Blog

  • Mentan Klaim Hilirisasi Pertanian Bakal Buka 1,6 Juta Lapangan Kerja

    Mentan Klaim Hilirisasi Pertanian Bakal Buka 1,6 Juta Lapangan Kerja

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus memperkuat agenda hilirisasi sektor pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pemerataan kesejahteraan rakyat.

    Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (9/10/2025).

    “Added value-nya harus ada di Indonesia. Nah, kalau ini kita lakukan terus-menerus, membuka lapangan kerja, menekan kemiskinan, kemudian meningkatkan kesejahteraan, kemudian mengurangi pengangguran,” ujar Amran dalam keterangannya.

    Amran mengungkapkan salah satu hilirisasi yang didorong pemerintah ialah pada komoditas kelapa. Dia menegaskan bahwa potensi ekonomi dari hilirisasi komoditas kelapa sangat besar. 

    “Kemudian kita hilirisasi nanti itu dari kelapa dalam menjadi coconut milk. Jadi ini VCO (Virgin Coconut Oil), harganya bisa naik 100 kali lipat. Kalau 100 kali lipat, kita hitungan rata-rata saja, itu bisa menghasilkan Rp2.400 triliun. Katakanlah separuh saja, kali lima puluh, itu menghasilkan Rp1.200 triliun, devisa. Itu baru kelapa,” imbuh Amran.

    Selain kelapa, pemerintah juga menyiapkan hilirisasi untuk komoditas gambir yang selama ini menyuplai 80 persen kebutuhan dunia. Produk turunannya dapat digunakan untuk bahan tinta pemilu hingga kebutuhan rumah tangga. Langkah serupa juga diterapkan pada komoditas sawit yang dikuasai pemerintah. Amran menyebut bahwa tandan buah segar (TBS) akan diolah menjadi biofuel, minyak goreng, margarin, hingga mentega.

    “Kami melakukan sekarang akselerasi hilirisasi kakao, mente, kelapa dalam, lada, dan lain-lain. Kita hilirisasi khususnya kelapa dalam, ini menarik. Ini bisa dilihat datanya 33 juta, tahun lalu hanya 29 juta ton,” imbuh Amran.

    Selain mempercepat hilirisasi, pemerintah juga tengah mengoptimalkan anggaran sebesar Rp9,95 triliun untuk mendukung program pengembangan perkebunan dan hortikultura. 

    “Kita akan berikan benih, bibit, pada seluruh petani Indonesia. Kakao, kopi, kelapa dalam, mente, pala, itu kurang lebih 800 ribu hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Akan membuka lapangan kerja 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun,” pungkas Amran.

  • Bobby Nasution Optimis Serap 13.000 Pekerja Lokal di KEK Sei Mangkei

    Bobby Nasution Optimis Serap 13.000 Pekerja Lokal di KEK Sei Mangkei

    Bisnis.com, SIMALUNGUN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) jalin kerja sama dengan PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, dalam pengutamaan penerimaan pekerja lokal. Gubernur Sumut Bobby Nasution optimis kerja sama ini mampu menyerap 13.000 tenaga kerja dalam kurun waktu tahun 2025 hingga 2026.

    Hal tersebut disampaikan Bobby Nasution saat Kunjungan Kerja sekaligus Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Tentang Pengelolaan Tenaga Kerja di KEK Sei Mangkei, dan Penyerahan Kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi Tenaga Kerja Rentan, di KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Kamis (9/10/2025).

    Dalam sambutannya, Bobby Nasution menyampaikan, berdasarkan data yang ada, sejak berdiri tahun 2012 silam, keberadaan KEK Sei Mangkei telah menampung sekitar 13.000 tenaga kerja. Angka itu diperkirakan akan terus bertambah dua kali lipat dalam 15 bulan ke depan, terhitung mulai triwulan tiga 2025 hingga sepanjang 2026 mendatang.

    “Berarti dalam dua tahun ini akan ada penambahan pekerja yang jumlahnya sama dengan kurun waktu 13 tahun. Dari data yang saya terima, jumlah angkatan kerja kita di Sumatera Utara ada 8,11 Juta, dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 409 ribu. Jadi kalau sekarang ini ada 3 ribu (penerimaan), tahun depan ada 10 ribu, maka dalam dua tahun ada 13 ribu tenaga kerja yang terserap di KEK Sei Mangkei,” ujar Bobby, didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumut Yuliani Siregar.

