Blog

  • Pakistan-Taliban Bentrok Bersenjata, Ancaman Konflik Besar Mengintai

    Pakistan-Taliban Bentrok Bersenjata, Ancaman Konflik Besar Mengintai

    Jakarta

    Pertempuran sengit antara militer Pakistan dan pasukan Taliban Afganistan yang terjadi akhir pekan lalu, menjadi konflik paling mematikan antara kedua negara sejak Taliban kembali berkuasa di Kabul pada Agustus 2021.

    Baik Pakistan maupun Taliban-Afganistan mengklaim telah menimbulkan kerugian besar terhadap pihak lawan.

    Taliban mengatakan pada Minggu (12/10/2025) telah menewaskan 58 tentara Pakistan dalam operasi perbatasan. Namun, militer Pakistan menyebut jumlah lebih sedikit yakni 23 tentara yang tewas. Taliban turut mengklaim telah merebut 25 pos militer Pakistan.

    Di lain pihak, militer Pakistan mengklaim telah menewaskan lebih dari 200 militan Afghanistan, sedang Taliban mengklaim hanya sembilan tentaranya yang tewas.

    Klaim dari kedua belah pihak belum dapat diverifikasi secara independen dikarenakan akses ke wilayah perbatasan sangat dibatasi.

    Mengapa Pakistan dan Taliban Afganistan saling serang?

    Ketegangan antara kedua negara, yang dulunya adalah sekutu, meningkat setelah Islamabad menuntut Kabul menindak Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), kelompok separatis yang terafiliasi erat dengan Taliban Afganistan.

    TTP berupaya memberlakukan interpretasi Islam garis keras, terutama di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut Pakistan, yang berbatasan dengan Afganistan. Menurut pemerintah Pakistan, kelompok ini beroperasi dari wilayah Afganistan. Namun pihak Taliban Afganistan membantah tuduhan tersebut.

    Sebuah laporan PBB tahun ini menyebut, TTP “menerima dukungan logistik dan operasional yang substansial dari pihak otoritas de facto,” merujuk pada pemerintah Taliban di Kabul.

    Lebih dari 500 orang, termasuk diantaranya 311 tentara dan 73 polisi, tewas dalam serangan sejak Januari hingga 15 September, menurut kantor berita AFP yang mengutip juru bicara militer Pakistan.

    Pemerintah Pakistan menuding India telah mendukung Taliban dan kelompok pemberontak lain untuk mengguncang stabilitas Pakistan. India membantah tuduhan tersebut, dan balik menuduh justru Pakistanlah yang mendukung kelompok militan separatis beroperasi di wilayah Kashmir yang dikuasai India.

    Situasi yang rawan di perbatasan

    Pekan lalu, Taliban Afganistan menuduh Pakistan telah mengebom Kabul dan sebuah pasar di wilayah timur Afghanistan.

    Pemerintah Pakistan tidak mengonfirmasi maupun membantah serangan tersebut. Namun Pakistan berulang kali menegaskan haknya untuk membela diri terhadap tindakan militansi lintas batas yang telah bereskalasi.

    Pasukan Taliban Afganistan mengatakan serangan terhadap pasukan Pakistan pada Sabtu(11/10) malam sebagai tindakan “balasan atas serangan udara yang dilakukan oleh militer Pakistan di Kabul.”

    Michael Kugelman, analis Asia Selatan yang berbasis di Washington kepada DW mengatakan, bentrokan antara Pakistan dan Afganistan “disebabkan oleh kegagalan Islamabad menekan terorisme anti-Pakistan yang berbasis di Afganistan.”

    “Meski telah mencoba berbagai strategi, termasuk perundingan dan operasi militer terbatas di dalam ngeri, Pakistan sulit untuk berhasil,” kata Kugelman. Ia menambahkan, “operasi kontra-terorisme yang diperkuat darinPakistan” terhadap target di Afganistan kini memicu respons Taliban, sehingga kian bereskalasi.

    Meskipun pertempuran tampak mereda untuk saat ini, situasinya rawan dan ketegangan masih tinggi.

    Pakistan menutup titik-titik perlintasan di sepanjang perbatasan sepanjang 2.600 kilometer, menyebabkan terhentinya arus perdagangan di perbatasan kedua negara.

    Akankah TTP Meningkatkan Serangan?

