Blog

  • Lita Gading Santai Tanggapi Laporan Ahmad Dhani Soal Video “Ayam Sayur”: Yang Tersinggung Harusnya Ayamnya

    Lita Gading Santai Tanggapi Laporan Ahmad Dhani Soal Video “Ayam Sayur”: Yang Tersinggung Harusnya Ayamnya

    JAKARTA — Laporan polisi terbaru yang dilayangkan pihak Ahmad Dhani terhadap Lita Gading rupanya berawal dari sebuah konten video berjudul “Ayam Sayur.” Namun, alih-alih tegang, pihak Lita justru menanggapi laporan tersebut dengan santai dan penuh candaan.

    Kuasa hukum Lita Gading, Syamsul Jahidin, mempertanyakan dasar pelaporan itu yang dianggap tidak masuk akal.

    “Klien saya dilaporkan terhadap pencemaran nama baik daripada ayam sayur,” ujar Syamsul Jahidin di Polda Metro Jaya, Selasa, 14 Oktober.

    Dengan nada berkelakar, Syamsul menambahkan bahwa seharusnya pihak yang tersinggung adalah ayam itu sendiri.

    “Sebenarnya mohon maaf, pengadu ini ayam sayur apa bukan? Seharusnya yang bisa melaporkan pencemaran nama baik itu ayamnya. Kenapa dia disayur?” sindirnya.

    Lita Gading sendiri menegaskan bahwa judul kontennya tidak bermaksud menyerang siapa pun karena disertai tanda tanya.

    “Ayam sayur-nya juga pakai tanda tanya, nanya kan berarti, ‘Kamu ayam sayur?’” jelas Lita.

    Syamsul juga menyoroti logika pelaporan yang dianggap berlebihan. “Ayam sayur, kita sarapannya juga pakai ayam sayur, pakai lontong sayur. Kok bisa tersinggung? Itu kan makanan,” katanya.

    Di balik laporan ini, pihak Lita Gading turut menyinggung status Ahmad Dhani sebagai pejabat publik sekaligus wakil rakyat. Syamsul menilai, Dhani seharusnya bisa lebih bijak dan terbuka terhadap kritik masyarakat.

    “Baru ada sepanjang sejarah, wakil rakyat melaporkan rakyatnya hingga dua kali,” ungkap Syamsul.

    Menurutnya, sebagai figur publik sekaligus pejabat, Dhani mestinya siap menjadi sorotan dan tidak mudah tersinggung.

    “Selain publik figur, dia juga pejabat publik yang harus jadi role model. Jadi kalau masyarakat mengkritik atau mempertanyakan, kok malah baper?” katanya.

    Dengan nada menyindir, Syamsul bahkan sempat berspekulasi soal motif di balik laporan tersebut.

    “Apa mungkin mau kenalan sama klien saya? Atau mungkin mau konsultasi jadi psikolognya klien saya?”

    ucapnya menutup pernyataan dengan tawa.

  • Anak Kepsek di Sulbar Aniaya Rekan Usai Tolak Buang Sampah Dikeluarkan Sekolah

    Anak Kepsek di Sulbar Aniaya Rekan Usai Tolak Buang Sampah Dikeluarkan Sekolah

    Polewali Mandar

    Pihak sekolah sudah memberikan sanksi terhadap RA (16) anak kepala SMK Balanipa Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat yang menganiaya rekannya, SA (16) lantaran menolak membuang sampah. RA saat ini telah dikeluarkan dari sekolah.

    “(Sudah diberi sanksi) Sudah, yang pelaku RA dikeluarkan dari sekolah,” ujar Wali Kelas XI SMK Balanipa, Rabia dilansir detik Sulsel, Kamis (16/10/2025).

    Rabia mengatakan sanksi tersebut sesuai dengan permintaan keluarga korban. Pihak sekolah juga mengeluarkan satu siswa lain inisial SC (16) yang diduga ikut mem-bully korban.

    Pihak sekolah baru akan mengirim surat pemberhentian kedua siswi tersebut ke orang tua masing-masing pada hari ini. Hal itu berdasarkan persetujuan Kepala SMK Balanipa, Rajuaddin.

    Lebih lanjut, Rabia mengatakan pihak keluarga korban telah menerima permintaan maaf Kepala SMK Balanipa Rasjuddin yang juga orang tua dari pelaku RA. Dia mengaku turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    (wnv/wnv)

  • Prabowo: Program MBG Layani Setara 7 Kali Populasi Singapura per Hari

    Prabowo: Program MBG Layani Setara 7 Kali Populasi Singapura per Hari

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam menjalankan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini telah menjangkau lebih dari 35 juta penerima manfaat per hari. 

    Hal ini dia sampaikan dalam sesi dialog bersama Steve Forbes, Ketua dan Pemimpin Redaksi Forbes Media, di agenda “Pertemuan Pikiran” pada rangkaian Forbes Global CEO Conference 2025 bertajuk “The World Pivot” di Hotel St. Regis Jakarta, Rabu (15/10/2025).

    Di hadapan para pemimpin bisnis global, Prabowo memaparkan bahwa program MBG lahir dari keprihatinannya terhadap kondisi gizi anak-anak Indonesia yang dia saksikan langsung selama puluhan tahun berkeliling daerah.

    “Selama saya berkeliling ke desa-desa, saya sering bertemu anak-anak kecil yang menyambut saya. Tapi ketika saya tanya umur mereka, saya terkejut. Anak yang saya kira berumur empat tahun ternyata sepuluh tahun. Saya melihat langsung stunting dan malnutrisi di depan mata saya,” ujar Prabowo. 

