Blog

  • DKI kemarin, aksi damai bela Palestina hingga infrastruktur prioritas

    DKI kemarin, aksi damai bela Palestina hingga infrastruktur prioritas

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terkait DKI Jakarta telah diwartakan di kanal Metro ANTARA pada Minggu (12/10) tampaknya masih menarik disimak kembali, mulai dari aksi damai bela Palestina hingga infrastruktur prioritas harus berjalan.

    Berikut sejumlah berita yang bisa Anda simak kembali untuk menemani aktivitas pagi hari;

    Ribuan warga ikuti aksi damai bela Palestina di kawasan Patung Kuda

    Jakarta (ANTARA) – Ribuan warga mengikuti aksi bela Palestina bertajuk “Indonesia Melawan Genosida” yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Minggu.

    Ribuan warga tersebut didominasi mengenakan pakaian putih dan membawa ornamen Palestina baik mengenakan syal, topi, selendang, bendera, hingga spanduk berisikan dukungan kepada Palestina.

    Selengkapnya

    Polda Metro Jaya luncurkan “Lapor Aman Kota Tua”

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya meluncurkan Program “Lapor Aman Kota Tua” sebagai langkah untuk mewujudkan kawasan wisata yang aman, nyaman dan tertib bagi masyarakat serta wisatawan.

    “Program ini merupakan bagian dari proyek perubahan SIGRAVINAS (Sistem Integrasi Pengawasan dan Penanganan Kerawanan Lingkungan Wisata),” kata Kasubdit Wisata Direktorat Pengamanan Obyek Vital (Ditpamobvit) Polda Metro Jaya, AKBP Rusmiati Wahyu Lestari.

    Selanjutnya

    Sejumlah personel Ditpamobvit saat melakukan sosialisasi program “Lapor Aman Kota Tua” kepada pengunjung di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (10/10/2025). (ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya)

    Polisi kerahkan 1.722 personel kawal aksi bela Palestina

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 1.722 personel gabungan melayani aksi damai bertajuk “Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Palestina” yang digelar di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Ahad pagi.

    “Seluruh personel pengamanan telah diinstruksikan untuk tidak membawa senjata api dalam menjalankan tugasnya,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Minggu.

    Selengkapnya

    Infrastruktur prioritas diminta tetap berjalan meski DBH dipangkas

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tetap melakukan pembangunan infrastruktur prioritas atau yang menyangkut kepentingan prioritas kendati Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas.

    “Jangan sampai apa yang terjadi (pemangkasan DBH) menghentikan laju pembangunan di Jakarta, apalagi terhadap infrastruktur prioritas,” kata Bun Joi di Jakarta pada Minggu.

    Selanjutnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Buntut Tragedi di Al-Khoziny Sidoarjo, Istana Kaji Skema APBN Bangun Pondok Pesantren – Page 3

    Buntut Tragedi di Al-Khoziny Sidoarjo, Istana Kaji Skema APBN Bangun Pondok Pesantren – Page 3

    Musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025 saat para santri menunaikan salat Ashar. Musala tersebut merupakan bangunan baru yang belum genap setahun berdiri.

    Menurut pengasuh ponpes, KH Abdul Salam Mujib, proses pengecoran lantai paling atas baru selesai beberapa jam sebelumnya, sekitar tengah hari. Sayangnya, belum sempat bangunan tersebut digunakan sepenuhnya, musibah justru datang tanpa peringatan.

    Hingga Minggu, 12 September 2025, tercatat 53 orang dari 67 kantong jenazah yang sudah teridentifikasi.

    Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki mengatakan, sampai saat ini masih ada 11 kantong jenazah yang belum teridentifikasi.

    “Dari 11 kantong jenazah ada body part di dalamnya, cuma jumlahnya berapa kita belum tahu pasti. Kita nunggu hasil DNA,” kata Khusnan di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Tim forensik menyampaikan kendala dalam proses identifikasi lanjutan. Pada 11 kantong jenazah tersebut, ada beberapa sama body part yang tidak utuh atau lengkap dan tanpa tanda khusus. Sehingga tim DVI Polda Jatim hanya bisa bergantung pada DNA.

