Blog

  • ‘Gen Z’ Calonkan Mantan Ketua MA Jadi PM Sementara Nepal

    ‘Gen Z’ Calonkan Mantan Ketua MA Jadi PM Sementara Nepal

    Jakarta

    Mantan ketua Mahkamah Agung (MA) Nepal, Sushila Karki diusung oleh para anak muda Nepal atau “Gen Z” sebagai pilihan utama untuk menjadi pemimpin sementara negeri itu. Hal ini diungkapkan seorang perwakilan demonstran “Gen Z” pada hari Kamis (11/9), setelah aksi-aksi demonstrasi yang dipimpin “Gen Z” berhasil menggulingkan Perdana Menteri KP Sharma Oli.

    Militer saat ini sedang berupaya memulihkan ketertiban di negara Himalaya berpenduduk 30 juta jiwa itu, setelah kekerasan terburuk dalam dua dekade menggulingkan PM dan membakar gedung parlemen pada hari Selasa (9/9) lalu. Panglima militer Nepal, Jenderal Ashok Raj Sigdel mengadakan “konsultasi dengan para pemangku kepentingan terkait dan mengadakan pertemuan dengan perwakilan Gen Z” pada hari Rabu (10/9) yang dilanjutkan hari ini, Kamis (11/9).

    “Saat ini, nama Sushila Karki sedang mencuat untuk memimpin pemerintahan sementara — kami sekarang menunggu presiden untuk mengambil langkah,” kata Rakshya Bam, salah satu peserta pertemuan tersebut.

    “Kami berdiskusi dengan panglima militer tentang masa depan,” ujarnya kepada AFP, Kamis (11/9/2025).

    “Pembicaraannya adalah tentang bagaimana kita dapat bergerak maju, menjaga perdamaian dan keamanan negara,” imbuhnya.

    Karki (73), seorang akademisi dan mantan Ketua MA perempuan pertama di Nepal, mengatakan kepada AFP bahwa “para ahli perlu bersatu untuk mencari jalan ke depan”, dan bahwa “parlemen masih tetap berdiri”.

    Para tentara berpatroli di jalan-jalan ibu kota Nepal, Kathmandu untuk hari kedua pada hari Kamis (11/9), dengan beberapa pos pemeriksaan militer didirikan di sepanjang jalan.

    Aksi demonstrasi dimulai pada hari Senin (8/9) lalu di Kathmandu untuk memprotes korupsi dan menentang pemblokiran terhadap media sosial. Namun, aksi protes tersebut meningkat menjadi luapan amarah di seluruh negeri, dengan gedung-gedung pemerintahan dibakar setelah sedikitnya 19 orang tewas dalam tindakan keras aparat polisi terhadap demonstran.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Ini Kronologi Hilangnya Alat Deteksi Gunung Kelud di Blitar Versi Polisi

    Ini Kronologi Hilangnya Alat Deteksi Gunung Kelud di Blitar Versi Polisi

    Blitar (beritajatim.com) – Aksi nekat pencuri menyasar peralatan vital pemantau aktivitas Gunung Kelud. Sejumlah perangkat canggih milik Badan Geologi yang terpasang di Stasiun Jura, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, raib digondol maling. Tak tanggung-tanggung, kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp650 juta.

    Satreskrim Polres Blitar kini tengah bergerak cepat melakukan penyelidikan setelah menerima laporan resmi dari petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Gunung Kelud, Budi Prianto, pada Rabu (10/9/2025) malam.

    “Benar, kami telah menerima laporan resmi terkait kasus pencurian dengan pemberatan ini. Tim kami sedang melakukan penyelidikan di lapangan,” ujar Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, saat dikonfirmasi pada Kamis (11/9/2025).

    Berawal dari Sambaran Petir

    Ipda Putut menjelaskan, kronologi peristiwa ini bermula dari insiden alam. Pada 7 Juli 2025, sensor kegempaan di Stasiun Jura yang berada di tengah kawasan hutan lindung Perhutani, dilaporkan mati total akibat tersambar petir.

