang di bagian lengan. Dia pun harus menjalani operasi medis.
Firdaus memastikan bahwa kondisi Egi kini sudah stabil setelah menjalani operasi. Namun Egi belum diizinkan pulang dari rumah sakit Polri,
“Masih dalam pemulihan usai operasi, kondisi sadar dan berada di ruang pemulihan,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Jakarta –
Harga emas hari ini keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat, Jumar (4/7/2025) kembali turun. Harga emas hari ini turun Rp 4.000 per gram dan berada di level Rp 1.907.000 per gram.
Pda Rabu (2/7) kemarin harga emas naik hingga Rp 17.000 per gram ke Rp 1.913.000 per gram. Sementara di hari Kamis harga emas turun tipis Rp 2.000 ke level Rp 1.911.000
Berdasarkan situs Logam Mulia Antam, dalam sepekan terakhir pergerakan emas Antam terpantau berada di rentang Rp 1.880.000 – Rp 1.932.000 per gram. Sementara dalam sebulan terakhir pergerakan harga emas terpantau berada di rentang Rp 1.880.000-1.968.000 per gram.
Harga emas hari iniuntuk buyback emas Antam juga ikut turun Rp 4.000 per gram dan berada di level Rp 1.751.000 per gram. Harga buyback adalah jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebesar 0,45%, harus menyertakan NPWP untuk transaksinya.
Rincian Harga Emas Hari Ini dari Antam 1 Gram hingga 1.000 Gram Jumat, 4 Juli 2025
Harga emas 0,5 gram: Rp 1.003.500
Harga emas 1 gram: Rp 1.907.000
Harga emas 2 gram: Rp 3.754.000
Harga emas 3 gram: Rp 5.606.000
Harga emas 5 gram: Rp 9.310.000
Harga emas 10 gram: Rp 18.565.000
Harga emas 25 gram: Rp 46.287.000
Harga emas 50 gram: Rp 92.495.000
Harga emas 100 gram: Rp 184.912.000
Harga emas 250 gram: Rp 462.015.000
Harga emas 500 gram: Rp 923.820.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 1.847.600.000
Demikian rincian harga emas hari ini keluaran Antam 1 gram hingga 1.000 gram, Jumat (4/7/2025).
(ily/fdl)