    Karena itu, Bobby menyampaikan komitmen kepada PT Kinra selaku perusahaan pengelola KEK Sei Mangkei, bahwa Pemprov Sumut akan mendukung dan membantu apa yang dibutuhkan, sesuai kewenangan di Pemerintah Provinsi. Termasuk dukungan tempat tinggal bagi pekerja yang berasal dari luar Kabupaten Simalungun, atau yang jaraknya jauh dari kawasan tersebut.

    “Misalnya untuk tenaga kerja di Sei Mangkei, industri apa saja yang sudah ada dan apa saja yang akan masuk. Karena kita punya Balai Latihan Kerja yang bisa mempersiapkan tenaga kerja, dan prioritasnya untuk masuk ke sini,” jelas Bobby.

    Selain itu, Bobby juga menegaskan bahwa Pemprov Sumut memberikan bantuan jaminan ketenagakerjaan kepada seribuan pekerja rentan untuk Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun dan Batubara. Fokusnya adalah mereka yang bekerja di perkebunan sawit, namun belum terlindungi jaminan sosial oleh BPJS Ketenagakerjaan.

    “Jadi ini yang tidak ter-cover (JKK, JKM) kita bayarkan. Karena mungkin gajinya tidak tinggi dan risikonya tinggi juga,” sebut Bobby, yang juga mempertanyakan standar gaji karyawan perusahaan di KEK Sei Mangkei telah sesuai standar upah minimum regional/provinsi/kabupaten (UMR/UMP/UMK).

    Sementara itu, Direktur PT Kinra Arif Budiman mengapresiasi komitmen Gubernur Bobby Nasution, dalam mendukung pengembangan KEK Sei Mangkei, terutama terkait penyediaan tenaga kerja dalam provinsi. Dengan demikian, proses rekrutmen akan sangat terbantu dengan adanya dukungan tersebut.

    Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Batubara Baharuddin Siagian, Wakil Bupati Simalungun Benny Sinaga, Wakil Bupati Madina Atikah Utammi Nasution, Kepala Administrator KEK Sei Mangkei Elfi Haris. Hadir juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Erwin Hotmansah Harahap, Kepala Bapelitbang Diki Anugerah Panjaitan, dan pejabat lainnya.

  • Teknologi Pengeboran Baru ExxonMobil Tambah Produksi Banyu Urip 30.000 Barel

    Teknologi Pengeboran Baru ExxonMobil Tambah Produksi Banyu Urip 30.000 Barel

    Bisnis.com, JAKARTA — Senior Vice President ExxonMobil Muhammad Nurdin mengungkapkan penggunaan teknologi pengeboran sumur infill drilling/infill clastic dapat meningkatkan upaya optimasi produksi minyak. Teknologi canggih tersebut disebut dapat mengatasi penurunan produksi 39% dan membalikkannya jadi pertumbuhan.

    Nurdin mengatakan, penggunaan teknologi ini terbukti dalam kinerja ExxonMobil dalam menggarap Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur.

    “Dengan teknologi yang kami bawa, kami bisa mengubah 39% penurunan produksi menjadi pertumbuhan,” ucapnya dalam acara Bisnis Indonesia Forum di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

    Adapun, teknologi infill drilling/infill clastic diterapkan dalam Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). Teknologi tersebut digunakan untuk meningkatkan produksi dari lapangan yang sudah ada.

    Nurdin menyebut, dengan teknologi itu pengeboran tujuh sumur baru berhasil diselesaikan 10 bulan lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Pengeboran tujuh sumur itu pun menambahkan kapasitas produksi minyak hingga 30.000 barel per hari. 

    “Pengeboran BUIC selesai 10 bulan lebih cepat dari jadwal,” katanya.

    Teknologi ini memerlukan pemahaman karakterisasi reservoir yang mendalam, simulasi reservoir, optimasi penempatan sumur, dan teknologi pengeboran lanjutan (directional drilling, kontrol formasi) agar sumur infill dapat secara efektif mengakses hidrokarbon yang belum termanfaatkan.

    Exxon merupakan salah satu kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang berkontribusi besar terhadap produksi migas di Indonesia. Dalam catatan SKK Migas, produksi minyak dan gas Exxon mencapai 159.000 barel setara minyak per hari (boepd) dan lifting 152.000 boepd per Mei 2025. 

