Seharian Gibran Menerjang Lumpur, Merangkul Air Mata Korban di 3 Provinsi Banjir Sumatera
Tim Redaksi
AGAM, KOMPAS.com
– Sinaran mentari pagi masih cerah ketika motor trail yang dinaiki Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka berhenti sejenak di tengah jalan tanah yang becek setelah diterjang banjir dan longsor.
Tanah yang masih basah imbas banjir bandang di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membuat jalur itu agak licin dan masih sulit dilewati mobil.
Dari atas motor, Gibran turun untuk melihat langsung banyaknya pemukiman warga desa setempat yang masih porak-poranda akibat bencana tersebut.
Hingga Kamis (4/12/2025), masih ada puluhan
korban hilang
di wilayah itu.
Bersama dengan Bupati Agam Benni Warlis dan pejabat terkait lainnya, mereka berbincang sambil menyusuri jalanan yang masih berlumpur.
Tanpa menggunakan sepatu boots, Gibran dan rombongan terus berjalan hingga ke mulut jalan.
Rumah-rumah warga setempat hancur dan berantakan. Kendaraan warga rusak terendam banjir.
Masih ada pula tumpukan kayu serta batang pohon baik di dalam rumah warga maupun di sisi kanan dan kiri jalan.
Bau anyir yang tercium pekat di lokasi juga menghentikan Wapres RI mendatangi lokasi tersebut.
Selain naik motor untuk meninjau pemukiman warga terdampak banjir, ia juga menyapa warga terdampak banjir di Agam.
Tangisan seorang wanita paruh baya pecah di hadapan Gibran yang datang ke posko pengungsian di Kelurahan Salareh Aia.
Ibu tersebut menangis sambil mencurahkan perasaannya atas musibah yang menimpa dirinya.
Dengan penuh keprihatinan, Gibran mendengarkan sambil memberi penguatan.
Gibran juga menanyakan kondisi warga lainnya sambil mendengarkan serta mencatat keluhan dan harapan mereka.
Wakil Presiden RI ini juga menyampaikan permintaan maaf dan duka cita mendalam untuk para korban bencana di Sumatera.
Dia memastikan negara hadir sehingga warga Sumatera tidak sendirian memikul beban akibat bencana di Tanah Minang.
“Salam dari Bapak Presiden Prabowo, ini saya haturkan dukacita yang mendalam kepada seluruh korban. Saya mohon maaf sebelumnya. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri. Kami diperintah Bapak Presiden untuk melakukan percepatan pemulihan pasca bencana ini,” tegas Gibran, pada Kamis.
Gibran juga memastikan distribusi
bantuan logistik
akan terus dipercepat lewat jalur darat, udara, dan laut.
Pemerintah juga akan mempercepat perbaikan akses komunikasi, jalan, serta fasilitas umum, hingga sekolah.
Dia juga berpesan agar tenda, makanan, serta sanitasi di pengungsian diperhatikan. Kelompok rentan juga harus menjadi prioritas.
“Sekali lagi Bapak-Ibu, ini tadi sudah saya catat masukan-masukannya. Sekali lagi kami sudah diperintah Pak Presiden untuk melakukan percepatan pemulihan anak-anak, sekolahnya, dan lain-lainnya, nanti akan kami prioritaskan, akan segera kami laporkan,” tutur dia.
Dari Agam, Gibran langsung meluncur ke Sumatera Utara, tepatnya Batang Toru, Tapanuli Selatan, untuk menyapa para pengungsi dan melihat perkembangan kondisi pascabanjir.
Perjalanan sekitar satu jam ditempuh Gibran sambil menaiki helikopter.
Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat pengungsi di posko Desa Garoga, Batang Toru, untuk menemui Gibran yang datang ke desanya.
Warga berbondong-bondong membawa ponselnya untuk mengabadikan momen bersama Wakil Presiden RI.
Mulai dari ibu-ibu, ada juga bapak-bapak hingga anak-anak antusias melihat Gibran.