    “Dari 11 kantong jenazah ini masih proses identifikasi di Jakarta. Harapan kami tidak lama lagi bisa keluar hasilnya. Memang karena faktor proses alamnya jadi membutuhkan waktu,” ujarnya.

    Dia menambahkan proses identifikasi kali ini membutuhkan waktu lebih lama dibanding hari-hari pertama. Khusnan berharap seluruh korban segera teridentifikasi agar keluarga dapat segera mengetahui identitas anggota keluarganya.

  • 8
                    
                        Deretan Kontroversi Johannis Tanak, dari OTT “Keliru” hingga Minta Maaf Tangkap Prajurit TNI
                        Nasional

    8 Deretan Kontroversi Johannis Tanak, dari OTT “Keliru” hingga Minta Maaf Tangkap Prajurit TNI Nasional

    Deretan Kontroversi Johannis Tanak, dari OTT “Keliru” hingga Minta Maaf Tangkap Prajurit TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Nama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak kembali menjadi sorotan publik setelah berada dalam satu acara dengan saksi kasus dugaan korupsi di bank BUMN.
    Bila ditilik ke belakang, sejak menjabat sebagai pimpinan KPK pada Oktober 2022, Johanis Tanak memang tak sepi dari kontroversi.
    Kompas.com
    mencatat ada sejumlah tindakan eks jaksa senior Kejaksaan Agung itu yang mencuri perhatian, mulai dari ingin meniadakan operasi tangkap tangan (OTT) hingga minta maaf karena KPK menangkap prajurit TNI.
    Kontroversi pertama mencuat ketika Johanis menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau
    fit and proper test
    calon pimpinan KPK di DPR RI pada Agustus 2022.
    Dalam forum itu, Johanis menyebut operasi tangkap tangan (OTT) sebagai tindakan yang “keliru” dilakukan lembaga antirasuah.
    Ketika itu, Johannis sempat ditanya oleh salah satu panelis, Meutia Gani, tentang cara pencegahan terhadap korupsi yang besar dan sistemik.
    “Meikarta itu investasi besar. Tapi terhalang oleh satu tindakan, yakni OTT. Yang namanya OTT, operasi adalah kegiatan terencana. Secara hukum, arti tangkap tangan adalah tindak pidana yang terjadi dan ditangkap saat itu juga,” kata dia.
    Oleh karena itu, menurutnya, idealnya KPK memanggil para terduga pelaku tersebut terlebih dahulu.
    Apalagi, kata dia, dibandingkan dengan sekarang yang menangkap, menyidik, dan menahan yang bersangkutan akan menghamburkan uang negara yang begitu banyak.
    “Dalam konteks korupsi, kita ingin jangan sampai uang negara dihambur-hamburkan,” kata dia.
    Setelah selesai wawancara, Tanak pun melayani pertanyaan beberapa awak media yang kembali menyinggung soal OTT yang dimaksudnya tadi.
    Ia menjelaskan, kata OTT yang selama ini digunakan artinya bertentangan.
    Operasi berarti suatu kegiatan yang telah direncanakan, sedangkan tangkap tangan, menurut ilmu hukum, bukan direncanakan, melainkan seketika itu terjadi tindak pidana dilakukan sehingga seketika itu ditangkap.
    “Jadi bukan direncanakan ditangkap sehingga menurut saya secara ilmu hukum itu keliru (penerapan OTT). Idealnya, kita harusnya pahami,” kata dia.
    Kontroversi berikutnya terjadi pada 2023, ketika Dewan Pengawas (Dewas) KPK menjatuhkan sanksi etik kepada Johannis setelah berkomunikasi dengan Kepala Biro (Kabiro) Hukum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Idris Froyoto Sihite.
    Idris Sihite merupakan pihak yang berperkara karena tengah menjadi saksi dugaan korupsi tunjangan kinerja (Tukin) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
    Terkait hal ini, Johannis Tanak mengaku tidak mengetahui bahwa Idris Sihite telah menjadi Plh Dirjen Minerba.
    Sepengetahuannya, Idris Sihite merupakan Kabiro Hukum di Kementerian ESDM.
    “Terus terang, saya berani bersumpah, saya tidak tahu kalau beliau itu sudah jadi Plh Dirjen,” ujar Tanak saat dihubungi
    Kompas.com
    pada 13 April 2023.
