Diserang Gengster Saat Pulang, Polisi di Bogor Alami Luka Bacok dan 50 Jahitan
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com –
Anggota Reserse Mabes Polri Bripda Fazril Anugrah menjadi korban pembacokan oleh sekelompok gengster bernama Mongol Street di Kota Bogor, Jawa Barat.
Korban mengalami luka serius di bagian lengan atas akibat sabetan celurit, hingga harus mendapat 50 jahitan saat dirawat di rumah sakit.
Kapolsek Bogor Utara AKP Enjo Sutarjo menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Minggu (5/10/2025) malam. Saat itu, Fazril yang hendak pulang ke rumah berpapasan dengan kelompok gengster yang diduga tengah bersiap tawuran.
“Mereka ini sempat mengacungkan celurit di jalanan. Kemudian korban melihat itu, lalu ditegur,” ujar Enjo di Mapolsek Bogor Utara, Senin (6/10/2025).
Teguran tersebut memicu amarah kelompok berjumlah lima orang tersebut. Mereka kemudian mengejar korban, hingga salah satu pelaku membacok Fazril dengan celurit panjang.
Beruntung, warga sekitar yang melihat kejadian segera melerai dan berhasil menangkap pelaku utama berinisial MR (22). MR lalu diserahkan kepada pihak kepolisian.
Hasil pemeriksaan mengungkapkan, kelompok Mongol Street berencana melakukan tawuran dengan kelompok lain di kawasan Warung Jambu.
Atas perbuatannya, MR ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan dan Undang-Undang Darurat tentang Kepemilikan Senjata Tajam dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-

Menkum tegaskan rekonsiliasi murni internal PPP, tanpa andil Presiden
Jakarta (ANTARA) – Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan rekonsiliasi dua kubu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) murni dari internal partai tersebut, dan tanpa andil Presiden Prabowo Subianto.
“Tidak ada (andil Presiden, red.). Ini inisiatif dari teman-teman semua di internal PPP,” ujar Supratman di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut Supratman menjelaskan bahwa Presiden Prabowo selalu mengatakan partai politik harus menyelesaikan masalahnya sendiri bila memiliki persoalan.
Oleh sebab itu, dia mengatakan pemerintah bersyukur karena PPP mampu menyelesaikan persoalan tersebut.
“Ternyata bisa selesai. Semua bisa. Tadi kami berangkulan semua menerima Surat Keputusan Menteri, dan hari ini (Senin 6/10) kelihatan kan tidak ada masalah antara Ketua Umum (Mardiono), Pak Agus, dan Gus Yasin,” katanya.
Sementara itu, dia berharap kondisi internal PPP semakin membaik setelah rekonsiliasi tersebut, terutama di tingkat bawah.
“Semua sekarang dalam posisi yang sangat baik-baik saja. Mudah-mudahan ini ke bawah pun akan sama,” harapnya.
Sebelumnya, PPP menggelar Muktamar ke-10 di kawasan Ancol, Jakarta. Kemudian Mardiono di Jakarta, pada 27 September 2025, menyatakan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030.
Setelah itu, Muktamar tetap berlangsung dan memutuskan Agus Suparmanto sebagai Ketum PPP periode 2025-2030.
Pada 6 Oktober 2025, Menteri Hukum menerbitkan Surat Keputusan mengenai kepengurusan PPP yang baru.
Dalam SK tersebut, Ketua Umum PPP adalah Muhamad Mardiono, Agus Suparmanto selaku Wakil Ketua Umum, Taj Yasin Maimoen sebagai Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum dijabat Imam Fauzan Amir Uskara.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Satgas PKH Kuasai 3,4 Juta Ha Lahan, Jaksa Agung : 1,5 Juta Dititipkan ke Agrinas
Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan alias Satgas PKH telah menguasai kembali 3,4 juta lahan terkait perkebunan sawit.
Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin mengatakan penguasaan kembali lahan perkebunan itu tercatat hingga Rabu (1/10/2025).
“Kawasan Perkebunan, dengan cara penguasaan kembali terhadap kawasan hutan seluas 3.404.522,67 ha,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).
