Blog

  • Edarkan Sabu 2 Warga Gresik Dijebloskan Penjara

    Edarkan Sabu 2 Warga Gresik Dijebloskan Penjara

    Gresik (beritajatim.com)– Genderang perang terhadap narkotika jenis sabu terung digaungkan oleh aparat Satreskoba Polres Gresik. Aparat penegak hukum ini meringkus dua pengedar yang disimpan dalam bungkus rokok.

    Kedua tersangka yang dijebloskan di penjara masing-masing AF (48) warga Kelurahan Pekelingan dan ZM (49) warga kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.

    Terbongkarnya kasus narkoba ini berawal dari informasi masyarakat. Kedua tersangka diamankan di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem Gresik, sewaktu melakukan transaksi sabu.

    “Dua tersangka sudah kami amankan dan telah menjalani pemeriksaan. Dari tangan pelaku juga disita 12 plastik klip yang diduga berisi sabu,” ujar Kasatreskoba AKP Ahmad Yani, Selasa (7/10/2025).

    Lebih lanjut ia menuturkan, saat digeledah barang haram itu disembunyikan oleh tersangka di dalam bekas bungkus. Anggota kami di lapangan juga menyita barang bukti handphone, timbangan elektrik, dan seperangkat alat hisap sabu untuk kepentingan penyidikan.

    “Total keseluruhan narkotika jenis sabu yang disita seberat timbang netto 3,969 gram,” tuturnya.

    Ahmad Yani menambahkan, semua tersangka telah ditahan di Mapolres Gresik untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

    Atas perbuatannya ini, AF dan ZM juga dijerat dengan pasal 114 ayat (1) subsider pasal 112 ayat (1) Jo pasal 132 ayat (1) Undang-undang nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan ancaman pidana penjara 4 tahun kurungan penjara. (dny/ted)

  • Protes Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Geruduk DPRD DKI Jakarta – Page 3

    Protes Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Geruduk DPRD DKI Jakarta – Page 3

    Menurut Iwantono, pada 2025 ini industri perhotelan dan restoran di Tanah Air sudah terpukul, dengan 96,7 persen hotel melaporkan penurunan tingkat hunian. Banyak usaha terpaksa mengurangi karyawan dan melakukan efisiensi.

    Padahal, lanjut dia, industri perhotelan dan restoran menyerap lebih dari 603.000 tenaga kerja dan menyumbang 13 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta.

    Iwantono menuturkan, jika tidak dilakukan urun rembug antara pelaku usaha dan pemerintah, dikhawatirkan situasi ini akan menimbulkan masalah-masalah sosial baru.

    “Oleh karena itu, kami masih menginginkan dialog yang baik, diskusi antara asosiasi pelaku usaha dengan pemerintah dan stakeholder lain supaya bisa menemukan jalan yang terbaik. Harapan kami, legislatif maupun eksekutif membuka diri, membuka pintu untuk dialog,” jelas Iwantono.

    Sebelumnya perwakilan eksekutif, Afifi, Ketua Sub Kelompok Peraturan Perundang-undangan Bidang Kesehatan Rakyat Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta menegaskan, aspirasi yang disampaikan oleh pedagang kecil, pelaku UMKM masih didengarkan agar tidak dirugikan sesuai dengan komitmen Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

    “Setelah selesai pembahasan di Pansus akan kami sampaikan ke Pak Gubernur dan kalau memungkinkan akan di-rapimkan agar masukkan semua SKPD terkait itu bisa kita serap,” kata Afifi.

    “Jadi, pada prinsipnya, draftnya masih terbuka, masih dinamis. Masukan dari masyarakat ini masih memungkinkan untuk dimasukkan,” tandasnya.

  • Puluhan Kapal Yacht Mancanegara Singgah di Banyuwangi, Disambut Meriah di Pantai Marina Boom – Page 3

    Puluhan Kapal Yacht Mancanegara Singgah di Banyuwangi, Disambut Meriah di Pantai Marina Boom – Page 3

    Belum mengeksplorasi Banyuwangi, para yachter mengaku sudah takjub melihat panorama alam Banyuwangi yang ada di Pantai Marina Boom.

    “Saya sangat suka dengan keindahan pemandangan di disini (Pantai Boom). Melihat sunset yang indah. Nanti malam kami juga akan menaiki Ijen dan melihat sunrise di sana,” kata Janey, yachters asal England.

    Selain Ijen, rombongan yachters akan mengunjungi beberapa destinasi wisata di Banyuwangi seperti Pulau Merah, hingga Pantai Plengkung (G-Land).

