Blog

  • Wamendikti Saintek: Pemerintah Luncurkan Sekolah Garuda di 16 Titik Besok

    Wamendikti Saintek: Pemerintah Luncurkan Sekolah Garuda di 16 Titik Besok

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan meresmikan pengenalan Sekolah Garuda secara serentak di 16 titik seluruh Indonesia pada Rabu (8/10/2025). 

    Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menyebut inisiatif ini sebagai penyempurna orkestrasi transformasi pendidikan nasional.

    “Sekolah Garuda adalah realisasi visi besar Presiden untuk membawa anak Indonesia dari seluruh penjuru negeri menuju kampus terbaik dunia. Ini bagian dari persiapan generasi emas 2045,” ujar Stella.

    Peluncuran serentak ini meliputi 12 Sekolah Garuda Transformasi dan 4 lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.

    “Hingga 2029, pemerintah menargetkan 80 sekolah transformasi dan pembangunan 20 sekolah baru,” ucapnya.

    Stella menjelaskan Sekolah Garuda ditopang oleh tiga pilar utama yaitu penyeimbang akses guna pemerataan kesempatan pendidikan unggulan.

    Kemudian, inkubator pemimpin guna membentuk karakter kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045. Lalu, akademik dan pengabdian agar siswa tidak hanya berprestasi secara akademik tetapi juga berkomitmen mengabdi setelah menimba ilmu.

    Menurutnya, keberadaan Sekolah Garuda menjadi sangat penting dalam upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia. Human Capital Index menunjukkan rata-rata siswa Indonesia baru memanfaatkan 54% dari potensi penuh mereka.

    Apalagi, kata Stella, data Kementerian Pendidikan mencatat, pada 2024 sudah ada 143 lulusan SMA penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang berhasil masuk ke 100 universitas terbaik dunia.

    Oleh sebab itu, dia menilai bahwa Sekolah Garuda diharapkan dapat memperbesar angka tersebut secara signifikan.

    “Sekolah Garuda bukan hanya sekolah unggulan, tetapi pusat lahirnya talenta-talenta sains dan teknologi yang akan mengabdi untuk kemajuan bangsa,” tegas Stella.

    Berikut Daftar Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda Baru:

    Sekolah Garuda Transformasi:

    SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh
    SMA Unggul Del, Sumatera Utara
    MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
    SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta
    SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat
    SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah
    SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah
    SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur
    SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan
    MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo
    SMAN Siwalima Ambon, Maluku
    SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya

     

    Sekolah Garuda Baru:

    Belitung Timur
    Timor Tengah Selatan, NTT
    Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
    Bulungan, Kalimantan Utara

  • Kepolisian Bangkalan Dinilai Lamban Tangani Kasus Pemerkosaan di Sepulu Madura

    Kepolisian Bangkalan Dinilai Lamban Tangani Kasus Pemerkosaan di Sepulu Madura

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kasus pemerkosaan yang melibatkan dua perempuan di Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, hingga kini belum menemui titik terang. Kasus ini telah dilaporkan sejak Juli 2025, namun aparat kepolisian dinilai lamban dalam menangani kasus yang melibatkan delapan pelaku tersebut.

    Hal ini disampaikan oleh Alimuddin, anggota Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas), yang menyatakan bahwa kepolisian tidak responsif, tidak tegas, dan tidak transparan dalam penanganan kasus ini.

    “Kami menilai aparat penegak hukum tidak responsif, tidak tegas, dan tidak transparan dalam menangani kasus ini,” ujar Alimuddin pada Selasa, 7 Oktober 2025.

    Menurutnya, meskipun polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi pada 3 September lalu, hingga saat ini, belum ada satu pun pelaku yang ditangkap.

    Alimuddin menegaskan bahwa kasus pemerkosaan yang melibatkan delapan pelaku ini harus segera diusut tuntas. “Kami mendesak untuk menangkap delapan pelaku kekerasan seksual dan menjerat para pelaku dengan Pasal 81 dan 82 UU No. 35 Tahun 2014,” tambahnya.

    Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu juga mendesak pihak kepolisian untuk membuka proses pengungkapan kasus ini secara transparan dan profesional, serta memberikan perlindungan yang memadai untuk korban dan keluarga, agar trauma yang dialami tidak berlarut-larut.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, menegaskan bahwa pihaknya sudah menetapkan delapan tersangka terkait dugaan kekerasan seksual terhadap dua korban yang masih di bawah umur di Desa Kelbung, Sepulu. “Beberapa hari lalu kami sudah terbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) kepada delapan tersangka tersebut,” kata Hafid.

    Hafid menjelaskan, pihak kepolisian telah melakukan upaya penangkapan dan penggeledahan ke rumah masing-masing tersangka. Namun, ketika tiba di lokasi, para tersangka sudah melarikan diri. “Oleh sebab itu, kami juga butuh dukungan informasi dari teman-teman mahasiswa Sepulu. Kehadiran rekan-rekan ini sebagai wujud dukungan untuk mengungkap kasus tersebut,” ujar Hafid. [sar/suf]

  • Mobil Boks Tabrak Metrotrans Berpenumpang di Pasar Minggu, 1 Orang Luka

    Mobil Boks Tabrak Metrotrans Berpenumpang di Pasar Minggu, 1 Orang Luka

    Jakarta

    Mobil boks mengalami kecelakaan Metrotrans di Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel). Pengemudi mobil boks tersebut mengalami luka.

    “Objek penanganan kecelakaan mobil boks,” kata Command Center Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jaksel, Selasa (7/10/2025).

    Kecelakaan itu terjadi di Jalan Raya Pasar Minggu, Jaksel. Petugas pemadam kebakaran (damkar) menerima informasi kecelakaan tersebut sekitar pukul 17.40 WIB.

    Damkar dihubungi untuk melakukan proses evakuasi terhadap pengemudi mobil boks bernomor polisi (nopol) B-8781-YI yang dikemudikan sopir bernama Ahmad. Sopir tersebut diduga tak bisa mengendalikan mobil boks.

    Mobil boks itu lalu menabrak Metrotrans yang sedang mengangkut penumpang di halte.

    Pengemudi mobil boks yang mengalami luka diberikan pengobatan. (dok Damkar Jaksel)

    Satu tim rescue terdiri dari 6 personel Damkar Jaksel lalu mengevakuasi korban. Korban langsung diberi penanganan medis awal di tempat kejadian perkara (TKP).

    Dalam foto yang diterima, tampak bodi depan dan kaca mobil boks mengalami kerusakan cukup parah akibat kecelakaan tersebut.

    “Iya korban luka 1 orang, pengemudi mobil boks,” ucapnya.

    (jbr/mei)

  • Sejumlah Tokoh Ajukan jadi Sahabat Pengadilan di Sidang Praperadilan Nadiem Makarim

    Sejumlah Tokoh Ajukan jadi Sahabat Pengadilan di Sidang Praperadilan Nadiem Makarim

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 12 tokoh antikorupsi dari berbagai bidang mengajukan diri sebagai sahabat pengadilan (amicus curiae) pada saat sidang praperadilan Nadiem Makarim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

    “Beban pembuktian harusnya dibebankan kepada termohon yaitu penyidik bukan kepada pemohon,” kata salah seorang sahabat pengadilan (amici) yang juga pegiat antikorupsi Natalia Soebardjo di Jakarta, Jumat.

    Amicus curiae di Kamus Besar Bahasa Indonesia Kemendikbud mengandung arti pihak yang tidak memihak sehingga dapat membantu memberikan pendapat untuk suatu perkara hukum.

    Menurut dia, para tokoh antikorupsi mendesak agar pada proses praperadilan, pihak termohon, dalam hal ini penyidik, mampu menjelaskan alasan pemohon patut untuk diduga sebagai pelaku tindak pidana.

    Dia mengatakan bahwa para tokoh ini, menilai bahwa dua alat bukti yang dijadikan dasar penetapan tersangka terhadap pemohon tidak cukup kuat untuk menduga pemohon sebagai pelaku tindak pidana.

