Blog

  • Gulkarmat Jaktim ingatkan pentingnya jaga instalasi listrik dan gas

    Gulkarmat Jaktim ingatkan pentingnya jaga instalasi listrik dan gas

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengingatkan masyarakat untuk menjaga instalasi listrik dan gas dari potensi kebakaran rumah tangga.

    “Mayoritas penyebab kebakaran masih dari listrik dan gas. Dari data kami, listrik menempati sekitar 50 persen kasus kebakaran,” kata Kepala Sektor Gulkarmat Pulogadung Edi Parwoko usai apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin.

    Edi menyebut, banyaknya kasus terjadi biasanya karena instalasi listrik yang sudah tua, penggunaan kabel bertumpuk, hingga peralatan elektronik yang tidak sesuai standar.

    Sementara pada tabung gas, masalah umumnya muncul akibat selang atau regulator yang tidak terpasang dengan benar.

    “Pemeriksaan sederhana bisa mencegah kebakaran besar. Jangan menunggu sampai ada percikan api atau bau gas baru bertindak,” ujar Edi.

    Dia mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan pengecekan instalasi listrik dan memastikan penggunaan instalasi listrik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

    “Penggunaan listrik itu harus standar SNI. Kalau bebannya besar harus menggunakan kabel besar juga, tidak bisa beban besar dipaksakan dengan kabel kecil. Selain itu, penyambungan kabel juga harus benar,” paparnya.

    Selain korsleting listrik, kebakaran juga kerap dipicu kebocoran tabung gas elpiji, oleh karena itu agar setiap dapur memiliki ventilasi yang memadai.

    “Kalau ada kebocoran gas, sebaiknya ada ventilasi supaya gas bisa langsung keluar, bukan justru masuk ke dalam ruangan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Edi menjelaskan, objek kebakaran yang tercatat bukan hanya rumah tinggal. Beberapa kasus justru terjadi di instalasi listrik luar gedung seperti kabel-kabel internet dan kabel listrik di tiang jalan.

    “Jadi data kebakaran bukan hanya perumahan, tapi seluruhnya. Ada juga kebakaran dari instalasi luar gedung dan bahkan dari tumpukan sampah,” kata Edi.

    Edi berharap, kesadaran masyarakat akan keselamatan semakin meningkat, sehingga angka kebakaran di Jakarta Timur dapat ditekan dari tahun ke tahun.

    Berdasarkan data Gulkarmat Sektor Pulogadung, selama 2023 terdapat 51 kasus kebakaran. Rinciannya, Kayu Putih 12 kasus, Pulogadung (5), Jati (7), Jatinegara Kaum (6), Cipinang (3), Pisangan Timur (3), dan Rawamangun (15).

    Lalu, selama 2024 kasus kebakaran mengalami sedikit kenaikan menjadi 53 kasus dengan rincian Kayu Putih 13 kasus, Pulogadung (7), Jati (5), Jatinegara Kaum (3), Cipinang (2), Pisangan Timur (5), dan Rawamangun (18).

    Awal tahun 2025 hingga saat ini terdapat 34 kasus dengan rincian Kayu Putih 10 kasus, Pulogadung (6), Jati (5), Jatinegara Kaum (1), Cipinang (1), Pisangan Timur (4), dan Rawamangun (7).

    Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) berkomitmen rutin memantau kepemilikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap wilayah sebagai langkah pencegahan risiko kebakaran.

    “Pasti kami akan selalu memonitor setiap minggunya bagaimana perkembangan masyarakat punya APAR itu sudah sejauh mana untuk meminimalkan risiko kebakaran,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin.

    Upaya ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Gubernur Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar).

    Menurut Munjirin, kepemilikan APAR menjadi hal penting karena mampu menekan potensi kebakaran sejak dini.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PGN Genjot Perluasan Jargas di Medan

    PGN Genjot Perluasan Jargas di Medan

    Jakarta

    PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berencana memperluas jaringan gas bumi (jargas) di Medan, Sumatera Utara. Perluasan jargas PGN, salah satunya dilakukan melalui program City Gas Tour 2025 yang digelar PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) hadir di Car Free Day (CFD) Lapangan Merdeka dan Kolam Retensi Martubung, Medan, Minggu (14/9).

    General Manager Sales and Operation Region I PGN, Andi Sangga Prasetia menyampaikan City Gas Tour 2025 hadir di Martubung, Medan, karena wilayah ini telah memiliki jaringan gas bumi (jargas) dan dalam waktu dekat akan melakukan perluasan jaringan yang sudah ada. Program ini hadir mengedukasi masyarakat mengenai pemanfaatan gas bumi rumah tangga (GasKita) yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.

    “Selain sudah ada jaringannya, kami melihat Perumnas Martubung ini cukup padat penduduknya. Di mana segmennya juga sesuai dengan target kami sehingga kami melihat ini sangat potensial,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).

    Andi mengatakan, di Perumnas Griya Martubung, pelanggan jargas sudah mencapai hampir 1.500 rumah tangga.

    “Ada sekitar 1.000 sampai 1.500 rumah tangga yang sudah menjadi pelanggan kami di Martubung. Kami juga sudah mendapatkan keminatan dari warga lainnya dan sebagian besar sudah bersedia, ada sekitar 700 rumah tangga,” ujarnya.

