Blog

  • Moge Patwal VVIP Ada Boncengannya Padahal Sendirian, Buat Siapa?

    Moge Patwal VVIP Ada Boncengannya Padahal Sendirian, Buat Siapa?

    Jakarta

    Ada sandaran kursi di moge pengawal VVIP. Padahal kalau tengah bertugas motor dikendarai sendiri. Lantas buat siapa ya kursi tersebut?

    Motor gede (moge) yang digunakan patwal saat berdinas mengawal VVIP kini menggunakan unit baru berupa Harley-Davidson Road Glide dan BMW R 1300 GS. Khusus Harley-Davidson Road Glide, di bagian belakang ada jok beserta sandaran kursinya. Padahal kalau diperhatikan, saat berdinas mengawal VVIP, biasanya petugas tersebut sendirian.

    Master Trainer Korlantas Polri Ipda Wahyu Martono menjelaskan, kursi tersebut diperuntukkan bagi VVIP atau VIP yang menumpang pada kondisi tertentu.

    “Ini kenapa sepeda motor ini ada back rest-nya dan double seater sedangkan pengawal itu sendiri? Apabila terjadi kepadatan yang sangat tidak memungkinkan untuk kendaraan roda empat atau mobil melintasi, ini bisa digunakan sebagai penumpang, jadi VIP bisa naik ke sini ada back rest,” ujar Wahyu dalam video yang ditayangkan Youtube NTMC Korlantas.

    Di belakang sandaran kursi tersebut juga terdapat boks. Menurut Wahyu, boks di belakang sandaran kursi berfungsi untuk menyimpan helm VIP. Dengan demikian, dalam keadaan mendesak, helm itu bisa digunakan saat VIP duduk di kursi belakang motor.

    “Begitu jalur tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, VIP akan dipindahkan ke sini dan menggunakan helm tersebut, jadi tetap aman,” terangnya lagi.

    Untuk diketahui, Harley-Davidson Road Glide yang digunakan itu tak dimodifikasi. Polisi hanya menambahkan lampu strobo dan sirene untuk keperluan mengawal. Wahyu menjelaskan untuk alat komunikasi, polisi menggunakan Public Address System.

    “Di sini pun disiapkan public address, jadi apabila rekan-rekan pengawal mau meminta jalan bisa menggunakan public address dengan bahasa yang benar dan baik,” ujar Wahyu lagi.

    Spesifikasi Harley-Davidson Road Glide

    Sebagai informasi tambahan Harley-Davidson Road Glide yang digunakan jadi motor patwal itu memiliki panjang 2.410 mm, lebar 945 mm, dan tinggi sadel tanpa muatan 720 mm. Road Glide mengusung mesin Milwaukee-Eight 117 berkapasitas 1.923 cc dengan rasio kompresi mesin 10,3:1. Mesin tersebut memiliki tenaga 107 daya kuda pada 5.020 rpm dan torsi 175 Nm pada 3.500 rpm.

    Sudut kemiringan kiri dan kanan motor 32 derajat. Soal konsumsi bahan bakarnya tercatat 6 liter/100 km atau kalau dikonversi menjadi 16,67 km/liter. Harley-Davidson Road Glide dibekali berbagai fitur di antaranya sistem hiburan Skyline OS dengan ukuran layar 312 mm, layar TFT full warna dan dua speaker fairing 5,25 inch. Pengaturan bahasanya juga sudah banyak, mulai dari Denmark, Inggris, Prancis, Jerman, hingga Swedia. Konektivitas ponsel juga sudah terhubung ke Apple CarPlay.

    Fitur keamanannya juga cukup banyak yaitu sistem rem ABS, pengereman terhubung elektronik (ELB), sistem kontrol traksi (TCS), sistem kontrol slip torsi drag (DSCS), vehicle hold control, hingga tire pressure monitoring system. Saat menikung, motor ditunjang fitur C-ABS, C-ELB, C-TCS, dan DSCS.

    (dry/rgr)

  • Perang Dagang Memanas Lagi: Trump Ancam Tarif 130% untuk China – Page 3

    Perang Dagang Memanas Lagi: Trump Ancam Tarif 130% untuk China – Page 3

    Ancaman awal Trump pada hari Jumat, mengenai tarif baru yang “besar-besaran,” disambut buruk oleh para investor. Mereka khawatir akan terulang kembali kejadian musim semi sebelumnya, ketika tarif atas barang China melonjak hingga 145% (sebuah angka yang sangat tinggi).