    Adapun, Exxon telah merampungkan pengeboran tujuh sumur pada paruh pertama 2025. Dengan begitu, lifting minyak dari Blok Cepu disebut dapat mencapai 180.000 barel per hari (bopd) pada semester II/2025. 

    Total investasi di Blok Cepu mencapai US$4 miliar dan telah menyumbang US$30 miliar bagi penerimaan negara, serta meningkatkan penerimaan asli daerah (PAD) di Bojonegoro dan Cepu. 

  • Cegah Laka Rem Blong, FPRB Mojokerto Revitalisasi Benteng Sekam di Tikungan Gotekan Pacet

    Cegah Laka Rem Blong, FPRB Mojokerto Revitalisasi Benteng Sekam di Tikungan Gotekan Pacet

    Mojokerto (beritajatim.com) – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Mojokerto kembali melakukan revitalisasi benteng penyelamat dari sekam di tikungan Gotekan, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet. Ini dilakukan untuk mencegah kecelakaan lalu-lintas akibat rem blong.

    Sekam baru dipasang untuk memperkuat bantalan pengaman bagi kendaraan yang mengalami rem blong di jalur rawan Pacet–Cangar. Benteng sekam ini berfungsi sebagai zona redam benturan, guna mencegah dan meminimalisir korban kecelakaan di tanjakan yang kerap memakan korban tersebut.

    Revitalisasi dilakukan oleh relawan lintas komunitas bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, dan kepolisian setempat. Mereka bahu-membahu menata ulang tumpukan sekam agar kembali kokoh setelah sempat mengalami penurunan kondisi akibat hujan dan waktu.

    Ketua FPRB Mojokerto, Saiful Anam menjelaskan bahwa benteng sekam memiliki peran vital dalam menekan risiko kecelakaan di jalur ekstrem Pacet–Cangar. Tumpukan sekam dalam karung ini berfungsi sebagai bantalan alami yang mampu menyerap energi benturan kendaraan.

    “Benteng sekam ini sudah menyelamatkan banyak nyawa. Kami berkomitmen untuk terus menjaganya. Setiap Sabtu-Minggu biasanya ada relawan yang jaga. Jadi sambil patroli, kita sekalian rawat bentengnya,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Menurutnya, perawatan benteng sekam dilakukan tanpa jadwal tetap. Para relawan rutin berjaga setiap akhir pekan untuk memantau dan memperbaiki jika ada bagian yang rusak. Benteng sekam di tikungan Gotekan sendiri sudah ada sejak 2013–2014. Upaya ini berawal dari inisiatif relawan yang dulu berjaga di Rest Area AMD.

    “Seiring meningkatnya arus kendaraan di jalur Cangar–Pacet, kasus rem blong semakin sering terjadi hingga mendorong dibuatnya benteng penyelamat ini. Dulu kami coba berbagai bahan, dari pasir, tongkol jagung, limbah sepon, sampai ban bekas, tapi yang paling efektif dan aman justru tumpukan sekam ini,” pungkasnya.

    Langkah revitalisasi tersebut menjadi bukti nyata peran komunitas relawan dalam menjaga keselamatan di jalur wisata Pacet–Cangar yang dikenal ekstrem dan padat kendaraan, terutama saat akhir pekan dan musim liburan. [tin/aje]

  • Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

    Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

    Jakarta (ANTARA) – Harga cabai merah keriting dan bawang merah di Pasar Slipi Palmerah, Jakarta Barat, melonjak hingga mencapai Rp70.000 per kilogram, naik lebih dari Rp10.000 per kg dibandingkan harga pada hari-hari sebelumnya.

    “Yang naik bawang merah sama cabai keriting. Cabai merah keriting Rp70.000, bawang merah yang sudah dibersihkan Rp50.000. Kalau yang abal-abal (masih pakai kulit) Rp45.000 per kg,” kata salah satu pedagang sayur bernama Sri (62).

    Sebelum kenaikan harga ini, cabai merah sempat berada di harga Rp45.000-Rp50.000 per kg, sementara harga bawang merah masih fluktuatif di kisaran Rp45.000-Rp50.000 per kg.

    Sri mengaku, kenaikan harga cabai dan bawang terjadi karena sejumlah faktor, seperti kondisi cuaca dan pasokan bahan baku yang berkurang.

    “Pasokan kalau sekarang sedikit berkurang,” ujar Sri.

