Blog

  • Ahli Jiwa Sebut Tren Kesepian Mulai ‘Hantui’ Warga RI, Ancam Kesehatan Mental

    Ahli Jiwa Sebut Tren Kesepian Mulai ‘Hantui’ Warga RI, Ancam Kesehatan Mental

    Jakarta

    Ancaman kesepian semakin nyata. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan risiko di balik kesepian tidak hanya berdampak pada psikis dan potensi penyakit tertentu, tetapi juga bisa memperpendek usia harapan hidup.

    Seseorang yang tak lagi memiliki kontak sosial, lingkungan dekat, serta merasa kerap terabaikan, bisa berakhir dalam keterpurukan serta rasa putus asa. Bahkan fatalnya memilih melukai diri dan mengakhiri hidup. Hal ini menjadi bukti kesepian bukan sekadar kondisi emosional.

    Antara tahun 2014 dan 2019, kesepian dikaitkan dengan lebih dari 871.000 kematian per tahun, setara dengan 100 kematian per jam. Tren meninggal dalam kesepian juga belakangan mulai dilaporkan negara-negara maju Jepang hingga Korea Selatan.

    Tren kesepian juga mengintai generasi muda. Bagaimana dengan Indonesia?

    dr Albert Maramis SpKJ dari Perhimpunan Dokter Kesehatan Jiwa Indonesia menyebut tren kesepian belakangan memang kerap dilaporkan. Dari hasil konsultasi lima tahun terakhir, keluhan akan kesepian semakin banyak tercatat.

    “Di awal-awal saya praktik nggak ada laporan demikian,” tegasnya dalam webinar di Jakarta Selatan, Rabu (10/10/2025).

    “Sementara di 5 tahun terakhir banyak yang mengeluh kesepian, bisa saja mulai ada keterbukaan, tetapi mungkin juga bukan karena itu,” lanjutnya.

    Meski pemicu pasti kemunculan semakin banyak kasus kesepian belum bisa dipastikan, hal yang menurutnya bisa dipelajari adalah membekali anak-anak dengan ‘self regulation’.

    “Atau memenuhi kebutuhan diri sendiri, tanpa harus bergantung kepada orang lain,” sorotnya sembari menekankan demi meminimalisir dampak.

    Negara disebutnya perlu ikut berperan dalam mengawal kesejahteraan masyarakat untuk menghindari tren yang lebih dulu dilaporkan Jepang, yakni meninggal dalam kesepian. Mengingat, survei kesejahteraan atau kebahagiaan warga negara Indonesia, belum mencapai indikator terbaik.

    “Memang agak mengherankan melihat kesepian ini tetapi secara umum orang perlu belajar untuk menghadapi kesendiriannya,” sebut dia.

    Salah satu yang juga bisa dilakukan adalah memperbanyak aktivitas positif, tidak harus selalu produktif, tetapi minimal memiliki kegiatan yang bisa dinikmati.

    “Kegiatan yang harus dinikmati, apapun itu, karena secara konkret secara realistis kita perlu menyadari ketergantungan kita terhadap orang lain nggak bisa harus 100 persen,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Nggak Ada Drama: Transfer Malam Tetap Aman Sama DANA! – Page 3

    Nggak Ada Drama: Transfer Malam Tetap Aman Sama DANA! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pernah dengar mitos kalau transfer malam-malam uang bisa ‘nyangkut’ sampai pagi? Banyak orang masih percaya kalau jam transfer berpengaruh pada lancarnya transaksi. Faktanya, bukan soal siang atau malam, tapi ada banyak faktor lain yang bisa bikin transaksi pending.

    Di era serba digital, transfer uang sekarang bisa dilakukan kapan saja, bahkan cuma dalam hitungan detik. Tapi, kok bisa ya, transaksi yang kelihatannya simpel malah tiba-tiba pending? Padahal teknologi udah canggih, aksesnya juga makin gampang.