    Jumlah tersebut sudah mencapai lebih dari 50% target pembangunan jaringan gas di Sumatera Utara, yaitu sebanyak 1.250 Sambungan Rumah (SR). Selain wilayah Martubung, PGN juga sangat terbuka bagi masyarakat sekitar yang ingin mendaftar.

    Hendry, salah satu pelanggan yang juga hadir, mengaku sudah lima tahun menggunakan jargas dan puas dengan pelayanan yang diberikan.
    “Banyak kawan dan keluarga yang juga tertarik untuk menggunakan jargas. Saya harap jargas dapat terus diperluas, sehingga semakin banyak yang merasakan pemanfaatannya,” tutupnya.

    Tonton juga video “Anugerah Ekonomi Hijau: PGN hingga Wuling Sabet Kategori Program Ramah Lingkungan” di sini:

    (shc/ara)

  • Citilink Kampanyekan #SiapGerak, Simbol Layanan Penerbangan Optimal

    Citilink Kampanyekan #SiapGerak, Simbol Layanan Penerbangan Optimal

    Jakarta

    Citilink Indonesia resmi meluncurkan kampanye #SiapGerak, sebuah inisiatif kolaborasi dalam memberikan layanan penerbangan yang semakin optimal bagi masyarakat. Upaya ini diiringi dengan peningkatan kualitas layanan demi menghadirkan pengalaman terbang yang aman, nyaman, dan tepat waktu untuk seluruh penumpang.

    Direktur Utama PT Citilink Indonesia Darsito Hendroseputro mengungkapkan kampanye ini menandai momentum penting Citilink setelah mengedepankan konektivitas yang lebih luas dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian bangsa.

    “#SiapGerak adalah simbol kesiapan seluruh elemen Citilink, pesawat siap terbang, kru siap melayani, jaringan rute siap berkembang, dan seluruh sistem siap bergerak bersama. Gerakan ini adalah bentuk komitmen kontribusi kami untuk bergerak maju, bersama, nyata demi melayani penumpang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu, (13/9/2025).

    Citilink #SiapGerak hadir dengan terbang kembali ke rute-rute yang sebelumnya pernah beroperasi. Hal ini juga turut disertai dengan menambah frekuensi pada rute-rute aktif rencana penerbangan ke destinasi baru untuk melengkapi konektivitas antar destinasi dan terbang lebih jauh ke rute internasional melalui penerbangan interline.

    Citilink menegaskan posisinya untuk terus melayani dengan standar terbaik serta merefleksikan kesiapan seluruh insan Citilink dalam memberikan layanan penerbangan yang semakin optimal bagi masyarakat.

    Citilink mengajak para pelanggan untuk turut #SiapGerak dengan menghadirkan promo BetterDeals 9.9 hingga 15 September 2025 dengan menawarkan harga spesial tiket domestik maupun internasional, diskon produk tambahan, serta penawaran khusus member.

    Citilink juga meluncurkan fitur baru di Aplikasi Citilink yakni Catch Flight Deals yang memudahkan pelanggan mencari harga promo tiket dan #SiapGerak ke destinasi-destinasi pilihan. Selain itu, Citilink juga mengajak artist ilustrasi lokal Addy Debil, sebagai pelaku ekonomi kreatif dan meluncurkan edisi khusus produk tempat minum (tumbler) yang berkolaborasi dengan Hydro Flask.Citilink Indonesia resmi meluncurkan kampanye #SiapGerak, sebuah inisiatif kolaborasi dalam memberikan layanan penerbangan yang semakin optimal bagi masyarakat

    Tonton juga video “Promo Citilink Jelang Akhir Tahun, Bisa Dapat Tiket Internasional Rp 10 Ribu” di sini:

    (sls/Citilink)

  • 7
                    
                        Isi Surat Prabowo untuk 5 Menteri yang Kena “Reshuffle”, Ada Sri Mulyani dan Budi Gunawan
                        Nasional

    7 Isi Surat Prabowo untuk 5 Menteri yang Kena “Reshuffle”, Ada Sri Mulyani dan Budi Gunawan Nasional

    Isi Surat Prabowo untuk 5 Menteri yang Kena “Reshuffle”, Ada Sri Mulyani dan Budi Gunawan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto memberikan surat kepada lima menteri Kabinet Merah Putih yang diganti atau terkena
    reshuffle
    (perombakan kabinet pada 8 September 2025.
    Surat itu diserahkan Prabowo melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya kepada lima eks menteri. Di antaranya ada mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan eks Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan.
    Teddy lantas mengunggah momen penyerahan surat tersebut lewat unggahan di akun media sosial Instagram resmi Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet pada Minggu (14/9/2025).

    Sedikit cerita dari minggu lalu. Berjumpa dengan lima menteri Kabinet Merah Putih yang telah menyelesaikan tugas
    ,” tulis Teddy dalam akun Instagramnya, Minggu.
    Dalam keterangan unggahannya, Teddy menuliskan bahwa surat khusus itu ditulis sendiri oleh Presiden Prabowo.

    Pertemuan ini menjadi kesempatan untuk bersilaturahmi sekaligus menyerahkan surat khusus dari Presiden Prabowo Subianto
    ,” kata Teddy.
    Menurut Teddy, surat-surat itu berisi ucapan terima kasih dari Prabowo atas dedikasi kelima menteri selama sekitar 10 bulan menjabat dan menjadi bagian dari Kabinet Merah Putih.

