Blog

  • Dokter Ungkap Aroma Khas Miss V yang Normal, Seperti Apa Sih?

    Dokter Ungkap Aroma Khas Miss V yang Normal, Seperti Apa Sih?

    Jakarta

    Bau atau aroma pada vagina memang bisa membuat tidak nyaman. Meskipun sebagian aroma sebenarnya normal, namun jika muncul bau yang tidak sedap, hal ini sering kali membuat wanita merasa khawatir.

    Dikutip dari laman Prevention, vagina memang tidak seharusnya beraroma seperti bunga mawar. Namun, ada beberapa jenis aroma yang masih tergolong normal dan bisa dikenali.

    “Seharusnya tidak berbau menyengat,tapi ada aroma vagina yang normal,” kata direktur medis Northwestern Medicine Center for Sexual Health and Menopause Lauren Streicher, MD.

    “Seorang perempuan yang diajari bahwa alat kelaminnya tidak sedap sejak usia muda lebih cenderung mencium bau [tidak sedap] ketika tidak ada yang mencurigakan,” katanya.

    Ada beberapa aroma vagina lebih umum dibandingkan yang lain. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan di RS Winnie Palmer, Christine Greves, MD, bau ini cukup sering muncul:

    Bau asam atau tajamBau ragiBau yang sedikit manisBau metalikBau seperti amoniaBau seperti bau badan.Penyebab Aroma Vagina

    Salah satu penyebab bau vagina yang normal di antaranya adalah keringat.

    Menurut dokter kandungan dan ginekolog Kiarra King, MD, FACOG, bau badan dan vagina yang berkeringat sebenarnya merupakan alasan yang sangat umum untuk bau vagina.

    “Di mana pun terdapat banyak folikel rambut dan kelenjar keringat yang kita temukan di ketiak dan juga di daerah kemaluan dengan rambut kemaluan, akan selalu ada kecenderungan lebih tinggi untuk berkeringat,” jelas dr King.

    “Dan jadi di mana Anda memiliki keringat dan kelembapan dan terutama di mana ada rambut yang berpotensi memerangkap kelembaban, dan bakteri, itu hanyalah pengaturan yang sempurna untuk bau,” tambahnya.

    Selain itu, ketidakseimbangan flora normal di vagina juga bisa menyebabkan bau amis, iritasi, keputihan encer, atau tidak ada sama sekali. Bakteri bisa menyerang kapan saja, tapi paling parah setelah menstruasi atau berhubungan seks, sebab darah dan air mani mengganggu pH alami.

    Adapun kemungkinan penyebab bau vagina yang tidak normal yaitu vaginosis bakteria, jenis peradangan vagina yang paling umum yang disebabkan oleh perubahan mikrobioma vagina. Hal ini menyebabkan keputihan, bau tak sedap, dan iritasi.

    Kemungkinan penyebab lainnya adalah trikomoniasis yang merupakan infeksi menular seksual. Penyakit ini bisa menyebabkan keputihan encer berwarna abu-abu.

    “Mungkin ada iritasi atau gatal di area vagina atau vulva [dan] mungkin ada bau yang menurut orang-orang adalah bau amis atau busuk,” kata dr King.

    Sementara, penyebab langka dari bau vagina di antaranya kanker serviks, dan fistula rektovagial, hubungan antara vagina dan rektum atau anus yang seharusnya tidak ada.

    Cara Mencegah Bau Vagina yang Tidak Sedap

    Berikut beberapa cara mencegah bau vagina:

    Gunakan pembersih yang lembut. dr King menyarankan penggunaan sabun lembut tanpa pewangi atau bahkan hanya air. Lakukan pembersihan secara eksternal pada area vulva dan tidak menggunakan apapun ke dalam vagina, serta bersihkan area lipatan labia.Makan makanan seimbang. Makanan seperti bawang bombay, bawang putih, produk susu, daging, serta alkohol yang berlebihan bisa mengubah aroma vaginaTetap terhidrasi. Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan urine berbau amonia pekat yang bisa meninggalkan bau aneh di vagina.Kenakan pakaian ringan dan menyerap keringat. Sebab, semakin ketat pakaian, semakin banyak panas dan kelembaban terperangkap di dalam dan sekitar vulva, sehingga meninggalkan risko bau tak sedap.Kapan Harus Waspada?

