Blog

  • Negosiasi Akhiri Perang, Hamas Tuntut Pasukan Israel Ditarik dari Gaza

    Negosiasi Akhiri Perang, Hamas Tuntut Pasukan Israel Ditarik dari Gaza

    Jakarta

    Hamas mengatakan bahwa mereka ingin mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza berdasarkan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tetapi masih memiliki serangkaian tuntutan. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa perundingan tidak langsung dengan Israel di Mesir bisa sulit dan panjang.

    Dilansir Reuters, Selasa (7/10/2025), pejabat senior Hamas, Fawzi Barhoum, memaparkan posisi Hamas pada peringatan dua tahun serangan terhadap Israel yang memicu perang Gaza, dan satu hari setelah perundingan tidak langsung dimulai di Sharm el-Sheikh.

    Perundingan ini tampaknya paling menjanjikan untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan menghancurkan Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang menewaskan 1.200 orang dan membawa 251 orang kembali ke Gaza sebagai sandera.

    Namun, para pejabat dari semua pihak mendesak agar berhati-hati atas prospek kesepakatan cepat, karena Israel mengenang hari paling berdarah bagi orang Yahudi sejak Holocaust dan warga Gaza menyuarakan harapan akan berakhirnya penderitaan akibat perang selama dua tahun.

    “Delegasi gerakan (Hamas) yang berpartisipasi dalam negosiasi saat ini di Mesir sedang berupaya mengatasi semua hambatan untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi aspirasi rakyat kami di Gaza,” kata Barhoum dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

    Ia mengatakan kesepakatan harus memastikan berakhirnya perang dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza–syarat-syarat yang tidak pernah diterima Israel. Israel, di sisi lain, menginginkan Hamas melucuti senjatanya, sesuatu yang ditolak kelompok itu.

    Hamas menginginkan gencatan senjata permanen dan komprehensif, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, dan segera dimulainya proses rekonstruksi komprehensif di bawah pengawasan “badan teknokratis nasional” Palestina, ujarnya.

    Menggarisbawahi hambatan yang akan dihadapi dalam perundingan, faksi Palestina, termasuk Hamas, mengeluarkan pernyataan yang bersumpah untuk “menentang dengan segala cara” dan mengatakan “tidak seorang pun berhak menyerahkan senjata rakyat Palestina.” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak segera berkomentar mengenai status perundingan di Sharm el-Sheikh.

    Para pejabat AS telah mengisyaratkan bahwa mereka ingin memfokuskan perundingan pada penghentian pertempuran dan logistik pembebasan para sandera dan tahanan politik. Namun, Qatar, salah satu mediator, mengatakan banyak detail yang harus diselesaikan, yang mengindikasikan bahwa kecil kemungkinan akan ada kesepakatan dalam waktu dekat.

    Tanpa adanya gencatan senjata, Israel terus melancarkan serangannya di Gaza, meningkatkan isolasi internasionalnya dan memicu protes pro-Palestina di luar negeri yang diperkirakan akan berlanjut pada hari Selasa.

    Pada peringatan serangan tahun 2023, beberapa warga Israel mengunjungi tempat-tempat yang paling terdampak pada hari itu. Orit Baron berdiri di lokasi festival musik Nova di Israel selatan di samping foto putrinya, Yuval, yang tewas bersama tunangannya, Moshe Shuva.

    Mereka termasuk di antara 364 orang yang ditembak, dipukuli, atau dibakar hingga tewas di sana. “Mereka seharusnya menikah pada 14 Februari, Hari Valentine. Dan kedua keluarga memutuskan, karena mereka ditemukan (meninggal) bersama dan mereka membawa mereka kepada kami bersama-sama, bahwa pemakamannya akan dilakukan bersamaan,” kata Baron.

    “Mereka dimakamkan bersebelahan karena mereka tidak pernah dipisahkan.”

    Israel berharap perundingan di Sharm el-Sheikh akan segera menghasilkan pembebasan ke-48 sandera yang masih ditawan di Gaza, 20 di antaranya diyakini masih hidup. “Rasanya seperti luka terbuka, para sandera, saya tak percaya sudah dua tahun berlalu dan mereka masih belum pulang,” kata Hilda Weisthal, 43 tahun.

    Di Gaza, Mohammed Dib, warga Palestina berusia 49 tahun, berharap berakhirnya konflik yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan, membuat banyak warga Palestina mengungsi berkali-kali, dan menewaskan lebih dari 67.000 orang Palestina, menurut .