    Surat tersebut disusun langsung oleh Presiden sebagai ungkapan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi besar para menteri bagi negeri, selama menjalankan amanah sebagai bagian dari keluarga Kabinet Merah Putih
    ,” ujar Teddy.
    Bersama keterangan itu, diunggah sejumlah foto yang memperlihatkan momen penyerahan surat oleh Seskab Teddy kepada kelima mantan menteri.
    Dari foto yang diunggah, terlihat lima eks menteri didatangi satu-satu. Kemudian, berfoto bersama dengan Teddy.
    Senyum pun terlihat merekah dari wajah kelima mantan menteri yang mendapatkan surat ucapan terima kasih dari Prabowo tersebut.
    Diketahui, Presiden Prabowo melakukan
    reshuffle
    dengan mengganti lima posisi menteri. Kemudian, melantik empat menteri dan satu wakil menteri (wamen) pada Senin, 8 September 2025.
    Berikut daftar lima Menteri yang dicopot oleh Presiden Prabowo:
    Kemudian, berikut empat menteri dan satu wamen yang dilantik Presiden Prabowo:
    Namun,
    reshuffle
    kedua yang dilakukan Prabowo masih menyisakan pekerjaan rumah. Sebab, hingga 15 September 2025, posisi Menko Polkam dan Menpora masih kosong.
    Meskipun, Prabowo sudah menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim atau sementara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Berhasil Ringkus Sopir Innova Hitam Pelaku Tabrak Lari Pelajar di Mojokerto

    Polisi Berhasil Ringkus Sopir Innova Hitam Pelaku Tabrak Lari Pelajar di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satlantas Polres Mojokerto Kota berhasil mengungkap identitas pengemudi mobil Toyota Kijang Innova nopol W 1307 YA yang terlibat tabrak lari di simpang empat Bentar, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto pada, Minggu (14/9/2025) dini hari. Pengemudi diamankan sekira pukul 20.00 WIB.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Galih Yasir Mubarok mengungkapkan, bahwa setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemeriksaan saksi, hingga menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi, polisi menemukan petunjuk bahwa kendaraan pelaku adalah Toyota Kijang Innova warna hitam.

    “Mobil tersebut diketahui milik pria berinisial RDS, warga Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Petugas kemudian mendatangi rumah pengemudi tersebut. Saat dicek, benar bahwa kendaraan sedang diperbaiki akibat kecelakaan lalu-lintas. Mobil Innova dan pengemudi langsung kami amankan untuk kepentingan penyidikan,” ungkapnya, Senin (15/9/2025).

    Dari hasil penyelidikan awal, RDS mengaku sempat panik dan melarikan diri setelah menabrak korban. Ia mengaku mengikuti saran temannya, FH yang memintanya untuk terlebih dahulu mengantarkannya pulang ke daerah Puri, Kabupaten Mojokerto. Namun setelah itu, RDS tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib dan memilih pulang ke rumah.

    Akibat kecelakaan itu, korban MITL harus mendapat perawatan di RS Gatoel Kota Mojokerto. Rekannya yang dibonceng, MM dilaporkan selamat. Kasat menegaskan, kasus tabrak lari tersebut masih dalam proses penyidikan.

    Sebelumnya, kecelakaan lalu-lintas terjadi di simpang empat Bentar, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Seorang pelajar berinisial MITL (17) mengalami luka di bagian kepala usai sepeda motor yang dikendarainya ditabrak mobil Toyota Kijang Innova.

    Usai menabrak, pengemudi Toyota Kijang Innova justru melarikan diri ke arah selatan dan meninggalkan korban di lokasi kejadian. Akibat benturan tersebut, MITL mengalami luka di kepala dan harus mendapatkan perawatan di RS Gatoel Kota Mojokerto. Sementara itu, rekannya MM dilaporkan selamat. [tin/kun]

  • Pramono harap solusi atasi macet TB Simatupang tak hanya jangka pendek

    Pramono harap solusi atasi macet TB Simatupang tak hanya jangka pendek

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berharap penyelesaian dalam mengatasi kemacetan di Jalan TB Simatupang tak hanya sementara atau bersifat jangka pendek.

    “Saya mengharapkan penyelesaian untuk TB Simatupang tidak hanya bersifat temporary. Maka, untuk itu saya minta bulan Oktober proyek yang dilakukan oleh pemerintah bisa diselesaikan. Dan mudah-mudahan akan selesai,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Senin.

    Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga telah siap melakukan evaluasi usai uji coba penggunaan tambahan satu lajur di gerbang tol Fatmawati 2 pada 15-19 September 2025.

    Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai upaya mengurai kemacetan di sekitar Stasiun MRT Fatmawati dan Jalan TB Simatupang.

    “Untuk jalan tol, maka rekayasa lalu lintasnya akan kita lakukan. Kita melakukan uji coba sampai dengan hari Jumat,” kata Pramono.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan hasil dari uji coba tersebut akan di evaluasi apakah memberikan dampak yang signifikan pada kelancaran lalu lintas.

    Dengan begitu, belum tentu satu lajur tambahan di gerbang Tol Fatmawati 2 akan langsung dioperasikan normal setelah uji coba rampung dilakukan.

