Blog

  • Kecelakaan Maut Mobil Rombongan Pengantin Masuk Jurang di Lampung, Dua Tewas

    Kecelakaan Maut Mobil Rombongan Pengantin Masuk Jurang di Lampung, Dua Tewas

    Liputan6.com, Lampung – Kecelakaan maut menimpa rombongan keluarga pengantin asal Bogor, Jawa Barat (Jabar) saat mobil Isuzu Elf bernomor polisi F 7016 FL yang mereka tumpangi terjun bebas ke dalam jurang di Tanjakan Sedayu, Jalan Lintas Barat, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus Lampung pada Minggu siang 5 Oktober 2025.

    Mobil yang mengangkut 13 orang tersebut diketahui tengah dalam perjalanan dari arah Pesisir Barat menuju Bandar Lampung, dengan tujuan akhir ke Bogor.

    Akibat insiden itu, dua penumpang tewas di tempat, sementara beberapa lainnya mengalami luka berat.

    Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko mengatakan, mobil yang membawa rombongan besan pengantin itu hilang kendali di jalan menurun dan menikung tajam, sebelum akhirnya masuk ke dalam jurang.

    “Benar, telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Lintas Barat, Tanggamus, sekitar pukul 11.00 WIB. Dari 13 penumpang termasuk sopir, dua meninggal dunia dan tiga lainnya luka berat,” ujar Rahmad, Senin (6/10/2025).

    Tanjakan Sedayu sendiri dikenal memiliki kontur jalan curam dan tikungan tajam. Lokasi tersebut kerap menjadi titik rawan kecelakaan, terutama bagi kendaraan besar seperti minibus dan truk.

    Identitas Sopir dan Penumpang

    Berikut daftar sopir dan 12 penumpang mobil Isuzu Elf rombongan keluarga pengantin yang terjun ke jurang:

    Sopir: Mail (52), warga Dusun Tarikolot, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penumpang:

    1. Aji

    2. Maryanah (54)

    3. Siti Aisah (35)

    4. M. Alfarizi (9)

    5. Syahreza (13)

    6. Sunerni (54)

    7. Siti Fadilatul M (10)

    8. M. Husen (50)

    9. Mamah (35)

    10. Acep

    11. Nining

    12. Asmi

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (05/10) dengan pilihan topik-topik sebagai berikut, Dua Kios di Glodok Plaza Terbakar, Truk Alami Kecelakaan, Baru Dibangun, Jembatan Gantung Ambruk, Perempuan Hamil Jadi Korban Jambret.

  • Kronologi Terbongkarnya Puluhan Kontainer Berisi Limbah Elektronik Impor dari Amerika

    Kronologi Terbongkarnya Puluhan Kontainer Berisi Limbah Elektronik Impor dari Amerika

    Liputan6.com, Jakarta Bea Cukai Batam bersama Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup berhasil menggagalkan upaya pemasukan puluhan kontainer berisi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) asal Amerika Serikat di Pelabuhan Batu Ampar, Batam.

    Kepala Kantor Bea Cukai Batam Zaky Firmansyah mengatakan, penindakan ini berawal dari hasil analisis intelijen terhadap dua perusahaan pengimpor, yakni PT Esun Internasional Utama Indonesia dan PT Logam Internasional Jaya. Dari hasil pemantauan, muncul dugaan bahwa kontainer yang mereka impor tidak sesuai dengan dokumen pemberitahuan.

    “Tim kami menerbitkan nota hasil intelijen (NHI) dan langsung melakukan pengamanan serta penyegelan seluruh kontainer pada 26 hingga 29 September 2025,” kata Zaky dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (6/10/2025).

    Pemeriksaan fisik kemudian dilakukan pada 30 September 2025, melibatkan Gakkum LHK, Kementerian Lingkungan Hidup dan BP Batam. Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan berbagai barang bekas dalam kondisi rusak dan terkontaminasi, seperti potongan kabel dan charger, komponen komputer, papan sirkuit, sparepart berkarat, komponen AC kotor dan berbau, hingga campuran lain seperti ban bekas dan pipa logam.