    Omar Samad, mantan duta besar Afganistan untuk Kanada dan peneliti senior Atlantic Council, mengatakan kepada DW, permusuhan antara kedua pihak “dapat meningkat menjadi kekerasan yang meluas dan aksi militer yang lebih besar dari yang terjadi sekarang” dan dapat merusak hubungan kedua negara secara permanen.

    “Ketegangan antara institusi militer Pakistan dan pemerintah de facto Afganistan telah meningkat selama dua tahun terakhir, sebagian karena salah langkah, salah paham, dan salah kelola,” kata Samad.

    Kugelman berpendapat, salah satu konsekuensi krisis ini bisa berupa meningkatnya serangan balasan oleh TTP, “yang memiliki kehadiran kuat di Pakistan meskipun berbasis di Afganistan.”

    Ia mengatakan lebih lanjut, kekuatan militer Taliban Afganistan tidak sebanding dengan kekuatan militer Pakistan, meski Taliban mampu melancarkan operasi di pos-pos perbatasan.

    “Serangan balasan TTP yang kemungkinan didukung oleh Taliban Afganistan — menjadi kekhawatiran utama bagi Pakistan ke depannya,” ujarnya.

    Imtiaz Gul, pakar keamanan dan direktur eksekutif Center for Research and Security Studies di Islamabad, memiliki pandangan serupa.

    “Pakistan akan menghadapi ancaman yang semakin besar dari meningkatnya militansi TTP setelah bentrokan dengan Afganistan,” katanya kepada DW. “Hal ini menuntut penguatan operasi kontra-terorisme dan kemampuan intelijen untuk menghadapi ancaman dan memberantas terorisme.”

    Apa upaya meredakan ketegangan?

    Pemerintah Pakistan, Mei 2025 lalu mengumumkan akan meningkatkan hubungan diplomatik dengan Taliban Afganistan dengan menunjuk seorang duta besar untuk Kabul, meski Pakistan belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban.

    Kedua negara juga memiliki ikatan sejarah, budaya, dan hubungan antarmasyarakat yang erat.

    Jutaan warga Afganistan yang melarikan diri dari perang selama 40 tahun terakhir, sebelumnya telah menemukan tempat berlindung di Pakistan.

    Namun, di tengah hubungan yang memburuk dengan Taliban Afganistan, pemerintah Pakistan memulai program besar-besaran untuk memulangkan sekitar 4 juta warga Afghanistan yang tinggal di Pakistan pada 2023 silam.

    Sejak itu, Pakistan telah mendeportasi lebih dari 800.000 warga Afghanistan. Hal ini menambah ketegangan hubungan dengan Kabul.

    “Waktunya kepemimpinan yang bijaksana”

    Samad mengatakan, kedua belah pihak seharusnya mengadakan pembicaraan konstruktif untuk menyelesaikan masalah mereka, bukan mengadopsi taktik konfrontatif.

    “Kedua negara memiliki kerentanan dan kekuatan yang unik yang saling bertolak belakang,” ujar Samad. “Afganistan tidak mengkhawatirkan kerugian menghadapi kekuatan militer besar, sedang Pakistan rapuh dari dalam.”

    “Sekarang adalah waktunya untuk kepemimpinan yang bijaksana dan hati-hati serta dialog yang jujur,” tambahnya. “Bukan waktunya untuk tipu daya, manipulasi, atau gertakan.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    Simak juga Video: Taliban Klaim Tewaskan 58 Tentara Pakistan dalam Baku Tembak

    (haf/haf)

  • Bye-Bye Kota Pensiun: Blitar Kini Jadi Pusat Dagang, Investasi Tembus 194 Miliar

    Bye-Bye Kota Pensiun: Blitar Kini Jadi Pusat Dagang, Investasi Tembus 194 Miliar

    Blitar (beritajatim.com) – Kota Blitar kini telah berubah dari daerah “Pensiun” menjadi wilayah perdagangan. Bumi Bung Karno yang sebelumnya tenang dan adem ayem, kini telah ubah menjadi daerah industri.

    Berbagai perusahaan pun kini mulai melirik Kota Blitar sebagai wilayah untuk mengembangkan usahanya. Mulai dari perusahan rokok hingga makanan minuman pun kini kian banyak yang ekspansi ke Bumi Bung Karno.