    “Sejak saat itu, peralatan di stasiun tersebut tidak berfungsi. Pihak pelapor kemudian menunggu instruksi dari kantor pusat Badan Geologi di Bandung untuk penanganan lebih lanjut,” terang Putut.

    Setelah menunggu arahan, tim pusat menginstruksikan agar seluruh peralatan dievakuasi untuk diperiksa dan diperbaiki. Rencana evakuasi sempat dijadwalkan pada 16 Agustus 2025, namun karena satu dan lain hal, rencana tersebut terpaksa ditunda.

    Pintu Dibobol, Peralatan Senilai Ratusan Juta Lenyap

    Tim dari pos pengamatan akhirnya kembali mendatangi lokasi pada Senin (8/9/2025) untuk melaksanakan evakuasi. Namun, mereka dikejutkan dengan kondisi rumah tempat penyimpanan alat yang sudah dalam keadaan terbongkar.

    “Saat tim tiba di lokasi, mereka mendapati pintu rumah alat sudah terbuka dengan kondisi engsel rusak. Setelah dicek, sejumlah peralatan penting di dalamnya telah hilang,” lanjut Putut.

    Para pelaku diduga membobol paksa bangunan dan memotong kabel-kabel untuk mengambil perangkat berharga tersebut. Total kerugian yang dilaporkan mencapai angka fantastis.

    “Kerugian akibat pencurian tersebut diperkirakan mencapai Rp650 juta,” tegasnya.

    Adapun rincian peralatan vital yang dicuri antara lain:

    1 unit Logger Gnss Leica GR 30
    1 unit sensor kegempaan Guralph Certimus CERT-7768
    6 unit aki Panasonic
    1 unit Switch hub moxa
    1 unit DC-DC Voltage Converter
    Satu set kabel grounding, penangkal petir, dan panel surya

    Kepolisian kini tengah memburu pelaku dan mengimbau masyarakat yang memiliki informasi sekecil apa pun terkait kasus ini untuk segera melapor. Pencurian ini tidak hanya menyebabkan kerugian materiil, tetapi juga berpotensi mengganggu fungsi pemantauan salah satu gunung api paling aktif di Jawa Timur. [owi/beq]

  • Polisi Amankan Dua Pemuda Pelaku Vandalisme di Kota Pasuruan

    Polisi Amankan Dua Pemuda Pelaku Vandalisme di Kota Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Aksi vandalisme dengan tulisan provokatif di sejumlah sudut Kota Pasuruan akhirnya berhasil diungkap aparat kepolisian. Dua pemuda berinisial BS (22) dan AM (25) diduga sebagai pelaku setelah penyelidikan intensif dilakukan.

    Keduanya ditangkap di rumah masing-masing pada Rabu (10/9/2025) malam. Penangkapan ini sekaligus menjawab keresahan masyarakat yang merasa terganggu dengan maraknya coretan liar.

    Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, membenarkan pengamanan terhadap kedua pemuda tersebut. “Pelaku kami amankan tadi malam di rumahnya masing-masing,” tegasnya pada Kamis (11/9/2025).

    Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya tiga kaleng cat pilok, sepeda motor, dan pakaian yang dipakai saat melakukan aksi.

    Kasus ini terungkap berkat laporan warga yang mencurigai gerak-gerik kedua pelaku. Rekaman CCTV di beberapa lokasi turut memperkuat bukti hingga polisi bisa melacak perjalanan mereka sampai ke rumah.

    Iptu Choirul menambahkan bahwa motif pelaku masih dalam pendalaman. “Saat ini kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polres Pasuruan Kota. Kami juga masih mendalami motif mereka melakukan vandalisme,” jelasnya.

    Tulisan “Police Killed People” yang mereka buat ditemukan di enam titik berbeda di Kota Pasuruan. Lokasinya meliputi Jalan Soekarno-Hatta, Ruko Cemara, Pasar Besar, Klenteng, dan Gedung Pancasila.