    “Temuan ini jelas mengandung indikasi limbah B3. Semua hasil pemeriksaan sudah kami tuangkan dalam Surat Bukti Penindakan (SBP) dan laporan pelanggaran,” jelas Zaky.

    Dari hasil penyelidikan awal, petugas menduga adanya pelanggaran terhadap Pasal 53 ayat (3) UU Kepabeanan, Pasal 69 UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Pasal 71 ayat (1) PP Nomor 41 Tahun 2021.

    Kementerian Lingkungan Hidup melalui Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup juga telah mengeluarkan surat resmi pada 2 Oktober 2025, yang memerintahkan agar seluruh kontainer tersebut diekspor kembali ke negara asal (reekspor).

    “Proses penyidikan sudah selesai, dan rekomendasi tindak lanjut telah kami sampaikan ke Unit Kepabeanan untuk pelaksanaan reekspor,” tambah Zaky.

    Ia menyebut sedikitnya delapan perusahaan pengolahan e-waste di Batam telah diminta untuk tidak bergantung pada limbah impor.

  • Presiden Prabowo Lihat Langsung Penyerahan Smelter Hasil Sitaan Korupsi ke PT Timah Tbk – Page 3

    Presiden Prabowo Lihat Langsung Penyerahan Smelter Hasil Sitaan Korupsi ke PT Timah Tbk – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan smelter hasil sitaan mega korupsi Timah kepada PT Timah Tbk, Senin (6/10/2025). Total ada enam smelter timah yang diserahkan negara kepada PT Timah Tbk.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Presiden Prabowo tiba di Smelter PT. Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung pada pukul 10.50 WIB. PT. Tinindo Internusa merupakan salah satu smelter sitaan yang diserahkan kepada PT Timah Tbk.

    Aset diserahkan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin kepada Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Selanjutnya, Suhaisil menyerahkan kepada CEO BPI Danantara Rosan Roeslani.

    Setelah itu, Rosan menyerahkan aset sitaan tersebut kepada Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro. Prabowo bersama beberapa anggota Kabinet Merah Putih menyaksikan langsung penyerahan aset tersebut.

    Usai prosesi penyerahan ini, PT Timah Tbk akan mengelola operasional enam smelter. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara maupun pendapatan asli daerah Provinsi Bangka Belitung.

    Smelter PT Tinindo Internusa merupakan aset sitaan negara dari kasus korupsi tata niaga timah. Smelter tersebut merupakan salah satu sitaan Kejaksaan Agung pada kasus korupsi timah Harvey Moeis.

    Berikut daftar 6 smelter yang diserahkan ke PT Timah:

    1. Smelter PT Stanindo Inti Perkasa

    2. Smelter CV Venus Inti Perkasa

    3. Smelter PT Menara Cipta Mulia

    4. Smelter PT Tinindo Internusa

    5. Smelter PT Sariwiguna Bina Sentosa

    6. Smelter PT Refind Bangka Tin

    Selain 6 smelter tersebut, aset lain yang diseahkan kepada PT Timah Tbk, yakni:

    1. Alat berat: 108 unit

    2. Peralatan tambang: 165 unit

    3. Logam timah: 680.687,60 kg

    4. Tanah: 22 bidang dengan total luas 238.848 meter persegi

    5. Gedung mess: 1 unit

    6. Total nilai aset Rp 1.451.656.830.000

    Dalam acara ini, hadir Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Imigrasi dan Pemasyararakatan Agus Andrianto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.

    Kemudian, Kepala BIN Herindra, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, hingga Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.

     

    Presiden Prabowo Subianto memantau langsung tambang ilegal yang disita, dan diberikan kepada PT Timah Tbk.

  • Bongkar Kasus Pembunuhan Sadis, 11 Personel Polres Gresik Diganjar Penghargaan Kapolda

    Bongkar Kasus Pembunuhan Sadis, 11 Personel Polres Gresik Diganjar Penghargaan Kapolda

    Gresik (beritajatim.com) – Kasus perampokan dan pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Ima’an, Kecamatan Dukun, Gresik, berhasil diungkap berkat kerja keras dan kejelian tim Satreskrim Polres Gresik. Dalam aksi perampokan yang berlangsung pada Sabtu, 16 Maret 2025, pelaku berhasil menggondol uang ratusan juta rupiah dan mengakibatkan satu korban tewas.