    Iklim investasi di Kota Blitar pun kini terus menunjukkan tren yang sangat positif, mencatatkan realisasi fantastis sebesar Rp 194 miliar sepanjang periode Januari hingga Juni 2025. Angka ini menegaskan posisi Blitar sebagai wilayah strategis yang semakin diminati investor, didorong oleh kemudahan berusaha dan regulasi yang kondusif.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Blitar, Heru Eko Pramono, mengkonfirmasi geliat investasi ini. Menurutnya, upaya menumbuhkan daya tarik investor adalah prioritas, mengingat dampak domino investasi terhadap perekonomian lokal.

    “Investasi bukan hanya urusan pemerintah, tetapi harus kita sadarkan masyarakat bahwa adanya investasi, roda perekonomian akan bergerak. Masyarakat yang belum mendapat kerja bisa ditampung, selain itu sektor perumahan, makan dan minum, kafe, dan lainnya juga akan terangkat,” jelas Heru pada Rabu (15/10/2025).

    Realisasi investasi yang mencapai ratusan miliar tersebut berasal dari beragam sektor. Mulai dari proyek besar seperti perhotelan, pabrik rokok, swalayan, hingga sektor vital Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan non-UMKM.

    Meski realisasi sudah tinggi, Pemerintah Kota Blitar tetap berkomitmen memperluas jangkauan dengan menggandeng investor kecil. Heru menyebut, pemerintah daerah memiliki target khusus untuk investasi skala kecil hingga Rp 10 miliar, menunjukkan inklusivitas dalam strategi pembangunan ekonomi.

    “Kita memiliki keunggulan dalam bidang tenaga kerja, biaya gaji kita rendah dibanding daerah lain itu yang membuat perusahan melirik kita,” ungkapnya.

    Heru Eko Pramono berharap arus investasi baru ini tidak hanya memperkuat fondasi ekonomi secara instan, tetapi juga secara berkelanjutan, sekaligus menempatkan Kota Blitar sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru yang signifikan di Jawa Timur.

    “Meski kita tidak memiliki fasilitas jalan tol, tapi kami memiliki keunggulan itu, sehingga itu menjadi daya tawar lebih kita,” tegasnya. [owi/aje]

  • Respons Tayangan Viral Santri Ngesot dan Kiai Terima Amplop, Menag Nasaruddin Minta Media Tidak Mengusik Pesantren

    Respons Tayangan Viral Santri Ngesot dan Kiai Terima Amplop, Menag Nasaruddin Minta Media Tidak Mengusik Pesantren

    GELORA.CO – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar merespon video viral santri ngesot dan kiai terima amplop yang tayang di Trans7. Dia merasa prihatin atas tayangan tersebut. Nasaruddin meminta media tidak mengusik kehidupan pesantren, apalagi dengan narasi yang negatif. 

    Nasaruddin mengatakan pesantren adalah lembaga pendidikan yang menanamkan adab kepada santrinya. Untuk itu dia kecewa dengan tayangan yang menggambarkan aktivitas pesantren tersebut, apalagi disertai dengan narasi yang tendensius.

    “Kenapa mengusik orang yang mengajak orang beradab. Kenapa yang tidak diusik adalah orang-orang yang berkebalikannya (tidak beradab),” kata Nasaruddin di komplek Bandara Halim Perdanakusuma (15/10) pagi. Dia mengatakan di masyarakat banyak kelompok yang kehilangan adab. Seharusnya kelompok-kelompok yang tidak beradab seperti, diangkat untuk dikritisi.

    Dia menegaskan, selaku Menteri Agama merasa sangat kaget dan prihatin atas tayangan itu. Imam Besar Masjid Istiqlal itu menjelaskan dari sekian ratus tahun berdirinya pondok pesantren di Indonesia, sangat berjasa untuk menciptakan masyarakat di Indonesia yang beradab. Menurut Nasaruddin keberadaban Indonesia menjadi kebanggaan Indonesia. Di dalam pesantren dibudayakan bagaimana seorang murid menghargai seorang guru. Bagaimana seorang santri menghormati kiainya.

    “Jangan melihat pemandangan apa yang terjadi di situ. Tetapi energi spiritual yang diperoleh melalui pesantren,” jelasnya. Dari pembiasaan adab di pesantren, para santri memahami bagaimana yang seharusnya dilakukan seorang anak kepada kedua orang tua. Lebih jauh lagi, bagaimana yang seharusnya dilakukan seorang rakyat dan pemimpin.

