Blog

  • Polri Tetapkan Eks Dirut PLN dan Halim Kalla Tersangka Kasus Dugaan Korupsi PLTU Kalbar – Page 3

    Polri Tetapkan Eks Dirut PLN dan Halim Kalla Tersangka Kasus Dugaan Korupsi PLTU Kalbar – Page 3

    Jenderal bintang dua tersebut menjelaskan sejak awal perencanaan proyek, sudah terjadi korespondensi. Artinya ada pemufakatan dalam rangka memenangkan pelaksanaan pekerjaan. 

    “Setelah dilakukan kontrak, kemudian ada pengaturan-pengaturan. Sehingga ini terjadi keterlambatan yang akibatkan sampai dengan 2018, itu sejak tahun 2008-2018 dianggurin terus,” sambungnya.

    Akibatnya, pembangunan PLTU mangkrak dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah menyatakan kerugian negara.

    “Kerugian uang negara ini USD 64.410.523 dan Rp 323.199.898.518. Nah kemudian untuk kontraknya sendiri, yaitu engineering proferment construction comitioning, artinya yang dihasilkan adalah output nya. Karena outputnya tidak berhasil maka dalam konteks kerugian uang negara adalah total loss,” sebutnya. 

    Atas perbuatannya, para terduga pelaku disangkakan Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP.

    Dugaan korupsi ini berfokus pada PLTU 1 Kalbar dengan kapasitas 2X50 Mega Watt yang berlokasi di Kecamatan Jungkat, Kalimantan Barat, dan telah melalui proses lelang pada tahun 2018. Dalam lelang tersebut, konsorsium KSO BRN dinyatakan sebagai pemenang tender untuk proyek ini, yang juga telah mendapatkan persetujuan dari Direktur Utama PLN. 

    Namun, kenyataannya, KSO BRN sebagai pemenang lelang tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam tahap prakualifikasi dan evaluasi penawaran. Salah satu pelanggaran yang terungkap adalah ketidakmampuan KSO BRN dalam menunjukkan pengalaman dalam pembangunan PLTU berkapasitas 25 Mega Watt, yang mengakibatkan mereka harus melakukan subkontrak.

     

     

     

  • Pendapat Warga Soal Gerakan Rp 1.000 per Hari Gagasan Dedi Mulyadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Pendapat Warga Soal Gerakan Rp 1.000 per Hari Gagasan Dedi Mulyadi Megapolitan 6 Oktober 2025