    Secara umum, jika bau tidak normal terus berlanjut dan disertai gejala tambahan seperti nyeri, rasa terbakar, gatal, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

    Menurut dr King apapun yang tidak biasa atau tidak nyaman dalam hal keluarnya cairan atau bau, tentu harus dievaluasi dan diperiksa.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/suc)

  • Jemaah Haji-Umrah Kini Tak Perlu Lagi Repot Bawa Uang Tunai ke Tanah Suci – Page 3

    Jemaah Haji-Umrah Kini Tak Perlu Lagi Repot Bawa Uang Tunai ke Tanah Suci – Page 3

    Kerja sama ini sekaligus menjawab tantangan terkait kejahatan digital. Sebagaimana diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, kejahatan digital semakin marak, mulai dari pembajakan akun hingga penipuan berbasis deepfake.

    Karena itu, perlindungan identitas digital menjadi sangat penting bagi jamaah yang kini semakin sering menggunakan layanan digital selama perjalanan. Kolaborasi UmrahCash dan VIDA menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan lapisan keamanan biometrik, deteksi manipulasi identitas, dan sertifikat elektronik yang sah secara hukum.

    Head of Enterprise Business Development, Ika Luthfiani, menambahkan bahwa teknologi identitas digital dapat menjadi tameng bagi jamaah. Ia menekankan bagaimana VIDA menggunakan verifikasi biometrik dan deteksi manipulasi identitas untuk mencegah penipuan yang masih tinggi di sektor keuangan digital. Dengan demikian, jamaah bisa merasa lebih aman dan nyaman saat bertransaksi.

     

  • Video Epidemiolog: Rapid Test MBG Jangan Jadi Alat Rasa Aman Semu

    Video Epidemiolog: Rapid Test MBG Jangan Jadi Alat Rasa Aman Semu

    Video Epidemiolog: Rapid Test MBG Jangan Jadi Alat Rasa Aman Semu

  • Adu saing kopi hasil geotermal Kamojang di pasar ekspor

    Adu saing kopi hasil geotermal Kamojang di pasar ekspor

    Bandung (ANTARA) – Aroma khas kopi yang tercium nikmat itu disajikan secara apik tanpa gula dalam gelas kaca di sebuah kedai bernama Ecovil yang berada di kawasan kaki Gunung Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Kopi yang disajikan itu bernama Canaya, nama yang unik, tapi bukan nama orang melainkan produk kopi yang diproduksi oleh anak muda bernama Moh Ramdan Reza. Pria berusia 34 tahun yang dikenal dengan nama panggilan Deden memang mendedikasikan hidupnya untuk berbisnis kopi.

    Kopi Canaya itu berbeda cara pengolahannya dibandingkan dengan kopi lainnya. Kopi itu dikeringkan melalui metode Geothermal Coffee Process (GCP), yang memanfaatkan uap buangan dari steam trap panas bumi sebagai sumber panas alternatif pertama di dunia.

    Metode itu bisa diterapkan di sekitar pipa pembangkit listrik tenaga panas bumi yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang.

    Sebuah inovasi program CSR PT PGE yang dirintis sejak tahun 2018 itu kini bisa melahirkan produk kopi Canaya, Nama produk itu sejak 2023 dipromosikan untuk adu saing keistimewaannya dengan kopi lain yang proses pengeringannya mengandalkan panas matahari.

