Blog

  • Desain Tipis, Layar Luas, dan AI Canggih Bikin Nagih

    Desain Tipis, Layar Luas, dan AI Canggih Bikin Nagih

    New York

    Samsung kembali menggebrak pasar ponsel lipat dengan meluncurkan Galaxy Z Flip7, perangkat foldable yang diklaim sebagai yang paling cerdas dan praktis di kelasnya. detikINET berkesempatan menjajal langsung selama dua hari untuk menemani jelajahi kota New York, berikut kesan awalnya.

    Desain

    Galaxy Z Flip7 hadir dengan desain yang lebih ramping dibandingkan pendahulunya, Z Flip6. Dengan ketebalan hanya 13,7 mm saat dilipat dan 6,5 mm saat dibuka, ponsel ini terasa sangat nyaman digenggam dan muat di saku. Bobotnya yang hanya 188 gram membuatnya menjadi salah satu ponsel lipat paling ringan di pasaran.

    Material Gorilla Glass Victus 2 pada cover screen dan bagian belakang memberikan kesan premium sekaligus perlindungan ekstra dari goresan dan benturan.

    Engsel baru Armor FlexHinge terasa lebih halus saat melipat dan membuka ponsel, dengan desain yang 30% lebih tipis dibandingkan generasi sebelumnya. Sertifikasi IP48 juga memastikan ketahanan terhadap debu dan air, memberikan rasa percaya diri saat digunakan dalam kondisi hujan ringan.

    Galaxy Z Flip7. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Pilihan warna seperti Blue Shadow menambah daya tarik visual, dengan sentuhan minimalis yang stylish. Dalam dua hari pemakaian, desain ringkas ini sangat mendukung mobilitas, terutama untuk pengguna yang sering bepergian.

    Lucunya gegara mulai terbiasa buka lipat, kami terkadang tanpa sadar ingin melipat Galaxy S25 Edge.

    Layar

    Peningkatan terbesar pada Galaxy Z Flip7 adalah layar cover Infinity FlexWindow berukuran 4,1 inci dengan panel Super AMOLED, resolusi 1.048 x 948 piksel, dan refresh rate 120Hz. Dibandingkan Z Flip6 yang hanya 3,4 inci, layar ini terasa jauh lebih luas dan fungsional.

    Bezel tipis 1,2 mm dan kecerahan puncak 2.600 nits berkat Vision Booster membuatnya tetap jelas di bawah sinar matahari langsung.

    Selama dua hari, FlexWindow terbukti sangat praktis untuk melihat notifikasi, membalas pesan, hingga menjalankan aplikasi seperti Google Maps dan YouTube tanpa perlu membuka ponsel.
    Fitur Now Brief juga memudahkan akses informasi seperti cuaca dan jadwal harian langsung dari cover screen.

    Layar utama Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,9 inci dengan resolusi FHD+ (2.520 x 1.080 piksel) dan refresh rate 120Hz memberikan pengalaman visual yang imersif. Lipatan di tengah layar masih terlihat pada sudut tertentu, tetapi jauh lebih minim dibandingkan generasi sebelumnya, membuat pengalaman menonton video dan bermain game lebih mantap.

    Galaxy Z Flip7. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kamera

    Galaxy Z Flip7 dibekali sistem kamera belakang ganda: lensa utama 50MP dengan OIS dan lensa ultrawide 12MP, serta kamera selfie 10MP di layar utama. Fitur FlexCam memungkinkan pengambilan foto dan video langsung dari cover screen, sangat ideal untuk konten media sosial.

    Selama dua hari, kamera utama menghasilkan foto yang tajam dengan warna natural, terutama saat memotret pemandangan siang hari. Teknologi ProVisual Engine dan peningkatan HDR 10-bit membuat performa low-light lebih baik, dengan noise yang minim pada foto malam hari.

    Fitur AI seperti Portrait Studio dan Real-Time Filters menambah keseruan, memungkinkan pengguna mengubah foto menjadi gaya kartun atau efek fisheye dengan mudah. Kamera selfie juga memberikan hasil yang memuaskan untuk video call dan swafoto, meskipun dalam kondisi minim cahaya, kualitasnya sedikit menurun dibandingkan kamera utama. Secara keseluruhan, Galaxy Z Flip7 cocok untuk pengguna yang gemar membuat konten kreatif tanpa perlu peralatan tambahan.