    Tanak juga menyebut, saat ia berbalas pesan dengan Idris Sihite pada Februari 2023, surat perintah penyelidikan kasus dugaan korupsi tukin di Kementerian ESDM belum terbit.
    Pada tahun yang sama, nama Johanis kembali mencuat setelah beredar kabar bahwa ia menemui tahanan di Rutan KPK, yakni Dadan Tri Yudianto, mantan Komisaris PT Wika Beton yang merupakan tersangka perantara suap hakim agung.
    Namun, kabar tersebut segera dibantah.
    “Saya tidak lakukan seperti yang diberitakan,” kata Tanak, Kamis (14/9/2023).
    Kontroversi lainnya terjadi ketika KPK menangkap seorang prajurit TNI aktif dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) dugaan suap di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
    Prajurit TNI yang ditangkap tersebut adalah Letkol (Adm) Afri Budi Cahyanto yang menjabat sebagai Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kepala Basarnas (Kabasarnas).
    Saat itu, kata Johanis Tanak, pihaknya menyadari semestinya jika terdapat prajurit TNI yang melakukan korupsi diserahkan ke pihak TNI.
    “Dalam pelaksanaan tangkap tangan itu ternyata tim menemukan, mengetahui adanya anggota TNI dan kami paham bahwa tim penyelidik kami mungkin ada kekhilafan, ada kelupaan bahwasannya manakala ada melibatkan TNI harus diserahkan kepada TNI,” kata Tanak dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (28/7/2023).
    Lebih lanjut, Tanak menyampaikan permintaan maaf kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan jajarannya karena telah menangkap dan menetapkan prajurit TNI sebagai tersangka.
    Pernyataan maaf itu telah disampaikan dalam audiensi yang digelar KPK dengan sejumlah petinggi Mabes TNI, termasuk Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Marsekal Muda Agung Handoko.
    “Oleh karena itu, kami dalam rapat tadi sudah menyampaikan kepada teman-teman TNI kiranya dapat disampaikan kepada Panglima TNI dan jajaran TNI atas kekhilafan ini kami mohon dapat dimaafkan,” kata Tanak.
    Belum lama ini, Johannis kembali menuai sorotan setelah hadir dalam sebuah acara bersama saksi kasus dugaan korupsi pengadaan mesin EDC di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero).
    Tanak berada dalam satu acara dengan saksi yang sudah diperiksa penyidik, yakni Direktur Utama Dana Pensiun PT BR (Persero), Ngatari.
    Acara itu berlangsung di Jakarta, pada Selasa (7/10/2025).
    Sementara, Ngatari sudah diperiksa KPK terkait kasus pengadaan mesin EDC pada Senin (6/10/2025).
    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut.
    Dia mengatakan, posisi Johanis Tanak saat itu sebagai tamu undangan dan narasumber dalam forum terbuka.
    “Pada kegiatan ini, pimpinan diundang sebagai narasumber dalam forum terbuka, baik bersama narasumber lain ataupun peserta,” kata Budi, melalui pesan singkat kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (11/10/2025).
    Dia mengatakan, kegiatan yang dihadiri Johanis Tanak adalah edukasi antikorupsi, khususnya kepada pelaku dunia usaha di sektor keuangan.
    “Untuk mengingatkan pentingnya menerapkan prinsip-prinsip usaha yang berintegritas, dalam rangka mewujudkan iklim bisnis yang bersih dan antikorupsi,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ilmuwan Ungkap Fakta Asal Usul Hajar Aswad Jatuh dari Surga

    Ilmuwan Ungkap Fakta Asal Usul Hajar Aswad Jatuh dari Surga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu kisah dunia Islam adalah batu Hajar Aswad yang telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim. Diceritakan batu hitam berasal dari surga.

    Para ilmuwan juga mencoba mencari tahu jawabannya secara sains. Salah satunya pengkategorian dan asal usul batu tersebut.

    Sejumlah ahli berpendapat Hajar Aswad masuk sebagai batu meteor atau meteorit. Kesimpulan ini mengacu kisah batuan tersebut yang berasal dari surga.

    Belum lagi fakta sejarah yang menyebutkan adanya jejak-jejak meteorit dekat Kakbah, tempat Hajar Aswad berada.

