Blog

  • Pejabat RI Jangan Ulangi Kesalahan yang Picu Demo

    Pejabat RI Jangan Ulangi Kesalahan yang Picu Demo

    GELORA.CO -Aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan di Nepal rupanya menjadi sorotan para pengamat politik tanah air. 

    Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai peristiwa itu harus dijadikan bahan renungan bagi pejabat publik di Indonesia.

    “Itu adalah peristiwa yang sepertinya membuat para pejabat publik kita tidak mau ada hal-hal semacam itu terjadi di Indonesia,” kata Adi lewat kanal Youtube miliknya seperti dikutip redaksi di Jakarta, Minggu, 14 September 2025.

    Menurutnya, protes rakyat di berbagai negara, mulai dari Prancis hingga Nepal, memiliki benang merah yang sama, yakni adanya jarak cukup jauh antara rakyat dengan elite. Kesenjangan itulah yang sering memantik amarah publik hingga melahirkan gelombang demonstrasi.

    Adi menekankan, pejabat RI seharusnya bisa menarik hikmah dari berbagai peristiwa tersebut. Jangan sampai sikap dan ucapan elite politik justru menambah kontroversi, kegaduhan, bahkan melukai perasaan publik.

    “Ini menyisakan hikmah bagi pejabat RI untuk tidak lagi memunculkan peristiwa-peristiwa yang berujung pada gelombang protes dan demonstrasi hanya karena masyarakat kecewa akibat elit,” ujarnya.

    Ia mencatat, pasca demonstrasi besar Agustus lalu, iklim demokrasi di Indonesia mulai mengalami perubahan. Istana maupun DPR kini lebih terbuka menerima aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat.

    “Bagi saya ini adalah salah satu hikmah, lesson learn yang saya sebut pelangi di setiap badai usai. Harapannya supaya semua elemen bangsa duduk bersama,” pungkasnya.

  • Silfester Relawan Jokowi Belum Juga Dieksekusi, Kejagung Seakan tak Kuasa Tekan Kejari Jaksel

    Silfester Relawan Jokowi Belum Juga Dieksekusi, Kejagung Seakan tak Kuasa Tekan Kejari Jaksel

    GELORA.CO – Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, yang telah divonis 1,5 tahun penjara dalam kasus pencemaran nama baik terhadap Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, belum juga dieksekusi Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan.

    “Seingat saja, (Kejari Jaksel) sudah melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan,” kata Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna, Sabtu (13/9/2025).

    Anang mengatakan, eksekusi terhadap Silfester merupakan ranahnya Kejari Jakarta Selatan. Menurut Anang, strategi penangkapan atau eksekusi Silfester cuma diketahui oleh jaksa eksekutor di Kejari Jaksel. “Langkah-langkah hukum apa yang diambil oleh yang bersahutan (Kejari Jaksel),” ucap Anang.

    Silfester Matutina sebelumnya telah divonis bersalah melalui putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 287 K/Pid/2019, yang dibacakan pada 20 Mei 2019. Ia dinyatakan bersalah melanggar Pasal 311 Ayat 1 KUHP dan Pasal 310 Ayat 1 KUHP terkait kasus pencemaran nama baik terhadap Jusuf Kalla. Putusan itu dijatuhkan oleh Majelis Hakim yang diketuai Andi Abu Ayyub Saleh, dengan anggota Eddy Army dan Gazalba Saleh.

    Meski telah berkekuatan hukum tetap, Silfester belum pernah menjalani masa hukuman. Bahkan saat dijadwalkan hadir dalam sidang peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ia mangkir.

    Desakan untuk segera dilakukan eksekusi kembali mencuat setelah pakar telematika Roy Suryo bersama sejumlah aktivis mengajukan permohonan resmi ke Kejari Jakarta Selatan pada 30 Juli 2025. Roy meminta jaksa segera melaksanakan putusan yang sudah lama inkrah.

    Perkara ini bermula dari laporan 100 advokat terhadap Silfester pada Mei 2017. Ia dinilai mencemarkan nama baik Jusuf Kalla lewat pernyataannya di ruang publik.

    Hingga kini, publik mempertanyakan alasan Kejari Jakarta Selatan belum juga melaksanakan perintah eksekusi terhadap Silfester, meski Kejagung menyatakan instruksi sudah diberikan.