    Ada hal-hal di balik layar yang sering nggak disadari, bikin proses yang harusnya instan jadi melambat. Jadi penasaran, sebenarnya apa sih yang terjadi di balik proses itu? Makanya, penting banget buat paham cara kerjanya biar nggak panik dan tahu langkah tepat kalau hal ini terulang lagi. Jadi, apa saja sih faktor yang bikin transfer uang bisa ‘nyangkut’?

  • Menkeu Pastikan Transfer ke Daerah Tak Lagi Dipotong di RAPBN 2026
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        11 September 2025

    Menkeu Pastikan Transfer ke Daerah Tak Lagi Dipotong di RAPBN 2026 Nasional 11 September 2025

    Menkeu Pastikan Transfer ke Daerah Tak Lagi Dipotong di RAPBN 2026
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan tidak lagi memotong anggaran transfer ke daerah (TKD) dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
    Sementara untuk penambahan transfer ke daerah, masih harus didiskusikan dengan DPR RI.
    Saat itu, proses pembahasan anggaran tahun depan masih terus berlangsung.
    “Apakah ada dana tambahan ke daerah atau tidak? Kalau ada, berapa? Itu yang kita hitung. Belum tahu. Masih kita diskusikan dengan DPR. Kita enggak akan memotongkan lagi,” kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).
    Purbaya menuturkan, pihaknya bakal cenderung menjalankan kebijakan fiskal yang mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya lewat pengalokasian transfer ke daerah.
    Begitu pun mendorong belanja pemerintah lebih banyak.
    “Bisa dua-duanya. Bisa itu dan yang penting adalah penyerapan anggarnya lebih baik dan manajemen cash-nya lebih baik, sehingga tidak mengganggu kondisi limitasi sistem keuangan kita,” beber dia.
    Di sisi lain, ia mengungkapkan bakal mengalihkan dana sekitar Rp 200 triliun dari total Rp 425 triliun milik pemerintah yang mengendap di Bank Indonesia (BI) kepada perbankan.
    Adapun dana Rp 425 triliun itu merupakan hasil pungutan pajak dan sumber lainnya.
    Presiden Prabowo, kata dia, sudah menyetujui mekanisme itu agar bank mampu menyalurkan kredit sehingga ekonomi berjalan.
    “Sudah, sudah setuju. Itu jadi sistemnya bukan saya ngasih pinjaman ke bank dan lain-lain. Ini seperti Anda naruh deposito di bank, kira-kira gitu kasarnya. Nanti penyalurannya terserah bank. Tapi kalau saya mau pakai, saya ambil,” ucap Purbaya.
    “Jadi uangnya betul-betul ada sistem perekonomian, sehingga ekonominya bisa jalan,” imbuh dia.
    Purbaya tidak memungkiri, pengalihan dana ke perbankan membuat bank terpaksa harus menyalurkan kredit.
    Ia pun tidak takut terhadap inflasi tinggi jika mekanisme ini dijalankan.
    “Inflasi terjadi kalau pertumbuhannya di atas laju pertumbuhan potensial. Kita 6,5 (persen) atau lebih. Kita masih jauh dari inflasi. Jadi kalau saya injek stimulus ke perekonomian, harusnya kalau ekonominya masih di 5 persen, masih jauh dari inflasi. Itu yang disebut
    demand for inflation
    ,” jelas Purbaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Emas Pegadaian Hari Ini 11 September 2025: Antam, Galeri24 dan UBS Kompak Turun – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Hari Ini 11 September 2025: Antam, Galeri24 dan UBS Kompak Turun – Page 3

    Sebelumnya, harga emas bertahan mendekati level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu, 10 September 2025. Kenaikan harga emas itu didorong oleh harapan the Federal Reserve (the Fed) akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan pekan depan.

    Sentimen lainnya yakni data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Seiring hal itu, harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD 3.645,96 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi di USD 3.673,95 pada Selasa pekan ini.

    Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember bertambah 0,1% menjadi USD 3.685,9.

