Blog

  • Melongok Transformasi Digital dan Kiat Keberlanjutan BNI

    Melongok Transformasi Digital dan Kiat Keberlanjutan BNI

    Jakarta

    Dalam era digital yang terus berkembang, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI telah melakukan transformasi digital yang signifikan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepada nasabah. Transformasi ini sejalan dengan implementasi program Environment, Social, dan Governance (ESG) yang komprehensif untuk memastikan kegiatan bisnisnya tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, akselerasi digital BNI ditandai dengan peluncuran aplikasi wondr by BNI pada 5 Juli 2024. Kemudian perseroan berencana mengalihkan seluruh layanan digital dari BNI Mobile Banking ke wondr by BNI secara bertahap mulai 17 Juli. Aplikasi wondr by BNI ditujukan untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangan dan memenuhi kebutuhan finansial secara lebih terencana.

    Aplikasi wondr by BNI merupakan platform mobile banking generasi terbaru dengan kapabilitas yang lebih baik dan teknologi terbaru dengan standar global. Platform ini memuat layanan transfer, tarik tunai tanpa kartu, pembayaran tagihan, kartu kredit hingga investasi. Untuk fitur transaksi misalnya, wondr by BNI mampu mendukung kebutuhan keuangan secara real-time untuk nasabah.

    Fitur transaksi memuat layanan transfer domestik dan luar negeri, pembayaran tagihan, dan pengaturan jadwal transfer yang semuanya dapat dilakukan hanya dalam langkah sederhana, memudahkan nasabah dalam pengelolaan transaksi harian.

    Digitalisasi Topang Kinerja BNI

    Mengutip laporan BNI, pengguna wondr by BNI hingga kuartal I-2025 menyentuh 6,8 juta dengan transaksi 218 juta senilai Rp 212 triliun. BNI mencatat peningkatan jumlah transaksi di seluruh kanal mobile banking sebesar 57,5% yoy dengan nilai transaksi yang tumbuh 31,1% sepanjang kuartal I 2025. Capaian ini diperoleh berkat transformasi digital perseroan melalui wondr by BNI yang inovatif dan relevan.

    Selain meningkatkan layanan digital perorangan, BNI juga menyediakan digital banking untuk nasabah non-perorangan, baik instansi maupun perusahaan, melalui BNIdirect. Sejak pertama kali diperkenalkan pada 9 Oktober 2024, BNIdirect telah mencatatkan pertumbuhan transaksi sebesar 33,2% yoy atau sebesar Rp 2.374 triliun. Angka tersebut naik signifikan sebesar 16,4% yoy menjadi 337 juta transaksi.

    Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, sebelumnya sempat mengatakan transformasi digital BNI berhasil mendorong perolehan dana pihak ketiga (DPK) dan Current Account Saving Account (CASA). “Keberhasilan digitalisasi dengan hadirnya aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/4/2025).

    Jika ditinjau dari laporan keuangan BNI, hingga Mei 2025 perseroan mencatatkan BNI juga mencatat rasio pinjaman terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 94,5% hingga Mei. Sementara untuk Return on Equity (ROE), tercatat di level 12,8% dengan rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) sebesar 2%.

    Selain itu, hingga Mei 2025 BNI juga mencatat DPK sebesar Rp 799 triliun dengan rasio giro dan tabungan terhadap DPK (CASA) pada level 71,7%, serta rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) 20,8%. Penyaluran kredit BNI juga tercatat sebesar Rp 755,44 triliun hingga Mei 2025.

    Angka tersebut tumbuh jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, yakni sebesar Rp 708,89 triliun. Pada periode tersebut, total aset perseroan juga tercatat tumbuh menjadi Rp 1.091,5 triliun dari Rp 1.039,5 triliun di periode yang sama periode sebelumnya.

    BNI juga membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 15,73 triliun dengan komposisi pendapatan bunga Rp 26,97 triliun dan beban bunga Rp 11,23 triliun. Sementara, laba tahun berjalan BNI tercatat sebesar Rp 8,5 triliun hingga Mei 2025. Torehan ini sejalan dengan komitmen ESG BNI yang loyal terhadap pembiayaan di sektor hijau.

