Bila Gubernur Gagal Paham
Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.
PAGI
itu, 15 Agustus 2005, sekitar pukul 10 pagi, di sebuah bangunan yang terletak di jantung kota Helsinki, Filandia. Dunia memandang apa gerangan yang terjadi dalam bangunan itu.
Di situlah perjanjian Helsinki ditandatangani, antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Setelah hampir 30 tahun konflik berdarah, pagi itu, segala silang paham di masa silam, dihentikan. Salak senjata antara TNI dengan pasukan GAM, dibungkam.
Saya sebagai ketua tim perunding pemerintah yang menandatangani perjanjian damai itu, dalam sambutan mengatakan: “Mulai hari ini, garis pemisah antara “mereka” dan “kami”, harus dihapuskan. Kita hanya punya satu garis, yakni “kita”. Mari kita merenda segala perbedaan masa lalu, menjadi sebuah sulaman indah.”
“Perdamaian yang kita capai hari ini, bukan hanya berarti dihentikannya kekerasan, tetapi kita hidup bersama, saling mendukung, menghargai dan mengerti. Mari kita wujudkan mimpi-mimpi kita. Mimpi untuk berlayar dalam perahu yang sama, bermukim di atas tanah yang sama.”
Saya menutup pidato dengan mengutip peribahasa Aceh: “Pat ujen han pirang, pat prang tan reda (manalah ada hujan tanpa henti, manalah ada perang tanpa akhir.”
Memori tentang peristiwa dua dekade silam itu, sontak berjejal-jejal dalam benak saya. Ini dipicu oleh kebijakan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang memberhentikan kendaraan berplat Aceh ketika melintas di wilayah Sumatera Utara. Tujuannya hanya tunggal, memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
Ini sebuah pesan, kini, dalam berhubungan dengan Aceh, Bobby Nasution masih menganut paham “kami” dan “mereka”, yang sudah kita kubur lewat perjanjian Helsinki.
Sebuah keteledoran yang tak termaafkan buat negeri yang menganut paham “Persatuan Indonesia”, sebagai pilar ketiga dasar bernegara dan berbangsa kita.
Kebijakan Bobby Nasution terkesan sekali memelihara sekam konflik, yang sewaktu-waktu masih bisa menyala dan menjalar ke mana-mana.
Gubernur yang satu ini seolah mengundang penafsiran bahwa dirinya belum siap merenda perbedaan masa silam, dengan sulaman indah yang bernama persatuan Indonesia.
Dengan gampang kita menilai, Gubernur Bobby Nasution gagal paham mengenai posisinya dan aturan main yang berlaku di negeri ini.
Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan jelas mengatakan bahwa kewenangan penindakan pelanggaran lalu lintas ada pada polisi lalu lintas, bukan pada gubernur.
Plat nomor kendaraan, selama pemiliknya membayar segala kewajibannya, maka kendaraan tersebut boleh beredar dan berada di mana pun dalam yurisdiksi negara kesatuan Republik Indonesia.
Kendaraan bergerak dinamis ke mana saja. Rodanya berputar, mengikuti misi yang diberikan oleh pemilik atau sopirnya, termasuk kendaraan orang Aceh, yang keluar masuk ke wilayah Sumatera Utara.
Perspektif yuridis lainnya, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah jelas mengatakan, pajak kendaraan bermotor (PKB) dikenakan sesuai dengan tempat tinggal (domisili) pemiliknya.
Ukuran domisi adalah kartu tanda penduduk (KTP). Bila pemiliknya berdomisili di Aceh, maka sang pemilik wajib membayar PKB di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, bukan di Provinsi Sumatera Utara.
Maka, Gubernur Sumatera Utara tidak boleh memaksa kendaraan yang berplat Aceh membayar pajak di wilayahnya.
Pemaksaan kehendak adalah kesewenang-wenangan dan itu pelanggaran hukum.
Maksimalisasi pendapatan asli daerah sama sekali tidak identik dengan membangun dikotomi antara daerah otonom satu dengan daerah otonom lainnya.
Dalam konteks ini semua, ada baiknya kita semua mengingat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
Di situ dikatakan, gubernur tidak boleh mengambil kebijakan yang melampaui kewenangannya atau berpotensi mengganggu hubungan harmonis antardaerah.
Penghentian kendaraan berplat Aceh di Sumatera Utara, jelas akan mengganggu hubungan harmonis. Jelas menyinggung perasaan orang-orang Aceh. Jelas bisa menimbulkan rasa fanatisme daerah yang menggerogoti rasa kesatuan dan persatuan bangsa.