    Performa

    Ditenagai chipset Exynos 2500 berproses 3nm, Galaxy Z Flip7 menawarkan performa yang kencang dan efisien. Dipadukan dengan RAM 12GB dan penyimpanan 256GB, ponsel ini mampu menangani multitasking, gaming, dan pengeditan video di CapCut dengan lancar.

    Kamk belum sempat menguji HP ini untuk memainkan game dan melakukan benchmark. Semua akan diulas saat review nanti.

    Lanjut ke fitur Galaxy AI yang menjadi nilai tambah, terutama dengan integrasi Gemini Live yang dapat diakses langsung dari FlexWindow. Kami mencoba fitur ini untuk mencari rekomendasi restoran dan hasilnya sangat intuitif.

    Ada pula Audio Eraser yang kini semakin mudah digunakan. Kita hanya menekan sekali tombol semua kebisingan dalam video bisa lenyap seketika.

    Baterai

    Dengan baterai 4.300 mAh, Galaxy Z Flip7 memiliki kapasitas terbesar di seri Z Flip. Dalam pengujian selama dua hari, baterai mampu bertahan seharian untuk mengirim pesan, buka media sosial, streaming dan bikin konten.

    Galaxy Z Flip7 mendukung pengisian cepat 25W. Percobaan kami dapat mengisi daya dari 0-50% dalam 30 menit.

    Opini awal detikINET

    Setelah dua hari penggunaan, Samsung Galaxy Z Flip7 membuktikan diri sebagai ponsel lipat yang stylish, fungsional, dan bertenaga. Desainnya yang ramping, layar FlexWindow yang lebih besar, kamera yang ditingkatkan, performa Exynos 2500, dan baterai tahan lama menjadikannya pilihan menarik di pasar foldable.

    Tentu ini baru penilaian awal, perlu pengujian lebih lanjut untuk melihat seberapa gahar penerus Galaxy Z Flip6 ini. Jadi tunggu review lengkapnya di detikINET.

    (afr/fyk)

  • Resmi Daftar Caketum, Boni Hargens Singgung Kontribusi ILUNI UI untuk Demokrasi

    Resmi Daftar Caketum, Boni Hargens Singgung Kontribusi ILUNI UI untuk Demokrasi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bonifasius Hargens, atau yang lebih dikenal sebagai Boni Hargens resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) periode 2025-2028 di gedung Universitas Indonesia (UI), Salemba, Jakarta Pusat, pada Senin (14/7/2025). Boni menyerahkan secara langsung berbagai dokumen pendaftaran dan telah diterima oleh panitia pemilihan Ketum UI.

    Boni Hargens mengaku, jika terpilih menjadi Ketum, dirinya berkomitmen akan menjadikan ILUNI UI sebagai wadah berkumpulnya talenta-talenta berkualitas yang menjadi laboratorium gagasan untuk memperkuat demokrasi dan pembangunan.

    “Saya mendaftarkan diri jadi Calon Ketua Umum ILUNI UI. Dasarnya kelompok-kelompok masyarakat sipil seperti ILUNI UI adalah basis penting dalam demokrasi, saya melihat peran ILUNI UI besar untuk jadi katalis perubahan Indonesia,” ujar Boni Hargens seusai mendaftarkan diri sebagai Caketum ILUNI UI 2025-2028.

    Boni Hargens mengatakan, ke internal ILUNI UI, dirinya akan menyatukan semua kekuatan dan talenta hebat alumni UI untuk saling memberdayakan dan memperkuat satu sama lain. Jika internal ILUNI UI kuat, maka Boni Hargens optimistis, ILUNI UI akan memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara.

    “Kita berharap kalau bisa bangun ILUNI sebagai kumpulan talenta yang akan berkontribusi bagi Indonesia. Harapan ILUNI jadi contoh masyarakat sipil yang menopang demokrasi demi kemajuan bangsa. Ini jadi dasar visi misi saya,” ungkap dia.