    Dinas terkait bergerak cepat membersihkan seluruh coretan agar tidak menimbulkan keresahan. Sejumlah dinding yang dicoret kini sudah kembali bersih seperti semula.

    Masyarakat diminta tetap waspada dan segera melapor jika menemukan aksi serupa. Dengan demikian, ruang publik di Kota Pasuruan bisa tetap terjaga keindahan dan ketertibannya.

    Kasus ini menjadi peringatan bahwa vandalisme bukan sekadar coretan, tetapi tindakan melanggar hukum. Polisi menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang mencoba merusak ketertiban kota dengan cara serupa. (ada/but)

  • Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Se-Sulsel: Deteksi Dini dan Dialog Jadi Kunci Cegah Kerusuhan

    Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Se-Sulsel: Deteksi Dini dan Dialog Jadi Kunci Cegah Kerusuhan

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan pentingnya kewaspadaan aparat pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas keamanan di Sulawesi Selatan. Hal ini ia sampaikan dalam rapat bersama seluruh kepala daerah di Aula Asta Cita, Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (11/9/2025).

    Dalam kesempatan itu, Tito menyinggung peristiwa anarkis yang sempat terjadi hingga memakan korban jiwa. Ia menilai ada pelajaran penting yang harus diambil agar kejadian itu tidak terulang.

    “Belajar dari pengalaman kemarin, pendekatan kepada tokoh masyarakat dan semua elemen harus lebih diperkuat. Deteksi intelijen juga harus tajam untuk membaca potensi gangguan kamtibnas,” ujar Tito.

    Menurutnya, pencegahan jauh lebih baik ketimbang menunggu situasi memanas. Meski begitu, ia menekankan bahwa jika kerusuhan terlanjur pecah, pemerintah wajib bergerak cepat melakukan tiga langkah utama.

    “Yang pertama rehabilitasi korban, baik yang wafat maupun luka. Kedua rekonstruksi sarana yang rusak. Ketiga adalah memperkuat dialog agar ketegangan sosial tidak berulang,” paparnya.

    Tito mengingatkan, selain mengatasi masalah pasca-kerusuhan, pemerintah daerah juga harus fokus pada program-program yang berpihak pada rakyat, mulai dari membuka lapangan kerja hingga menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

    “Dialog-dialog haru terus dilakukan, program yang pro kepada rakyat, mulai dari membuka lapangan kerja, kemudian menghidupkan swasta, menjaga inflasi agar barang-barang rakyat tetap terjaga baik, terjaga oleh masyarakat,” pungkasnya. (Wahyuni/Fajar)

  • Infrastruktur Politik Dipotong Prabowo, Jokowi Harus Berpikir Keras Capreskan Gibran

    Infrastruktur Politik Dipotong Prabowo, Jokowi Harus Berpikir Keras Capreskan Gibran

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik dan ekonomi, Heru Subagia, menyebut bahwa pencopotan Budi Arie Setiadi dari jabatan Menteri Koperasi tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik di lingkaran Istana.

    Dikatakan Heru, langkah itu sekaligus menjadi sinyal akhir dari dominasi relawan militan Jokowi di pemerintahan Prabowo-Gibran.

    “Saya mengatakan bahwa Budi Arie adalah portofolio terakhir relawan militan Jokowi harus habis dan dipaksa mundur oleh Prabowo,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Kamis (11/9/2025).

    Ia menyinggung permintaan Budi Arie terkait tambahan anggaran sebesar Rp7,6 triliun di Kementerian Koperasi.

    Menurut Heru, usulan itu lebih sarat kepentingan politik dibanding murni program pemberdayaan koperasi desa.

    “Pada dasarnya permintaan ini sepenuhnya permintaan infrastruktur politik dibandingkan betul-betul pencapaian yang diarahkan untuk Koperasi Desa,” tegasnya.