    “Kami sangat menikmati waktu di sini. Kota ini benar-benar menakjubkan, dan makanannya luar biasa lezat. Sepertinya kami akan tinggal di Banyuwangi satu hingga dua minggu lagi,” kata Tom, suami Janey.

    Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo Properti Indonesia, Fitria Kartika Sari mengatakan, Banyuwangi salah satu kota yang dipilih karena memiliki daya tarik wisata yang kuat dan posisi strategis sebagai gerbang pelayaran internasional di ujung timur Pulau Jawa.

    Peserta tahun ini, lanjutnya, sebagian besar adalah wajah baru yang belum pernah berkunjung ke Banyuwangi sebelumnya. Mereka antusias mengenal keindahan dan keramahan daerah ini.

    “Ini adalah semangat Sunrise of Java, terang, menyambut, dan penuh dengan kehidupan. Semoga para yachters yang masih berada di Bali, Lombok, maupun Labuan Bajo bisa mampir ke Banyuwangi dan mengunjungi sebanyak-banyaknya destinasi wisata yang ada di sini,” ujarnya.

    Penyelenggara International Yacht Rally, Raymond T. Lesmana menambahkan, Banyuwangi memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi favorit para pelaut dari Australia Barat. Selama ini, kegiatan Sail to Indonesia sudah berjalan baik, namun peluang untuk memperluas promosi ke wilayah barat Australia belum dimaksimalkan.

    “Kita akan coba pasarkan ke sana. Harapannya, semakin banyak kapal yacht dan wisatawan dari Australia Barat yang ikut berlayar dan singgah di Banyuwangi,” ujar Raymond.

    Setelah dari Banyuwangi, para yachter akan melanjutkan pelayaran menuju Pulau Bawean, Bangka Belitung, hingga menutup rangkaian ekspedisi mereka di Batam, Kepulauan Riau

  • Balita Sehat, Ibu Bahagia! Intip Kegiatan Posyandu di Sunter Agung

    Balita Sehat, Ibu Bahagia! Intip Kegiatan Posyandu di Sunter Agung

    Foto Health

    Pradita Utama – detikHealth

    Selasa, 07 Okt 2025 17:30 WIB

    Jakarta – Pengurus Dasawisma Sunter Agung gelar Posyandu, tempat ibu dan balita berkumpul demi tumbuh kembang sehat lewat gotong royong dan kepedulian sosial.

  • Pemerintah Minta MK Tolak Gugatan yang Minta Penyakit Kronis Dianggap Disabilitas
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Oktober 2025

    Pemerintah Minta MK Tolak Gugatan yang Minta Penyakit Kronis Dianggap Disabilitas Nasional 7 Oktober 2025