    Deden berani membawa kopinya itu bersaing di pasar ekspor dengan mengedapankan metode pengeringannya yang hanya ada satu di dunia, yang cara pengolahannya memanfaatkan energi panas bumi.

    Keberadaan metode pengeringan yang unik itu oleh Deden diabadikan dalam nama produknya, Canaya. Kata itu merupakan gabungan dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu can (belum) dan aya (ada), yang saat digabungkan menjadi canaya (belum ada).

    Itu merujuk pada fakta bahwa pengeringan kopi dengan energi panas bumi yang dilakukan Deden belum ada ditemukan di mana pun selain di Kamojang.

    “Saya yang memberi nama Canaya. Belum ada kopi yang pengolahannya menggunakan metode pengeringan geotermal,” kata Deden saat berbincang-bincang di Geothermal Dry House di Kamojang, Bandung, suatu pagi di akhir September.

    Permintaan Ekspor

    Kopi Canaya tidak hanya dinikmati oleh penikmat kopi dalam negeri, tapi juga sudah menembus pasar mancanegara, yakni Jerman, dan Jepang. Sejumlah negara Asia dan Eropa lain juga sudah menyatakan ketertarikan dengan kopi itu.

    Produk kopi dengan metode pengeringan panas bumi itu semakin dikenal ketika diikutsertakan pada acara kopi tingkat dunia, yakni World of Coffee (WoC) Jakarta 2025 yang baru pertama digelar di Indonesia.

    Di acara itu, banyak pelaku bisnis di antaranya dari Jerman, Korea Selatan, Riyadh Arab Saudi, dan Columbia, menyatakan ingin melihat tempat pengolahan kopi di Kamojang.

    Hasil dari pameran itu, ada pebisnis Jerman yang tertarik dengan kopi arabika hasil proses pengeringan panas bumi sebanyak 10 ton, dan Jepang meminta 5 ton kopi dengan nilai jual Rp450 ribu per kilogram untuk kopi yang siap saji.

    Deden mengaku belum dapat memenuhi sejumlah pesanan dari negara lain karena masih ada keterbatasan modal hingga hanya mampu menyediakan kopi sebanyak 20 ton dari hasil pengeringan geotermal dalam setiap musim panen.

    Padahal produksi kopi arabika di daerah Kamojang saat ini melimpah. Dari luas lahan sekitar 225 hektare menghasilkan 1.500 ton ceri kopi. Jumlah yang melimpah dengan potensi pasar dalam dan luar negeri yang saat ini sudah jelas.

    “Kita hanya mampu menyerap 15 persenan, sementara permintaan kopi ke kami itu luar biasa bisa sampai 40 sampai 50 ton,” kata Deden.

    Optimistis berlanjut

    Deden meyakini produk kopi dengan metode pengeringan panas bumi yang kini sudah diminati pasar ekspor itu akan terus berkembang dan berkelanjutan, karena pengolahan yang ramah lingkungan, dan menghasilkan rasa yang konsisten, dengan nilai jual yang menguntungkan.

    Berbeda dengan cara pengeringan yang dilakukan secara konvensional mengandalkan panas matahari, pengeringan memanfaatkan energi panas bumi lebih bisa dikontrol. Itu berbeda dengan pengeringan konvensional yang mengandalkan sinar matahari, yang panasnya tidak konsisten hingga bisa mempengaruhi cita rasa kopi.

    Dengan adanya tempat pengeringan di kawasan panas bumi Kamojang itu, menurut Deden, waktu pengeringan dapat terukur. Pengeringan konvensional bisa satu bulan. Sedangkan dengan metode di Kamojang itu hanya delapan atau sampai 10 hari.

    Proses yang lebih terkontrol itu diyakini membuat rasa kopi yang dihasilkan lebih konsisten.

    “Setiap kopi tentu punya rasa tersendiri, termasuk kopi di sini. Saya mengukurnya, kalau ada pembelian berulang berarti ada indikasi bahwa kopi kita enak, dan konsisten,” kata Deden.

