Blog

  • Sebelum Gelar Perkara Khusus, Roy Suryo Sebut Ijazah Jokowi Hasil Rekayasa

    Sebelum Gelar Perkara Khusus, Roy Suryo Sebut Ijazah Jokowi Hasil Rekayasa

    JAKARTA – Pakar Telematika, Roy Suryo menyebut telah menganalisis ijazah milik Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) secara digital forensik. Hasilnya, ditemukan indikasi dokumen tersebut telah direkayasa atau editing.

    Perihal tersebut disampaikannya sebelum menjalani gelar perkara khusus terkait dugaan keabsahan ijazah milik Jokowi di Bareskrim Pori.

    Proses analisa ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) milik Jokowi tersbut diketahui menggunakan Eror Level Analisis (ELA).

    “Kesimpulan yang pertama hasil dari ELA atau Eror Level Analisis, ijazah-nya Joko Widodo itu sudah ada rekayasa atau sudah ada editing,” ujar Roy Suryo di Bareskrim Polri, Rabu, 9 Juli.

    Kesimpulan itu ditarik karena pada proses analisa, ijazah Jokowi menujukan adanya kerusakan pada logo dan pas foto.

    Sementara, sambung Roy Suryo, jika dibandingkan dengan hasil analisa ijazah miliknya dengan menggunakan ELA, tidak ada kerusakan apapun.

    “Nah saya uji yang berwana tadi miliknya Jokowi ketika diperiksa pakai ELA, hasilnya apa? Rusak. Jadi ini bukti sudah ada rekayasa, logonya tidak kelihatan lagi, pas fotonya juga tidak kelihatanya lagi,” ungkapnya.

    Selain itu, Roy Suryo juga menggunakan teknologi face comparation untuk menganalisa foto di ijazah Jokowi. Hasilnya, tidak ada kecocokan antara foto di dokumen dengan saat ini.

    “Tapi foto Joko Widodo yang ada di ijazah dan yang ada sekarang adalah not match. Tidak sama. Foto di ijazah tidak sama dengan aslinya sekarang,” kata Roy Suryo.

    Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri disebut bakal melaksanakan gelar perkara khusus terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu, 9 Juli.

    Kabar tersebut disampaikan oleh pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinudin. Pihaknya akan hadir dalam proses gelar perkara khusus tersebut.

    “Saat ini sedang fokus untuk mempersiapkan diri dalam rangka gelar perkara khusus yang akan dilaksanakan pada hari Rabu di Biro Wasidik Mabes Polri,” ujar Ahmad kepada wartawan, Senin, 7 Juli.

    Proses gelar perkara khusus itu sempat diagendakan pada 3 Juli. Namun, ditunda karena adanya surat permohonan penundaan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

    Pada surat itu, TPUA memohon kepada Bareskrim Polri untuk melibatkan beberapa nama-nama dalam proses gelar perkara khusus tersebut.

    Nama-nama yang dimaksud yakni Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), DPR RI, pakar telematika Roy Suryo, dan akademisi sekaligus alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Rismon Hasiholan Sianipar.