    Berdasarkan laman Informasi Pangan Jakarta, Kamis, cabai merah keriting dan bawang merah memang tercatat mengalami tren kenaikan dibandingkan Rabu (8/10).

    Per pukul 19.30 WIB, harga cabai merah keriting mencapai Rp68.876 per kg, cabai merah besar Rp62.977 per kg, dan bawang merah mencapai Rp47.871 per kg.

    Harga komoditas bawang merah tercatat naik di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Selatan. Demikian pula harga cabai merah keriting terpantau naik di semua wilayah Jakarta kecuali Jakarta Selatan.

    Sri yang sudah berjualan sayur mayur di Pasar Slipi sejak 1980-an itu berujar, meski harga komoditas pangan itu naik, ia terus memutar otak agar pendapatannya tidak tergerus kenaikan harga.

    Terlebih, Sri sudah berpengalaman menghadapi penurunan omzet sejak pandemi Covid-19 beberapa tahun silam.

    Salah satu cara yang ia tempuh yaitu dengan memberikan layanan pesan antar sayur mayur jualannya kepada konsumen. Menurut dia, upaya tersebut mampu membuat komoditas pangan yang dijualnya tetap laku di pasaran dan dia tetap mendapat penghasilan setiap harinya.

    “Saat pandemi omzet merosotnya jauh, bisa 60-70 persen. Kalau saya, saya biasa online-in, saya antar-antar gitu,” katanya.

    Sri juga tidak membedakan harga barang yang dijual secara daring maupun harga di pasar. Menurut dia, berapapun pesanan yang masuk akan dilayaninya. Hal itu dilakukan karena selain membutuhkan pemasukan, ia juga meyakini pembeli pun membutuhkan sayur mayur dan rempah untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Orang beli Rp50.000 saya kejar, saya antar. Karena dia butuh sayur, saya butuh uang,” katanya.

    Sri juga bercerita, selain berjualan sayur mayur, dia pernah berjualan kue kering. Namun, usahanya itu bangkrut karena pasar yang sepi pembeli.

    Ia hanya berharap, kondisi pasar yang kian sepi seperti saat ini bisa segera berakhir. Dia juga berharap pemerintah bisa membantu mengatasi permasalahan itu agar pedagang tidak lagi khawatir akan masa depannya.

    “Saya biasa jual sawi 20 kilogram sehari, sekarang 5 kilogram saja susah,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kenaikan Harga Pakan Berisiko Ancam Program MBG, Ini Alasannya

    Kenaikan Harga Pakan Berisiko Ancam Program MBG, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadapi persoalan lantaran melonjaknya harga jagung.

    Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) Musbar Mesdi mengatakan kenaikan harga jagung yang merupakan bahan baku utama pakan ayam bisa berdampak pada keberlangsungan program MBG akibat lonjakan biaya produksi daging dan telur. Pasalnya, jika biaya produksi terus merangkak naik, maka harga menu dalam MBG otomatis ikut naik.

    “Apa yang akan dilakukan [pemerintah] agar tidak memberatkan [peternak] dan [jangan] sampai menggagalkan program MBG, karena biaya makan bergizi per nampan jadi naik [karena kenaikan harga jagung],” kata Musbar kepada Bisnis, Kamis (9/10/2025).

    Dia mengungkap bahwa kini harga jagung di tingkat peternak atau industri mengalami gejolak dari Rp5.500 per kilogram ke Rp6.520 per kilogram dalam 1–2 bulan terakhir.

    Padahal, lanjut dia, jagung berkontribusi 50% terhadap pakan unggas. Alhasil, industri perunggasan mencatat kenaikan harga pakan unggas hingga Rp250–Rp300 per kilogram di tingkat pabrik.

    Dia menyampaikan bahwa kenaikan harga pakan unggas didorong oleh harga jagung yang melonjak dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang otomatis membuat bahan baku impor makin mahal.

    “Karena setiap kenaikan harga jagung Rp500 per kilogram berpengaruh terhadap harga pakan ayam. Apalagi kalau [harga jagung] naik Rp1.000 per kilogram, inilah masalah utama yang bersifat strategis,” ujarnya.

    Di sisi lain, asosiasi juga mengusulkan agar setiap dapur SPPG membeli kebutuhan MBG berupa ayam maupun telur secara langsung dari peternak, tanpa melalui perantara tengkulak (middleman).