    “Di mana ada rakyat yang santun, biasanya di situ ada pemimpin yang beribawa,” katanya. Suasana kebatinan seperti itu yang diperkenalkan pondok pesantren, hingga Indonesia jadi bangsa yang berkadilan dan beradab ini.

    Dia menegaskan masyarakat Indonesia seharusnya berterima kasih kepada pondok pesantren. Nasaruddin menyebut sudah tiga abad pondok pesantren berbiasa dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang santun. “Tidak pada tempatnya kita mengusik ketenangan kepada pondok pesantren,” katanya.

    “Saya mohon kepada kita semuanya, mari kita memberikan tempat yang terhormat kepada para kiai, para pondok pesantren. Karena guru peradaban bangsa kita adalah para pondok pesantren,” jelasnya. Nasaruddin berharap kejadian tayangan Trans7 itu terakhir kali dan tidak terulang di kemudian hari. Harus jadi pelajaran bagi media dalam menghadirkan tayangan yang berkualitas. 

    Sebelumnya kecaman datang dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Dia menyatakan keberatan dan protes keras terhadap tayangan program “Expose Uncensored” di Trans7 yang ditayangkan pada Senin, 13 Oktober 2025. 

    Menurutnya, tayangan tersebut tidak hanya melanggar prinsip jurnalisme. Tetapi juga melecehkan pesantren dan tokoh-tokohnya. Dia menilai isi tayangan tersebut secara terang-terangan telah menghina dan merendahkan dunia pesantren.

    Tidak hanya menyentuh institusi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Tetapi juga menyudutkan tokoh-tokoh pesantren yang sangat dihormati oleh warga Nahdliyin

    Sementara itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menindak stasiun televisi bersangkutan. Respon tersebut disampaikan Ketua MUI Bidang Infokom (Informasi dan Komunikasi) KH Masduki Baidlowi di Jakarta (14/10). 

    Masduki mengatakan tindakan tegas dari KPI diperlukan, karena tayangan Trans7 melalui program Expose dianggap menyinggung pesantren dan Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri KH Anwar Manshur. 

    Masduki sangat menyayangkan tayangan tersebut. Karena dinilai tidak cover both side, crosscheck, profesional dan sangat tendensius. Dia menegaskan MUI meminta sesuai regulasi dan peraturan yang ada agar KPI menegur Trans 7. “Karena ini penyiarannya sangat tendensius. Yang disinggung ini pesantren besar berpengaruh, tokohnya juga pengurus PBNU,” kata Masduki. 

    Mantan Staf Khusus Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu menilai tayangan tersebut merupakan persoalan serius yang tidak main-main. Pasalnya terjadi tayangan yang tidak bermutu. Bahkan cenderung menghina tradisi yang ada di pesantren. 

    “Saya kira sangat berbahaya kalau tidak dilakukan tindakan oleh KPI bisa menimbulkan tanggapan yang emosional. Saya kira jangan sampai terjadi,” sambungnya. Masduki mengungkapkan Alumni Pondok Pesantren Lirboyo juga telah mengadukan persoalan ini ke MUI. Dia menegaskan bahwa tayangan tersebut sangat tendensius.

    MUI meminta KPI harus segera memanggil dan menegur Trans 7, termasuk pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat dalam tayangan tersebut. “Jangan-jangan yang terlibat memiliki agenda tendensius karena mungkin ada perbedaan-perbedaan pemahaman yang secara idelogis,” jelasnya. Sehingga akhirnya menimbulkan siaran seperti itu. Baginya kondisi seperti itu sangat berbahaya.

  • Netanyahu Ingatkan Hamas soal Pelucutan Senjata dan Demiliterisasi

    Netanyahu Ingatkan Hamas soal Pelucutan Senjata dan Demiliterisasi

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Hamas melucuti senjatanya setelah kesepakatan gencatan senjata. Netanyahu mengatakan syarat Hamas melepaskan senjata ini termasuk dalam poin rencana perdamaian di Gaza.

    “Syarat-syarat dalam rencana perdamaian 20 poinnya sangat jelas. Bukan hanya kita harus mengeluarkan para sandera, tanpa memakai militer kita, tetapi kita selanjutnya akan melakukan demiliterisasi dan perlucutan senjata,” kata Netanyahu kepada CBS News dilansir Aljazeera, Kamis (15/10/2025).

    “Pertama, Hamas harus menyerahkan senjatanya, dan kedua, Anda harus memastikan tidak ada pabrik senjata di dalam Gaza, tidak ada penyelundupan senjata ke Gaza. Itulah demiliterisasi,” imbuhnya.