  • Simulasi Sekolah Rakyat, Siswa Jalani Tes DNA

    Simulasi Sekolah Rakyat, Siswa Jalani Tes DNA

    Simulasi Sekolah Rakyat, Siswa Jalani Tes DNA
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kementerian Sosial
    memulai simulasi perdana penyelenggaraan
    Sekolah Rakyat
    rintisan yang akan berlangsung selama dua hari penuh.
    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan, ada sejumlah kegiatan yang dilakoni siswa Sekolah Rakyat dalam simulasi ini, termasuk pemeriksaan kesehatan dan tes DNA.
    “Mulai hari ini, tadi pagi diawali dengan cek kesehatan, lalu kemudian juga ada tes DNA,” ujar Saifullah di Sentra Handayani, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025).
    Gus Ipul
    , sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa tes DNA yang digunakan merupakan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang telah dilatih untuk memetakan minat dan potensi siswa.
    Teknologi ini diberikan secara gratis oleh pengembangnya, Ary Ginanjar Agustian, yang dikenal sebagai pelopor konsep ESQ.
    “Dengan perangkat ini, kita bisa lebih cepat mengetahui minat dan bakat siswa. Dengan begitu, guru akan lebih mudah mengarahkan mereka,” kata dia.
    Sementara itu, pemeriksaan kesehatan dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
    Jika ditemukan siswa dengan indikasi penyakit menular, mereka akan mendapatkan perawatan terlebih dahulu.
    “Setelah sembuh, mereka bisa kembali kapan pun ke Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul.
    Simulasi ini menjadi bagian dari persiapan menuju peluncuran resmi Sekolah Rakyat tahap pertama yang dijadwalkan dimulai pada Senin (14/7/2025) mendatang.
    Gus Ipul menyatakan, sudah ada 63 titik Sekolah Rakyat sudah siap sarana dan prasarananya sedangkan 37 titik lainnya akan menyusul pada akhir Juli 2025.
    Ia memastikan bahwa seluruh kepala sekolah telah mengikuti pembekalan, dan dalam dua hari ke depan, para guru juga akan menjalani orientasi intensif.
    “Ini kali pertama. Yang perlu orientasi bukan cuma siswa, tapi juga guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, bahkan saya sendiri sebagai menteri,” katanya.
    Mensos juga mengajak masyarakat untuk turut mengawasi dan memberi masukan selama proses berlangsung.
    Ia mengakui, sebagai program rintisan, Sekolah Rakyat masih akan terus disempurnakan.
    “Kalau ada kekurangan atau hal-hal yang belum sesuai harapan, kami mohon itu disampaikan. Ini demi memperbaiki terus penyelenggaraan Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Indosat Rilis Solusi Pengawasan Berbasis AI, Ini Kecanggihannya

    Indosat Rilis Solusi Pengawasan Berbasis AI, Ini Kecanggihannya

    Jakarta

    Indosat Ooredoo Hutchison melalui Indosat Business, memperkenalkan Vision AI, sebuah solusi pengawasan berbasis kecerdasan artifisial (AI). Layanan kamera real-time AI ini bahkan merupakan produk pertama yang dirilis industri telekomunikasi.

    Vision AI dirancang untuk mentransformasi industri dalam menjaga keamanan, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis data.

    Peluncuran Vision AI menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indosat sebagai mitra transformasi digital bagi berbagai sektor industri di Indonesia. Dengan teknologi AI dan deep learning, Vision AI menghadirkan sistem kamera pengawas yang tidak hanya merekam, tetapi mampu menganalisis situasi secara real-time, mengenali pola-pola tertentu, serta memberikan peringatan dini atas potensi risiko maupun peluang yang muncul.

    Hal itu memungkinkan pelaku usaha untuk merespons kondisi lapangan secara cepat, tepat, dan berbasis data, sembari tetap menjaga aspek privasi dan keamanan data pengguna.

    Muhammad Danny Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan bahwa kehadiran Vision AI mencerminkan pergeseran paradigma dari sistem pengawasan pasif menuju pendekatan yang lebih aktif, cerdas, dan kontekstual.

    “AI bukan lagi masa depan. AI adalah masa kini, dan Vision AI membuktikan bahwa teknologi bisa digunakan untuk menciptakan sistem pengawasan yang lebih responsif, efisien, dan tetap mengedepankan perlindungan privasi,” ungkap Danny di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

    Vision AI hadir dalam format modular dan fleksibel untuk menjawab beragam kebutuhan bisnis. Solusi ini tersedia dalam bentuk AI Box, kamera yang sudah siap AI, sensor 3D stereo, serta platform pelatihan AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri tertentu.

    Adapun, fleksibilitas ini memudahkan integrasi baik dengan sistem CCTV yang sudah ada maupun yang baru, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan dari berbagai skala, mulai dari UMKM hingga korporasi besar.

    Vision AI dapat beroperasi dengan berbagai skenario di lapangan, mulai dari pemantauan otomatis di zona berbahaya, penghitungan dan analisis lalu lintas untuk kepentingan publik, pengawasan keamanan area publik secara proaktif, hingga pemahaman perilaku konsumen di sektor ritel dan layanan publik.