    “Sudah dua tahun kami hidup dalam ketakutan, kengerian, pengungsian, dan kehancuran,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/ygs)

  • Video: Bank Dunia Ramal Ada Negara Asia Berpotensi Krisis pada 2025

    Video: Bank Dunia Ramal Ada Negara Asia Berpotensi Krisis pada 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Dunia atau World Bank memperkirakan, ada satu negara di kawasan Asia Timur dan pasifik yang berpotensi mengalami krisis pada 2025 hal ini ditandai dengan kontraksi ekonominya yang makin dalam.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (07/10/2025).

  • Kadin Ungkap Risiko Deindustrialisasi Imbas Harga Gas Mahal

    Kadin Ungkap Risiko Deindustrialisasi Imbas Harga Gas Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mewanti-wanti risiko deindustrialisasi atau penurunan aktivitas industri manufaktur imbas tingginya harga gas dalam negeri. Terlebih, produksi gas domestik dinilai terbatas untuk kebutuhan industri lokal. 

    Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Saleh Husin mengatakan, harga gas yang terlalu tinggi dapat membuat industri nasional kehilangan daya saing. 

    “Kalau harga gas terlalu tinggi, bisa-bisa beberapa industri lari ke negara tetangga yang energinya lebih kompetitif,” kata Saleh dalam agenda Diskusi Kadin di Jakarta, Selasa (7/10/2025). 

    Menurut Saleh, apabila industri dikenai harga gas regasifikasi LNG mencapai US$16,77 per MMBtu, maka banyak pelaku industri berisiko menutup operasi atau memindahkan pabrik ke negara tetangga yang menawarkan harga energi lebih murah.

    Bahkan, kondisi ini juga dapat memicu lonjakan impor produk jadi, mengancam industri dalam negeri, serta menurunkan kontribusi sektor manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Di samping itu, Saleh menegaskan bahwa keberlanjutan pasokan energi, termasuk gas bumi, menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8%.

    “Untuk tumbuh 8%, industri harus tumbuh lebih dulu. Tanpa industri yang kuat, ekonomi tidak akan mencapai target itu,” tuturnya.  

    Pelaku usaha berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis, termasuk membolehkan impor gas dengan mekanisme terukur, agar industri nasional tetap tangguh, efisien, dan kompetitif di pasar global.

    Dalam hal ini, Kadin juga mendorong pemerintah untuk membuka peluang bagi industri nasional untuk mengimpor gas bumi. Pasalnya, hal ini penting guna mengatasi minimnya pasokan gas domestik yang saat ini baru memenuhi sekitar 60% dari kebutuhan industri.

    Menurut Saleh, meskipun pemerintah telah menetapkan harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar US$7 per MMBtu untuk tujuh sektor industri melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024, kenyataannya pasokan yang diterima industri masih jauh dari kebutuhan.

    “Kawan-kawan industri hanya mendapatkan sekitar 60% suplai gas HGBT,” imbuhnya. 

    Padahal, gas bumi merupakan komponen penting dalam proses produksi industri pengolahan, seperti pupuk, baja, semen, farmasi, keramik, tekstil, hingga makanan dan minuman. Kekurangan pasokan ini berpotensi menekan daya saing dan kapasitas produksi industri dalam negeri.

    Kadin menilai impor gas bisa menjadi solusi sementara hingga proyek eksplorasi gas nasional pada 2026–2028 mulai berproduksi. Dengan membuka akses impor, harga gas bagi industri dapat lebih kompetitif, kapasitas produksi meningkat, dan daya saing ekspor produk manufaktur Indonesia terjaga.

    “Pemerintah dapat mempertimbangkan impor dalam periode terbatas, sambil menunggu hasil eksplorasi. Setelah suplai dalam negeri mencukupi, impor bisa dihentikan,” terangnya.

    Agar kebijakan impor gas berjalan efektif dan tidak menimbulkan distorsi, Kadin meminta pemerintah menyiapkan payung hukum dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) yang menjamin kepastian pasokan dan distribusi gas bagi industri.

    “Sektor industri membutuhkan kepastian kebijakan yang berkelanjutan. PP ini juga harus membuka ruang bagi industri untuk mengimpor gas secara mandiri dan membangun infrastruktur jaringan gas di kawasan industri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Kadin juga mengusulkan agar ada domestic market obligation (DMO) gas bumi lebih berpihak kepada industri manufaktur nasional, agar perluasan dan ketahanan industri dapat berjalan optimal. Sebab, saat ini utilisasi industri masih berada pada kisaran 60–65%.