    Heru menilai, langkah Budi Arie membangun koperasi tak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai Ketua Projo yang berafiliasi dengan Jokowi dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

    “Dengan kata lain, membangun infrastruktur koperasi berarti juga membangun infrastruktur relawan Projo dan parpol dalam hal ini PSI. Ini menjadi langkah strategis Prabowo langsung memotong apa yang dilakukan Budi Arie,” jelasnya.

    Kata Heru, keputusan Prabowo mencopot Budi Arie sekaligus menandai runtuhnya pengaruh relawan Jokowi.

    “Dengan adanya portofolio Budi Arie ditendang dari Kementerian Koperasi, berakhir sudah dominasi dan juga keterlibatan politik relawan Jokowi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Secara kolektif dukungan sayap militan Jokowi sudah ambruk,” tukasnya.

  • Bugar Banget! Kak Seto Masih Kuat Naik Gunung di Usia 74 Tahun

    Bugar Banget! Kak Seto Masih Kuat Naik Gunung di Usia 74 Tahun

    Jakarta

    Psikolog anak Seto Mulyadi atau lebih dikenal sebagai Kak Seto berhasil mendaki Gunung Prau, Jawa Tengah, di usia 74 tahun. Kegiatan ini dilakukan untuk merayakan ulang tahunnya.

    Ternyata, ada rahasia di balik kesuksesan Kak Seto bisa sampai puncak gunung tanpa ada cedera. Salah satunya adalah berlatih kekuatan kaki.

    “Jadi yang paling mudah saya itu bergerak. Kalau misalnya hujan atau pas lagi keluar kota, saya kan nggak sempat lari pagi,” terang Kak Seto saat ditemui di gedung Trans TV, Rabu (10/9/2025).

    “Saya melompat 100 kali saja. Melompat begini (sambil mempraktikkannya), murah meriah,” sambungnya.

    Menurut Kak Seto, latihan mudah dan ringan itulah yang membuatnya tetap kuat saat naik maupun turun dari gunung. Tak hanya kakinya, latihan yang dilakukannya itu juga dianggap menjadi pelindung lututnya dari rasa sakit.

    “Akhirnya kaki tetap terjaga dan lutut juga, sehingga ya satu-satunya ya Alhamdulillah sampai sekarang nggak sakit-sakit. Mau lari kenceng, mau naik gunung, mau apa nggak ada masalah,” jelasnya.

    Meski Kak Seto mampu menaklukkan Gunung Prau, ia tetap didampingi oleh anak-anaknya. Selain usianya yang sudah 74 tahun, ini merupakan pengalaman pertama Kak Seto mendaki gunung.

    Sebab, biasanya kalau jalan-jalan ke gunung ia dan keluarga naik mobil. Hal itu sudah dianggap sangat biasa.

    “Tapi, kalau jalan kaki mendaki gunung sampai setinggi sekitar 2.5000 meter, memang baru pertama kali,” tuturnya.

    Kak Seto mengungkapkan kekhawatiran kedua anaknya. Sebab, naik gunung bisa saja berbahaya, entah jalurnya yang sulit maupun licin.

    Meski begitu, kedua anaknya tetap mendampingi Kak Seto sampai puncak Gunung Prau.

    “Alhamdulillah, kayaknya bisa sampai puncak. Dan begitu turun juga dalam keadaan fit dan tetap nggak ada luka apa-apa, sakit, dan sebagainya,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kak Seto Usul Militer Main ke Sekolah untuk Bangun Rasa Cinta Tanah Air”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama sepekan ke depan hingga 17 September 2025.

    Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menjelaskan, bencana hidrometeorologi ini dipicu adanya gangguan gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (11/9/2025).

    Menurut Taufiq, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat muncul bersamaan dengan turunnya hujan di sejumlah daerah Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    “Hidrometeorologi meliputi hujan sedang – lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es hingga 17 September 2025,” jelasnya.

    Taufiq juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan topografi curam. Menurutnya, kawasan bergunung dan tebing rawan terdampak bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.

    “Wilayah dengan topografi curam, bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem,” tutupnya. [ram/beq]

  • NASA Umumkan Temukan Tanda Kehidupan di Mars!