    Adapun uji coba dilakukan pada lajur paling kiri dari gerbang Tol Fatmawati 2, tanpa mengenakan biaya pada pengguna tol. Masyarakat dari Jalan Fatmawati yang akan menuju Lebak Bulus juga tetap dapat menggunakan jalan eksisting.

    Syafrin mengatakan pengelola jalan tol bersedia membuka satu lajur di gerbang tol tersebut untuk kanalisasi lalu lintas dari arah Fatmawati menuju off ramp Lebak Bulus.

    Uji coba dilaksanakan pada 15-19 September 2025, pukul 17.00-20.00 WIB. Hal ini karena merujuk pada data Dinas Perhubungan DKI Jakarta bahwa volume kendaraan yang tinggi pada jam sibuk (peak hours) tersebut.

    Syafrin menyampaikan, kebijakan tersebut berlaku hanya untuk kendaraan roda empat. Tidak berlaku untuk kendaraan roda dua atau kendaraan lebih dari roda empat.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Erick Thohir Buka Suara soal Rencana Pelita Air Merger dengan Garuda Indonesia

    Erick Thohir Buka Suara soal Rencana Pelita Air Merger dengan Garuda Indonesia

    Jakarta

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait rencana penggabungan Pelita Air dengan maskapai Garuda Indonesia. Erick menegaskan prinsipnya Kementerian BUMN mendukung langkah yang akan diambil Danantara terkait penggabungan tersebut.

    “Kita prinsipnya mendukung apa yang akan dilakukan Danantara,” katanya saat ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (15/9/2025).

    Erick menjelaskan bahwa rencana penggabungan tersebut sepenuhnya akan berada di bawah Danantara. Ia mengatakan Kementerian BUMN hanya terlibat di tahap akhir, yaitu memberikan approval atau persetujuan jika memang proses kajian sudah selesai.

    “Kami dari Kementerian BUMN ikuti nanti policy yang akan dilakukan Danantara. Kalau kami kan cuma approval ujungnya saja. Jadi proses kajian itu ada di Danantara,” katanya.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan bahwa sejumlah unit usaha non-core akan dipisahkan atau spin off dari Perseroan. Hal ini karena Perseroan akan lebih fokus pada bisnis inti yakni di sektor minyak dan gas (oil and gas) serta energi terbarukan (renewable energy).

    Salah satu rencana besar yang tengah dijajaki adalah penggabungan Pelita Air dengan maskapai Garuda Indonesia. Simon mengatakan bahwa nantinya usaha tersebut akan di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    “Dengan demikian untuk beberapa usaha kami akan spin off dan tentunya mungkin akan di bawah koordinasi dari Danantara akan kita gabungkan clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Sebagai contoh untuk airline kami kita sedang penjajakan awal untuk penggabungan dengan Garuda Indonesia,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).

    “Begitu juga untuk sektor insurance, sektor pelayanan kesehatan, hospitality, Patra Jasa tentunya akan mengikuti roadmap yang sudah dipersiapkan oleh Danantara,” tambahnya.

    Selain itu, Simon menegaskan bahwa Pertamina memegang mandat penting sebagai perusahaan energi nasional yang mengedepankan ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi. Untuk memperkuat mandat tersebut, Pertamina membentuk Direktorat Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis.

    Ia menjelaskan bahwa Direktorat ini memiliki peran strategis yang melalui 3 pilar utama yaitu, menjadikan Pertamina sebagai organisasi yang lebih adaptif, sehingga lebih lincah dalam respon dinamika global dan nasional.

    Kedua, mengintegrasikan aspek keberlanjutan di dalam bisnis Pertamina agar strategi perusahaan sejalan dengan agenda transisi energi dan target net zero emission 2060 atau lebih cepat. Ketiga, memperkuat sinergi dengan pemerintah melalui advokasi untuk menghadirkan kebijakan strategis yang berdampak bagi perusahaan dan negara.

    Simon mengatakan peran strategis ini akan diwujudkan melalui beberapa fokus utama diantaranya yakni, melakukan penyelarasan prioritas inisiatif perusahaan agar sejalan dengan arah Danantara. Hal ini juga yang menjadi bagian dari prioritas Pertamina terkait operasional bisnisnya.

    “Kita akan melakukan integrasi hilir yaitu penggabungan operasional antara PT Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional dan juga Pertamina International Shipping yang kita targetkan akan selesai pada akhir tahun 2025,” katanya.

    Tonton juga video “Respons Garuda Indonesia soal Merger 3 Maskapai BUMN” di sini:

    (kil/kil)

  • Peluncuran Buku dan Jejak Pemikiran Prof. KH Ali Masykur Musa

    Peluncuran Buku dan Jejak Pemikiran Prof. KH Ali Masykur Musa

    Jakarta: Jumat sore hujan mengguyur sebagian besar wilayah Jakarta, termasuk di kawasan Condet, Jakarta Timur. Udara sore itu meluruhkan terik dan lembabnya hawa sebelum hujan.. guyuran Namun hujan tak menyurutkan langkah para tamu undangan menuju kediaman Prof. KH Ali Masykur Musa.

    Di bangunan joglo limasan yang terbuka, suasana hangat menyergap. Dua momen penting berpadu: peluncuran buku terbaru karya sang Kyai, Prinsip-prinsip Negara Indonesia: Syarah Konstitusi, sekaligus perayaan ulang tahunnya yang ke-63. Hujan di luar mengetuk atap, sementara di dalam rumah, suara doa, tawa, dan diskusi mengalun hangat.

