Blog

  • Duduk Perkara Satgas PKH Tertibkan Sebagian Tambang Nikel Milik Eramet-Tsingshan

    Duduk Perkara Satgas PKH Tertibkan Sebagian Tambang Nikel Milik Eramet-Tsingshan

    Bisnis.com, JAKARTA — Satgas Perlindungan Kawasan Hutan (PKH) mengungkap duduk perkara penertiban sebagian lahan tambang milik PT Weda Bay Nickel yang berlokasi di wilayah Halmahera Tengah dan Halmahera Timur, Maluku Utara.

    Untuk diketahui, saham PT Weda Bay Nikel dimiliki 90% oleh Strand Minerals dan 10% oleh PT Antam Tbk. Adapun, Eramet Group (Prancis) mengempit 43% saham dari Strand Minerals, sementara 57% sisanya dimiliki oleh Tsingshan Group (China).

    Berdasarkan keterangan resmi TNI, Satgas PKH menemukan bahwa perusahaan tersebut melakukan pembukaan lahan tambang di kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH).

    PT Weda Bay Nickel terbukti membuka lahan seluas 148,25 hektare tanpa izin. Satgas PKH menetapkan areal tersebut sebagai objek yang dikuasai negara dan menjatuhkan sanksi denda administratif. Pada 11 September 2025, Satgas PKH resmi mengambil alih lahan tersebut untuk dipulihkan fungsi hutannya.

    Selain Weda Bay Nickel, Satgas juga menertibkan lahan milik PT Tonia Mitra Sejahtera yang berada di Sulawesi Tenggara.

    PT Tonia Mitra Sejahtera juga diduga melakukan pelanggaran serupa dengan luas lahan 172,82 hektare. Lahan tersebut kini ditetapkan sebagai objek yang dikuasai negara, sementara perusahaan dikenakan sanksi denda sesuai aturan yang berlaku.

    “Terhadap kedua perusahaan itu sudah kami tertibkan dan kami tindak,” kata Ketua Pelaksana Harian Satgas PKH Febrie Adriansyah di Kantor Kejaksaan Agung Jakarta, Jumat (12/9/2025) lalu.

    Febrie juga mengemukakan total lahan tambang ilegal yang masuk radar Satgas PKH adalah seluas 4.265.376,32 hektare dan luas lahan tersebut dikuasai oleh 72 perusahaan di Indonesia

    “51 perusahaan sudah teridentifikasi dan 21 perusahaan baru tahap verifikasi,” ujarnya.

    Febrie memastikan bahwa Satgas PKH tidak akan berhenti hanya pada dua korporasi saja, tetapi akan terus dikembangkan. “Kita akan terus kembangkan dan tindaklanjuti,” tuturnya.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dan TNI dalam penegakan hukum, pemulihan kawasan hutan, serta memastikan pemanfaatan sumber daya alam berjalan sesuai peraturan demi keadilan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

  • Microsoft dan OpenAI Sepakati Kerja Sama Baru untuk Restrukturisasi – Page 3

    Microsoft dan OpenAI Sepakati Kerja Sama Baru untuk Restrukturisasi – Page 3

    Menurut memo dari ketua dewan badan nirlaba OpenAI Bret Taylor, hal ini menjadikan badan nirlaba OpenAI sebagai salah satu badan nirlaba dengan pendanaan terbesar di dunia.

    Kendati demikian, restrukturisasi ini masih menghadapi hambatan regulasi. Jaksa agung di California dan Delaware perlu memberikan persetujuan terhadap perubahan struktur hukum OpenAI. Perusahaan berharap proses konversi dapat selesai sebelum akhir tahun, karena jika gagal, OpenAI berisiko kehilangan pendanaan bernilai miliaran dolar terkait dengan batas waktu tersebut.