Apa ini yang dikehendaki? Sangat mahal harga untuk menjaga agar kapal kebersamaan bangsa tidak oleng.
Luka rasa orang-orang Aceh belumlah sembuh betul akibat ambisi Gubernur Bobby Nasution memiliki empat pulau yang menjadi milik Aceh sejak berabad-abad silam.
Ketika itu, Gubernur Bobby Nasution sangat pro-aktif atas klaim kepemilikan empat pulau itu. Ia malah datang khusus ke Banda Aceh menemui Gubernur Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Muzakkir Manaf. Kejadian tersebut barulah beberapa bulan lalu.
Untung, Presiden Prabowo Subianto, turun tangan. Pengalihan empat pulau tersebut batal dieksekusi.
Terlepas dari perspektif normatif di atas, tegakah kita membiarkan akal waras kita dipecundangi oleh nafsu keserakahan demi pendapatan asli daerah?
Masih tegakah kita melihat saudara-saudari kita di Aceh meradang, sakit hati, dan luka rasa?
Luka yang dalam itu membuat orang bakal kebal dari rasa sakit. Di situlah pangkal ikhwal mengapa orang mengayun kapak amuk.
Kalau kita mau jujur, tanpa truk, bus dan kendaraan orang-orang Aceh yang malang melintang di Sumatera Utara, ekonomi provinsi tersebut bisa terganggu.
Truk orang-orang Aceh mengangkut hasil bumi dari Aceh untuk dinikmati dan diperdagangkan di Sumatera Utara.
Sebaliknya, barang-barang dagangan milik orang-orang Sumatera Utara, diangkut oleh truk-truk orang Aceh ke Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Di sini berlaku prinsip
mutual benefits
.
Maka kita pun boleh bertanya: “Apa yang kamu cari, Pak Gubernur?”
Lantas apa yang harus dilakukan? Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, sesuai kewenangannya, dapat menegur, malah bisa memberi sanksi kepada seorang gubernur yang bertindak di luar kewenangannya.
Gubernur memang adalah kepala daerah otonom provinsi, tetapi ia juga sekaligus sebagai gubernur wakil pemerintah pusat. Ada baiknya, pemerintah pusat sensitif soal ini.
Christina Panjaitan, penyanyi kondang di era 1980-1990-an, bersenandung penuh peringatan: “Sudah kubilang.”
Sudah kubilang
Jangan kau petik mawar yang penuh berduri
Sudah kubilang
Jangan engkau dekati api yang membara
Jangan kau tertusuk nanti
Jangan kau terbakar nanti
Jangan kau bawa dirimu dalam mimpi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/06/13/684c27a68ec99.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Bila Gubernur Gagal Paham Nasional
-
/data/photo/2025/10/04/68e137de1258e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Tangkap Debt Collector yang Melawan Saat Penarikan Mobil di Tangerang Megapolitan 5 Oktober 2025
Polisi Tangkap Debt Collector yang Melawan Saat Penarikan Mobil di Tangerang
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Polisi menangkap seorang
debt collector
berinisial L (38) yang menantang polisi saat penarikan mobil di depan Ruko Neo Arcade, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/10/2025) malam.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang mengatakan, perlawanan itu dilakukan ketika polisi sedang menjalankan tugas pengamanan penarikan mobil.
“Peristiwa ini masuk dalam kategori perbuatan tidak menyenangkan dan/atau setiap orang yang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan melawan pejabat negara yang sedang menjalankan tugas yang sah,” ujar Victor saat dikonfirmasi, Sabtu (4/10/2025).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Wira Graha Setiawan menjelaskan, L sehari-hari bekerja sebagai
debt collector
.
Namun, polisi belum bisa memastikan kapan pastinya profesi tersebut dijalankan oleh L. Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus itu.
“Saat ini kami masih melakukan pengembangan,” imbuh Wira.
Atas tindakannya itu, pelaku dijerat pasal berlapis tentang perbuatan memaksa dengan kekerasan atau ancaman, perlawanan terhadap aparat negara, hingga menghalangi perintah pejabat yang berwenang.
“Dengan persangkaan Pasal 335 KUHP, Pasal 212 KUHP, dan Pasal 216 KUHP. Saat ini kami masih melakukan pengembangan,” ucap Wira.
Sebelumnya, sekelompok pria yang diduga
debt collector
terlibat adu mulut dengan polisi dan bahkan menantang mereka saat hendak melakukan penarikan paksa sebuah mobil.
Kapolsek Kelapa Dua Kompol Gusprihatinzen mengatakan, insiden bermula ketika seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Saji melapor ke polisi setelah melihat keributan di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB.
Polisi kemudian mendatangi lokasi sekitar pukul 20.15 WIB dan menemui sekelompok pria yang dilaporkan oleh pengemudi ojol tersebut.
