Blog

  • Konvoi Knalpot Bising dan Aksi Geber Resahkan Warga Bojonegoro

    Konvoi Knalpot Bising dan Aksi Geber Resahkan Warga Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah konvoi sepeda motor yang melibatkan puluhan pemuda dengan menggunakan knalpot brong dan aksi menggeber gas kencang, menjadi sorotan dan perbincangan hangat di media sosial lokal dalam dua hari terakhir. Aksi ini terekam terjadi di ruas jalan utama Kota Bojonegoro, pada Sabtu dini hari (4/10/2025), memicu keresahan dan protes dari masyarakat.

    Rekaman video lebih dari satu menit yang beredar luas menunjukkan puluhan motor melakukan arak-arakan. Mayoritas pengendara teridentifikasi tidak mengenakan helm standar dan menggunakan knalpot yang memproduksi suara sangat bising, melanggar aturan lalu lintas.

    Menurut rekaman tersebut, iring-iringan motor terlihat memulai dari Jalan Diponegoro, bergerak ke Jalan AKBP M Soeroko, dan kemudian kembali berputar arah ke Jalan Diponegoro. Puncak dari aksi ini terjadi saat kelompok tersebut berhenti di Perempatan Bombok (lampu merah), di mana mereka secara serempak memacu dan menggeber gas motor mereka, menghasilkan kebisingan yang sangat mengganggu.

    Warga setempat mengungkapkan bahwa aksi konvoi dan geber motor dengan knalpot bising ini bukan kejadian yang pertama. Aktivitas serupa dilaporkan sering terjadi, khususnya pada periode antara malam Jumat hingga Sabtu dini hari.

    “Kami dengar informasi, kelompok motor ini hampir rutin beraksi setiap malam Sabtu. Ini sudah sangat mengganggu,” ujar Joko, seorang warga Kota Bojonegoro, pada Senin (6/10/2025).

    Kekhawatiran masyarakat tidak hanya pada tingkat kebisingan, tetapi juga potensi bahaya lalu lintas. “Mereka berkendara beramai-ramai dengan kecepatan tinggi. Ini jelas sangat membahayakan pengguna jalan lain. Suara knalpotnya apalagi, benar-benar merusak kenyamanan,” tambah Ayu, warga lainnya.

    Hingga berita ini diturunkan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bojonegoro belum memberikan pernyataan resmi mengenai konvoi tersebut maupun langkah-langkah penindakan terkait sejumlah pelanggaran lalu lintas yang terekam. Masyarakat mendesak agar aparat kepolisian segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan dan mencegah terulangnya aksi konvoi motor yang meresahkan ini. [lus/but]

  • Perintah Tegas Presiden Prabowo ke SPPG Usai Kasus Keracunan MBG – Page 3

    Perintah Tegas Presiden Prabowo ke SPPG Usai Kasus Keracunan MBG – Page 3

    Ada tiga sertifikat yang harus dimiliki SPPG untuk memastikan dapur higienis. Yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi/SLHS, Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dan sertifikasi halal.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ketiga sertifikat itu adalah standar minimum bagi SPPG.

    “Nah ketiga proses sertifikasi ini akan ditambah satu lagi rekognisi dari BPOM. Jadi Kementerian Kesehatan dan BPOM dan BGN nanti akan bekerja sama untuk melakukan sertifikasi,” kata Budi dalam konferensi pers usai rakor.

    Sertifikasi HACCP bertujuan memastikan kualitas fasilitas pengolahan makanan, sementara SLHS adalah untuk sertifikasi sumber daya manusianya.

  • Profil Halim Kalla, Adik JK jadi Tersangka Kasus Korupsi PLTU di Kalbar

    Profil Halim Kalla, Adik JK jadi Tersangka Kasus Korupsi PLTU di Kalbar

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha Halim Kalla, yang merupakan Adik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), telah ditetapkan sebagai tersangka kasus proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

    Direktur Penindakan (Dirtindak) Kortas Tipikor Polri, Brigjen Totok Suharyanto mengatakan Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN.