    Bagi Microsoft, kesepakatan baru ini memastikan mereka tetap bisa mengakses teknologi OpenAI. Hal ini dianggap penting, bahkan jika suatu hari OpenAI berhasil menciptakan kecerdasan buatan yang setara dengan manusia, yang menurut perjanjian lama bisa mengakhiri kerja sama mereka.

    Microsoft dan OpenAI sendiri masih bersaing di sejumlah lini produk, mulai dari chatbot untuk konsumen hingga perangkat kecerdasan buatan untuk bisnis. Di sisi lain, Microsoft juga terus mengembangkan model kecerdasan buatan internal sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi OpenAI.

  • Geger Temuan Mayat Pria Tinggal Tengkorak di Pantai Pangi Blitar, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas

    Geger Temuan Mayat Pria Tinggal Tengkorak di Pantai Pangi Blitar, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas

    Blitar (beritajatim.com) – Suasana tenang di pesisir Pantai Pangi, Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, mendadak pecah oleh kengerian. Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan sebelum akhirnya terdampar di bibir pantai, menggegerkan warga dan nelayan setempat.

    Kondisi jenazah yang ditemukan sangat memprihatinkan. Sebagian besar tubuhnya telah rusak akibat proses pembusukan hebat, bahkan bagian kepala hanya menyisakan tengkorak.

    Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, mengkonfirmasi temuan tersebut saat dihubungi pada Minggu (14/9). “Benar, telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki. Usia diperkirakan antara 30 sampai 40 tahun, ditemukan dalam kondisi sudah rusak akibat pembusukan,” ujarnya.

    Kronologi Penemuan

    Penemuan bermula saat seorang nelayan, Jeki Timo (57), melihat sebuah benda mencurigakan menyerupai tubuh manusia mengapung di laut sekitar pukul 15.35 WIB. Untuk memastikan penglihatannya, ia memanggil dua rekannya, Sunarji Sudariyanto (54) dan Ismaji (47).

    “Ketiganya kemudian mengamati bersama. Setelah arus membawa benda tersebut ke bibir pantai, barulah mereka yakin bahwa itu adalah mayat manusia,” terang Ipda Putut.

    Tanpa menunggu lama, ketiga saksi mata itu segera melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa setempat, yang langsung meneruskannya ke Polsek Bakung.

    Upaya Evakuasi dan Identifikasi Buntu

    Sebuah tim gabungan yang terdiri dari Polsek Bakung, Tim Inafis Polres Blitar, Polairud, TNI AL, BPBD Kabupaten Blitar, dan petugas medis dari Puskesmas Bakung segera diterjunkan ke lokasi. Proses evakuasi berjalan lancar, dan jenazah langsung dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, untuk proses visum et repertum.

    Namun, upaya untuk mengungkap identitas korban menemui jalan buntu. Kondisi jenazah yang tidak lagi utuh menjadi kendala utama.

    “Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana jeans tiga perempat warna biru serta sebuah gelang dari kayu berwarna hitam di pergelangan tangan kiri. Upaya identifikasi menggunakan alat MAMBIS tidak membuahkan hasil karena seluruh kulit jari korban telah rusak.” bebernya.

    Barang bukti yang diamankan petugas dari lokasi hanya berupa celana jeans dan gelang yang melekat di tubuh korban. Hingga saat ini, identitas korban masih menjadi misteri. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat luas yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat atau menghubungi Polres Blitar.

    “Penyelidikan masih terus kami lakukan untuk mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya,” tutup Ipda Putut. [owi/aje]

  • Geger Temuan Mayat Pria Tinggal Tengkorak di Pantai Pangi Blitar, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas

    Geger Temuan Mayat Pria Tinggal Tengkorak di Pantai Pangi Blitar, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas

    Blitar (beritajatim.com) – Suasana tenang di pesisir Pantai Pangi, Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, mendadak pecah oleh kengerian. Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan sebelum akhirnya terdampar di bibir pantai, menggegerkan warga dan nelayan setempat.

    Kondisi jenazah yang ditemukan sangat memprihatinkan. Sebagian besar tubuhnya telah rusak akibat proses pembusukan hebat, bahkan bagian kepala hanya menyisakan tengkorak.

    Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, mengkonfirmasi temuan tersebut saat dihubungi pada Minggu (14/9). “Benar, telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki. Usia diperkirakan antara 30 sampai 40 tahun, ditemukan dalam kondisi sudah rusak akibat pembusukan,” ujarnya.

    Kronologi Penemuan

    Penemuan bermula saat seorang nelayan, Jeki Timo (57), melihat sebuah benda mencurigakan menyerupai tubuh manusia mengapung di laut sekitar pukul 15.35 WIB. Untuk memastikan penglihatannya, ia memanggil dua rekannya, Sunarji Sudariyanto (54) dan Ismaji (47).

    “Ketiganya kemudian mengamati bersama. Setelah arus membawa benda tersebut ke bibir pantai, barulah mereka yakin bahwa itu adalah mayat manusia,” terang Ipda Putut.

    Tanpa menunggu lama, ketiga saksi mata itu segera melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa setempat, yang langsung meneruskannya ke Polsek Bakung.

    Upaya Evakuasi dan Identifikasi Buntu

    Sebuah tim gabungan yang terdiri dari Polsek Bakung, Tim Inafis Polres Blitar, Polairud, TNI AL, BPBD Kabupaten Blitar, dan petugas medis dari Puskesmas Bakung segera diterjunkan ke lokasi. Proses evakuasi berjalan lancar, dan jenazah langsung dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, untuk proses visum et repertum.

    Namun, upaya untuk mengungkap identitas korban menemui jalan buntu. Kondisi jenazah yang tidak lagi utuh menjadi kendala utama.

    “Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana jeans tiga perempat warna biru serta sebuah gelang dari kayu berwarna hitam di pergelangan tangan kiri. Upaya identifikasi menggunakan alat MAMBIS tidak membuahkan hasil karena seluruh kulit jari korban telah rusak.” bebernya.

    Barang bukti yang diamankan petugas dari lokasi hanya berupa celana jeans dan gelang yang melekat di tubuh korban. Hingga saat ini, identitas korban masih menjadi misteri. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat luas yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat atau menghubungi Polres Blitar.

    “Penyelidikan masih terus kami lakukan untuk mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya,” tutup Ipda Putut. [owi/aje]

  • Indonesia Jadi Pusat Antariksa Dunia

    Indonesia Jadi Pusat Antariksa Dunia

    Jakarta

    Adi Rahman Adiwoso, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Ketua Asosiasi Antariksa Indonesia, punya mimpi besar: menjadikan Indonesia penguasa low-earth orbit di garis khatulistiwa.

    Dengan rencana membangun bandar antariksa di Biak dan mendorong anak muda terjun ke industri satelit, ia ingin menciptakan ekosistem antariksa yang kuat.

    Bisakah Indonesia mewujudkan ambisi ini di tengah tantangan birokrasi dan minimnya minat STEM?

    Kedaulatan Antariksa: Mengapa Penting?

    Adi yakin, menguasai antariksa adalah kunci strategis bagi Indonesia. “Kalau kita bergantung pada asing seperti Elon Musk, saat darurat, kita puyeng,” tegasnya.

    Ia menyebut low-earth orbit di ekuator, yang meliputi 1,5 miliar penduduk dari Asia hingga Brasil, sebagai aset berharga. “Siapa yang kontrol orbit ini, kontrol masa depan,” katanya mengutip dokumenter Wild Wild Space.

    Satelit bukan hanya soal komunikasi, tapi juga logistik pangan. Dengan teknologi multispektral, satelit dapat memprediksi panen dan mengelola distribusi pangan. “Kalau Bali banjir, padi rusak. Tapi Sumatera Selatan panen tiga bulan lagi. Data satelit bantu trading beras,” jelas Adi

    Ia mencontohkan bagaimana satelit bisa memetakan kapan padi atau jagung siap panen, mendeteksi gagal panen di wilayah tertentu, atau memprediksi kebutuhan beras nasional. Misalnya, jika Kalimantan kekurangan beras, satelit bisa menunjukkan surplus di Sulawesi untuk distribusi cepat.