Namun ketika dimintai keterangan, salah satu pria yang diduga
debt collector
justru emosi dan membentak polisi.
Kedua belah pihak pun terlibat adu mulut. Bahkan, pria itu mengucapkan kalimat ancaman kepada polisi.
“Nada ancaman dari pihak matel kepada Pawas dengan kata-kata, ‘Kalau kamu tidak memakai seragam saya hajar kalian’,” ucap Gusprihatinzen menirukan ancaman pelaku.
Keributan pun semakin memanas hingga akhirnya para terduga
debt collector
melarikan diri menggunakan mobil dan sepeda motor.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363849/original/037513600_1758976373-PHOTO-2025-09-27-17-33-06__1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Dijadwalkan Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT TNI ke-80 di Monas Hari ini – Page 3
HUT TNI pada hari ini juga akan menampilkan parade pasukan, defile, serta atraksi udara dan darat yang menunjukkan kesiapan dan kekuatan pertahanan negara. Semua kegiatan sudah diuji coba, dilatih dan diyakini berjalan aman dan lancar.
“Pelaksanaan gladi bersih berjalan tertib dan lancar, mencerminkan kesiapan optimal seluruh prajurit dan unsur pendukung,” yakin Freddy.
Freddy menegaskan, rangkaian kegiatan ditata secara khidmat namun tetap menampilkan kemegahan TNI sebagai garda terdepan pertahanan negara.
“Peringatan HUT ke-80 TNI diharapkan menjadi momentum penting untuk mempertegas jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional yang senantiasa siap menjaga kedaulatan, persatuan, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” dia menandasi.
Diketahui, peringatan HUT TNI ke-80 dapat disaksikan online melalui channel Youtube Puspen TNI atau pun secara langsung di Silang Monas secara gratis oleh masyarakat.
Selain suguhan parade militer, terdapat hiburan panggung rakyat yang akan diisi dengan sejumlah artis papan atas seperti Wali Band, NDX aka, dan Dewi Persik. Tidak ketinggalan, tersedia doorprize 200 unit sepeda motor, 50 unit kulkas, dan 50 unit televisi.
-

Air Kali di Serpong Berwarna Merah, Pemkot Tangsel Cek Penyebabnya
Jakarta –
Video menunjukan air di Kali Jalan Artowijoyo, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) berwarna merah viral di media sosial. Belum diketahui penyebab air berwarna merah.
Dilihat detikcom, perekam video mengatakan kali itu dekat Rawabuntu. Dia mempertanyakan penyebab air berwarna merah.
“Di Rawabuntu, ih serem banget. Apa ini ya kira-kira. Airnya jadi merah,” ujar perekam.
Tampak air berwarna merah pekat. Tidak terlihat adanya aktivitas di aliran kali tersebut.
Air mengalir cukup deras. Tidak terlihat ada benda atau sampah yang bercecer dikali tersebut.
“Saya akan tugaskan kabid SDA di dinas PU untuk cek,” ujarnya, Minggu (5/10/2025)
(dek/dhn)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370102/original/016132800_1759489345-gla1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Oktober Diperingati Hari Apa? Ada HUT TNI hingga Hari Meningitis Sedunia – Page 3
TNI berperan penting dalam menjaga kedaulatan, pertahanan, serta keamanan negara. Peringatan ini juga menjadi momen penghormatan atas dedikasi dan pengorbanan para prajurit dalam mengabdi kepada bangsa.
Sejak tahun 1945, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) setiap tahunnya dan tahun ini TNI genap berusia 80 tahun.
Mengutip langsung dari laman resmi Tentara Nasional Indonesia, TNI lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata.
TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Dalam perkembangan selanjutnya usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.
Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional.
Sebagai kekuatan yang baru lahir, disamping TNI menata dirinya, pada waktu yang bersamaan harus pula menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dari dalam negeri, TNI menghadapi rongrongan-rongrongan baik yang berdimensi politik maupun dimensi militer.
Pada 2025 ini merupakan HUT ke-80 TNI. Tema yang diusung untuk HUT TNI ke-80 adalah “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, yang menggambarkan komitmen TNI untuk terus profesional, responsif, dan adaptif, serta selalu dekat dengan rakyat.
Berbagai rangkaian acara telah disiapkan, termasuk pameran alutsista dan simulasi tempur, yang bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan TNI.