    “Semua proses analisis dilakukan secara lokal dan real-time, memanfaatkan kekuatan infrastruktur AI yang aman dan berdaulat,” kata Danny.

    Dengan dukungan sovereign cloud, pusat data lokal, dan ekosistem co-creation bersama para mitra teknologi, Vision AI menjadi bagian dari strategi holistik Indosat Business dalam memperkuat transformasi digital yang inklusif, aman, dan sesuai dengan regulasi nasional.

    Inisiatif ini juga mendukung upaya pemerintah dalam membangun ekosistem AI yang mandiri dan berdaya saing global, sekaligus menjawab kebutuhan industri yang kian mendesak terhadap solusi pengawasan berbasis data yang lebih canggih.

    “Kenapa Vision AI menjadi sangat penting? karena kita tahu bahwa semakin kompleksnya, besarnya kebutuhan baik itu keamanan, management, traffic, cloud, control bagaimana aset-aset kita untuk jadi keselamatan, kesehatan, dan lain-lain itu Vision AI menjadi penting,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • Mengapa Trump Begitu Takut pada BRICS?

    Mengapa Trump Begitu Takut pada BRICS?

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump kembali mempertegas sikap kerasnya terhadap BRICS, aliansi negara-negara berkembang dengan ekonomi besar seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Ia memperingatkan bahwa dorongan kelompok ini untuk melemahkan dominasi dolar AS mengancam supremasi ekonomi Amerika.

    Bertepatan dengan pertemuan tahunan para pemimpin BRICS di Rio de Janeiro, Trump pada Minggu (05/7) bersumpah akan memberlakukan tambahan tarif sebesar 10 persen terhadap negara manapun yang mendukung kebijakan “anti-Amerika” dari blok tersebut. Ancaman itu menambah tekanan di tengah tarif-tarif lain yang sudah diterapkan atau masih direncanakan.

    Penangguhan tarif selama 90 hari yang diberlakukan pemerintahan Trump akan berakhir pada Rabu (9/7). Menurut Gedung Putih, surat pemberitahuan soal tarif impor baru sudah dikirim ke puluhan negara.

    Ancaman terbaru Trump memang lebih kecil dibanding ancaman tarif 100 persen yang ia lontarkan pada Januari lalu terhadap negara-negara yang ia anggap “bermain-main dengan dolar”. Namun ia tetap bersikeras bahwa posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia harus dipertahankan.

    Dalam satu dekade terakhir, BRICS telah tumbuh dari empat menjadi sepuluh anggota, termasuk Indonesia yang bergabung pada Januari. Arab Saudi juga tercantum sebagai anggota, meskipun hingga kini belum secara resmi mengonfirmasi statusnya. BRICS juga memiliki sembilan negara mitra, dan puluhan negara lainnya berada dalam antrean untuk masuk.

    Blok ini sering disebut sebagai alternatif G7 versi Cina, dan kini mencakup seperempat ekonomi global serta hampir separuh populasi dunia.

    Diversifikasi dari dolar, tapi belum ada pengganti yang nyata

    Dalam beberapa waktu terakhir, BRICS semakin gencar mendorong perdagangan antaranggota menggunakan mata uang lokal, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada dolar.

    Setelah terkena sanksi dan tarif dari Barat, Rusia dan Cina memimpin gerakan yang disebut dedolarisasi. Keduanya telah menyelesaikan sejumlah transaksi energi menggunakan rubel dan yuan. Sementara itu, India sejak 2023 membayar minyak murah dari Rusia dalam yuan, rubel, bahkan dirham dari Uni Emirat Arab.

    “India bersama Brasil mencoba menyeimbangkan narasi anti-Barat dari BRICS yang saat ini didominasi Cina dan Rusia,” ujar Garcia-Herrero, yang juga menjabat Kepala Ekonom Asia Pasifik di bank investasi Prancis, Natixis.

    Situs resmi BRICS mencatat bahwa dari total perdagangan global senilai sekitar 33 triliun dolar AS (sekitar Rp537,9 kuadriliun) pada 2024, hanya sekitar 3 persen atau 1 triliun dolar (sekitar Rp16,3 kuadriliun) yang berasal dari perdagangan antar-anggota BRICS.