    Berkat investigasi intensif, polisi berhasil menangkap pelaku utama, Ahmad Midhol (42), yang sempat menjadi daftar pencarian orang (DPO) setelah melarikan diri.

    Sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan tersebut, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, memberikan penghargaan kepada 11 anggota Satreskrim Polres Gresik yang terlibat dalam pengungkapan kasus tersebut.

    Di antaranya adalah Kasat Reskrim AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, KBO Reskrim Iptu Muhammad Nur Setyabudi, Kanit 1 Satreskrim Ipda Andi Muh Asyraf Gunawan, serta sejumlah anggota lainnya.

    “Kami menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran Satreskrim atas kinerja yang luar biasa,” ujar Irjen Pol Nanang Avianto menyatakan, Senin (6/10/2025). Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh personel Polres Gresik untuk terus bekerja dengan hati, profesional, dan responsif terhadap setiap laporan masyarakat.

    Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, juga memberikan penegasan terkait pencapaian ini, mengatakan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bukti komitmen pihak kepolisian dalam memberikan pelayanan cepat, tepat, dan berkeadilan kepada masyarakat.

    “Respons yang tanggap, koordinasi yang solid antarunit, serta semangat pantang menyerah menjadi faktor utama dibalik keberhasilan ini,” tambahnya.

    Sebagai informasi, perampokan yang terjadi pada dini hari 16 Maret 2025 ini melibatkan pelaku yang berhasil kabur dengan membawa uang tunai dalam jumlah besar. Namun, berkat upaya maksimal tim Satreskrim Polres Gresik, pelaku utama Ahmad Midhol akhirnya dapat ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. [dny/suf]

  • Polri Tetapkan Eks Dirut PLN dan Halim Kalla Tersangka Kasus Dugaan Korupsi PLTU Kalbar – Page 3

    Polri Tetapkan Eks Dirut PLN dan Halim Kalla Tersangka Kasus Dugaan Korupsi PLTU Kalbar – Page 3

    Jenderal bintang dua tersebut menjelaskan sejak awal perencanaan proyek, sudah terjadi korespondensi. Artinya ada pemufakatan dalam rangka memenangkan pelaksanaan pekerjaan. 

    “Setelah dilakukan kontrak, kemudian ada pengaturan-pengaturan. Sehingga ini terjadi keterlambatan yang akibatkan sampai dengan 2018, itu sejak tahun 2008-2018 dianggurin terus,” sambungnya.

    Akibatnya, pembangunan PLTU mangkrak dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah menyatakan kerugian negara.

    “Kerugian uang negara ini USD 64.410.523 dan Rp 323.199.898.518. Nah kemudian untuk kontraknya sendiri, yaitu engineering proferment construction comitioning, artinya yang dihasilkan adalah output nya. Karena outputnya tidak berhasil maka dalam konteks kerugian uang negara adalah total loss,” sebutnya. 

    Atas perbuatannya, para terduga pelaku disangkakan Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP.

    Dugaan korupsi ini berfokus pada PLTU 1 Kalbar dengan kapasitas 2X50 Mega Watt yang berlokasi di Kecamatan Jungkat, Kalimantan Barat, dan telah melalui proses lelang pada tahun 2018. Dalam lelang tersebut, konsorsium KSO BRN dinyatakan sebagai pemenang tender untuk proyek ini, yang juga telah mendapatkan persetujuan dari Direktur Utama PLN. 

    Namun, kenyataannya, KSO BRN sebagai pemenang lelang tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam tahap prakualifikasi dan evaluasi penawaran. Salah satu pelanggaran yang terungkap adalah ketidakmampuan KSO BRN dalam menunjukkan pengalaman dalam pembangunan PLTU berkapasitas 25 Mega Watt, yang mengakibatkan mereka harus melakukan subkontrak.