  • 9 Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan Masih dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Oktober 2025

    9 Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan Masih dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update Surabaya 7 Oktober 2025

    9 Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan Masih dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update
    Editor
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – BPBD Kabupaten Bangkalan masih mengantongi 9 nama santri Ponpes Al Khoziny dengan status dalam pencarian.
    Data 9 santri itu tergabung dalam 42 santri korban dalam kejadian, Senin (29/9/2025) lalu.
    Update data tersebut menunjukkan tanggal 6 Oktober 2025 pukul 19.45 WIB.
    “Kami mendata dari laporan yang diperoleh dari keterangan para orangtua. Sembilan atau lebih dalam pencarian, Bangkalan semua,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan, Zainul Qomar.
    Selain menyebutkan 9 santri berstatus pencarian, data itu juga mencatat 2 santri sudah menjalani operasi, 5 santri rawat inap, 3 santri teridentifikasi meninggal dunia, satu santri meninggal dunia, 2 santri ditemukan selamat, dan 10 santri selamat dipulangkan.
    Zainul membenarkan bahwa Kepala Basarnas, Marsda TNI Mohammad Syafii telah menghentikan proses pencarian dan upaya pertolongan.
    Tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di lokasi kejadian sebagai tahapan akhir.
    Hasilnya sudah tidak ditemukan lagi korban, semua puing reruntuhan sudah dibersihkan.
    “Betul, proses pencarian dihentikan tadi. Kami memang masih menunggu rilis resmi, apakah ada tambahan yang ditemukan walaupun masih Mr X, dihentikan tadi,” jelas mantan Camat Socah itu.
    Proses pencarian terhenti dengan catatan total jumlah korban 171 orang dengan rincian 104 orang selamat dan 67 meninggal dunia termasuk 8 body part atau potongan tubuh manusia.
    “Ini mau berangkat ke RS Bhayangkara Polda Jatim, siapa tahu ada perkembangan lagi. Kami jemput bola, semoga bisa melegakan para orangtua yang masih menunggu,” tutur Zainul.
    Berdasarkan data 17 korban meninggal dunia teridentifikasi yang dikutip BPBD Bangkalan dari dinding Tim DVI Polda Jatim, mencatat tiga jenazah teridentifikasi berasal dari Bangkalan.
    Ketiga jenazah itu masing-masing Nuruddin (13), Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega yang telah dikebumikan, Minggu (5/10/2025) malam; Mohamad Royhan Mustofa (17), warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal dan Sulaiman Hadi (15), beralamatkan Kampung Morleke, Desa Kolla, Kecamatan Modung.
    Selain itu, ada 2 jenazah dengan alamat Surabaya yang dikebumikan di Bangkalan. Kedua jenazah itu masing-masing Maulana Alvan Ibrahimavic (14), beralamatkan Pabean Cantikan Surabaya yang dikebumikan di Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Selasa (30/9/2025).
    Selanjutnya, Ahmad Rijalul Haq (16), beralamatkan Dapuan Baru Surabaya yang dikebumikan di Desa Kemoning, Kecamatan Tragah, Minggu (5/10/2025) malam.
    “Kalau korban santri yang alamat Bangkalan, kami mencatat ada tiga. Sementara dua lainnya mungkin sudah berdomisili di Surabaya, namun kampung halamannya di Bangkalan,” pungkas Zainul.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    9 Santri Al Khoziny Asal Bangkalan Masih Dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update Dari RS Bhayangkara
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Shell Belum Putuskan Beli BBM Pertamina

    Video: Shell Belum Putuskan Beli BBM Pertamina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Shell Indonesia dan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia belum memutuskan pembelian base fuel atau bahan bakar minyak murni dari Pertamina. Bahkan sejauh ini negosiasinya belum berlanjut

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (07/10/2025).