    Pasar saham langsung jatuh tajam pada hari Jumat:

    Dow Jones turun 878 poin (1,9%).
    S&P 500 turun 2,7%.
    Nasdaq (yang banyak berisi saham teknologi) anjlok 3,5%.

    Meskipun Trump tidak selalu menindaklanjuti semua ancamannya, pelaku bisnis, investor, dan konsumen tetap cemas.

    Mengapa Ini Penting? Ketergantungan Dua Raksasa Ekonomi

    Amerika Serikat dan Tiongkok adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia yang saling bergantung:

    AS mengimpor barang senilai ratusan miliar dolar dari Tiongkok (termasuk elektronik, pakaian, dan furnitur).
    Tiongkok adalah salah satu pasar ekspor utama bagi Amerika.

    Sebelumnya, Trump pernah mendesak para CEO, terutama di bidang teknologi, untuk memindahkan produksi ke AS, tetapi dia sempat melunak karena banyak perusahaan mengumumkan investasi besar di sektor manufaktur AS.

     

  • Keluarga Nadiem Mengaku Kecewa Usai PN Jaksel Tolak Gugatan Praperadilan

    Keluarga Nadiem Mengaku Kecewa Usai PN Jaksel Tolak Gugatan Praperadilan

    Bisnis.com, JAKARTA — Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan telah resmi menolak gugatan praperadilan yang dilayangkan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim.

    Usai ditolak, kondisi ruang sidang menjadi haru, khususnya dari keluarga Nadiem Makarim. Mereka berkumpul di tempat duduk di sisi kanan hakim tunggal Hakim Tunggal I Ketut Darpawan. 

    “Mengadili dan menolak permohonan praperadilan pemohon,” kata Darpawan di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, keluarga Nadiem saling berpelukan satu sama lain. Ada yang menahan tangisnya, ada juga yang menitikan air matanya.

    Salah satu tangis itu berasal dari istri Nadiem Franka Franklin. Namun, air mata dari Franka tak berlangsung lama. Dia juga langsung menguatkan orang tua Nadiem yakni Atika Algadri dan Nono Anwar Makarim. 

    Franka juga mengaku kecewa dengan hasil dari putusan praperadilan ini. Namun, kata Franka, pihaknya akan menghormati apa yang telah diputuskan oleh majelis hakim.

    “Tentunya kami sangat sedih dan kecewa dengan putusan hari ini, namun kami sangat menghormati apa yang sudah diputuskan hakim tadi,” ujarnya di PN Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).

    Sementara itu, Ibunda Nadiem Atika Algadri terlihat bersikap tegar. Namun, raut muka Atika tak bisa berbohong, dia tetap memperlihatkan ekspresi kecewa atas putusan hakim tersebut.

  • Kisruh Mutasi Jabatan, Wawali Blitar Bakal Laporkan Wali Kota ke Kemendagri

    Kisruh Mutasi Jabatan, Wawali Blitar Bakal Laporkan Wali Kota ke Kemendagri

    Blitar (beritajatim.com) – Ketidakhadiran Wakil Wali Kota (Wawali) Blitar, Elim Tyu Samba dalam acara mutasi jabatan yang dilakukan di Balai Kota Kusuma Wicitra ternyata menyimpan cerita perpecahan. Elim Tyu Samba sengaja tak menghadiri acara itu karena merasa tak dilibatkan dan diajak berbicara oleh Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin.

    Orang nomor dua di Bumi Bung Karno itu pun mengaku sengaja tak hadir dalam acara mutasi jabatan yang dilakukan oleh Wali Kota Blitar. Hal itu dilakukan Elim karena dirinya tidak diajak bicara dan tak tahu proses mutasi jabatan sejak awal.

    “Saya memang tidak hadir di pelantikan karena tidak tahu prosesnya. Saya tidak bisa ikut dong pelantikan nya karena saya tidak bisa memastikan mutasi itu sudah sesuai undang-undang atau belum karena saya sejak awal tidak diajak untuk koordinasi,” ujar Elim saat dikonfirmasi pada Senin (13/10/2025).