    Portofolio ESG BNI

    Hingga Mei 2025, BNI tercatat telah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp 13,37 triliun atau sekitar 18,19% dari total portofolio kredit BNI. Angka ini terus tumbuh, yakni sebesar 2,9% sepanjang tahun 2025. Pembiayaan hijau ini sejalan dengan komitmen BNI mendorong ketercapaian Net Zero Emission 2060 dan taksonomi hijau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Sementara pada kuartal I-2025, BNI mencatat total sustainable portfolio atau pembiayaan kepada sektor bisnis yang memenuhi Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sesuai aturan OJK sebesar Rp 182,4 triliun atau 24,3% dari total portofolio kredit BNI.

    Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 110,2 triliun disalurkan untuk program pembiayaan dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Rp 72,2 triliun berupa green loan.

    BNI juga terus mengembangkan pembiayaan melalui skema Sustainability Linked Loan (SLL), dengan total penyaluran mencapai Rp 6 triliun ke berbagai sektor, seperti peternakan dan pengolahan hasil pangan, manufaktur besi, semen, produk batu bara, serta industri barang dari plastik.

    Di 2025 ini, BNi juga memperkuat komitmen ESG melalui Program BUMI atau BNI UMKM Ramah Lingkungan, dengan memberikan insentif dan dukungan mulai dari pelatihan, business matching, hingga sertifikasi. Melalui program ini, BNI tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13,9 miliar kepada 40 UMKM sepanjang kuartal I 2025.

    “BNI aktif memperkuat peran sebagai katalis dalam pengembangan pembiayaan hijau nasional. Ini kami wujudkan melalui penguatan berbagai instrumen pendanaan, seperti penerbitan green bonds, serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam proses pembiayaan,” ujar Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, dalam keterangan tertulisnya Jumat (4/7/2025).

    Tonton juga video “Wondr by BNI Terima Penghargaan Strategi Komunikasi Aplikasi Perbankan Paling Kreatif dan Inovatif” di sini:

    (ara/ara)

  • Turunkan Tarif ke 19%, Prabowo-Trump Cuma Butuh 17 Menit

    Turunkan Tarif ke 19%, Prabowo-Trump Cuma Butuh 17 Menit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat menurunkan tarif impor produk Indonesia dari 32% menjadi 19% pada Selasa (15/7/2025) malam. Keduanya mencapai kesepakatan dalam pembicaraan via telepon yang hanya berlangsung selama 17 menit.

    “Dalam percakapan yang sangat serius namun penuh kehangatan dan keakraban selama hampir 17 menit, kedua pemimpin membahas sejumlah isu, terutama mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam postingan di akun Instagram @sekretariat.kabinet, Rabu (16/7/2025).

    Teddy menyebut, penurunan tarif tersebut merupakan hasil negosiasi alot namun konstruktif antara kedua kepala negara.

    “Presiden Prabowo secara langsung melakukan negosiasi dengan Presiden Trump, yang dikenal sebagai negosiator tangguh, demi memperjuangkan kepentingan nasional,” ujarnya.

    Ia menambahkan, tarif baru sebesar 19% menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan beban tarif terendah di Asia dalam akses perdagangan ke pasar Amerika.

    Kesepakatan ini dipandang sebagai kabar baik bagi ekspor Indonesia, menyusul keberhasilan sebelumnya dalam mencapai tarif nol persen dengan Uni Eropa.

    Tindak lanjut teknis dari kesepakatan ini akan dibahas oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, termasuk pengaturan komoditas dan sektor-sektor yang terdampak langsung.

    Pemerintah berharap, penurunan tarif ini dapat memberikan dorongan signifikan bagi kinerja ekspor nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Kesepakatan ini juga menegaskan arah diplomasi ekonomi aktif di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menkes Tanggapi Gaduh Kolegium Tak Terbitkan Sertifikat Kompetensi Mulai 8 Agustus

    Menkes Tanggapi Gaduh Kolegium Tak Terbitkan Sertifikat Kompetensi Mulai 8 Agustus

    Jakarta

    Belum lama ini beredar surat yang mewakili kolegium dokter, keperawatan, kebidanan, hingga farmasi menyatakan menolak menerbitkan sertifikat kompetensi terhitung mulai 8 Agustus 2025. Keputusan tersebut dilatarbelakangi belum adanya standar prosedur operasional (SPO) yang ditetapkan Menteri Kesehatan juga Menteri Pendidikan.