    “Mayoritas perdagangan dunia masih diselesaikan menggunakan dolar dan mata uang utama lainnya,” kata ekonom Herbert Poenisch kepada DW. “Butuh waktu dan kerja keras untuk menggulingkan dominasi itu.”

    Dolar AS masih digunakan dalam 90 persen transaksi global dan menyumbang 59 persen dari cadangan devisa dunia. Karena itu, sejumlah ekonom menilai dedolarisasi masih merupakan ancaman jangka panjang yang belum terlalu mendesak.

    Mereka percaya bahwa setiap alternatif dari BRICS akan terganjal oleh kontrol modal terhadap yuan, volatilitas rubel, dan keraguan sejumlah anggota untuk benar-benar meninggalkan dolar.

    BRICS tumbuh cepat tapi belum menghasilkan capaian berarti

    Dengan bergabungnya Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia, serta makin dekatnya negara-negara mitra baru seperti Aljazair dan Malaysia, BRICS jelas sedang berada dalam fase ekspansi cepat.

    Banyak negara tertarik bergabung karena alasan praktis: mereka ingin dunia yang lebih multipolar dan tidak sepenuhnya dikuasai negara-negara Barat. BRICS dianggap bisa memperkuat posisi negara-negara Belahan Bumi Selatan (Global South) di kancah internasional.

    Negara-negara yang khawatir terkena sanksi Barat seperti Iran dan Rusia berharap BRICS dapat membantu melindungi perekonomian mereka lewat BRICS Pay dan BRICS Bridge, dua sistem yang dirancang sebagai alternatif sistem pembayaran Barat seperti SWIFT.

    Sementara itu, negara-negara seperti Ethiopia dan Mesir berharap mendapat akses pembiayaan pembangunan tanpa syarat politik yang biasa melekat dalam bantuan dari negara Barat. Namun, ancaman terbaru dari Trump bisa membuat mereka berpikir ulang.

    “Sekarang, bergabung dengan BRICS jadi punya konsekuensi,” kata Garcia-Herrero kepada DW. “Itu bisa membuat sebagian negara, terutama yang berpendapatan rendah, jadi ragu.”

    Meski jumlah anggota meningkat dan janji-janji ambisius terus diumbar, BRICS masih kesulitan mewujudkan agenda-agenda besarnya. Blok ini tidak memiliki struktur kelembagaan yang solid dan masih terbelah oleh konflik geopolitik internal, terutama antara India dan Cina.

    Upaya membangun institusi keuangan tandingan juga masih berjalan hati-hati dan dalam skala terbatas. New Development Bank (NDB), yang disebut sebagai penantang Bank Dunia, sejauh ini baru menyetujui pinjaman sebesar 39 miliar dolar (sekitar Rp635,7 triliun). Sebagai perbandingan, Bank Dunia telah menggelontorkan pinjaman lebih dari 1 triliun dolar (sekitar Rp16,3 kuadriliun).

    Para pemimpin BRICS mulai menyadari bahwa memperluas keanggotaan tidak otomatis memperluas pengaruh. Tanpa visi strategis yang jelas, koordinasi yang lebih erat, dan solusi yang nyata, sejumlah pengamat menilai BRICS berisiko menjadi sekadar klub simbolik daripada kekuatan yang mampu mengubah sistem global.

    “Trump seharusnya belum perlu terlalu khawatir,” ujar Poenisch. “BRICS masih dalam tahap awal, dan menjembatani berbagai perbedaan prioritas di antara para anggotanya akan sangat sulit.”

    Perbedaan ideologis sulit dijembatani

    Meskipun terdapat banyak perbedaan, para pemimpin BRICS tetap mengambil sikap tegas terhadap kebijakan tarif Trump saat pertemuan di Brasil. Dalam deklarasi yang dirilis pada Senin 07/6), para pemimpin mengecam sanksi sepihak dan tarif proteksionis meski tidak menyebut nama Trump secara langsung. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan semacam itu “mendistorsi perdagangan global” dan melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    Awalnya hanya forum ekonomi, agenda BRICS kini juga mencakup isu-isu seperti tata kelola kecerdasan buatan (AI), perubahan iklim, dan kesehatan global. Mereka juga mengecam konflik-konflik bersenjata.