    Elim pun berencana mengambil langkah tegas terkait mutasi 123 jabatan yang dilakukan oleh Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin. Langkah tersebut ialah pelaporan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Ya, Elim Tyu Samba berencana melaporkan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin ke Kemendagri terkait langkah mutasi jabatan ini. Elim pun mengaku tak sungkan dan tidak ragu atas tindakan yang akan diambilnya ini.

    “Mungkin ini missed (kegagalan) dalam menjalankan pemerintahan, karena saya ini diapa-apakan kan wakil wali kota, saya ada tugas pokok tersendiri termasuk kepegawaian, ada fungsi pengawasan juga, kog saya tidak diajak komunikasi sama sekali,” tegasnya.

    Bagi Elim ini sudah keterlaluan. Pasalnya sebagai orang nomor dua di Kota Blitar ia tidak libatkan sama sekali dalam pembicaraan mutasi jabatan. Ketersinggungan Elim ini pun akan ditindaklanjutinya dengan mengirimkan laporan ke Kementerian Dalam Negeri.

    “Saya pikir ini sudah waktunya saya melaporkan mis(kegagalan) ini, mungkin ada tindak lanjut dari saya akan menyurati Kemendagri,” tegasnya.

    Sebelumnya, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin pun angkat bicara perihal ketidak hadiran wakilnya, Elim Tyu Samba. Menurut Syauqul Muhibbin, dirinya telah mengundang semua pihak termasuk Elim Tyu Samba.

    “Semuanya tadi sudah diundang kami juga sudah sebutkan ya yang terhormat yang terhormat, Wakil Wali Kota Blitar, Pak Sekda dan sebagainya. Kadang-kadang acara ini dihadiri oleh banyak pejabat tapi tak jarang ada yang absen, saya juga tidak mengetahui ya pejabat-pejabat yang tidak hadir,” ucap Syauqul Muhibbin, usai pelantikan mutasi jabatan pada Senin (13/10/2025).

    Ketidakhadiran Elim Tyu Samba ini pun menimbulkan banyak persepsi. Salah satu persepsi yang cukup kritis adalah adanya ketidak samaan pendapat dalam proses mutasi jabatan ini.

    Namun persepsi itu disangkal oleh Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin. Pria yang akrab disapa Mas Ibin tersebut menduga ketidak hadiran sang wakil lantaran ada kesibukan tersendiri.

    “Tapi secara formal kami selalu setiap acara kami mengundang semua. Bahkan kalau paripurna kan semua pejabat juga hadir tapi ada pula yang tidak. Saya kira mungkin punya kesibukan masing-masing,” bebernya. [owi/beq]

  • Startup RI Sudah Mendunia, Sekarang Serbu Malaysia

    Startup RI Sudah Mendunia, Sekarang Serbu Malaysia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Xendit, perusahaan infrastruktur pembayaran asal Indonesia, tengah mengembangkan bisnis di Malaysia. Termasuk membangun operasionalnya melalui investasi strategis di gateway pembayaran lokal Payex pada 2023.

    Setelah dua tahun, Xendit menyelesaikan akuisisi penuh dan integrasi platform tahun ini. Perusahaan itu membangun infrastruktur pembayaran dan menyesuaikan dengan lokal, serta membentuk tim ahli dengan keahlian regional yang paham pasar lokal.

    Dalam periode tersebut, Xendit bisa menggandeng lebih dari 4.500 bisnis Malaysia dan total volume pembayaran lebih dari RM 5 miliar (Rp 19,6 triliun).

    Country Manager Xendit Malaysia Jayson Poon mengatakan pihaknya akan berperan untuk menghilangkan hambatan pada operasional. Yakni terkait pembayaran yang kompleks dan fragmentasi.

    “Bisnis Malaysia memiliki inovasi dan dorongan menjadi juara regional, namun sistem pembayaran yang kompleks dan terfragmentasi sering menjadi hambatan,” kata Poon, dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Senin (13/10/2025).

    “Xendit berperan untuk meruntuhkan hambatan-hambatan ini. Kami menyediakan infrastruktur pembayaran yang terpercaya dan handal untuk mengubah ambisi nasional menjadi hasil bisnis yang nyata, menjadi partisipasi yang seamless untuk ekonomi digital Asean,” dia menambahkan.

    Xendit juga menyiapkan bisnis untuk mempercepat digitalisasi UMKM. Platform memanfaatkan transfer bank utama, e-wallets seperti Boost dan Touch n Go serta kartu kredit untuk menurunkan hambatan teknis dan operasional UMKM dalam memasuki pasar digital.

