Blog

  • Skandal Obat Batuk Beracun India, Produksi Dilakukan di Tempat Penuh Sampah

    Skandal Obat Batuk Beracun India, Produksi Dilakukan di Tempat Penuh Sampah

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan keprihatinan mendalam atas adanya celah dalam regulasi keamanan obat di India menyusul kematian sedikitnya 20 anak akibat sirup obat batuk yang terkontaminasi.

    Diberitakan BBC, kematian yang dilaporkan di negara bagian Madhya Pradesh dan Rajasthan ini terkait dengan tiga merek sirup batuk yang ditemukan mengandung dietilen glikol (DEG), zat beracun yang umum ditemukan dalam pelarut industri. WHO memperingatkan bahwa obat-obatan berbahaya ini berpotensi mencapai negara lain melalui saluran distribusi yang tidak teregulasi.

    Tragedi ini membuat pihak berwenang India bergerak cepat. Pemilik perusahaan farmasi di balik sirup yang terkontaminasi telah ditangkap, produksi dihentikan, dan penyelidikan diluncurkan.

    Inspeksi Departemen Pengendalian Obat Tamil Nadu terhadap Sresan Pharmaceuticals, salah satu produsen yang terlibat, menemukan 364 pelanggaran aturan manufaktur. Sebanyak 39 pelanggaran di antaranya dikategorikan “sangat serius”.

    Laporan tersebut mengungkap kondisi yang sangat mengkhawatirkan:

    Staf yang kurang berkualitas.Penggunaan air dan peralatan yang di bawah standar.Tidak adanya pengendalian hama.Pembuangan limbah tanpa pemurnian.Air untuk produksi obat disimpan secara tidak higienis.Produk jadi disimpan dengan cara yang sangat tidak higienis.

    Merek Obat Batuk Sirup Beracun

    Tiga sirup yang teridentifikasi terkontaminasi adalah Coldrif (Sresan Pharmaceuticals), Respifresh (Rednex Pharmaceuticals), dan ReLife (Shape Pharma). Banyak negara bagian di India telah melarang sirup ini, dan beberapa bahkan melarang semua sirup batuk untuk anak di bawah usia dua tahun.

    Polisi telah menangkap G. Ranganathan (73), pemilik Sresan Pharmaceuticals, dan lisensi manufaktur perusahaannya akan dicabut secara permanen. Dokter yang meresepkan sirup Coldrif, Praveen Soni, juga telah ditangkap atas dugaan kelalaian.

    Sirup buatan India telah menjadi sorotan global. Pada tahun 2023, sirup yang tercemar DEG dari India juga dikaitkan dengan kematian 70 anak di Gambia dan 18 anak di Uzbekistan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: 14 Anak di India Tewas Usai Konsumsi Sirop Obat Batuk”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Intel Ungkap Detail Prosesor Panther Lake, Siap Meluncur Akhir 2025 – Page 3

    Intel Ungkap Detail Prosesor Panther Lake, Siap Meluncur Akhir 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Raksasa semikonduktor Intel akhirnya mengungkap detail arsitektur prosesor generasi terbarunya, Intel Core Ultra seri 3, yang diberi nama kode “Panther Lake”.

    Prosesor ini dijadwalkan meluncur pada akhir 2025 dan akan menjadi produk pertama Intel yang dibangun menggunakan teknologi mutakhir Intel 18A.

    Intel 18A, yang disebut-sebut sebagai node kelas 2-nanometer pertama yang dikembangkan dan diproduksi di Amerika Serikat (AS), menawarkan peningkatan signifikan.

    Teknologi ini menjanjikan peningkatan performa per watt hingga 15% serta kepadatan (density) chip 30% lebih tinggi dibandingkan Intel 3.

    “Kami tengah memasuki era baru komputasi yang sangat menarik, berkat lompatan besar dalam teknologi semikonduktor yang akan membentuk masa depan selama beberapa dekade mendatang,” ujar CEO Intel Lip-Bu Tan, dikutip Sabtu (11/10/2025).

    Menurutnya, platform komputasi generasi baru yang dikombinasikan dengan teknologi proses, manufaktur, dan pengemasan canggih menjadi katalis inovasi bagi perusahaan.