  • Ketika Gaji Guru Kalah dari Juru Parkir

    Ketika Gaji Guru Kalah dari Juru Parkir

    GELORA.CO -GURU selalu dipuji sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Ucapan manis itu sering dilontarkan pejabat di depan kamera, sambil tersenyum lebar di Hari Guru, atau kerap di atas panggung kampanye presiden atau DPR. 

    Tapi setelah acara usai? Guru tetap harus hidup dengan gaji pas-pasan, mengajar di ruang kelas yang bocor, gaji minim dan tanpa perlindungan kesejahteraan yang layak. Julukannya mulia, tapi nasibnya tetap sengsara.

    Lihatlah guru honorer. Ada yang mengajar penuh waktu, tapi gajinya hanya ratusan ribu rupiah per bulan—bahkan kalah dengan upah juru parkir. 

    Bertahun-tahun mereka mengabdi, namun status ASN tak kunjung datang. Ironinya, di pundak merekalah masa depan anak-anak bangsa dipertaruhkan.

    Beban administrasi? Jangan ditanya. Guru lebih sibuk mengisi laporan, unggah dokumen, hingga tanda tangan digital yang serba ribet. Katanya demi digitalisasi pendidikan, tapi faktanya lebih sering jadi digitalisasi penderitaan. Di sekolah pelosok, internet pun masih dianggap barang mewah. Jadi, siapa sebenarnya yang diuntungkan dari sistem ini?

    Distribusi guru juga kacau. Di kota, guru menumpuk; di pedalaman, anak-anak belajar tanpa guru tetap. Ketidakadilan ini dibiarkan begitu saja. Sementara itu, jika ada guru yang menegakkan disiplin, bukannya dilindungi, malah berisiko dipolisikan.

    Jika pemerintah serius dengan visi mencerdaskan kehidupan bangsa, seharusnya yang diprioritaskan bukan proyek mercusuar Chromebook atau laptop bermasalah. Mulailah dari hal sederhana: gaji guru yang layak, tunjangan tepat waktu, jaminan hari tua, dan perlindungan hukum yang nyata. Itu jauh lebih berguna ketimbang pujian dan jargon manis untuk kepentingan politik sesaat. 

    Guru adalah fondasi bangsa. Mengabaikan mereka sama saja dengan membiarkan bangunan masa depan bangsa ambruk. Namun sampai hari ini, guru masih diminta ikhlas, sabar, dan pasrah, sementara ada pejabat sibuk membagi anggaran proyek. Yang anyar megaskandal chromebook tersebut. 

    Sudah saatnya berhenti memperlakukan guru hanya sebagai ornamen seremoni. Jangan lagi mereka dielu-elukan di pidato, lalu dibiarkan di ruang kelas berdebu dengan gaji yang seadanya. Guru adalah penopang peradaban, dan jika kesejahteraan mereka terus diabaikan, jangan bermimpi pendidikan Indonesia akan benar-benar maju

  • Waspada! Kabel Charger HP Bisa Jadi Jalan Masuk Maling M-Banking

    Waspada! Kabel Charger HP Bisa Jadi Jalan Masuk Maling M-Banking

    Jakarta, CNBC Indonesia — Baterai HP atau tablet yang tiba-tiba habis saat sedang di luar rumah kerap bikin panik, apalagi ketika lupa membawa kabel charger. Solusi tercepat biasanya meminjam kabel orang lain.

    Namun, menurut pakar keamanan siber, kebiasaan ini bisa sangat berbahaya.

    “Ada hal-hal tertentu dalam hidup yang tidak boleh Anda pinjam,” ujar Charles Henderson, Global Managing Partner sekaligus Kepala X-Force Red di IBM Security, dikutip Minggu (14/9/2025).

    Dia bahkan menganalogikan kabel charger seperti pakaian dalam: kalau lupa, sebaiknya beli baru, bukan meminjam dari orang lain.

    Henderson menjelaskan, para peretas kini sudah mampu menanam malware pada kabel charger. Dengan cara itu, perangkat korban bisa dibajak dari jarak jauh. Dalam ajang konferensi peretasan DEF CON di Las Vegas, seorang hacker bernama ‘MG’ pernah mendemonstrasikan kabel Lightning iPhone yang sudah dimodifikasi.

    Begitu kabel dipakai untuk menghubungkan iPod ke Mac, MG bisa mengakses alamat IP kabel tersebut dan mengambil alih kendali perangkat dari jauh. Malware itu bahkan bisa dihapus tanpa jejak.