    “Kalau terpilih, programnya adalah miliki pusat kajian di mana ILUNI jadi laboratorium gagasan yang bisa digunakan pemerintah untuk konteks pembangunan. Ini bisa jadi input bagi pembuat kebijakan. Kita ingin satukan alumni, talenta hebat agar saling memberdayakan agar memperkuat ILUNI,” pungkas Boni Hargens menambahkan.

  • Roket Elon Musk Bawa Objek Misterius Milik Israel ke Luar Angkasa

    Roket Elon Musk Bawa Objek Misterius Milik Israel ke Luar Angkasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, meluncurkan satelit misterius pada Minggu dini hari (13/7/2025). Tidak seperti peluncuran satelit lain, SpaceX tidak mengumumkan rencana peluncuran tersebut.

    Satelit misterius diluncurkan dari Space Coast menuju orbit geostasioner menggunakan roket Falcon 9 dalam misi yang diberi nama Commercial GTO-1.

    Orbit geostasioner berada 35.786 kilometer di atas permukaan Bumi. Pada ketinggian ini, kecepatan orbit sama dengan kecepatan rotasi Bumi sehingga satelit terus menerus berada di posisi yang sama.

    Meskipun tidak diumumkan SpaceX, Space melaporkan bahwa muatan yang dibawa oleh Falcon 9 adalah satelit Dror-1 buatan Israel Aerospace Industries (IAI).

    Menurut Times of Israel, Dror-1 adalah satelit komunikasi paling canggih buatan Israel yang beratnya mencapai 4,5 ton dan dilengkapi oleh sepasang antena atau parabola. Satelit tersebut disiapkan untuk beroperasi selama 15 tahun ke depan.

    ISI menyatakan Dror-1 memiliki kemampuan sebagai “smartphone di luar angkasa. “Ini adalah satelit yang sepenuhnya digital, bisa upload aplikasi. Mereka bisa menyiarkan data dari satu antena ke antena lain,” kata Shiomi Sudri, manajer di IAI. 

    Peluncuran rahasia sangat jarang dilakukan oleh SpaceX, yang selalu menyiarkan peluncuran roket mereka di internet. Selain satelit Israel, peluncuran yang juga dirahasiakan oleh SpaceX adalah misi di bawah National Reconnaissance Office dan divisi luar angkasa tentara AS, Space Force atas nama keamanan nasional.

    SpaceX juga pernah merahasiakan peluncuran untuk perusahaan swasta yaitu misi TD7 pada November 2024. Keterbukaan di bursa saham menyatakan muatan peluncuran tersebut diberi nama Optus-X miliki perusahaan bernama Optus yang terafiliasi dengan SingTel Australia Investment Ltd.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rekor Mobil Listrik Tercepat: Tembus 431 Km/jam

    Rekor Mobil Listrik Tercepat: Tembus 431 Km/jam

    Jakarta

    Rimac mencatatkan rekor mobil listrik tercepat di dunia. Kecepatannya lebih dari 400 km/jam.

    Mobil listrik Rimac Nevera R berhasil mengalahkan Koenigsegg untuk akselerasi mobil tercepat di dunia. Mobil itu bisa melesat dari kondisi diam hingga kecepatan 400 km/jam hanya dalam 25,79 detik. Itu 2,04 detik lebih cepat dari yang dicapai Koenigsegg Jesko Absolut tahun lalu ketika mencatat waktu 27,83 detik.

    Rimac Nevera R juga mencatatkan kecepatan tertinggi. Mobil itu bisa melesat hingga 431,45 km/jam.

    Menurut Rimac, Nevera R mencatat rekor ini dalam mode kecepatan tinggi. Dewesoft bertanggung jawab untuk memverifikasi waktu dan kecepatan tertinggi secara independen. Dengan hasil ini, perusahaan menyebut mobil tersebut sebagai kendaraan listrik (EV) produksi massal tercepat di dunia.

    Nevera R memulai debutnya Agustus lalu dan dilengkapi dengan quad-motor yang punya total output sistem sebesar 2.107 PS. Mobil ini juga lebih ringan daripada versi standar sekaligus menawarkan downforce yang lebih baik, meskipun dengan mengorbankan baterai berkapasitas energi lebih rendah yaitu 108 kWh (Nevera standar memiliki unit 120 kWh).

    Nevera R diproduksi terbatas, hanya sebanyak 40 unit. Harganya mulai dari 2,3 juta euro (sekitar Rp 43,6 miliar).