Beberapa warga mencurahkan keluhannya kepada Gibran, khususnya soal bantuan logistik.
Gibran berjanji bahwa bantuan akan segera datang.
“Ada uang, Pak, tapi barangnya enggak ada,” ucap seorang ibu kepada Gibran.
“Bantuannya datang semua, Bu, hari ini ya. Ini kan karena terputus,” jawab Gibran.
Di lokasi yang sama, ia juga menenangkan seorang lansia.
“Tenang saja ya. Nanti ibu di pengungsian sini dulu ya,” ucap Gibran.
Akses jalan yang putus di Desa Garoga juga ditinjau langsung oleh Gibran.
Ia menyaksikan langsung akses jalan itu sudah disambung sementara dengan menggunakan batang pohon yang besar.
Titik posko pengungsian di Desa Batu Hula, Batang Toru, juga didatangi Gibran.
Di situ, ia juga menanyakan keadaan serta keluhan masyarakat.
Ruangan pengungsian menjadi semakin ramai ketika anak-anak mendapatkan mainan dan buku dari Gibran.
Suara anak-anak dan ibu yang membawa anak memberi sedikit keceriaan di tengah air mata dan duka masyarakat Sumatera.
Gibran pun meminta kepada daerah agar warga di pengungsian mendapat pelayanan terbaik.
Ia janji akan segera mencari solusi atas keluhan para korban.
“Bapak-Ibu, sekali lagi saya mohon maaf. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri, kami di sini untuk Bapak-Ibu semua ya,” ujar Gibran, di posko Desa Batu Hula.
Kegiatan Gibran tidak berhenti di Sumatera Utara saja. Putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo ini melanjutkan perjalanannya ke Aceh Singkil untuk mengecek akses jalan dan jembatan yang putus imbas banjir.
Matahari siang belum juga beranjak ketika Gibran menapaki jalan yang retak dan patah di Desa Ujung Bawang, Aceh Singkil.
Serpihan aspal yang terbelah menjadi saksi bisu derasnya banjir yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Di tepi jalan patah itu, ada rumah panggung yang dihuni lansia. Wajahnya keriput, namun tatapannya hangat.
Gibran kemudian mendatangi lansia yang berdiri di teras rumah kayu dan menyalamnya sambil membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan.
Kemudian, ia membagikan sembako untuk masyarakat sekitar dan mainan serta buku untuk anak-anaknya.
Perjalanan dilanjutkan ke Desa Gosong Telaga Barat.
Di sana ada Jembatan Anak Laut yang tadinya terbuat dari beton, namun kini sudah hilang tanpa sisa.
Warga setempat menyiapkan sampan untuk menjadi pengganti jembatan yang hancur.
Menjelang sore hari, perjalanan Gibran diakhiri dengan memastikan ketersediaan logistik di Sumatera.
Lanud TNI AU Soewondo, Medan, menjadi salah satu tempat penyimpanan logistik.
Di hanggar yang luas, ia memeriksa tumpukan logistik berupa air mineral, makanan, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lain yang siap dikirim ke wilayah terdampak bencana.
Gibran berkeliling didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution serta jajaran TNI saat melakukan peninjauan dan memastikan distribusi menjangkau daerah yang membutuhkan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-

Kaya Raya tapi Sederhana, Kebiasaan Hemat Bill Gates yang Mengejutkan
JAKARTA – Di dunia para miliarder, hidup hemat mungkin terdengar aneh. Namun William Henry Gates III atay lebih dikenal sebagai Bill Gates, pendiri Microsoft dan salah satu orang terkaya di dunia justru terkenal karena sikapnya yang hati-hati dalam menggunakan uang.
Dengan kekayaan yang kini diperkirakan lebih dari 108 miliar dolar AS atau Rp1,7 kuadriliun, Gates sebenarnya bisa membeli apa saja. Tapi ia justru memilih untuk tidak menghambur-hamburkannya.