    Pemimpin Israel itu mengaku berharap perlucutan senjata terjadi secara damai. Dia mengatakan jika hal itu tidak dilakukan Hamas, maka akan terjadi kekacauan.

    “Jika tidak, saya rasa saya mendengar presiden berbicara malam ini, dan dia berkata, ‘dengarkan, mereka sebaiknya melakukannya’, atau…, katanya, ‘kekacauan akan terjadi’,” katanya.

    Menurut sumber Hamas yang dikutip AFP, tidak ada perpecahan di antara para anggota senior Hamas, termasuk dalam hal perlucutan senjata, yang sejak lama digambarkan oleh kelompok tersebut sebagai red line.

    Seorang pejabat Hamas lainnya, yang juga enggan disebut namanya, sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa pelucutan senjata Hamas merupakan hal yang mustahil. Klausul pertama dalam rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Trump menyerukan agar Jalur Gaza menjadi “zona bebas teror yang dideradikalisasi dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya”.

    (zap/yld)

  • Netanyahu Ingatkan Hamas soal Pelucutan Senjata dan Demiliterisasi

    Netanyahu Ingatkan Hamas soal Perlucutan Senjata dan Demiliterisasi

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Hamas melucuti senjatanya setelah kesepakatan gencatan senjata. Netanyahu mengatakan syarat Hamas melepaskan senjata ini termasuk dalam poin rencana perdamaian di Gaza.

    “Syarat-syarat dalam rencana perdamaian 20 poinnya sangat jelas. Bukan hanya kita harus mengeluarkan para sandera, tanpa memakai militer kita, tetapi kita selanjutnya akan melakukan demiliterisasi dan perlucutan senjata,” kata Netanyahu kepada CBS News dilansir Aljazeera, Kamis (15/10/2025).

    “Pertama, Hamas harus menyerahkan senjatanya, dan kedua, Anda harus memastikan tidak ada pabrik senjata di dalam Gaza, tidak ada penyelundupan senjata ke Gaza. Itulah demiliterisasi,” imbuhnya.

    Pemimpin Israel itu mengaku berharap perlucutan senjata terjadi secara damai. Dia mengatakan jika hal itu tidak dilakukan Hamas, maka akan terjadi kekacauan.

    “Jika tidak, saya rasa saya mendengar presiden berbicara malam ini, dan dia berkata, ‘dengarkan, mereka sebaiknya melakukannya’, atau…, katanya, ‘kekacauan akan terjadi’,” katanya.

    Sebelum Netanyahu memberikan peringatan, Hamas menyatakan pihaknya tidak akan memegang kendali dan pemerintahan di wilayah Gaza. Mereka juga bicara mengenai pelucutan senjata.

    Menurut sumber Hamas yang dikutip AFP, tidak ada perpecahan di antara para anggota senior Hamas, termasuk dalam hal perlucutan senjata, yang sejak lama digambarkan oleh kelompok tersebut sebagai red line.

    “Hamas menyetujui gencatan senjata jangka panjang, dan senjatanya tidak akan digunakan sama sekali selama periode ini, kecuali jika terjadi serangan Israel terhadap Gaza,” ucap sumber Hamas tersebut.

    Seorang pejabat Hamas lainnya, yang juga enggan disebut namanya, sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa pelucutan senjata Hamas merupakan hal yang mustahil. Klausul pertama dalam rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Trump menyerukan agar Jalur Gaza menjadi “zona bebas teror yang dideradikalisasi dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya”.

    Simak juga Video Netanyahu Jelang Pertukaran Sandera: Peristiwa Bersejarah

    (zap/yld)

  • Ahmad Sahroni Muncul Sematkan Gelar Doktor Ilmu Hukum Setelah Menghilang Satu Bulan Lebih

    Ahmad Sahroni Muncul Sematkan Gelar Doktor Ilmu Hukum Setelah Menghilang Satu Bulan Lebih

    GELORA.CO – Mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni sempat menghilang dari publik setelah kerusuhan aksi massa yang disertai penjarahan rumahnya di kawasang Tanjung Priok, pada akhir Agustus 2025. Sempat tersiar kabar bahwa politikus Partai NasDem itu pergi ke luar negeri, namun informasi tersebut tak pernah dikonfirmasi secara resmi.

