Blog

  • Puing kebakaran Tambora Jakbar mulai dibersihkan

    Puing kebakaran Tambora Jakbar mulai dibersihkan

    Jakarta (ANTARA) – Petugas gabungan bersama warga mulai membersihkan puing-puing pascakebakaran di Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Selasa.

    Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebutkan bahwa petugas pembersihan dari Pemkot Jakbar telah diturunkan untuk kegiatan tersebut.

    “Udah mulai hari ini pembersihan. Kita sudah kerahkan petugas tadi di lokasi. Warga juga diminta untuk bersama-sama ikut bersih-bersih. Biar secara tuntas, biar enggak kotor, sampah-sampahnya juga enggak berantakan,” kata Uus saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Sementara itu, Lurah Duri Utara, Ari Kurnia menyebutkan bahwa pembersihan hari ini difokuskan pada bangunan-bangunan di sepanjang dua ruas jalan.

    “Dan kerja bakti tersebut difokuskan utamanya itu adalah untuk di jalan besarnya. Jadi jalan besarnya itu adalah Jalan Duri Utara 1 dan Jalan Duri Utara 2. Itu untuk memastikan kondisinya bersih dari sisa sampah,” ujar Ari.

    Adapun pembersihan area perumahan yang terbakar bakal dilakukan setelah mitigasi selesai dilakukan, sehingga petugas serta warga aman dari reruntuhan.

    “Hari ini, dari Pak Camat menurunkan ratusan petugas dari 11 kelurahan dari Suku Dinas terkait, termasuk TNI dan Polri. Totalnya 185 personel. Kemudian untuk kendaraan pengangkut ada tiga unit truk dari Sudin Lingkungan Hidup,” kata Ari.

    Pembersihan dilakukan agar masyarakat bisa segera beraktivitas kembali.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komentari Pernyataan Prabowo soal PDIP dan Gerindra Bak Kakak Adik, Elite Banteng Singgung Sinyal-sinyal

    Komentari Pernyataan Prabowo soal PDIP dan Gerindra Bak Kakak Adik, Elite Banteng Singgung Sinyal-sinyal

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Momen peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7), diwarnai pernyataan politis Presiden Prabowo Subianto.

    Dia menyinggung tentang hubungan yang terbangun antara partai yang dipimpinnya, Partai Gerindra dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

    Presiden Prabowo dalam kesempatan itu menyatakan bahwa hubungan PDIP dan Gerindra bagaikan kakak-adik.

    Prabowo bahkan menganggap Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno sebagai orang tua, sembari memohon izin ke Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

    Puan Maharani yang berstatus sebagai cucu Bung Karno turut hadir sebagai pimpinan DPR dalam peluncuran Koperasi Desa Merah Putih. “Sebenernya PDIP sama Gerindra kakak adik ini,” kata Prabowo, Senin.

    Merespons pernyataan Prabowo Subianto itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah berharap pernyataan Presiden Prabowo tentang hubungan partai berlambang kepala banteng itu dengan Gerindra bak kakak-adik tak dimaknai sebagai kode politik.

    Utamanya, kata dia, soal kemungkinan bakal masuknya PDIP ke Kabinet Merah Putih.

    “Jangan dimaknai apa yang disampaikan Presiden itu sebagai kode, bahwa presiden mengajak atau sebaliknya PDIP akan masuk, jangan dimaknai itu dahulu,” kata Said kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7).

    Ketua Banggar DPR RI itu mengatakan pernyataan Prabowo soal hubungan PDIP dan Gerindra bak kakak-adik seharusnya dianggap sebagai modal membangun bangsa. “Modal dasar persatuan kita. Bersatu padunya kita,” kata Said.

  • Bulog Makassar Klaim Harga Beras Sudah Turun Jadi Rp14.900, Punya Stok 61 Ribu Ton

    Bulog Makassar Klaim Harga Beras Sudah Turun Jadi Rp14.900, Punya Stok 61 Ribu Ton

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Perum Bulog Cabang Makassar mengklaim punya stok beras 61 ribu ton. Data itu per 22 Juli 2025.

    “Alhamdulillah per hari ini, Selasa tanggal 22 Juli, stok yang dimiliki Bulog Kantor Cabang Makassar sebanyak 61 ribu ton,” kata Kepala Perum Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marunta saat ditemui di Kantor Lurah Daya, Kecamatan Biringkanayya, Makassar.