  • Sindikat Curanmor Lintas Provinsi Terbongkar, Polisi Sita 43 Motor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    Sindikat Curanmor Lintas Provinsi Terbongkar, Polisi Sita 43 Motor Megapolitan 7 Oktober 2025

    Sindikat Curanmor Lintas Provinsi Terbongkar, Polisi Sita 43 Motor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara membongkar sindikat pencurian sepeda motor lintas provinsi dan menyita 43 unit motor hasil kejahatan.
    Kasus ini terungkap setelah polisi menangkap lima pelaku di sebuah kantor ekspedisi pengangkutan barang di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
    Dari lokasi itu, petugas menemukan lima motor yang hendak dikirim ke Muara Bungo, Jambi.
    Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP James Hutajulu mengatakan, penyidik kemudian melakukan pengembangan hingga ke Jambi dan menemukan puluhan motor lainnya.
    “Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara menyita 38 kendaraan bermotor roda dua lainnya yang telah berhasil dikirim oleh sindikat ini dari Jakarta menuju ke Provinsi Jambi,” ujar James saat konferensi pers di kantornya, Selasa (7/10/2025).
    Selain menyita puluhan motor, polisi juga masih memburu lima orang penadah yang diduga menerima hasil curian di Jambi. Dari total 43 motor yang disita, delapan di antaranya telah dikembalikan kepada pemiliknya.
    James mengimbau masyarakat yang kehilangan motor untuk mendatangi Polres Metro Jakarta Utara dan memastikan apakah kendaraan mereka termasuk dalam daftar barang bukti.
    Pengungkapan sindikat curanmor lintas provinsi ini bermula dari laporan salah satu korban ke Polres Metro Jakarta Utara.
    Kasus pencurian motor itu terjadi di Jalan Swasembada, Kebon Bawang, Tanjung Priok, pada 5 Agustus 2025.
    “Kemudian, membuat laporan polisi pada 6 Agustus 2025. Berawal dari laporan itulah dilakukan tindak lanjut berdasarkan informasi dari korban dan masyarakat bahwa kendaraan bermotor yang dicuri oleh pelaku keberadaannya diketahui,” tutur James.
    Hasil penelusuran menunjukkan motor curian korban berada di salah satu ekspedisi pengangkutan truk di Cawang.
    “Melakukan pengecekan ke lokasi ekspedisi dan ditemukan bahwa benar kendaraan bermotor yang dicuri tersebut berada di ekspedisi tersebut, beserta empat kendaraan bermotor lainnya,” jelas James.
    Dari temuan itu, polisi menangkap lima pelaku sindikat berinisial R, Z, RS, S, dan L, yang diduga telah berulang kali beraksi mencuri dan mengirim motor curian ke luar daerah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Purbaya Sindir soal Kilang, Bos Pertamina: Masukan Berharga

    Purbaya Sindir soal Kilang, Bos Pertamina: Masukan Berharga

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri menilai kritik pedas dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengenai pembangunan kilang minyak baru perusahaan yang dipimpinnya sebagai masukan berharga.

    Sebelumnya, Menkeu baru di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu menyebut Pertamina malas membangun kilang minyak baru sehingga membuat negara harus mengimpor BBM dari Singapura. 

    “Kalau kemarin kami sempat mendengar Pak Menteri Keuangan menyampaikan bahwa mungkin tidak banyak kilang yang dibangun, tentunya itu menjadi masukan berharga buat kami,” kata Simon di Jakarta, Selasa (7/10/2025). 

    Simon menerangkan bahwa hingga saat ini pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas di sektor hulu. Kendati demikian, dia tak memungkiri bahwa sebagian besar sumur yang dikelola Pertamina sudah masuk kategori mature field atau sumur tua. 

    Kondisi itulah yang memicu penurunan produksi. Namun, Simon mengatakan Pertamina terus berupaya melakukan inovasi teknologi dengan berbagai inisiatif, termasuk memperlambat penurunan produksi dari sumur-sumur tersebut. 

    “Tentunya memang yang paling ideal adalah meningkatkan produksi dengan masuk ke wilayah-wilayah kerja baru yang oleh Kementerian ESDM sudah didorong. Dalam waktu 1–2 tahun ini sekitar kurang lebih 74 wilayah kerja yang akan dilelang,” jelasnya. 

    Pertamina juga tengah berupaya meningkatkan kapasitas kilang. Dia memastikan pada 10 November 2025 mendatang, perusahaan pelat merah ini akan memulai on-stream atau operasional kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. 

    “RDMP Balikpapan nanti akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang. Tentunya dengan demikian, impor kita akan berkurang, produk yang dihasilkan akan lebih baik, dan produk yang dihasilkan nanti akan setara dengan Euro 5 yang kadar sulfurnya di bawah 10 ppm,” terangnya. 

    Lebih lanjut, dia pun menyadari bahwa ke depan Pertamina harus terus memperbaiki dan mengembangkan bisnis kilang untuk dapat mencapai produksi dengan performa terbaik. 