    Bagi Kiai Ali, buku ini bukan sekadar lembaran teori, melainkan buah perenungan panjang yang sudah ia mulai sejak masih duduk di kursi DPR RI lebih dari satu dekade lalu. Namun baru di tahun inilah karya itu hadir ke publik. Kiai Ali yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen PT PLN (Persero) menegaskan bahwa buku ini lahir dari pergulatan panjang tentang relasi antara agama, negara, dan Pancasila.

    “Negara ini tidak boleh rapuh. Ia harus dibangun di atas kalimatus sawa, titik temu yang mempertemukan dari berbagai pandangan, berbagai latar belakang agama, suku, etnik, pusat, daerah yang membingkai dalam negara Indonesia yang begitu besar. Dari sisi geografis maupun dari sisi populasi penduduk. Nah, geografis yang begitu besar, penduduk populasi yang begitu banyak, begitu juga kepentingan perbedaan yang begitu banyak, kalau enggak ada fondasi yang kuat, maka bangunan yang muncul dari negara Indonesia itu akan rapuh. Karena itu yang perlu dibangun persamaan yang mempertemukan seluruh keberagaman bangsa. Karena itu, saya tulis buku ini untuk mempertegas bahwa Indonesia adalah negara Pancasila yang tidak sedikit pun bertentangan dengan Islam,” ungkapnya penuh keyakinan.
     

     

    Buku yang Lama Ditunggu, Hadir di Momen Spesial

    “Saya menulis buku ini sudah sejak lama, bahkan sejak di DPR. Tapi baru sekarang bisa saya hadirkan ke publik,” kata Kyai Ali, dengan nada penuh syukur.

    Kyai Ali menegaskan tidak boleh ada kata lain bahwa Indonesia itu tidak usah disebut negara Islam, karena sesungguhnya negara Indonesia mempunyai prinsip-prinsip Islam.

    “Maka dengan demikian, saya ingin katakan dengan buku ini, dari kajian teologis, kajian syariat Islam dan kajian historik bahwa Indonesia adalah negara yang tidak berbentangan sedikit pun dengan Islam. Karena itu, saya tulis prinsip-prinsip negara Indonesia, syarah konstitusi. Jadi saya  menjelaskan dari prinsip-prinsip bernegara itu dari perspektif Islam,” tutur Kyai Ali.

    Buku ke-19 dalam perjalanan intelektualnya ini memang istimewa. Ia menyebut empat fondasi besar yang menjadi kerangka penulisan: pentingnya musyawarah sebagai dasar bernegara; Pancasila sebagai norma fundamental yang tak boleh diganggu gugat; Pancasila sebagai wujud nilai-nilai Islam di Indonesia; serta gagasan bahwa Indonesia adalah “Madinah kedua”, tempat keberagaman hidup berdampingan dengan damai.
     
    “Generasi boleh berubah, zaman boleh berganti. Tapi prinsip bernegara harus tetap kokoh di bawah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Itulah misi suci saya melalui buku ini,” tegasnya.
     
    Para Sahabat: Buku yang Menyentuh Banyak Kalangan

    Suasana semakin hangat ketika para undangan mulai memberikan testimoni. Dari kalangan BUMN hingga santri, semua melihat buku ini sebagai karya besar dengan makna yang luas.

    Adi Priyanto, Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), tak menutupi kekagumannya. “Isinya runut, lengkap, mudah dipahami. Yang paling menarik, Prof. Ali menekankan Pasal 33 UUD 1945. Itu sejalan dengan amanat Presiden kita, Prabowo Subianto, bahwa BUMN hadir untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Adi.
    Ia juga mengutarakan tentang peran Kyai Ali di PLN, di mana KH Ali Masykur Musa saat ini menjabat sebagai komisaris independen di perusahaan listrik milik negara tersebut.
     
    “Beliau bukan komisaris yang hanya duduk di belakang meja. Beliau turun ke lapangan, ke Papua, ke unit-unit terkecil PLN. Beliau memastikan listrik sampai ke rakyat, memberi masukan positif bagi direksi, agar PLN benar-benar melistriki pelosok negeri,” tambahnya
     
    Sementara itu, Arsyadany Ghana Akmalaputri, Direktur Distribusi PLN, melihat sisi spiritual dari buku ini. “Bagi kami di PLN yang terbiasa berpikir teknokratis, karya ini membuka cara pandang baru. Beliau mengajarkan kami bekerja dengan kolbu, dengan keikhlasan, bukan hanya logika manajerial. Listrik bukan sekadar cahaya, tapi keberkahan,” tutur Arsyadani dengan nada reflektif.
     
    Puisi untuk Sang Guru

    Dari sudut lain, Abdurrahman El-Syarif, tamu asal Madura, memberi penghormatan lewat puisi. Dengan suara yang bergetar ia membacakan bait demi bait.

    “Wahai Guru, engkau bagaikan lentera di malam panjang, menyulam hikmah dari zikir, menabur doa, menyambungkan hati kami dengan samudera kasih ilahi…” ucapnya, menutup dengan doa agar Kyai Ali senantiasa diberi umur panjang dan keberkahan.
     