    “Ini soal logistik cerdas. Satelit lihat pola cuaca, banjir, atau kekeringan, lalu kita atur pasokan pangan supaya stabil,” tambahnya. Teknologi ini juga memungkinkan prediksi pasar global, seperti gagal panen di Amerika Selatan, untuk peluang ekspor yang menguntungkan.

    Adi Rahman Adiwoso, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Spaceport Biak: Langkah Menuju Dunia

    Kunci visi Adi adalah pembangunan bandar antariksa di Biak, Papua. Lokasinya di khatulistiwa memungkinkan peluncuran roket lebih efisien, menghemat energi hingga USD 3,6 juta per peluncuran.

    “Di Biak, roket bisa bawa 900 kg dengan mesin sama, dan puingnya jatuh di perairan internasional,” ujarnya.

    Tapi mimpi bapak dua anak ini tak hanya membuat spaceport di Biak. Lebih dari itu, dia ingin menjadikan Papua sebagai pusat keunggulan antariksa, termasuk sumber daya manusianya.

    “Saya bilang ke teman-teman di Papua, jangan cuma jadi satpam di spaceport. Sini, saya sekolahin anak-anak Papua jadi engineer roket,” katanya dengan semangat.

    Ia membayangkan generasi muda Papua terlibat langsung dalam merancang, membangun, dan mengoperasikan teknologi antariksa.

    “Papua punya potensi luar biasa. Anak-anak di sana cerdas, tapi kurang akses. Kalau kita kasih pelatihan dan pendidikan, mereka bisa jadi tulang punggung industri antariksa Indonesia,” tambahnya.

    Penerus Ekosistem Antariksa

    Satelit Nusantara Lima. Foto: PSN

    Adi mengungkap keprihatinnya pada minimnya minat anak muda Indonesia di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). “Beasiswa (STEM) BRIN dan LPDP ada ribuan, tapi yang daftar sedikit,” keluhnya.

    Namun, ia tak menyerah. Pria kelahiran Yogyakarta ini berbagai upaya agar minat anak muda pada antariksa semakin bertambah.

    Salah satunya dia pernah mendukung siswa SMK Pontianak membuat roket dari pupuk NPK dan gula dengan modal Rp 32 juta. Hasilnya? Roket mereka mencapai ketinggian 1,1 km.

    “Kalau dikasih kesempatan, anak muda bisa. Yang kurang cuma keberanian,” tegasnya.

    Selain SDM, birokrasi turut menjadi perhatian Adi. “Regulasi harus cepat dan simpel, tapi birokrasi kita lambat,” kritiknya.

    Ia mencontohkan Selandia Baru, yang dengan 5 juta penduduk punya Menteri Antariksa, sementara Indonesia masih terjebak aturan rumit.

    “Pemerintah sudah mulai perhatian, tapi eksekusinya harus dipercepat,” ujarnya.

    Selain itu, Adiwoso menyoroti mentalitas ‘champion of mediocrity’ di kalangan masyarakat Tanah Air. Menurutnya, kegagalan adalah bagian dari proses, bukan akhir.

    “Kita (sukanya) cari jalan mudah, cukup segini. Padahal, kalau mau nomor satu, harus kerja keras dan berani gagal,” katanya.

    CEO PSN Adi Rahman Adiwoso Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Bukan Sekadar Uang

    Bagi Adi, antariksa bukan sekadar ladang keuntungan finansial. Dengan semangat yang membara, ia menegaskan bahwa motivasinya jauh melampaui urusan materi.

    “Kalau cuma cari duit, cetek. Saya mau bikin sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya

    Adi ingin teknologi antariksa mengatasi masalah nyata, seperti ketimpangan akses di pulau kecil.