    Selain itu, E. Thomsen dalam studi “New Light on the Origin of the Holy Black Stone of the Ka’ba” (1980) mengatakan peneliti bernama Philby di Al-Hadidah menemukan kawah tumbukan meteor yang kemudian disebut Wabar pada 1932.

    Kawah itu kemudian diukur. Dilaporkan berukuran lebih dari 100 meter, dan beberapa pecahannya ditemukan berada di sekitar kawah dan gurun.
    Pecahannya terebntuk dari lebutan pasir dan silika yang bercampur dengan nikel. Thompson mengatakan campuran itu akan menampilkan warna putih pada lapisan di dalamnya, bagian luarnya terbungkus dengan cangkang hitam.

    Warna hitam pada batuan berasal dari nikel yang didapatkan dari ledakan Nikel serta Ferum (besir) di luar angkasa.

    Thomsen juga mengatakan ciri-ciri pecahannya sesuai dengan gambaran Hajar Aswad. Warna putih yang dipancarkan dari Hajar Aswad kemungkinan dari paparan bagian inti campuran zat kimia itu,

    Lapisan warna putih tidak akan tahan lama dan membuatnya berada di bagian bawah lapisan hitam. Jadi pada akhirnya memang hanya tersisa batu dengan warna hitam saja.

    Hajar Aswad sendiri digambar berwarna putih dan kemudian berubah menjadi hitam karena menyerap dosa manusia.

    Sementara itu, bintik putih pada Hajar Aswad adalah sisa kaca dan batu pasir. “Batu meteor itu kemungkinan batu yang sama dengan Hajar Aswad,” tulis Thomsen.

    Pada penelitian lain mencoba menjelaskan usia batuan itu. Disebutkan usianya sama dengan jangkauan pengamatan Arab kuno, dan kemungkinan dibawa ke Makkah lewat Oman.

    Namun teori Hajar Aswad adalah meteor juga punya kelemahan. Karena batu meteor tidak mengapung, tidak pecah menjadi pecahan kecil, hingga sulit menahan erosi.

    (npb/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bantu si Kucing Cari Jalan, Jenius Bisa Temukan Kurang dari Semenit!

    Bantu si Kucing Cari Jalan, Jenius Bisa Temukan Kurang dari Semenit!

    Asah Otak

    Aida Adha Siregar – detikHealth

    Senin, 13 Okt 2025 07:08 WIB

    Jakarta – Untuk asah otakmu, coba jawab soal-soal ini untuk temukan jalan yang tepat. Jika berhasil menjawab hitungan detik, kamu jenius!

  • Seorang Nelayan di Ende Hilang Saat Mencari Ikan, Perahu Korban Ditemukan Terbalik
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Oktober 2025

    Seorang Nelayan di Ende Hilang Saat Mencari Ikan, Perahu Korban Ditemukan Terbalik Regional 13 Oktober 2025

    Seorang Nelayan di Ende Hilang Saat Mencari Ikan, Perahu Korban Ditemukan Terbalik
    Tim Redaksi
    ENDE, KOMPAS.com
    – Seorang nelayan bernama Sarifail Alihusen (46) dilaporkan hilang saat mencari ikan di sekitar perairan pelabuhan Pertamina Ende, Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, NTT.
    Kepala Kantor SAR Maumere Fathur Rahman menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan korban hilang dari seorang warga bernama Samira.
    Menurut informasi keluarga, pada Jumat (10/10/2025) korban pergi memancing ikan menggunakan perahu di sekitar perairan Pelabuhan Pertamina Ende.
    Biasanya korban pulang pukul 05.00 pagi. Namun, sampai saat ini korban belum kembali ke rumah.
    Setelah dilakukan upaya pencarian oleh keluarga, ditemukan perahu korban dengan posisi terbalik pada jarak sekitar 100 meter dari dermaga Pelabuhan Pertamina Ende.
    “Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke SAR Maumere,” kata Fathur.
    Fathur mencatat korban diperkirakan hilang pada koordinat 8°51.17’54″S – 122°39’56.93″E dengan radial 121.2° bejarak sekitar 3,71 kilometer dari Unit Siaga SAR Ende.
    Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan langsung diberangkatkan lokasi kejadian menggunakan rubber boat. Tim juga dilengkapi dengan palsar air dan palsar medis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pembunuhan Pegawai Minimarket: Fakta di Balik Sosok Heryanto, Rekan Kerja Sekaligus Pelaku
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 Oktober 2025