    “Tentunya perlu kami garis bawahi lagi. Kalau kami bangun kilang tetapi kami tidak tingkatkan produksi di hulu, itu sama saja. Kami bangun kilang, kilang beroperasi baik, tetapi untuk crude-nya masih impor, makanya ini harus sejalan,” pungkasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Menkeu Purbaya menyentil Pertamina yang dianggap malas membangun kilang minyak baru. Sindiran Purbaya itu dilontarkan tatkala menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Selasa (30/9/2025). 

    Purbaya menyinggung Pertamina karena lamban mengurus pembangunan kilang baru. Imbasnya, negara harus mengimpor BBM dari Singapura.  

    “Jadi kilang itu bukan kita enggak bisa bikin, atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertamina malas-malasan saja,” ucap Purbaya. 

    Dia mengaku pernah mengultimatum Pertamina bahwa akan ada investor China yang mau membangun kilang di Indonesia. Namun, Pertamina keberatan lantaran merasa sudah overkapasitas. Mendengar hal tersebut, Purbaya mengaku kaget. 

    Sebab, perusahaan pelat merah itu mengklaim bakal membangun tujuh kilang baru dalam lima tahun.  

    “Mereka [Pertamina] bilang, iya, tetapi segera-segera akan jadi. Sampai sekarang enggak jadi, yang ada malah beberapa dibakar kan,” tutur Purbaya.

  • Noble Academy, Oase Pendidikan untuk Anak Cerdas Istimewa yang Sempat Terasing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    Noble Academy, Oase Pendidikan untuk Anak Cerdas Istimewa yang Sempat Terasing Megapolitan 7 Oktober 2025