    “Pulau kecil pun berhak dapat listrik dan internet cepat. Satelit bisa bikin itu terjadi,” katanya.

    Dengan PSN yang kini punya kapasitas satelit terbesar di Asia Pasifik dan rencana spaceport Biak, ia berharap Indonesia tak lagi jadi penonton di panggung antariksa global.

    “Kalau gue mati duluan, gue jadi hantu penasaran kalau Biak belum jadi spaceport,” pungkas Adi dengan canda.

    Semoga visi Adi mengubah Indonesia jadi pusat antariksa dunia dapat terwujud.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Tindak Lanjut UGM soal Dosen FKH Tersangka Praktik Stem Cell Ilegal”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Cara Tahu Siapa Saja yang Blokir Nomor WhatsApp

    Cara Tahu Siapa Saja yang Blokir Nomor WhatsApp

    Jakarta, CNBC Indonesia — WhatsApp memungkinkan pengguna memblokir kontak lain sehingga tidak bisa lagi berkomunikasi, baik lewat chat maupun panggilan. Namun, aplikasi milik Meta ini tidak pernah memberi notifikasi resmi jika nomor Anda diblokir.

    WhatsApp menegaskan hal ini adalah bagian dari komitmen privasi. “Kami sengaja membuat tanda-tanda pemblokiran tidak eksplisit, agar setiap orang tetap merasa aman dan privasinya terlindungi,” kata juru bicara WhatsApp, dikutip Minggu (14/9/2025).

    Meski begitu, ada sejumlah tanda yang bisa menjadi indikasi nomor Anda diblokir, meskipun tidak bisa dipastikan 100%. Berikut enam di antaranya:

    1. Foto profil hilang

    Anda tidak bisa melihat foto profil kontak tersebut. Namun bisa juga karena ia sengaja menyembunyikan foto atau tidak menyimpan nomor Anda.

    2. Pesan hanya centang satu

    Jika pesan hanya berstatus “terkirim” tanpa berubah menjadi dua centang atau biru, bisa jadi nomor Anda diblokir. Tapi ini juga bisa karena lawan bicara sedang offline.

    3. Last seen tidak muncul

    Hilangnya status terakhir online bisa berarti Anda diblokir. Namun, bisa juga karena pengguna menonaktifkan fitur itu untuk semua orang.

    4. Panggilan tak terhubung

    Telepon WhatsApp hanya menunjukkan status “memanggil” dan tidak berubah menjadi “berdering”. Meski begitu, ini bisa juga karena masalah jaringan internet.

    5. Tidak bisa lihat status WA

    Anda tidak dapat melihat update status kontak tersebut. Namun, bisa juga karena fitur privat status diaktifkan.

    6. Tidak bisa undang ke grup

    Anda akan gagal mengundang kontak itu ke grup WhatsApp.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Tahu Siapa Saja yang Blokir Nomor WhatsApp

    Cara Tahu Siapa Saja yang Blokir Nomor WhatsApp

    Jakarta, CNBC Indonesia — WhatsApp memungkinkan pengguna memblokir kontak lain sehingga tidak bisa lagi berkomunikasi, baik lewat chat maupun panggilan. Namun, aplikasi milik Meta ini tidak pernah memberi notifikasi resmi jika nomor Anda diblokir.

    WhatsApp menegaskan hal ini adalah bagian dari komitmen privasi. “Kami sengaja membuat tanda-tanda pemblokiran tidak eksplisit, agar setiap orang tetap merasa aman dan privasinya terlindungi,” kata juru bicara WhatsApp, dikutip Minggu (14/9/2025).

    Meski begitu, ada sejumlah tanda yang bisa menjadi indikasi nomor Anda diblokir, meskipun tidak bisa dipastikan 100%. Berikut enam di antaranya:

    1. Foto profil hilang

    Anda tidak bisa melihat foto profil kontak tersebut. Namun bisa juga karena ia sengaja menyembunyikan foto atau tidak menyimpan nomor Anda.