    Jika dikurangi dengan bantuan pangan yang akan digelontorkan selama dua bulan, untuk Juni dan Juli, kata dia juga masih aman.

    Bahkan jika dikurangi jumlah beras yang akan dikeluarkan untuk bantuan pangan di Makassar, ia menyebut stok masih aman. “Aman sampai dengan 3 tahun ke depan,” terangnya.

    Soal kenaikan harga beras, Karmila mengatakan pihaknya baru saja memantau harga. Ia mengklaim harganya sudah turun.

    Hal itu, kata dia, seiring dengan bantuan pangan yang dilakukan pemerintah. Di Makassar, diketahui ada 40.727 penerima manfaat, masing-masing penerima 20 kilogram beras.

    “Tadi kami memantau di Pasar Pabaeng-baeng, kita melihat harga sudah semakin beranjak turun dengan adanya penyeluruhan bantuan pangan,” akunya.

    Sebelumnya, ia mengatakan beras dijual Rp15.000 per liter. Hari ini sudah turun Rp100.

    “Tadi kami mencoba menanyakan di beberapa kios-kios yang menjual beras, untuk beras medium, di mana kemarin kita melihat di harga Rp15.000, tadi kita sudah melakukan wawancara dengan beberapa mitra penjual beras itu, mereka sudah menjualnya di saat Rp14.900,” jelasnya.

    Ia pun berharap harga semakin turun. “Harapannya semakin turun, sehingga masyarakat terbantu untuk membeli beras-beras secara umum di sana,” pungkasnya. (Arya/Fajar)

  • Balas Pernyataan John Sitorus, Dedy Nur Palakka Sebut Pemilihan Ketum PSI Lebih Baik Dibanding PDIP

    Balas Pernyataan John Sitorus, Dedy Nur Palakka Sebut Pemilihan Ketum PSI Lebih Baik Dibanding PDIP

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader PSI, Dedy Nur Palakka membalas keras pernyataan dari John Sitorus yang menyindir terkait PSI.

    Dedy Nur Palakka membalas dari John Sitorus ini setelah pernyataannya yang menyinggung soal PSI.

    “Banteng sering dianggap remeh oleh Gajah, tapi sejatinya Banteng jauh lebih bernyali dari Gajah.

    Ketika digeruduk, Gajah akan lari terkencing-kencing. Dia akan cari perlindungan di antara teman-temannya, sedangkan Banteng hanya sendirian

    Jangankan dengan Banteng, dengan semutpun Gajah sampai menangis.

    “Mereka2 yang sedang melahirkan Gajah dengan maksud untuk menggeruduk Banteng, siap2 untuk digeruduk sampai terjungkal,” tulis John Sitorus.

    Merespons pernyataan tersebut, Dedy Nur juga membalas pernyataan ini dengan sindiran yang lebih menohok.

    Ia menyebut gajah dalam hal ini PSI lebih baik dari segi pemilihan Ketua Umum dibandingkan dengan PDIP

    “Gajah lebih demokratis dalam pemilihan Ketumnya,” tulisnya dikutip Selasa (22/7/2025).

    “Sementara banteng 🐃 ada nama demokrasinya, tapi faktanya KOSONG,” ujarnya.

    Dedy Nur memyebut pernyataannya ini adalah fakta bukan omong kosong seperti yang disampaikan oleh John Sitorus.

    “Jadi yang dilihat itu FAKTA, bukan OMON-OMON tapi KOSONG,” tuturnya.

    “Merdeka 3 X 🤟🇮🇩,” terangnya. (Erfyansyah/fajar)

  • Anggota DPR desak pemerintah segera ungkap perusahaan beras oplosan

    Anggota DPR desak pemerintah segera ungkap perusahaan beras oplosan

    Mendagri harusnya sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan dan Polri untuk menindaklanjuti hasil temuan terkait dengan beras oplosan, namun pengungkapan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan gaduh di pasar. Jangan sampai beras kita jadi

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendesak pemerintah untuk bersikap transparan dan segera berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan Polri untuk mengungkap identitas perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus beras oplosan kepada publik.

    Dia menyampaikan hal itu guna menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyebut adanya perusahaan besar terlibat kasus beras oplosan. Menurut dia, pemerintah tidak boleh menutup-nutupi identitas pelaku.