    NASA Umumkan Temukan Tanda Kehidupan di Mars!

    Jakarta

    NASA merilis pengumuman misterius di mana pihaknya mengklaim telah menyaksikan ‘tanda kehidupan paling jelas yang pernah ditemukan di Mars‘. Pengumuman ini datang dari tim rover Perseverance yang memang berkeliling di Planet Merah.

    “Selama 30 tahun terakhir, NASA telah menjelajahi Mars. Dan dalam eksplorasi itu, kami mencari tanda-tanda kehidupan, kami mencari air,” ujar Administrator NASA Sean Duffy dalam konferensi pers.

    Melansir IFLScience, pada masa lalu, kemungkinan tanda kehidupan di luar Bumi bisa dibantah oleh komunitas ilmiah. Biasanya, tanda tersebut disingkirkan sebagai bukti kehidupan karena sebenarnya tanda tersebut disebabkan/diciptakan oleh suatu hal lain.

    Akan tapi, nampaknya ini tidak berlaku untuk temuan terbaru NASA.

    “Setahun yang lalu, kami menemukan sebuah sampel. Kami pikir kami telah menemukan apa yang kami yakini sebagai tanda-tanda kehidupan mikroba di permukaan Mars. Jadi, kami menyerahkannya kepada rekan-rekan ilmuwan kami untuk melakukan uji tekanan, menganalisisnya, dan bertanya, ‘Apakah kami benar, apakah kami pikir ini tanda-tanda kehidupan purba di Mars?’”, Duffy bertanya-tanya.

    Setelah peninjauan selama setahun, para ilmuwan kembali dan memberikan jawaban di luar dugaan. Mereka mengaku tidak dapat menemukan penjelasan lain soal sampel terbaru yang diserahkan.

    “‘Dengar, kami tidak dapat menemukan penjelasan lain. Ini bisa jadi merupakan tanda kehidupan paling jelas yang pernah kami temukan di Mars’,” begitu kata rekan ilmuwan.

    Associate Administrator Nicky Fox menambahkan bahwa temuan ini sangat menggembirakan. Dalam radius 10 tahun cahaya dari Bumi, setidaknya terdapat 400 planet yang diketahui. Artinya, ada kemungkinan, bahkan ada yang menyebutnya probabilitas, adanya kehidupan di luar Bumi.

    “Termasuk mungkin kehidupan cerdas yang kompleks,” ungkap Nicky Fox.

    “Hari ini, kami sungguh menunjukkan kepada Anda bagaimana kami selangkah lebih dekat untuk menjawab salah satu pertanyaan terdalam umat manusia, yaitu, apakah kita benar-benar sendirian di alam semesta?” imbuhnya.

    Sambil menunjukkan gambar bintik-bintik yang ditemukan pada batu di batu lumpur di ‘Air Terjun Cheyava’ Mars, Fox mengatakan bahwa para ilmuwan langsung tahu bahwa itu menarik.

    “Kami belum pernah melihat hal seperti itu sebelumnya di Mars, dan kami membicarakannya musim panas lalu. Mereka telah melakukan analisis pada bintik-bintik macan tutul ini, dan kami, Anda tahu, kami pikir bintik-bintik itu mungkin terbentuk oleh semacam kehidupan purba. Penemuan oleh penjelajah Perseverance kami yang luar biasa ini adalah yang paling mendekati penemuan kehidupan purba di Mars,” tandasnya.

    (ask/ask)

  • Dampak Banjir Lahar Semeru, Jembatan Rusak dan Siswa SD di Lumajang Tak Bisa Sekolah

    Dampak Banjir Lahar Semeru, Jembatan Rusak dan Siswa SD di Lumajang Tak Bisa Sekolah

    Lumajang (beritajatim.com) – Kerusakan jembatan limpas di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akibat banjir lahar Semeru, membuat aktivitas belajar anak-anak ikut terganggu. Jembatan yang menjadi akses utama warga itu rusak diterjang banjir pada Selasa (9/9/2025).