    Pendapat Warga Soal Gerakan Rp 1.000 per Hari Gagasan Dedi Mulyadi
    Penulis

    KOMPAS.com –
    Wacana gerakan pengumpulan uang Rp 1.000 per hari yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuai beragam tanggapan dari sejumlah warga.
    Meski disebut sebagai gerakan sukarela untuk memperkuat solidaritas sosial, sebagian masyarakat menilai ide tersebut perlu dikaji lebih dalam, terutama soal transparansi dan peran pemerintah.
    Abdul (40), warga Depok, menilai usulan pengumpulan uang, meski kecil nominalnya, berpotensi menimbulkan perdebatan di masyarakat.
    “Soal duit orang mah sensitif banget walaupun cuma Rp 1.000 per hari, dan dengan konteks sukarela kayanya berat,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    , Senin (6/10/2025).
    “Mendingan efektifin kas RT/RW aja kalo emang tujuannya buat gotong royong saling bantu, warga juga udah ditarikin iuran-iuran kan ke RT/RW,” tambahnya.
    Abdul menegaskan, bila inisiatif itu benar dijalankan, perlu ada pengawasan yang jelas terkait pengelolaan dana.
    “Kalo jadi diterapin pasti harus ada pengawasan duitnya kemana aja tuh, namanya sensitif soal duit. Mending kalo emang ada yang butuh bantuan, bantu langsung aja,” katanya.
    Aulia (39), warga Bekasi, menilai inisiatif solidaritas memang baik, tetapi pelaksanaannya harus memiliki mekanisme yang jelas.
    “Menjaga kesejahteraan masyarakat seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah maupun pusat,” ujar Aulia kepada
    Kompas.com
    , Senin (6/10/2025).
    “Sebelum diterapkan, seharusnya dipikirkan matang-matang agar tidak menimbulkan potensi kecurangan atau penyalahgunaan dana,” imbuhnya.
    Sementara itu, Akbar (29), warga Depok, yang menilai pemerintah perlu lebih dulu membenahi sistem keuangan publik di tingkat lokal.
    “Daripada buat galang dana, walaupun sukarela, mending tertibkan dulu sistem transparansi keuangan daerah sampai tingkat terendah. ?Kaji ulang soal penggajian/tunjangan pejabat setingkat kecamatan (dan di atasnya),” kata Akbar kepada
    Kompas.com
    , Senin (6/10/2025)
    “Beri insentif ke pos penting seperti layanan kesehatan dan pendidikan, daripada seminar-seminar gak jelas yang boros anggaran, biar nanti surplus yang didapat disalurkan ke yang membutuhkan,” lanjutnya.
    Tamara (34), warga Bogor, justru menolak gagasan tersebut dengan tegas.
    “Saya mah mau seribu atau berapapun tetep gak setuju. Sudah ada pajak ya maksimalin. Pajak itu kan uang gotong royong rakyat,” ujar Tamara kepada
    Kompas.com
    , Senin (6/10/2025)
    “Kalau beliau bilang banyak masyarakat sulit akses, ya sediain fasilitas, bukan nyuruh rakyatnya yang kasih solusi,” tambahnya.
    Menurut Tamara, ajakan seperti itu mengingatkannya pada kebiasaan pemerintah melempar tanggung jawab kepada masyarakat.
    “Ini tuh sama kaya statement yang sudah-sudah seperti misal harga cabe merah mahal, maka silakan rakyat tanam cabe di pekarangan rumah. Padahal tugas pemerintah untuk membuat solusi terbaik buat warga,” ujarnya.
    Menanggapi pro dan kontra di masyarakat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak ada kebijakan pemerintah provinsi yang mewajibkan pengumpulan uang Rp 1.000 dari masyarakat, ASN, atau pelajar.
    “Yang ada adalah gubernur mengajak, menghimbau seluruh jajaran pemerintah untuk sama-sama membangun solidaritas sosial,” kata Dedi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Senin (6/10/2025).
    Menurutnya, gagasan tersebut muncul dari keprihatinan terhadap warga yang masih kesulitan memenuhi biaya pendukung saat berobat, meski layanan rumah sakit telah digratiskan.
    “Banyak orang yang rumah sakitnya gratis tetapi tidak punya biaya untuk ongkos ke rumah sakitnya. Tidak punya biaya untuk nungguin di rumah sakitnya. Tidak punya biaya untuk bolak-balik kemoterapi,” jelasnya.
    Dedi mendorong agar gerakan gotong royong itu dilakukan di tingkat RT, dengan sistem seperti tradisi jimpitan.
    “Warga bisa menabung seribu rupiah per hari di kotak kecil di depan rumahnya. Dana tersebut kemudian dikelola bendahara lingkungan dan digunakan membantu warga yang kesulitan. Setiap bulan harus dilaporkan pada seluruh penyumbang. Di setiap RT sudah ada grup WA sekarang. Sangat mudah,” ujarnya.
    Ia juga menegaskan bahwa pemerintah provinsi tidak akan mengelola atau mengumpulkan dana tersebut.
    “Tidak ada kaitan dengan APBD atau APBN,” kata Dedi.
    Menurutnya, beberapa daerah di Jawa Barat telah lebih dulu menerapkan sistem serupa, dan hasilnya dinilai positif dalam memperkuat budaya tolong-menolong.
    “Bukan kewajiban, hanya ajakan. Bagi yang sudah melaksanakan tinggal dioptimalkan layanannya,” ujar Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ Megapolitan 6 Oktober 2025

    Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase mengatakan, pria yang mengamuk dan melukai warga di Jalan Cilandak VI, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (5/10/2025) siang adalah orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
    “Ya, memang benar terjadi pada hari Minggu, tanggal 5 Oktober, lebih kurang pukul 13.30, penusukan oleh ODGJ,” kata Febriman kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
    Febriman menjelaskan, pria itu berinisial Y (45). Dia pernah menjadi pasien di rumah sakit khusus gangguan mental di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
    “Karena yang bersangkutan ini sudah pernah dirawat di Rumah Sakit ketergantungan mental di Dharmawangsa sama keluarganya,” ujar dia.
    Febriman menjelaskan, kejadian bermula dari perseteruan antara Y dan kakak iparnya, Ningsih.
    Y diduga memukul kakak iparnya sehingga menimbulkan memar, dan seorang penjaga di rumah itu pun berusaha melerai keduanya.
    “Awal mulanya yang bersangkutan itu ribut dengan kakaknya, melakukan pemukulan. Nah, terus dibantu sama pembantunya, mau dilerai. Terus tetap pembantunya juga dipukul,” kata Febriman.
    Kemudian, Ningsih berusaha mencari bantuan ke rumah ketua RT. Di sana ia bertemu Meta, anak ketua RT. Ia meminta dipanggilkan petugas keamanan.
    Sebab, Y sudah mulai mengeluarkan senjata tajam berupa pisau lipat.
    Dengan pisau itu, Y menusuk Ketua RT 9 RW 3 Cilandak Barat, Wili dan penjaga di rumahnya, Yanto.
    “Pelaku langsung mengambil senjata semacam kerambit, sehingga Pak RT dan tiga orang lagi yang membantu untuk melerai mengalami luka-luka,” ucap Febriman.
    Keempat korban sudah diberikan penanganan medis dan saat ini kondisinya membaik.
    “Jadi enggak ada yang meninggal ya. Alhamdulillah sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, sudah dalam melakukan pengobatan,” ujar Febriman.
    Sementara Y saat ini masih ditahan di Mapolsek Cilandak untuk diperiksa. Y juga akan diberikan konseling di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Nanti akan dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, akan dilakukan konseling secara psikologis,” kata Febriman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wapres pimpin upacara militer pemakaman Karlinah Wirahadikusumah

    Wapres pimpin upacara militer pemakaman Karlinah Wirahadikusumah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memimpin upacara militer pemakaman istri Wapres ke-4 RI, Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah, di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMP) Kalibata di Jakarta, Senin.

    Dalam prosesi pemakaman itu, Wapres Gibran selaku inspektur upacara menerima lebih dulu laporan dari Komandan Upacara Letkol Cpm. Safiq.

    Kemudian, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup almarhumah Karlinah, yang selama hidupnya dikenal sebagai sosok pendamping setia untuk Wapres Ke-4 RI Umar Wirahadikusumah, penuh keteladanan, dan Karlinah juga disebut berjasa dan berperan besar dalam mendukung pengabdian almarhum Umar Wirahadikusumah.

    Prosesi selanjutnya, Wapres Gibran membacakan apel persada dan melakukan prosesi penimbunan tanah secara simbolis ke liang lahat mendiang Karlinah.

    “Apel persada, saya Wakil Presiden Republik Indonesia, atas nama negara bangsa dan Tentara Nasional Indonesia dengan ini mempersembahkan ke Persada Ibu Pertiwi, jiwa raga dan jasa-jasa, nama Karlinah Umar Wirahadikusumah,” kata Wapres Gibran saat membacakan apel persada dalam upacara pemakaman Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah di TMP Kalibata.

    “Semoga jalan darma bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” sambung Wapres RI.

    Selepas itu, Wapres Gibran lanjut meletakkan karangan bunga di atas pusara almarhumah Karlinah sebagai bentuk penghormatan terakhir atas nama negara, bangsa, dan Tentara Nasional Indonesia. Wapres kemudian menyerahkan bendera Merah Putih kepada putri almarhumah, Nila Shanti.

    Rangkaian upacara berlangsung selama kurang lebih sejam dan berakhir pada pukul 14.25 WIB.

    Di TMP Kalibata, Wapres Gibran juga menyampaikan ucapan duka cita secara langsung kepada keluarga Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah.

    Upacara militer pemakamah almarhumah Karlinah di TMP Kalibata turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Wakil Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Budi Prijono, dan beberapa pejabat negara lainnya.

    Karlinah menghembuskan napas terakhirnya pada usia 95 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Jasadnya kemudian disemayamkan di rumah duka di Jalan Teuku Umar Nomor 61, Menteng, Jakarta Pusat. Upacara persemayaman di rumah duka dipimpin Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman.

    Sejumlah tokoh dan pejabat negara melayat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah, antara lain Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Ke-11 Boediono, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua Komisi IV DPR yang juga putri Presiden Ke-2 Soeharto, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto.