    Diatur dalam Undang Undang No. 17 Tahun 2023 dan turunannya PP No. 28 Tahun 2024, uji kompetensi harus dilandasi dengan SPO tersebut.

    “Namun, hingga saat ini, SPO final yang telah disusun oleh Kementerian Kesehatan pada 28 Mei 2025 belum disahkan bersama,” tutur mereka dalam pernyataan surat tersebut.

    Mereka mendesak Kemenkes RI juga Kemendiktisaintek segera menetapkan SPO yang sesuai dengan ketentuan UU baru, agar tidak menghambat pendidikan atau studi mahasiswa.

    Menkes Angkat Bicara

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku belum mendapatkan informasi mengenai surat tersebut. Meski begitu, menurutnya, selama SPO yang baru belum disahkan, pelaksanaan uji kompetensi seharusnya masih berjalan mengacu SPO sebelumnya.

    Penerbitan surat uji kompetensi pasca disahkannya UU No. 17 Tahun 2023 juga terus berjalan dan diklaim Menkes tidak ada masalah.

    “Aku kemarin ditanya, aku bingung. Aku tidak tahu itu yang ngomong kolegium mana ya?” kata Menkes kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).

    Aturannya jelas, kalau SPO baru belum keluar, kita masih gunakan SPO yang lama. Jadi tidak benar kalau dikatakan tidak bisa terbit. Sertifikat kompetensi sudah bisa keluar dan sudah ada lebih dari sepuluh yang diterbitkan,” lanjutnya.

    (naf/kna)

  • Menkes Tanggapi Gaduh Kolegium Tak Terbitkan Sertifikat Kompetensi Mulai 8 Agustus

    Menkes Tanggapi Gaduh Kolegium Tak Terbitkan Sertifikat Kompetensi Mulai 8 Agustus

    Jakarta

    Belum lama ini beredar surat yang mewakili kolegium dokter, keperawatan, kebidanan, hingga farmasi menyatakan menolak menerbitkan sertifikat kompetensi terhitung mulai 8 Agustus 2025. Keputusan tersebut dilatarbelakangi belum adanya standar prosedur operasional (SPO) yang ditetapkan Menteri Kesehatan juga Menteri Pendidikan.

    Diatur dalam Undang Undang No. 17 Tahun 2023 dan turunannya PP No. 28 Tahun 2024, uji kompetensi harus dilandasi dengan SPO tersebut.

    “Namun, hingga saat ini, SPO final yang telah disusun oleh Kementerian Kesehatan pada 28 Mei 2025 belum disahkan bersama,” tutur mereka dalam pernyataan surat tersebut.

    Mereka mendesak Kemenkes RI juga Kemendiktisaintek segera menetapkan SPO yang sesuai dengan ketentuan UU baru, agar tidak menghambat pendidikan atau studi mahasiswa.

    Menkes Angkat Bicara

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku belum mendapatkan informasi mengenai surat tersebut. Meski begitu, menurutnya, selama SPO yang baru belum disahkan, pelaksanaan uji kompetensi seharusnya masih berjalan mengacu SPO sebelumnya.

    Penerbitan surat uji kompetensi pasca disahkannya UU No. 17 Tahun 2023 juga terus berjalan dan diklaim Menkes tidak ada masalah.

    “Aku kemarin ditanya, aku bingung. Aku tidak tahu itu yang ngomong kolegium mana ya?” kata Menkes kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).

    Aturannya jelas, kalau SPO baru belum keluar, kita masih gunakan SPO yang lama. Jadi tidak benar kalau dikatakan tidak bisa terbit. Sertifikat kompetensi sudah bisa keluar dan sudah ada lebih dari sepuluh yang diterbitkan,” lanjutnya.

    (naf/kna)

  • Luhut Tanggapi Deal AS-RI: Kita Tak Sedang Beri Karpet Merah ke Asing

    Luhut Tanggapi Deal AS-RI: Kita Tak Sedang Beri Karpet Merah ke Asing

    Jakarta, CNBC Indonesia-Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS) oleh Presiden Donald Trump, dari 32% menjadi 19%.