    “Dengan demikian, masyarakat tidak menduga-duga, apakah beras yang dikonsumsi saat ini oplosan atau tidak, sehingga hal ini untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap beras yang beredar di pasaran,” kata Daniel di Jakarta, Selasa.

    Dia menegaskan bahwa praktik beras oplosan adalah tindakan yang mencederai hak konsumen serta merugikan petani dan pelaku usaha yang jujur. Dia pun meminta pemerintah tidak hanya membuka nama perusahaan, tetapi juga menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

    “Penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu. Jangan sampai ada kesan perusahaan besar kebal hukum. Jika terbukti bersalah, pemerintah harus memberikan sanksi maksimal, bahkan mencabut izin usaha,” kata legislator yang membidangi urusan pertanian dan pangan tersebut.

    Dia menilai bahwa Mendagri harusnya sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan dan Polri untuk menindaklanjuti hasil temuan terkait dengan beras oplosan, namun pengungkapan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan gaduh di pasar.

    “Jangan sampai beras kita jadi langka dan akan merugikan konsumen juga,” kata dia.

    Menurut dia, antisipasi tersebut juga perlu dilakukan terhadap produk pangan lainnya agar tidak ada kasus oplosan pada komoditas tertentu yang merugikan petani dan konsumen.

    Dia meminta agar Satgas Pangan bekerja lebih keras dan lebih canggih, karena pelaku kejahatan melihat peluang dan kelengahan dalam beroperasi.

    “Sehingga harus lebih sigap, lebih canggih, dan penindakan lebih tegas sehingga menimbulkan efek jera, agar tidak ada lagi yang coba-coba melakukan tindakan yang sama,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi II: DPR belum sikapi putusan MK sebab Pemilu 2029 masih panjang

    Komisi II: DPR belum sikapi putusan MK sebab Pemilu 2029 masih panjang

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bahtra Banong mengatakan DPR RI belum mengambil sikap atas putusan Mahkamah Konstitusi yang memisahkan pemilu nasional dan daerah karena waktu pelaksanaan Pemilu 2029 masih panjang.

    DPR masih akan melakukan kajian dan menampung aspirasi publik secara seksama terlebih dahulu terkait putusan MK tersebut.

    “Pemilu kita kan masih lama pada 2029 karena pemilunya masih lama, berarti kita punya kesempatan waktu juga cukup lama. Nah, itu kita manfaatkan, kita pergunakan kemudian untuk mengkaji lebih jauh, lebih dalam, kemudian menampung aspirasi publik,” kata Bahtra di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

    Hal tersebut diperlukan agar jalannya perhelatan pemilu mendatang terselenggara dengan lebih baik dan berkualitas demi perbaikan demokrasi Indonesia ke depan.

    “Supaya itu tadi, harapan teman-teman juga, atau harapan seluruh masyarakat agar pemilunya berjalan dengan baik, pelaksanaannya juga dengan baik, terus kemudian yang tak kalah penting adalah soal kualitas pelaksanaan pemilu itu sendiri,” ucapnya.

    Selain itu, Bahtra menyebut kajian dan tampungan aspirasi publik diperlukan agar penyusunan undang-undang kepemiluan dalam menindaklanjuti putusan MK tersebut dapat memenuhi ekspektasi publik.

    “Mudah-mudahan sih, DPR dengan membutuhkan nanti banyak masukan dari berbagai pihak, terus kemudian pada saatnya nanti kita buat undang-undang itu tentu dengan sesuai ekspektasi publik,” tuturnya.

    Dia menuturkan kajian lebih dalam diperlukan pihaknya untuk mencari formulasi terkait mekanisme penundaan waktu pelaksanaan pemilu nasional dengan pemilu daerah, termasuk terkait dasar hukum pelaksanaannya.

    “Memang kita membutuhkan kajian yang lebih dalam ya, termasuk soal misalnya kalau ada penundaan waktu soal pemilu lokal. Kan dasar hukumnya kan harus dicari karena di Undang-Undang Dasar kita kan menjelaskan bahwa pemilu itu dilaksanakan satu kali dalam lima tahun,” katanya.

    Bahtra lantas melanjutkan, “Nah, kalau ada misalnya perpanjangan jeda waktu pemilu lokal itu maka dasar hukumnya harus dicari nih formulanya supaya juga tidak melanggar undang-undang.”