    “Saat pertama kali memperkenalkan Nevera, rasanya seperti puncak performa hypercar telah tercapai. Dalam satu generasi, kami telah menciptakan lompatan performa yang sebelumnya membutuhkan waktu puluhan tahun. Namun kini, melalui inovasi yang tiada henti, Nevera R melaju lebih kencang, sembari tetap mempertahankan kenyamanan dan kepraktisan yang menjadikan Nevera mobil harian yang sesungguhnya dan praktis. Memecahkan rekor adalah DNA kami, dan kami tidak akan berhenti di sini,” ujar Mate Rimac, Pendiri dan Presiden Rimac Group, CEO Bugatti Rimac dan Rimac Technology.

    (rgr/dry)

  • Kapolda Metro Minta Petugas Tampil Rapi dan Profesional dalam Operasi Patuh Jaya 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    Kapolda Metro Minta Petugas Tampil Rapi dan Profesional dalam Operasi Patuh Jaya 2025 Megapolitan 14 Juli 2025

    Kapolda Metro Minta Petugas Tampil Rapi dan Profesional dalam Operasi Patuh Jaya 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kapolda Metro Jaya

    Irjen Pol Karyoto
    meminta para petugas yang terlibat dalam
    Operasi Patuh Jaya
    2025 untuk memperhatikan kondisi diri hingga kendaraan yang dipakai.
    “Serta perlengkapan dinas yang digunakan, sehingga rekan-rekan dapat tampil dengan baik, dan siap melaksanakan pemberian pelayanan kepada masyarakat,” ujar Karyoto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2025).
    Karyoto juga menegaskan bahwa dirinya tak ingin menemukan anggota yang berpakaian tidak rapi atau menunjukkan sikap tidak profesional selama bertugas.
    Untuk itu, ia meminta Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Metro Jaya melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh anggota.
    “Jangan sampai saya temukan personil yang bajunya lusuh, mobil dinas yang kotor, serta personil yang bermain-main dengan pelanggar lalu intas,” ucapnya.
    Adapun Polda Metro Jaya menggelar Operasi
    Patuh Jaya
    2025 selama 14 hari, terhitung mulai hari ini, Senin (14/7/2025) hingga 27 Juli 2025.
    Kepala Polda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, hampir 3.000 personel gabungan dilibatkan dalam operasi tersebut.
    “Dengan melibatkan sebanyak 2.938 personel gabungan,” ujar Karyoto di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/7/2025).
    Karyoto menyampaikan, operasi ini melibatkan personel gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nelayan di Banyuasin Diduga Ditembaki Kapal TNI AL saat Melaut, Satu Orang Kena Peluru di Tenggorokan

    Nelayan di Banyuasin Diduga Ditembaki Kapal TNI AL saat Melaut, Satu Orang Kena Peluru di Tenggorokan

    GELORA.CO – Kapal nelayan yang tengah melaut di perairan Birik, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) diduga ditembaki oleh kapal dari TNI AL pada Sabtu (12/7/2025) siang sekira pukul 13.00 WIB.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, kapal nelayan itu ditembak oleh kapal berwarna abu-abu hitam yang diduga milik TNI AL.

    Akibat peristiwa itu, disebut ada satu nelayan bernama Yogi Pratama (26) mengalami luka di bagian tenggorokan akibat terkena peluru karet yang ditembakan.

    Selain itu, menurut kaptel kapal, Rusdianto (53), ada empat nelayan di kapal lain yang disebut olehnya kini masih hilang karena terpisah.

    Lalu bagaiaman kronologi pasti terkait insiden tersebut? Berikut ulasannya.

    Kronologi Penembakan

    Rusdianto mengungkapkan sebelum adanya insiden penembakan, dirinya bersama dengan dua kapal yang totalnya berisi sembilan orang.

    Adapun yang berada satu kapal dengan Rusdianto adalah Yogi (26), Adi (28), Iyan (20), dan Bayu (20).

    Sementara, di kapal lain berisi empat orang bernama Ishak sebagai kapten kapal dan anak buah kapal (ABK) yaitu Ipin, Ipal, dan Kandar.