    Meski metode ini umumnya dipakai untuk menargetkan korban tertentu dan belum meluas, Henderson menekankan potensi bahayanya besar. Teknologi kabel charger berisi malware ukurannya kecil, murah diproduksi, dan sulit dibedakan dari kabel biasa.

    Selain kabel, ia juga memperingatkan soal stasiun pengisian daya USB publik di bandara atau tempat umum. “Kami melihat kasus di mana port USB di stasiun pengisian daya dimodifikasi untuk menyusupkan malware. Jadi hati-hati dengan apa yang Anda colokkan ke perangkat Anda,” tegasnya.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Minggu Pagi – Page 3

    Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Minggu Pagi – Page 3

    Erupsi juga terjadi di Gunung Dukono yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melaporkan, gunung berapi tersebut kembali melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung.

    “Iya erupsi sekitar pukul 07:16 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter,” kata petugas PGA Dukono, Bambang Sugiono.

    Erupsi Gunung Dukono tersebut terlihat kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Laut.

    Dia menjelaskan, erupsi Gunung Dukono terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 89.90 detik dari Pos PGA Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela.

    “Saat ini kondisi gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level II atau Waspada,” ujarnya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung maupun wisatawan diimbau agar tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer.

    “Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,”tegas Bambang.

    Dia meminta kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

  • Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Minggu Pagi – Page 3

    Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Minggu Pagi – Page 3

    Erupsi juga terjadi di Gunung Dukono yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melaporkan, gunung berapi tersebut kembali melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung.

    “Iya erupsi sekitar pukul 07:16 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter,” kata petugas PGA Dukono, Bambang Sugiono.

    Erupsi Gunung Dukono tersebut terlihat kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Laut.

    Dia menjelaskan, erupsi Gunung Dukono terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 89.90 detik dari Pos PGA Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela.

    “Saat ini kondisi gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level II atau Waspada,” ujarnya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung maupun wisatawan diimbau agar tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer.

    “Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,”tegas Bambang.

    Dia meminta kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

  • Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Minggu Pagi – Page 3

    Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Minggu Pagi – Page 3

    Erupsi juga terjadi di Gunung Dukono yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melaporkan, gunung berapi tersebut kembali melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung.

    “Iya erupsi sekitar pukul 07:16 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter,” kata petugas PGA Dukono, Bambang Sugiono.

    Erupsi Gunung Dukono tersebut terlihat kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Laut.

    Dia menjelaskan, erupsi Gunung Dukono terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 89.90 detik dari Pos PGA Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela.

    “Saat ini kondisi gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level II atau Waspada,” ujarnya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung maupun wisatawan diimbau agar tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer.

    “Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,”tegas Bambang.

    Dia meminta kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

  • Tak Ada Adili Jokowi dan Makzulkan Gibran dalam 17+8 Tuntutan Rakyat, Siapa di Baliknya?

    Tak Ada Adili Jokowi dan Makzulkan Gibran dalam 17+8 Tuntutan Rakyat, Siapa di Baliknya?

    GELORA.CO – Tuntutan mengadili Presiden RI ke-7, Joko Widodo alias Jokowi) dan makzulkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tak ada dalam 17+8 Tuntutan Rakyat.

    Padahal, tuntutan mengadili Jokowi dan memakzulkan Gibran sudah bergulir sejak lama hingga sempat bikin suhu politik nasional naik beberapa derajat.

    Menurut pengamat intelijen, Sri Radjasa Chandra, ada perubahan narasi dari demonstrasi yang awalnya digagas revolusi rakyat Indonesia.

    Seiring berjalannya waktu, kata dia, terjadi perubahan di laman media sosial yakni bubarkan DPR.

    Tak pelak, hal itu bertolak belakang di mana DPR dituntut untuk memakzulkan Gibran, di sisi lain ada upaya pembubaran DPR.

    “Tentu kita bisa melihat siapa di balik perubahan narasi itu. Sehingga terus berlanjut muncul 17+8,” ujarnya dalam kanal YouTube Forum Keadilan TV, mengutip Minggu 14 September 2025.

    Demonstrasi yang kemudian berujung ricuh hingga aksi penjarahan sejumlah rumah pejabat dan anggota DPR disebutnya sebagai political terorism.