    Sebagai mitra, Comunity Development Officer Area PGE Kamojang Reyhana Rashellasida menyatakan siap memfasilitasi proses ekspor kopi Canaya.

    Menurut dia, ekspor perdana kopi hasil geotermal ke Jerman dan Jepang itu telah membuktikan bahwa produk sudah memenuhi standar pasar global.

    PT PGE sudah memiliki Sertifikat Paten Sederhana tahun 2024 dari Kementerian Hukum dan HAM untuk inovasi olahan kopi geotermal itu.

    Bisnis kopi yang merebak di berbagai kota di Indonesia tentu juga merupakan pasar yang siap menampung kopi dari Kamojang itu.

    Petani kopi menunjukkan kopi yang sudah menjalani proses pengeringan dengan memanfaatkan panas bumi di Geothermal Dry House di kawasan pegunungan Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). ANTARA/Feri Purnama/am.

    Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Stasiun Juanda Membeludak Usai HUT TNI, Sejumlah Penumpang KRL Hampir Pingsan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Membeludak Usai HUT TNI, Sejumlah Penumpang KRL Hampir Pingsan Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Membeludak Usai HUT TNI, Sejumlah Penumpang KRL Hampir Pingsan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Sejumlah penumpang disebut hampir pingsan saat mengantre di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat pada Minggu (5/10/2025) sore.
    Rizal (28), penumpang yang juga sempat terjebak di tengah antrean mengaku melihat sejumlah penumpang lain meminta pertolongan petugas akibat kelelahan usai menyaksikan HUT ke-80 TNI di Monas.
    “Tadi beberapa kali juga tuh waktu ngantre, ada aja yang saking capeknya kayaknya, dari pagi kan di Monas, kayak udah mau pingsan. Akhirnya dikasih jalan, dipanggilin petugas,” ucap Rizal kepada
    Kompas.com
    , Minggu.
    Dia pun mewajarkan adanya sejumlah penumpang yang tak sanggup bertahan hampir satu jam di tengah antrean.
    Terutama, karena hawa pengap yang memenuhi hall Stasiun Juanda akibat penuhnya penumpang yang berdesak-desakan.
    “Saya aja kaget ini, sampai mandi keringat. Enggak nyangka sih separah ini penuhnya,” kata dia.
    Tak hanya itu, Rizal juga merasa kasihan dengan anak-anak yang turut terjebak di tengah antrean.
    Pasalnya, menurut Rizal, mereka pasti sudah kelelahan sejak berada di Monas, tetapi harus ikut berdesakan dengan orang dewasa saat ingin pulang di Stasiun Juanda.
    “Yang paling kasihan sebenarnya anak-anak kalau saya mah. Terutama yang masih pada kecil-kecil. Ada yang sampai digendong di pundak kan tadi,” lanjut dia.
    Salah satu petugas Stasiun Juanda bernama Aldi (30) mengonfirmasi kesaksian Rizal tersebut.
    Dia menyebut beberapa penumpang memang mengalami kelelahan karena berdesak-desakan saat ingin melakukan tap in di gerbang masuk stasiun.
    “Ada lumayan lah yang pusing kan desak-desakan, sampai hampir jatuh gitu. Tapi untungnya enggak ada yang sampai pingsan,” kata Aldi.
    Aldi menambahkan, mayoritas yang dilaporkan pingsan saat berdesak-desakan adalah penumpang perempuan.
    “Memang banyaknya cewek sih. Terutama ibu-ibu yang pada nangis, karena desak-desakan gitu kan,” imbuhnya.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, kepadatan gerbang masuk Stasiun Juanda masih belum berkurang.
    Sistem buka tutup untuk menaiki tangga masih diterapkan untuk mencegah penumpukan berlebih di area peron yang dapat menimbulkan potensi bahaya bagi penumpang.
    Beberapa kali juga terdengar teriakan dari sejumlah pengunjung di bagian belakang yang meminta agar tidak saling dorong dan mempercepat proses tap in.
    Ucapan syukur dan rasa lega pun tergambar dari sejumlah penumpang setelah melewati gerbang masuk.
    “Alhamdulillah, beres juga (antrenya),” seru salah satu penumpang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pebalap Indonesia Petik Poin di Mandalika