    Bagian yang rusak berada di ujung jembatan menuju Dusun Sumberlangsep, menyebabkan 137 kepala keluarga (KK) di seberang Sungai Regoyo terisolir hingga Kamis (11/9/2025). Kondisi ini kian sulit karena banjir lahar sering terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan Gunung Semeru.

    Akibatnya, banyak anak Dusun Sumberlangsep tidak bisa berangkat sekolah. Salah satunya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jugosari 3, tempat 40 siswa berasal dari dusun tersebut. Kepala Sekolah SDN Jugosari 3, Yulianti, menjelaskan dari total 86 siswa, hanya 21 yang hadir saat banjir melanda, Rabu (10/9/2025).

    “Ini kalau dari Dusun Sumberlangsep ada 40 siswa, mereka tidak bisa hadir karena ada banjir. Selain itu, cuaca juga hujan, itu cukup beresiko ditambah jembatan limpas juga rusak,” kata Yulianti, Kamis (11/9/2025).

    Untuk menyiasati keadaan, pihak sekolah memberikan dispensasi berupa pembelajaran daring bagi siswa yang tidak bisa hadir. Selain itu, jam sekolah dipersingkat karena kondisi cuaca yang kurang mendukung.

    “Sebagai keringanan, yang tidak bisa masuk sekolah kami berlakukan belajar via daring. Untuk jam pulang sekolah juga dimajukan dari jam 12 menjadi jam 10 siang karena cuaca yang tidak memungkinkan demi keamanan para siswa,” imbuh Yulianti.

    Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan banjir lahar Gunung Semeru terjadi ketika hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah Lumajang. Sebelumnya, getaran banjir bahkan sempat tercatat mencapai amplitudo maksimal (Amak) 10 milimeter. [has/beq]

  • Direktur Teknik Jawab Kelanjutan Nasib Mees Hilgers di FC Twente

    Direktur Teknik Jawab Kelanjutan Nasib Mees Hilgers di FC Twente

    JAKARTA – Mees Hilgers saat ini masih berseragam FC Twente, menyusul kegagalannya melakukan perpindahan ke Ligue1, Stade Brest. Kelanjutan soal rencana kepindahannya pun masih tanda tanya.

    Sebelumnya, Mees tinggal selangkah lagi bergabung Stade Brest pada pekan lalu. Namun, kurangnya waktu untuk melakukan tes medis membuat kepindahan pemain berdarah Indonesia itu urung terjadi.

    Di tengah situasi itu, Mees tetap punya keinginan untuk hijrah dari klubnya saat ini. Soal itu, Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer, mengaku pihaknya telah berupaya sepanjang musim panas untuk menjual sang bek yang kontraknya di Enschede memang akan berakhir di pengujung musim ini.

    “Belum ada solusi. Namun, masih ada beberapa aktivitas seputar Mees. Beberapa hal masih memungkinkan di beberapa negara.”

    “Kita lihat saja perkembangannya dalam beberapa minggu mendatang. Jika tidak ada perkembangan lain yang terjadi, maka kami akan memiliki bek tengah tambahan. Tentu saja itu bisa diatasi,” kata Jan Streuer dikutip dari Voetbal International, Kamis, 11 September 2025.

    FC Twente telah meminjamkan bek tengah Alec van Hoorenbeeck ke Heracles Almelo. Kini materi bek tengah Twente menyisakan Robin Propper, Max Bruns, Stav Lemkin, dan Ruud Nijstad, yang dipromosikan dari akademi muda.

    “Situasi saat ini, tiga ditambah satu pemain muda. Itu agak berisiko. Dengan Mees, jumlahnya menjadi empat ditambah satu pemain muda. Hal itu tidak buruk,” kata Streuer.

    Streuer mengatakan pihaknya akan mendesak perpanjangan kontrak untuk mencegah Mees Hilgers pergi dengan status bebas transfer.

    “Kami harus membicarakannya dengannya. Namun, mari kita tunggu dan lihat dalam beberapa minggu mendatang,” ucap Streuer.