    Karlinah Djaja Atmadja merupakan istri dari Wakil Presiden Ke-4 RI Umar Wirahadikusumah yang menjabat pada era Orde Baru periode 11 Maret 1983 – 11 Maret 1988.

    Karlinah, semasa hidupnya, aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan, dan pernah menerima anugerah Satya Lencana Kebaktian Sosial pada 1982 dari Pemerintah Indonesia.

    Tidak hanya itu, daftar penghargaan lainnya yang pernah diterima almarhumah semasa hidupnya, antara lain Bintang Mahaputera Adipradana pada tahun 1987, Lencana Melati – Gerakan Pramuka, kemudian Grand Cross of the Order of Merit of the Federal Republic of Germany dari Pemerintah Jerman, dan Grand Cordon 1st Class of the Supreme Order of the Renaissane pada tahun 1986 dari Pemerintah Jordania.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sekelompok Monyet Masuk ke Permukiman Warga Rawa Buntu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Sekelompok Monyet Masuk ke Permukiman Warga Rawa Buntu Megapolitan 6 Oktober 2025

    Sekelompok Monyet Masuk ke Permukiman Warga Rawa Buntu
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Sekelompok monyet liar berkeliaran di kawasan permukiman warga di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.
    Kemunculan monyet tersebut membuat warga resah karena khawatir mengganggu anak-anak dan warga sekitar.
    Ketua RT 003/001 Rawa Buntu, Lily (48), mengatakan, monyet-monyet itu pertama kali terlihat pada Sabtu (4/10/2025), sekitar pukul 11.00 WIB.
    “Saya menyaksikan sendiri. Jadi mungkin monyet itu keluaran dari Puspitek (kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), karena di sana tempat mereka. Kampung mereka, ibaratnya sering orang kasih makan,” ujar Lily saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (6/10/2025).
    Ia menduga, hewan liar itu keluar dari Puspitek lantaran lokasi tersebut tengah dilakukan pembangunan stadion sepak bola.
    “Sekarang terusik karena ada pembangunan stadion bola di Puspitek, di lokasi Brin,” kata dia.
    Menurut Lily, rombongan monyet tersebut sempat berpindah dari satu rumah ke rumah lain melalui atap rumah warga.
    Meskipun tidak sampai turun ke halaman rumah, warga tetap merasa khawatir karena banyak anak-anak yang turut menyaksikan kedatangan sekelompok monyet itu.
    “Inikan termasuk binatang buas juga, takutnya nyerang anak-anak,” ujar dia.
    Saat peristiwa itu terjadi, mereka sempat memanggil petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangsel, namun gagal menangkap monyet karena hewan-hewan itu berada di atas pohon yang paling tinggi.
    “Pas Damkar datang, monyetnya enggak mau turun, ada di atas pohon paling tinggi. Setelah Damkar pulang, mereka turun lagi dan masuk ke pemukiman warga,” kata dia.
    Ia menuturkan, ada sekitar 12 ekor monyet yang terlihat berkeliaran di lingkungannya.
    Warga pun diminta untuk tidak mendekat atau memancing perhatian hewan liar tersebut.
    “Saya sudah imbau warga supaya jangan mendekat. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada yang terluka,” ucap dia.
    Warga lainnya, Ijjo (30), mengatakan monyet-monyet itu sempat terlihat sejak pagi di jalan raya dekat warung soto Boyolali dan minimarket sekitar kawasan tersebut.
    “Dari pagi sekitar jam enam sudah kelihatan di jalan depan Alfa. Terus menjelang siang mereka naik ke pohon-pohon di belakang permukiman,” kata Ijjo.
    Namun, untuk berjaga-jaga, warga sempat banyak yang menyiapkan bambu untuk menghalau monyet agar tidak turun ke bawah.
    “Jadi kami antisipasi saja bawa bambu supaya monyetnya enggak turun,” kata dia.
    Menurut Ijjo, jumlah monyet yang terlihat di kawasan itu baru pertama kali terjadi di sekitaran rumahnya.
    Ia meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) segera mengambil langkah agar kawanan monyet tersebut bisa dikembalikan ke habitatnya
    “Ada yang besar, ada yang kecil. Kayaknya memang dari Puspitek karena baru pertama kali ada kejadian seperti ini,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kang Dedi Mulyadi – Armuji Kunjungi Yai Mim dan Sahara di Malang

    Kang Dedi Mulyadi – Armuji Kunjungi Yai Mim dan Sahara di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim di rumahnya di Perumahan Joyogrand Kavling Depag, RT 09/RW 09, Kota Malang. Dia didampingi wakil wali Kota Surabaya Armuji, Senin (6/10/2025).