     

     

     

  • Pendapat Warga Soal Gerakan Rp 1.000 per Hari Gagasan Dedi Mulyadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Pendapat Warga Soal Gerakan Rp 1.000 per Hari Gagasan Dedi Mulyadi Megapolitan 6 Oktober 2025

    Pendapat Warga Soal Gerakan Rp 1.000 per Hari Gagasan Dedi Mulyadi
    Penulis

    KOMPAS.com –
    Wacana gerakan pengumpulan uang Rp 1.000 per hari yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuai beragam tanggapan dari sejumlah warga.
    Meski disebut sebagai gerakan sukarela untuk memperkuat solidaritas sosial, sebagian masyarakat menilai ide tersebut perlu dikaji lebih dalam, terutama soal transparansi dan peran pemerintah.
    Abdul (40), warga Depok, menilai usulan pengumpulan uang, meski kecil nominalnya, berpotensi menimbulkan perdebatan di masyarakat.
    “Soal duit orang mah sensitif banget walaupun cuma Rp 1.000 per hari, dan dengan konteks sukarela kayanya berat,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    , Senin (6/10/2025).
    “Mendingan efektifin kas RT/RW aja kalo emang tujuannya buat gotong royong saling bantu, warga juga udah ditarikin iuran-iuran kan ke RT/RW,” tambahnya.
    Abdul menegaskan, bila inisiatif itu benar dijalankan, perlu ada pengawasan yang jelas terkait pengelolaan dana.
    “Kalo jadi diterapin pasti harus ada pengawasan duitnya kemana aja tuh, namanya sensitif soal duit. Mending kalo emang ada yang butuh bantuan, bantu langsung aja,” katanya.
    Aulia (39), warga Bekasi, menilai inisiatif solidaritas memang baik, tetapi pelaksanaannya harus memiliki mekanisme yang jelas.
    “Menjaga kesejahteraan masyarakat seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah maupun pusat,” ujar Aulia kepada
    Kompas.com
    , Senin (6/10/2025).
    “Sebelum diterapkan, seharusnya dipikirkan matang-matang agar tidak menimbulkan potensi kecurangan atau penyalahgunaan dana,” imbuhnya.
    Sementara itu, Akbar (29), warga Depok, yang menilai pemerintah perlu lebih dulu membenahi sistem keuangan publik di tingkat lokal.
    “Daripada buat galang dana, walaupun sukarela, mending tertibkan dulu sistem transparansi keuangan daerah sampai tingkat terendah. ?Kaji ulang soal penggajian/tunjangan pejabat setingkat kecamatan (dan di atasnya),” kata Akbar kepada
    Kompas.com
    , Senin (6/10/2025)
    “Beri insentif ke pos penting seperti layanan kesehatan dan pendidikan, daripada seminar-seminar gak jelas yang boros anggaran, biar nanti surplus yang didapat disalurkan ke yang membutuhkan,” lanjutnya.
    Tamara (34), warga Bogor, justru menolak gagasan tersebut dengan tegas.
    “Saya mah mau seribu atau berapapun tetep gak setuju. Sudah ada pajak ya maksimalin. Pajak itu kan uang gotong royong rakyat,” ujar Tamara kepada
    Kompas.com
    , Senin (6/10/2025)
    “Kalau beliau bilang banyak masyarakat sulit akses, ya sediain fasilitas, bukan nyuruh rakyatnya yang kasih solusi,” tambahnya.
    Menurut Tamara, ajakan seperti itu mengingatkannya pada kebiasaan pemerintah melempar tanggung jawab kepada masyarakat.
    “Ini tuh sama kaya statement yang sudah-sudah seperti misal harga cabe merah mahal, maka silakan rakyat tanam cabe di pekarangan rumah. Padahal tugas pemerintah untuk membuat solusi terbaik buat warga,” ujarnya.
    Menanggapi pro dan kontra di masyarakat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak ada kebijakan pemerintah provinsi yang mewajibkan pengumpulan uang Rp 1.000 dari masyarakat, ASN, atau pelajar.
    “Yang ada adalah gubernur mengajak, menghimbau seluruh jajaran pemerintah untuk sama-sama membangun solidaritas sosial,” kata Dedi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Senin (6/10/2025).
    Menurutnya, gagasan tersebut muncul dari keprihatinan terhadap warga yang masih kesulitan memenuhi biaya pendukung saat berobat, meski layanan rumah sakit telah digratiskan.
    “Banyak orang yang rumah sakitnya gratis tetapi tidak punya biaya untuk ongkos ke rumah sakitnya. Tidak punya biaya untuk nungguin di rumah sakitnya. Tidak punya biaya untuk bolak-balik kemoterapi,” jelasnya.
    Dedi mendorong agar gerakan gotong royong itu dilakukan di tingkat RT, dengan sistem seperti tradisi jimpitan.
    “Warga bisa menabung seribu rupiah per hari di kotak kecil di depan rumahnya. Dana tersebut kemudian dikelola bendahara lingkungan dan digunakan membantu warga yang kesulitan. Setiap bulan harus dilaporkan pada seluruh penyumbang. Di setiap RT sudah ada grup WA sekarang. Sangat mudah,” ujarnya.
    Ia juga menegaskan bahwa pemerintah provinsi tidak akan mengelola atau mengumpulkan dana tersebut.
    “Tidak ada kaitan dengan APBD atau APBN,” kata Dedi.
    Menurutnya, beberapa daerah di Jawa Barat telah lebih dulu menerapkan sistem serupa, dan hasilnya dinilai positif dalam memperkuat budaya tolong-menolong.
    “Bukan kewajiban, hanya ajakan. Bagi yang sudah melaksanakan tinggal dioptimalkan layanannya,” ujar Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ Megapolitan 6 Oktober 2025

    Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase mengatakan, pria yang mengamuk dan melukai warga di Jalan Cilandak VI, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (5/10/2025) siang adalah orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
    “Ya, memang benar terjadi pada hari Minggu, tanggal 5 Oktober, lebih kurang pukul 13.30, penusukan oleh ODGJ,” kata Febriman kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
    Febriman menjelaskan, pria itu berinisial Y (45). Dia pernah menjadi pasien di rumah sakit khusus gangguan mental di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
    “Karena yang bersangkutan ini sudah pernah dirawat di Rumah Sakit ketergantungan mental di Dharmawangsa sama keluarganya,” ujar dia.
    Febriman menjelaskan, kejadian bermula dari perseteruan antara Y dan kakak iparnya, Ningsih.
    Y diduga memukul kakak iparnya sehingga menimbulkan memar, dan seorang penjaga di rumah itu pun berusaha melerai keduanya.
    “Awal mulanya yang bersangkutan itu ribut dengan kakaknya, melakukan pemukulan. Nah, terus dibantu sama pembantunya, mau dilerai. Terus tetap pembantunya juga dipukul,” kata Febriman.
    Kemudian, Ningsih berusaha mencari bantuan ke rumah ketua RT. Di sana ia bertemu Meta, anak ketua RT. Ia meminta dipanggilkan petugas keamanan.
    Sebab, Y sudah mulai mengeluarkan senjata tajam berupa pisau lipat.
    Dengan pisau itu, Y menusuk Ketua RT 9 RW 3 Cilandak Barat, Wili dan penjaga di rumahnya, Yanto.
    “Pelaku langsung mengambil senjata semacam kerambit, sehingga Pak RT dan tiga orang lagi yang membantu untuk melerai mengalami luka-luka,” ucap Febriman.
    Keempat korban sudah diberikan penanganan medis dan saat ini kondisinya membaik.
    “Jadi enggak ada yang meninggal ya. Alhamdulillah sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, sudah dalam melakukan pengobatan,” ujar Febriman.
    Sementara Y saat ini masih ditahan di Mapolsek Cilandak untuk diperiksa. Y juga akan diberikan konseling di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Nanti akan dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, akan dilakukan konseling secara psikologis,” kata Febriman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wapres pimpin upacara militer pemakaman Karlinah Wirahadikusumah

    Wapres pimpin upacara militer pemakaman Karlinah Wirahadikusumah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memimpin upacara militer pemakaman istri Wapres ke-4 RI, Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah, di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMP) Kalibata di Jakarta, Senin.

    Dalam prosesi pemakaman itu, Wapres Gibran selaku inspektur upacara menerima lebih dulu laporan dari Komandan Upacara Letkol Cpm. Safiq.

    Kemudian, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup almarhumah Karlinah, yang selama hidupnya dikenal sebagai sosok pendamping setia untuk Wapres Ke-4 RI Umar Wirahadikusumah, penuh keteladanan, dan Karlinah juga disebut berjasa dan berperan besar dalam mendukung pengabdian almarhum Umar Wirahadikusumah.