Puncak perayaan akan dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dengan persiapan yang telah mencapai 80 persen. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan prajurit, tetapi juga masyarakat, sebagai bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat yang menjadi fondasi pertahanan negara.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3956352/original/070670800_1646741049-20220308-Waspada_Cuaca_Ekstrem_di_Jabodetabek_Hingga_April_2022-2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuaca Jakarta Minggu 5 Oktober 2025: Hujan Ringan Guyur Sebagian Wilayah Jakarta Siang Ini – Page 3
Selanjutnya pada sore hari Jakarta diperkirakan kembali berawan kecuali Jakarta Selatan yang masih akan hujan dengan suhu rata-rata berkisar 26-28 derajat Celcius dan kelembapan udara berkisar 74-85 persen, sedangkan kecepatan angin pada sore hari berkisar pada 1,8-9,3 km/jam.
Kemudian untuk malam hari Jakarta akan berawan dengan suhu rata-rata diperkirakan 25-28 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar 78-89 persen, sedangkan kecepatan angin pada malam hari berkisar pada 3,8-9,8 km/jam.
Sementara itu, pada Senin, 6 Oktober 2025 dini hari, Jakarta akan cerah dengan suhu rata-rata 24-27 derajat Celcius dengan kelembapan udara 84-92 persen, sedangkan kecepatan angin berkisar pada 0,8-11,1 km/jam.
-
/data/photo/2025/05/21/682d69ebedc8f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 WN China Curi Uang di Pesawat, Gondol 750 Dolar hingga Dilarang Masuk Indonesia Megapolitan 5 Oktober 2025
2 WN China Curi Uang di Pesawat, Gondol 750 Dolar hingga Dilarang Masuk Indonesia
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
— Dua warga negara China berinisial BR (49) dan JW (39) terpergok melakukan aksi pencurian di penerbangan ScootAirlines rute Singapura-Jakarta pada Kamis (2/10/2025).
Keduanya menarget barang bawaan milik KSN (48), seorang warga negara Malaysia yang juga ingin berangkat menuju Jakarta dari Bandara Changi, Singapura.
Uang tunai senilai 750 dolar Singapura, serta tiga kartu debit dan kredit pun sempat berhasil digondol oleh pelaku.
Kepala Seksi Pemeriksaan 1 TPI Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, Patuanta Agum Gumilang Rambe membeberkan kronologi aksi pencurian yang dilakukan pelaku.
Awalnya, stasiun komunikasi penerbangan Singapura memberikan informasi adanya dua penumpang mencurigakan yang duduk di kursi nomor 10D dan 25C, yang merupakan kursi milik kedua pelaku.
BR yang duduk di kursi 10D pun kedapatan membuka bagasi kabin di
headrack
6D, yang di dalamnya terdapat barang milik korban yang duduk di kursi nomor 5C.
Korban pun yang menyadari aksi pelaku pun segera mengecek tas miliknya, lalu mendapati hilangnya uang tunai sejumlah 750 dolar Singapura, tiga kartu kredit, serta kartu debit miliknya.
Aksi BR pun turut disaksikan penumpang lain yang duduk tepat di sebelahnya, yaitu kursi 10E. Dia mengaku melihat BR melempar kantong plastik hitam ke bawah kursi di depannya.
Petugas Aviation Security (Avsec) pun segera melakukan pengecekan dan menemukan bukti berupa barang-barang milik korban di dalam sebuah kantong plastik tersebut.
Setelah kedapatan mencuri barang penumpang lain, pelaku langsung diamankan oleh kru kabin dan tim Avsec yang bertugas.
Setibanya di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, petugas Avsec bersama Polresta Bandara Soekarno-Hatta dan imigrasi segera menjemput BR.
Tak hanya itu, JW, rekan BR yang diduga turut terlibat dalam aksi itu juga ikut digelandang dari kabin pesawat menuju ruang imigrasi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, petugas tidak menemukan apapun pada JW, yang duduk di kursi nomor 25C selama penerbangan.
Sementara itu, KSN, WN Malaysia yang menjadi korban pencurian memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
Pasalnya, korban tak bersedia menyerahkan barang-barang miliknya sebagai barang bukti dan enggan menghabiskan waktu untuk menjalani prosesnya.
“Korban menyerahkan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk damai dan tidak menindaklanjuti kasus tersebut,” ungkap Rambe.
Adapun, barang-barang yang sempat digondol oleh BR dalam penerbangan telah dikembalikan secara langsung ke tangan korban.
Meski tak diproses hukum, Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta memutuskan untuk memberikan larangan masuk ke Indonesia kepada BR dan JW.
Keduanya pun langsung dipulangkan ke negara asalnya menggunakan pesawat yang sama, yaitu pesawat Scoor Airlines TR-279 yang kembali dengan rute Jakarta-Singapura.