    Harga produsen AS secara tak terduga turun pada Agustus, tertekan oleh penurunan biaya jasa, menurut data Departemen Tenaga Kerja.

    “Pelemahan lebih lanjut dalam data AS akan terus mendukung harga emas mengingat lebih dari dua pemangkasan suku bunga mungkin akan terjadi sebelum tahun ini berakhir,” kata Analis pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada.

     

     

  • Detik-Detik Politisi AS Tewas Ditembak di Leher saat Pidato di Kampus

    Detik-Detik Politisi AS Tewas Ditembak di Leher saat Pidato di Kampus

    Charlie Kirk melempar topi ke arah kerumunan dan menyapa massa sesaat sebelum ditembak saat acara pidato di Universitas Utah Valley, Orem, Utah, Rabu (10/9/2025). Tokoh muda berusia 31 tahun itu tewas seketika ketika tengah berbicara di hadapan mahasiswa. Dikenal dekat dengan Partai Republik dan Presiden Donald Trump, ia saat itu sedang berinteraksi dan menjawab pertanyaan para peserta.(Trent Nelson/The Salt Lake Tribune via REUTERS)

  • Kebutuhan AI Bikin Data Center Makin Penting untuk Indonesia

    Kebutuhan AI Bikin Data Center Makin Penting untuk Indonesia

    Jakarta

    Artificial Intelligence (AI) makin banyak dipakai di Indonesia. Kebutuhan membuat solusi AI membuat data center semakin penting di Tanah Air.

    Sejak Mei 2025, ada lagi data center baru di Indonesia yaitu JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX) di Kuningan Barat, Jakarta Selatan dekat dengan Gedung Cyber 1. Ini adalah data center milik Equinix Indonesia, yang AI-Ready dan punya keunggulan interkoneksi.

    detikINET pun berkesempatan berkunjung ke data center ini pada Senin, 8 September 2025. Ini adalah gedung 8 lantai dengan kapasitas 1.600 kabinet dan 5.300 m² ruang kolokasi.

    Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee menjelaskan JK1 adalah data center yang sejak awal disiapkan untuk beban kerja AI. Pembangunan Fase I adalah 2 data hall di 2 lantai, 2,4 megawatt dan 550 kabinet dengan pendingin air cooling untuk kebutuhan beban kerja AI.

    “Nanti di Fase II kita akan implementasikan liquid cooling, itu untuk AI workload yang jauh lebih advance,” ujarnya.

    Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee Foto: Equinix Indonesia

    Pihaknya kata Haris, berkomitmen untuk bisa membawa teknologi terbaru data center ke Indonesia yaitu liquid cooling. Secara sederhana, prinsip liquid cooling adalah jalur air yang mendinginkan setiap rak yang ada di data center.

    Haris mengatakan tren AI membuat keberadaan data center semakin penting termasuk di Indonesia. Terjadi percepatan penggunaan AI untuk berbagai hal, yang pada kaitannya akan membutuhkan adanya data center.

    “Sekarang kita lihat kebanyakan AI masih di tahap LLM (Large Language Model) atau chat. Ke depannya kita bisa lihat ada kemungkinan penggunaan lebih banyak lagi,” jelas Hari.

    Penggunaan AI yang lebih advance di Indonesia kata Haris akan membutuhkan GPU yang jauh lebih besar dan lebih berat. Dampaknya, data center sudah pasti akan memakai power yang lebih tinggi dan juga pasti akan lebih panas.

    “Jadi kita akan perlu liquid cooling itu,” ujar Haris.

    Equinix Indonesia untuk itu memperhatikan betul soal efisiensi energi dan prinsip keberlanjutan untuk data center mereka. JK1 dirancang untuk mencapai efisiensi penggunaan energi (PUE) rata-rata sebesar 1,41 pada kondisi beban penuh. Fasilitas ini akan dioperasikan secara efisien sesuai dengan standar A1A yang diakui secara global dari American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE).