    “Jadi tadi yang saya sampaikan memang demikian [Halim Kalla], tapi kalau saya melihat terkait rilis ini memang kami hanya inisial saja,” ujar Totok di Mabes Polri, Senin (6/10/2025).

    Dia menambahkan, Halim ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga melakukan kongkalikong dengan eks Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar (FM).

    Pemufakatan jahat itu dilakukan untuk pemenangan lelang proyek PLTU dengan kapasitas output sebesar 2×50 MegaWatt dari PLN di Kalimantan Barat. 

    Namun, proyek tersebut dinyatakan mangkrak meski sudah dilakukan 10 kali perpanjang kontrak. Adapun, kerugian negara dalam proyek ini dihitung dengan pengeluaran dana oleh PT PLN (Persero) sebesar Rp323 untuk pekerjaan konstruksi sipil dan US$62,4 juta untuk mechanical electrical. Totalnya, mencapai Rp1,35 triliun (jika dihitung dengan kurs Dollar saat ini).

    Lantas, siapa sebenarnya Halim Kalla?

    Profil Halim Kalla 

    Dilansir dalam berbagai sumber, Halim Kalla merupakan pebisnis aktif keluarga Kalla Group. Dia merupakan adik kandung alias saudara laki-laki Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) sekaligus pendiri Kalla Group. 

    Perusahaan keluarga Kalla, yang terkenal di Sulawesi Selatan, memiliki usaha di sejumlah sektor, seperti konstruksi, energi hingga otomotif.

    Halim Kalla juga sempat mencoba peruntungan di sektor bisnis energi hijau melalui Haka Motors. Perusahaan itu sempat memamerkan tiga prototipe kendaraan listrik, yaitu Trolis, Erolis dan Smuth EV pada PEVS 2022.

    Pria kelahiran Ujung Pandang, Makassar ini sempat menjabat sebagai anggota komisi VII DPR RI pada 2009. Selain itu, Halim Kalla juga pernah didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Hijau di KADIN Indonesia.

    Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN yang terlibat dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

  • Profil Halim Kalla, Adik JK jadi Tersangka Kasus Korupsi PLTU di Kalbar

    Profil Halim Kalla, Adik JK yang jadi Tersangka Kasus Korupsi PLTU di Kalbar

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha Halim Kalla, yang merupakan Adik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), telah ditetapkan sebagai tersangka kasus proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

    Direktur Penindakan (Dirtindak) Kortas Tipikor Polri, Brigjen Totok Suharyanto mengatakan Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN.

    “Jadi tadi yang saya sampaikan memang demikian [Halim Kalla], tapi kalau saya melihat terkait rilis ini memang kami hanya inisial saja,” ujar Totok di Mabes Polri, Senin (6/10/2025).

    Dia menambahkan, Halim ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga melakukan kongkalikong dengan eks Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar (FM).

    Pemufakatan jahat itu dilakukan untuk pemenangan lelang proyek PLTU dengan kapasitas output sebesar 2×50 MegaWatt dari PLN di Kalimantan Barat. 

    Namun, proyek tersebut dinyatakan mangkrak meski sudah dilakukan 10 kali perpanjang kontrak. Adapun, kerugian negara dalam proyek ini dihitung dengan pengeluaran dana oleh PT PLN (Persero) sebesar Rp323 untuk pekerjaan konstruksi sipil dan US$62,4 juta untuk mechanical electrical. Totalnya, mencapai Rp1,35 triliun (jika dihitung dengan kurs Dollar saat ini).

    Lantas, siapa sebenarnya Halim Kalla?

    Profil Halim Kalla 

    Dilansir dalam berbagai sumber, Halim Kalla merupakan pebisnis aktif keluarga Kalla Group. Dia merupakan adik kandung alias saudara laki-laki Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) sekaligus pendiri Kalla Group. 

    Perusahaan keluarga Kalla, yang terkenal di Sulawesi Selatan, memiliki usaha di sejumlah sektor, seperti konstruksi, energi hingga otomotif.

    Halim Kalla juga sempat mencoba peruntungan di sektor bisnis energi hijau melalui Haka Motors. Perusahaan itu sempat memamerkan tiga prototipe kendaraan listrik, yaitu Trolis, Erolis dan Smuth EV pada PEVS 2022.