    Prosesi selanjutnya, Wapres Gibran membacakan apel persada dan melakukan prosesi penimbunan tanah secara simbolis ke liang lahat mendiang Karlinah.

    “Apel persada, saya Wakil Presiden Republik Indonesia, atas nama negara bangsa dan Tentara Nasional Indonesia dengan ini mempersembahkan ke Persada Ibu Pertiwi, jiwa raga dan jasa-jasa, nama Karlinah Umar Wirahadikusumah,” kata Wapres Gibran saat membacakan apel persada dalam upacara pemakaman Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah di TMP Kalibata.

    “Semoga jalan darma bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” sambung Wapres RI.

    Selepas itu, Wapres Gibran lanjut meletakkan karangan bunga di atas pusara almarhumah Karlinah sebagai bentuk penghormatan terakhir atas nama negara, bangsa, dan Tentara Nasional Indonesia. Wapres kemudian menyerahkan bendera Merah Putih kepada putri almarhumah, Nila Shanti.

    Rangkaian upacara berlangsung selama kurang lebih sejam dan berakhir pada pukul 14.25 WIB.

    Di TMP Kalibata, Wapres Gibran juga menyampaikan ucapan duka cita secara langsung kepada keluarga Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah.

    Upacara militer pemakamah almarhumah Karlinah di TMP Kalibata turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Wakil Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Budi Prijono, dan beberapa pejabat negara lainnya.

    Karlinah menghembuskan napas terakhirnya pada usia 95 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Jasadnya kemudian disemayamkan di rumah duka di Jalan Teuku Umar Nomor 61, Menteng, Jakarta Pusat. Upacara persemayaman di rumah duka dipimpin Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman.

    Sejumlah tokoh dan pejabat negara melayat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah, antara lain Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Ke-11 Boediono, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua Komisi IV DPR yang juga putri Presiden Ke-2 Soeharto, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto.

    Karlinah Djaja Atmadja merupakan istri dari Wakil Presiden Ke-4 RI Umar Wirahadikusumah yang menjabat pada era Orde Baru periode 11 Maret 1983 – 11 Maret 1988.

    Karlinah, semasa hidupnya, aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan, dan pernah menerima anugerah Satya Lencana Kebaktian Sosial pada 1982 dari Pemerintah Indonesia.

    Tidak hanya itu, daftar penghargaan lainnya yang pernah diterima almarhumah semasa hidupnya, antara lain Bintang Mahaputera Adipradana pada tahun 1987, Lencana Melati – Gerakan Pramuka, kemudian Grand Cross of the Order of Merit of the Federal Republic of Germany dari Pemerintah Jerman, dan Grand Cordon 1st Class of the Supreme Order of the Renaissane pada tahun 1986 dari Pemerintah Jordania.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sekelompok Monyet Masuk ke Permukiman Warga Rawa Buntu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Sekelompok Monyet Masuk ke Permukiman Warga Rawa Buntu Megapolitan 6 Oktober 2025