    “Middleman memegang peranan yang sangat strategis dalam memegang kendali harga,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, menurut Musbar, isu utama bukan pada ketersediaan komoditas, melainkan pada struktur biaya dan lemahnya antisipasi pemerintah terhadap gejolak harga bahan baku, terutama jagung.

    Untuk itu, dia menegaskan hingga saat ini ketersedian ayam dan telur untuk kebutuhan masyarakat Indonesia dan program MBG masih mencukupi.

    “Jadi masalahnya kenaikan daging dan telur ayam bukan karena laju pertumbuhan SPPG,” imbuhnya.

    Lebih lanjut. Musbar mendorong adanya langkah cepat dari pemerintah untuk mengevaluasi stok jagung nasional, terutama untuk kebutuhan hingga panen raya.

    Namun, sambung dia, jika pasokan jagung tidak mencukupi, maka pemerintah harus mengambil langkah konkret.

    “Pemerintah juga harus bisa melihat hal ini secara clear ya, bagaimana solusinya dalam jangka tiga bulan ke depan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan kebutuhan ayam dan telur meningkat signifikan seiring beroperasinya ribuan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Alhasil, kenaikan permintaan ayam dan telur mendorong lonjakan harga ayam di pasaran.

    “Wakil Kepala Kadin Indonesia menyatakan sekarang harga ayam naik dan meningkat, karena kebutuhan makan bergizi, saya kira ini ada benarnya,” ujar Dadan dalam acara bertajuk Membangun Ekosistem Pangan dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Dadan mengungkap, untuk menghasilkan sekitar 3.000 butir telur per hari, maka dibutuhkan setidaknya 4.000 ekor ayam petelur sehingga harus disiapkan pula sekitar 4 kandang untuk ayam petelur.

    Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa sekitar 50% pakan ayam petelur berasal dari jagung, yang sebagian besar masih bisa disuplai dari dalam negeri. Namun, menurutnya, juga perlu dipastikan keberlanjutan pasokan di tengah lonjakan permintaan akibat MBG.

    “Karena setiap kali masak ayam untuk 3.000 orang itu dibutuhkan 350 ayam, kalau 1 kilogram 1 ayam, maka butuh 350 kilogram 350 ayam. Kalau 2 kali seminggu saja, butuh 700 ayam. 1 bulan sudah dekat 2.800 ayam,” jelasnya.

    Ke depan, Dadan menilai perlu adanya tambahan peternak baru agar program MBG tidak mengalami kekurangan pasokan ayam dan telur.

    “Jika tidak diikuti dengan peternak-peternak baru, saya kira kita akan kekurangan pasokan ayam, demikian juga dengan telur,” tutupnya.

  • Musim Hujan Mundur, Warga Perbukitan Kulon Progo Sulit Air Bersih
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Oktober 2025

    Musim Hujan Mundur, Warga Perbukitan Kulon Progo Sulit Air Bersih Regional 9 Oktober 2025

    Musim Hujan Mundur, Warga Perbukitan Kulon Progo Sulit Air Bersih
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai mengalami krisis air bersih akibat belum turunnya hujan seperti yang diperkirakan pada awal musim hujan.
    Kondisi ini mulai dirasakan sejak beberapa pekan terakhir, terutama di wilayah perbukitan.
    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa, menyampaikan bahwa warga terdampak tersebar di beberapa dusun pada Kapanewon Girimulyo, Kalibawang, dan Samigaluh.
    “Saat ini ada warga yang mengalami keterbatasan akses air bersih. Kondisi ini merupakan dampak dari kemarau panjang serta mundurnya awal musim hujan,” ujar Budi saat ditemui di kantornya, Rabu (9/10/2025).
    Sejumlah fasilitas umum juga turut terdampak, seperti SD Negeri di Girimulyo, gereja, masjid, musala, serta pemukiman warga di Pedukuhan Sumber Sari dan Banjarasri, Kalibawang.
    Warga kini mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah maupun inisiatif masyarakat.
    BPBD Kulon Progo bersama sejumlah instansi terus melakukan pemantauan dan pendistribusian air bersih ke wilayah-wilayah terdampak.
    Dari total 24 tangki air bersih yang disiapkan, sekitar 10 tangki telah didistribusikan.
    Selain itu, Dinas Sosial menyiapkan 30 tangki tambahan, dan ada pihak ketiga yang siap menyumbangkan puluhan tangki air bersih lainnya.
    Sebelumnya, BPBD memperkirakan tidak akan ada permintaan air bersih tahun ini, karena hujan diprediksi mulai turun sejak akhir Agustus.
    Namun kenyataannya, sejak awal September hingga Oktober, hujan justru semakin jarang turun.
    Di samping faktor cuaca, beberapa wilayah juga mengalami kesulitan air karena faktor lain.
    Misalnya, wilayah Nanggulan terdampak pemeliharaan saluran irigasi, sementara rusaknya ground shield Jembatan Serandakan turut menurunkan debit Sungai Progo.
    Hal ini berdampak langsung pada kedalaman sumur warga di sekitarnya.
    “Muka air sumur itu mengikuti muka air Sungai Progo. Jadi ketika debit sungai turun, sumur warga juga ikut surut. Masyarakat masih bisa mencukupi kebutuhan air, meski volumenya tidak sebanyak biasanya,” jelas Budi.
    BPBD saat ini tengah menyusun rencana distribusi tambahan untuk daerah-daerah yang mulai mengajukan permintaan bantuan air.
    Pihaknya memperkirakan curah hujan akan mulai meningkat pada pertengahan hingga akhir Oktober.
    Jika hujan turun secara konsisten mulai November, diharapkan permintaan bantuan air bersih dapat segera berakhir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ngerinya Gempa Bikin Orang-orang Lari Keluar Gedung di Filipina