    Setelah absen selama sekitar satu setengah bulan, tepatnya sepanjang September hingga pertengahan Oktober, Sahroni akhirnya kembali muncul ke publik. 

    Kemunculannya kali ini cukup mengejutkan, karena ia hadir sebagai salah satu wisudawan program doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur dalam acara wisuda yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Selasa (14/10).

    Dalam acara tersebut, Sahroni tampil percaya diri mengenakan toga berwarna hitam dengan lis merah, warna identitas program studi hukum kampus tersebut. 

    Berdasarkan tayangan di kanal YouTube resmi Universitas Borobudur, Sahroni tampak tersenyum ramah dan bersalaman dengan para rektor saat prosesi wisuda berlangsung. Rektor bahkan memberi hormat sebelum mewisuda Sahroni yang resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum.

    Pria yang dikenal dengan crazy rich Tanjung Priok itu mengangkat disertasi berjudul “Pemberantasan Korupsi Melalui Prinsip Ultimum Remedium: Suatu Strategi Pengembalian Uang Negara.”

    Kemunculan Sahroni di ruang publik sebenarnya telah lebih dulu terpantau sehari sebelumnya, melalui unggahan Wakil Ketua Umum PSI Ronald A. Sinaga alias Bro Ron di akun Instagram-nya, @brorondm, pada Senin (13/10). Dalam unggahan tersebut, Bro Ron memperlihatkan dirinya tengah makan bersama Sahroni di sebuah restoran.

    Namun, belum diketahui pasti kapan dan di mana pertemuan itu terjadi. Hanya saja, Bro Ron mengaku bahwa sosok Sahroni merupakan seniornya dalam dunia politik.

    Baca Juga: Persija Jakarta Tak Ingin Kembali Menangis! Misi Curi Poin di Kandang Persebaya Surabaya

    “Beliau senior saya dalam politik, saya mah masih anak kacang. Tetapi kami sudah kenal lama. Bahkan dulu kami di komunitas motor yang sama, Team Birah 1 (baca: birahi) nama basecamp di Blok S,” kata Bro Ron.

    Dia bercerita bahwa 20 tahun lalu, tak sedikit pun terpikir dibenaknya akan masuk ke dunia politik. Terlebih, saat ini keduanya berada pada posisi yang strategis di masing-masing partainya.

    “20 tahun lalu kami berdua tidak akan pernah pikirkan akan masuk politik, apalagi di posisi sekarang Bro Roni Bendum Partai Nasdem dan saya Bro Ron Waketum PSI,” ujarnya.

    Selain itu, ia juga mengingatkan Sahroni agar selalu melayani rakyat dan akan sama-sama banyak belajar pada tahun ini. Bro Ron juga menekankan akan ada banyak kejutan nantinya, tepatnya sehari sebelum puncak HUT ke-14 Partai Nasdem pada 11 November mendatang

  • Jangan Jual CD dan BH Demi Panggung

    Jangan Jual CD dan BH Demi Panggung

    GELORA.CO   – Aktivis dan peneliti Dr. Tifauzia Tyassuma atau Dr. Tifa melontarkan kritik keras terhadap aksi sejumlah relawan pendukung Presiden Joko Widodo. Ia menyoroti aksi seorang perempuan yang dinilai merendahkan martabat wanita demi mencari perhatian publik.

    Dalam pernyataannya di program Rakyat Bersuara di iNews TV, Dr. Tifa menyinggung aksi tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap kehormatan perempuan.

    “Kita tidak usah harus melakukan merendahkan kemuliaan kita sebagai wanita,” ujar Tifa.

     “Kita lahir sebagai ibu bangsa. Dari rahim seorang wanita muncul penguasa, presiden, menteri. Kita dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai makhluk yang mulia,” lanjutnya.

    Dr. Tifa kemudian menyinggung aksi seorang perempuan yang menggelar demonstrasi dengan berpakaian tidak pantas.

     “Tetapi mengapa ada seorang perempuan yang merendahkan dirinya serendah-rendahnya sehingga dia mengajak demo dengan mempertontonkan BH dan celana dalamnya. Ini saya sangat sedih,” kata Tifa.

    Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya mencoreng martabat perempuan, tetapi juga melanggar norma hukum.

     “Kalau seorang perempuan mau mempertontonkan auratnya, mempertontonkan bra-nya, itu melanggar Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi,” tegasnya.