    Pembunuhan Pegawai Minimarket: Fakta di Balik Sosok Heryanto, Rekan Kerja Sekaligus Pelaku Bandung 13 Oktober 2025

    Pembunuhan Pegawai Minimarket: Fakta di Balik Sosok Heryanto, Rekan Kerja Sekaligus Pelaku
    Editor
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Kasus pembunuhan DO (21), pegawai minimarket yang jasadnya ditemukan mengambang di Sungai Citarum, Klari, Kabupaten Karawang, menyisakan kejutan.
    Sosok Heryanto (27), rekan kerja sekaligus kepala toko korban, kini menjadi tersangka utama di balik kematian tragis tersebut.
    Namun, bagi keluarganya, kabar itu nyaris tak masuk akal.
    Karsa (50), ayah Heryanto, mengaku sangat terkejut setelah mengetahui anaknya ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan di Cibatu, Kabupaten Purwakarta.
    “Kalau saya bilang mah, Hery itu anaknya rumahan. Dari kecil sampai punya istri juga jarang main ke mana-mana,” ujar Karsa dikutip dari Tribun Jabar, Senin (13/10/2025).
    “Kalau pulang sekolah ya paling di rumah, enggak pernah neko-neko,” tambahnya.
    Karsa menggambarkan Heryanto sebagai sosok pendiam dan jarang berbuat onar.
    “Saya sok banget dengarnya, kaget. Soalnya belum pernah ada cerita yang bikin kecewa dari dia,” ucapnya.
    Di balik sikap tenang anaknya, Karsa menyebut ada sisi lain yang jarang diketahui banyak orang.
    Heryanto dikenal tertutup dan lebih suka memendam persoalan pribadi, termasuk soal keuangan.
    “Dia itu apa-apa suka dipendam sendiri. Kalau ada masalah keuangan, enggak pernah banyak cerita. Kalau bisa ditanggung sendiri ya ditanggung,” kata Karsa.
    Karsa mengaku sempat mendengar kabar bahwa Heryanto berencana meminjam uang ke bank karena kesulitan ekonomi, tetapi ia tidak tahu apakah rencana itu benar terlaksana.
    Diketahui, Heryanto telah empat tahun menetap bersama istrinya di sebuah rumah sederhana di perbukitan Cibatu, Purwakarta, lokasi yang kini disebut sebagai tempat pembunuhan terhadap Dina.
    Kasus ini bermula ketika warga menemukan jasad DO mengambang di Sungai Citarum, Desa Curug, Kecamatan Klari, Selasa (7/10/2025).
    Penemuan itu memicu penyelidikan intensif hingga polisi menangkap Heryanto sehari kemudian.
    Tersangka diketahui merupakan kepala toko minimarket di Rest Area KM 72 Purwakarta, tempat korban bekerja. Polisi menduga Heryanto bertindak sebagai pelaku utama dalam kasus ini.
    Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan bahwa Heryanto diduga telah menyiapkan lokasi dan cara membuang jasad korban.
    Jasad DO dimasukkan ke dalam kardus besar, dililit lakban, lalu dibuang dari Jembatan Merah Bendungan Jatiluhur pada Minggu (5/10/2025) dini hari.
    Tubuh korban hanyut sejauh 20 kilometer sebelum ditemukan dua hari kemudian di wilayah Karawang.
    Polisi juga menemukan sejumlah barang bukti saat menggeledah rumah Heryanto di Cibatu, termasuk lakban, tali, sisa pembakaran sandal korban, golok, dan gunting yang diduga digunakan dalam upaya menghilangkan jejak.
    Selain menelusuri aset korban yang sempat dibawa pelaku, seperti motor, mobil, dan dua ponsel, penyidik kini mendalami motif pembunuhan. Dugaan sementara, aksi itu dilatarbelakangi masalah ekonomi.
    Polisi juga masih menyelidiki dugaan adanya pihak lain yang membantu Heryanto membuang jasad korban ke sungai.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Di Balik Kasus Pembunuhan Dina Pegawai Minimarket di Karawang: Anak Rumahan yang Suka Pendam Masalah
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Samsat Keliling di Jadetabek ada di sini

    Samsat Keliling di Jadetabek ada di sini

    Jakarta (ANTARA) – Layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling hari ini ada di 13 lokasi di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek).