    Pria kelahiran Ujung Pandang, Makassar ini sempat menjabat sebagai anggota komisi VII DPR RI pada 2009. Selain itu, Halim Kalla juga pernah didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Hijau di KADIN Indonesia.

    Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN yang terlibat dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

  • Tersesat di Bukit Klotok, Tiga Remaja Kediri Dievakuasi Tim BPBD dalam Gelap Malam

    Tersesat di Bukit Klotok, Tiga Remaja Kediri Dievakuasi Tim BPBD dalam Gelap Malam

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana malam di Bukit Klotok, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, berubah menegangkan pada Minggu malam (5/10/2025). Tiga remaja yang masih berstatus pelajar dilaporkan tersesat saat hendak turun dari puncak bukit yang menjadi salah satu destinasi favorit warga Kediri untuk menikmati panorama sore.

    Ketiga pendaki tersebut masing-masing diketahui bernama Arga (16), pelajar SMA asal Kecamatan Gampengrejo, Lemia (16), warga Jalan Hayam Wuruk, dan Nayra (13), pelajar SMP asal Kelurahan Ngadirejo. Mereka semula mendaki Bukit Klotok dengan tujuan melihat matahari terbenam dari puncak Watu Bengkah yang berada di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut.

    Perjalanan yang awalnya menyenangkan berubah menjadi pengalaman menegangkan. Saat hendak turun melalui jalur Puncak Pedang, ketiganya bertemu dengan pengendara motor trail yang mengarahkan mereka ke rute tertentu. Namun, di tengah perjalanan, mereka kehilangan jejak pengendara dan tersesat di jalur yang menanjak dan berliku.

    “Karena terlalu lama berjalan dan merasa tersesat, pendaki kemudian menghubungi 112. Pukul 18.53 WIB, Pusdalops-PB BPBD Kota Kediri mendapatkan laporan terkait adanya pendaki tersesat,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Joko Arianto, Senin (6/10/2025).

    Mendapat laporan tersebut, Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kota Kediri segera bergerak melakukan pencarian di area sekitar Bukit Klotok. Tim menyusuri jalur pendakian yang gelap dengan peralatan pencahayaan terbatas. Setelah beberapa jam, ketiganya berhasil ditemukan dalam kondisi lelah namun selamat.

    “Semua pendaki berhasil kita evakuasi dengan selamat. Hanya ada satu yang mengalami luka lecet di kaki,” ujar Joko Arianto.

    Untuk memastikan kondisi kesehatan para pendaki, petugas kemudian membawa mereka ke RSUD Gambiran Kota Kediri. Insiden ini menjadi salah satu dari beberapa kasus pendaki tersesat di Bukit Klotok yang telah ditangani BPBD Kediri dalam beberapa bulan terakhir.

    Bukit Klotok sendiri berada di bawah lereng Gunung Klotok, gunung tidak aktif yang menjadi bagian dari gugusan Pegunungan Wilis. Gunung ini menyimpan nilai historis dengan tiga goa legendaris di lerengnya, yakni Goa Selomangkleng, Goa Selobale, dan Goa Padedean.

    Bentuknya yang menyerupai sosok perempuan tidur membuat masyarakat sekitar mengenalnya dengan kisah turun-temurun. Nama “Klotok” dipercaya berasal dari kata kolo yang berarti bahaya, dan tok yang berarti saja menggambarkan gunung yang berbahaya, namun sarat makna dan cerita. [nm/suf]

  • Pengamat: Prabowo buka peluang perwira junior dapat jabatan strategis

    Pengamat: Prabowo buka peluang perwira junior dapat jabatan strategis

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai Presiden Prabowo Subianto berupaya membuka peluang bagi perwira yang lebih junior namun berprestasi untuk menduduki jabatan strategis demi majunya TNI.

    Hal tersebut dikatakan Khairul Fahmi merespon perintah Prabowo kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto untuk lebih mempertimbangkan kualitas perwira daripada senioritas dalam penempatan jabatan.