    Tifa juga menyinggung isu hukum yang menjerat Silvester Matutina, yang disebutnya sebagai “terpidana yang seharusnya menjalani konsekuensi hukumnya”.

     “Anda sudah terpidana satu setengah tahun, kemudian lari enam tahun. Kenapa tidak dijalani saja?” ujar Tifa, menyoroti pelanggaran terhadap prinsip negara hukum.

    Dalam kesempatan itu, Dr. Tifa menegaskan posisinya sebagai akademisi dan peneliti yang tetap menghormati hukum.

     “Kami melakukan tugas kami sebagai peneliti. Kami tidak mangkir, tidak kabur, kami hadapi semuanya. Kami melindungi rakyat dari kebohongan dan mengungkapkan kebenaran,” katanya.

    Menanggapi sindiran tersebut, seorang perempuan yang hadir dalam forum, Diana, menyebut dirinya hanya menggunakan pernyataan soal “CD dan BH” sebagai strategi agar bisa mendapat perhatian publik.

     “Kenapa saya harus mengatakan kalimat itu? Karena memang untuk bertemu dengan orang yang cari panggung, kita harus cari panggung dulu,” ujar Diana.

    Namun, Dr. Tifa tetap menegaskan seruannya kepada kaum perempuan agar menjaga martabat dan harga diri mereka.

     “Saya mohon kepada seluruh wanita Indonesia, jangan pernah merendahkan diri Anda. Kita dilindungi sebagai perempuan yang diciptakan Allah untuk mampu melindungi dirinya sendiri,” tutupnya

  • STNK Hilang Tiba-tiba Ketemu padahal Sudah Cetak yang Baru, Harus Gimana?

    STNK Hilang Tiba-tiba Ketemu padahal Sudah Cetak yang Baru, Harus Gimana?

    Jakarta

    STNK kamu hilang lalu tiba-tiba ketemu. Tapi kamu sudah keburu cetak STNK yang baru, lantas harus gimana?

    STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) yang hilang bisa diurus lagi. Kamu bisa mengurus kehilangan tersebut di kantor Samsat. Nantinya STNK kamu akan dicetak ulang. Tapi mungkin tanpa sengaja STNK yang hilang itu malah ketemu, sementara kamu sudah terlanjur mencetak STNK yang baru. Lalu harus gimana ya?

    Menurut informasi yang dibagikan Korlantas Polri, STNK lama yang tiba-tiba ketemu itu sudah tak bisa digunakan lagi. Sebab, STNK yang baru sudah tercatat resmi menggantikan STNK lama. STNK lama itu bisa kamu simpan atau diserahkan ke Samsat untuk menghindari penyalahgunaan. Yang jelas STNK tersebut sudah tak berlaku lagi.

    Bagi kamu yang kehilangan STNK, jangan lupa untuk mengurusnya ya. STNK hilang dan tak diurus bisa berisiko bahaya. Bila STNK hilang dan kamu tidak lapor, tak menutup kemungkinan justru disalahgunakan. Pernah ada kasus STNK-nya asli tapi kendaraannya tak sesuai. Alhasil yang terseret kasus justru si pemilik kendaraan yang kehilangan STNK tersebut. Ini lantaran nama pemilik kendaraan masih tercantum di dokumen tersebut.

    Tak cuma itu, bila STNK hilang itu ternyata digunakan untuk kendaraan bodong, saat terjadi kecelakaan lalu lintas ataupun tindak kriminal, kamu berpotensi dipanggil sebagai saksi bahkan tak menutup kemungkinan ditetapkan sebagai tersangka.

    Jika STNK hilang, maka kamu harus langsung melapor. Mengacu pada Perpol no.7 tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor pasal 60 ayat 1, dijelaskan pemilik kendaraan dapat mengajukan permohonan penggantian STNK atau TNKB yang hilang atau rusak. Untuk penggantian ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagaimana tertuang dalam pasal 60 ayat 2.

    Syarat Urus STNK Hilang

    “Penggantian STNK hilang dilaksanakan dengan persyaratan:
    a. mengisi formulir permohonan
    b. melampirkan:
    – tanda bukti identitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat 6
    – surat kuasa bermeterai cukup dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang diberi kuasa bagi yang diwakilkan
    – BPKB
    – surat pernyataan pemilik bermeterai cukup mengenai STNK yang hilang tidak terkait kasus pidana, perdata dan/atau pelanggaran lalu lintas
    – surat tanda penerimaan laporan dari Polri, dan
    – hasil cek fisik ranmor,” demikian bunyi pasalnya.