Dia menambahkan, dari total lahan yang telah dikuasai itu, Satgas PKH juga telah menitipkan total 1,5 juta hektare lahan ke PT Agrinas Palma Nusantara (Persero).
Menurut Burhanuddin, penyerahan terhadap perusahaan plat merah itu dilakukan secara empat tahap sejak tim penertiban ini dibentuk.
“Dari total luasan kawasan hutan yang telah berhasil dikuasai tersebut, Satgas PKH telah melakukan penyerahan dan penitipan kebun sawit kawasan hutan seluas 1.507.591,9 ha kepada PT Agrinas Palma Nusantara,” imbuhnya.
Adapun, Burhanuddin juga mengemukakan masih ada 1,8 juta hektare yang masih dilakukan verifikasi untuk dititipkan kepada Agrinas pada tahun selanjutnya.
“Dari jumlah tersebut, sisa penguasaan yang belum diserahkan seluas 1.814.632,64 ha, sedang dalam proses verifikasi untuk diserahkan pada tahap berikutnya kepada PT Agrinas Palma Nusantara,” pungkas Burhanuddin.
-

Eks Dirut PT Taspen Kosasih Divonis 10 tahun Penjara-Denda Rp500 juta
Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Direktur Utama PT Taspen Antonius Nicholas Saputra (ANS) Kosasih divonis 10 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan.
Putusan itu dibacakan oleh Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025).
Dalam amar putusan, hakim mengatakan bahwa Kosasih terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum.
“Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 tahun dan denda sebesar Rp500 juta. Dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan,” kata Ketua Hakim Purwanto S Abdullah di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025).
Hakim juga menjatuhkan pidana tambahan kepada Kosasih untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 29,152 miliar, 127.057 dolar Amerika Serikat (AS), 283.002 dolar Singapura, 10 ribu euro, 1.470 baht Thailand, 30 Poundsterling, 128 ribu yen Jepang, 500 dolar Hong Kong, dan 1,262 juta won Korea, dan Rp 2.877.000.
Apabila Kosasih tidak dapat membayar uang pengganti tersebut paling lama 1 bulan setelah putusan memiliki kekuatan hukum tetap, maka harta benda terdakwa dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutup uang pengganti tersebut.
“Dan dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 3 tahun,” jelasnya.
Hakim menyampaikan perbuatan Kosasih dilakukan dengan modus operandi yang kompleks dan terstruktur dengan melibatkan berbagai pihak dan menggunakan skema transaksi berlapis untuk menyembunyikan jejak.
Selain itu, Kosasih secara sah merugikan kesejahteraan masa pensiun aparatur sipil negara untuk kehidupan di masa tua
Setelah pembacaan putusan, Kosasih langsung mengenakan rompi orange dengan tulisan “Tahanan KPK”. Dia tidak memberikan sepatah kata pun kepada awak media terkait tindak lanjut setelah putusan tersebut
-

Tabrak Lari di Pantura Gresik! Pengendara Asal Lamongan Tewas di Tempat
Gresik (beritajatim.com) – Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik kembali menelan korban. Kali ini dialami Rohmat Syaiful Gufron pengendara motor asal Desa Tejoasri, Kecamatan Leran, Lamongan, menjadi korban tabrak lari usai ditabrak truk yang tidak dikenal.
Kecelakaan yang menelan korban jiwa ini bermula korban (Syaiful) mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol L 4728 QD melaju dari arah timur menuju ke barat.
Sewaktu melintas di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik. Korban mendahului dari sisi kanan kendaraan truk yang saat itu melaju dengan arah yang sama.
“Saat mendahului pengendara sepeda motor Honda Vario kurang memperhatikan arah depan dengan jelas dan mengambil haluan terlalu dekat. Sehingga, menabrak pembatas tengah jalan (sparaton) selanjutnya pengendara terjatuh ke kiri membentur kendaraan truk tidak dikenal,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Andri Aswoko, Senin (6/10/2025).