    “Kejadian itu secara psikologis, terpukul. Mereka sekarang berpikir, bagaimana caranya untuk mengangkat pemakzulan Gibran di forum DPR ketika pengamanan terhadap diri mereka sendiri tidak terjaga atau mereka diperlakukan dalam bentuk penjarahan rumah,” tuturnya.

    Dia pun menilai, tuntutan 17+8 perlu dipertanyakan apakah ada yang menunggangi sehingga persoalan yang sebenarnya dihadapi bangsa ini terabaikan.

    Lantaran itu pula, tuntutan dalam 17+8 ini merupakan legacy dari kekuasaan lama.

    “Semuanya bermuara ke satu, Jokowi harus bertanggung jawab. Jadi ini bukan warisan dari pemerintahan yang baru,” ujarnya.

    17+8 Tuntutan Rakyat merupakan berbagai aspirasi dan desakan rakyat yang beredar pada unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia Agustus 2025 di media sosial.

    Tuntutan tersebut merupakan rangkuman atas berbagai tuntutan dan desakan yang beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir

    Sementara, isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bermula dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang melontarkan delapan usulan, salah satunya pergantian Wapres oleh MPR.

    Alasan mereka: putusan MK terkait Pasal 169 Huruf Q UU Pemilu dianggap melanggar hukum acara MK dan UU Kekuasaan Kehakiman.

    Adapun isi 17+8 Tuntutan Rakuat sebagai berikut:

    Isi 17 Tuntutan Jangka Pendek

    Beberapa poin penting dalam 17 tuntutan tersebut antara lain:

    – Kepada Presiden Prabowo: tarik TNI dari pengamanan sipil, hentikan kriminalisasi demonstran, bentuk tim investigasi independen kasus pelanggaran HAM.

    – Kepada DPR RI: batalkan kenaikan gaji/tunjangan, buka transparansi anggaran, dan dorong Badan Kehormatan DPR menindak anggota bermasalah.

    – Kepada Ketua Umum Partai Politik: pecat kader tidak etis, umumkan komitmen berpihak pada rakyat, dan buka ruang dialog dengan mahasiswa.

    – Kepada Polri: bebaskan demonstran yang ditahan, hentikan kekerasan, dan proses hukum anggota yang melanggar HAM.

    – Kepada TNI: segera kembali ke barak, tegakkan disiplin internal, dan pastikan tidak campur tangan dalam urusan sipil.

    – Kepada Kementerian sektor ekonomi: pastikan upah layak, cegah PHK massal, dan buka dialog dengan serikat buruh.

    Isi 8 Tuntutan Jangka Panjang

    Sedangkan 8 tuntutan jangka panjang mencakup reformasi besar-besaran di sektor politik, hukum, hingga ekonomi. Beberapa poin di antaranya:

    – Reformasi DPR melalui audit independen, tolak mantan koruptor, dan penghapusan fasilitas istimewa.

    – Reformasi partai politik dengan transparansi laporan keuangan dan penguatan oposisi.

    – Reformasi perpajakan agar lebih adil, termasuk evaluasi kebijakan yang membebani rakyat.

    – Sahkan UU Perampasan Aset Koruptor dan perkuat independensi KPK.

    – Revisi UU Kepolisian untuk desentralisasi fungsi.

    – Cabut mandat TNI dari proyek sipil seperti food estate.

    – Perkuat Komnas HAM dan lembaga independen lain.

    – Tinjau ulang kebijakan ekonomi & ketenagakerjaan, termasuk evaluasi UU Cipta Kerja.***

  • Usai Rumahnya Ludes Dijarah Massa, Eko Patrio: Sekarang Saya Ngontrak

    Usai Rumahnya Ludes Dijarah Massa, Eko Patrio: Sekarang Saya Ngontrak

    GELORA.CO  – Komedian sekaligus politisi, Eko Patrio, akhirnya muncul ke publik untuk pertama kalinya setelah rumahnya di kawasan Jakarta dijarah massa pada 30 Agustus 2025 lalu.

    Kehadirannya di Polda Metro Jaya, Sabtu (13/9/2025), bukan untuk melaporkan kasus baru, melainkan membebaskan seorang pria yang membawa pergi kucing peliharaannya saat peristiwa itu terjadi.

    Dengan nada getir, Eko mengaku masih berusaha menata hidup usai tragedi penjarahan yang menghabiskan seluruh isi rumahnya.

    “Semuanya sudah habis. Saya sekarang ngontrak,” kata Eko kepada wartawan.