    Pelayanan Samsat Keliling ini bisa diakses masyarakat untuk pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Samsat Keliling di Jadetabek tersebar di beberapa wilayah agar masyarakat mudah menjangkau pelayanan tanpa mendatangi kantor pusat.

    Untuk mengakses pelayanan di Samsat Keliling masyarakat diwajibkan membawa beberapa persyaratan pembayaran pajak kendaraan, seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB dan STNK, masing-masing disertai fotokopi.

    Pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai Samsat Keliling ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan. Sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Berikut wilayah layanan Samsat Keliling di Jadetabek seperti informasi akun X resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Samsat Keliling Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Samsat Keliling Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Samsat Keliling Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Samsat Keliling Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Samsat Keliling Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dari jam 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Samsat Keliling Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Busway Foodmosehere 08.00-14.00 WIB

    7. Samsat Keliling Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-15.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Samsat Keliling Ciledug bertempat di Kantor Kecamatan Pinang dan Ruko Green Village dari jam 09.00-12.00 WIB

    9. Samsat Keliling Ciputat halaman parkir samsat dan Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Samsat Keliling Kelapa Dua, di Halaman Gtown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Samsat Keliling Kabupaten Bekasi, Pasar Bersih Jababeka Cikarang, dari pukul 09.00-14.00 WIB

    12. Samsat Keliling Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Bojong Gede 09.00-12.00 WIB

    13. Samsat Keliling Cinere di Kantor Kelurahan Pondok Petir 08.00-12.00 WIB.

    Sementara untuk Samsat Keliling Kota Bekasi pada Senin ditiadakan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SPBU di Negara Ini Kena Komplain gara-gara Bensin Campur Etanol, Kok Bisa?

    SPBU di Negara Ini Kena Komplain gara-gara Bensin Campur Etanol, Kok Bisa?

    Jakarta

    Pemilik SPBU di India meminta kepada perusahaan migas untuk menyediakan bahan bakar tanpa campuran etanol di bulan-bulan musim hujan. Sebab, mereka banyak menerima komplain dari pelanggannya terkait dengan bahan bakar campur etanol.

    Dikutip media lokal India, Cartoq dari The Hindu, keluhan terhadap bahan bakar campuran etanol dari pengguna kendaraan meningkat di sana. Muncul masalah teknis kendaraan terkait kelembapan yang tinggi selama musim hujan.

    Masalah ini menjadi lebih kompleks di daerah pesisir yang lembap, kelembapan atmosfer menyebabkan etanol menyerap air dari udara sekitarnya. Ketika etanol mencapai titik jenuhnya, ia terpisah dari bensin, menciptakan lapisan-lapisan air, etanol, dan minyak bumi yang berbeda di dalam tangki bahan bakar. Pemilik SPBU di India menyaksikan fenomena pemisahan lapisan tersebut secara langsung ketika bahan bakar terpapar udara terbuka selama musim hujan.

    Diketahui, etanol mudah menarik dan menyerap kelembapan dari lingkungan yang lembap. Sifat higroskopis pada etanol ini menjadi tantangan di musim hujan.

    Pada suhu 60 derajat Fahrenheit atau 15,5 derajat Celcius, campuran E10 standar dapat menyerap hingga 0,5 persen kadar air sebelum terjadi pemisahan fase. Namun, toleransi ini menurun secara signifikan seiring penurunan suhu, yang memperburuk situasi selama periode musim hujan yang lebih dingin di negara tersebut.

    Di wilayah pesisir dengan tingkat kelembapan yang tetap tinggi, bahan bakar yang disimpan dalam tangki bawah tanah mengalami masuknya kelembapan secara terus-menerus meskipun sistem penyimpanannya tertutup rapat.