    Dia mengungkapkan sebelum peristiwa terjadi, ada sebuah kapal melintas berpapasan dan langsung balik arah.

    Rusdianto menduga kapal yang berpapasan tersebut seperti kapal perang.

    “Kami berangkat dua kapal, satu kapal saya isi lima orang satunya lagi berisi empat orang awak. Pas kami lagi jaring ikan arah mau pulang ada kapal perang lewat berpapasan dari arah Bangka, ternyata dia putar balik,” katanya pada Minggu (13/7/2025).

    Setelah melihat kapal itu, Rusdianto meminta kepada ABK di kapalnya agar berhati-hati.

    Ternyata, kapal tersebut justru mendekat ke kapal yang ditumpangi Rusdianto.

    Kemudian, kapal itu tetap mengejar dan akhirnya menurunkan sebuah perahu karet yang berisi sekitar delapan orang dengan pakaian loreng.

    Pada momen itulah, orang yang berada di perahu karet itu menembaki kapal Rusdianto.

    “Tiba-tiba kapal besar itu menurunkan speedboat karet, isinya delapan orang pakai baju seragam loreng. Pas sudah dekat, dari perahu karet itu menembak ke arah kami,” katanya.

    Akibat peristiwa itu ditambah ombak yang besar, kapal Rusdianto terpisah dengan kapal lainnya.

    Nahas, Rusdianto mengungkapkan salah satu ABK-nya yaitu Yogi tertembak di bagian leher saat memindahkan ikan dari jaring ke tempat penyimpanan.

    Kemudian, dia berteriak ke arah orang yang menembak bahwa anak buahnya terkena tembakan.

    Namun, mereka justru mendekat ke kapal lain yang sempat bersama dengan kapal Rusdianto.

    “Yogi ngasih tahu kalau dia kena tembak. Saya teriak ke arah perahu itu ‘ini anak buah saya ada yang kena tembak’ sambil menunjukkan orang dan lukanya.”

    “Tidak lama, perahu karet itu pergi tapi malah mendekat ke arah kapal saya yang satunya,” tuturnya.

    Singkat cerita, datang bantuan dari rekan Rusdianto yang sempat dihubunginya. Setelah itu, Yudi yang menderita luka tembak langsung dibawa ke RS Islam Ar-Rasyid, Palembang.

    Di sisi lain, Yogi sudah dioperasi oleh pihak rumah sakit untuk mengeluarkan proyektil yang berada di lehernya.

    Namun, keluarga Yogi saat ini kebingungan untuk menanggung biaya perawatan dan operasi karena hasil tangkapan melaut belum terjual.

    Kata TNI AL

    Terkait kapal yang menembaki kapal nelayan diduga milik TNI AL, Kepala Penerangan (Kapen) Lanal Palembang, Kapten (P) Heru buka suara.

    Dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah kapal yang menembaki itu milik TNI AL. Namun, Heru menegaskan kapal tersebut bukan berasal dari Palembang.

    “Betul masih diduga kapal TNI AL. Bukan dari Palembang,” katanya pada Minggu.

    Ketika ditanya soal kepastian titik lokasi  peristiwa dan bagaimana penembakan bisa terjadi saat ini masih menunggu informasi tim Lanal Palembang yang sedang bertugas di lapangan.

    “Soal itu belum ada info dari tim yang di lapangan. Mohon waktu,” tutupnya.

  • Febri Diansyah Sebut Jaksa Mengarahkan Seolah Uji Materi Jadi Awal Cerita Suap Hasto

    Febri Diansyah Sebut Jaksa Mengarahkan Seolah Uji Materi Jadi Awal Cerita Suap Hasto

    Febri Diansyah Sebut Jaksa Mengarahkan Seolah Uji Materi Jadi Awal Cerita Suap Hasto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengacara Sekretaris Jenderal (Sekjen)
    PDI-P