    “AS selalu menjadi rumah bagi aktivitas R&D, desain produk, dan manufaktur Intel yang paling canggih, dan kami bangga melanjutkan legacy ini,” Tan memungkaskan.

  • Kim Jong Un Pamer Rudal Antar Benua saat Parade Militer

    Kim Jong Un Pamer Rudal Antar Benua saat Parade Militer

    Parade militer merayakan ulang tahun ke-80 berdirinya Partai Buruh Korea (WPK) yang berkuasa, di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang dirilis, Sabtu (11/10/2025). Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memamerkan rudal balistik antar benua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM). (via REUTERS/KCNA)

  • Video: Kelapa RI Jadi Rebutan Warga Lokal-Bule, Tapi Masih Ada Masalah

    Video: Kelapa RI Jadi Rebutan Warga Lokal-Bule, Tapi Masih Ada Masalah

    Jakarta, CNBC Indonesia- Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta menyebutkan komoditas kelapa menjadi salah satu komoditas pangan yang memiliki potensi besar di pasar ekspor.

    Tercatat adanya lonjakan permintaan kelapa bulat dari sejumlah negara selain China yakni Jerman dan Mesir yang membuat industri dalam negeri berlomba untuk memasok ke negara tersebut.

    Meski demikian Ega melihat perlunya upaya peningkatan produktivitas hingga daya saing produk kelapa RI, baik terkait perbaikan standar mutu hingga transparansi harga dan penguatan rantai pasok. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan kenaikan ekspor ini berdampak positif ke kesejahteraan petani sekaligus tidak mengganggu pemenuhan kebutuhan lokal.

    Seperti apa upaya perbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan ekspor kelapa RI? Selengkapnya simak Andi Shalini dengan Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 09/10/2025)

  • Gelembung AI Dicemaskan Pecah, Dampaknya Bisa Mengerikan

    Gelembung AI Dicemaskan Pecah, Dampaknya Bisa Mengerikan

    Jakarta

    Para pakar khawatir AI bubble akan terjadi dan mengancam perekonomian. Bubble mengacu pada situasi ketika harga suatu aset naik pesat dan melebihi nilai intrinsik aset tersebut. Gelembung ini bisa pecah dan kehilangan nilai secara drastis.

    “Saya tahu menulis cerita gelembung itu menggoda. Faktanya, ada banyak bagian dari AI yang menurut saya agak bergelembung saat ini,” cetus CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini.

    Di Silicon Valley, perdebatan tentang apakah perusahaan AI dinilai terlalu tinggi. Ada kekhawatiran perusahaan-perusahaan ini dinilai terlalu mahal. Altman memperkirakan investor akan membuat beberapa keputusan buruk dan startup yang sebenarnya kurang bagus memborong uang dalam jumlah besar. Tetapi tidak dengan OpenAI karena ia mengklaim ada sesuatu yang nyata terjadi di perusahaannya.

    Dalam beberapa hari terakhir, peringatan akan gelembung AI datang dari Bank of England, IMF, serta bos JP Morgan Jamie Dimon. Pengusaha AI awal Jerry Kaplan mengatakan mengalami empat gelembung. Ia terutama khawatir sekarang mengingat besarnya uang yang beredar dibanding ledakan dot-com.

    “Ketika gelembung pecah, itu akan sangat buruk, dan bukan hanya bagi orang-orang di bidang AI. Itu akan menyeret ekonomi secara keseluruhan,” katanya seperti dikutip detikINET dari BBC.

    Di pihak lain, Prof Anat Admati dari Stanford menyebut sulit meramalkan dengan pasti. “Sangat sulit untuk menentukan waktu terjadinya gelembung. Dan Anda tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa Anda berada di dalamnya sampai gelembung itu pecah,” katanya.

    Perusahaan yang terkait dengan AI menyumbang 80% dari keuntungan yang mencengangkan di pasar saham Amerika tahun ini. Adapun Gartner memperkirakan pengeluaran global untuk AI kemungkinan akan mencapai USD 1,5 triliun sebelum tahun 2025 berakhir.

    Kaplan mengklaim melihat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sektor AI dan perekonomian secara keseluruhan bisa berada dalam masalah. Belum lagi infrastruktur fisik gila-gilaan dibangun untuk pengembangan AI.