    Cartoq melaporkan, kandungan air yang dihasilkan tidak hanya menurunkan kualitas bahan bakar. Masalah itu bahkan menciptakan serangkaian masalah teknis pada kendaraan konsumen yang membuat pemilik SPBU menghadapi komplain dari pelanggan.

    Pemilik SPBU melaporkan menerima banyak keluhan terkait kerusakan mesin, masalah penguapan bahan bakar, dan kontaminasi air, terutama dengan campuran etanol yang lebih tinggi.

    Pihak SPBU Minta Pasokan Bensin Tanpa Etanol

    Masalah kelembapan ini sangat bervariasi tergantung lokasi geografis dan kondisi iklim setempat. SPBU di Gujarat Selatan menyurati Kementerian Perminyakan dan Gas Alam untuk meminta pengecualian mandat bensin etanol 20 persen, paling tidak selama musim hujan. Mereka berpendapat bahwa dengan etanol 15 persen saja, keluhan tentang kerusakan mesin dan kontaminasi bahan bakar meningkat secara signifikan selama musim hujan dengan kelembapan tinggi.

    Chennai dan wilayah pesisir lainnya mengalami tantangan serupa. SPBU di sana mencari alternatif bahan bakar tanpa campuran etanol selama bulan-bulan musim hujan.

    (rgr/din)

  • Pilu Karyawati Panti Jompo Ngaku Disekap dan Disuruh Squat Jump 300 Kali

    Pilu Karyawati Panti Jompo Ngaku Disekap dan Disuruh Squat Jump 300 Kali

    Jakarta

    Karyawati panti jompo di Bogor Utara, Kota Bogor, diduga menjadi korban penyekapan hingga disuruh squat jump 300 kali. Polisi masih mendalami kasus ini.

    Romo Kristo selaku perwakilan keluarga karyawati mengungkap penyebab dugaan penyekapan tersebut. Dia menyebut korban disekap karena bercanda menyembunyikan tempat makan milik teman sesama pegawai.

    “Mengenai penyebabnya, permasalahan berawal dari hal sepele, bercanda dan saling sembunyi tempat makan. Rupanya, kejadian itu dilaporkan ke pimpinan (pengurus panti). Dari situ, pimpinan mengambil tindakan yang katanya untuk pembinaan, tetapi ternyata melampaui batas kemanusiaan,” kata Romo Kristo kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

    Kristo menduga selain disekap, korban juga mengalami kekerasan lain. Menurutnya, korban diduga mengalami masalah di kakinya akibat dihukum squat jump sebanyak 300 kali.

    “Ada dugaan penyiksaan karena salah satu anak terlihat pincang, jalannya setengah mati, karena disuruh squat jump 300 kali dan disekap di dalam ruangan sendiri. Itu yang sedang diproses sekarang,” ucapnya.

    Karyawati Disekap

    Kristo menyebut, ada dua pegawai wanita yang diduga mengalami penyekapan di panti jompo. Salah satu korban disebut disekap dalam kamar kosong selama dua malam.

    “Yang mengalami penyekapan sebenarnya ada dua orang. Satu di antaranya sekarang sedang dirawat di rumah sakit dan telah divisum. Sedangkan satu lagi sudah pulang lebih dulu dan dalam satu-dua hari ke depan proses hukumnya akan ditindaklanjuti oleh kepolisian,” ujar Kristo.

    Dia berharap pihak kepolisian dapat menangani kasus tersebut secara profesional. Menurutnya, semua pekerja berhak diperlakukan secara manusiawi apapun profesinya.

    “Kita berharap pihak kepolisian bisa menangani kasus ini secara profesional, sehingga memberi efek jera, bagi siapa pun yang menerima tenaga kerja. Semua pencari kerja, apapun profesinya, harus diperlakukan dengan baik dan diperlakukan secara manusiawi,” katanya.

    Sementara itu, Kapolsek Bogor Utara AKP Enjo Sutarjo membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia menyebut korban juga sudah melaporkan terkait dugaan penyekapan.

    “Iya, terkait itu kasusnya sedang ditangani. Korban sudah lapor, laporannya (terkait) dugaan penyekapan. Kalau penganiayaan nggak ada, nggak ada (laporan) penganiayaan,” ucap AKP Enjo ketika dimintai konfirmasi.