Selain menjaga pengeluaran pribadinya, Gates sejak lama juga menjauh dari ambisi menumpuk kekayaan. Ia pernah menyatakan komitmennya untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya melalui Bill and Melinda Gates Foundation dan berbagai lembaga amal lainnya. Ia berharap suatu hari namanya tidak lagi berada di daftar orang paling kaya di dunia.
Bagi Gates kekayaan bukan untuk ditimbun, melainkan digunakan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Berikut 5 hal yang hampir tidak pernah menjadi tempat ia menghamburkan uang dan semuanya mencerminkan cara pandangnya terhadap uang, kehidupan, dan filantropi.
Berikut 5 hal yang dihindari Bill Gates agar tak menyesal di hari tua, seperti dilansir dari laman Nasdaq.
1. Pengeluaran Berlebihan
Seperti halnya Warren Buffett, Gates dikenal sangat teliti dalam mengatur pengeluaran. Ia lebih memilih bersikap bijak daripada bersenang-senang secara berlebihan.
Jika banyak miliarder lain seperti Elon Musk atau Jeff Bezos bisa mengeluarkan jutaan dolar seperti uang saku, Gates justru berpegang pada prinsip kehati-hatian.
Ia berasal dari latar belakang yang sederhana, dan kebiasaan itu ikut membentuk cara pandangnya. Meskipun kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia, ia tetap mempraktikkan gaya hidup dengan batas yang jelas dan penuh pertimbangan.
2. Barang Mewah untuk Anak
Gates lebih memilih investasi pada pendidikan dan kegiatan amal daripada membelanjakan uang untuk barang mewah anak-anaknya. Ia pernah mengatakan bahwa memberi terlalu banyak uang kepada anak bukanlah ide yang baik. Menurutnya, anak-anak perlu belajar menghargai uang, bukan tumbuh dengan pola pikir mereka bisa mendapatkan apa pun tanpa usaha.
3. Makanan Mewah dan Berlebihan
“Berapa banyak makanan yang bisa Anda makan?” ujar Gates kepada CNBC. Bagi Gates, makanan adalah soal kebutuhan, bukan kemewahan. Ia lebih peduli pada isu ketahanan pangan di negara-negara berkembang daripada memanjakan diri dengan hidangan super mahal. Dalam pandangannya, makan berlebihan sama saja dengan membuang-buang uang.
4. Yachts dan Supercar Mewah
Gates juga bukan tipe yang mengoleksi kapal pesiar atau mobil mewah seperti Lamborghini. Luxury Launches pernah menyebutkan ia memang bukan penggemar barang-barang super mewah tersebut. Meski begitu, ia sempat merayakan ulang tahunnya yang ke-66 di atas kapal pesiar mewah sewaan pada tahun 2021 bersama Jeff Bezos.
Ia juga memiliki Porsche 959, jadi tidak bisa dibilang benar-benar tidak pernah belanja barang mahal. Namun jika melihat kekayaannya yang luar biasa, satu-dua pembelian seperti ini masih termasuk sangat wajar dan jauh dari sikap boros.
5. Busana Mewah dan Aksesoris Desainer
Gates tidak tertarik memamerkan kekayaan lewat pakaian, perhiasan, atau jam tangan mahal. Ia pernah dengan bangga mengaku memakai jam Casio seharga 10 dolar atau Rp166 ribu dalam sebuah acara pada 2014. Penampilannya yang sederhana sudah menjadi ciri khas dan selaras dengan prinsip hidupnya yang tidak suka berlebihan.
-

Masa Depan Stablecoin di Indonesia: Tren, Risiko, dan Manfaat Praktis
Selain itu, stablecoin memungkinkan settlement relatif instan, tanpa harus menunggu hari kerja bank, sehingga cocok untuk ekonomi global yang bergerak cepat. Bagi investor ritel, stablecoin memberikan pintu masuk ke dunia kripto dengan risiko nilai yang lebih rendah dibanding koin spekulatif.