    Dengan kata lain, tindakan pemohon menetapkan status tersangka tidak berlandaskan pada konsep kecurigaan yang beralasan (reasonable suspicion).

    “Karena pada dasarnya penyidiklah yang mendalilkan sesuatu, bahwa terdapat bukti permulaan yang cukup untuk menduga pemohon adalah pelakunya,” ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (7/10/2025).

    Dengan menjalankan prinsip tersebut, mereka menilai, dalam sidang praperadilan, hal pertama yang harus dilakukan oleh termohon adalah menjelaskan tindak pidana yang diduga terjadi dan alasannya menduga seseorang sebagai pelaku tindak pidana.

    Cara seperti ini kata Natalia, dinilai penting agar publik juga bisa memahami proses penegakan hukum dan ikut mengawasi timbulnya suatu perkara hukum.

    “Publik memiliki hak untuk mengetahui dengan jelas mengenai hal yang diperkarakan. Inilah pentingnya sebuah proses hukum dijalankan secara transparan, akuntabel dan penuh tanggung jawab. Jika itu dilaksanakan, kepercayaan publik terhadap penegakan hukum akan semakin tinggi,” ucapnya.

    Dia menambahkan, adapun amicus curiae ini dimaksudkan untuk mendorong agar praperadilan atas sah tidaknya penetapan tersangka dapat berjalan lebih efektif, efisien, sederhana namun tepat sasaran.

    Hal itu karena mereka melihat proses pemeriksaan praperadilan yang berjalan selama ini, menuruti mekanisme yang menyerupai hukum acara perdata dengan prinsip siapa yang mendalilkan dia yang membuktikan.

    Padahal, prinsip ini tidak tepat untuk pemeriksaan praperadilan yang hanya ada dalam hukum pidana.

    Mereka yang mengajukan diri terdiri dari para tokoh dan pegiat antikorupsi yang memiliki latar belakang beragam.

    Berikut mereka :

    1. Pimpinan KPK Periode 2003-2007, Amiien Sunaryadi

    2. Pegiat Antikorupsi dan Pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), Arief T Surowidjojo

    3. Peneliti Senior Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan, Arsil

    4. Pegiat Antikorupsi dan Juri Bung Hatta Anti Corruption Award, Betti Alisjahbana

    5. Pimpinan KPK 2003-2007, Erry Riyana Hardjapamekas

    5. Penulis dan Pendiri Majalah Tempo, Goenawan Mohamad

    7. Aktivis dan Akademisi, Hilmar Farid

    8. Jaksa Agung Periode 1999-2001, Marzuki Darusman

    9. Direktur Utama PLN 2011-2014, Nur Pamudji

    10. Pegiat Antikorupsi dan Anggota International Council of Transparency International, Natalia Soebagjo

    11. Advokat, Rahayu Ningsih Hoed

    12. Pegiat Antikorupsi dan Pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW) Todung Mulya Lubis

  • Pemerintah Akan Relokasi Sementara Warga di Sekitar Area Terpapar Radiasi Cesium-137

    Pemerintah Akan Relokasi Sementara Warga di Sekitar Area Terpapar Radiasi Cesium-137

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah warga yang rumahnya berdekatan atau berada dalam area paparan radiasi Cesium-137 akan direlokasi sementara ke tempat aman. Proses relokasi ini dilakukan bersamaan dengan pengangkatan material berbahaya serta dekontaminasi oleh tim Gegana Polri dan Bapeten.

    Diketahui, paparan radioaktif Cesium-137 terdeteksi di beberapa permukiman dan rumah warga. Dugaan sementara, material tersebut sebelumnya digunakan sebagai bahan urug atau material bangunan.

    “Jadi memang ada nanti rencana dari rekomendasi BRIN dan Bapeten, memang kita harus lokalisir masyarakat, dilakukan pemindahan dulu sampai dekontaminasinya selesai dilakukan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, di Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Selasa, (07/10/2025).

    Sebelum masyarakat direlokasi, akan digelar rapat terbatas bersama Menko Pangan, Zulkifli Hasan beserta Menteri Sosial, Menteri PMK, Menteri Tenaga Kerja, TNI, Polri, Gubernur Banten dan Bupati Serang.