    Pebalap Indonesia Petik Poin di Mandalika

    Mandalika

    Pebalap muda Indonesia binaan PT Astra Honda Motor (AHM) menuntaskan putaran kelima Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2025 di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok.

    Balapan di Mandalika menjadi momen spesial bagi kelima pebalap muda binaan AHM lulusan Astra Honda Racing School (AHRS), yakni Davino Britani, Muhammad Badly Ayatullah, Alvaro Mahendra, Nelson Cairoli Ardheniansyah, dan Bintang Pranata Sukma yang tampil sebagai wildcard.

    Nelson Cairoli berhasil meraih poin dalam ajang IATC seri Mandalika. Ia sukses finis di peringkat ke-10 pada Race 2 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Mandalika pada Minggu (5/10/2025). Hasil ini merupakan raihan terbaik pemuda 16 tahun tersebut dalam delapan balapan terakhir.

    “Saya lumayan merasa puas karena ada progres dari seri-seri sebelumnya,” ujar Nelson dalam wawancara di Sirkuit Mandalika.

    “Pada seri-seri sebelumnya, saya tidak mendapatkan poin. Pada kali ini, saya bisa mendapatkan poin yang lumayan,” tambah dia.

    Nasib kurang berpihak pada sebagian pebalap ARS di balapan kedua. Davino dan Alvaro gagal finis setelah terlibat tabrakan. Alhasil, Nelson Cairoli menjadi pebalap binaan ARS dengan torehan terbaik di posisi ke-10, disusul oleh Bintang Pranata di posisi ke-12.

    Finis ke-10 ini membuat Nelson, yang berasal dari Magelang, berhasil mendulang enam poin. Ia kini telah mengumpulkan total 31 poin dan naik satu peringkat ke urutan 14 di klasemen.

    Dia mengakui peran besar Honda Racing School dalam perjalanannya hingga bisa berlaga di jenjang Asia.

    “Perannya sangat besar karena bisa menuntut saya di Asian Talent Cup. Akhirnya bisa berlaga di jenjang Asia,” jelasnya.

    Pebalap Indonesia nyaris podium tampil dalam IATC Race Pertama

    Davino Britani tampil impresif. Start dari posisi ke-10, ia mampu bersaing di kelompok depan sepanjang balapan dan finis di posisi keempat, hanya terpaut kurang dari setengah detik dari pemenang. Hasil ini menjadi capaian terbaik Davino sepanjang musim.

    Sementara itu, Alvaro menunjukkan peningkatan signifikan dengan finis di posisi ke-10 setelah memulai dari grid ke-18.

    Nelson Cairoli tampil solid dan menuntaskan lomba di posisi ke-12, hasil terbaiknya sejak seri pembuka di Thailand.

    Bintang Pranata (pebalap wild card) menunjukkan adaptasi cepat dengan menyelesaikan lomba pertamanya di posisi ke-17 (setelah menjalani long lap penalty).

    Badly Ayatullah, yang tampil konsisten pada seri-seri sebelumnya, terpaksa absen karena kondisi tidak fit setelah terjatuh saat kualifikasi.

    “Masih ada 50 poin yang dapat diperebutkan di seri terakhir Sepang nanti. Saya akan berjuang maksimal untuk mendapatkan top 3 klasemen,” ujar Badly.