    Kang Dedi alias KDM datang sekira pukul 16.00 WIB. Dia datang langsung menuju rumah Yai Mim. Di sana dia berbincang dengan Yai Mim dan istrinya. Bahkan Yai Mim bersama KDM sempat bermain wayang di dalam rumah.

    Usai beramah tamah di rumah Yai Mim. KDM bersama Armuji kemudian menuju musalah Al-Ikhlas di perumahan setempat. Disana KDM dan Armuji bertemu dengan Nurul Sahara beserta suaminya M Shofwan. Selain itu juga RT, RW dan warga setempat.

    “Pak Yai kemarin datang ke rumah dinas saya di Bandung. Terus Mbak Sahara datang ke rumah pribadi saya di Subang. Jadi dua-duanya ke saya. Terus saya pulang kerja mampir kesini dan sekarang saya pulang lagi,” ujar KDM.

    KDM tidak menjelaskan secara rinci maksut kedatangannya. Dia hanya menyebut bahwa kedatanganya untuk bersilaturahmi. Dia datang untuk memenuhi permintaan Yai Mim dan Sahara berkunjung ke rumah masing-masing.

    “Kunjungan balasan aja. Mereka dua keluarga datang ke rumah saya. Ya saya nemuin mereka. Dua-duanya minta datang dan saya sudah menemui,” ujar KDM.

    Awalnya kehadiran KDM dan Armuji dikabarkan akan membantu proses jalannya mediasi antara kedua belah pihak yang berkonflik. Namun, KDM dan Armuji hanya berbincang santai menyambung silaturahmi. “Tidak ada penekanan. Tidak ada mediasi udah pada akur,” ujar KDM. [luc/suf]

  • BPOM RI Pantau Ketat Kematian Anak di India akibat Obat Sirup: Kita Tak Mau Terulang

    BPOM RI Pantau Ketat Kematian Anak di India akibat Obat Sirup: Kita Tak Mau Terulang

    Jakarta

    Geger laporan 16 anak di India meninggal pasca mengonsumsi obat sirup dengan kontaminasi dietilen glikol (DEG) di atas batas aman. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memastikan tengah memantau ketat laporan kasus terkait.

    Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar menegaskan tak ingin mengulang insiden ratusan anak terkontaminasi cemaran DEG dalam obat sirup. Sejak tiga tahun lalu, pengawasan di dalam negeri maupun produk yang diimpor termasuk dari India, sudah diperketat.

    “Kita sangat besar atensi kita yang berhubungan dengan yang dari India itu. Kami sudah koordinasikan dengan Kedeputian I, Kedeputian II, termasuk ke pusat pengujian obat,” ujar Taruna saat ditemui di Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Indonesia menghadapi kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang menyebabkan ratusan anak meninggal dunia akibat cemaran ethylene glycol (EG) dan diethylene glycol (DEG) pada obat sirup di 2022 lalu.

    “Kita betul-betul hati-hati karena kita punya pengalaman tiga tahun yang lalu. Kita tidak mau itu terulang lagi,” tegasnya.

    Taruna menjelaskan, kasus di India juga diduga berkaitan dengan kandungan cemaran yang sama.

    “Salah satunya, kita tingkatkan yang disebut dengan surveillance khusus terkait EG dan DEG. Karena di India, penyebabnya juga diduga ethylene glycol dari minuman sirup,” kata Taruna.

    BPOM saat ini mewajibkan uji laboratorium ketat pada produk obat sirup sebelum mendapatkan izin edar.

    “Khusus yang impor dari India, kita sangat berhati-hati. Kita tidak akan keluarkan izin sertifikat impornya kalau belum dinyatakan benar-benar aman,” ujar Taruna.

    Taruna menekankan, semua langkah pengawasan dilakukan secara saintifik, transparan, dan sesuai standar internasional agar masyarakat mendapat jaminan keamanan.