    Pemerintah Minta MK Tolak Gugatan yang Minta Penyakit Kronis Dianggap Disabilitas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah meminta agar Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi Undang-Undang Disabilitas yang meminta agar seseorang dengan penyakit kronis dinyatakan sebagai penyandang disabilitas.
    Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial, Supomo, yang mewakili pemerintah. 
    “Menolak permohonan pengujian para pemohon untuk seluruhnya atau setidaknya menyatakan permohonan pengujian pemohon tidak dapat diterima,” kata Supomo, dalam sidang perkara nomor 130/PUU-XXIII/2025 yang digelar, Selasa (7/10/2025).
    Adapun alasan pemerintah meminta MK menolak permohonan, karena penyakit kronis dinilai bukan sebuah kondisi disabilitas.
    Walakin, penyakit kronis bisa menjadi penyebab seseorang menjadi disabilitas karena kecacatannya.
    Namun, penderita penyakit kronis tidak bisa langsung dinyatakan disabilitas; perlu ada asesmen klinis yang memberikan keterangan bahwa penyakit tersebut menyebabkan kondisi disabilitas.
    “Bahwa penderita penyakit kronis dapat ditetapkan sebagai penyandang disabilitas melalui asesmen klinis yang dilakukan oleh tenaga medis, yaitu dokter,” kata Supomo.
    Dia mengatakan, asesmen klinis sejalan dengan Pasal 4 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang mengatur.
    Atas dasar alasan tersebut, Supomo menyebut orang yang memiliki penyakit kronis yang berdampak pada keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu yang lama bisa dikategorikan sebagai penyandang disabilitas oleh tenaga medis.
    “Berdasarkan terang di atas, maka penyakit kronis bukanlah contoh penyandang disabilitas yang dimaknai dalam penjelasan ragam penyandang disabilitas, namun merupakan salah satu penyebab kedisabilitasan,” ucap dia.
    “Serta orang dengan penyakit kronis dapat ditetapkan menjadi penyandang disabilitas oleh tenaga medis sesuai dengan kompetensi yang berkaitan dengan kedisabilitasannya,” tutur Supomo lagi.
    Atas dasar jawaban tersebut, Supomo menilai, dalil para pemohon menjadi tidak beralasan menurut hukum.
    Sebagai informasi, uji materi dengan nomor perkara 130/PUU-XXIII/2025 diajukan oleh dua penyandang penyakit kronis, Raissa Fatikha dan Deanda Dewindaru.
    Mereka mengajukan pengujian Pasal 1 angka 1, Pasal 4 ayat (1), dan Penjelasan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
    Raissa Fatikha adalah penyintas Thoracic Outlet Syndrome (TOS) selama 10 tahun.
    Ia mengalami nyeri berkelanjutan di tangan, pundak, dan dada kanan atas dengan intensitas yang berfluktuasi.
    Kondisi ini membatasi fungsi gerak, stamina, dan mobilitas, terutama saat flare-up.
    Meski demikian, ia tetap aktif mengedukasi publik melalui platform Ragam Wajah Lara.
    Deanda Dewindaru merupakan penyintas penyakit autoimun Guillain-Barré Syndrome, Sjögren’s Disease, dan Inflammatory Bowel Disease selama tiga tahun terakhir.
    Deanda mengalami kelelahan kronis dan flare-up yang membatasi stamina serta fungsi gerak.
    Ia aktif memberikan edukasi melalui platform Spoonie Story.
    Para pemohon menegaskan, kerugian yang mereka alami bersifat nyata dan faktual, khususnya dalam mengakses layanan publik yang menjadi hak istimewa penyandang disabilitas.
    Mereka meminta MK untuk memasukkan penyakit kronis sebagai salah satu ragam penyandang disabilitas dalam UU Penyandang Disabilitas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Purbaya Sidak HP Ilegal di Kantor Bea Cukai Soetta, Begini Temuannya

    Purbaya Sidak HP Ilegal di Kantor Bea Cukai Soetta, Begini Temuannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menemukan banyak HP yang masuk ke Indonesia namun International Mobile Equipment Identity (IMEI) belum terdaftar.

    Temuan itu diinformasikan usai dia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

    Dia menjelaskan bukan hanya iPhone yang ditemukan. Namun ada sejumlah ponsel non-Apple yang juga bernasib sama.

    “Ada beberapa, tapi yang saya lihat bukan iPhone lho. Mereka juga beli yang biasa bukan Apple,” kata Purbaya.

    Dia mengatakan ada sejumlah ponsel Android yang ikut terjaring. Jumlahnya mencapai 80 unit ponsel Android yang IMEI nya belum terdaftar.

    “Android juga sama banyak juga di situ. Sehari bisa berapa? Oh dia bilang kemarin ya, lupa saya, 80 kalau enggak salah sehari,” dia menambahkan.

    Purbaya diketahui mengunjungi Bandara Soetta pada Senin (6/10/2025). Kunjungannya itu didampingi Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta Gatot Sugeng Wibowo, serta Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Galih Priya Kartika Perdhana.

    Dia menekankan peranan penting Bea Cukai, yakni dengan mendukung daya saing ekonomi nasional, salah satunya dengan efisiensi proses ekspor-impor dan pengawasan efektif.

    “Menkeu berharap @beacukairi dapat terus mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dan memperkuat peran strategisnya dalam mendukung kelancaran arus barang dan daya saing ekonomi nasional,” ucapnya, dikutip dari akun Instagram @menkeuri.

    (npb/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tanggul Jebol di Sunda Kelapa Jakut, Lalin Panjaringan Macet Parah

    Tanggul Jebol di Sunda Kelapa Jakut, Lalin Panjaringan Macet Parah

    Jakarta

    Tanggul di wilayah Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) dikabarkan jebol. Lalu lintas (lalin) di Penjaringan pun macet.

    “Telah terjadi tanggul jebol di wilayah Sunda Kelapa yang berdampak pada kemacetan parah di sejumlah ruas jalan utama di kawasan Penjaringan,” demikian keterangan Polsek Metro Penjaringan di akun Instagram @polsekmetropenjaringan, Selasa (7/10/2025).