    Ia menambahkan, rumah yang dijarah itu memiliki nilai sentimental tinggi karena dibangun dari hasil kerja kerasnya sejak lama, bahkan sebelum dirinya menjadi anggota DPR RI.

    Rumah tersebut dirancang khusus demi kenyamanan keluarga kecilnya.

    Meski kehilangan besar, Eko memilih untuk ikhlas. Ia menyatakan tidak akan menaruh dendam terhadap para pelaku.

    “Saya sudah maafkan mereka. Proses hukumnya biar menjadi urusan kepolisian,” ucapnya.

    Pernyataan Eko sekaligus memberi gambaran betapa besar dampak dari peristiwa penjarahan massal tersebut.

    Ia yang dikenal luas sebagai publik figur, harus menanggung kerugian bukan hanya secara materi, tetapi juga secara emosional karena kehilangan tempat tinggal yang penuh kenangan.

    Kepolisian sendiri masih melanjutkan penyelidikan terkait kasus penjarahan tersebut.

    Sementara itu, Eko menegaskan akan fokus pada pemulihan kehidupan keluarganya, meski untuk sementara harus hidup di rumah kontrakan.

    Tragedi yang menimpa Eko menjadi potret nyata bagaimana kerusuhan sosial dapat berdampak langsung pada kehidupan personal, bahkan bagi figur publik sekalipun

  • Cara Edit Foto Polaroid Bareng Idol Gunakan Gemini AI

    Cara Edit Foto Polaroid Bareng Idol Gunakan Gemini AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Setelah edit foto seperti miniatur, kini viral edit foto polaroid bersama idol maupun orang tercinta yang sudah tiada menggunakan artificial intelligence (AI).

    Warganet mengedit foto dengan pose akrab, seperti berdiri berdampingan hingga berpelukan. Ide edit foto ini bermula agar penggemar terlihat seperti mengikuti sesi meet and greet secara eksklusif.

    Namun tak hanya digunakan untuk edit foto bersama idol, warganet juga memanfaatkannya untuk mengedit foto bersama ayah maupun ibu mereka yang sudah meninggal.

    Edit foto tersebut memperlihatkan hasil kamera polaroid dengan latar belakang tirai putih.

    Berikut ini cara edit foto polaroid bareng idol, atau orang tercinta yang sudah tiada menggunakan Gemini AI.

    Cara Edit Foto Polaroid Menggunakan Gemini AI

    1. Siapkan dua foto yang anda inginkan. Satu foto diri anda, dan yang satu adalah foto idol/orang yang anda inginkan
    2. Buka aplikasi Gemini di ponsel maupun desktop anda
    3. Pilih fitur Nano Banana dengan klik tanda (+) dan cari ikon pisang
    4. Upload dua foto yang sudah disiapkan
    5. Tulis prompt yang anda inginkan secara detail
    6. Edit foto sesuai yang anda inginkan

    Prompt Edit Foto Polaroid

    Adapun contoh prompt yang bisa digunakan untuk edit foto polaroid yakni sebagai berikut:

    1. “Buatlah foto yang diambil menggunakan kamera polaroid. Foto tersebut terlihat seperti foto biasa yang memiliki sedikit efek blur dan sumber cahaya yang konsisten, seperti lampu kilat dari ruangan gelap, yang tersebar di seluruh foto. Jangan ubah wajah. Ganti latar belakang di belakang kedua orang tersebut dengan tirai putih. Kedua orang tersebut saling berpelukan”

    2. “Buatlah foto yang diambil menggunakan kamera Polaroid. Foto tersebut harus terlihat seperti foto biasa, tanpa subjek atau properti yang jelas. Foto tersebut harus memiliki efek blur dengan tambahan efek lampu kilat dari ruangan gelap, yang tersebar di seluruh foto. Jangan ubah wajah. Ganti latar belakang di belakang kedua orang tersebut dengan tirai putih. Foto wanita adalah saya, foto pria menyentuh kepala saya”

    3. “Buatlah foto yang diambil menggunakan kamera Polaroid. Foto tersebut harus terlihat seperti foto biasa, tanpa subjek atau properti yang jelas. Foto tersebut harus memiliki efek blur dengan tambahan efek lampu kilat dari ruangan gelap, yang tersebar di seluruh foto. Jangan ubah wajah. Ganti latar belakang di belakang kedua orang tersebut dengan tirai putih. Foto wanita adalah saya, foto pria memeluk saya”