    Menurutnya, ini bagian dari langkah kebijakan yang bersifat strategis untuk memperkuat rantai pasok, menarik investasi berbasis nilai tambah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang yang dihormati.

    “Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini adalah diplomasi ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional,” ujar Luhut dalam siaran pers, Kamis (17/7/2025)

    Luhut menambahkan, Indonesia mengambil langkah strategis dengan menyederhanakan tarif terhadap sebagian besar produk impor dari AS, sebagai bagian dari pendekatan timbal balik yang terukur dan menguntungkan kedua belah pihak.

    Kebijakan ini bukanlah konsesi sepihak, melainkan strategi untuk membuka peluang investasi, mendorong transfer teknologi, dan memperluas akses pasar ekspor Indonesia secara lebih kompetitif.

    DEN telah melakukan simulasi ekonomi dengan dua skenario utama. Pada skenario pertama, tarif tambahan terhadap produk Indonesia tetap tinggi di angka 32%, sebagaimana sebelum kesepakatan dicapai.

    Pada skenario kedua, tarif berhasil diturunkan menjadi 19%, disertai dengan penyesuaian tarif impor Indonesia terhadap sebagian besar produk dari AS. Hasilnya Produk Domestik Bruto (PDB) diprediksi naik sebesar 0,5%, didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi. Penyerapan tenaga kerja tumbuh sebesar 1,3%, sementara kesejahteraan masyarakat meningkat sebesar 0,6%.

    Simulasi juga memperkirakan lonjakan investasi hingga 1,6%, yang menunjukkan potensi relokasi industri global ke Indonesia, terutama di sektor-sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, serta perikanan.

    “Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga diantara negara ASEAN lainnya. Ini tentunya memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia,” terangnya.

    Penurunan tarif ini membuka peluang besar bagi industri padat karya di Indonesia seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta furnitur untuk memperluas akses pasar di Amerika Serikat dengan hambatan biaya yang lebih rendah. Selain mendorong ekspor, kebijakan ini juga berpotensi menarik minat investor asing untuk merelokasi industrinya ke Indonesia, demi memanfaatkan keunggulan tarif dalam mengakses pasar AS.

    DEN juga melihat kesepakatan ini sebagai pijakan penting untuk mempercepat agenda deregulasi dan menurunkan biaya logistik serta produksi di dalam negeri (high cost economy). Dengan demikian, bukan hanya ekspor yang terdorong, tetapi juga daya saing ekonomi nasional secara menyeluruh.

    DEN mendorong sinergi lintas kementerian untuk mengoptimalkan momentum ini demi perluasan basis pelaku ekspor nasional dan berkomitmen untuk mendampingi pemerintah dalam memantau implementasi kebijakan ini agar seluruh manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha.

    “DEN percaya bahwa arah kebijakan ekonomi nasional yang tepat dan berbasis data akan menjadi kunci dalam mengakselerasi pertumbuhan inklusif dan berdaya saing di era global,” pungkasnya.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Motor Honda Torehkan Penjualan Positif Sepanjang Gelaran JFK, Ini Model Paling Laris

    Motor Honda Torehkan Penjualan Positif Sepanjang Gelaran JFK, Ini Model Paling Laris

    JAKARTA – PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Main Dealer sepeda motor Honda wilayah Jakarta – Tangerang, bersama Astra Honda Motor mencatatkan penjualan positif selam Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025.

    Selama satu bulan penyelenggaraan mencatatkan total penjualan lebih dari 5.000 unit sepeda motor, dari seluruh line up yang ditampilkan melalui delapan zona produk, yaitu; EV, Xplorer, Fashion, Big Scooter, Urban, Lifestyle, Modif Corner dan Racing.

    Detailnya, data penjualan selama JFK 2025, sepeda motor bertipe AT terjual dengan capaian positif lebih dari 5.000 unit (all type). Sementara itu, untuk line up sepeda motor Honda CUB, Sport dan Big Bike terjual lebih dari 100 unit.

    Division Head of Sales PT Wahana Makmur Sejati Olivia Widyasuwita, mengatakan antusiasme masyarakat terhadap booth Honda sungguh luar biasa, dan berhasil meraih penjualan yang baik.