    Deklarasi tersebut menyebut serangan terhadap Iran bulan lalu sebagai “pelanggaran hukum internasional”, tanpa menyebut AS atau Israel. Mereka juga menegaskan kembali dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan mengecam penggunaan “kelaparan sebagai senjata” di Gaza.

    Deklarasi itu tidak mengkritik Rusia secara langsung namun mencerminkan kehati-hatian karena Rusia adalah anggota penuh. Namun, mereka mengecam serangan Ukraina terhadap infrastruktur di wilayah Rusia dan menyerukan “penyelesaian damai yang berkelanjutan”.

    Para pemimpin BRICS juga kembali menyatakan komitmen mereka terhadap multilateralisme, penghormatan terhadap hukum internasional, serta reformasi Dewan Keamanan PBB, termasuk dukungan agar Brasil, India, dan satu negara Afrika mendapat kursi tetap.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Prhardani Purba dan Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ortu Terobsesi ‘Vegan’, Bayinya Hampir Tewas Kerusakan Otak-Terancam Lumpuh

    Ortu Terobsesi ‘Vegan’, Bayinya Hampir Tewas Kerusakan Otak-Terancam Lumpuh

    Jakarta

    Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan dibiarkan tidak bisa berjalan, berbicara, atau melihat. Kondisi ini terjadi setelah dibawa orang tuanya sauna dan mandi air es.

    Bayi tersebut merupakan anak dari John Gonzalez (38) dan Jaqueline Navarro (45). Diketahui, keduanya menerapkan gaya hidup vegan.

    Kekhawatiran baru muncul setelah keduanya membawa putra mereka ke rumah sakit. Anak itu mengalami kejang dan kerusakan otak.

    “Bayi itu berwarna abu-abu, kurus kering, dan katatonik,” beber jaksa penuntut yang dikutip dari Daily Record, Rabu (9/7/2025).

    Katatonik merupakan gangguan psikomotorik yang ditandai dengan perubahan perilaku motorik yang ekstrem, seperti tidak bisa bergerak, kaku, atau gerakannya berulang dan tidak bertujuan.

    “Dokter ruang gawat darurat menemukan bahwa anak laki-laki itu memiliki kadar gula darah yang sangat rendah dan mengalami hipoksia (kadar oksigen tubuh menurun), serta kejang terus-menerus,” sambungnya.

    Pasangan suami istri itu mengaku menganut gaya hidup vegan, melakukan praktik ekstrem dan membawa anaknya untuk sauna dengan suhu tinggi dan mandi air es. Bahkan, jaksa penuntut mengatakan orang tua itu tidak memberikan bayinya susu formula maupun ASI (Air Susu Ibu) yang mereka yakini beracun.

    “Gonzalez menolak banyak perawatan yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa bayinya, dan mengatakan kepada staf medis bahwa ia yakin kelaparan akan mengarah pada penyembuhan,” jelas pihak dari kantor kejaksaan distrik di Orange County, Los Angeles, California.

    Orang tua tersebut telah dihukum atas satu tuduhan kejahatan berupa pelecehan dan membahayakan anak. Serta satu tuduhan tambahan berupa menyebabkan cedera tubuh yang parah pada anak di bawah usia lima tahun.

    Nenek dari pihak ayah korban, yang memberi tahu pihak berwenang beberapa kali tentang kondisi anak laki-laki tersebut, diberikan hak asuh atas anak yang kini sudah berusia lima tahun tersebut.

    Departemen Layanan Kesejahteraan Anak dinyatakan telah gagal melindungi bayi tersebut dari kekurangan gizi, yang menyebabkan kerusakan otak permanen dan kejang. Tulare County harus membayar $32 juta atau sekitar 520 miliar rupiah untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh neneknya.