Perwira pertama Polri ini menambahkan, akibat kecelakaan ini pengendara motor Honda Vario meninggal dunia usai mengalami luka serius di kepala dan selanjutnya dibawa ke RSUD Ibnu Sina. “Untuk kendaraan truk tidak dikenal tersebut melanjutkan perjalanan ke arah barat sedang kami selidiki,” imbuhnya.
Anggotanya di lapangan lanjut Aswoko, juga telah memeriksa sejumlah saksi serta melakukan olah TKP untuk dijadikan bahan penyelidikan. “Sementara sepeda motor milik korban yang terlibat kecelaan diamankan oleh petugas untuk dijadikan barang bukti,” pungkas Aswoko. [dny/kun]
-
/data/photo/2025/10/06/68e3a5e348cc5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kepala SDN Mampang 1 Depok Klaim Siswa Senang Santap Menu MBG Pangsit Goreng Megapolitan 6 Oktober 2025
Kepala SDN Mampang 1 Depok Klaim Siswa Senang Santap Menu MBG Pangsit Goreng
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Para murid SD Negeri Mampang 1 Depok disebut menyukai menu makanan bergizi gratis (MBG) yang salah satunya terdapat pangsit goreng berisi daging sapi, telur, dan tahu.
Kepala SDN Mampang 1 Depok Iwan Setiawan menjelaskan, hal itu sudah diperhatikannya semenjak hari pertama anak muridnya menerima menu MBG pada Senin (29/9/2025).
“Dari hari pertama sampai kemarin hari Jumat dan sekarang menu MBG bervariasi, dan anak-anak senang sih sebenarnya,” kata Iwan saat diwawancarai Kompas.com, Senin (6/10/2025).
Antusiasme itu bahkan terlihat setiap mobil pengantar kotak santapan MBG selalu disambut meriah oleh para murid. Hal itu juga sempat dilihat Kompas.com saat menyambangi sekolah hari ini.
Menurut Iwan, keluhan soal kualitas menu MBG muncul dari kekhawatiran orangtua murid yang mempunyai ekspektasi masing-masing.
Ditambah, SDN Mampang 1 Depok baru memasuki hari keenam sebagai penerima program MBG yang sudah berlangsung sejak Januari 2025.
“Kan yang SPPG itu punya ahli gizi sendiri, standar sendiri bahwa hari ini makannya apa, lalu besok makan apa,” ujar Iwan.
Disebutkan, pihak SPPG juga sudah mendatangi sekolah dan menjelaskan bahwa menu MBG dipersiapkan penuh variasi agar para murid tidak bosan.
“Barusan, saya sudah kumpulin guru juga untuk tolong diterangkan ke orangtua bahwa menu MBG ini kan bervariasi, jadi tidak bisa terus mengikuti selera orangtua gitu,” ucap Iwan.
Meski demikian, masukan dan keluhan orangtua hari ini juga sudah disampaikan pihak sekolah kepada SPPG.
Kedepannya, SPPG dianjurkan menginformasikan isi menu kepada sekolah sebelum dibagikan kepada para murid.
“Terus kalau ada keluhan, bisa langsung ke sekolah, biar nanti sekolah ke SPPG (sampaikan) gitu,” ujar dia.
Kompas.com telah mencoba mendatangi SPPG daerah Mampang, Pancoran Mas, yang menjadi distributor menu MBG SDN Mampang 1. Namun, kepala dapur atau pihak yang bisa diwawancarai tidak ada di lokasi.
Selain itu, Kompas.com juga telah menghubungi Kepala BGN Dadan Hindayana, Ketua Tim Satgas Percepatan Program MBG Depok Chandra Rahmansyah, namun belum ada balasan.
Sebelumnya, sejumlah orangtua murid SDN Mampang 1 mengeluhkan kualitas menu MBG pada Senin pagi yang tidak sesuai harapan.
Etha, salah satu wali murid merasa prihatin lantaran menilai menu MBG yang disajikan kurang protein dan cenderung seadanya.
“Memprihatinkan (lihatnya), karena anak-anak butuh asupan protein lebih banyak, tapi lihat menu hari ini seperti itu (jadi ragu),” ucap Etha kepada Kompas.com, Senin.