Selain itu, imigrasi juga memberikan cap
denied entry
pada sistem paspor milik pelaku, agar tindakan pidana tersebut tercatat di dalam sistem.
“Jadi kalau dia mau masuk ke negara manapun, dia akan kelihatan itu catatannya, bahwa dia pernah punya masalah,” kata Rambe.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370985/original/027858000_1759620648-55F77C93-9D18-402B-93A1-928AD37E3AE2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Damri: Tak Ada Korban Jiwa dalam Insiden Kebakaran di Tol Jakarta-Cikampek – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Perum Damri memastikan tidak ada korban jiwa atas insiden kebakaran yang menimpa armada bus Damri di Tol Jakarta-Cikampek pada Jumat, 3 Oktober 2025, sekitar pukul 16.00 WIB.
“Seluruh pelanggan yang berada di dalam bus telah dievakuasi dengan selamat tanpa adanya korban jiwa maupun luka,” kata Vice President Corporate Secretary Damri Chrystian RM Pohan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Ia menjelaskan upaya pemadaman awal telah dilakukan oleh pengemudi dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), sesuai dengan prosedur penanganan darurat yang berlaku untuk menjaga keselamatan secara maksimal.
“Menanggapi insiden terbakarnya armada bus Damri dengan kode 5324 nomor polisi B 7924 TGA pada Jumat, 3 Oktober 2025, pukul 16.00 WIB di Km 46 Tol Jakarta-Cikampek, manajemen menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut,” ujarnya.
Damri menegaskan mengutamakan keselamatan pelanggan merupakan prioritas utama. Hanya saja Pohan tidak menyebutkan berapa jumlah penumpang di dalam bus tersebut saat terjadi insiden kebakaran.
Meski begitu, Pohan bersyukur, karena tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
“Armada pengganti (saat itu) telah disiapkan untuk memastikan perjalanan pelanggan tetap berlanjut dengan aman,” ujarnya pula.
Delapan jenazah dan 42 korban luka kecelakaan bus wisata yang membawa rombongan karyawan RS Bina Sehat Jember akhirnya dipulangkan ke kota asal mereka pada Minggu malam (14/9). Sebanyak 23 ambulans dikerahkan, dikawal langsung oleh Direktur RS Bina S…
-

Manusia Rp 3.800 Triliun Buka Suara Soal Gelembung AI
Jakarta, CNBC Indonesia — Pendiri Amazon, Jeff Bezos, menilai industri kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) saat ini tengah berada dalam fase “gelembung industri”. Namun, menurutnya, di balik euforia yang berlebihan tersebut, teknologi AI tetap nyata dan akan membawa manfaat besar bagi masyarakat di masa depan.
“Ini semacam gelembung industri,” kata Bezos saat berbicara di Italian Tech Week di Turin, Italia, dikutip dari CNBC International, Minggu (4/10/2025).
Orang terkaya ke-4 di dunia itu menjelaskan, gelembung seperti ini biasanya terjadi ketika harga saham atau valuasi perusahaan sudah terlepas dari fundamental bisnisnya. “Orang-orang sangat bersemangat seperti yang terjadi hari ini pada AI. Semua ide, yang baik maupun buruk, dapat pendanaan,” ujarnya.
Namun, miliarder tersebut menegaskan, meski banyak perusahaan AI yang tengah menumpang tren, hal itu tidak berarti teknologi ini semu. “AI itu nyata, dan akan mengubah setiap industri,” tegas Bezos.
Ia mencontohkan, saat ini ada perusahaan kecil dengan hanya enam karyawan bisa memperoleh pendanaan miliaran dolar. “Ini perilaku yang tidak biasa, tapi memang sedang terjadi sekarang,” katanya.
Meski mengakui adanya “AI bubble”, Bezos menilai gelembung di sektor industri tidak selalu berdampak buruk. Ia membandingkan fenomena ini dengan gelembung bioteknologi pada 1990-an yang pada akhirnya melahirkan banyak obat penyelamat jiwa, meski banyak perusahaan di sektor itu akhirnya tumbang.
“Gelembung industri tidak seburuk itu, bahkan bisa jadi baik. Ketika mereda dan para pemenang muncul, masyarakat akan menikmati manfaat besar dari inovasi tersebut,” ujar Bezos.
Ia menutup dengan keyakinan bahwa dampak positif AI bagi umat manusia akan luar biasa besar. “Ini nyata. Manfaat bagi masyarakat dari AI akan sangat besar,” kata Bezos.
Sebagai informasi Bezos saat ini tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di dunia. Menurut Forbes, dia memiliki harta US$ 232,5 miliar atau Rp 3.851 triliun (kurs Rp 16.570).
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
