Blog

  • Video Keris Berdiri Unggahan Menkeu Purbaya, Komentar Netizen Bikin Geleng-geleng

    Video Keris Berdiri Unggahan Menkeu Purbaya, Komentar Netizen Bikin Geleng-geleng

    GELORA.CO –  Pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Senin, 8 September 2025 menandai babak baru kepemimpinan ekonomi nasional.

    Menggantikan sosok legendaris Sri Mulyani Indrawati, Purbaya kini menghadapi ekspektasi tinggi sekaligus sorotan tajam dari publik.

    Namun, perhatian yang muncul bukan hanya soal arah kebijakan ekonominya. Dalam hitungan hari, berbagai pernyataan hingga sisi personalnya telah memicu perdebatan publik.

    Gelombang kritik pertama datang dari pernyataan Purbaya yang dinilai sebagian kalangan meremehkan perjuangan para demonstran yang selama ini vokal menyuarakan Tuntutan 17+8 terhadap pemerintah dan DPR.

    Aktivis menilai ucapannya mencederai semangat transparansi serta akuntabilitas yang diperjuangkan dengan penuh risiko.

    Viral: Reel Instagram Koleksi Keris

    Di luar urusan politik dan kebijakan, akun Instagram pribadi Purbaya juga jadi bahan perbincangan warganet.

    Salah satu unggahannya menampilkan sebuah keris berdiri di atas meja, dengan caption, “Bangung tidur….ku terus…main keris. Ini keris Semar bisa berdiri juga ternyata.”

    Dalam video itu, ia menyebut keris tersebut sebagai “Mas Semar” sembari mengekspresikan kekagumannya.

    Dari situ diketahui, Purbaya memang mengoleksi beberapa bilah keris, senjata tradisional Nusantara dengan nilai budaya dan spiritual mendalam.

    Unggahan ini langsung viral. Sebagian netizen menganggap hobi tersebut unik dan nyentrik, namun ada juga yang menyebut gaya bahasa captionnya terkesan arogan atau sulit dipahami.

    Kolom komentar unggahan itu dipenuhi reaksi beragam. Ada yang menyindir pilihan Presiden mengganti Sri Mulyani dengan sosok yang dianggap “kontroversial.”

    “Postingan seorang mentri yg sama sekali tidak berkualitas, isi iG nya beginian hadeeeh,” tulis seorang netizen.

    “Seriusan ganti nya SMI beginian?” kata lainnya.

    “Hadeehhh pak menteri doyan klenik, gak anak gak bapaknya sama2 red flag. Baru sehari jadi petinggi, itu lambe turah-turah tenan! Pengen tau bojo/ibune koyok opo?” sahut netizen lainnya.

    Ada pula yang menilai kegemarannya pada keris sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Indonesia yang seharusnya diapresiasi.

    “Bagus pak. Melestarikan adat dan budaya lokal. Tapi juga jangan korupsi ya pak. Oh yang peka jadi pejabat. Kita rakyat dah ngap ngapan cari duit,” komentar lain.

    Sejumlah komentar lain menyoroti gaya komunikasinya yang dinilai tidak membumi.

    Namun, tidak sedikit juga warganet yang memberikan pembelaan, meminta publik menghargai pilihan personal sang menteri.***

  • Armani Group Tutup Toko Saat Pemakaman Giorgio Armani

    Armani Group Tutup Toko Saat Pemakaman Giorgio Armani

    Foto Bisnis

    Tripa Ramadhan – detikFinance

    Selasa, 09 Sep 2025 23:00 WIB

    Italia – Toko Armani Group di seluruh Eropa tutup serentak pada Senin (8/9) untuk mengenang Giorgio Armani. Penutupan bertepatan dengan pemakaman pribadinya di Rivalta.

  • Bapas Jakbar lakukan penanaman pohon 

    Bapas Jakbar lakukan penanaman pohon 

    Jakarta (ANTARA) – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Barat melakukan penanaman pohon di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari, Jakarta Barat dalam menyambut berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pada 2 Januari 2026.

    Kepala Bapas Jakarta Barat, Sri Susilarti, menyebut penanaman pohon sejalan dengan semangat KUHP baru yang mengedepankan pidana alternatif berupa pidana pengawasan dan pidana kerja sosial.

    “Ini merupakan kegiatan aksi sosial Bapas peduli dalam rangka mempersiapkan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP Nasional,” katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

    Bapas Jakbar bakal berkolaborasi lintas sektor untuk memperluas ketersediaan tempat pelaksanaan pidana kerja sosial.