    Noble Academy, Oase Pendidikan untuk Anak Cerdas Istimewa yang Sempat Terasing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Anak dengan kemampuan berpikir di atas rata-rata kerap menghadapi tantangan besar di sekolah reguler.
    Bagi anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa (CIBI), potensi intelektual luar biasa sering muncul bersamaan dengan kerentanan emosional yang tinggi.
    Fenomena inilah yang melatarbelakangi berdirinya Noble Academy, sebuah sekolah swasta di Jakarta yang dirancang khusus bagi anak-anak CIBI.
    Mengusung slogan “
    Gifted and Talented Education
    ”, sekolah ini hadir sebagai ruang aman bagi anak-anak dengan kecerdasan istimewa yang sering kali tak menemukan tempatnya di sistem pendidikan konvensional.
    School Principal Noble Academy, Eunike Saliman (32), menjelaskan bahwa fokus pendidikan di sekolahnya bukan hanya mengasah otak, melainkan juga membangun fondasi sosial dan emosional yang kuat agar anak-anak CIBI tumbuh seimbang.
    “Karena mereka ini memang unik, kan. Fundamentalnya,
    big idea
    -nya ada dua, diferensiasi kurikulum dan pembelajaran sosial emosional,” ujar Eunike kepada
    Kompas.com,
    Selasa (7/10/2025).
    Menurut Eunika, anak-anak CIBI memerlukan sistem pendidikan yang fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak yang berbeda satu sama lain.
    Sehingga, penyeragaman cara belajar pun tak akan efektif bagi anak-anak CIBI.
    Eunike menjelaskan, anak-anak CIBI biasanya memiliki IQ tinggi dan kemampuan belajar cepat, bahkan dapat memahami pelajaran setara dengan anak beberapa tingkat di atasnya.
    Karena itu, Noble Academy menerapkan diferensiasi kurikulum, yang menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan dan minat masing-masing anak.
    “Misalnya ada anak masih kelas 2 SD, tapi kemampuannya sudah bisa setara dengan kelas 5 SD. Kalau di sekolah biasa, dia kan ada
    textbook
    , enggak bisa lompat. Tapi kalau ikuti itu, nanti dia jenuh, bosan, potensinya malah enggak tergali,” kata Eunike.
    Diferensiasi tersebut juga meliputi cara masing-masing anak mempelajari sebuah pelajaran. Sekolah akan mencoba menyesuaikan dengan minat dan bakat yang tersimpan di dalam diri masing-masing anak.
    “Misalnya ada anak yang enggak suka tampil di video, nanti ditugaskannya bikin
    podcast
    yang ada suaranya saja. Jadi kita memberikan fleksibilitas,” ujarnya.
    Namun, di balik kecerdasan luar biasa itu, anak-anak CIBI kerap menghadapi dilema emosional.
    Mereka bisa berpikir setara anak yang lebih tua, tapi memiliki kematangan emosional jauh di bawah usia biologisnya.
    “Perkembangan kognitifnya bisa setara dengan anak yang beberapa tahun lebih tua, tapi perkembangan emosinya justru bisa beberapa tahun di bawah usia biologisnya. Celah inilah yang membuat mereka sangat rentan,” papar Eunike.
    Pada kondisi tertentu, anak CIBI justru bisa terpukul dan merasakan sakit hati yang berkali-kali lipat saat gagal dibanding anak lainnya. Pasalnya, mereka sangat sensitif terhadap stimulus dan cenderung kesulitan mengendalikan emosi yang dirasakan.
    Menurut Eunike, anak-anak CIBI merasakan emosi secara lebih dalam dibanding anak-anak pada umumnya. Kompleksitas ini menjadi tantangan utama dalam mengembangkan potensi mereka.
    “Persepsi orang kan kalau IQ-nya tinggi berarti pintar, encer otaknya. Itu tidak salah. Tetapi kondisi mereka tidak hanya sebatas itu. Ada dinamika emosi yang kompleks mereka rasakan,” jelasnya.
    Masalah ini sering membuat anak-anak CIBI kesulitan berbaur di sekolah reguler dan dicap “aneh”.
    “Menurut anak-anak CIBI ini, orang lain itu aneh. Tapi menurut orang lain, ya anak-anak ini yang aneh. Masalahnya berputar terus di situ. Makanya, mereka butuh belajar untuk mengendalikan emosi dan berempati dengan orang lain,” kata Eunike.
    Untuk menjawab tantangan itu, Noble Academy mengembangkan pembelajaran sosial emosional (
    Social Emotional Learning
    /SEL) sebagai pilar utama kurikulumnya.
    “Bagaimanapun sistem pembelajaran bagi anak, fondasi utamanya adalah SEL ini, karena tanpa kestabilan emosi, kecerdasan mereka sulit berkembang, termasuk berpengaruh juga ketika nanti mereka dewasa,” tambahnya.
    Pendekatan SEL meliputi latihan mengatur emosi, menghadapi kegagalan, validasi perasaan, serta membangun empati—tujuannya agar anak-anak CIBI memiliki ketangguhan mental dalam kehidupan sosialnya.
    Eunike mengakui, sebagian besar siswa Noble Academy merupakan murid pindahan dari sekolah reguler yang pernah menjadi korban
    bullying
    .
    Untuk itu, sekolah berupaya memberikan pengalaman baru yang menyembuhkan trauma mereka, termasuk pengalaman pahitnya dengan teman ataupun guru di sekolah.
    “Misalnya ada anak trauma karena gurunya tidak pernah memberikan apresiasi. Ya sudah, sekarang guru-guru kami sebisa mungkin memberikan apresiasi yang logis buat dia, sehingga dia
    re-experience
    itu dan pelan-pelan menghapus lukanya,” kata Eunike.
    Noble Academy mencoba memastikan di sekolah barunya, anak-anak CIBI tidak akan mendapat perlakuan yang sama, sehingga persepsi mereka mengenai teman-teman di sekolah yang kerap dianggap “jahat” dapat berubah seiring perkembangannya.
    Salah satu murid Noble Academy, Sky (12), berbagi kisah perubahannya setelah pindah dari sekolah reguler.
    “Di sekolah lamaku dulu, apa pun yang aku lakukan, aku disebut
    attention seeker
    sama yang lain. Setelahnya, aku jadi pendiam, enggak berani bicara,” ujar Sky.
    Sky mengaku tak mengerti mengapa teman-temannya menganggap dirinya sebagai anak aneh dan pencari perhatian, padahal dia hanya mencoba mengekspresikan diri sesuai dengan emosi yang tengah dirasakannya.
    Menurut dia, teman-teman dan gurunya di sekolah lamanya tidak memperbolehkannya menjadi dirinya sendiri, dan memaksa dirinya melawan pikirannya sendiri.
    Kendati demikian, ia mengaku kini merasa lebih bebas mengekspresikan diri dan belajar sesuai minatnya.
    “Semenjak pindah ke Noble, aku jadi lebih aktif dan lebih bahagia. Aku udah enggak jadi anak yang pendiam lagi,” kata Sky tersenyum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: BYD Kalahkan Tesla Jadi Raja Mobil Listrik Dunia

    Video: BYD Kalahkan Tesla Jadi Raja Mobil Listrik Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – BYD kembali mengukuhkan namanya menjadi raja mobil listrik dunia. Pabrikan mobil listrik asal China itu lagi-lagi mengalahkan Tesla dalam hal penjualan mobil listrik global.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (07/10/2025).