    “Penjualan tembus mencapai angka lebih dari 5.000 unit adalah bukti nyata sepeda motor Honda masih menjadi favorit,” katanya, dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu, 16 Juli.

    Dukungan penuh dari PT Astra Honda Motor (AHM) dan seluruh jaringan dealer sepeda motor Honda di wilayah Jakarta – Tangerang juga berperan besar dalam kelancaran operasional selama pameran. Seluruh elemen ini bersinergi untuk memberikan pelayanan terbaik dan menyajikan informasi produk yang komprehensif.

    Satu pencapaian signifikan lainnya selama Jakarta Fair 2025 adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik (EV) Honda. Honda EM1 e:, EM1 e: Plus, Icon e:, CUV e: standard dan CUV e: RoadSync Duo yang dipamerkan di Zona EV mencatat penjualan lebih dari 300 unit, menjadi sinyal positif bahwa elektrifikasi di sektor roda dua mulai diterima dengan baik oleh konsumen.

    “Kami sangat optimis terhadap masa depan kendaraan listrik di Indonesia. Penjualan lebih dari 300 unit EV selama JFK merupakan langkah awal yang kuat menuju ekosistem mobilitas yang lebih ramah lingkungan. Terima kasih untuk kepercayaan dan dukungan masyarakat,” tambahnya.

  • Hari Ini, Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto Bakal Diperiksa Kejagung Lagi

    Hari Ini, Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto Bakal Diperiksa Kejagung Lagi

    Hari Ini, Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto Bakal Diperiksa Kejagung Lagi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (
    Sritex
    ) Tbk,
    Iwan Kurniawan
    Lukminto (IKL), akan memenuhi panggilan penyidik
    Kejaksaan Agung
    untuk diperiksa hari ini.
    Kejagung
    akan memeriksanya sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit dari sejumlah bank daerah dan bank pemerintah kepada Sritex, Kamis (17/7/2025).
    “Iya (akan hadir),” ujar kuasa hukum Iwan Kurniawan, Calvin Wijaya, saat dihubungi pada Rabu (16/7/2025) kemarin.
    Calvin mengatakan, sejauh ini penyidik belum meminta tambahan dokumen dari pihak Sritex untuk kembali dibawa dalam pemeriksaan nanti.
    Hari ini, pemeriksaan Iwan disebutkan akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
    “Iya, besok ada pemeriksaan Iwan Kurniawan Lukminto untuk perkara (Bank) BJB dan pailit Sritex. Panggilan jam 09.00 WIB, pagi,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, saat dihubungi, Rabu.
    Iwan Kurniawan sendiri diketahui sudah beberapa kali memenuhi panggilan penyidik.
    Saat diperiksa pada 23 Juni 2025 lalu, Iwan Kurniawan sempat membantah adanya penyalahgunaan kredit oleh Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, yang merupakan kakak dari Iwan Kurniawan.
    “Setahu saya sebagai adik (eks Direktur Utama PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto) tidak (dipakai untuk beli aset), tapi nanti coba dari hasil penyidikannya seperti apa,” ujar Iwan di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (23/6/2025) lalu.
    Iwan mengatakan, sejauh yang diketahuinya, dana kredit Sritex digunakan untuk operasional perusahaan, baik induk maupun anak perusahaan.
    “Untuk operasional semuanya,” katanya.
    Sejauh ini, Kejagung telah menetapkan tiga orang tersangka dalam
    kasus korupsi
    pemberian kredit.
    Tiga tersangka itu adalah DS (Dicky Syahbandinata) selaku Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tahun 2020, Zainuddin Mappa (ZM) selaku Direktur Utama PT Bank DKI Tahun 2020, dan Iwan Setiawan Lukminto (ISL) selaku Direktur Utama PT Sritex Tahun 2005–2022.
    Angka pinjaman dari BJB dan Bank DKI mencapai Rp 692 miliar dan telah ditetapkan sebagai kerugian keuangan negara karena pembayaran kredit yang macet.
    Hingga saat ini, Sritex tidak dapat melakukan pembayaran karena sudah dinyatakan pailit sejak Oktober 2024 lalu.
    Namun, berdasarkan konstruksi kasus, Sritex memiliki total kredit macet hingga Rp 3,58 triliun.
    Angka ini didapat dari pemberian kredit kepada sejumlah bank daerah dan bank pemerintah lain yang dasar pemberian kreditnya masih ditelusuri oleh penyidik.
    Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) diketahui memberikan kredit sebesar Rp 395.663.215.800.
    Sementara, sindikasi bank yang terdiri dari Bank BNI, Bank BRI, dan LPEI juga memberikan kredit dengan total keseluruhan kredit mencapai Rp 2,5 triliun.
    Status kedua bank ini masih sebatas saksi, berbeda dengan BJB dan Bank DKI yang sudah ditemukan ada tindakan melawan hukumnya.
    Atas tindakannya, para tersangka telah melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
    Mereka juga langsung ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan untuk kebutuhan penyidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu

    Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA–Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengharapkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) segera bersatu kembali. Oleh karena itu Kapolri mendukung penuh kongres untuk penyatuan organisasi wartawan tertua dan terbesar tersebut.

    “Pak Kapolri selalu bertanya kapan PWI bersatu kembali. Ini tentu karena beliau sangat peduli pada PWI, ” ungkap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Shandi Nugroho, Selasa (15/7) di ruang kerjanya.

    Kadiv Humas Polri Irjen Pol Shandi Nugroho menerima kunjungan jajaran Panitia Pengarah (Steering Committee/SC) dan Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) dari Kongres Persatuan PWI yang terdiri dari Zulkifli Gani Ottoh, Totok Suryanto, Marthen Selamet Susanto, Raja Parlindungan Pane, Tb Adhi, Musrifah dan Herwan Pebriansyah.

    Dalam pertemuan yang difasilitasi Totok Suryanto itu, wakil ketua Dewan Pers yang juga anggota SC Kongres Persatuan, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Shandi Nugroho yang didampingi Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko berturut-turut mendengarkan penjelasan dari Ketua SC Zulkifli Gani Ottoh, serta Ketua OC Marthen Selamet Susanto dan Wakil Ketua OC Raja Parlindungan Pane.

    Kongres Persatuan PWI direncanakan digelar 29 dan 30 Agustus 2025 di Jakarta. Menuju pelaksanaan kongres, jajaran SC dan OC sudah melakukan silaturahmi sekaligus sosialisasi ke berbagai pihak terkait. Yakni, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi.

    Bersamaan dengan kunjungan ke Kadivhumas Polri Irjen Pol Shandi Nugroho, anggota SC dan OC juga diterima Wamen Komdigi Nezar Patria.

  • Sinyal Kuat RI Sedang Krisis Lapangan Kerja

    Sinyal Kuat RI Sedang Krisis Lapangan Kerja

    Jakarta

    Fenomena minimnya lowongan kerja formal hingga antrean pelamar kerja yang semakin membludak untuk satu lapangan kerja terus terjadi beberapa waktu terakhir. Kondisi ini seolah menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia dilanda krisis lapangan kerja.

    Sejumlah konten video hingga foto di media sosial dalam beberapa waktu terakhir viral, menampilkan antrean panjang di job fair maupun walk-in. Terbaru, antrean pelamar kerja terlihat mengular di kawasan Santiong, Cianjur, hanya untuk satu lowongan toko ritel.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan pada prinsipnya dunia usaha memiliki komitmen untuk menyerap tenaga kerja seluas-luasnya. Namun demikian, realitas di lapangan menunjukkan adanya beberapa faktor krusial yang menimbulkan gap antara supply dan demand tenaga kerja.

    Pertama, RI sedang menghadapi fase yang kompleks, terutama di industri padat karya akibat dinamika geopolitik dan perlambatan global, pelemahan konsumsi di level domestik yang menekan permintaan produk manufaktur, hingga biaya berusaha yang tinggi.

    “Indeks PMI Manufaktur Indonesia terakhir untuk bulan Juni 2025 tercatat turun menjadi 46,9 yang menandakan kontraksi sudah terjadi selama tiga bulan, mencerminkan industri yang semakin tertekan,” kata Shinta, kepada detikcom, Rabu (16/7/2025).