    Selain itu untuk memungkinkan terjadinya ekspnais lintas batas. Hal tersebut membuat bisnis bisa mengakses jaringan Xendit dan menerima pembayaran dari berbagai negara seperti Indonesia dan Fillipina.

    Terakhi memastikan ketahanan finansial. Xendit memiliki uptime platform 99,55 dan menyediakan keandalan untuk bisnis dan ekosistem keuangan.

    Salah satu mitra Xendit adalah Easy Store. Co-Founder Alan Kok mengatakan telah merasakan dampak peranan Xendir pada perdagang di platformnya.

    “Kami melihat langsung cara Xendir membantu para pedagang kami menyederhanakan pembayaran dan meningkatkan skalabilitas dengan cepat. Integrasinya mulus dan kemampuan mendukung metode pembayaran lokal secara instan membuat penjualan lintas batas lebih mudah,” ujarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sumenep Diguncang 6 Kali Gempa Beruntun Siang Ini, Getaran hingga ke Malang

    Sumenep Diguncang 6 Kali Gempa Beruntun Siang Ini, Getaran hingga ke Malang

    Bisnis.com, JAKARTA – Sumenep Jawa Timur diguncang gempa magnitudo 5,0 siang ini.

    Berdasarkan data dari BMKG gempa terjadi pada pukul 14:10:31 WIB.

    Adapun pusat gempa yakni di titik lokasi 7.28 LS, 114.14 BT (Pusat gempa berada di laut 47 km Tenggara Sumenep).

    Gempa dengan kedalaman 14 Km itu dirasakan di Pasuruan, Pamekasan, Sapudi, Kota Malang, dan Kab. Sumenep.

    Berikut kejadian gempa di Sumenep hari ini

    Gempa Mag:5.0, 13-Oct-2025 14:10:31WIB, Lok:7.28LS, 114.14BT (47 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:14 Km

    Gempa Mag:2.6, 13-Oct-2025 14:32:41WIB, Lok:7.25LS, 114.16BT (45 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:2.5, 13-Oct-2025 14:34:34WIB, Lok:7.28LS, 114.09BT (44 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:10 Km

    Gempa (UPDATE) Mag:5.0, 13-Okt-25 14:10:31 WIB, Lok:7.28 LS, 114.14 BT (Pusat gempa berada di laut 47 km Tenggara Sumenep), Kedlmn:14 Km Dirasakan (MMI) II – III Pasuruan, II – III Pamekasan, II-III Sapudi, II Kota Malang

    Gempa Mag:2.2, 13-Oct-2025 14:47:34WIB, Lok:7.30LS, 114.12BT (47 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:12 Km

  • Alasan RI Termasuk Negara Teratas Paling Bahagia dan Makmur Menurut Studi Harvard

    Alasan RI Termasuk Negara Teratas Paling Bahagia dan Makmur Menurut Studi Harvard

    Jakarta

    Studi global terbaru yang luas, Global Flourishing Study, menemukan seseorang tidak harus tinggal di negara kaya untuk bisa flourish, yaitu mencapai kondisi ketika semua aspek kehidupan berjalan dengan baik, termasuk lingkungan sosial tempat seseorang hidup.

    Untuk menilai masyarakat dari negara mana paling flourishing, para peneliti dari Harvard University dan Baylor University menganalisis data survei dari Gallup, mencakup lebih dari 200.000 responden di 22 negara selama lima tahun.

    Indeks flourishing ini memperhitungkan berbagai faktor seperti kebahagiaan dan kepuasan hidup, kesehatan fisik dan mental, makna dan tujuan hidup, karakter dan nilai moral, serta hubungan sosial yang dekat.

    Hasilnya, Indonesia, negara berpendapatan menengah, menempati peringkat pertama dengan skor flourishing tertinggi, disusul Filipina, dan Meksiko.

    “Meskipun banyak negara maju melaporkan tingkat keamanan finansial dan evaluasi hidup yang relatif lebih tinggi, negara-negara ini tidak berkembang dalam hal lain, seringkali melaporkan makna, pro-sosialitas, dan kualitas hubungan yang lebih rendah,” tulis para peneliti, dikutip dari Fortune.