  • 7 Fakta Dua Tahun Perang Gaza: Jumlah Korban-Kehancuran Massal

    7 Fakta Dua Tahun Perang Gaza: Jumlah Korban-Kehancuran Massal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Israel-Gaza telah berlangsung selama tepat 2 tahun lamanya. Hal ini awalnya dipicu serbuan milisi penguasa Gaza Palestina, Hamas, ke Israel yang akhirnya memicu balasan membabi buta dari Negeri Zionis.

    Hingga dua tahun berlangsung, masih belum ada tanda-tanda pasti terkait penghentian serangan. Israel masih terus menyerbu Gaza dengan tujuan untuk menghabisi Hamas.

    Meski begitu, dampak korban jiwa dan kerusakan akibat serangan ini sangatlah masif dan tersebar rata di sebagian besar wilayah Gaza. Berikut sejumlah fakta yang ada di balik peperangan ini dikutip Al Jazeera, Selasa (7/10/2025)

    1. Korban Jiwa dan Luka-Luka Akibat Serangan

    Lebih dari 67.000 warga Palestina telah terbunuh dalam 2 tahun terakhir, dengan ribuan lainnya diyakini masih terperangkap di bawah reruntuhan. Angka korban tewas ini sangat mengejutkan, setara dengan sekitar satu dari setiap 33 orang di Gaza, atau sekitar 3% dari populasi sebelum perang dimulai. Jumlah ini mencerminkan skala kehancuran manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Dampak pada anak-anak sangat mengerikan. Setidaknya 20.000 anak-anak termasuk di antara korban tewas, yang berarti rata-rata satu anak terbunuh setiap jam selama 24 bulan terakhir. Angka resmi ini dihitung berdasarkan jenazah yang dibawa ke rumah sakit, dan diperkirakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena tidak termasuk mereka yang tewas di bawah reruntuhan atau hilang.

    Selain korban tewas, lebih dari 169.000 warga Palestina terluka selama dua tahun konflik, yang berarti sekitar satu dari setiap 14 orang di Gaza mengalami cedera. Banyak dari luka-luka ini bersifat mengubah hidup, dengan dampaknya yang meluas jauh melampaui kematian.

    Luka fisik yang parah telah mengakibatkan krisis amputasi. UNICEF memperkirakan bahwa antara 3.000 hingga 4.000 anak di Gaza telah kehilangan satu atau lebih anggota badan.

    Adapun korban tewas dari sisi Israel pada serangan 7 Oktober 2023 mencapai sekitar 1.200 orang dengan 251 lainnya menjadi tawanan.

    2. Keruntuhan Fasilitas Kesehatan

    Sistem layanan kesehatan Gaza berada dalam kondisi runtuh total akibat serangan Israel yang terus menerus. Selama dua tahun, setidaknya 125 fasilitas kesehatan, termasuk 34 rumah sakit, telah rusak parah. Serangan ini membuat pasien kehilangan akses terhadap layanan medis esensial.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak Oktober 2023, telah didokumentasikan lebih dari 790 serangan terhadap fasilitas kesehatan, termasuk pemboman udara terhadap rumah sakit, klinik, dan ambulans. Serangan-serangan ini juga telah menewaskan setidaknya 1.722 petugas kesehatan dan bantuan.

    Pola serangan meluas hingga penargetan dan penangkapan petugas kesehatan. Ratusan staf medis telah dikeluarkan secara paksa dari bangsal rumah sakit dan ditahan di penjara serta kamp militer Israel. Per 22 Juli, Pasukan Israel menahan 28 dokter terkemuka, termasuk 18 spesialis senior di bidang-bidang vital seperti bedah, anestesiologi, dan pediatri, yang semakin melumpuhkan sistem kesehatan Gaza yang sudah hancur.

    Tragisnya, dua dokter senior dilaporkan tewas karena penyiksaan dalam tahanan Israel, dengan jenazah mereka masih ditahan. Banyak dokter ditahan tanpa dakwaan selama lebih dari 400 hari, tiga di antaranya ditahan selama lebih dari 600 hari, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perlindungan khusus yang diberikan kepada personel medis di bawah hukum internasional.