    2. Pesan hanya centang satu

    Jika pesan hanya berstatus “terkirim” tanpa berubah menjadi dua centang atau biru, bisa jadi nomor Anda diblokir. Tapi ini juga bisa karena lawan bicara sedang offline.

    3. Last seen tidak muncul

    Hilangnya status terakhir online bisa berarti Anda diblokir. Namun, bisa juga karena pengguna menonaktifkan fitur itu untuk semua orang.

    4. Panggilan tak terhubung

    Telepon WhatsApp hanya menunjukkan status “memanggil” dan tidak berubah menjadi “berdering”. Meski begitu, ini bisa juga karena masalah jaringan internet.

    5. Tidak bisa lihat status WA

    Anda tidak dapat melihat update status kontak tersebut. Namun, bisa juga karena fitur privat status diaktifkan.

    6. Tidak bisa undang ke grup

    Anda akan gagal mengundang kontak itu ke grup WhatsApp.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mulai Besok Ada Lajur Tol Gratis dari Fatmawati, Ini Skemanya

    Mulai Besok Ada Lajur Tol Gratis dari Fatmawati, Ini Skemanya

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gerak cepat menangani kemacetan parah di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan. Untuk mengurai kemacetan, mulai besok akan disediakan lajur tol gratis dari Fatmawati sampai dengan Lebak Bulus.

    Dikutip dari siaran persnya, Pemprov DKI Jakarta yang berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum akan menerapkan uji coba penggunaan satu lajur paling kiri di gerbang tol Fatmawati 2 secara gratis bagi masyarakat. Lajur paling kiri gratis itu berlaku untuk perjalanan dari Jl. Fatmawati yang hendak menuju kawasan Lebak Bulus. Kebijakan ini sebagai upaya mengurai kemacetan di sekitar Stasiun MRT Fatmawati dan Jl. T.B. Simatupang.

    “Masyarakat dari Jl. Fatmawati yang akan menuju Lebak Bulus, selain menggunakan jalan eksisting, dapat juga menggunakan tambahan satu lajur paling kiri dari gerbang tol Fatmawati 2 dan tanpa dipungut biaya,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo dikutip dari siaran persnya.

    “Pengelola jalan tol bersedia membuka satu lajur di gerbang tol tersebut untuk kanalisasi lalu lintas dari arah Fatmawati menuju off ramp Lebak Bulus,” jelas Syafrin.

    Namun, menurut Syafrin, lajur paling kiri di gerbang tol Fatmawati 2 yang berlaku gratis ini hanya bisa digunakan kendaraan roda empat. Sedangkan kendaraan bermotor roda dua atau kendaraan dengan roda lebih dari empat tidak dibolehkan mengakses lajur tersebut.

    Uji coba akan dilaksanakan pada Senin-Jumat, 15-19 September 2025. Tentunya tidak sepanjang hari, uji coba ini hanya berlaku pada pukul 17.00 sampai dengan 20.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut merujuk pada data Dishub DKI Jakarta terkait volume kendaraan yang tinggi pada jam sibuk (peak hours) tersebut.

    (rgr/mhg)

  • Geger Penemuan 2 Mayat di Kebun Alpukat, Awalnya Curiga Gundukan Sampah dan Batu

    Geger Penemuan 2 Mayat di Kebun Alpukat, Awalnya Curiga Gundukan Sampah dan Batu

     

    Liputan6.com, Singkawang – Penemuan dua mayat yang terkubur di kebun alpukat di Kelurahan Sijangkung, Kecamatan Singkawang Selatan, Sabtu siang (13/9/2025), masih menjadi misteri. Polisi Polres Singkawang sampai saat ini masih menyelidiki temuan mayat tersebut.

    “Dua mayat itu ditemukan warga yang sempat curiga melihat adanya gundukan sampah rumput dan batu di kebun tersebut,” kata Kepala Kepolisian Sektor Singkawang Selatan Inspektur Polisi Satu Aditya Arya Nugroho, Minggu (14/9/2025).