    Sebagai contoh, sekitar tiga perempat partisipan di Indonesia menghadiri kegiatan keagamaan setidaknya sekali seminggu, yang mungkin menjadi alasan mengapa tingkat keterhubungan sosial masyarakat Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain.

    “Indonesia sering dibandingkan secara tidak menguntungkan dengan Jepang dalam konteks pembangunan internasional dan kerap disebut terjebak dalam middle-income trap, yaitu kondisi ketika pertumbuhan ekonomi melambat sebelum mencapai tingkat pendapatan tinggi,” tulis para peneliti dalam opini di The New York Times.

    “Hal itu memang benar sejauh ini, tetapi studi kami menunjukkan bahwa fokus pada pertumbuhan ekonomi hanyalah sebagian dari cerita.”

    Jika World Happiness Report menilai apakah seseorang menjalani kehidupan terbaik yang bisa mereka bayangkan, maka Global Flourishing Study melangkah lebih jauh, menilai juga kesejahteraan lingkungan sosial tempat seseorang hidup.

    “Meski istilah flourishing dan well-being sering digunakan secara bergantian, flourishing memiliki makna yang lebih luas karena juga mencakup kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan menjadi bagian dari kesejahteraan seseorang,” jelas penulis studi.

    Peneliti juga menemukan kekayaan suatu negara tidak terlalu menentukan persepsi warganya tentang flourishing.

    “Pernyataan kami bukan berarti bahwa produk domestik bruto (PDB) menurunkan makna hidup,” tulis para peneliti.

    “Namun, hasil yang diinginkan dari sebuah masyarakat idealnya adalah yang memiliki tingkat pembangunan ekonomi tinggi sekaligus makna hidup yang kuat, dan pertanyaannya adalah bagaimana cara mencapainya.”

    Menariknya, studi ini juga menemukan kurva kebahagiaan berbentuk U, yang biasanya menunjukkan bahwa kepuasan hidup tinggi di usia muda, menurun di usia pertengahan, lalu meningkat lagi di usia lanjut, kini semakin tidak kentara. Faktanya, kelompok usia 18-29 tahun menunjukkan tingkat flourishing yang lebih rendah dari perkiraan.

    Penelitian sebelumnya menunjukkan beberapa penyebabnya, seperti isolasi sosial, tekanan finansial, ketidakstabilan sosial dan politik, serta hilangnya makna dan arah hidup.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Kala Dirut BPJS Singgung RI Jadi Negara Paling Bahagia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/naf)

  • Polisi Gagalkan Peredaran 74 Poket Sabu di Malang Selatan, Tiga Pria Ditangkap Tanpa Perlawanan

    Polisi Gagalkan Peredaran 74 Poket Sabu di Malang Selatan, Tiga Pria Ditangkap Tanpa Perlawanan

    Malang (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Malang berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu di wilayah selatan Kabupaten Malang. Tiga pria ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Desa Ringinsari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

    Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan 74 poket sabu dengan berat bersih 30,59 gram, dua timbangan digital, alat hisap, serta perlengkapan pengemasan narkoba.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, penangkapan dilakukan pada Kamis (9/10/2025) sore setelah petugas menerima laporan warga tentang aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut. Ketiga pelaku masing-masing berinisial MDA (19), YF (25), dan DK (35), seluruhnya warga Kabupaten Malang.

    “Informasi awal dari masyarakat kami tindaklanjuti dengan penyelidikan. Setelah memastikan kebenarannya, petugas langsung melakukan penggerebekan dan menemukan puluhan poket sabu siap edar,” ujar Bambang, Senin (13/10/2025).

    Selain sabu, polisi juga menyita tiga unit ponsel, dua timbangan digital, dan satu set alat hisap yang digunakan para pelaku untuk bertransaksi dan mengonsumsi narkoba. Dari hasil pemeriksaan, masing-masing pelaku memiliki peran berbeda dalam jaringan tersebut.

    “Satu orang berperan sebagai penyimpan dan pengemas barang, sementara dua lainnya membantu menjual dan mengantarkan pesanan,” jelas Bambang.

    Ketiganya kini mendekam di sel tahanan Polres Malang dan dijerat dengan pasal peredaran narkotika, dengan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara atau seumur hidup.

    “Kami terus kembangkan kasus ini untuk menelusuri asal sabu tersebut. Polres Malang berkomitmen memberantas peredaran narkoba sampai ke akar-akarnya,” tegas Bambang.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu melapor jika mengetahui aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.