    “Insya Allah ke depan kami akan berkolaborasi dengan pemda, aparat penegak hukum, dan stakeholder lainnya untuk membangun jejaring tempat pelaksanaan pidana kerja sosial,” tambahnya.

    Sri mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia atas arahan Menteri Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Bentuk aksi yang dilakukan adalah menanam beberapa tanaman, antara lain yaitu menanam pohon kelapa.

    “Pohon kelapa dipilih karena memiliki banyak manfaat, mulai dari buah, daun, hingga batangnya. Penanaman pohon ini diharapkan menjadi warisan produktif bagi generasi mendatang,” kata Sri.

    Di Jakarta Barat, Bapas memilih Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari sebagai lokasi penanaman. Selain karena area masjid yang luas, kegiatan ini juga bertujuan mendekatkan klien pemasyarakatan dengan rumah ibadah.

    “Hari ini ada 30 klien pemasyarakatan yang ikut serta dalam kegiatan ini, tujuannya agar mereka ingat kewajibannya sebagai umat beragama sekaligus belajar memberi manfaat bagi lingkungan,” imbuhnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menhan Sjafrie Bakal Jabat Menko Polkam Ad Interim Berbulan-bulan 

    Menhan Sjafrie Bakal Jabat Menko Polkam Ad Interim Berbulan-bulan 

    JAKARTA – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Sjafrie mengaku akan menjabat Menko Polkam selama beberapa bulan.

    Hal ini diungkapkan Sjafrie usai memimpin rapat perdana secara tertutup bersama Wakil Menko Polkam Lodewijk F. Paulus, Sekretaris Menko Polkam Letjen M. Hasan, serta deputi Kementerian Koordinator Polkam.

    “Saya memberikan pengarahan pertama kepada para pejabat utama yang selama beberapa bulan ke depan, mereka akan membantu saya sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ad interim selama beberapa bulan lamanya,” kata Sjafrie di kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat, Selasa, 9 September.

    Sejalan dengan itu, Sjafrie akan berkantor secara bergantian di kantor Kemenko Polkam dan Kementerian Pertahanan. Sjafrie juga masih menjalankan tugasnya sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional, serta Ketua Tim Pengarah Penertiban Kawasan Hutan.

    Sjafrie kemudian berbicara kewenangan yang diberikan Prabowo selama menjabat Menko Polkam. Sjafrie akan menjalankan tugas kementerian yang efisien, efektif, agar agar semua pekerjaan bisa berjalan lancar.

    “Itulah sebabnya saya datang ke sini untuk memberikan pengarahan. Arahan saya adalah revitalisasi organisasi di Kementerian Koordinator Polkam,” tutur Sjafrie.

    Sjafri menekankan akan meningkatkan peran, tugas, dan fungsi para deputi Kemenko Polkam. Sehingga, para deputi lah yang akan menjalankan tugas melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan kementerian dan lembaga terkait.

    “Saya mengutamakan bahwa hal-hal yang menyangkut permasalahan kementerian dan lembaga sebaiknya diselesaikan di lingkungan kementerian dan lembaga,” ujar Sjafrie.

    “Namun, apabila ada hal-hal yang memerlukan jembatan koordinasi, sinkronisasi di antara kementerian dan lembaga, maka Kementerian Koordinator Polkam akan menjalankan tugasnya sambil mengikuti perkembangan-perkembangan yang berlaku,” tambahnya.

  • Pemerintah diminta usut tuntas kasus kematian Zetro

    Pemerintah diminta usut tuntas kasus kematian Zetro

    “Kami menyerahkan seluruhnya dan mempercayakan kepada pak Menteri Luar Negeri untuk mengusut kasus ini,”

    Tangerang (ANTARA) – Keluarga besar Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, meminta agar pemerintah dapat mengusut tuntas kasus kematian almarhum akibat penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) di Peru.

    “Kami menyerahkan seluruhnya dan mempercayakan kepada pak Menteri Luar Negeri untuk mengusut kasus ini,” ucap salah satu anggota keluarga dari mendiang Zetro saat menerima kedatangan jenazah di Tangerang, Selasa.

    Ia berharap semua masukan dari keluarga termasuk hal-hal yang keluarga alami secara langsung dapat diperhatikan dan dipertimbangkan secara adil.