    Jebolnya tanggul di Sunda Kelapa menyebabkan antrean panjang kendaraan di beberapa titik, di antaranya jalur Pluit Raya-Muara Baru, keluar Pelabuhan Muara Baru-Gedong Panjang, keluar Tol Sunda Kelapa-Gedong Panjang arah Pluit, serta jalur Gedong Panjang-Pakin dan sebaliknya.

    Tanggul di wilayah Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakut dikabarkan jebol. Lalu lintas (lalin) di Penjaringan pun macet. (dok Polsek Penjaringan)

    Personel Polsek Metro Penjaringan bersama Unit Lantas dan Dinas Perhubungan (Dishub) terjun mengatur lalu lintas untuk mengurai kepadatan.

    “Upaya ini merupakan bentuk respons cepat kepolisian dalam menjaga kelancaran mobilitas warga serta mengantisipasi penumpukan kendaraan di titik-titik rawan kemacetan,” katanya.

    (jbr/mei)

  • Yai Mim Diperiksa Selama 5 Jam Dicecar 30 Pertanyaan oleh Polresta Malang

    Yai Mim Diperiksa Selama 5 Jam Dicecar 30 Pertanyaan oleh Polresta Malang

    Malang(beritajatim.com) – Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN Maulana Malik Ibrahim) Malang Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim telah menjalani pemeriksaan penyidik Polresta Malang Kota pada Selasa, (7/10/2025).

    Dia selain didampingi oleh istri Rosyida Vigneswari juga didampingi kuasa hukum dan simpatisan.

    Kuasa Hukum Yai Mim, Agustian Siagian mengatakan bahwa pemeriksaan terkait pelaporan pencemaran nama baik yang dilayangkan kliennya. Ada beberapa aduan yang dia lakukan di Polresta Malang Kota dalam kasus perseteruan Yai Mim versus Sahara.

    “Jadi pemeriksaan hari ini kita hadir mendampingi Pak Yai Mim dalam kapasitasnya selaku pelapor atas pengaduan yang sudah kita masukkan beberapa hari lalu terhadap pemilik akun Tiktok @sahara_vibesssss,” ujar Agustian.

    Yai Mim sendiri diperiksa mulai pukul 11.00 WIB hingga 15.30 WIB atau sekira 5 jam. Di ruang penyidikan Yai Mim dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik terkait aduan yang dia lakukan.

    “Ya kita berharap penyidikan ini bisa berjalan lebih cepat agar perkara ini menjadi terang ya. Dan terhadap Sahara setelah akun terlapor bisa segera diproses. Tadi kurang lebih ada hampir 30 pertanyaan (di ruang penyidikan),” ujar Agustian.

    Kuasa Hukum Yai Mim, Agustian Siagian usai pemeriksaan di Polresta Malang Kota.

    Selain memeriksa Yai Mim. Polisi juga memeriksa istri Yai Mim yakni Rosyida Vigneswari sebagai saksi. Tim hukum Yai Mim berharap proses pelaporan pencemaran nama baik oleh kliennya segera diproses lebih cepat.

    “Untuk Pak Yai sudah sekalian hari ini langsung saksi istrinya diperiksa juga,” ujar Agustian.

    Agustian mengatakan bahwa pelaporan pencemaran nama baik terkait konten akun tiktok @sahara_vibesssss yang dinilai bermuatan ujaran kebencian. Sejumlah barang bukti pun telah di siapkan oleh tim kuasa hukum untuk melengkapi pelaporan.

    “Itu konten-konten yang berisi ujaran kebencian, fitnah, dan lain sebagainya.
    Ada sekitar empat video. Salah satunya yang menuduh Kiai Cabul, terus menghasut mahasiswanya seolah-olah demo ke rumah Sahara,” ujar Agustian. (luc/ted)

  • B2B Indosat (ISAT) Diselimuti AI, Perkuat Kontribusi dari Sektor Ritel

    B2B Indosat (ISAT) Diselimuti AI, Perkuat Kontribusi dari Sektor Ritel

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) memperkuat segmen business-to-business (B2B) dengan menawarkan beragam solusi berbasis kecerdasan buatan (AI). Di sisa 2025, perusahaan akan memperkuat porsi di sektor ritel. 

    Melalui pendekatan yang menggabungkan konektivitas, analitik data, hingga pemantauan cerdas, Indosat berupaya membantu pelaku usaha ritel meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperkuat pengalaman pelanggan.

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan saat ini banyak pelaku ritel mulai tertarik untuk memanfaatkan solusi AI dalam memperluas jangkauan pasar dan memahami perilaku konsumennya secara lebih mendalam.