    Ngerinya Gempa Bikin Orang-orang Lari Keluar Gedung di Filipina

    Jakarta

    Sejumlah warga Baguio, Filipina Utara, merasakan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4. Mereka berlarian ke luar gedung ketika merasakan getaran gempa.

    Sejumlah orang berlarian keluar dari gedung-gedung. Para karyawan bergegas keluar dari gedung-gedung perkantoran berlantai tiga di kota berpenduduk 366.000 jiwa tersebut setelah gempa dangkal yang terjadi pukul 10.30 waktu setempat.

    Gempa ini terjadi 10 hari setelah gempa kuat yang menewaskan lebih dari 70 orang di wilayah Cebu, Filipina tengah.

    “Kami akan memeriksa kerusakan,” kata administrator gedung Ralph Cabuag kepada AFP sebagaimana dilansir Kamis (9/10).

    Kantor seismologi pemerintah sebelumnya menyebut gempa tersebut memiliki M 4,8, tetapi kemudian menurunkan angkanya menjadi M 4,4. Pusat gempa berada di kota Pugo, dekat Baguio.

    Sekolah Ditutup

    Peristiwa ini pun membuat sejumlah fasilitas umum ditutup. Wali Kota Baguio, Benjamin Magalong, menutup sekolah dasar dan menengah di kota tersebut.

    Gempa Hampir Setiap Hari

    Gempa bumi hampir terjadi setiap hari di Filipina, yang terletak di “Cincin Api” Pasifik, sebuah busur aktivitas seismik intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

    Pada hari Kamis, pemerintah juga mengumumkan jumlah korban tewas akibat gempa Cebu beberapa hari lalu, telah bertambah menjadi 74 orang, dengan dua kematian baru dilaporkan di kota Medellin dan Tabogon di Pulau Cebu.

    Gempa tersebut menghancurkan atau merusak sekitar 72.000 rumah dan melukai 1.058 orang lainnya.

    Sebelumnya, gempa dengan M 7,8 pada Juli 1990 menewaskan sekitar 1.600 orang di Baguio dan sekitarnya, sebuah kota yang terletak di puncak pegunungan yang juga merupakan salah satu daya tarik wisata utama negara tersebut.

    Lihat juga Video ‘Korban Tewas Gempa Filipina Bertambah Jadi 69 Orang’:

    Halaman 2 dari 2

    (zap/dek)

  • Cetak Technopreneurs Unggulan, Telkomsel Gelar NextDev Tahun ke-11

    Cetak Technopreneurs Unggulan, Telkomsel Gelar NextDev Tahun ke-11

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel kembali menggelar NextDev Tahun ke-11. Ini merupakan program impact incubator yang sejak 2015 menjadi inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan bagi Telkomsel untuk memberdayakan technopreneurs tahap awal di Indonesia.