    “Kita tidak boleh lengah. Semua obat yang beredar harus melewati pengujian yang ketat, apalagi jika menyangkut anak-anak,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Oktober 2025

    Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Penjara Nasional 6 Oktober 2025

    Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Penjara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Eks Direktur Utama PT Taspen, Antonius NS Kosasih, divonis 10 tahun penjara karena terbukti bersalah melakukan korupsi dalam kasus pengelolaan investasi fiktif.
    “Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 tahun dan denda sebesar Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara,” ujar Hakim Ketua Purwanto S Abdullah saat membacakan amar vonis dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025).
    Selain pidana penjara, Kosasih juga divonis untuk membayarkan uang pengganti senilai Rp 29,152 miliar, 127.057 Dollar Amerika Serikat (AS), 283.002 Dollar Singapura, 10.000 Euro, 1.470 Baht Thailand, 30 Poundsterling, 128.000 Yen Jepang, 500 Dollar Hong Kong, dan 1,262 juta Won Korea, serta Rp 2.877.000.
    Jika uang pengganti ini tidak dibayarkan dalam waktu satu bulan setelah keputusan berkekuatan hukum tetap, harta dan aset Kosasih akan dirampas untuk negara dan dilelang untuk menutupi kerugian keuangan negara.
    “Dan, dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama tiga tahun,” kata Hakim Purwanto lagi.
    Sementara itu, Ekiawan Heri Primaryanto, selaku Direktur Utama PT Insight Investment Management (PT IIM), dijatuhkan hukuman 9 tahun penjara dengan denda Rp 500 juta.
    “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 9 tahun dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara,” ujar Hakim Purwanto membacakan amar putusan.
    Dalam kasus ini, Eki juga dihukum untuk membayar uang pengganti senilai 253.660 USD subsider 2 tahun penjara.
    Dalam pertimbangannya, hakim meyakini perbuatan Kosasih bersama Ekiawan telah memenuhi unsur melawan hukum.
    Hal ini terlihat dari beberapa aspek.
    Mulai dari penunjukkan PT Insight Investment Management (PT IIM) sebagai pengelola yang ditugaskan untuk melakukan investasi reksadana I-Next G2, dilakukan melalui mekanisme penunjukkan langsung tanpa melakukan tender.
    Proses penjualan aset PT Taspen berupa sukuk ijarah SIAISA02 dan investasi dana Rp 1 triliun ke reksadana I-Next G2 melalui broker PT IIM, KB Valbury Sekuritas Indonesia, juga dinilai merupakan perbuatan melawan hukum karena tidak didahului dengan kajian yang memadai.
    Hakim menilai keputusan Kosasih untuk membeli reksadana berisiko dan tergesa-gesa.
    “Seharusnya terdakwa memilih opsi yang paling aman, yaitu mengikuti proposal perdamaian yang sudah dijamin pengadilan, bukan malah menciptakan risiko baru melalui reksadana yang tidak jelas prospeknya,” kata Hakim Anggota Sunoto saat membacakan pertimbangan.
    Perbuatan kedua terdakwa dinilai merugikan keuangan negara hingga Rp 1 triliun.
    Untuk melakukan perbuatannya, terdakwa menggunakan modus operandi yang kompleks dan berlapis demi menyamarkan langkah mereka.
    Adapun perbuatan para terdakwa juga menurunkan kepercayaan publik, terutama dari para pensiunan aparatur sipil negara (ASN) yang gajinya setiap bulan sudah dipotong untuk dana pensiun.
    Hakim menilai perbuatan terdakwa juga melukai 4,8 juta pensiunan ASN yang terdaftar sebagai penerima manfaat Taspen.
    Para penerima manfaat ini seharusnya dapat menggunakan dana tabungan mereka untuk membiayai kehidupan di masa tua.
    Namun, dana ini justru disalahgunakan dan dikorupsi.
    Kedua terdakwa dinilai terbukti melanggar dakwaan primair JPU sebagaimana dalam Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo.
    Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kredit Konsumer BRI Tumbuh Double Digit, Roda Ekonomi Masyarakat Makin Berputar

    Kredit Konsumer BRI Tumbuh Double Digit, Roda Ekonomi Masyarakat Makin Berputar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspansi kredit konsumer yang inklusif dan berkelanjutan. Per Agustus 2025, kredit konsumer (bank only) mencapai Rp216,26 triliun, tumbuh sebesar 10,65% secara tahunan (year-on-year/yoy).