Menu hari ini terasa tidak jauh berbeda dengan menu MBG pada Jumat (3/10/2025) yang menyajikan burger, buah salak, timun, dan saus kemasan.
“Menu Jumat kemarin burger dan rotinya sudah sedikit keras kata anak saya,”ujar dia.
“Saya kawatirnya makin ke sana pihak catering (dapur) akan asal-asalan dalam memberi menu (untuk anak),” tambah Etha.
Senada, salah satu orangtua murid bernama Nia (bukan nama sebenarnya) menyebut menu MBG hari ini lebih cocok sebagai menu diet.
“Bukan menu MBG sih itu, lebih cocok menu diet ibu-ibu,” tutur Nia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Posyandu ramah kesehatan jiwa harus responsif pada hasil skrining
Jakarta (ANTARA) – Peneliti Health Collaborative Center (HCC), Bunga Pelangi mengatakan salah satu yang harus dimiliki posyandu ramah kesehatan jiwa (keswa) yakni responsif terhadap hasil skrining keswa dan menindaklanjutinya ke fasilitas kesehatan lanjutan.
“Kader bisa menjadi agen untuk bisa menunjuk atau narahubung untuk bisa layanan kesehatan lanjutan,” kata dia dalam acara “Expert Meeting Pertemuan Pakar Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Ramah Kesehatan Jiwa” di kawasan Jakarta Selatan, Senin.
Para kader posyandu, sambung Bunga, juga harus bisa menerapkan pendekatan sadar kesehatan jiwa dan juga empati.
Di sisi lain, layanan kesehatan jiwa yang bisa dilakukan di posyandu termasuk deteksi, pencegahan, dan intervensi kondisi kesehatan fisik dan jiwa. Sasarannya antara lain wanita hamil, menyusui, dan ibu yang masuk masa pengasuhan anak usia 0-2 tahun.
Layanan kesehatan jiwa saat ini sudah mulai tersedia di posyandu di Jakarta. Plt. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sri Puji Wahyuni mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengintegrasikan antara posyandu dengan pelayanan kesehatan jiwa sejak tahun 2024.
“Hadirnya gubernur baru, bertambah lagi pelayanan-pelayanan kesehatan jiwa yang ada di masyarakat,” kata Sri.
Adapun layanan kesehatan jiwa sudah mulai diintegrasikan ke posyandu bagi berbagai kelompok usia dari mulai anak, remaja, hingga lansia.
Para kader di posyandu pun kini tidak hanya melayani gizi dan imunisasi, tetapi juga memberikan edukasi serta dukungan awal bagi warga yang membutuhkan bantuan psikologis.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Mardiono dan Agus Suparmanto Akhirnya Bersatu, Kemenkum Minta Segera Lengkapi Kepengurusan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perseteruan dua kubu di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikan telah berakhir. Itu setelah kedua kubu sepakat untuk bergabung satu sama lain.
Bahkan, Kementerian Hukum (Kemenkum) telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kepengurusan yang baru dengan mengakomodir kedua kubu dalam struktur tersebut.
Dalam SK kepengurusan PPP yang baru yang diterbitkan Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, kepengurusan PPP menyatukan kubu Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto.
Mardiono menjabat sebagai ketua umum PPP dan Agus Suparmanto menjadi wakil ketum. “Hari ini (Senin 6/10) saya mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Hukum baru yang mana Muhammad Mardiono tetap menjadi Ketua Umum PPP, kemudian Agus menjadi Wakil Ketua Umum, Taj Yasin menjadi Sekretaris Jenderal, dan Fauzan menjadi Bendahara Umum,” ujar Supratman di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Senin (6/10).
Dia menambahkan total terdapat enam orang yang didaftarkan sebagai pengurus dalam SK Menkum mengenai kepengurusan PPP.
“Mudah-mudahan dengan keluarnya SK yang baru ini ada kesejukan kembali kepada keluarga besar PPP,” katanya.
Setelah terbitnya SK kepengurusan yang baru itu, Kemenkum berharap kepengurusan baru PPP tersebut dapat melengkapi susunan pengurus yang lengkap dengan sesegera mungkin.