    “Anak yang tidak bersalah ini menderita hampir sejak napas pertamanya karena orang tuanya percaya bahwa kelaparan akan menyembuhkannya. Alih-alih menyembuhkannya, mereka merampas penglihatannya, kemampuannya untuk melangkah pertama kali, mengucapkan kata-kata pertamanya, dan kesempatannya untuk melihat dunia melalui mata seorang anak yang melihat segalanya untuk pertama kalinya,” jelas Jaksa Wilayah Orange County Todd Spitzer.

    “Tragisnya, dia tidak akan pernah mengalami momen-momen penting itu karena orang tuanya membuatnya hampir mati kelaparan alih-alih memberinya makanan yang sangat dibutuhkannya,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Prediksi Harga Emas Hari Ini 9 Juli 2025, Momentum Bullish Dijegal Ketidakpastian Tarif AS – Page 3

    Prediksi Harga Emas Hari Ini 9 Juli 2025, Momentum Bullish Dijegal Ketidakpastian Tarif AS – Page 3

    Investor kini mengalihkan perhatian ke risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Juni, yang akan dirilis pada hari Rabu (9/7/2025).

    Risalah ini diharapkan menyingkap pertimbangan The Fed dalam memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,50% atau membuka peluang pelonggaran lebih lanjut.

    Di kawasan Eropa, data Produksi Industri Jerman per Mei menunjukkan kenaikan bulanan sebesar 1,2%. Hasil ini mengurangi kekhawatiran resesi dan memperkuat ekspektasi pemulihan ekonomi, sehingga menambah beban pada logam mulia yang bersaing dengan aset-aset berimbal hasil.

    Menggabungkan tekanan fundamental dan sinyal teknikal, prediksi harga emas hari ini berada dalam rentang USD 3.276USD 3.343. Momentum bullish tengah menguat, namun ketidakpastian tarif dan kebijakan moneter AS dapat memicu fluktuasi.

    Para pelaku pasar disarankan untuk mengikuti perkembangan risalah FOMC dan data perdagangan dunia sebagai penentu arah jangka pendek harga emas.

  • MK Soal Polemik Putusan Pemisahan Pemilu: Kami Tunggu DPR Tindaklanjuti

    MK Soal Polemik Putusan Pemisahan Pemilu: Kami Tunggu DPR Tindaklanjuti

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK), Heru Setiawan tak banyak buka suara perihal putusan MK soal pemisahan jadwal keserentakan pemilu nasional dan lokal yang memunculkan polemik, terkhusus bagi partai politik.

    Heru hanya mengatakan bahwa putusan MK sudah dibacakan dan tinggal ditindaklanjuti oleh DPR selaku pembentuk undang-undang, sehingga pihaknya hanya akan menunggu saja.

    “Putusan MK kan sudah diucapkan, kami tinggal menunggu kewenangan DPR untuk menindaklanjuti. Kami tunggu. Karena DPR juga punya kewenangan,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

    Diberitakan sebelumnya, partai politik ramai-ramai menentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pemisahan pelaksanaan pemilu daerah dan nasional. 

    Seluruh partai politik tengah mengkosolidasikan sikapnya terhadap putusan tersebut. Mayoritas partai menentang tentang putusan tersebut.  Pasalnya, putusan MK tersebut dinilai telah bertentangan dengan konstitusi karena menyalahi Undang-Undang Dasar 1945. 

    Ketua Fraksi PKB pada MPR, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz berpandangan bahwa UUD 1944 merupakan konstitusi tertinggi di Indonesia. Maka dari itu, menurutnya, setiap undang-undang atau peraturan hukum di bawahnya harus menyesuaikan UUD 1945.

    “Di pasal 22E UUD 1945 ayat 1 jelas disebut pemilu dilaksanakan secara LUBER setiap lima tahun sekali. Ayat 2 juga menyebutkan pemilu diselenggarakan untuk memilih Anggota DPR, DPD, Presiden dan Wapres, dan DPRD, jadi jelas dasar hukumnya. Tidak boleh ada aturan yang tidak sesuai dengan ini,” tuturnya di Jakarta, Senin (7/7).

    Di lain pihak, Politisi sekaigus legislator Nasdem, Rifqinizamy Karsayuda menilai Mahkamah Konstitusi (MK) menurunkan kualitasnya usai mengeluarkan putusan terkait dengan pemisahan jadwal pemilu nasional dan lokal. 