    Setelah gundukan tanah itu digali, warga terkejut mendapati mayat laki-laki dengan pakaian dan sarung pisau yang diduga milik korban.

    Identitas kedua mayat itu, yakni EA (23) dan H (32), keduanya warga Jalan Nunga, Kelurahan Sanggau Kulor, Kecamatan Singkawang Timur.

    “Keduanya petani dan dilaporkan hilang pihak keluarga sejak Rabu (10/9) lalu. Keluarga bahkan telah membuat laporan orang hilang ke Polres Singkawang pada Kamis (11/9),” ujarnya.

    Setelah mendapati laporan penemuan mayat, personel Polres Singkawang bersama Polsek Singkawang Selatan segera mendatangi lokasi penemuan mayat untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan.

    Saat ini, kedua mayat sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Azis, Singkawang, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk autopsi

    “Kami juga telah melakukan olah TKP dan mengamankan lokasi, selanjutnya mengumpulkan barang bukti, serta meminta keterangan para saksi yang mengetahui peristiwa tersebut,” ujarnya.

    Kasus penemuan mayat ini masih terus ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Singkawang.

    “Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kematian korban dan kemungkinan adanya dugaan tindak pidana di balik peristiwa tersebut,” ujarnya.

  • Jepang Cetak Rekor! Nyaris 100 Ribu Warganya Berusia di Atas 100 Tahun

    Jepang Cetak Rekor! Nyaris 100 Ribu Warganya Berusia di Atas 100 Tahun

    Jakarta

    Pemerintah Jepang mengumumkan jumlah warganya yang berusia 100 tahun atau lebih telah mencapai rekor hampir 100.000 orang. Untuk tahun ke-55 berturut-turut, angka tersebut kembali mencatatkan rekor baru.

    Kementerian Kesehatan Jepang pada Jumat menyebutkan, hingga September jumlah warga lanjut usia mencapai 99.763 orang, dengan 88 persen di antaranya adalah perempuan.

    Jepang dikenal sebagai negara dengan angka harapan hidup terpanjang di dunia, serta kerap menjadi tempat tinggal orang tertua di dunia, meski sebagian penelitian masih memperdebatkan jumlah pasti centenarian (usia 100 tahun ke atas) secara global.

    Selain itu, Jepang juga termasuk salah satu masyarakat dengan tingkat penuaan tercepat di dunia, ditandai dengan pola makan yang relatif sehat namun tingkat kelahiran yang rendah.

    Orang tertua di Jepang adalah Shigeko Kagawa, seorang perempuan berusia 114 tahun dari Yamatokoriyama, pinggiran kota Nara. Sementara itu, pria tertua adalah Kiyotaka Mizuno, 111 tahun, dari kota pesisir Iwata.

    Menteri Kesehatan Takamaro Fukoka mengucapkan selamat kepada 87.784 wanita dan 11.979 pria yang berusia seratus tahun atas umur panjang mereka dan menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi mereka selama bertahun-tahun terhadap pengembangan masyarakat.

    Angka-angka tersebut dirilis menjelang Hari Lansia Jepang pada 15 September, hari libur nasional saat para centenarian akan menerima surat ucapan selamat dan piala perak dari Perdana Menteri. Tahun ini, 52.310 orang memenuhi syarat, ungkap Kementerian Kesehatan.

    Pada tahun 1960-an, populasi Jepang memiliki proporsi penduduk berusia di atas 100 tahun terendah di antara semua negara G7 – tetapi hal itu telah berubah secara signifikan dalam beberapa dekade sejak saat itu.

    Ketika pemerintahnya memulai survei centenarian pada tahun 1963, ada 153 orang yang berusia 100 tahun atau lebih. Angka itu naik menjadi 1.000 pada tahun 1981 dan mencapai 10.000 pada tahun 1998.

    (suc/suc)