Dia menyampaikan pernyataan itu, sebab dua kubu yang telah bergabung tersebut akan menyelenggarakan musyawarah kerja nasional (mukernas).
“Waktunya nanti kami serahkan sepenuhnya, tetapi saya bermohon untuk bisa dalam segera mungkin itu bisa dilakukan. Saya rasa itu dari saya,” katanya.
-
/data/photo/2025/10/06/68e3b2b09eda4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Monyet Masuk ke Permukiman Warga Rawa Buntu, Diduga karena Habitatnya Terganggu Megapolitan 6 Oktober 2025
Monyet Masuk ke Permukiman Warga Rawa Buntu, Diduga karena Habitatnya Terganggu
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Sekelompok monyet liar berkeliaran di kawasan permukiman warga Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, pada Sabtu (4/10/2025).
Warga menduga monyet-monyet tersebut keluar dari kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) karena habitatnya yang terganggu.
“Sekarang terusik karena ada pembangunan stadion bola di Puspitek, di lokasi Brin,” ujar Ketua RT 003 RW 002 Rawa Buntu, Lily Alay (48) saat ditemui Kompas.com, Senin (6/10/2025).
Ia menduga, keberadaan proyek pembangunan di Puspitek membuat kawanan monyet itu kehilangan kenyamanan dan sumber makanan.
Padahal, Puspitek itu tempat kawanan monyet liar itu tinggal dan banyak orang yang memberi makan saat berada di sana.
“Mungkin karena lapar, atau penyebab lainnya, jadi mereka kabur dari tempat itu, karena mungkin sudah enggak nyaman, akhirnya mereka masuk ke pemukiman warga, ke tempat umumlah,” kata dia.
Lily mengatakan, kawanan monyet tersebut sempat terlihat di sekitar atap rumah warga pada pukul 11.00 WIB.
Bahkan monyet-monyet itu sempat berpindah dari satu atap rumah ke rumah lainnya.
Meskipun tidak sampai turun ke halaman rumah, warga tetap merasa khawatir karena banyak anak-anak yang turut menyaksikan kedatangan sekelompok monyet itu.
“Inikan termasuk binatang buas juga, takutnya nyerang anak-anak,” kata dia.
Saat peristiwa itu terjadi, mereka sempat memanggil petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangsel, namun gagal menangkap monyet karena hewan-hewan itu berada di atas pohon yang paling tinggi.
“Pas Damkar datang, monyetnya enggak mau turun, ada di atas pohon paling tinggi. Setelah Damkar pulang, mereka turun lagi dan masuk ke pemukiman warga,” ujar dia.
Ia menuturkan, ada sekitar 12 ekor monyet yang terlihat berkeliaran di lingkungannya.
Warga pun diminta untuk tidak mendekat atau memancing perhatian hewan liar tersebut.
“Saya sudah imbau warga supaya jangan mendekat. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada yang terluka,” kata dia.
Warga lainnya, Ijjo (30), mengatakan, monyet-monyet itu sempat terlihat sejak pagi di jalan raya dekat warung soto Boyolali dan minimarket sekitar kawasan tersebut.
“Dari pagi sekitar jam enam sudah kelihatan di jalan depan Alfa. Terus menjelang siang mereka naik ke pohon-pohon di belakang permukiman,” kata Ijjo.
Namun, untuk berjaga-jaga, warga sempat banyak yang menyiapkan bambu untuk menghalau monyet agar tidak turun ke bawah.
“Jadi kami antisipasi saja bawa bambu supaya monyetnya enggak turun,” kata dia.
Menurut Ijjo, jumlah monyet yang terlihat di kawasan itu baru pertama kali terjadi di sekitaran rumahnya.
Ia meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) segera mengambil langkah agar kawanan monyet tersebut bisa dikembalikan ke habitatnya
“Ada yang besar, ada yang kecil. Kayaknya memang dari Puspitek karena baru pertama kali ada kejadian seperti ini,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/10/06/68e3bb02ba7d4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