    Santri dan Masyarakat: Harapan dari Akar Rumput

    Euis Badriah Asikin, seorang jamaah Pasulukan Almas Kuriyah, menilai buku ini hadir di saat yang tepat. “Indonesia sedang dalam ketidakpastian. Buku ini jenius, bukan hanya untuk kalangan intelektual, tapi harus sampai ke masyarakat bawah. Semoga rakyat kita makin cerdas,” katanya penuh harap.

    Sementara Mad Tohir dari Tangerang juga mendapat kesan mendalam. “Saya baru kali ini membaca buku yang mengulas prinsip-prinsip negara dengan gamblang. Ini bisa jadi arah bagi kita untuk memahami kedaulatan bangsa. Semoga bermanfaat bagi umat dan negara,” ucap Mad Tohir.

    Doa dan Ucapan Selamat Ulang Tahun

    Tak hanya bicara soal buku, para tamu juga membawa doa di usia baru Kyai Ali. “Selamat ulang tahun, semoga beliau panjang umur, sehat selalu, terus menulis, terus produktif, dan bahagia,” kata Adi Priyanto.

    Arsyadany Ghana menambahkan, “Pak Kiai adalah mursyid kami, guru kami. Saya pribadi selalu mengikuti pengajiannya, meskipun daring. Semoga beliau selalu dimuliakan Allah SWT,” ujarnya penuh hormat.

    Euis Badriah juga tak ketinggalan, “Angka 63 ini semoga jadi angka keberkahan. Karya beliau sudah luar biasa, dan mudah-mudahan Indonesia makin sejahtera dengan doa dan teladan beliau.”
      
    Cahaya dari Sang Guru

    Hari itu, kediaman Kiai Ali bukan sekadar tempat launching buku, tapi juga menjadi ruang kebersamaan. Ada cahaya pengetahuan, ada doa yang tulus, ada rasa syukur yang membuncah.

    Buku Prinsip-prinsip Negara Indonesia: Syarah Konstitusi seolah menjadi hadiah ulang tahun bagi dirinya sendiri dan sekaligus hadiah untuk bangsa. Sebuah karya yang berangkat dari keyakinan bahwa Indonesia akan tetap kokoh bila berdiri di atas fondasi Pancasila dan UUD 1945.

    “Buku ini bukan untuk saya pribadi. Ini untuk generasi mendatang, agar mereka tetap punya jiwa nasionalisme yang kokoh meski hidup di zaman digital,” ujar Kyai Ali menutup sambutannya.

    Dan di usia 63 tahun, cahaya itu kian terang, cahaya seorang guru, negarawan, dan penulis yang terus menyalakan api kebangsaan di hati murid-muridnya, sahabat-sahabatnya, dan bangsanya.

    Jakarta: Jumat sore hujan mengguyur sebagian besar wilayah Jakarta, termasuk di kawasan Condet, Jakarta Timur. Udara sore itu meluruhkan terik dan lembabnya hawa sebelum hujan.. guyuran Namun hujan tak menyurutkan langkah para tamu undangan menuju kediaman Prof. KH Ali Masykur Musa.
     
    Di bangunan joglo limasan yang terbuka, suasana hangat menyergap. Dua momen penting berpadu: peluncuran buku terbaru karya sang Kyai, Prinsip-prinsip Negara Indonesia: Syarah Konstitusi, sekaligus perayaan ulang tahunnya yang ke-63. Hujan di luar mengetuk atap, sementara di dalam rumah, suara doa, tawa, dan diskusi mengalun hangat.
     
    Bagi Kiai Ali, buku ini bukan sekadar lembaran teori, melainkan buah perenungan panjang yang sudah ia mulai sejak masih duduk di kursi DPR RI lebih dari satu dekade lalu. Namun baru di tahun inilah karya itu hadir ke publik. Kiai Ali yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen PT PLN (Persero) menegaskan bahwa buku ini lahir dari pergulatan panjang tentang relasi antara agama, negara, dan Pancasila.

    “Negara ini tidak boleh rapuh. Ia harus dibangun di atas kalimatus sawa, titik temu yang mempertemukan dari berbagai pandangan, berbagai latar belakang agama, suku, etnik, pusat, daerah yang membingkai dalam negara Indonesia yang begitu besar. Dari sisi geografis maupun dari sisi populasi penduduk. Nah, geografis yang begitu besar, penduduk populasi yang begitu banyak, begitu juga kepentingan perbedaan yang begitu banyak, kalau enggak ada fondasi yang kuat, maka bangunan yang muncul dari negara Indonesia itu akan rapuh. Karena itu yang perlu dibangun persamaan yang mempertemukan seluruh keberagaman bangsa. Karena itu, saya tulis buku ini untuk mempertegas bahwa Indonesia adalah negara Pancasila yang tidak sedikit pun bertentangan dengan Islam,” ungkapnya penuh keyakinan.
     

     

    Buku yang Lama Ditunggu, Hadir di Momen Spesial

    “Saya menulis buku ini sudah sejak lama, bahkan sejak di DPR. Tapi baru sekarang bisa saya hadirkan ke publik,” kata Kyai Ali, dengan nada penuh syukur.
     
    Kyai Ali menegaskan tidak boleh ada kata lain bahwa Indonesia itu tidak usah disebut negara Islam, karena sesungguhnya negara Indonesia mempunyai prinsip-prinsip Islam.
     