    “Pernyataan Presiden itu penting karena memberi penegasan bahwa promosi dan penempatan pimpinan TNI harus berbasis meritokrasi, seperti rekam prestasi, kapasitas, dedikasi, dan integritas, bukan sekadar urutan angkatan atau masa dinas,” kata Khairul saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, Prabowo memahami betul kultur TNI yang masih kental akan hirarki senioritas. Kultur tersebut, kata Khairul, dianggap relevan untuk menjaga disiplin dan solidaritas antarperwira.

    Namun demikian, Khairul menegaskan konsep hirarki tidak boleh menjadi salah satu penghalang bagi perwira berkualitas menempati jabatan-jabatan tertentu.

    “Senioritas tetap dihormati, tetapi tidak boleh menjadi faktor penghambat regenerasi ataupun alasan mempertahankan pola ‘menunggu giliran’,” ujarnya.

    Dengan demikian, menurut dia, para perwira berkualitas akan memiliki kesempatan untuk berinovasi dan memberikan dedikasi terbaik pada posisi atau jabatan yang baru.

    Khairul mengatakan internal TNI yang terdiri dari banyak perwira juga harus siap dengan sistem penempatan yang lebih pragmatis ini demi mencegah gesekan ataupun perpecahan antara angkatan.

    “Dengan pendekatan ini, proses seleksi jadi lebih objektif dan akuntabel, tidak membuka ruang like and dislike atau persepsi eksklusivitas,” tutur dia.

    Sebelumnya, Prabowo saat memberikan amanatnya dalam upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10), menyatakan prajurit-prajurit berhak mendapatkan pemimpin-pemimpin terbaik sehingga senioritas tidak harus selalu menjadi pertimbangan utama dalam seleksi kepemimpinan.

    “Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air,” kata Presiden Prabowo kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

    Di hadapan 8.000 lebih prajurit, Presiden kemudian menekankan TNI sebagai garda terdepan dan benteng pertahanan terakhir membutuhkan kepemimpinan yang terbaik.

    “Saya atas nama negara, bangsa, dan rakyat, saya ingatkan semua unsur pimpinan TNI dari setiap eselon, dari setiap tingkatan, harus selalu membina diri, dan harus selalu memberi contoh. Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus kepemimpinan ing ngarso sung tulodo, harus memberikan contoh di depan. Tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya,” ujar Presiden Prabowo.

    Oleh karena itu, Presiden menyatakan dirinya terus-menerus memerintahkan Panglima TNI dan tiga kepala staf TNI untuk mengevaluasi pemimpin-pemimpin di lingkungan TNI secara berkala.

    “Prajurit kita berhak dan menuntut kepemimpinan yang terbaik,” sambung Presiden.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Serahkan Aset Rampasan Negara ke PT Timah, Menhut: Perkuat Tata Kelola SDA – Page 3

    Prabowo Serahkan Aset Rampasan Negara ke PT Timah, Menhut: Perkuat Tata Kelola SDA – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan penyerahan aset rampasan dari kasus korupsi kepada PT Timah Tbk, bukan hanya dapat memulihkan aset ekonomi saja.

    Menurut Menhut Raja Juli Antoni, langkah pemerintah dalam mengembalikan aset negara dapat memperkuat tata kelola sumber daya alam (SDA).

    Hal ini disampaikan Raja Juli usai mendampingi Presiden Prabowo menyerahkan enam smelter hasil rampasan negara dari kasus korupsi kepada PT Timah Tbk.

    Penyerahan dilakukan di Smelter PT Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Senin (6/10/2025).

    “Penyerahan aset rampasan negara yang dipimpin oleh Presiden Prabowo ini tidak hanya bertujuan untuk pemulihan aset ekonomi, tetapi juga momentum memperkuat tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan,” kata Raja Juli di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (6/10/2025).

    Dia menuturkan, penguatan tata kelola industri tambang perlu diiringi dengan pemulihan atau pengelolaan wilayah pascatambang yang baik.

    Raja Juli memastikan, kementeriannya siap berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait agar pengelolaan SDA di Bangka Belitung menjadi contoh kolaborasi ekonomi dan ekologi.