    Haris pun menegaskan JK1 memiliki reliabilitas tinggi dengan up time mencapai 99,9999%. Mereka punya sistem berlapis untuk memastikan data center mereka tidak pernah mati listrik. Mereka antara lain punya back up power berupa 4 generator 2.000 kVA.

    Tidak ketinggalan soal talenta digital untuk data center JK1. Kata Haris saat ini JK1 dioperasikan oleh 20 orang sejak diresmikan bulan Mei 2025.

    “Memang mau cari talenta digital di Indonesia terutama untuk digital infrastructure atau data center nggak gampang. Sangat sedikit di Indonesia,” kata Haris.

    Equinix Indonesia berharap ke depan mereka bisa bekerja sama dengan universitas untuk sama-sama menyiapkan talenta digital data center. Mereka berencana untuk memperluas bangunan JK1. Dalam kapasitas penuh di masa depan, data center JK1 kata Haris akan butuh sampai 50 orang untuk operasional. Sementara untuk proses konstruksi dan desain, sudah ada ratusan SDM yang dipekerjakan.

    Data center JK1 dioperasikan oleh 20 talenta digital Foto: Equinix Indonesia

    Terbaru, Equinix Indonesia sedang menjajaki kerjasama dengan sejumlah pihak yang ingin mengembangkan solusi AI. Mereka pasti akan membutuhkan keberadaan data center untuk melatih solusi AI yang akan disiapkan.

    “Kita sekarang lagi dalam proses untuk memampukan mereka untuk bisa membuat solusi (AI-red) di atas infrastrukturnya kita. Kita berharap bisa membuat suatu solusi yang sangat relevan untuk konsumen-konsumen kita di Indonesia yang bisa pakai private cloud AI di Equinix,” papar Haris.

    Haris mengatakan pengembangan AI di Indonesia pasti butuh kolaborasi. Data center JK1 milik Equinix Indonesia membuka diri sepenuhnya untuk ruang kolaborasi itu.

    “Tidak ada satupun perusahaan yang bisa sendirian mengerjakan AI. Sudah pasti ada spesialisasinya. Yang masuk akal adalah kita harus berkolaborasi. Kita harus bikin ekosistem partner,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (fay/fyk)

  • Di Ajang SAFE 2025, Pertamina Tegaskan Strategi Menuju Energi Hijau dan NZE – Page 3

    Di Ajang SAFE 2025, Pertamina Tegaskan Strategi Menuju Energi Hijau dan NZE – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mendorong keberlanjutan melalui target Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.

    Hal ini disampaikan Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, ketika hadir sebagai pembicara dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 di Jakarta, Rabu, 10 September 2025.

    Dalam paparannya, Oki menjelaskan berbagai langkah konkret Pertamina dalam mempercepat transisi menuju energi bersih, seraya memastikan ketahanan energi tetap terjaga. Ia menyebut Pertamina mengusung konsep Dual Growth Strategy, yang mencakup dua fokus utama: memperkuat bisnis inti dan mengurangi ketergantungan impor energi, serta mengembangkan portofolio energi rendah karbon.

    “Di satu sisi Pertamina ingin impor berkurang, sehingga ketahanan energi semakin kuat dengan memaksimalkan bisnis eksisting seperti produksi migas, produksi dan distribusi BBM, LPG, dan sebagainya. Di sisi lain, kami mengembangkan bisnis rendah karbon untuk menjawab kebutuhan global dalam menekan emisi,” jelas Oki.

     

    Guna mewujudkan hal itu, lanjutnya, Pertamina menggulirkan 10 Sustainability Focus. Mulai dari pengurangan emisi, perlindungan lingkungan, pengembangan teknologi hijau, hingga inovasi menuju ekonomi hijau.

    “Alhamdulillah hasilnya sangat positif. Saat ini Pertamina dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terintegrasi terbaik di dunia menurut lembaga pemeringkat ESG, Sustainalytics. Namun, kami tidak berhenti sampai di situ,” tambahnya.