    Sebab, lanjut dia, MK memutuskan agar pemilu nasional dan daerah dipisahkan dengan jeda waktu paling singkat dua tahun atau paling lama dua tahun dan enam bulan, meski UUD 1945 menyebutkan bahwa pemilu dilaksanakan lima tahun sekali.

    “Kami juga enggak mau gegabah karena kan di suatu sisi juga kan ada putusan MK ya bersifat final dan mengikat, tapi di sisi lain Undang-Undang Dasar kita menyebutkan bahwa pemilu itu dilaksanakan dalam satu kali dalam lima tahun. Nah, itu yang kita mau cari tahu formulanya,” paparnya.

    Meski demikian, Bahtra tak memberikan tenggat waktu kepastian kapan DPR RI akan mengambil sikap dalam menindaklanjuti putusan MK terkait pemisahan pemilu nasional dan daerah.

    “Yang pasti kan enggak mungkin dilaksanakan pada 2029 karena pemilunya 2029, yang pasti sebelumnya, tetapi yang paling penting sekarang kan baru 2025,” kata dia.

    Sebelumnya, pada Selasa (15/7), Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi mengenai pemisahan pemilu antara pemilu nasional dan pemilu lokal menyalahi amanat dari Undang-Undang Dasar 1945.

    Maka dari itu, menurut dia, semua fraksi partai politik di DPR RI akan menyikapi secara bersama-sama putusan MK tersebut.

    “Jadi, nanti pada saatnya kami semua partai politik tentu saja sesuai dengan kewenangannya, akan menyikapi hal tersebut sesuai dengan kewenangan kami,” kata Puan usai Rapat Paripurna DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri: Pemda wajib dukung program strategis nasional

    Mendagri: Pemda wajib dukung program strategis nasional

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan bahwa pemerintah daerah (Pemda) wajib mendukung pelaksanaan Program Strategis Nasional (PSN), sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

    Tito juga menekankan pentingnya Pemda memahami perbedaan antara program strategis nasional dan proyek strategis nasional.

    “Perlu betul pahami mengenai istilah program strategis nasional dan proyek strategis nasional itu berbeda meskipun disingkatnya kadang-kadang sama,” kata Mendagri dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan proyek strategis nasional merupakan proyek infrastruktur yang ditetapkan melalui keputusan atau peraturan presiden, seperti jalan tol, bendungan, kereta cepat, dan kawasan ekonomi khusus. Sementara itu, program strategis nasional merupakan program unggulan yang tercantum dalam dokumen visi dan misi presiden.

    Mendagri menegaskan bahwa berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014, terdapat sanksi bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang tidak melaksanakan program strategis nasional. Oleh karena itu, kepala daerah dan wakil kepala daerah perlu memperhatikan berbagai program strategis nasional yang telah dicanangkan oleh presiden.

    Ia menyebutkan terdapat 12 program strategis nasional yang tertuang dalam visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, antara lain Makan Bergizi Gratis, Program 3 Juta Rumah, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Sekolah Rakyat, Sekolah Unggul Garuda, Rehabilitasi Sekolah, dan Cek Kesehatan Gratis.

    Selanjutnya, Program Lumbung Pangan, Pembangunan Rumah Sakit Berkualitas, Penuntasan Tuberkulosis (TBC), Pembangunan Bendungan dan Irigasi, serta Penanganan Sampah.

    Terkait Program 3 Juta Rumah per tahun, Mendagri menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah menjalin kerja sama lintas kementerian untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Kemudahan tersebut antara lain berupa pembebasan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) serta retribusi persetujuan bangunan gedung (PBG) bagi MBR.

    Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi 507 kabupaten/kota yang telah mengeluarkan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) terkait pembebasan BPHTB dan PBG bagi MBR. Ia juga menyoroti dua daerah yang belum melaksanakannya.

    “Saya berterima kasih banyak kepada seluruh kabupaten/kota yang sudah mengeluarkan (Perkada),” tutur Mendagri.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pedagang Kaki Lima di Pantai Losari Keluhkan Larangan Berjualan, Wali Kota Janjikan Gerobak dan Tempat Baru

    Pedagang Kaki Lima di Pantai Losari Keluhkan Larangan Berjualan, Wali Kota Janjikan Gerobak dan Tempat Baru

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Puluhan pedagang kaki lima atau PK5 mengeluhkan larangan berjualan di Anjungan Pantai Losari. Itu disampaikan langsung ke Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

    Koordinator PK5 Pantai Losari, Rais H. A. Tanriangka mengatakan, dalam pertemuannya, ia memaparkan kondisi pedagang yang dilarang berjualan. Pelarangan sejak beberapa waktu terakhir.