    (pur/riar)

  • Innova Reborn Terjun di Jurang Pacet Mojokerto, 2 Penumpang Meninggal

    Innova Reborn Terjun di Jurang Pacet Mojokerto, 2 Penumpang Meninggal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuh mobil Toyota Kijang Innova Reborn nopol L 1920 FB terjun ke jurang dengan kedalaman sekitar 30-40 meter di jalur Pacet-Cangar di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kecelakaan mengakibatkan dua penumpang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.

    Musibah yang terjadi sekira pukul 15.00 WIB tersebut diduga akibat rem blong. Rombongan yang diduga dari Kota Surabaya tersebut berjalan dari arah Batu menabrak tanggul jalur penyelamat rest area Sendi 2 di sisi kiri jalan dan terpental ke kanan jalan hingga terjun ke dalam jurang.

    Mobil terbalik dengan posisi miring di dalam jurang dengan kedalamannya sekitar 30-40 meter. Sejumlah relawan bersama petugas dari Polsek Pacet dan Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto melakukan evakuasi terhadap para korban. Korban meninggal dan luka dievakuasi ke Rumah Sakit Sumber Glagah.

    Proses evakuasi korban meninggal dari jurang dengan kedalaman 30-40 meter. [Foto : Misti/beritajatim.com]Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Muhammad Yogie Pratama membenarkan, mobil berjalan dari arah Kota Batu menuju Kabupaten Mojokerto. “Di dalam mobil terdapat tujuh orang penumpang beserta sopir. Informasi awal, dua meninggal dunia. Status masih didalami,” ungkapnya, Minggu (5/10/2025).

    Sementara lima korban lainnya sudah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Sumber Glagah. Semua penumpang berjenis kelamin perempuan, sementara hanya sopir yang berjenis kelamin laki-laki yakni, Sudibyo asal Surabaya mengalami luka di bagian kepala. Petugas masih melakukan identifikasi korban meninggal dunia dan luka.

    “Petugas masih di rumah sakit untuk melakukan pendalaman dan kami masih mendalami data-data korban. Informasi awal, dugaan karena rem blong namun hasil dari penyelidikan seperti apa akan kami sampaikan lebih lanjut. Kalau melihat plat mobil, itu dari Surabaya namun masih didalami,” tegasnya. [tin/but]

  • Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Manajer Public Relations KAI Commuter Leza Arlan meminta pengguna untuk mencari alternatif stasiun selain Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia yang dipadati penumpang seusai acara peringatan HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025).
    “Kami mengimbau pengguna untuk mencari alternatif stasiun lain untuk naik dan turun Commuter Line,” kata Leza dalam siaran pers, Minggu.
    Leza menyarankan pengguna dengan tujuan Bekasi atau Cikarang agar menuju Stasiun Kemayoran, Stasiun Sudirman, atau Stasiun BNI City.
    Sementara itu, pengguna dengan tujuan Bogor dapat menggunakan Stasiun Sawah Besar atau Stasiun Cikini.
    “Lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,6 km – 2 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia,” ujar dia.
    Leza menyebutkan, terdapat 119.238 penumpang yang naik dan turun dari kereta Commuter Line di Stasiun Juanda dan Gondangdia pada hari ini.
    Menurut dia, angka tersebut menunjukkan peningkatan cukup tinggi dibanding akhir pekan biasa.
    “Volume ini lebih tinggi 92 persen dibanding volume pada akhir pekan biasa. Sementara itu, di Stasiun Gondangdia tercatat sebanyak 60.988 orang, atau hampir empat kali lipat dari akhir pekan biasa,” ujar Leza.
    Saat ini, KAI Commuter telah menerapkan rekayasa alur pengguna dan penyekatan antrean menuju area peron di kedua stasiun tersebut.
    Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan akibat lonjakan penumpang yang kembali dari kawasan Monas.
    Selain itu, Leza juga mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga keselamatan dan mengikuti arahan petugas selama perjalanan, terutama bagi penumpang yang membawa anak-anak.
    “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama dalam perjalanan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Tragedi Ponpes Al Khoziny, Menteri PU: Baru 50 Ponpes Kantongi Izin Bangunan
                        Yogyakarta