    Lebih lanjut Oki menuturkan, inovasi yang digulirkan diantaranya dengan memproduksi bahan bakar ramah lingkungan. Pertamax Green 95, yakni bahan bakar ramah lingkungan dengan nilai oktan tinggi dan kandungan sulfur rendah. Produk ini dihasilkan melalui pencampuran bensin dengan bioetanol. Saat ini Pertamax Green tersedia di 160 SPBU yang ada di Pulau Jawa.

    Untuk sektor penerbangan, Pertamina juga tengah mengembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar pesawat terbang berbahan nabati. Menurutnya. Indonesia berpotensi menjadi Hub SAF di kawasan Asia. 

    Pertamina juga menargetkan pembangunan kilang hijau yang dapat memproduksi SAF hingga 100 persen, dan diharapkan menjadi pemasok utama SAF bagi negara lain.

    “Salah satu bahan baku yang kami gunakan adalah minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO), yang kemudian diproses di kilang Pertamina seperti Cilacap,” jelas Oki.

    Pertamina juga terus mengembangkan biodiesel B40 berbasis minyak sawit. Serta mengembangkan renewable diesel yang lebih stabil dan bebas sulfur, sehingga bisa menjadi energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

     

    Lebih lanjut Oki mengatakan, Pertamina juga terus mengembangkan listrik hijau dari panas bumi (geothermal), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan biogas. 

    Kapasitas terpasang panas bumi Pertamina saat ini mencapai 727 MW, dan ditargetkan akan double capacity pada 2030. 

    “Dengan potensi 24–26 GW, Indonesia berpeluang menjadi negara terbesar penghasil panas bumi di dunia,” papar Oki.

    Selain itu, Pertamina juga tengah menyiapkan proyek green hydrogen berbasis energi panas bumi melalui elektrolisis air. Di mana saat ini sudah terpetakan potensi klaster hidrogen di Sumatra, Sulawesi, dan Jawa. Pertamina juga mengembangkan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) untuk menekan emisi dari operasi migas. Salah satu proyek potensial ada di Asri Basin, Laut Jawa, dengan kapasitas penyimpanan lebih dari satu gigaton. 

    Oki menegaskan, seluruh langkah ini tidak hanya ditujukan untuk mengurangi emisi global, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengurangi impor, membuka lapangan kerja, serta menciptakan ekosistem energi hijau di Indonesia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina berkomitmen mengembangkan energi hijau di Tanah Air untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan swasembada energi. Dengan berkembangnya energi alternatif ini, masyarakat memiliki beragam sumber energi untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya.

    “Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina mengambil langkah besar untuk terus berinovasi dan mengembangkan berbagai sumber energi baru terbarukan, yang berdampak positif bagi lingkungan serta menggerakan perekonomian nasional,” jelas Fadjar

  • Video: KPK Tahan Anak Eks Gubernur Kaltim Terkait Korupsi Izin Tambang

    Video: KPK Tahan Anak Eks Gubernur Kaltim Terkait Korupsi Izin Tambang

    Jakarta, CNBC Indonesia -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Ketua Kadin Kalimantan Timur Dayang Donna Walfiaries Tania sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait izin usaha pertambangan atau IUP di Kaltim.

    Simak informasi selengkapnyadalam program Property Point CNBC Indonesia, Rabu (10/09/2025).

  • Ketua Komisi XI Beri 5 Saran Buat Menkeu Purbaya, Singgung Pajak-UMKM

    Ketua Komisi XI Beri 5 Saran Buat Menkeu Purbaya, Singgung Pajak-UMKM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Mukhamad Misbakhun, memberikan tanggapan atas pergantian posisi Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati kepada Purbaya Yudhi Sadewa.

    Dia menekankan Menteri Keuangan yang baru memiliki tugas berat untuk segera merespons dan menjawab keresahan publik yang mengemuka dalam aksi demonstrasi beberapa minggu terakhir.