    (dry/din)

  • Keluarga Tersangka Pencurian Hewan Minta Maaf atas Penyerangan Mapolres Lumajang

    Keluarga Tersangka Pencurian Hewan Minta Maaf atas Penyerangan Mapolres Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Pihak keluarga Rudi Hartono (44), yang menjadi tersangka kasus pencurian hewan, menyampaikan permohonan maaf atas insiden penyerangan terhadap Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Lumajang pada Minggu (12/10/2025) malam.

    Dalam pernyataan yang disampaikan pada Selasa (14/10/2025), lima anggota keluarga Rudi yang didampingi oleh Kepala Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, Muhammad Taufiq, menyatakan penyesalan mendalam atas peristiwa tersebut.

    Rudi Hartono sebelumnya diamankan oleh Satreskrim Polres Lumajang pada Sabtu (11/10/2025) atas tuduhan pencurian hewan. Namun, sehari setelah penangkapannya, Rudi meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang.

    Kematian ini memicu kemarahan di pihak keluarga yang kemudian menyerang Mapolres Lumajang, dengan dugaan penyebab kematian Rudi adalah penganiayaan oleh pihak kepolisian.

    Muhammad Taufiq, selaku Kepala Desa Ranuwurung, menjelaskan bahwa kedatangan keluarga Rudi ke Mapolres Lumajang bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman yang telah terjadi. “Kami ingin meluruskan kesalahpahaman yang sudah terjadi, kami juga sekaligus ingin meminta maaf atas kerusuhan, termasuk pengrusakan fasilitas,” ujar Taufiq dalam pertemuan di Mapolres Lumajang.

    Selain itu, Taufiq menyatakan bahwa pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum terkait kasus pencurian hewan yang menimpa Rudi kepada pihak kepolisian. “Saya mewakili keluarga pak Nasan (orang tua tersangka) menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke Polres Lumajang,” tambah Taufiq.

    Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, menyambut baik permohonan maaf dari keluarga Rudi. Ia menyadari bahwa penyerangan tersebut dipicu oleh emosi keluarga yang terprovokasi oleh dugaan penyebab kematian Rudi. “Mereka menyampaikan permohonan maaf, karena di situasi tersebut mereka memang masih emosi. Pada prinsipnya kami memafkan sepenuhnya,” ungkap Alex.

    Kapolres juga memastikan bahwa meskipun Rudi telah meninggal dunia, proses hukum terkait kasus pencurian hewan tetap akan dilaksanakan secara prosedural dan profesional. “Untuk proses hukum terhadap almarhum tetap dilaksanakan sesuai prosedur dan profesional,” tegas Alex. [has/suf]

  • Dokter Tifa Blak-blakan Ungkap Alasan Ziarah ke Makam Orang Tua Jokowi

    Dokter Tifa Blak-blakan Ungkap Alasan Ziarah ke Makam Orang Tua Jokowi

    GELORA.CO  – Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa akhirnya buka suara terkait aksinya ziarah ke makam orang tua Joko Widodo (Jokowi) di Karanganyar, Jawa Tengah. Apa alasannya? 

    Menurut dokter Tifa, ayah Jokowi bernama Widjiatno Notomihardjo. Widjiatno lahir di sebuah desa di Boyolali, Jawa Tengah. Sementara ibu Jokowi bernama Sujiatmi Notomihardjo, dia berasal dari desa Giriroto, Boyolali, Jawa Tengah. 

    Di program Rakyat Bersuara iNews, dr Tifa kemudian menerangkan bahwa kedua orang tua Jokowi itu dimakamkan di Karanganyar, Jawa Tengah. Nah, lokasi pemakaman kedua orang tua Jokowi itu tidak sesuai dengan kelahiran, menjadi pertanyaan sejarah. 

    Dokter Tifa pun menjelaskan bahwa makam tersebut berada di tempat yang sangat terpencil, jauh dari lokasi penduduk tinggal. 

    Penelusuran dokter Tifa ini diklaim sebagai bagian dari penelitian. Dia bersama Roy Suryo Cs mengaku sedang meneliti jejak masa lalu hingga silsilah Presiden ke-7 RI Joko Widodo. 

    Penelitian tersebut, kata dr Tifa, hingga saat ini masih dalam tahap pengumpulan data