    “Maka dengan demikian, saya ingin katakan dengan buku ini, dari kajian teologis, kajian syariat Islam dan kajian historik bahwa Indonesia adalah negara yang tidak berbentangan sedikit pun dengan Islam. Karena itu, saya tulis prinsip-prinsip negara Indonesia, syarah konstitusi. Jadi saya  menjelaskan dari prinsip-prinsip bernegara itu dari perspektif Islam,” tutur Kyai Ali.
     
    Buku ke-19 dalam perjalanan intelektualnya ini memang istimewa. Ia menyebut empat fondasi besar yang menjadi kerangka penulisan: pentingnya musyawarah sebagai dasar bernegara; Pancasila sebagai norma fundamental yang tak boleh diganggu gugat; Pancasila sebagai wujud nilai-nilai Islam di Indonesia; serta gagasan bahwa Indonesia adalah “Madinah kedua”, tempat keberagaman hidup berdampingan dengan damai.
     
    “Generasi boleh berubah, zaman boleh berganti. Tapi prinsip bernegara harus tetap kokoh di bawah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Itulah misi suci saya melalui buku ini,” tegasnya.
     

    Para Sahabat: Buku yang Menyentuh Banyak Kalangan

    Suasana semakin hangat ketika para undangan mulai memberikan testimoni. Dari kalangan BUMN hingga santri, semua melihat buku ini sebagai karya besar dengan makna yang luas.
     
    Adi Priyanto, Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), tak menutupi kekagumannya. “Isinya runut, lengkap, mudah dipahami. Yang paling menarik, Prof. Ali menekankan Pasal 33 UUD 1945. Itu sejalan dengan amanat Presiden kita, Prabowo Subianto, bahwa BUMN hadir untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Adi.
    Ia juga mengutarakan tentang peran Kyai Ali di PLN, di mana KH Ali Masykur Musa saat ini menjabat sebagai komisaris independen di perusahaan listrik milik negara tersebut.
     
    “Beliau bukan komisaris yang hanya duduk di belakang meja. Beliau turun ke lapangan, ke Papua, ke unit-unit terkecil PLN. Beliau memastikan listrik sampai ke rakyat, memberi masukan positif bagi direksi, agar PLN benar-benar melistriki pelosok negeri,” tambahnya
     
    Sementara itu, Arsyadany Ghana Akmalaputri, Direktur Distribusi PLN, melihat sisi spiritual dari buku ini. “Bagi kami di PLN yang terbiasa berpikir teknokratis, karya ini membuka cara pandang baru. Beliau mengajarkan kami bekerja dengan kolbu, dengan keikhlasan, bukan hanya logika manajerial. Listrik bukan sekadar cahaya, tapi keberkahan,” tutur Arsyadani dengan nada reflektif.
     

    Puisi untuk Sang Guru

    Dari sudut lain, Abdurrahman El-Syarif, tamu asal Madura, memberi penghormatan lewat puisi. Dengan suara yang bergetar ia membacakan bait demi bait.
     
    “Wahai Guru, engkau bagaikan lentera di malam panjang, menyulam hikmah dari zikir, menabur doa, menyambungkan hati kami dengan samudera kasih ilahi…” ucapnya, menutup dengan doa agar Kyai Ali senantiasa diberi umur panjang dan keberkahan.
     

    Santri dan Masyarakat: Harapan dari Akar Rumput

    Euis Badriah Asikin, seorang jamaah Pasulukan Almas Kuriyah, menilai buku ini hadir di saat yang tepat. “Indonesia sedang dalam ketidakpastian. Buku ini jenius, bukan hanya untuk kalangan intelektual, tapi harus sampai ke masyarakat bawah. Semoga rakyat kita makin cerdas,” katanya penuh harap.
     
    Sementara Mad Tohir dari Tangerang juga mendapat kesan mendalam. “Saya baru kali ini membaca buku yang mengulas prinsip-prinsip negara dengan gamblang. Ini bisa jadi arah bagi kita untuk memahami kedaulatan bangsa. Semoga bermanfaat bagi umat dan negara,” ucap Mad Tohir.
     

    Doa dan Ucapan Selamat Ulang Tahun

    Tak hanya bicara soal buku, para tamu juga membawa doa di usia baru Kyai Ali. “Selamat ulang tahun, semoga beliau panjang umur, sehat selalu, terus menulis, terus produktif, dan bahagia,” kata Adi Priyanto.
     
    Arsyadany Ghana menambahkan, “Pak Kiai adalah mursyid kami, guru kami. Saya pribadi selalu mengikuti pengajiannya, meskipun daring. Semoga beliau selalu dimuliakan Allah SWT,” ujarnya penuh hormat.
     
    Euis Badriah juga tak ketinggalan, “Angka 63 ini semoga jadi angka keberkahan. Karya beliau sudah luar biasa, dan mudah-mudahan Indonesia makin sejahtera dengan doa dan teladan beliau.”
      

    Cahaya dari Sang Guru

    Hari itu, kediaman Kiai Ali bukan sekadar tempat launching buku, tapi juga menjadi ruang kebersamaan. Ada cahaya pengetahuan, ada doa yang tulus, ada rasa syukur yang membuncah.
     
    Buku Prinsip-prinsip Negara Indonesia: Syarah Konstitusi seolah menjadi hadiah ulang tahun bagi dirinya sendiri dan sekaligus hadiah untuk bangsa. Sebuah karya yang berangkat dari keyakinan bahwa Indonesia akan tetap kokoh bila berdiri di atas fondasi Pancasila dan UUD 1945.
     