    “Informasi sekecil apa pun sangat berarti bagi kami. Laporkan segera melalui layanan 110, dan identitas pelapor pasti kami lindungi,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Gaji Pensiunan PNS Naik Lagi di 2025? Ini Penjelasannya – Page 3

    Gaji Pensiunan PNS Naik Lagi di 2025? Ini Penjelasannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia telah resmi mengumumkan kebijakan kenaikan gaji PNS atau Pegawai Negeri Sipil dan Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya untuk tahun 2025. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan mulai berlaku pada 30 Juni 2025. Kenaikan gaji ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ASN di seluruh Indonesia.

    Kenaikan gaji PNS ini tidak seragam, melainkan bervariasi tergantung pada golongan dan masa kerja masing-masing PNS. Golongan I dan II akan mengalami kenaikan sebesar 8%, Golongan III sebesar 10%, dan Golongan IV mendapatkan kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 12%. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan penghargaan yang layak bagi abdi negara.

    Kenaikan gaji ini mulai berlaku efektif pada bulan Oktober 2025. Namun, pencairan gaji baru akan dilakukan pada bulan November 2025 secara rapel untuk dua bulan sekaligus, yaitu Oktober dan November. Hal ini menjadi kabar baik bagi ASN, TNI, Polri, guru, dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh.

    Lantas bagaimana dengan gaji pensiunan PNS?

    Belum ada informasi resmi mengenaik kenaikan gaji pensiunan PNS di 2025. Namun, sebelumnya pemerintah telah kenaikan gaji pensiunan PNS sebesar 12 persen dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka di masa purnatugas.

    Kenaikan signifikan ini mulai berlaku efektif sejak 1 Januari 2024, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2024. Aturan ini telah disahkan oleh Presiden pada akhir Januari 2024, memberikan kepastian hukum atas penyesuaian penghasilan para pensiunan.

    Pembayaran kenaikan gaji pensiunan PNS ini telah direalisasikan sepenuhnya pada Maret 2024, mencakup kekurangan atau rapel untuk bulan Januari dan Februari. PT Taspen sebagai pihak penyalur juga telah memastikan proses pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  • Menimbang Penguatan MPR
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 Oktober 2025