    “Dari belum ada CPI, belum ada anjungan, sudah 17 tahun kita ada di sana. Awalnya kita di jalan penghibur, setelah di jalan penghibur jadi anjungan kita masuk ke dalam anjungan,” kata Rais kepada fajar.co.id saat dikonfirmasi usai pertemuan dengan wali kota, Selasa (22/7/2025).

    Setelah beberapa tahun di Anjungan, ia mengatakan para pedagang turun ke Jalani Penghibur. Setelah di Jalan Penghibur ke Jalan Kenari dan Jalan Maipa.

    Setelah beberapa tahun, pindah lagi ke Jalan Metro. Kemudian pindah lagi ke dalam area anjungan, di samping Masjid Terapung.

    “Nah itu kita kalau menghitung sudah 3 tahun lebih kita di sana itu. Nah, setelah Wali Kota Baru, Pak Appi, ada kebijakannya katanya dia tidak menginginkan lagi adanya pedagang seperti kami ini,” terangnya.

    Padahal, kata dia, pedagang berjualan di Anjungan hanya sekali sepekan. Yakni saat hari Minggu, mulai pukul 6 sampai 10 pagi.

    Ia menjelaskan, saat ini pedagang yang berjualan 382. Namun berangsur menyusut. “Nah yang aktif saat ini kurang lebih 100,” ucapnya.

    Menanggapi hal itu, Wali Kota Munafri Arifuddin atau yang akrab disapa Appi menyebut itu karena penataan Anjungan Pantai Losari. Namun ia memastikan bahwa tidak ada satu pun pedagang yang akan dirugikan dalam proses itu.

  • DPR tekankan sinergi industri perkuat Politeknik Petrokimia Banten

    DPR tekankan sinergi industri perkuat Politeknik Petrokimia Banten

    Kabupaten Serang (ANTARA) – Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menekankan pentingnya sinergi antara industri dan pemerintah dalam memperkuat Politeknik Industri Petrokimia Banten guna menjawab kebutuhan tenaga kerja di sektor kimia dan petrokimia.

    “Politeknik Petrokimia ini punya potensi luar biasa. Di Banten saja ada lebih dari 20 perusahaan petrokimia, dan masing-masing butuh ribuan tenaga kerja. Tapi sekarang baru 124 lulusan, meskipun semuanya terserap,” kata Evita saat meninjau Kampus Politeknik Banten di Ciruas, Kabupaten Serang, Selasa.

    Dengan keterbatasan anggaran pemerintah, khususnya di Kementerian Perindustrian, menurut Evita, perlu adanya investasi langsung dari industri dalam bentuk beasiswa, pelatihan, hingga dukungan sarana laboratorium.

    “Menyekolahkan SDM (sumberdaya manusia) itu bukan pengeluaran, tapi investasi karena nanti mereka (industri) juga yang pakai,” ujarnya.

    Oleh karena itu, kata dia, Komisi VII DPR RI akan mendorong dari sisi alokasi anggaran. Namun ia juga menekankan kolaborasi konkret antara politeknik dan dunia usaha menjadi kunci.

    “Kita ini jangan hanya andalkan APBN, tapi industri harus ikut membesarkan kampus ini,” ujarnya.

    Evita juga menyoroti pentingnya penguatan kurikulum berbasis teknologi dan digitalisasi karena Politeknik Petrokimia Banten telah memiliki visi besar ke arah sana, sehingga perlu dukungan anggaran dan SDM berkualitas untuk mewujudkannya.

    “Saya sudah sampaikan ke Pak Dirut dan Kementerian Perindustrian agar duduk bersama industri. Harus ada grand design Politeknik ke depan, ini kan dibentuk juga atas dorongan industri waktu itu,” ujar dia.

    Menurut Evita, komitmen industri selama ini sudah terlihat, termasuk melalui hibah tanah dan keterlibatan dalam kerja sama pendidikan.

    Namun, dia berharap kontribusi itu tidak berhenti di awal. “Kita nggak boleh puas. Industri harus lebih aktif lagi dalam membesarkan kualitas pendidikan vokasi ini,” katanya.