    Kedua, akselerasi transformasi digital, otomasi, hingga teknologi artificial intelligence (AI) juga berkontribusi pada job displacement di level tertentu. Shinta juga melihat, penanaman modal semakin didominasi oleh investasi padat modal yang secara alamiah menyerap jumlah tenaga kerja yang lebih terbatas.

    Ini tercermin pada kecenderungan penurunan daya serap tenaga kerja. Shinta mencontohkan, bila tahun 2013 investasi Rp 1 triliun mampu menyerap lebih dari 4.500 tenaga kerja, sekarang di kuartal I 2025 hanya mampu menyerap 1.277 orang. Artinya, jenis pekerjaan konvensional yang dulunya padat karya, kini mulai berkurang.

    “Tantangannya adalah bagaimana kita menyiapkan talenta yang upskilled dan reskilled agar dapat bermigrasi ke sektor-sektor baru yang lebih produktif dan sesuai dengan kebutuhan industri masa depan,” ujarnya.

    Ketiga, ‘regulatory bottleneck’ yang masih harus dibenahi bersama. Menurutnya, dunia usaha memerlukan iklim investasi yang benar-benar enabling dan pro-growth, agar ekspansi usaha dapat tercipta, dan memberikan multiplier effect pada penciptaan lapangan kerja baru.

    “Jadi jika ditanya, apakah kondisi ini ‘darurat’? kami lebih menyebutnya sebagai ‘wake-up call’. Ini sinyal keras bahwa kita harus melakukan reformasi struktural di pasar kerja, menata ekosistem investasi, dan mendorong peningkatan employability tenaga kerja kita,” kata Shinta.

    Shinta juga mengingatkan bahwa kondisi ini bukan semata-mata sinyal ‘darurat tenaga kerja’, tetapi sebuah cerminan adanya mismatch struktural di pasar tenaga kerja kita. Jika tidak segera diintervensi secara tepat, berpotensi menekan daya saing nasional dalam jangka panjang.

    Tonton juga video “Fenomena Lulusan Sarjana Jadi Sopir hingga ART, Ada Apa?” di sini:

    (shc/rrd)

  • 5 Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa, Jangan Sampai Salah Obat

    5 Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa, Jangan Sampai Salah Obat

    Jakarta

    Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi TBC sebenarnya bisa menyerang banyak organ, seperti otak, tulang belakang, dan getah bening. Namun, kasus yang paling banyak ditemukan menginfeksi paru-paru.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, TBC dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, tanpa menutup mulut. Ini membuat bakteri penyebab TBC menyebar dan bisa berpindah ke orang lain.

    Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa

    Pengobatan TBC bisa berlangsung sangat lama. Penting untuk mengetahui ciri-ciri TBC agar penanganan bisa dilakukan secara efektif dan lebih dini.

    Seringkali, gejala yang ditimbulkan TBC disalahartikan sebagai flu biasa atau common flu. Ini dikarenakan adanya kemiripan beberapa gejala seperti batuk dan demam yang muncul. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang berbeda dari TBC dan kondisi flu biasa:

    1. Batuk Durasi Lama dan Berdarah

    Batuk akibat TBC biasanya akan berlangsung sangat lama. Bila gejala batuk terjadi lebih dari dua minggu, ada baiknya pemeriksaan segera dilakukan. Ini untuk memastikan apakah gejala batuk yang dialami berkaitan dengan TBC atau tidak.

    “Kalau dia batuk lebih dari 2 minggu dia harus periksakan ke tenaga kesehatan. Batuk dua minggu, lalu berdahak. Kemudian kalau ada batuk darah itu cepat untuk dicurigai sebagai TB, jadi harus diperiksakan secara lebih lanjut,” kata spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) dalam sebuah wawancara.

    Sedangkan untuk batuk akibat flu biasanya muncul secara tiba-tiba, cenderung parah, dan tidak memunculkan darah. Batuk akibat flu biasanya juga lebih cepat untuk sembuh.

    2. Keringat Malam

    Gejala TBC biasa disertai demam ringan dan keringat di malam hari. Meski kondisinya dingin, tubuh tetap mengeluarkan keringat.