    7 Tragedi Ponpes Al Khoziny, Menteri PU: Baru 50 Ponpes Kantongi Izin Bangunan Yogyakarta

    Tragedi Ponpes Al Khoziny, Menteri PU: Baru 50 Ponpes Kantongi Izin Bangunan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo, menyebut hingga saat ini baru 50 pondok pesantren yang mengurus Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
    Ini terkait dengan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk beberapa waktu lalu.
    Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), pada 2024/2025 terdapat 42.433 ponpes yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia.
    Dari jumlah tersebut mayoritas ponpes berada di Pulau Jawa.
    “Kalau itu harusnya kan semua pesantren ada izin, dulu Izin Mendirikan Bangunan saat ini namanya berganti PBG. Nah, itu PBG kewenangannya tidak di pemda, kita koordinasi Kemendagri dan Kemenag. Karena ponpes di bawah Kemenag,” kata Dody, Minggu (5/10/2025).
    Perlu diketahui, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) saat ini telah diubah menjadi PBG, diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021
    Disinggung terkait bangunan di Al Khoziny, pihaknya nanti akan berkoordinasi dengan pihak terkait.
    “Tapi sekarang kan fokusnya masih tanggap darurat di sana tuh. Kalau sudah selesai kita akan duduk bersama dengan Menteri agama dan Menteri dalam negeri mensosialisasikan kepada pemda dan seluruh ponpes-ponpes perlunya PBG, harus sertifikasi laik bangunan,” kata dia.
    Dody menyebut saat ini sangat sedikit Pondok Pesantren se Indonesia yang memiliki PBG.
    “Karena di seluruh Indonesia Raya hanya 50 ponpes yang memiliki izin mendirikan bangunan, yang lain belum,” kata dia.
    Perlu diketahui, bangunan mushala tiga lantai yang terletak di area asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk dan menimpa para santri saat mereka sedang melaksanakan shalat Ashar pada pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim Tanggap Darurat Freeport Evakuasi 3 Pekerja dari Lokasi Insiden Longsor Block Cave

    Tim Tanggap Darurat Freeport Evakuasi 3 Pekerja dari Lokasi Insiden Longsor Block Cave

    Bisnis.com, JAKARTA – Tim Tanggap Darurat PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menemukan dan mengevakuasi 3 jenazah pekerja dari lokasi insiden luncuran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada hari ini, Minggu (5/10/2025).

    Ketiganya ditemukan pada rentang waktu yang berbeda, yaitu sekitar pukul 12.00 WIT ditemukan satu pekerja dan pada sekitar pukul 16.53 WIT ditemukan dua pekerja.

    Dalam rilis Freeport Indonesia disebutkan proses identifikasi oleh tim medis dan kepolisian yang dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan penghormatan mengonfirmasi bahwa rekan kerja yang ditemukan pada sekitar pukul 12.00 WIT adalah Victor Bastida Ballesteros, warga negara Republik Chili, yang merupakan karyawan PT Redpath Indonesia.

    “Sementara, dua rekan kerja yang ditemukan pada sekitar pukul 16.53 WIT masih melalui proses identifikasi oleh tim medis dan tim kepolisian,” demikian keterangan Freeport Indonesia, Minggu (5/10/2025).

    Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan selain rekan kerja, ketiganya adalah bagian dari keluarga besar Freeport. “Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September 2025 lalu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan dan ketabahan bagi kita semua,” ujarnya.

    Tony Wenas menjelaskan bahwa penemuan ini menjadi kemajuan penting, namun upaya penyelamatan masih terus dilakukan untuk menemukan seluruh rekan kerja yang terjebak.

    Freeport Indonesia juga memastikan pendampingan penuh bagi seluruh keluarga rekan kerja yang telah berpulang, serta dukungan penuh terhadap proses identifikasi.