    Menurut Misbakhun, agenda prioritas yang harus dijalankan oleh pimpinan baru di Kementerian Keuangan adalah merumuskan kebijakan yang secara langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Ia menilai bahwa tuntutan publik yang muncul belakangan ini merupakan cerminan dari kondisi ekonomi riil yang dihadapi masyarakat, terutama terkait beban biaya hidup dan keadilan dalam kebijakan fiskal.

    “Kami menyambut kepemimpinan baru di Kementerian Keuangan dan menaruh harapan besar. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan merumuskan ulang kebijakan fiskal agar lebih peka terhadap dinamika sosial-ekonomi di masyarakat,” ujar Misbakhun di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

    Misbakhun pun kembali menekankan bahwa usul penurunan tarif PPN dari 11% menjadi 10%, seperti yang pernah ia sampaikan sebelumnya, memang dapat memberi sedikit ruang bagi konsumsi masyarakat, tetapi kebijakan itu sebenarnya belum cukup. Karena itu, ia merekomendasikan lima langkah alternatif yang dinilainya lebih tepat sasaran untuk menjawab keresahan publik.

    Pertama, Misbakhun menekankan pentingnya memperkuat subsidi pangan dan energi secara tepat sasaran. Ia menilai, subsidi selama ini sering bocor dan tidak sepenuhnya dinikmati kelompok miskin.

    “Subsidi harus jatuh ke tangan yang berhak. Kalau harga beras, minyak goreng, listrik, dan LPG bisa dijaga tetap terjangkau, rakyat kecil akan langsung merasakan manfaatnya,” ujarnya.

    Kedua, Misbakhun menyoroti perlunya memperluas program padat karya serta memberi insentif kepada UMKM. Ia menegaskan penciptaan lapangan kerja baru jauh lebih mendesak daripada sekadar memberi keringanan pajak.

    “UMKM adalah urat nadi ekonomi rakyat. Kalau mereka diberi insentif, tidak hanya daya beli yang terjaga, tapi juga akan tercipta lapangan kerja baru,” jelasnya.

    Ketiga, ia menegaskan bahwa pemerintah harus fokus pada stabilisasi harga pangan dengan memperkuat cadangan nasional dan distribusi logistik. Menurutnya, lonjakan harga beras yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir harus segera dikendalikan. Ia menjelaskan, operasi pasar dan subsidi ongkos angkut dari daerah surplus ke daerah defisit merupakan langkah yang tidak bisa ditunda.

    Rekomendasi keempat adalah penguatan jaring pengaman sosial. Misbakhun mendorong agar bantuan langsung tunai (BLT) fleksibel kembali diaktifkan, karena terbukti efektif saat pandemi COVID-19.

    “BLT yang cepat dan tepat sasaran bisa meredam keresahan sosial. Jangan sampai rakyat menunggu terlalu lama untuk merasakan bantuan,” tegasnya.

    Terakhir, Misbakhun menekankan perlunya reformasi fiskal progresif agar ruang APBN tetap sehat tanpa membebani rakyat kecil. Ia menilai kelompok kaya dan sektor sumber daya alam besar harus berkontribusi lebih besar.

    “Dalam situasi ekonomi yang penuh tekanan, prioritas fiskal negara adalah melindungi konsumsi rakyat kecil. Kontribusi lebih besar semestinya datang dari sektor berkapasitas tinggi, bukan dari wong cilik,” katanya.

    Sebagai Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun menegaskan pihaknya akan terus mendukung dan mengawal program-program strategis pemerintah di sektor perekonomian, agar kebijakan fiskal dan moneter yang diambil pemerintah benar-benar berpihak kepada rakyat kecil.