    “Kami punya beberapa case study sebetulnya ya di retail ini. Nah, contohnya kalau saya boleh bilang bahwa salah satu chain yang ada di Indonesia yang jualannya juga banyak produk-produk kesehatan, plus produk-produk pokoknya kesehatan, beauty, dan lain-lain. Nah, ini ada,” kata Buldansyah di Kantor Indosat pada Selasa (7/10/2025).

    Buldansyah mengatakan, pelaku ritel kini sangat tertarik untuk meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan, terutama dalam membangun kesadaran merek (brand awareness). Dia menuturkan, sejumlah ritel khususnya di sektor fesyen ingin agar produk mereka diiklankan secara lebih terarah ke segmen konsumen tertentu, bukan disebarkan secara massal ke jutaan orang yang tidak relevan.

    Menurutnya, Indosat telah menyediakan berbagai solusi untuk membantu pelaku usaha ritel berinteraksi lebih efektif dengan pelanggan melalui targeted advertising berbasis lokasi dan perilaku konsumen. Dia menambahkan, kemampuan analitik Indosat memungkinkan toko ritel mengidentifikasi perilaku belanja, daya beli, dan lokasi pelanggan potensial dengan lebih akurat.

    “Daripada sejuta orang kita kirim aja ke lima puluh ribu orang, tapi yang relevan banget. Apalagi tadi ada location base-nya bahwa ini ada ke toko-tokonya apa nggak sih tinggalnya dia aktivitas sehari-harinya tuh ada di sekitar situ atau nggak,” katanya.

    Selain untuk meningkatkan pemasaran, Indosat juga menyediakan solusi untuk mendukung operasi toko, termasuk sistem konektivitas antar-cabang, fleet management, hingga AI Vision untuk keamanan dan efisiensi tata letak toko.

    “Kalau dulu CCTV itu dipakai untuk ngeliat setelah udah kejadian. Kalau CCTV yang kita, enggak. Kalau ada orang-orang yang mencurigakan, udah di-alert. Udah dikasih alarm ke tim security-nya,” ungkap Buldansyah.

    Buldansyah menjelaskan, melalui teknologi AI Vision, pelaku ritel dapat melihat peta panas (heatmap) yang menunjukkan area toko paling ramai pada waktu tertentu. Data tersebut membantu mereka menata ulang area penjualan agar lebih optimal. Menurut Buldansyah, dengan kemampuan AI, sistem yang dikembangkan Indosat bersifat adaptif terhadap kebutuhan setiap toko.

    “Sekarang ini dengan AI, kita boleh dibilang limit kita itu adalah imajinasi orang. Bagaimana si toko, kita punya banyak pengalaman dari global yang kita implementasikan ke sini. Tapi setiap retailer juga punya masing-masing profil-nya yang bisa memberi machine learning kepada sistem kita,” ujarnya.

    Sementara itu, Yudi Handiwibowo, VP Head of B2B Product & Marketing Indosat, menjelaskan bahwa solusi B2B Indosat juga menyasar pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), dengan menghadirkan inovasi yang praktis dan sesuai kebutuhan lapangan.

    “Kalau secara practical use case untuk yang di sektor UKM, karena UKM datanya ada hampir 4 juta pedagang, dan salah satu tantangan sekarang trennya mungkin teman-teman semua kalau belanja pada pake uang cash atau pake QR sekarang. Nah yang sering kejadian itu banyak QR yang dibikin fake,” tutur Yudi.

    Untuk menjawab persoalan tersebut, Indosat menghadirkan perangkat QR Soundbox, yang memberi notifikasi suara ketika transaksi berhasil dilakukan. “Jadi mungkin udah familiar, teman-teman kalau belanja tuh pas bayar tiba-tiba keluar bunyinya tuh. Oh sudah masuk uangnya. Nah itu kan simple solution, tapi bagi pelaku usaha jadi bisa meminimalisir adanya fraud tuh pembayaran,” kata Yudi.

    Dia menegaskan, solusi yang ditawarkan Indosat tidak hanya berfokus pada aspek teknologi tinggi, tetapi juga pada hal-hal praktis yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha. Selain itu, pengalaman Indosat dalam sektor lain seperti pertambangan juga turut diadaptasi untuk mendukung operasional ritel, termasuk pemantauan kepatuhan dan performa karyawan di lapangan.

    Yudi menambahkan, sistem surveillance berbasis AI yang dikembangkan Indosat juga dapat memberikan feedback langsung kepada pemilik toko untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan pelanggan.