    Sekelompok Monyet Masuk ke Permukiman Warga Rawa Buntu
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Sekelompok monyet liar berkeliaran di kawasan permukiman warga di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.
    Kemunculan monyet tersebut membuat warga resah karena khawatir mengganggu anak-anak dan warga sekitar.
    Ketua RT 003/001 Rawa Buntu, Lily (48), mengatakan, monyet-monyet itu pertama kali terlihat pada Sabtu (4/10/2025), sekitar pukul 11.00 WIB.
    “Saya menyaksikan sendiri. Jadi mungkin monyet itu keluaran dari Puspitek (kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), karena di sana tempat mereka. Kampung mereka, ibaratnya sering orang kasih makan,” ujar Lily saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (6/10/2025).
    Ia menduga, hewan liar itu keluar dari Puspitek lantaran lokasi tersebut tengah dilakukan pembangunan stadion sepak bola.
    “Sekarang terusik karena ada pembangunan stadion bola di Puspitek, di lokasi Brin,” kata dia.
    Menurut Lily, rombongan monyet tersebut sempat berpindah dari satu rumah ke rumah lain melalui atap rumah warga.
    Meskipun tidak sampai turun ke halaman rumah, warga tetap merasa khawatir karena banyak anak-anak yang turut menyaksikan kedatangan sekelompok monyet itu.
    “Inikan termasuk binatang buas juga, takutnya nyerang anak-anak,” ujar dia.
    Saat peristiwa itu terjadi, mereka sempat memanggil petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangsel, namun gagal menangkap monyet karena hewan-hewan itu berada di atas pohon yang paling tinggi.
    “Pas Damkar datang, monyetnya enggak mau turun, ada di atas pohon paling tinggi. Setelah Damkar pulang, mereka turun lagi dan masuk ke pemukiman warga,” kata dia.
    Ia menuturkan, ada sekitar 12 ekor monyet yang terlihat berkeliaran di lingkungannya.
    Warga pun diminta untuk tidak mendekat atau memancing perhatian hewan liar tersebut.
    “Saya sudah imbau warga supaya jangan mendekat. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada yang terluka,” ucap dia.
    Warga lainnya, Ijjo (30), mengatakan monyet-monyet itu sempat terlihat sejak pagi di jalan raya dekat warung soto Boyolali dan minimarket sekitar kawasan tersebut.
    “Dari pagi sekitar jam enam sudah kelihatan di jalan depan Alfa. Terus menjelang siang mereka naik ke pohon-pohon di belakang permukiman,” kata Ijjo.
    Namun, untuk berjaga-jaga, warga sempat banyak yang menyiapkan bambu untuk menghalau monyet agar tidak turun ke bawah.
    “Jadi kami antisipasi saja bawa bambu supaya monyetnya enggak turun,” kata dia.
    Menurut Ijjo, jumlah monyet yang terlihat di kawasan itu baru pertama kali terjadi di sekitaran rumahnya.
    Ia meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) segera mengambil langkah agar kawanan monyet tersebut bisa dikembalikan ke habitatnya
    “Ada yang besar, ada yang kecil. Kayaknya memang dari Puspitek karena baru pertama kali ada kejadian seperti ini,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kang Dedi Mulyadi – Armuji Kunjungi Yai Mim dan Sahara di Malang

    Kang Dedi Mulyadi – Armuji Kunjungi Yai Mim dan Sahara di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim di rumahnya di Perumahan Joyogrand Kavling Depag, RT 09/RW 09, Kota Malang. Dia didampingi wakil wali Kota Surabaya Armuji, Senin (6/10/2025).

    Kang Dedi alias KDM datang sekira pukul 16.00 WIB. Dia datang langsung menuju rumah Yai Mim. Di sana dia berbincang dengan Yai Mim dan istrinya. Bahkan Yai Mim bersama KDM sempat bermain wayang di dalam rumah.

    Usai beramah tamah di rumah Yai Mim. KDM bersama Armuji kemudian menuju musalah Al-Ikhlas di perumahan setempat. Disana KDM dan Armuji bertemu dengan Nurul Sahara beserta suaminya M Shofwan. Selain itu juga RT, RW dan warga setempat.

    “Pak Yai kemarin datang ke rumah dinas saya di Bandung. Terus Mbak Sahara datang ke rumah pribadi saya di Subang. Jadi dua-duanya ke saya. Terus saya pulang kerja mampir kesini dan sekarang saya pulang lagi,” ujar KDM.

    KDM tidak menjelaskan secara rinci maksut kedatangannya. Dia hanya menyebut bahwa kedatanganya untuk bersilaturahmi. Dia datang untuk memenuhi permintaan Yai Mim dan Sahara berkunjung ke rumah masing-masing.

    “Kunjungan balasan aja. Mereka dua keluarga datang ke rumah saya. Ya saya nemuin mereka. Dua-duanya minta datang dan saya sudah menemui,” ujar KDM.

    Awalnya kehadiran KDM dan Armuji dikabarkan akan membantu proses jalannya mediasi antara kedua belah pihak yang berkonflik. Namun, KDM dan Armuji hanya berbincang santai menyambung silaturahmi. “Tidak ada penekanan. Tidak ada mediasi udah pada akur,” ujar KDM. [luc/suf]