    Hasto Kristiyanto
    ,
    Febri Diansyah
    menyebut, replik jaksa
    Komisi Pemberantasan Korupsi
    (KPK) mengarahkan seakan-akan tindakan uji materi atau judicial review (JR) ke Mahkamah Agung (MA) sebagai awal mula suap.
    Pernyataan ini Febri sampaikan guna menanggapi replik jaksa KPK dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan Harun Masiku yang menjerat Hasto.
    Febri memandang, tindakan jaksa tersebut dilakukan karena tim penuntut umum tidak berhasil membuktikan kliennya terlibat dugaan suap dan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.
    “Kami menilai ini bentuk ketidakmampuan penuntut umum membuktikan adanya perintah suap dari Pak Hasto, lalu diarahkan seolah-olah judicial review adalah perbuatan permulaan dari suap,” kata Febri saat ditemui awak media di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).
    Padahal, kata Febri, tindakan PDI-P menguji Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) ke MA dijamin konstitusi dan sesuai dengan aturan perundang-undangan.
    Langkah itu ditempuh PDI-P bukan untuk menguji undang-undang melainkan mengatasi kekosongan hukum menyangkut situasi di mana calon anggota legislatif yang menang pemilu meninggal dunia.
    Di sisi lain, kata Febri, dalam persidangan terungkap, skenario suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI direncanakan oleh eks kader PDI-P Saeful Bahri dan pengacara PDI-P, Donny Tri Istiqomah.
    “Saksi Saeful Bahri dan Donny Tri Istiqomah dengan terang mengatakan bahwa skenario suap itu mereka buat sendiri. Tidak pernah ada arahan, perintah, atau laporan ke Pak Hasto,” ujar Febri.
    Mantan Juru Bicara KPK itu menyebut, fakta terkait perencanaan itu menjadi pembeda antara tindakan sah dilakukan yakni JR ke MA dengan tindak pidana suap yang telah menyeret Saeful menjadi terpidana.
    Ia juga mendapati sikap jaksa KPK terhadap dua putusan perkara suap Harun yang telah inkracht pada 2020 tidak konsisten.
    Jika perkara yang menjerat Hasto merupakan perkara baru, seharusnya KPK menggelar penyelidikan dari awal.
    Namun, pada kenyataannya kasus itu merujuk pada Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Sprindik) tahun 2019.
    Febri pun menyatakan tim kuasa hukum akan menjawab replik jaksa yang mengeklaim memperkuat bukti keterlibatan Hasto.
    “Yang pasti, penting bagi kita untuk memisahkan secara jernih mana perbuatan yang sah dan mana yang tidak sah,” kata Febri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Israel Disebut Pakai Ilmu Hitam Hancurkan Palestina, Ada Buktinya

    Israel Disebut Pakai Ilmu Hitam Hancurkan Palestina, Ada Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tudingan mengejutkan datang dari seorang pejabat senior Iran yang menyebut Israel memakai ilmu hitam dalam konflik Timur Tengah. Klaim tersebut disampaikan Abdollah Ganji, mantan editor media milik Garda Revolusi Iran (IRGC), lewat unggahan di media sosial X.

    Ganji menyebut telah ditemukan jimat bertuliskan simbol Yahudi di jalanan Teheran usai perang 12 hari yang belum lama terjadi.

    “Setelah perang baru-baru ini, ditemukan beberapa lembar kertas di jalanan Teheran berisi jimat dengan simbol-simbol Yahudi,” tulisnya seperti dilaporkan Iran International, dikutip Senin (14/7/2025)

    Ia juga merujuk laporan-laporan sebelumnya soal dugaan pertemuan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan pakar ilmu gaib saat awal serangan di Gaza.

    Beberapa tahun lalu, Pemimpin Tertinggi juga pernah menyatakan bahwa negara-negara musuh serta dinas intelijen Barat dan Ibrani menggunakan ilmu gaib dan makhluk jin untuk tujuan mata-mata.

    Pernyataan itu segera mendapat tanggapan sinis dari Mossad, badan intelijen Israel, yang menyindir Ganji melalui akun resmi berbahasa Farsi yang mengatakan: “Gunakan narkoba dan bicara dengan jin bukan karakter yang pantas untuk pemimpin negara.”

    Pernyataan itu juga diunggah ulang oleh penasihat politik Israel di PBB, Waleed Gadban, dengan caption singkat “Jin, jin ada di mana-mana,” disertai emoji hantu.

    Sebagai informasi, dalam Islam, jin merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk berubah bentuk dan kekuatan luar biasa.