    3. Krisis Kelaparan dan Malnutrisi yang Parah

    Israel dituduh sengaja mengatur kelaparan yang meluas di Gaza melalui pembatasan militer yang memblokir bantuan selama berbulan-bulan dan sistem distribusi makanan yang berbahaya. Kelaparan resmi telah dikonfirmasi di Kegubernuran Gaza pada 22 Agustus oleh sistem IPC (Integrated Food Security Phase Classification) PBB, menjadikannya kasus kelaparan pertama yang diakui secara resmi di Timur Tengah.

    Kelaparan diperkirakan akan meluas ke Deir el-Balah dan Khan Younis pada akhir September, dengan hampir sepertiga populasi (641.000 orang) diperkirakan menghadapi kondisi bencana (Fase 5 IPC). Situasi ini telah merenggut nyawa setidaknya 459 orang, termasuk 154 anak-anak, yang meninggal karena kelaparan.

    Selain itu, kekurangan gizi di kalangan anak-anak melonjak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada bulan Juli saja, lebih dari 12.000 anak diidentifikasi menderita kekurangan gizi akut, enam kali lebih tinggi dibandingkan pada awal tahun.

    Hampir satu dari empat anak menderita kekurangan gizi akut yang parah. Selain itu, satu dari lima bayi lahir prematur atau di bawah berat badan normal, menunjukkan krisis kesehatan publik yang parah dan mengancam generasi masa depan Gaza.

    4. Penghancuran Infrastruktur dan Krisis Perumahan

    Tingkat kehancuran di seluruh Gaza hampir total. Menurut OCHA, per Agustus, 92% dari semua bangunan perumahan dan 88% dari semua fasilitas komersial telah rusak atau hancur. Analisis satelit oleh UNOSAT juga menemukan bahwa hampir 78% dari semua struktur di daerah kantong tersebut telah hancur.

    Seluruh lingkungan telah musnah, meninggalkan jutaan warga Palestina sebagai pengungsi dan tanpa tempat berlindung. Kerusakan fisik langsung yang disebabkan oleh pemboman Israel, termasuk rumah, sekolah, dan infrastruktur publik, diperkirakan oleh Bank Dunia mencapai US$ 55 miliar (Rp 911 triliun).

    Sementara itu, prospek pembangunan kembali sangat terhambat dan rumit. Dengan 62% penduduk yang kekurangan dokumen hukum untuk membuktikan kepemilikan properti, banyak keluarga menghadapi tantangan besar untuk mengklaim kembali rumah atau tanah mereka.

    Hal ini meningkatkan prospek pengungsian permanen bagi banyak keluarga. Skala kehancuran dan ketiadaan dokumen kepemilikan mengancam terjadinya krisis properti dan pemindahan paksa jangka panjang, bahkan jika rekonstruksi akhirnya dimulai.

    5. Krisis Air dan Sanitasi

    Sejak Oktober 2023, Israel secara sistematis menargetkan infrastruktur air Gaza yang sudah terganggu. Akibatnya, 89% dari jaringan air dan sanitasi di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, meninggalkan lebih dari 96 persen rumah tangga tanpa keamanan air.

    Sebagian besar sistem distribusi air hancur, dengan sumur-sumur terkontaminasi oleh limbah yang tidak diolah. Saat ini, hampir separuh populasi Gaza bertahan hidup dengan kurang dari 6 liter air per hari untuk minum dan memasak, jauh di bawah standar darurat 20 liter untuk “kelangsungan hidup jangka pendek”.

    6. Keruntuhan Sistem Pendidikan

    Sistem pendidikan Gaza telah runtuh sepenuhnya. Lebih dari 2.300 fasilitas pendidikan, termasuk 63 bangunan universitas, telah hancur. Sekolah-sekolah yang masih berdiri kini digunakan sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi.

    92% dari semua sekolah memerlukan rekonstruksi total, dan setidaknya 780 anggota staf pendidikan telah terbunuh. Hampir 658.000 anak usia sekolah dan 87.000 mahasiswa universitas kehilangan akses untuk belajar, menghancurkan prospek pendidikan bagi seluruh generasi.

    7. Penahanan Massal

    Lebih dari 10.800 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel dalam kondisi yang parah. Di antara para tahanan ini terdapat 450 anak-anak dan 87 wanita.
    Yang sangat mengkhawatirkan adalah lebih dari 3.629 tahanan ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan. Penahanan massal ini, termasuk anak-anak, menimbulkan masalah serius terkait hak asasi manusia dan keadilan.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]