    Ia menegaskan pentingnya politeknik sebagai penopang hilirisasi industri petrokimia, yang disebutnya sebagai mother of industrial.

    “Petrokimia itu sektor strategis karena jadi bahan baku banyak industri lain. Maka politeknik seperti ini adalah fondasi,” ujar Evita.

    Dia menyampaikan bahwa kunjungan Komisi VII DPR RI ini akan dilanjutkan dialog dengan perusahaan-perusahaan petrokimia besar di Banten.

    “Kami akan kunjungi industri-industri setelah ini. Kita ingin tahu seberapa besar komitmen mereka terhadap pendidikan vokasi yang mereka sendiri usulkan saat awal berdirinya politeknik ini,” ucapnya.

    Evita berharap agar kampus politeknik ini menjadi contoh sukses pendidikan vokasi yang benar-benar relevan dengan kebutuhan industri.

    “Bukan hanya outputnya terserap, tapi juga kampusnya jadi pusat inovasi dan keunggulan vokasi petrokimia Indonesia,” katanya.

    Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke Banten, selain dipimpin oleh Evita Nursanty sebagai ketua tim dan Lamhot Sinaga (wakil ketua tim), juga hadir anggota komisi dewan tersebut, seperti Banyu Biru Djarot, Maria Lestari, Muzakkir Zuhri, H. Kardaya Warnika, Jamal Mirdad, Rico Sia, Siti Mukaromah, Alifudin serta Muhammad Hatta.

    Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Apakah Tarif Listrik Juli 2025 Naik, Simak Infonya di Sini

    Apakah Tarif Listrik Juli 2025 Naik, Simak Infonya di Sini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penyesuaian tarif listrik yang kerap dilakukan pemerintah tiap triwulan, kerap menjadi perbincangan masyarakat. Banyak yang penasaran dengan tarif baru listrik pada periode tertentu.

    Tidak heran, tarif listrik per kilowatt hour (kwh) selalu diperbincangkan oleh para pelanggan. Pemerintah memang tiap tiga bulan atau triwulan sekali, ada penyesuaian yang dilakukan.

    Apalagi, kenaikan tarif listrik tentu akan memengaruhi pengeluaran rumah tangga masyarakat. Bagi setiap konsumen, tentu itu menjadi tantangan tersendiri untuk mengatur keuangan jika sewaktu-waktu mengalami perubagan tarif, khsusunya jika terjadi kenaikan.

    Mengacu Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 Tahun 2024, penyesuaian tarif listrik memang berlangsung tiap triwulan yakni dengan sejumlah faktor penentu. Mulai dari inflasi, nilai tukar rupiah, hingga harga minyak mentah dan batu bara.

    Namun kenaikan tarif listrik periode Juli-September 2025 belum dilakukan. Tentu saja kondisi itu menjadi kabar gembira bagi para konsumen listrik, terutama bagi emak-emak yang memang selalu disibukkan dalam urusan keuangan rumah tangganya.

    Menurut laman Kementerian ESDM, tarif listrik belum mengalami perubahan. Tarif ini masih tetap seperti yang dikenakan sebelumnya atau yang sudah ditetapkan dalam periode Februari-April 2025 lalu.

    Sekadar diketahui, berikut tarif listrik per kWh Juli 2025 yang kini berlaku di Indonesia:

    Tarif listrik per kWh pengguna prabayar

    Golongan rumah tangga kecil (R-1/TR) daya 900 VA, tarif listrik per kWh Rp 1.352
    Golongan rumah tangga kecil (R-1/TR) daya 1.300 VA, tarif listrik per kWh Rp 1.444,70
    Golongan rumah tangga kecil (R-1/TR) daya 2.200 VA, tarif listrik per kWh Rp 1.444,70
    Golongan rumah tangga menengah (R-2/TR) daya 3.500-5.500 VA, tarif listrik per kWh Rp 1.699,53
    Golongan rumah tangga besar (R-3/TR) daya 6.600 VA ke atas, tarif listrik per kWh Rp 1.699,53
    Pelanggan bisnis (B-2/TR) daya 6.600 VA-200 kVA: Rp 1.440,70
    Kantor pemerintah (P-1/TR) daya 6.600 WA-200 kVA: Rp 1.699,53
    Penerangan jalan umum (P-3/TR) daya di atas 200 kVA: Rp 1.699,53.