    “Kita sedang menciptakan bencana ekologi buatan manusia yang baru: pusat data raksasa di tempat-tempat terpencil seperti gurun, yang akan berkarat dan mencemari lingkungan, tanpa ada yang tersisa untuk dimintai pertanggungjawaban karena para pembuat dan investornya akan lama pergi,” katanya, dikutip detikINET dari BBC.

    (fyk/fyk)

  • Tak Hanya Mahar Rp3 Miliar, Tamu di Nikahan Shela Arika–Mbah Tarman Juga Dapat Amplop Rp100 Ribu

    Tak Hanya Mahar Rp3 Miliar, Tamu di Nikahan Shela Arika–Mbah Tarman Juga Dapat Amplop Rp100 Ribu

    Pacitan (beritajatim.com) – Pernikahan Shela Arika (24) dengan Tarman (74) terus menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Bukan hanya karena perbedaan usia yang terpaut setengah abad, tetapi juga lantaran mahar fantastis yang diberikan sang mempelai pria berupa cek Bank Central Asia (BCA) senilai Rp3 miliar, seperangkat alat salat, dan satu unit mobil sedan.

    Tak berhenti di situ, para tamu undangan yang hadir dalam resepsi pernikahan di Dusun Sidodadi, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, juga turut ketiban rezeki. Souvenir yang diberikan kepada tamu bukanlah cendera mata biasa, melainkan amplop merah berisi uang tunai Rp100 ribu.

    “Iya, undangan yang hadir diberi amplop berisi uang. Saya dan istri saya juga dapat,” ungkap Sularno, Kepala Dusun Sidodadi, Sabtu (11/10/2025).

    Menurutnya, sekitar 300 orang menerima amplop tersebut, mulai dari tamu undangan, para pekerja acara, hingga kerabat yang hadir. “Totalnya sekitar 300 orang, jadi kalau dihitung-hitung ya sekitar Rp30 juta,” jelasnya.

    Informasi yang beredar menyebutkan bahwa uang dalam amplop tersebut merupakan pemberian langsung dari Tarman, yang kemudian dibagikan oleh pihak keluarga mempelai perempuan. “Katanya uang itu memang pemberian dari Pak Tarman,” tambah Sularno.

    Usai pernikahan digelar, video dokumentasi acara yang diunggah vendor pernikahan langsung viral di media sosial. Namun sayangnya, sejumlah akun kemudian menyebarkan informasi menyesatkan yang menyebut Tarman kabur setelah menikah.

    Faktanya, berdasarkan keterangan keluarga, pasangan tersebut kini tengah menikmati masa bulan madu di kediaman ibu Shela di kawasan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

    Meski diwarnai pro dan kontra, kisah cinta pasangan beda usia ini tetap menjadi sorotan publik. Di tengah hiruk pikuk komentar warganet, Tarman dan Shela memilih diam, barangkali karena mereka tengah sibuk menikmati manisnya cinta—bukan menghitung angka di atas selembar cek. (tri/kun)

  • Gulkarmat evakuasi jasad wanita di pinggir kali Jakut

    Gulkarmat evakuasi jasad wanita di pinggir kali Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengevakuasi jasad seorang wanita paruh baya di pinggir kali Jalan Kerapu, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu sore.

    “Kami mengevakuasi jasad wanita tanpa identitas dengan perkiraan usia 50 tahun,” kata Kasiop Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Sabtu

    Ia mengatakan dari keterangan saksi, saat sedang berkegiatan di sekitar lokasi dan tidak sengaja melihat di dalam kali terdapat jasad mengambang.

    Setelah itu, saksi meminta pertolongan warga di lokasi dan berusaha meminggirkan dan menahan mayat tersebut di bantaran kali anak Kali Ciliwung agar tidak hanyut terbawa arus.

    Saksi mengatakan melihat mayat tersebut seperti seorang ibu – ibu lanjut usia yang berumur sekitar 50 tahun dan kondisinya sudah membiru.

    Saksi kemudian melaporkan hal tersebut kepada Satgas Damkar Kelurahan Ancol untuk meminta bantuan penanganan.