    Menimbang Penguatan MPR Nasional 13 Oktober 2025

    Menimbang Penguatan MPR
    Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Anggota DPR RI Periode 2019-2024, Gubernur DKI Jakarta (2017), Wakil Gubernur DKI Jakarta (2014-2017) dan Walikota Blitar (2000-2010). Kini ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI Periode 2024-2029.
    SETELAH
    amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selama empat tahap (1999–2002), lanskap ketatanegaraan Indonesia berubah secara fundamental.
    Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yang semula menjadi “penjelmaan seluruh rakyat Indonesia” dan disebut secara eksplisit dalam Penjelasan UUD 1945 sebagai lembaga tertinggi negara, kini menempati posisi sederajat dengan lembaga tinggi negara lainnya: Presiden, DPR, DPD, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Badan Pemeriksa Keuangan.
    Perubahan ini dimaksudkan untuk menghindari konsentrasi kekuasaan politik sebagaimana terjadi pada masa Orde Baru, ketika MPR memiliki kewenangan nyaris absolut—mulai dari menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) hingga mengangkat dan memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden.
    Melalui amandemen tahap pertama hingga keempat UUD 1945, pasal-pasal yang mengatur MPR diubah secara signifikan.
    Pasal 1 ayat (2) yang sebelumnya berbunyi “Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat” diubah menjadi “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”
    Sementara Pasal 3 UUD 1945 kini membatasi kewenangan MPR hanya pada tiga hal: mengubah dan menetapkan UUD, melantik presiden dan wakil presiden, serta memberhentikan presiden/wakil presiden dalam masa jabatannya sesuai ketentuan konstitusi.
    Akibatnya, dalam praktik ketatanegaraan modern, MPR kehilangan fungsi strategisnya sebagai lembaga yang memberikan arah ideologis dan haluan kebijakan jangka panjang.
    Ia menjadi lembaga seremonial: bekerja menjelang Sidang Tahunan, pelantikan presiden, atau ketika wacana amandemen muncul.
    Padahal, sejarah menunjukkan bahwa eksistensi MPR sejak awal kemerdekaan tidak hanya bersifat formal, tetapi konseptual—ia dimaksudkan sebagai wadah tertinggi bagi musyawarah kebangsaan dan penjabaran cita-cita konstitusi.
    Dari sinilah muncul wacana baru: perlu atau tidak MPR diperkuat kembali?
    Dalam konteks hukum tata negara, MPR merupakan lembaga konstitusional yang diatur dalam Bab II UUD 1945.
    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) memperjelas strukturnya, yakni terdiri atas anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilu.
    Namun, UU MD3 tidak menambah kewenangan substantif MPR sebagaimana diatur dalam UUD. Karena itu, jika ingin memperkuat MPR secara kelembagaan, jalur konstitusional yang tersedia ada dua: melalui Amandemen UUD 1945 atau perubahan terbatas UU MD3.
    Wacana yang berkembang di internal MPR, sebagaimana tercermin dalam Rapat Konsultasi Pimpinan MPR dan DPD (2023–2024), adalah menghidupkan kembali semangat haluan negara dalam bentuk baru yang disebut Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
    Dasar rasionalnya jelas: sistem pemerintahan presidensial tanpa arah pembangunan jangka panjang yang mengikat antarpemerintahan berpotensi menimbulkan disorientasi kebijakan nasional.
    Setiap pergantian pemerintahan membawa prioritas baru, kadang bertentangan dengan visi jangka panjang negara. Dalam jangka panjang, hal ini menciptakan ketidakefisienan pembangunan dan kebingungan birokrasi.
    Gagasan PPHN sebenarnya berakar pada GBHN yang pernah ditetapkan MPR di masa lalu. Bedanya, PPHN tidak dimaksudkan untuk mengintervensi kewenangan eksekutif, tetapi memberi kerangka ideologis dan strategis bagi pembangunan nasional.
    Dengan demikian, PPHN akan menjadi dokumen politik kenegaraan yang memandu arah kebijakan, bukan mengatur teknis pelaksanaan program.
    Kewenangan MPR untuk menetapkan PPHN dapat dirancang melalui Amandemen kelima secara Terbatas UUD 1945.
    Wacana ini telah dibahas sejak periode MPR 2019–2024, bahkan pernah masuk ke dalam Rekomendasi MPR Tahun 2021 tentang Perlunya Pokok-Pokok Haluan Negara.
    Secara hukum, rekomendasi ini merujuk pada Pasal 3 ayat (1) UUD 1945 yang memberi wewenang kepada MPR untuk “mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.”
    Artinya, secara konstitusional, MPR dapat memperluas perannya dengan melakukan amandemen yang bersifat terbatas untuk memasukkan kembali kewenangan penetapan haluan negara.
    Selain itu, Pasal 37 UUD 1945 memberikan mekanisme amandemen yang sah: usulan perubahan dapat diajukan oleh sekurang-kurangnya sepertiga anggota MPR, disetujui dua pertiga anggota yang hadir, dan disahkan oleh setidaknya separuh dari seluruh anggota MPR.
    Dengan dasar hukum ini, gagasan penguatan MPR tidak melanggar prinsip konstitusionalitas—asal dilakukan secara transparan, bertahap, dan mendapat dukungan politik yang memadai.