    “Masyarakat menunggu kepastian keberpihakan negara. Jika daya beli tetap terjaga, keresahan sosial bisa diredam, dan ekonomi pun stabil. Itulah makna dari pesan Bapak Presiden: ben wong cilik iso gemuyu,” tutupnya.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 1
                    
                        Pelindas Affan Kurniawan Lawan Putusan Etik, Ajukan Banding atas Sanksi
                        Nasional

    1 Pelindas Affan Kurniawan Lawan Putusan Etik, Ajukan Banding atas Sanksi Nasional

    Pelindas Affan Kurniawan Lawan Putusan Etik, Ajukan Banding atas Sanksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasus kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas ojek online (ojol) Affan Kurniawan hingga tewas kini memasuki babak baru.
    Dua anggota Korps Brimob Polri yang sebelumnya dijatuhi hukuman etik resmi mengajukan perlawanan.
    Keduanya adalah Komandan Batalyon A Resimen 4 Pasukan Pelopor Korps Brimob, Kompol Cosmas Kaju Gae, serta sopir rantis, Bripka Rohmat.
    Mereka mengajukan banding atas putusan sidang Komisi Kode Etik dan Profesi (KKEP) Polri.
    “Terhadap keputusan sidang KKEP yang telah digelar minggu lalu, keduanya telah mengajukan banding,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Rabu (10/9/2025).
    Cosmas sebelumnya dijatuhi hukuman Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) sebagai anggota Polri.
    Ia dinilai tidak profesional dalam penanganan aksi unjuk rasa pada 28 Agustus 2025 yang berujung tewasnya Affan Kurniawan.
    Majelis etik menyatakan Cosmas terbukti melanggar Pasal 13 ayat (1) PP Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri, yang dikaitkan dengan sejumlah pasal dalam Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan KKEP.
    Putusan sidang KKEP menjatuhkan tiga sanksi, yakni menyatakan perbuatan Cosmas sebagai tercela, penempatan khusus di ruang Patsus Biro Provost Divpropam Polri sejak 29 Agustus hingga 3 September 2025, serta pemecatan tidak dengan hormat dari dinas kepolisian.
    Sementara itu, Bripka Rohmat dijatuhi sanksi demosi selama tujuh tahun.
    Tindakannya dalam insiden rantis yang menewaskan Affan dinyatakan sebagai perbuatan tercela.
    Ia juga diwajibkan menyampaikan permintaan maaf, baik secara lisan di hadapan sidang maupun tertulis kepada pimpinan Polri.
    Selain itu, Rohmat ditempatkan di ruang Patsus Divpropam Polri selama 20 hari, sejak 29 Agustus hingga 17 September 2025.
    Tak berhenti pada dua orang tersebut, Polri juga akan menggelar sidang etik untuk lima anggota Brimob lain yang berada di dalam rantis saat kejadian.
    Mereka adalah Aipda MR, Briptu D, Bripda M, Bharaka J, dan Bharaka YD, seluruhnya berasal dari Satbrimob Polda Metro Jaya.
    Kelima personel ini masuk kategori pelanggaran sedang.
    Namun, Polri belum memastikan kapan sidang etik terhadap mereka akan digelar.
    “Kelima personel (penumpang) lainnya dalam proses pelengkapan berkas perkaranya untuk diselenggarakan pada sidang KKEP berikutnya,” ujar Trunoyudo.
    Tidak hanya proses etik, Cosmas dan Rohmat juga bakal menghadapi proses hukum.
    Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, memastikan Cosmas dan Rohmat akan dipidana karena kasus melindas Affan Kurniawan.
    “Terhadap dua orang yang sudah diberikan putusan etik itu selanjutnya akan diambil satu langkah hukum pidana,” kata Yusril usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dan Ketua Lembaga/Komisi di Kemenko Kumham, Senin (8/9/2025).
    “Jadi kalau kemarin saya mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan diambil langkah pidana, hari ini dari laporan, dari rapat ini sudah diterima satu laporan dari kepolisian bahwa terhadap dua orang yang tidak profesional itu akan dilanjutkan ke persidangan di peradilan umum dan akan didakwa sebagai pelaku tindak pidana,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.