    Mereka pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an dan dalam Islam dipahami sebagai “makhluk paralel dengan manusia yang mampu memilih antara kebaikan dan kejahatan, dan karena itu akan mengalami keselamatan atau kebinasaan,” menurut Britannica.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Zulkarnaen Ngaku Tak Beri Tahu Budi Arie soal Beking Situs Judol Kominfo
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    Zulkarnaen Ngaku Tak Beri Tahu Budi Arie soal Beking Situs Judol Kominfo Megapolitan 14 Juli 2025

    Zulkarnaen Ngaku Tak Beri Tahu Budi Arie soal Beking Situs Judol Kominfo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Terdakwa
    Zulkarnaen Apriliantony
    alias Tony mengaku tak memberitahu soal praktik melindungi situs judi
    online
    (judol) agar tidak terblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kepada
    Budi Arie
    yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kominfo.
    Hal tersebut Tony sampaikan saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (14/7/2025).
    Mulanya, Tony mengaku mengenal terdakwa lain, Muhrijan alias Agus, setelah dikenalkan oleh terdakwa Adhi Kismanto. Mereka bertemu terkait pengamanan situs judol di Kominfo.
    Kata Tony, Adhi mengenalkan Muhrijan kepadanya agar bisa memuluskan rencana praktik situs judol di Kementerian Kominfo.
    “Fungsinya Anda dikenalkan itu apa?” tanya jaksa di muka persidangan, Senin.
    “Ya mungkin karena saudara Adhi merasa saya dekat sama Pak Menteri, itu saja,” jawab Tony.
    Belum puas dengan jawaban Tony, jaksa kembali mencecarnya terkait tujuan Adhi mengenalkan Muhrijan kepadanya.
    “Ya mungkin diharapkan lewat saya, saya bisa menginformasikan ke Pak Menteri (Budi Arie) tentang pengamanan situs ini,” ungkap Tony.
    Kendati demikian, Tony mengaku sampai saat ini tidak pernah memberitahukan tentang praktik beking judol kepada Budi Arie.
    “Yang mana, yaitu, sampai detik ini, saya tidak menginformasikan itu ke Pak Menteri,” tegas dia.
    Diberitakan sebelumnya, setidaknya terdapat empat klaster dalam perkara melindungi situs judol agar tidak terblokir Kementerian Kominfo yang tengah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
    Klaster pertama adalah koordinator dengan terdakwa Adhi Kismanto, Zulkarnaen Apriliantony alias Tony, Muhrijan alias Agus, dan Alwin Jabarti Kiemas.
    Klaster kedua para eks pegawai Kementerian Kominfo, yakni terdakwa Denden Imadudin Soleh, Fakhri Dzulfiqar, Riko Rasota Rahmada, Syamsul Arifin, Yudha Rahman Setiadi, Yoga Priyanka Sihombing, Reyga Radika, Muhammad Abindra Putra Tayip N, dan Radyka Prima Wicaksana.
    Klaster ketiga adalah agen situs judol. Para terdakwa terdiri dari Muchlis, Deny Maryono, Harry Efendy, Helmi Fernando, Bernard alias Otoy, Budianto Salim, Bennihardi, Ferry alias William alias Acai.
    Klaster keempat tindak pidana pencurian uang (TPPU) atau para penampung hasil melindungi situs judol. Para terdakwa yang baru diketahui adalah Rajo Emirsyah, Darmawati, dan Adriana Angela Brigita.
    Para terdakwa klaster koordinator dijerat dengan Pasal 27 ayat (2) jo. Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Mereka juga dikenakan Pasal 55 ayat (1) ke-1 dan/atau Pasal 303 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Masukan Kadin Terkait Revisi UU Penyiaran

    Ini Masukan Kadin Terkait Revisi UU Penyiaran

    Bisnis.com, JAKARTA— Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mendukung revisi Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 (UU Penyiaran). 

    Ketua Komite Tetap Penelitian dan Kebijakan Komunikasi dan Digital Kadin Indonesia, Chris Taufik mengatakan pihaknya mendorong adanya pembaruan regulasi penyiaran yang responsif terhadap konvergensi media. 

    “Artinya apa? Artinya memang bisa applicable untuk media konvensional dan media-media digital yang baru berkembang di era-era belakangan ini,” kata Chris dalam RDPU Panja Penyiaran dengan Komisi I DPR di Jakarta pada Senin (14/7/2025). 