    “Penguatan tata kelola industri timah harus diiringi dengan pemulihan lingkungan di wilayah pascatambang,” tutur dia.

    “Kementerian Kehutanan siap bersinergi, berkolaborasi dengan kementerian lain agar pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di Bangka Belitung menjadi contoh kolaborasi lintas sektor antara ekonomi dan ekologi,” sambung Raja Juli.

     

    Presiden Prabowo Subianto memantau langsung tambang ilegal yang disita, dan diberikan kepada PT Timah Tbk.

  • BPOM RI Sebut Udang-Cengkeh RI Aman, Kontaminasi Radioaktif Sangat Rendah

    BPOM RI Sebut Udang-Cengkeh RI Aman, Kontaminasi Radioaktif Sangat Rendah

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Prof Taruna Ikrar memastikan bahwa kadar cesium-137 yang ditemukan pada sejumlah produk ekspor asal Indonesia masih berada di bawah ambang batas aman yang ditetapkan secara internasional.

    Isu ini mencuat setelah US Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengeluarkan alert terkait dugaan kontaminasi radioaktif pada beberapa komoditas dari Indonesia yakni udang hingga rempah cengkeh.

    “Kita tahu bahwa awal dari masalah ini berasal dari pengumuman atau alert yang dikeluarkan oleh US FDA. Sebelum mereka publikasikan, sebetulnya sudah ada pemberitahuan resmi kepada kami melalui kerja sama antar-lembaga,” ujar Taruna di Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Ditemukan Hanya pada 4 Kontainer, Nilainya Sangat Rendah

    Taruna menjelaskan hasil pemeriksaan menunjukkan hanya 4 dari 400 kontainer yang terdeteksi mengandung cesium-137.

    “Itu pun dalam kadar sangat rendah, hanya sekitar 68 becquerel (Bq),” tegas Taruna.

    Sebagai perbandingan, ambang batas yang ditetapkan US FDA adalah 1.200 Bq, sementara standar Indonesia jauh lebih ketat, hanya 500 Bq.

    “Artinya kadar yang ditemukan masih di bawah ambang batas nasional maupun internasional. Tapi karena sifatnya kehati-hatian, US FDA tetap mengeluarkan peringatan,” jelasnya.

    Namun, dampak dari alert tersebut disebutnya cukup luas. Sejumlah negara ikut menerapkan blokir terhadap beberapa produk ekspor Indonesia, termasuk udang segar dan rempah-rempah yang dikirim ke Amerika Serikat dan negara Timur Tengah.

    “Buktinya Saudi Arabia sudah melarang udang-udang segar yang mau dikirim ke sana,” sesalnya.

    Bentuk Satgas

    BPOM kini bekerja bersama Satuan Tugas (Satgas) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pangan untuk menelusuri sumber kontaminasi dan memperbaiki tata kelola distribusi produk ekspor.

    “Tugas kami pertama adalah meyakinkan US FDA bahwa kadar sesium yang ditemukan berada di bawah ambang batas. Kedua, mengembalikan reputasi Indonesia di mata dunia,” tegas Taruna.

    Langkah yang ditempuh antara lain melakukan Joint Assessment dengan USFDA dan menerbitkan dokumen bersama untuk menegaskan komitmen kedua pihak. Selain itu, Satgas telah mengambil tindakan tegas di lapangan, termasuk dekontaminasi wilayah terdampak dan isolasi area produksi tertentu.

    Taruna mencontohkan, penanganan isu radioaktif memerlukan pendekatan ilmiah dan kesabaran. Ia menyinggung kasus Fukushima di Jepang pada 2011, ketika semua produk laut Jepang sempat terindikasi terpapar radiasi pasca bencana nuklir.

    “Jepang butuh waktu hampir 10 tahun untuk meyakinkan dunia bahwa produknya aman. Kita tidak mau seperti itu. Karena itu kita harus meyakinkan bukan dengan debat, tapi dengan data ilmiah,” ujarnya.