    “Kami mengirim tiga personel dan pada pukul 16.28 WIB, jasad sudah dievakuasi dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Regulasi Lemah, Iklan Kental Manis Masih Ancam Kesehatan Anak Indonesia

    Regulasi Lemah, Iklan Kental Manis Masih Ancam Kesehatan Anak Indonesia

    JAKARTA – Lemahnya regulasi soal iklan kental manis yang mengancam kesehatan anak di Indonesia, terus disorot pegiat di bidang kesehatan masyarakat.

    Iklan kental manis kerap dipersepsikan masyarakat sebagai susu, di mana hal ini menjadi salah satu sorotan UNICEF dalam laporan Child Nutrition Report 2025 yang mengulas peningkatan paparan anak terhadap iklan makanan dan minuman tinggi gula yang dipasarkan secara agresif.

    Terkait hal itu, Project Lead for Food Policy, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Nida Adzilah Auliani dalam keterangan di Jakarta, Sabtu menyebut regulasi iklan di Indonesia masih lemah dalam melindungi anak dari paparan promosi makanan dan minuman tidak sehat.

    “Regulasi iklan di Indonesia saat ini masih belum efektif, terutama dalam melindungi konsumen dari disinformasi dan praktik pemasaran yang menyesatkan. Terlebih dengan adanya kanal digital, termasuk media sosial, memperkuat pengaruh pemasaran yang tidak sehat,” kata Nida, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 11 Oktober.

    Nida menyebut iklan kental manis mulai menjadi perhatian publik sejak ditemukan sejumlah kasus gizi buruk pada anak yang disebabkan oleh konsumsi kental manis sejak usia dini. Bahkan, sejumlah korban telah mengkonsumsi sebagai pengganti ASI sejak usia 3 bulan.

    Maka dari itu, per Oktober 2018 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mulai menegaskan bahwa kental manis bukan minuman untuk sumber gizi dan dilarang dijadikan sebagai pengganti ASI, yang diatur melalui Peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan.

    Namun demikian, dampak dari iklan tersebut masih terasa hingga kini, sebab masyarakat yang masih menganggap kental manis sebagai minuman susu untuk anak.

    Oleh karena itu, Nida menilai pengawasan iklan dan distribusi produk tak bisa dipandang sebelah mata.

    Lebih lanjut, ia berharap pemerintah dapat membuat kebijakan pangan secara komprehensif. Mulai dari pelabelan hingga pemasaran produk yang mudah diakses oleh anak-anak.

    “Kebijakan ini harus meliputi label depan kemasan berbasis bukti, pembatasan pemasaran produk tidak sehat, serta lingkungan pangan sehat di sekolah,” ujar Nida.

    Senada dengan itu, Peneliti dari Universitas Internasional Batam (UIB) Rahmi Ayunda menyebut keberadaan ruang digital yang sangat ramai menjadikan promosi dan iklan ultra-processed food menjadi begitu dekat dengan masyarakat.

    Ia mengungkapkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024 mencatat 221,6 juta pengguna internet (sekitar 79,5 persen populasi), dan 9,2 persen di antaranya anak di bawah 12 tahun.

    “Artinya, jutaan anak menghabiskan waktu di jalan raya informasi, di mana promosi menyatu dengan hiburan. Iklan tak selalu tampil sebagai iklan; bisa berupa tantangan lucu, ulasan jujur, atau karakter favorit yang menyarankan camilan manis. Di sinilah aspek hukum menjadi krusial, anak belum memiliki kapasitas kognitif untuk membedakan mana hiburan dan mana ajakan membeli, sehingga mereka berhak atas proteksi khusus dari praktik promosi yang mengecoh,” tutur Rahmi Ayunda.

  • Forum RT/RW Jakut gelar deklarasi damai cegah kerusuhan-penjarahan

    Forum RT/RW Jakut gelar deklarasi damai cegah kerusuhan-penjarahan

    Jakarta (ANTARA) – Forum RT/ RW serta puluhan organisasi masyarakat (ormas) di Jakarta Utara (Jakut) menggelar aksi damai dan menyatakan menolak dan mencegah segala bentuk tindakan anarkis seperti kerusuhan hingga penjarahan.