Mereka bisa deposit IDR untuk mulai menggunakan stablecoin, misalnya menukarkan rupiah ke stablecoin melalui exchange lokal, lalu memanfaatkan stablecoin untuk transaksi, aset digital, atau diversifikasi portofolio tanpa terpapar fluktuasi besar.
Risiko & Tantangan
Stablecoin memiliki resiko karena regulasi di Indonesia belum memberi kepastian status legal untuk pembayaran domestik, ada potensi ketidakjelasan hukum jika stablecoin digunakan untuk transaksi rutin.
Hal ini bisa menimbulkan risiko bagi pengguna maupun pedagang, terutama jika regulasi diperketat tanpa pemberitahuan dini.
Stabilitas nilai stablecoin bergantung pada cadangan yang mendasarinya,misalnya cadangan dolar AS atau aset riil. Jika cadangan tidak transparan atau manajemen cadangan buruk, stablecoin bisa mengalami de-peg atau kehilangan patokan nilai, sehingga pengguna bisa mengalami kerugian.
Selain itu, dari sisi sistem keuangan nasional, adopsi stablecoin secara luas bisa menimbulkan tantangan bagi kebijakan moneter dan stabilitas mata uang lokal jika tidak dikelola dengan bijak, terutama terkait kontrol arus modal, likuiditas, dan potensi capital outflow.
Memandang ke Depan: Peluang dan Apa yang Perlu Disiapkan
Melihat tren global dan kondisi lokal saat ini, masa depan stablecoin di Indonesia tampak menjanjikan — tetapi masih memerlukan fondasi regulasi dan edukasi yang kuat. Jika otoritas keuangan menyusun kerangka hukum mendukung transparansi dan perlindungan konsumen.
-

Putin Heran AS Hukum India Karena Beli Minyak Rusia
Presiden Rusia, Vladimir Putin, heran dengan keputusan Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan sanksi tarif kepada India karena membeli minyak dari Rusia. Putin pun menegaskan hubungan Rusia dengan India bukanlah ancaman bagi AS.
Di sisi lain, Putin menyinggung kemunafikan AS yang masih membeli bahan bakar nuklir dari Rusia.
-

Inggris-Norwegia Bentuk Armada Gabungan Pantau Kapal Selam Rusia
JAKARTA – Inggris dan Norwegia mengumumkan perjanjian pertahanan bersejarah yang memungkinkan kedua negara mengoperasikan armada gabungan untuk melacak kapal selam Rusia dan melindungi infrastruktur bawah laut penting di Atlantik Utara.
Pengumuman itu disampaikan bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store ke London.
Perjanjian yang dinamakan Lunna House Agreement tersebut digambarkan sebagai yang pertama di dunia.
Di bawah skema ini, Angkatan Laut Inggris dan Angkatan Laut Norwegia akan bekerja sebagai satu kesatuan dengan memanfaatkan armada kapal fregat anti-kapal selam Type 26 buatan Inggris yang dapat dipertukarkan, kata pemerintah Inggris dalam pernyataannya.
Armada gabungan itu akan terdiri atas delapan kapal Inggris dan sedikitnya lima kapal Norwegia, yang juga didukung oleh sistem otonom.
Kesepakatan ini muncul setelah pemerintah Inggris melaporkan peningkatan 30 persen aktivitas kapal Rusia yang dianggap mengancam perairan Inggris dalam dua tahun terakhir.
“Di tengah ketidakstabilan global yang mendalam, ketika semakin banyak kapal Rusia terdeteksi di perairan kami, kami harus bekerja dengan mitra internasional untuk melindungi keamanan nasional. Perjanjian bersejarah dengan Norwegia ini memperkuat kemampuan kami menjaga perbatasan serta infrastruktur vital yang menjadi sandaran kedua negara,” demikian pernyataan Inggris dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 4 Desember.