    Dia mengatakan seharusnya tugas MK hanya sampai di titik menilai suatu norma undang-undang saja soal apakah itu konstitusional atau inkonstitusional, sehingga tidak sampai membentuk suatu norma tertentu. 

    “Mahkamah men-downgrade dirinya dari yang harusnya hanya menilai satu norma undang-undang terhadap undang-undang dasar apakah bersifat konstitusional atau inkonstitusional, menjadi mahkamah yang membentuk norma,” singgungnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2025).

  • MA Usulkan Tambahan Anggaran Rp7,6 Triliun pada 2026, untuk Gaji dan Tunjangan Hakim

    MA Usulkan Tambahan Anggaran Rp7,6 Triliun pada 2026, untuk Gaji dan Tunjangan Hakim

    Bisnis.com, JAKARTA — Mahkamah Agung (MA) meminta tambahan anggaran sebesar Rp7,67 triliun untuk mendukung beberapa penguatan hak keuangan dan fasilitas hakim.

    Adapun, hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris MA, Sugiyanto dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

    “Mahkamah Agung telah berupaya mengajukan usulan tambahan anggaran melalui surat Ketua Mahkamah Agung, kepada Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas Nmor 146/KMA/RAI.6/VI/2025 tanggal 11 juni 2025, tentang usulan tambahan anggaran MA Tahun Anggaran 2026, sebesar Rp7,67 triliun,” ujarnya.

    Dia melanjutkan, usulan tambahan anggaran tersebut dialokasikan untuk para hakim seperti gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan kemahalan, rumah negara, fasilitas transportasi, jaminan kesehatan, jaminan keamanan, biaya perjalanan dinas, kedudukan protokol.

    “[kemdian] penghasilan pensiun, tunjangan lain yang diatur dalam PP 94 Tahun 2012 Tentang Hak dan Keuangan. Dan fasilitas hakim yang berada di bawah Mahkamah Agung sebagaimana diubah dengan PP 44 2024,” ucapnya.

    Sugiyanto berujar program usulan tambahan anggaran MA Tahun 2026 telah disusun untuk memastikan hak keuangan dan fasilitas hakim secara bertahap dapat terpenuhi.

    “Yaitu pembangunan flat rumah dinas hakim pada 212 satuan kerja pengadilan, jaminan kesehatan, transportasi, dan bantuan sewa rumah dinas bagi hakim yang dilantik pada Juli 2025 serta honorarium penanganan perkara bagi hakim agung,” katanya.

    Menurutnya, hal-hal tersebut sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menungkatkan kesejahteraan hakim yang diungkapkan dalam kesempatan laporan tahunan MA dan pengukuhan hakim beberapa waktu silam.

    Dia pun menekankan bahwa hakim memegang peranan vital dalam menegakkan keadilan dan menjaga supremasi hukum. 

    Sebab itu, dia berpandangan negara perlu hadir dalam memberikan fasilitas tunjangan kesejahteraan dan perlindungan yang layak bagi para hakim, guna menjaga integritas independensi dan proferionalitas.

    “Oleh sebab itu, pemenuhan hak keuangan dan fasilitas hakim sebagaimana tercantum dalam usulan tambahan anggaran tahun anggaran 2026 penting untuk dipenuhi,” tandasnya.

    Sebagai informasi, berdasarkan surat bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional 15 mei 2025 perihal pagu indikatif belanja Kementerian/Lembaga dan dana alokasi khusus tahun anggaran 2026, MA mendapatkan pagu indikatif TA 2026 sebesar Rp10,87 triliun.

  • Update KMP Tunu Pratama Jaya: Dua Jenazah Ditemukan di Perairan Jembrana Bali

    Update KMP Tunu Pratama Jaya: Dua Jenazah Ditemukan di Perairan Jembrana Bali

    Liputan6.com, Jembrana – Tim SAR Gabungan bersama nelayan kembali menemukan dua jenazah diduga korban KMP Tunju Pratama Jaya yang tenggelam di wilayah perairan Jembrana, Bali pada Rabu pagi (9/7/2025). Kedua Jenazah tersebut, saat ini dalam proses identivikasi di RSUD Negara. Jenazah pertama ditemukan sekitar pukul 07.00 WITA oleh nelayan setempat.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya membenarkan penemuan jenazah tersebut. Dan saat ini jenazah sudah di RS Negara. “Korban dievakuasi menggunakan PK Basarnas, Tiba di RSUD Negara pukul 08.25 WITA. Saat ditemukan menggunakan celana pendek biru dan kaos hitam,”ujarnya Rabu (9/7/2025).