    Ratas itu rencananya digelar pada Rabu, 08 Oktober 2025 di Jakarta dan menentukan nasib penanganan paparan radioaktif Cesium 137 selanjutnya.

    “Kita sedang melakukan survei detil. Karena ini nanti memerlukan langkah yang terkait dengan masyarakat dan sosial,” terangnya.

     

  • Sajadah Yai Mim Dibakar, Kuasa Hukum Laporkan Dugaan Penistaan Agama

    Sajadah Yai Mim Dibakar, Kuasa Hukum Laporkan Dugaan Penistaan Agama

    Malang (beritajatim.com) – Kuasa Hukum Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim, yakni Agustian Siagian menyebut ada 2 laporan tambahan yang mereka layangkan. Pertama persekusi dan kedua adalah penistaan agama.

    Agustian Siagian mengatakan untuk kasus penistaaan agama ada simbol agama yang diduga dinistakan dengan cara dibakar. Ada 3 orang yang dilaporkan dalam dugaan penistaan agama ini namun dia tidak merinci dengan jelas identitas orang yang dilaporkan.

    Untuk dugaan penistaan agama berupa pembakaran sajadah atau alas untuk salat milik istri Yai Mim yakni Rosyida Vigneswari. Pelaporan ini dilakukan beberangan dengan pemeriksaan Yai Mim di Polresta Malang Kota pada Selasa, (7/10/2025).

    “Penistaan ini 3 orang yang dilaporkan. Penistaannya berupa pembakaran sajadah milik bu Ros (Rosyida Vigneswari). Kita laporkan 3 orang biar nanti berkembang mengikuti petunjuk yang ada,” ujar Agustian.

    Agustian menuturkan, untuk tempat kejadian perkara pembakaran sajadah ada di pekarangan depan rumah Yai Mim. Peristiwa pembakaran terjadi pada malam hari usai mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN Maulana Malik Ibrahim) Malang itu menunaikan ibadah salat istikharah.

    “Sajadah itu ada di pekarangan seberang rumah. Saat itu pak Yai sedang salat istikharah. Kejadiannya saat pak yai usai salat,” ujar kata Agustian.

    Terkait alasan Yai Mim salat dipekarangan tanah milik orang lain. Karena Yai Mim berkeinginan membeli tanah depan rumahnya. Adapun salat istikharah dilakukan agar Yai Mim mendapat petunjuk dalam agama Islam sebelum memutuskan untuk membeli tanah itu.

    “Tanah tempat pak Yai salat itu niat mau dibeli. Jadi pak Yai mengistikharai tanah ini. Bagus atau gimana pasca salat disitu belum diberesin langsung dibakar,” tutur Agustian. (luc/kun)

  • Modus Pejabat Pemkot Binjai Korupsi Dana Bagi Hasil Sawit Rp 14,9 Miliar

    Modus Pejabat Pemkot Binjai Korupsi Dana Bagi Hasil Sawit Rp 14,9 Miliar

    Liputan6.com, Jakarta Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai menahan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pemerintah Kota Binjai berinisial RIP, dalam kasus korupsi pengelolaan dana bagi hasil (DBH) sawit untuk pemeliharaan berkala jalan tahun anggaran (TA) 2023 dan 2024.

    Penahanan RIP yang berperan sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam proyek tersebut, didasarkan pada Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) No: Print-03.a/L.2.11/Fd.2/10/2025 tertanggal 6 Oktober 2025.

    Selain RIP, jaksa penyidik juga telah menetapkan dua tersangka lain, yakni SFPZ selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan TSD dari unsur penyedia atau rekanan.

    Kasus ini bermula dari alokasi DBH Sawit yang diterima Pemko Binjai dari pemerintah pusat pada TA 2023 dan 2024 dengan total senilai Rp 14.903.378.000. Dana tersebut seharusnya dikelola Dinas PUTR Binjai untuk proyek pemeliharaan berkala jalan.

    “Penyidikan menemukan adanya perbuatan melawan hukum dan pekerjaan proyek yang tidak berjalan sebagaimana mestinya,” kata Kasi Intel Kejari Binjai Noprianto Sihombing, Selasa (7/10/2025).