“Melalui kerja sama angkatan laut di Atlantik Utara, kami meningkatkan keamanan, mendukung ribuan pekerjaan di Inggris, dan menampilkan kemampuan industri perkapalan kami di panggung global,” sambung pernyataan tersebut.
Menteri Pertahanan Inggris John Healey dan Menteri Pertahanan Norwegia Tore O. Sandvik dijadwalkan menandatangani perjanjian itu di 10 Downing Street sebelum bertolak ke Portsmouth untuk bertemu Koalisi Kapabilitas Maritim Inggris–Norwegia, yang mendukung kebutuhan pelatihan dan peralatan angkatan laut Ukraina.
Di bawah pengaturan baru ini, armada fregat gabungan akan berpatroli di celah strategis Greenland–Islandia–Inggris untuk menjaga kabel dan pipa bawah laut yang membawa komunikasi, listrik, dan gas.
Kedua angkatan laut akan berbagi pemeliharaan, teknologi, dan peralatan untuk memastikan pengerahan cepat.
Perjanjian tersebut juga mencakup partisipasi Inggris dalam program Norwegia mengembangkan kapal induk bagi sistem perang ranjau nirawak dan sistem bawah laut, serta pelatihan Royal Marines sepanjang tahun di Norwegia.
Selain itu, disepakati pula penggunaan rudal serang laut Norwegia oleh Angkatan Laut Inggris, kolaborasi lebih dalam pada torpedo Sting Ray, latihan perang gabungan, serta upaya bersama memimpin penggunaan sistem otonom NATO di kawasan utara.
-

Normalkah Pasangan Tidak Pernah Bertengkar? Ini Penjelasan Ahli
JAKARTA – Dalam sebuah hubungan asmara, pertengkaran merupakan suatu hal yang sering dialami bersama pasangan. Meski demikian, ada juga pasangan yang tidak bertengkar selama mereka menjalin hubungan.
Namun, apakah tidak bertengkar dalam hubungan merupakan hal yang normal
Dikutip dari Psychology Today, pada Kamis, 4 Desember 2025, hubungan tanpa argumen sama sekali bisa juga menimbulkan masalah yang tersembunyi.
Saat perbedaan pendapat terjadi tetapi tidak pernah dibahas, rasa kesal dan ketidaknyamanan bisa menumpuk hingga akhirnya muncul sebagai konflik yang jauh lebih besar.
Beradu argumen sesekali justru dapat membantu pasangan memahami kebutuhan satu sama lain, membicarakan batasan, serta menilai apakah ada masalah yang harus diselesaikan lebih awal, sebelum nantinya bisa menumpuk.
Meski demikian, bukan berarti hubungan tanpa pertengkaran otomatis adalah hubungannya bermasalah. Hubungan tanpa pertengkaran termasuk hal normal juga, yang bisa saja mencerminkan pola komunikasi yang sudah matang antar pasangan.
Pasangan hubungan, Sarah Hensley, PhD, menjelaskan bahwa pasangan dengan keterikatan aman (secure attachment) memang cenderung tidak bertengkar, dalam konteks konfrontasi keras.
“Mereka tetap punya perbedaan, tetapi dibicarakan secara tenang dan saling menghormati,” ujar Sarah Hensley.
Psikolog, Tera Jansen, juga mengatakan bahwa pasangan yang tak bertengkar mungkin saja tetap memiliki konflik, tetapi selalu diselesaikan dengan sehat, dengan selalu memahami dan menghormati satu sama lain.
“Kuncinya adalah konflik yang produktif, bukan yang merusak,” tutur Tera Jansen.
Perlu ditekankan juga, bahwa yang menjadi penentu kesehatan hubungan bukan dari frekuensi bertengkar, melainkan kemampuan pasangan untuk membahas perbedaan secara terbuka dan nyaman.
/data/photo/2025/12/05/6931c471b79a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