    Keringat yang keluar merupakan respons imun tubuh yang berusaha melawan infeksi TBC. Proses ini meningkatkan suhu tubuh dan memicu keringat di malam hari.

    Sedangkan, untuk flu biasa biasanya demam cenderung lebih tinggi dan cepat mereda. Kondisi flu biasa juga jarang disertai keringat malam.

    3. Penurunan Berat Badan

    Pengidap TBC biasanya juga mengalami penurunan berat badan tidak wajar. Berat badan tetap turun meski tidak sedang menjalani diet penurunan berat badan tertentu. Kondisi ini biasanya disertai penurunan nafsu makan dan nyeri dada.

    Sedangkan, pada pengidap flu biasa penurunan berat badan tidak terjadi. Kalaupun muncul penurunan berat badan, cenderung tidak signifikan.

    4. Tidak Disertai Pilek

    Tidak seperti flu biasa, umumnya TBC tidak memunculkan gejala pilek. Ini dikarenakan Mycobacterium tuberculosis menyerang paru-paru, bukan saluran pernapasan atas seperti flu biasa.

    Flu biasa yang disebabkan oleh influenza biasanya menyerang saluran pernapasan atas, sehingga memicu gejala hidung meler atau pilek.

    5. Perkembangan Gejala Perlahan

    Masa inkubasi (durasi antara terinfeksi pertama sampai muncul gejala) TBC dan flu biasa berbeda. Dikutip dari Medical News Today, masa inkubasi TBC dalam sebuah studi di tahun 2018 disebut bisa mencapai beberapa bulan sampai 2 tahun.

    Sedangkan untuk flu biasa, masa inkubasi hanya memakan waktu 1-4 hari hari setelah paparan virus.

    Tahapan Lengkap Gejala TBC

    Dikutip dari Mayo Clinic, berikut gejala lengkap penyakit TBC yang harus diwaspadai. Segera lakukan pemeriksaan bila alami gejala ini, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan efektif.

    Infeksi TBC Primer

    Tahap pertama disebut infeksi primer. Sel-sel sistem kekebalan tubuh menemukan dan menangkap kuman TB. Sistem kekebalan mungkin berhasil menghancurkan semua kuman, tetapi sebagian kuman yang tertangkap bisa tetap hidup dan berkembang biak.

    Umumnya gejala belum muncul pada fase ini. Tapi beberapa orang mungkin akan mengalami:

    Demam ringanMudah lelahBatuk

    Infeksi TB Laten

    Tahap selanjutnya disebut infeksi TB laten. Sel-sel sistem kekebalan membentuk dinding di sekitar jaringan paru-paru yang mengandung kuman TB.

    Selama sistem kekebalan bisa mengendalikan, kuman tidak akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut, tapi kuman tetap hidup. Pada fase ini tidak ada gejala baru yang muncul.

    TB Aktif

    TB aktif terjadi ketika sistem kekebalan tidak dapat mengendalikan infeksi. Kuman menyebabkan penyakit di seluruh paru-paru atau bagian tubuh lainnya. Gejala yang muncul meliputi:

    BatukBatuk berdarah atau berdahakNyeri dadaNyeri saat bernapas atau batukDemamMenggigilBerkeringat di malam hariPenurunan berat badanTidak nafsu makanMudah lelahMerasa tidak enak badan secara umum

    Jika mengalami gejala batuk selama dua minggu, disertai dengan gejala-gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

    Langkah Pencegahan TBC

    TBC bisa dicegah dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Dikutip dari laman Kemenkes, berikut ini beberapa langkah pencegahan TBC yang bisa dilakukan secara pribadi.

    Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.Melakukan olahraga rutin.Mencuci tangan dengan sabun.Memastikan rumah mendapatkan sinar matahari yang cukup.Memastikan memiliki ventilasi yang baik sehingga sirkulasi baik dan udara segar bisa masuk.Menggunakan masker ketika bertemu orang yang memiliki gejala TBC.

    Selain itu, penting juga untuk menerapkan etika batuk yang benar. Aturannya meliputi:

    Menggunakan masker saat batuk.Tutup mulut dan hidung dengan lengan ketika batuk.Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk.Buang tisu atau masker bekas ke di tempat sampah.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah batuk.

    (avk/tgm)