    Pasalnya, sosok Zetro Leonardo Purba bukan hanya seorang aparatur negara, tetapi sekaligus ayah, suami, kakak, adik dan anak yang disayangi keluarga besar almarhum.

    “Kami menghormati dengan kepergian kakak kami Zetro sebagai tiang ekonomi keluarga. Oleh karena itu sebagai ayah dan anak-anak kami, yang kecil yang tidak berdaya apa-apa,” ungkapnya.

    Selain itu, keluarga juga meminta agar pemerintah setidaknya memberikan langkah konkret atas keamanan dan pengawasan kepada anak dan istri mendiang Zetro

    “Kepada pak Menteri, kami sangat menyadari kalau rasa traumatis atas peristiwa ini. Boleh kiranya memberikan langkah konkret untuk pengawasan, paling tidak beberapa saat supaya perasaanya bisa lega dan tenang,” papar dia.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono turut menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian anggota terbaik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima.

    “Karena kami juga berduka, kita sama-sama berduka dengan kepergian keluarga kita ini. Karena saya dan rekan yang hadir dari Kementerian Luar Negeri juga keluarga besar Zetro,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Sugiono juga meminta maaf kepada keluarga besar almarhum atas kelalaian dalam pengawasan dari institusi kepada angotanya dalam peristiwa naas tersebut.

    “Kami minta maaf kepada keluarga atas semua kesalahan, kelalaian, kami sebagai institusi. Karena tidak ada yang menginginkan kejadian ini,” ujarnya.

    Pemerintah, dikatakan Menlu, berkomitmen untuk bisa menyelesaikan dan memberikan kepastian hukum dalam penanganan kasus yang mengakibatkan kematian terhadap Zetro.

    “Dan kami juga menyampaikan komitmen kami untuk bisa menyelesaikan urusan ini dengan sejelas-jelasnya,” kata dia.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kasus Zetro, Menlu RI sampaikan permohonan maaf

    Kasus Zetro, Menlu RI sampaikan permohonan maaf

    Tangerang (ANTARA) – Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima yang meninggal dunia.

    “Kami juga menyampaikan komitmen kami untuk bisa menyelesaikan urusan ini dengan sejelas-jelasnya,” ujar Sugiono di Tangerang, Selasa.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Endang Sukarelawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3.056 lowongan kerja tersedia dalam JobFest 2025 di Jakbar

    3.056 lowongan kerja tersedia dalam JobFest 2025 di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Barat menggelar Job Festival (JobFest) 2025 dengan jumlah 3.056 lowongan yang tersedia.

    Kegiatan akan digelar secara hybrid, meliputi “Virtual Job Fair” pada 11–17 September 2025 dan “Job Festival” (offline) yang berlangsung 16–17 September 2025 di Gelanggang Remaja Kecamatan Cengkareng, Jalan Utama Raya No. 2, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Sebanyak 56 perusahaan ikut berpartisipasi, menawarkan 3.056 lowongan pekerjaan dengan berbagai level, mulai dari staf, teknisi, hingga manajerial,” kata Kepala Sudin Nakertransgi Jakarta Barat, Jackson D. Sitorus di Jakarta, Selasa.

    Job Festival kali ini dikemas berbeda dengan kegiatan sebelumnya. “Selama ini kan kita Job Fair 1 dan 2. Nah, ini kami mengemasnya menjadi Job Fest, bukan hanya mempertemukan pencari kerja dan perusahaan, tapi juga menghadirkan suasana meriah dan layanan lain yang bermanfaat,” kata dia.

    Kegiatan itu juga menghadirkan demo pelatihan dari Mobile Training Unit (MTU) Jakarta Barat agar para pencari kerja dapat meningkatkan kompetensi.

    “Kami ingin para pencari kerja tidak hanya datang untuk melamar pekerjaan, tapi juga mendapat pengalaman baru, informasi pelatihan, dan layanan publik lainnya,” tambahnya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Jakarta Barat mencapai 6,18 persen, atau sekitar 76.680 orang dari total angkatan kerja. Angka ini didominasi oleh lulusan SMA dan SMK.

    “Ini menjadi ‘PR’ besar bagi kita semua. Job Festival ini diharapkan bisa mempertemukan ribuan pencari kerja dengan ribuan lowongan yang tersedia. Target kami ada sekitar 3.000 pencari kerja yang hadir langsung di lokasi,” tutur Jackson.

    Masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan ini dapat mengakses job fair virtual melalui tautan resmi yang telah disiapkan jobfair.kemnaker.go.id, serta datang langsung ke lokasi pada 16–17 September 2025.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPRD Jember Sepakat Parpol Harus Mereformasi Diri

    DPRD Jember Sepakat Parpol Harus Mereformasi Diri

    Jember (beritajatim.com) – DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, sepakat partai politik harus melakukan perbaikan internal. Kesepakatan itu ditunjukkan dengan penandatanganan sembilan butir pernyataan mahasiswa yang tergabung dalam Amarah Masyarakat Jember yang berunjuk rasa di halaman gedung Dewan, Selasa (9/9/2025).

    Dua tuntutan mahasiswa adalah perbaikan kompetensi DPR dengan merevisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pemilihan Umum dan melakukan reformasi secara menyeluruh terhadap sistem kaderisasi partai politik.

    “Kami tahu bahwa partai politik harus mereformasi diri. Kita tahu semua siapa yang membuat masalah ini. Siapa mereka DPR-RI yang kemudian menyampaikan pernyataan yang melukai hati rakyat? Silakan dicek latar belakangnya,” kata Wakil Ketua DPRD Jember Widarto di hadapan massa aksi.

    “Kami tahu bahwa partai politik harus mereformasi diri, agar ke depan para petugasnya, kader-kader yang ditugaskan menjadi anggota DPRD, DPR RI, bahkan di eksekutif, adalah kader-kader yang mumpuni. Bukan karena popularitas atau banyaknya duit,” kata Widarto.

    Namun Widarto meminta bantuan kepada mahasiswa untuk ikut mendidik masyarakat secara politik. “Kami tahu bahwa partai politik tidak mungkin mampu melakukan pendidikan politik pada seluruh masyarakat. Kami minta tolong dibantu. Teman-teman adalah kelompok yang terdidik. Aktivis-aktivis gerakan yang saya yakin omongannya, tuntunannya, didengarkan rakyat,” katanya.

    “Bantu kami melakukan pendidikan politik agar yang dipilih pada saat pemilu dan pemilihan kepala daerah adalah orang-orang yang memang punya kompetensi,” kata Widarto.

    Widarto menyebut saat ini momentum perbaikan. “Kami punya empati dan ini bukan pencitraan. Kami tahu. Sekarang ini antara apa yang di permukaan dengan yang sebenarnya sekali berbeda. Tapi hari ini kami menerima teman-teman dengan kesungguhan hati, bahwa kami terutama DPRD Kabupaten Jember tidak semewah yang dibayangkan,” katanya.

    Widarto menyadari DPRD Jember masih tidak ideal. Namun di tengah kekurangan itu, dia menegaskan, anggota parlemen bekerja dengan sungguh-sungguh. “Kami terus berbenah. Banyak program rakyat yang sedang kita perjuangkan,” katanya.

    Atas nama DPRD Jemberm Widarto berterima kasih dan meminta maaf kepada mahasiswa yang menyuarakan aspirasi rakyat Jember. “Ini bukan basa-basi, ini empati kami. Saya yakin semuanya sekarang sedang berbenah. Baik pemerintah pusat, daerah, semuanya berbenah,” katanya.

    “Tidak ada pejabat yang hari ini bergaya hidup mewah. Tidak ada yang berani memamerkan kekayaan dan celometan ngomong seenaknya. Saya jamin enggak ada. Dan itu kami berterima kasih atas gerakan yang dilakukan oleh kawan-kawan sekalian, terutama di Kabupaten Jember,” kata alumnus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ini. [wir]

  • Isak Tangis Iringi Pemakaman Tiara, Korban Mutilasi Pacet Mojokerto

    Isak Tangis Iringi Pemakaman Tiara, Korban Mutilasi Pacet Mojokerto

    Lamongan (beritajatim.com) – Isak tangis pecah saat jenazah Tiara Angelina Saraswati (25), warga Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, tiba di rumah duka pada Selasa (9/9/2025) malam. Tiara menjadi korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di jurang kawasan Pacet, Mojokerto.

    Jenazah yang diantar menggunakan mobil jenazah RS Bhayangkara Pusdik Sabhara tiba di rumah duka sekitar pukul 20.05 WIB. Begitu mobil berhenti, keluarga, kerabat, sahabat, hingga tetangga langsung histeris dan tak kuasa menahan tangis. Kedua orang tua korban bahkan tampak terkulai lemas menyambut kedatangan putri mereka.