    Kemungkinan Kontaminasi dari Bahan Impor

    Selain investigasi domestik, BPOM juga menemukan adanya indikasi bahwa sebagian kecil bahan baku logam yang digunakan dalam proses industri di Indonesia ternyata terkontaminasi dari bahan besi impor asal Filipina.

    “Sebagian cesium itu berasal dari bahan baku pembuatan besi yang diimpor. Karena itu, bahan tersebut telah kita re-impor kembali,” kata Taruna.

    Menurut Taruna, komunikasi antara BPOM RI dan US FDA saat ini mulai berjalan. Ia berharap bisa menyelesaikan persoalan ini secara ilmiah tanpa saling menyalahkan.

    “Kita tidak sedang bertengkar, tapi membangun reputasi. Walaupun dosis radiasinya jauh di bawah ambang batas, kita tetap serius. Ini soal kredibilitas bangsa,” tegasnya.

    Meski begitu, Taruna tak menutup kemungkinan adanya unsur politik dagang di balik munculnya isu ini. Namun, ia menegaskan bahwa BPOM tidak akan berspekulasi dan akan tetap fokus pada verifikasi data dan bukti ilmiah.

    Taruna juga menekankan BPOM bersama seluruh kementerian dan lembaga terkait berkomitmen mengembalikan reputasi produk pangan Indonesia di pasar global melalui langkah profesional, saintifik, dan transparan.

    “Kita lakukan semua dengan cara profesional, terukur, dan berbasis sains. Karena yang kita pertaruhkan bukan hanya produk, tapi reputasi bangsa,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Respons BPOM soal Temuan Cesium-137 di Cengkeh Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Penampakan Makhluk Mirip Manusia di Antartika Bikin Heboh

    Penampakan Makhluk Mirip Manusia di Antartika Bikin Heboh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa saat lalu, dunia dihebohkan dengan kemunculan sesuatu yang diduga sebagai makhluk misterius di Antartika. Wujudnya mirip dengan manusia, hanya saja berbalut serba putih.

    Banyak yang menduga makhluk itu merupakan Ningen yang menjadi legenda terkenal. Sejatinya, Ningen sudah beberapa kali dicurigai tertangkap kamera di wilayah Antartika.

    Padahal, selama ini diketahui Antartika adalah wilayah tak berpenghuni. Ningen dideskripsikan bertubuh raksasa, tingginya mencapai 30 meter, punya kulit yang halus dan berwarna putih mirip seperti makhluk legenda yang tinggal di daerah bersalju, Yeti.

    Makhluk ini disebut bisa berjalan dengan kedua kaki, memiliki lengan dan 5 jari pada tiap tangannya. Beberapa kali dilaporkan makhluk itu menampakkan dirinya.

    Salah satunya pada Februari 1992, saat sebuah kapal nelayan Cile tiba di perairan Selat Drake yang berada di ujung selatan Argentina dekat ujung utara benua Antartika.

    Seorang pelaut melihat penampakan Ningen saat merokok di sisi kiri kapal. Terlihat bayangan gelap di bawah air yang mendekat ke permukaan dan berenang dengan cepat ke arah kapal.

    Saat mendekat, Ningen terlihat dengan kulit yang putih dan memilih dua kaki depan atau sirip kuat. Sirip ini bergoyang dengan cepat. Obyek tersebut juga memiliki kepala dengan wajah seperti manusia.

    Pelaut langsung berteriak ketakutan dan menyebut ‘monster laut’. Makhluk itu langsung menyelam ke lautan.

    Namun kru kapal lain tidak percaya dengan cerita pelaut itu. Mereka menyebut kemungkinan yang dilihat adalah paus pembunuh Antartika yang keluar dari air untuk bernapas.

    Ningen kembali dilaporkan terlihat pada 2022. Cerita itu berasal dari tim ekspedisi Jepang yang terkepung salju dan tinggal di kamp untuk merekam data yang dikumpulkan.

    Saat di kamp, mereka merasakan ada getaran hebat di bagian lapisan es bawah kaki mereka. Saat mengintip melalui jendela terdapat sosok berukuran 30 meter.

    “Saya melihat sosok yang samar-samar dan besar di kedalaman es dan salju. Itu memiliki anggota badan seperti manusia dan tingginya lebih dari 30 meter,” kata seorang anggota tim ekspedisi.