    Corporate Secretary BRI, Dhanny menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit konsumer BRI ditopang oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk unggulan Perseroan.

    Salah satunya adalah salary-based loan yakni BRIguna yang mencatat outstanding per Agustus 2025 sebesar Rp143,4 triliun, tumbuh 9,8% secara tahunan (YoY). Selain itu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga menunjukkan kinerja solid dengan outstanding sebesar Rp63,7 triliun, atau naik 13,5% YoY, seiring tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian.

    Dhanny menambahkan bahwa BRI akan terus mendorong pertumbuhan segmen konsumer dengan selektif. “BRI berkomitmen untuk menumbuhkan portofolio konsumer dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik. Dengan kualitas kredit yang terkendali, kami optimis penyaluran kredit konsumer akan terus tumbuh sehat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Dhanny.

    Seiring dengan pertumbuhan kredit yang solid, BRI pun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Hal ini tercermin dari kualitas pembiayaan di segmen konsumer yang terjaga dengan baik. Dengan kualitas kredit yang terjaga, BRI pun optimis dapat terus menumbuhkan portofolio kredit konsumer secara sehat.

  • From Hero to Zero, Misteri Melempemnya Pecco Bagnaia di Mandalika

    From Hero to Zero, Misteri Melempemnya Pecco Bagnaia di Mandalika

    Jakarta

    Performa Francesco ‘Pecco’ Bagnaia di MotoGP Mandalika akhir pekan kemarin berbanding terbalik dengan MotoGP Jepang sepekan sebelumnya.

    Di Jepang, Bagnaia menyapu bersih sesi sprint dan race dengan menjadi juara di kedua balap tersebut. Tapi di Mandalika, rider Ducati itu justru melempem. Dia finis di paling belakang saat sprint race dan di balapan utama pun mengalami kecelakaan.

    Dikutip Crash, performa Bagnaia di Jepang sempat membuktikan kembalinya performa terbaik Bagnaia. Dia dilaporkan menggunakan suku cadang 2024 pada motornya saat melakoni balapan di Jepang.

    Namun, sepanjang akhir pekan di Mandalika, Bagnaia mengalami kesulitan. Pebalap Italia itu terpisah hampir 30 detik dari pemenang sprint race dan menempati posisi paling belakang. Bagnaia juga berada di posisi terakhir balapan utama ketika ia mengalami kecelakaan di lap kedelapan. Pada saat itu, Bagnaia mencatatkan lap dua detik lebih lambat dari pemenang Fermin Aldeguer.

    Melempemnya performa motor Ducati tunggangan Bagnaia di MotoGP Mandalika masih menjadi misteri. Bagnaia juga tidak tahu akar masalahnya.

    “Akhir pekan yang sangat mengecewakan, setelah apa yang terjadi minggu lalu, posisi terdepan dan memenangkan kedua balapan. Saya berharap bisa tiba di sini dan… trek ini tidak pernah mudah bagi saya, tetapi saya selalu mendapatkan hasil yang baik. Tahun lalu saya juga memenangkan sprint race dan finis ketiga. Tahun ini, tiba setelah GP Motegi, saya tidak merasakan hal yang sama seperti di Motegi,” kata Bagnaia dikutip Crash.

    “Saya tidak bisa merasakan hal yang sama seperti di Motegi. Saya hanya kesulitan. Kami tidak punya jawaban atas apa yang terjadi akhir pekan ini. Jadi, kami hanya memeriksa data, dan berharap para teknisi akan menemukan solusi untuk GP berikutnya dan mencoba untuk memperebutkan posisi tiga besar di kejuaraan,” sebutnya.

    “Saya ingin meminta maaf kepada tim atas kecelakaan itu. Saya sedang memacu, meskipun saya lebih lambat 1,5 detik, saya minta maaf karena saya ingin memperkecil jarak dengan pembalap kedua terakhir, tetapi saya malah terjatuh,” pungkas Pecco.

    Rekan setimnya, Marc Marquez juga gagal mencuri poin di balapan Mandalika. Marquez kecelakaan setelah ditabrak Marco Bezzecchi dan mengalami cedera tulang selangka.

    (rgr/dry)