    Pada TA 2023, Pemko Binjai menerima DBH Sawit Rp 7.913.265.000 untuk 7 paket kegiatan, namun seluruhnya tidak dilaksanakan sesuai perencanaan.

    Kemudian pada TA 2024, diterima lagi Rp 6.990.113.000 untuk 5 kegiatan. Seluruh 12 proyek tersebut baru dilaksanakan secara gabungan pada tahun 2024.

    Dalam 2 proyek fiktif dan manipulasi data serah terima, penyidikan menemukan beberapa kejanggalan serius, yaitu ditemukan 2 kegiatan yang tidak pernah dikerjakan sama sekali, namun uang muka (DP) telah ditarik seluruhnya.

    Kedua proyek tersebut adalah pemeliharaan berkala jalan pada Jalan Samanhudi dan Jalan Gunung Sinabung, Binjai Selatan, dengan total nilai kontrak sekitar Rp 4 miliar.

    Lalu, keterlambatan dan manipulasi dokumen. Ada 10 proyek lainnya yang seharusnya selesai pada akhir tahun 2024, faktanya baru rampung sekitar Mei 2025.

    Namun, dalam berita acara serah terima, pekerjaan tersebut dimanipulasi seolah-olah sudah selesai pada 24 Desember 2024, ditandatangani oleh PPK dan rekanan.

    Kemudian kekurangan volume. Tim ahli yang diturunkan untuk mengecek mutu dan volume 10 proyek jalan menemukan adanya kekurangan volume pekerjaan di lapangan.

    “Dari hasil penghitungan tim ahli ditemukan bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kontrak karena adanya kekurangan volume yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 2.656.709.053,” jelas Noprianto Sihombing.

    Ketiga tersangka kini ditahan untuk dimintai keterangan dan tanggung jawab atas dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara ini.

  • Ini Spesifikasi Beserta Harga Oppo A6 Pro 4G dan Oppo A6 Pro 5G di Indonesia – Page 3

    Ini Spesifikasi Beserta Harga Oppo A6 Pro 4G dan Oppo A6 Pro 5G di Indonesia – Page 3

    Hidup di zaman digital yang serba cepat membuat kita membutuhkan solusi instan dalam mengerjakan suatu hal, salah satunya integrasi fitur Artificial Intelligence (AI).

    Hadir untuk kelas menengah tak membuat Oppo A6 Pro series kekurangan akan hal ini. Dengan bekal ‘AI Photo Editor’, ponsel ini mampu mengedit sebuah foto melalui fitur-fitur seperti: ‘recompose’, ‘eraser’, ‘perfect shot’, ‘enhancer’, hingga ‘unblur’.

    Mengingat harga yang terjangkau di kelasnya, ponsel ternyata masih menghadirkan kemampuan unik untuk mendapatkan konten estetik seperti, perekaman di bawah air dengan kedalam sampai satu setengah meter berkat rating IP69-nya.

    Meski terasa dipromosikan sebagai HP untuk kebutuhan konten kreator, faktanya ponsel ini juga memiliki teknologi canggih yang dapat memperkuat konektivitas dari sinyal internet, ‘AI Link Boost 3.0’.

    Lantas apakah ponsel ini tidak cocok untuk main game?

    Mengingat penggunaan chipset MediaTek Helio G100 dan Dimensity 6300, secara kasaran ponsel ini dapat diklasifikasikan tidak cepat panas. Namun, adanya peningkatan baterai hingga 7000mAh tetap memberikan sebuah pertimbangan.

    Menjawab rasa penasaran tersebut, Arga Simanjuntak mengklaim tingkat ketahanan suhu ponsel akibat bermain game harusnya aman-aman saja, mengingat penggunaan ‘Supercool VC Chamber’ yang jauh lebih luas, membuat penyebaran suhu lebih merata.

  • Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Santri Asal Sampang Korban Runtuhnya Ponpes di Sidoarjo

    Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Santri Asal Sampang Korban Runtuhnya Ponpes di Sidoarjo

    Sampang (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar almarhum Abdul Fattah (18), seorang santri asal Dusun Pendeh, Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.