    Memasuki dekade keduanya, NextDev kini memiliki fokus utama AI-Powered Innovation Curriculum yang dirancang untuk mendorong technopreneurs menciptakan solusi digital berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

    Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi mengatakan, pihaknya bangga mempersembahkan NextDev Tahun ke-11 dengan fokus pada AI-Powered Innovation Curriculum. Menurutnya, NextDev berkomitmen sebagai impact incubator yang akan mendukung technopreneurs Indonesia dalam melahirkan solusi digital yang inovatif serta berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

    “Selain itu, kami terus konsisten mendorong inovasi berbasis data yang memberikan manfaat bagi industri dan masyarakat, serta memperkuat ekosistem digital Indonesia,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

    Sementara itu, Alumni NextDev Tahun ke-9 dan Founder Startup Smartcoop, M. Ihsan Firdaus mengatakan, NextDev menjadi katalis penting bagi dirinya dalam membentuk ekosistem technopreneurs Indonesia. Memasuki dekade kedua, Ihsan berharap program ini dapat terus relevan menghadirkan kurikulum yang mampu menjawab tantangan masa depan.

    “Kami mengapresiasi konsistensi Telkomsel dalam mendukung technopreneurs untuk menciptakan solusi digital AI yang berdampak, tetaplah menjadi bagian terpenting dari perkembangan ekosistem digital di negeri ini,” jelas dia.

    Inovasi di NextDev Tahun ke-11

    Sebagaimana diketahui, NextDev Tahun ke-11 mengusung AI-Powered Innovation Curriculum sebagai landasan kurikulum utama. Fokus terhadap AI diterapkan sejak tahap seleksi dengan memprioritaskan technopreneurs melalui integrasi AI dalam solusi digital mereka.

    Pada 2025, NextDev tidak lagi membagi peserta dalam kategori khusus, sehingga memberikan kesempatan bagi technopreneurs dari berbagai sektor untuk berpartisipasi. Technopreneurs dapat mendaftarkan digital business-nya dengan mengakses link pendaftaran program NextDev di tsel.id/11thnextdevregist yang berlaku hingga 7 November 2025.

    Terdapat sejumlah hal baru yang hadir di NextDev 2025, antara lain:

    • Pendampingan Ahli: Bimbingan fokus pada empat pilar utama, antara lain strategi, keuangan, pemasaran, dan produktivitas untuk membangun fondasi bisnis kokoh.

    • Konsultasi Diagnostik: Menyediakan Konsultasi khusus dan teknis untuk mengidentifikasi masalah dan menerapkan solusi efektif.

    • Rujukan Alumni: Seleksi mempertimbangkan rekomendasi alumni NextDev untuk menjaga kualitas peserta.

    • Ekosistem Inklusif: Melakukan kolaborasi lintas ekosistem digital dengan melibatkan investor, komunitas, dan pemimpin industri.

    • Onsite Coaching: Sesi tatap muka di roadshow kota-kota utama, yang memungkinkan konsultasi langsung dengan mentor untuk memecahkan tantangan bisnis.

    Tiga Tahapan NextDev Tahun ke-11

    Lebih lanjut, terdapat tiga fase utama rangkaian NextDev Tahun ke-11 yang dirancang untuk menginkubasi para peserta:

    1. Scouting (September – Desember 2025)

    Tahap awal ini bertujuan untuk merekrut technopreneurs potensial melalui serangkaian acara. Open Session berlangsung di Bandung pada 9 Oktober dan Roadshow dilaksanakan di tiga kota, yaitu Makassar pada 14 Oktober, Medan pada 23 Oktober, dan Bali pada 30 Oktober. Dalam setiap acara, peserta berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan seperti diskusi bersama para ahli, pameran komunitas, pembinaan tatap muka, dan sesi pitching yang akan memilih lima technopreneurs terbaik dari masing-masing kota untuk mendapatkan fast track untuk langsung lolos ke tahap Top 18.

    2. Academy (Januari – April 2026)

    Technopreneurs yang lolos seleksi akan memasuki tahap inkubasi intensif selama empat bulan. Fase ini mencakup bootcamp, sesi mentoring, dan diskusi bersama para ahli. Kurikulumnya akan fokus pada empat area utama, yakni strategi pertumbuhan bisnis, memperkuat fundamental business, pemasaran dan penjualan, serta strategi implementasi AI.

    3. Summit (April 2026)

    Tahap ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian program. NextDev Summit akan menghadirkan pameran, sesi konferensi, final pitch, dan awarding bagi technopreneurs terbaik. Sesi ini juga menjadi wahana untuk mempertemukan para finalis dengan investor dan pelaku ekosistem digital lainnya.