    Sedangkan posisi penemuan korban pertama berada pada kordinat  08°21’33.06″S dan 114°31’40.86″E, berjarak 13,48 nautical mile dari lokasi kejadian perkara (LKP) dengan heading 149 derajat. Sedangkan untuk jenazah ke dua ditemukan nelayan di perairan Pantai Pengambengan pukul 06.00 WITA. Sedangkan evakuasi korban menuju RSUD Negara dilakukan sekitar pukul 09.50 WITA. “Untuk ciri- ciri jenazah ke dua belum bisa dipastikan karena masih dalam identifikasi,”paparnya

    Dengan ditemukanya dua jenazah ini, jumlah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan bertambah menjadi 42 orang. Dari jumlah tersebut 30 orang selamat, sedangan 12 orang ditemukan meninggal dunia. Sementara 23 orang korban lain saat ini masih dalam proses pencarian di wilayah peraian Selat Bali.

    Basarnas telah memutuskan memperpanjang proses pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Hal itu untuk kemanusian karena dalam kurun beberapa hari terakhir Tim SAR Gabungan berhasil menemukan jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya. Perpanjangan operasi SAR gabungan dilakukan selama 3 hari terhitung mulai hari Rabu (8/7/2025) sampai hari Jumat (11/7/2025) akan dating.

  • PIJAR Dukung Digitalisasi Pendidikan, Sukses Fasilitasi Ujian 408 Ribu Siswa di 29 Provinsi – Page 3

    PIJAR Dukung Digitalisasi Pendidikan, Sukses Fasilitasi Ujian 408 Ribu Siswa di 29 Provinsi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dunia pendidikan Indonesia mengalami percepatan digitalisasi yang signifikan, termasuk dalam hal evaluasi pembelajaran.  Menjawab tantangan ujian konvensional, seperti penggunaan kertas berlebih, potensi kesalahan koreksi manual, serta keterbatasan waktu dan akses, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan Computer-Based Test (CBT) PIJAR

    PIJAR merupakan bentuk kontribusi Telkom untuk mendukung digitalisasi di sektor pendidikan, serta mendorong pembangunan masyarakat yang lebih cerdas dan merata. Melalui kemudahan akses ke berbagai provinsi di Indonesia, PIJAR berperan dalam mengatasi kesenjangan akses pendidikan di Indonesia.

    Direktur IT dan Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi menyampaikan CBT PIJAR terus berkembang sebagai platform ujian digital yang memudahkan guru dan siswa dalam menjalankan proses evaluasi secara efisien dan terukur. Penggunaannya tak lagi terbatas di kota-kota besar, melainkan telah menjangkau sekolah-sekolah di daerah pelosok yang sebelumnya mengalami berbagai kendala dalam penyelenggaraan ujian.

    “CBT (Computer Based Test) PIJAR membuka era baru dalam pelaksanaan ujian di sekolah. Kini, guru dapat menjadwalkan ujian, menyusun dan membagikan soal, memantau pelaksanaan, hingga menilai hasil. Semuanya dilakukan secara digital melalui satu sistem terintegrasi. Tidak perlu lagi mengorbankan waktu pribadi untuk memeriksa hasil ujian secara manual dari tumpukan kertas,” kata Faizal Rochmad.

    Faizal Rochmad menambahkan Telkom berkomitmen mendampingi para guru dan tenaga pendidik dalam menjalankan amanah mulia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

    “Melalui digitalisasi, Telkom hadir untuk meringankan beban mereka, memperluas akses pendidikan yang merata, serta menyiapkan generasi Indonesia yang cerdas, tangguh, dan siap menghadapi masa depan,” tambahnya.