    Makhluk itu bergerak cepat dan nampaknya tertarik dengan cahaya dari tempat perkemahan. Lalu tim peneliti mematikan seluruh sumber cahaya dan saat gelap makhluk itu berputar di perkemahan seperti mencari sesuatu dan 10 menit kemudian pergi.

    Saat kembali ke Jepang, para peneliti menyerahkan video dan foto makhluk yang diduga Ningen ke departemen terkait. Sejumlah gambar akhirnya bocor ke internet.

    Sementara pada November 2017 majalah MU Jepang juga sempat menyebut adanya makhluk misterius di Antartika. Beberapa orang juga berusaha mengambil video saat mengabadikan temuan Ningen lewat Google Maps, meski penampakannya seperti lumba-lumba.

    Namun, hingga kini belum bisa dipastikan benar apakah Ningen tersebut betulan nyata atau hanya distorsi visual. Bisa saja gundukan es membentuk sosok mirip manusia, tetapi sebenarnya tak nyata. Kita tunggu saja bukti-bukti lain di masa mendatang!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Anggaran Tak Kunjung Cair, Dapur MBG di Polman Hentikan Operasional

    Anggaran Tak Kunjung Cair, Dapur MBG di Polman Hentikan Operasional

    Liputan6.com, Jakarta Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, terpaksa menghentikan operasionalnya, Senin (6/10/2025), lantaran anggaran untuk belanja kebutuhan dapur dan gaji pekerja tak kunjung dicairkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

    Kepala SPPG Matakali Abdul Gafur menjelaskan, penghentian layanan terjadi karena dana operasional dari pemerintah belum cair. Padahal seharusnya dana untuk periode 29 September hingga 11 Oktober sudah masuk sejak pekan lalu.

    “Sudah satu minggu dana belum cair, jadi sejak hari ini dapur tidak bisa beroperasi,” kata Gafur, Senin (6/10/2025).

    Dia menegaskan penggunaan dana talangan untuk menutup biaya sementara tidak diperbolehkan, sehingga tidak ada pilihan lain selain menghentikan kegiatan.

    “Itu tidak boleh (penggunaan dana talangan),” tegasnya.

    Saat ini, SPPG yang berada di bawah naungan Yayasan Indonesia Kita Maju itu mengawal 26 sekolah dengan total 2.790 siswa penerima manfaat. Meski demikian, Gafur menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan pemberitahuan kepada sekolah-sekolah terkait, dan mendapatkan respons positif.

    “Alhamdulillah pihak sekolah mengerti dan menerima kondisi ini,” ujarnya.

    Menurut Gafur, pihaknya sudah mengajukan laporan dan proposal ke pemerintahan pusat. Namun, pengajuan sempat ditolak karena ada beberapa poin yang kurang tepat, termasuk jumlah sasaran. Setelah diperbaiki, proposal tersebut kembali diajukan.

    “Kita menunggu pencairan dana. Kalau dana sudah masuk, kita langsung bergerak. Kami juga sudah mengajukan pelaporan ke pusat. Kemarin sempat proposal yang kami ajukan ditolak karena ada beberapa poin yang kurang tepat, termasuk jumlah sasaran. Setelah itu kami perbaiki dan ajukan kembali,” bebernya.

    Lebih lanjut, Gafur menyebut dari seluruh dapur di wilayah Mandar, hanya dapur Matakali yang berhenti beroperasi. Ia mendapat laporan ada lima dapur lain yang juga belum menerima pencairan dana, tetapi masih tetap berjalan.

    “Saya dapat laporan ada lima dapur yang belum cair dananya untuk periode 29 September, tapi dapur lainnya masih tetap berjalan,” ungkapnya.

    Sementara itu, seluruh aktivitas karyawan di dapur SPPG Matakali saat ini terhenti, baik di dalam maupun di luar, sambil menunggu kepastian pencairan dana dari pemerintah.

    “Aktivitas karyawan terhenti sementara, baik di dalam maupun di luar dapur, karena memang belum ada dana operasional,” pungkasnya.