    Abdul Fattah menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam insiden runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

    Menanggapi laporan dari BPBD Provinsi Jawa Timur terkait adanya korban jiwa asal Sampang, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sampang langsung bergerak cepat untuk memberikan pendampingan dan pengawalan terhadap jenazah korban.

    “BPBD Sampang berkoordinasi dengan pihak BPBD Jawa Timur guna memastikan jenazah dapat dipulangkan dengan aman hingga proses pemakaman selesai,” ujar Kalaksa BPBD Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, Selasa (7/10/2025).

    Jenazah tiba di rumah duka pada Senin (6/10/2025) sekitar pukul 23.40 WIB. Prosesi pemakaman kemudian dilangsungkan tak lama setelahnya, tepat pukul 00.00 WIB dan selesai sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

    Suasana haru dan penuh duka menyelimuti keluarga serta warga sekitar yang turut mengantar almarhum ke tempat peristirahatan terakhir.

    Sejumlah pihak, termasuk jajaran Forkopimcam Jrengik, juga hadir dalam prosesi pemakaman sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap keluarga yang ditinggalkan. “Alhamdulillah seluruh proses berjalan lancar tanpa hambatan,” inbuhnya.

    Sekedar diketahui, Mochammad Mashudulhaq (14) putra Martuki warga Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, juga dinyatakan meninggal dalam tragedi ambruknya asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Sehingga dua santri asal Sampang menjadi korban tragedi tersebut.[sar/kun]

  • Dua Sekolah Internasional di Tangsel Dapat Teror Bom via WA dan Email – Page 3

    Dua Sekolah Internasional di Tangsel Dapat Teror Bom via WA dan Email – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dua sekolah internasional di Kota Tangerang Selatan, mendapat ancaman bom lewat kiriman pesan dari orang tidak dikenal, Selasa (7/10/2025). Tim gegana dari Polda Metro Jaya pun diterjunkan untuk melacak dan menggeledah di tiap sudut ruangan sekolah.

    “Kami mendapat laporan adanya teror berupa adanya info bom di TKP pertama, di Jakarta Nanyang School di Pagedangan Kabupaten Tangerang. Kemudian kami langsung mendatangi lokasi dan kordinasi dengan pihak sekolah, mengamankan parameter, serta menghubungi Jibom Gegana, dan Brimob PMJ,” ungkap Kapolres Tangsel AKBP Victor D H Inkiriwang.

    Petugas melakukan sterilisasi dan pengecekan seluruh lokasi di sekolah tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan adanya bom atau bahan peledak.

    “Kami sudah melakukan pengamanan dan olah TKP,” tutur Victor.

    Siang harinya, petugas yang masih berada di Nanyang School mendapat laporan dari Kapolsek Pondok Aren bahwa ada teror serupa di Mentari Intercultural School di kawasan Bintaro.

    Petugas pun terbagi untuk segera melakukan pengecekan di sekolah internasional tersebut. Kali ini, bukan hanya Jibom Gegana dan Brimob yang bergerak, tapi juga bekerja sama dengan Direktorat Cyber PMJ dan Dirkrimum, untuk melakukan olah TKP.

    “Alhamdulillah hasilnya tidak ditemukan bahan peledak bom dan sejenisnya,” terangnya.

    Teror ini di dua sekolah internasional ini dalam proses penyelidikan, bersama dengan Direktorat Cyber dan Dirkrimum Polda Metro Jaya.

    “Sebab, pelaku mengirimkan baik melalui WA dan email ancaman teror bom, sementara didalami dan dilakukan langkah penyelidikan,” ucap Victor.

    Kapolres juga memastikan, selama proses sterilisasi dan penyelidikan, tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).

    “Dalam proses tadi pagi baik di Nanyang dan Nentari, KBM berjalan baik, kami imbau para ortu dan murid tidak panik dapat kegiatan normal, kami mengindahkan kaidah sekolah, kami pastikan keamanan sekolah siswa guru terjamin,” pungkasnya.