    Polisi Dalami Dugaan Penyekapan

    Polisi masih mendalami dugaan penyekapan ini. Salah satu yang didalami adalah dugaan kekerasan atau penganiayaan.

    “Terkait adanya dugaan penganiayaan, hal itu masih kami dalami karena korban setelah diamankan langsung dibawa ke rumah sakit, sehingga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho, Sabtu (11/10).

    Saat ini, karyawati tersebut sudah menjalani fisum di rumah sakit. Aji mengatakan pihak kepolisian masih menunggu hasil daripada visum tersebut.

    “Untuk luka-luka pada korban, kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Setelah hasilnya keluar, baru bisa kami sampaikan,” jelasnya.

    Pengakuan Korban

    Salah satu karyawati diduga disekap karena bercanda menyembunyikan tempat makan teman sesama pegawai. Korban juga mengaku dihukum squat jump sebanyak 300 kali.

    “Untuk sanksi yang diberikan kemarin itu ada dua korban yang diberikan sanksi squat jump 300 kali, tapi penyekapan itu cuma satu orang saja, atas nama Marta itu yang dilakukan penyekapan,” kata pengacara korban Fransisco de Tango ketika dihubungi detikcom, Minggu (12/10).

    “Untuk insiden yang viral itu saya jelaskan bahwa benar terjadi, tetapi bukan tujuh orang disekap di sini (di panti jompo). Tetapi diduga ada salah satu yang disekap di sini dan prosesnya pun di kepolisian sedang kita jalankan,” imbuhnya.

    Fransisco menambahkan, sejumlah pegawai wanita sudah dijemput dari panti jompo. Mereka memutuskan berhenti bekerja dari panti jompo dan telah dipenuhi hak dan kewajibannya.

    “Pada hari ini penyerahan ketiga adik-adik kita dari NTT oleh ketua yayasan. Pada malam kemarin kita melakukan penjemputan 5 orang dan saat ini 3 orang, kemudian pada malam sebelumnya juga kita lakukan penjemputan 1 orang,” kata Fransisco.

    “Jadi adik-adik NTT ini benar-benar bekerja di sini, dalam bekerjanya ada yang menjadi OB ada yang menjadi perawat, karena yayasan ini merupakan yayasan yang mengurusi para lansia yang ada di kota Bogor,” imbuhnya.

    Korban dugaan penyekapan berinisial MA mengaku dihukum squat jump sebanyak 300 kali dan disekap selama dua hari oleh pengurus yayasan. Dia mengaku dihukum karena bercanda menyembunyikan tempat makan sesama teman pegawai.

    “Awalnya sih saya bareng teman, tapi awalnya itu saya bercanda. Terus, pas sembunyi tempat makan itu, istirahat. Pas sudah istirahat, sorenya kerja lagi. Sekitar jam 5 sore kami dipanggil sama ibu (pengurus panti jompo) karena sembunyi tempat makan teman,” kata MA kepada wartawan.

    “Habis itu malamnya kami disuruh squat jump 300 kali, terus tangan diituin, saya squat jump 300 kali. Saya sama teman saya namanya Regina, tetapi teman saya langsung pulang. (Disekap) di kamar, kondisinya kosong. Dua hari saya di situ,” imbuhnya.

    Pihak Panti Jompo Dipanggil Polisi

    Polisi sudah melayangkan surat panggilan kepada pihak panti jompo untuk dimintai keterangan. Kemungkinan pemeriksaan dilakukan esok hari.

    “Surat permintaan keterangan sudah disampaikan (ke panti jompo). (Status) masih sebagai saksi, (diperiksa) antara hari Selasa atau Rabu,” kata Kapolsek Bogor Utara AKP Enjo Sutarjo dihubungi detikcom, Minggu (12/10).

    Enjo menyebutkan saat ini sudah ada empat orang yang diperiksa sebagai saksi. Dua di antaranya adalah satpam atau sekuriti panti jompo yang dilaporkan menyekap karyawati.

    “Kalau satpam sama karyawan sudah diminta keterangan. Total sudah empat saksi yang dimintai keterangan. Kita masih mendalami kasusnya, makanya pihak-pihak masih kita mintai keterangan,” kata Enjo.

    Halaman 2 dari 4

    (rdp/fas)