    Lebih jauh, secara filosofis, penguatan MPR dapat dipahami sebagai usaha untuk menyambung kembali tradisi permusyawaratan dan ideologisasi negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat: “…yang berkedaulatan rakyat berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”
    Dalam kerangka itu, MPR bukan sekadar lembaga administratif, melainkan lembaga ideologis yang menjaga agar arah bangsa tetap sejalan dengan cita-cita kemerdekaan.
    Gagasan memperkuat MPR tentu tidak lepas dari kekhawatiran akan kemunduran demokrasi. Kritik paling keras datang dari kalangan yang khawatir bahwa penguatan MPR akan membuka jalan bagi kembalinya sistem otoritarian seperti masa Orde Baru—terutama bila diikuti gagasan agar presiden kembali dipilih oleh MPR.
    Namun, pandangan semacam ini tidak seluruhnya berdasar. Penguatan MPR yang kini dibicarakan tidak dimaksudkan untuk mengurangi legitimasi rakyat, melainkan untuk memperkuat fondasi ideologis dan keberlanjutan kebijakan negara.
    Dalam sistem demokrasi modern, lembaga semacam State Policy Council atau National Planning Commission lazim ditemukan di banyak negara.
    Di China, peran arah kebijakan jangka panjang dipegang oleh National Development and Reform Commission.
    Di Singapura, fungsi itu diemban oleh Ministry of National Development yang merumuskan Strategic National Directions lintas pemerintahan.
    Bahkan di Amerika Serikat, National Security Council dan Office of Management and Budget menjadi penentu arah kebijakan lintas presiden.
    Dengan kata lain, memiliki lembaga yang mengawal arah negara bukanlah hal yang bertentangan dengan demokrasi, selama lembaga itu tidak mengambil alih kedaulatan rakyat, melainkan menjaganya dalam bingkai konsistensi nasional.
    Jika MPR diberi kembali mandat untuk menetapkan PPHN, maka arah pembangunan nasional akan memiliki kesinambungan lintas pemerintahan.
    Visi jangka panjang seperti pembangunan sumber daya manusia, kedaulatan pangan, penguatan pertahanan nasional, serta transformasi energi dan teknologi, tidak akan lagi bergantung pada selera politik lima tahunan.
    Lebih dari itu, MPR dapat berperan sebagai penjaga konsensus kebangsaan. Dalam situasi politik yang makin fragmentaris dan pragmatis, keberadaan lembaga yang memiliki fungsi ideologis dan kebangsaan menjadi penting. Ia bisa menjadi ruang musyawarah nasional yang melampaui kepentingan partai politik.
    Sesuai amanat Pasal 3 UUD 1945 dan UU MD3, MPR juga berwenang menyampaikan rekomendasi hasil kajian konstitusional kepada lembaga negara lain.
    Kewenangan ini dapat diperluas melalui revisi undang-undang agar MPR dapat memantau pelaksanaan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan cita-cita Proklamasi dalam setiap kebijakan nasional.
    Dengan begitu, MPR kembali menjadi lembaga moral konstitusional yang tidak sekadar bersidang, tetapi juga berhikmat dalam memandu bangsa.
    Namun, penguatan MPR harus dilakukan dengan prinsip keterbatasan konstitusional. Artinya, MPR tidak boleh mengintervensi pelaksanaan pemerintahan harian (eksekutif), tidak boleh menjadi lembaga politik praktis.
    Selain itu, MPR tidak boleh memiliki kewenangan yang tumpang tindih dengan Mahkamah Konstitusi atau DPR. Ia harus berdiri sebagai lembaga penjaga arah, bukan pengendali kekuasaan.
    Dalam konteks politik kekinian, penguatan MPR justru bisa menjadi momentum rekonsolidasi nasional.
    Ketika polarisasi politik semakin tajam dan ideologi negara sering dipelintir oleh kepentingan pragmatis, MPR dapat menjadi rumah besar kebangsaan yang meneguhkan kembali nilai dasar persatuan.
    Seperti ditegaskan Ketua MPR dalam Sidang Tahunan 2024, “Penguatan MPR bukan untuk mengambil kekuasaan, tetapi untuk menjaga arah dan tujuan bernegara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.”
    Pada akhirnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu ke mana ia menuju. Dalam kerangka itu, penguatan MPR bukan nostalgia masa lalu, melainkan penegasan peran masa depan.
    Ia bukan antitesis dari demokrasi, tetapi fondasi bagi demokrasi yang berhaluan dan makin bermartabat.
    Dua puluh tahun lebih setelah amandemen UUD 1945, bangsa ini telah belajar banyak dari dinamika demokrasi yang cair. Namun, demokrasi tanpa arah dapat kehilangan substansi kebangsaannya.
    Dalam situasi dunia yang kian tidak pasti, Indonesia membutuhkan lembaga yang menjaga kesinambungan, arah, dan jiwa bangsa.
    MPR, dengan sejarah dan landasan konstitusionalnya, memiliki potensi untuk mengisi kekosongan itu.
    Penguatan MPR bukan berarti menghidupkan kembali supremasi lembaga, tetapi membangun kembali kesadaran bersama bahwa negara memerlukan haluan—sebuah kompas moral dan ideologis yang menuntun setiap pemerintahan agar tidak tersesat dalam pragmatisme politik jangka pendek.
    Jika bangsa ini ingin bertahan dalam arus globalisasi dan gejolak ideologis, maka memperkuat MPR berarti memperkuat kompas bangsa itu sendiri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.