    “Kami menginisiasi deklarasi damai yang diikuti 47 Ormas karena masyarakat tak ingin peristiwa anarkis seperti pada demonstrasi akhir Agustus 2025 itu terulang kembali,” kata Ketua Forum RT/RW Jakarta Utara, Suaib usai deklarasi di Gelanggang Remaja Jakarta Utara di Jakarta, Sabtu.

    Pada demonstrasi akhir Agustus itu, terjadi kerusuhan dan penjarahan pada rumah tokoh seperti mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani, sejumlah mantan anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Uya Kuya.

    Ia mengatakan bahwa aksi penjarahan tidak menggambarkan masyarakat Jakarta Utara sesungguhnya sehingga kuat dugaan ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi untuk berbuat anarkis.

    “Aksi penjarahan bukan menjadi ide atau gerakan murni masyarakat Jakarta Utara, tapi kami melihat bahwa memang ada provokasi yang terbangun,” kata dia.

    Dirinya menilai, tindakan penjarahan di rumah Ahmad Sahroni telah mencoreng nama baik warga Jakarta Utara.

    Oleh karena itu, dia berharap agar aparat kepolisian melakukan penegakan hukum kepada para pelaku.

    “Kami berharap bahwa seluruh pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun yang memprovokasi ini, betul-betul bisa dilakukan satu proses yang tegas, yang tepat agar kejadian serupa tak terulang,” kata dia.

    Ia mengatakan masyarakat Jakarta Utara menyadari pentingnya membangun kepercayaan antarwarga dan bersama-sama berkomitmen untuk memperbaiki citra diri yang rusak akibat tindakan anarkis segelintir orang.

    “Kami sudah mulai membangun satu upaya bagaimana kepercayaan-kepercayaan itu justru harus kita wujudkan baik kepada pemerintah maupun pelaku-pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya,” katanya.

    Ia mengatakan melalui deklarasi ini, 47 ormas di Jakarta Utara membangun wadah bernama ‘Jakarta Utara Rumah Kolaborasi’ agar tercipta situasi kondusif.

    Menurut dia, grup ini menjadi wadah kebersamaan untuk berdiskusi sehingga dapat menyikapi persoalan itu secara tepat.

    Sementara Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat mendukung deklarasi damai masyarakat.

    Ia mengatakan menjaga situasi kondusif di Jakarta Utara menjadi tanggung jawab bersama.

    “Kami menyambut baik inisiatif Forum RT/RW dan seluruh ormas yang berkomitmen menjaga kedamaian dan ketertiban di Jakarta Utara. Deklarasi ini menunjukkan, bahwa masyarakat kita tidak ingin peristiwa serupa terulang kembali,” kata dia.

    Deklarasi damai ini dihadiri Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendiz, perwakilan Kodim 0502/Jakarta Utara Mayor Arm Nawang, dan sejumlah pimpinan ormas.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bukan di Arab, Ternyata Ini Taman Eden Tempat Hawa & Adam

    Bukan di Arab, Ternyata Ini Taman Eden Tempat Hawa & Adam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lokasi asli Taman Eden ternyata bukan di Timur Tengah, melainkan di Afrika. Hal itu diungkapkan oleh seorang ilmuwan bernama Mahmood Jawaid yang mengklaim bahwa lokasi asli Taman Eden, tepatnya berada di Bahir Dar, Ethiopia.

    Seperti tertulis dalam Alkitab dan Al-Qur’an, Taman Eden adalah kediaman pertama Adam dan Hawa. Jawaid melandaskan penelitiannya pada pembacaan cermat terhadap Alkitab dan Al-Qur’an, dengan menganalisis deskripsi tentang Adam dan Hawa, sungai-sungai, serta taman itu sendiri.

    Dalam penelitian yang diterbitkan tahun ini, namun belum melalui proses peer review, Jawaid menyatakan bahwa wilayah Bahir Dar, yang terletak di ujung selatan Danau Tana dan menjadi sumber Sungai Nil Biru, memiliki ciri-ciri geografis yang sesuai dengan deskripsi Taman Eden dalam kitab suci.