    Lantas, Telkomsel mengajak para technopreneurs visioner di Indonesia untuk bergabung dalam impact incubator NextDev. Technopreneurs dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kapabilitas, berkolaborasi dengan para ahli, serta mendapatkan akses ke jaringan ekosistem digital. Informasi selengkapnya terkait NextDev Tahun ke-11 dapat diakses melalui situs nextdev.co.id.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kementerian PUPR Tindaklanjuti Instruksi Presiden, Tinjau Pembangunan Ponpes Lirboyo Kediri

    Kementerian PUPR Tindaklanjuti Instruksi Presiden, Tinjau Pembangunan Ponpes Lirboyo Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Direktorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri pada Kamis, 9 Oktober 2025. Setibanya di lokasi, rombongan disambut langsung oleh sejumlah pengurus pondok pesantren.

    Pertemuan berlangsung di Gedung Yayasan Lirboyo Kediri dan dihadiri oleh Dr. Dewi Chomistriana selaku Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, serta Kepala Balai Cipta Karya Provinsi Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Dewi menjelaskan maksud dan tujuan kunjungannya.

    Menurutnya, kedatangan bersama rombongan kali ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Presiden Prabowo melalui Menteri PUPR untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah bangunan pondok pesantren.

    “Tentunya ini sebagai respon kami atas terjadinya peristiwa beberapa waktu lalu runtuhnya bangunan Ponpes di Sidoarjo. Ini sebagai respon pemerintah terhadap apa yang barusan terjadi. Tentunya kami akan bekerjasama dengan Kementerian Agama karena ponpes di bawah naungan Kemenag,” terang Dr. Dewi Chomistriana.

    Ia menegaskan, Kementerian PUPR memiliki tanggung jawab terhadap kelayakan dan keandalan bangunan, khususnya yang digunakan masyarakat luas.

    “Kementerian PU memiliki tanggung jawab untuk mengecek keandalan gedung. Tentunya tenaga kami tidaklah cukup kalau memeriksa seluruh pondok pesantren, ada 42 ribu. Tapi yang baru mendapatkan izin persetujuan pembangunan gedung baru 51 atau 0,1 persen, masih sangat sedikit. Jadi kami membuat kriteria, kami utamakan jumlah santri di atas 1.000 orang. Gedung bangunannya di atas empat lantai maka kami prioritaskan karena itu memiliki risiko sangat tinggi karena jumlah huniannya berat,” bebernya.

    Dr. Dewi berharap pertemuan ini dapat memberikan gambaran langsung mengenai kebutuhan pondok pesantren di lapangan. Selain meninjau pembangunan pondok, Ditjen Cipta Karya juga bertanggung jawab terhadap pemulihan bangunan milik pemerintah daerah yang rusak akibat kerusuhan pada akhir Agustus 2025 lalu.

    “Kita juga bertanggung jawab memberikan program terkait sanitasi. Sanitasi di sini bisa terkait limbah, persampahan serta air bersih dan penataan kawasan. Ini menjadi kesempatan yang sangat bagus. Kami di Kementerian PU bisa turut membantu jika memang diperlukan beberapa intervensi program yang menjadi tugas kami Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum,” ucapnya.

    Usai pertemuan, rombongan meninjau lokasi pembangunan gedung Ponpes Lirboyo, didampingi sejumlah pengasuh pondok pesantren, di antaranya H. Abdul Mu’id Shohib atau Gus Mu’id, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, dan lainnya.

    Dalam keterangannya, H. Abdul Mu’id Shohib menjelaskan bahwa kunjungan Kementerian PUPR merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo untuk memberikan pendampingan bagi sejumlah pondok pesantren, khususnya yang tengah melaksanakan pembangunan.

    “Kebetulan di Ponpes Lirboyo saat ini ada beberapa proyek pembangunan. Ini dari tim PU sedang mereview seluruh bangunan yang dikerjakan, nanti hasilnya akan disampaikan ke kita. Tadi Bu Dewi menyampaikan Kementerian PU secara terbuka siap memberikan bantuan yang diperlukan, khususnya Ponpes Lirboyo dan ponpes lainnya,” paparnya.

    Pihak Kementerian PUPR mulai melakukan review bangunan sejak Rabu, 8 Oktober 2025, dan dijadwalkan selesai pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Hasil pemeriksaan diperkirakan rampung dalam waktu paling cepat sepuluh hari. [nm/aje]