    Chris menambahkan pihaknya juga menyoroti perlunya jaminan kesetaraan dalam perlakuan terhadap pelaku usaha penyiaran di era digital. Hal ini karena terjadi ketimpangan regulasi antara media konvensional dan platform digital yang kini mendominasi pasar iklan dan konten di Indonesia.

    Menurutnya apabila siaran itu definisinya adalah segala sesuatu yang ditonton oleh masyarakat maka ketidakadilannya adalah untuk media konvensional

    “Satu karena kena kebijakan sensor lalu kedua kena kebijakan pengawasan isi siaran lalu ketiga kena peraturan-peraturan yang lain tetapi di satu sisi penyedia konten yang lain itu bebas merdeka untuk melakukan apapun, dimanapun, dan terhadap siapapun,” ungkapnya. 

    Dalam kesempatan tersebut, Chris juga membeberkan hasil Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan KADIN pada 17 April 2025. Adapun FGD tersebut melibatkan pemangku kepentingan lintas sektor seperti akademisi dari Universitas Indonesia (UI) dan Binus, perwakilan pemerintah, asosiasi industri, serta penyedia platform digital.

    Dari unsur akademisi, Chris menyebut masukan penting disampaikan terkait perlunya redefinisi terhadap istilah “penyiaran” yang dinilai sudah tidak relevan dengan lanskap media saat ini. Akademisi UI juga menyoroti pergeseran dari model “one to many” menjadi “many to many”, sementara Binus mengusulkan adanya UU terpisah untuk penyiaran digital karena kompleksitas substansinya.

    Sementara dari pelaku industri, muncul kekhawatiran atas tidak meratanya beban regulasi. Media konvensional harus tunduk pada batasan iklan, sensor, dan kewajiban lainnya, sedangkan platform digital, terutama yang berbasis user generated content (UGC), lepas dari pengawasan serupa, namun meraup pangsa pasar iklan yang besar.

    “Kami semakin melihat ada perbedaan ini, kalau boleh kita pakai istilah, ada perbedaan penanganan kedaulatan antara penyedia-penyedia konten yang merasa berdaulat terhadap platformnya sendiri dengan kita-kita yang di sini, yang merasa bahwa NKRI ini negara yang berdaulat,” kata Chris.

    Dia menambahkan sistem penyiaran saat ini telah bergeser dari ketergantungan pada spektrum frekuensi menuju penyiaran berbasis internet, termasuk lewat WiFi. Ini berdampak pada tidak relevannya lagi pendekatan regulasi lama terhadap platform video on demand maupun layanan streaming dan UGC.

    Masalah kepemilikan dan keragaman konten juga turut disorot. Menurutnya, konsep diversity of ownership dan diversity of content tidak lagi berlaku karena tren global menunjukkan konten yang seragam meski diproduksi oleh entitas yang berbeda.

    Chris juga menekankan perlunya harmonisasi antara RUU Penyiaran dengan undang-undang lain seperti UU ITE dan UU PDP. Bahkan, dia membuka kemungkinan perlunya pembentukan UU baru khusus untuk penyiaran digital.

    “Apakah mungkin diperlukan pembentukan undang-undang yang baru? Mungkin bukan undang-undang penyiaran yang baru tapi betul-betul undang-undang baru yang terkait dengan digital saja supaya bisa fokus kita menyelesaikan semua permasalahan digital itu,” ungkap Chris.

    Dua juga menyoroti ketimpangan yang dirasakan operator telekomunikasi, yang jaringannya dimanfaatkan oleh OTT berskala global tanpa adanya kontribusi beban yang setara. Selain itu, isu pembajakan konten yang kian marak juga memerlukan perhatian khusus dalam bentuk perlindungan hak cipta dan infrastruktur pengawasan.

    Di sisi lain, platform video streaming luar negeri dinilai lepas dari aturan sensor, berbeda dengan penyedia lokal yang tetap tunduk pada aturan KPI dan lembaga sensor film.

    “Pengawasan konten pada platform digital itu tidak seketat media konvensional atau bahkan tidak ada sama sekali. Terutama ini untuk penyedia platform yang video streaming yang berasal dari luar,” kata Chris.