    Menurut Alkitab, Taman Eden adalah surga di bumi tempat Tuhan menempatkan Adam dan Hawa. Di taman itu mengalir sebuah sungai yang bercabang menjadi empat, yakni Gihon, Efrat, Tigris, dan Pishon.

    Selama ini banyak ilmuwan meyakini Eden berada di sekitar Irak modern karena dua sungai, Tigris dan Eufrat, melintasi wilayah tersebut.

    Namun insinyur kimia yang berbasis di Texas itu berpendapat lain. Jawaid mengatakan bahwa Gihon yang disebut dalam Alkitab sebenarnya merujuk pada Sungai Nil Biru, yang berhulu di Danau Tana.

    Sementara aliran keluar danau yang bercabang menjadi beberapa sungai bisa jadi menggambarkan empat sungai yang disebut dalam Kitab Kejadian.

    “Semua petunjuk mengarah ke Bahir Dar, dekat Danau Tana, wilayah dengan keindahan luar biasa, vegetasi yang melimpah, dan sumber Sungai Nil Biru, yang sesuai dengan deskripsi kuno tentang sungai-sungai Eden,” tulis Jawaid dalam penelitiannya, dikutip dari Daily Mail, Sabtu (11/10/2025).

    Ia juga menyoroti istilah kuno “tanah Kush” yang disebut dalam Alkitab sebagai wilayah yang dikelilingi Sungai Gihon. Menurutnya, istilah Kush secara historis dikaitkan dengan Ethiopia, sehingga memperkuat hipotesis bahwa Eden berada di Afrika.

    “Danau Tana sangat cocok dengan deskripsi Eden,” kata dia. “Pegunungan vulkanik yang mengelilingi dataran tinggi di sekitarnya menjadi sumber bagi banyak sistem sungai.”

    Menurut dia, Danau Tana dianggap sebagai representasi Eden itu sendiri, sementara Taman Eden berada di bagian selatan, sekitar Bahir Dar, atau “di sebelah timur Eden” seperti disebut dalam Alkitab, tempat sungai keluar dari danau.

    Jawaid juga mencoba menafsirkan “pedang menyala-nyala” yang disebut dalam Kitab Kejadian, alat yang ditempatkan Tuhan di pintu masuk taman untuk mencegah manusia mengakses Pohon Kehidupan setelah Adam dan Hawa diusir.

    Ia menilai simbol itu bisa jadi merujuk pada aktivitas gunung berapi yang mengelilingi Danau Tana.

    “Mengingat lembah tersebut dikelilingi gunung berapi aktif secara historis, sangat mungkin bahwa gunung-gunung berapi inilah yang membentuk ‘pedang menyala’ yang disebut dalam Alkitab,” tulisnya.

    Penelitian tersebut menggabungkan deskripsi dari Alkitab dan Al-Qur’an, yang keduanya menggambarkan taman di bumi yang berbeda dari surga abadi bagi orang saleh.

    Menurut Jawaid, iklim sedang, tanah yang subur, serta sumber air yang berlimpah di Bahir Dar sesuai dengan deskripsi kitab suci tentang tempat yang bebas dari lapar, haus, dan panas terik.

    Ia juga mengutip hasil penjelajahan penulis sains Virginia Morell di wilayah tersebut. Morell menggambarkan Bahir Dar sebagai tempat yang dipenuhi bunga bugenvil berwarna-warni, bunga sepatu menjulang, dan semak kamboja harum.

    “Burung penyanyi, pengisap madu, penenun kerbau, dan finch merah muda beterbangan dari bunga ke bunga. Tumbuhan papirus tumbuh rapat di sepanjang tepian Danau Tana,” tulis Morell, menggambarkan suasana yang disebutnya nyaris seperti surga di bumi.

    Menurut Jawaid, gambaran itu memperkuat klaim bahwa Bahir Dar bisa jadi lokasi paling mendekati deskripsi surga dunia dalam kitab suci.

    “Karena menurut Al-Qur’an, Adam dan Hawa terlindung dari panas matahari, maka Bahir Dar adalah tempat yang ideal, di mana mereka bisa menikmati berbagai buah-buahan, mendengar kicauan burung, dan menghirup udara beraroma harum,” tulis Jawaid menutup penelitiannya.

    (dem/haa)

    [Gambas:Video CNBC]