    “Buku ini bukan untuk saya pribadi. Ini untuk generasi mendatang, agar mereka tetap punya jiwa nasionalisme yang kokoh meski hidup di zaman digital,” ujar Kyai Ali menutup sambutannya.
     
    Dan di usia 63 tahun, cahaya itu kian terang, cahaya seorang guru, negarawan, dan penulis yang terus menyalakan api kebangsaan di hati murid-muridnya, sahabat-sahabatnya, dan bangsanya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Purbaya Pastikan Bank BUMN Bisa Pakai Rp 200 T untuk Kredit Kopdes

    Purbaya Pastikan Bank BUMN Bisa Pakai Rp 200 T untuk Kredit Kopdes

    Jakarta

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan perbankan BUMN sudah dapat menggunakan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun untuk penyaluran kredit atau pembiayaan kepada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    “Tidak ada yang ditargetkan. Pada dasarnya uang itu sudah ada di perbankan. Kalau bank mau pakai, otomatis pakai sistem yang ada. Pada dasarnya semua bisa dipakai. Kalau pakai program itu, maka bunga yang kepada kami hanya 2% (bunga uang negara di Bank Himbara),” kata Purbaya di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

    Ia menekankan kucuran dana pemerintah kepada bank BUMN sudah bisa digunakan untuk kredit ke masyarakat, termasuk Kopdes Merah Putih. “Jadi uangnya sudah ada, tinggal dipakai. Tapi skemanya normal, seperti biasa untuk Kopdes Merah Putih,” tambahnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan Koperasi Desa Merah Putih sudah dapat mengajukan pinjaman dari dana pemerintah yang disalurkan ke lima bank BUMN sebesar Rp 200 triliun. Dana negara yang sebelumnya disimpan di Bank Indonesia itu telah ditarik oleh Menteri Keuangan untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat.

    “Kami melihat, mendengar, membaca, dan sudah juga mengetahui langsung bahwa Menteri Keuangan sudah menempatkan Rp 200 triliun di Himbara. Ini yang kami tunggu-tunggu berbulan-bulan, dan sekarang sudah ada. Oleh karena itu saya kira pinjaman untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih modalnya sudah ada,” ujar Zulhas.

    Zulhas menambahkan, Kopdes diminta segera menyiapkan proposal pengajuan kredit, termasuk rincian unit bisnis yang akan dijalankan.

    “Tolong disebarluaskan agar teman-teman Kopdes yang sudah 80 ribu menanti begitu lama segera menyiapkan proposal sederhana untuk disampaikan ke perbankan terkait usaha yang akan dijalankan. Jadi modalnya sudah ada, aturannya sudah jelas,” tegasnya.

    Mantan Menteri Perdagangan itu juga mengingatkan, tidak semua dana Rp 200 triliun tersebut dialokasikan khusus untuk Kopdes Merah Putih, hanya sebagian saja. “Paling tidak untuk memenuhi permodalan 16.000 Kopdes Merah Putih yang sudah siap beroperasi,” pungkasnya.

    Tonton juga video “Menkeu Purbaya Ungkap Prabowo Setuju Rp 200 T Diguyur ke Bank” di sini:

    (ada/rrd)

  • Polisi kerahkan 4.562 personel amankan aksi unjuk rasa di Jakarta

    Polisi kerahkan 4.562 personel amankan aksi unjuk rasa di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengerahkan 4.562 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di sejumlah titik di Jakarta, Senin.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, menyebut sejak Senin pagi, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) masih terpantau aman dan kondusif.

    “Sejak pagi ini situasi masih aman terkendali. Polda Metro Jaya hadir 24 jam di lapangan, seluruh anggota melaksanakan tugas preventif, edukasi, hingga penegakan hukum,” kata Ade Ary di Jakarta, Senin.

    Ade Ary menegaskan bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengamanan aksi secara humanis.

    “Yang menyampaikan pendapat itu saudara-saudara kita, adik-adik kita, bahkan anak-anak kita. Karena itu pengamanan harus dilakukan dengan pendekatan humanis. Jangan sampai melukai hati masyarakat, tetapi justru melayani dengan penuh ketulusan,” kata dia.

    Polda Metro Jaya juga mengapresiasi para penanggung jawab aksi yang sudah berkomunikasi jauh hari sebelum pelaksanaan. Informasi terkait jumlah massa, atribut, rute, hingga materi aksi sangat membantu koordinasi lintas instansi.

    “Koordinasi itu penting sekali. Kami bisa siapkan pengamanan bersama Kodam Jaya, Marinir, Pemprov DKI, Dishub, Damkar, tenaga medis, hingga Mabes Polri. Terima kasih atas kerja samanya,” kata Ade Ary.

    Polda Metro Jaya memastikan masyarakat tidak perlu khawatir menjalankan aktivitas di Ibu Kota. Polisi juga menyiapkan layanan darurat 110 yang aktif 24 jam dan bebas pulsa.

    “Kami siap dihubungi. Masyarakat akan langsung terhubung dengan polres setempat atau eskalasi ke Polda Metro Jaya bila dibutuhkan. Intinya, kami hadir di lapangan 24 jam untuk masyarakat,” ujarnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.