    “Oh ini kayaknya karyawannya perlu di-training lagi, bagaimana cara menghadapi customer,” ujarnya.

  • UMKM Indonesia Kian Dilirik Eropa, Produk Lokal Jadi Primadona

    UMKM Indonesia Kian Dilirik Eropa, Produk Lokal Jadi Primadona

    Jakarta

    Produk UMKM Indonesia mencuri perhatian di luar negeri. Dalam acara This is Indonesia yang digelar di Vught, Belanda, ratusan produk lokal dari Yogyakarta dan sekitarnya dipamerkan di hadapan pengunjung Eropa. Seluruh biaya produksi dan pengiriman produk ditanggung oleh penyelenggara, sehingga pelaku UMKM tak menanggung risiko.

    Kegiatan yang digelar oleh Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (Perinma) pada 4 Oktober lalu ini menggabungkan konsep pameran dengan workshop interaktif. Ratusan pengunjung, mayoritas warga Belanda dan Jerman, memadati lokasi yang hanya berkapasitas sekitar 500 orang.

    Berbeda dari kegiatan budaya Indonesia di luar negeri yang biasanya berfokus pada pertunjukan pasif seperti tari dan musik, This is Indonesia mengajak peserta ikut terlibat langsung dalam berbagai aktivitas budaya. Mulai dari membatik, memasak, belajar tarian tradisional, hingga memainkan angklung.

    “Banyak upaya promosi UMKM produk Indonesia di Eropa yang justru hanya berupa iming-iming masuk pasar Eropa, sementara pelaku UMKM yang menanggung risiko kerugian seperti barang tidak laku dan omset pameran tidak sesuai janji komersil yang mereka terima dari penyelenggara. Kami melalui Perinma hanya ingin memberi, bukan bisnis dan bukan tempat kami mencari sumber penghasilan, sehingga kami memastikan, pelaku UMKM tidak memiliki kerugian apapun,” ujar Tri Ambar Indriasti-Hafner, Ketua Pelaksana Program This is Indonesia yang juga merupakan Ketua Departemen Budaya dan Pariwisata Perinma dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

    “Ini pengalaman kami pertama kali menyelenggarakan kegiatan eksibisi interaktif, jadi kami tidak berani membuat yang terlalu besar. Juga kami ingin meyakinkan, semua peserta dapat merasakan pengalaman langsung berinteraksi dengan budaya Indonesia. Syukur alhamdulillah, ternyata minat yang hadir melebihi ekspektasi kami, untungnya kami siap dengan peralatan ekstra seperti canting dan kain untuk membatik,” tambah Ambar.

    Pengunjung yang didominasi orang asing terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Dalam sesi membatik, peserta dari berbagai usia serius mengikuti instruksi hingga tahap akhir. Begitu juga saat sesi memasak bersama, di mana peserta tampak menikmati proses mengenal bumbu dan rempah khas Indonesia hingga mencicipi hasil masakannya sendiri.

    “Acara This is Indonesia juga terbuka untuk umum secara gratis, sehingga siapa pun dapat menikmati rangkaian kegiatan hingga kuliner khas Indonesia tanpa biaya masuk,” kata Sakaria Wielgosz, Wakil Ketua Umum Perinma yang juga penanggung jawab kegiatan.

    “Kami juga menjual tombola dengan hadiah utama tiket pesawat Amsterdam-Yogyakarta, dimana hasil penjualan akan disalurkan sepenuhnya untuk penyediaan air bersih di Nusa Tenggara Timur, bekerja sama dengan sister organization kami, Satu Indonesia Belanda. Semua sponsor untuk puluhan hadiah tombola ini didanai secara mandiri oleh pengurus kegiatan ini,” tambah Sakaria.

    Sakaria menyampaikan rasa bangga atas kelancaran acara tersebut. Inisiatif ini menunjukkan bahwa produk UMKM Indonesia semakin diminati di luar negeri. Dukungan semacam ini menjadi bukti bahwa produk lokal mampu bersaing dan mendapat tempat di pasar internasional.

    “Bukan hanya tamu yang puas menghadiri This is Indonesia, tapi para peserta bazar yang menjual masakan, jajanan, dan produk nusantara juga ikut senang karena jualan mereka laris manis dan ludes. Benar-benar bangga bahwa kita berhasil melakukan kegiatan tanpa unsur bisnis dan embel-embel keuntungan, murni hanya memberi,” tutupnya.

    (fdl/fdl)