    Peti jenazah berwarna putih kemudian dibawa masuk ke rumah duka dan diselimuti kain hijau. Setelah itu, jenazah disalatkan di Masjid Nurul Yaqin yang berada di lingkungan setempat.

    Usai disalatkan, jenazah Tiara kembali dimasukkan ke dalam mobil jenazah untuk dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Made. Ratusan warga ikut mengiringi prosesi pemakaman hingga ke peristirahatan terakhir korban.

    Kepala Desa Made, Eko Widianto, menyampaikan duka mendalam atas kepergian warganya. Ia juga mengapresiasi kepedulian warga yang turut mengiringi prosesi pemakaman.

    “Kami semua turut berduka. Antusias dan rasa simpati masyarakat sangat luar biasa,” kata Eko di sela prosesi pemakaman.

    Eko berharap peristiwa tragis ini bisa menjadi pelajaran berharga agar masyarakat lebih meningkatkan kepedulian terhadap keluarga, terutama dalam hal pendampingan anak.

    “Semoga bisa menjadi hikmah, khususnya untuk lebih memperhatikan pendampingan terhadap anak-anak kita,” ujarnya.

    Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran rangkaian prosesi hingga pemakaman korban. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melancarkan seluruh proses ini,” pungkasnya. [fak/ian]

  • Rumah Dibakar Massa, Istri Mantan PM Nepal Tewas Terpanggang Hidup-hidup

    Rumah Dibakar Massa, Istri Mantan PM Nepal Tewas Terpanggang Hidup-hidup

    GELORA.CO – Gelombang protes besar-besaran di Nepal memakan korban jiwa dari kalangan elit politik. Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, meninggal dunia akibat luka bakar serius setelah rumahnya di kawasan Dallu, Kathmandu, dibakar oleh massa pada Selasa, 9 September 2025.

    Menurut laporan media lokal Khabarhub, Rajyalaxmi sempat terjebak di dalam rumah ketika para pengunjuk rasa menyulut api. Ia mengalami luka bakar parah di berbagai bagian tubuh, termasuk di paru-parunya. Korban kemudian dilarikan ke Kirtipur Burn Hospital dalam kondisi kritis, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal saat menjalani perawatan.

    Kerusuhan yang didorong oleh generasi muda, terutama Generasi Z Nepal, telah mengguncang negara itu sejak Senin, 8 September 2025. Aksi protes dipicu oleh isu korupsi, pengangguran, dan larangan penggunaan media sosial, termasuk Facebook dan X (Twitter), yang sempat diberlakukan pemerintah.

    Situasi politik semakin memanas ketika Perdana Menteri KP Oli mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa, di tengah eskalasi kekerasan. Para demonstran tidak hanya membakar rumah pribadi sejumlah pejabat, tetapi juga membakar gedung parlemen di Kathmandu. Rekaman video insiden tersebut tersebar luas di media sosial dan menjadi viral.

    Selain itu, beredar pula laporan bahwa Menteri Keuangan Bishnu Paudel mengalami serangan langsung dari massa. Meski begitu, Hindustan Times menyebut pihaknya belum bisa secara independen memverifikasi keaslian video yang beredar.

    Presiden Nepal Ram Chandra Poudel, yang memiliki peran lebih seremonial sebagai kepala negara, menyerukan agar massa melakukan dialog demi meredakan situasi. Ia menegaskan perlunya penyelesaian damai agar kerusuhan tidak semakin meluas.

    Kekacauan terus berlanjut meskipun larangan penggunaan media sosial telah dicabut sejak Senin malam. Massa tetap melancarkan aksi pembakaran gedung-gedung pemerintahan hingga menyebabkan Bandara Internasional Kathmandu ditutup sementara.

    Di tengah kondisi genting tersebut, pemerintah India mengeluarkan imbauan resmi kepada warganya di Nepal. Mereka diminta untuk tetap berada di tempat tinggal masing-masing, tidak keluar rumah, dan mengikuti arahan keselamatan dari otoritas lokal maupun Kedutaan Besar India di Kathmandu.

    Sebagai catatan, Jhalanath Khanal sendiri merupakan salah satu tokoh politik penting di Nepal. Pada 2011, ia pernah menyampaikan secara resmi di parlemen niatnya untuk mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri, setelah keputusan tersebut disetujui oleh komite pusat partainya, Partai Komunis Nepal (Unified Marxist Leninist).