    Menurutnya, pengalaman itu menjadi titik balik untuk menghadirkan program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah Indonesia. Dia terinspirasi oleh berbagai negara seperti India dan Brasil, yang lebih dahulu menerapkan kebijakan serupa meski memiliki pendapatan per kapita yang lebih rendah dari Indonesia.

    “Saya berkata kepada tim saya kalau India bisa, mengapa Indonesia tidak? Saat itu, ada 77 negara dengan program makan gratis. Maka saya bertekad menjadikan Indonesia negara ke-78 atau ke-79 yang melakukannya,” tutur Prabowo.

    Kini, Kepala negara mengklaim bahwa program MBG telah berkembang pesat. Dalam laporan terkininya di forum tersebut, Prabowo menyebut bahwa pemerintah telah membangun 11.900 dapur yang setiap hari menyiapkan 35,4 juta porsi makanan atau jumlah yang setara dengan memberi makan tujuh kali populasi Singapura. 

    “Kami punya 11.900 dapur yang aktif, memberi makan 35,4 juta anak dan ibu hamil setiap hari. Ya, tujuh kali populasi Singapura,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta forum.

    Prabowo juga menyinggung tantangan yang sempat muncul di lapangan, termasuk beberapa kasus keracunan makanan, yang langsung ditangani dengan peningkatan sistem pengawasan dan penyempurnaan standar operasional.

    “Kami tingkatkan pengawasan, SOP, membeli peralatan baru untuk penyaringan air, pemanas makanan, dan menjaga kebersihan dapur. Tidak ada kompromi untuk keselamatan anak-anak,” tegasnya.

    Lebih jauh, Presiden menjelaskan bahwa dampak ekonomi dari program ini mulai terasa nyata, terutama bagi sektor pertanian dan peternakan rakyat. Dana program MBG dikirim langsung ke dapur penyedia makanan tanpa melalui lapisan birokrasi yang panjang, memastikan efisiensi dan transparansi. 

    “Kami melatih 32.000 manajer muda, semuanya lulusan universitas, untuk mengelola dapur. Setiap dapur bisa melayani 3.000 hingga 3.800 anak dan ibu hamil,” kata Prabowo.

    Dia menjelaskan, kebutuhan logistik dari satu dapur saja sudah menciptakan permintaan besar terhadap hasil pertanian lokal. 

    “Satu dapur membutuhkan sekitar 3.000 butir telur, 3.000 ayam, dan ribuan sayur setiap dua atau tiga hari. Petani kini memiliki jaminan pasar tetap. Mereka mulai menanam lebih banyak, membangun kolam ikan, bahkan memperluas tambak di pesisir,” paparnya.

    Prabowo juga menyebut hasil kajian lembaga Rockefeller Institute yang mengonfirmasi nilai ekonomi dari kebijakan tersebut.

    “Menurut Rockefeller Institute, setiap satu dolar yang dikeluarkan untuk program makan gratis memberi dampak ekonomi antara US$5 hingga US$37. Jadi ini bukan hanya soal mengatasi kelaparan, tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ungkapnya.

    Dia menegaskan bahwa tujuan utama program MBG tetap pada peningkatan kualitas gizi dan masa depan anak Indonesia, tetapi efek bergandanya pada ekonomi daerah menjadi bukti bahwa kebijakan sosial bisa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Tujuan pertama saya adalah mengatasi kelaparan anak-anak. Tapi saya melihat sendiri bagaimana uang yang kita salurkan ke desa dan dapur rakyat ini memutar ekonomi lokal. Ini memberi harapan baru bagi jutaan keluarga di Indonesia,” tandas Prabowo.

  • Family Office Masih di Luar APBN, Purbaya Ungkap Siap Dukung

    Family Office Masih di Luar APBN, Purbaya Ungkap Siap Dukung

    JAKARTA – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pembentukan Family Office saat ini belum tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Meski demikian, ia menyatakan bahwa pemerintah siap memberikan dukungan apabila dalam proses pendiriannya dibutuhkan peran dari pihaknya.

    “Jadi kalau emang bisa jalan ya kita jalan aja, kalau perlu dukungan kita dukung. Tapi belum ada di APBN sama sekali masalah itu, jadi saya tidak tahu,” katanya kepada awak media, Rabu, 15 Oktober.

    Purbaya juga menambahkan bahwa perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut sebelum memberikan dukungan konkret, mengingat dirinya belum mendapatkan informasi mendalam mengenai konsep Family Office tersebut.

    “Jadi kalau emang bisa jalan, kita jalan aja, kalau perlu dukungan ya diskusi sama kita. Saya belum sampai sekarang ada diskusi masalah itu,” jelasnya.

    Sebelumnya, Ia menyatakan tidak keberatan selama pendirian tersebut tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menegaskan anggaran negara tidak akan dialihkan untuk mendanai pembentukan family office.

    “Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana,” ujarnya kepada awak media, Senin, 13 Oktober.

    Ia menambahkan bahwa prinsip utamanya dalam pengelolaan APBN adalah memastikan anggaran dialokasikan untuk program-program yang jelas, tepat sasaran, tepat waktu, dan bebas dari kebocoran.

    “Saya fokus, kalau kasih anggaran tepat, nanti pas pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran dan nggak ada yang bocor, itu saja,” ucapnya.

    Purbaya juga menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam rencana tersebut dan belum memiliki pemahaman mendalam mengenai konsep family office yang dimaksud.

    “Nggak, saya nggak terlibat. Kalau mau saya doain lah. Saya belum terlalu ngerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab,” tuturnya.

  • Momen Menkeu Purbaya Tegur Anak Buah, Sindir Salah Prediksi Ekonomi

    Momen Menkeu Purbaya Tegur Anak Buah, Sindir Salah Prediksi Ekonomi

  • 2 Penjual Obat Keras di Tangerang Ditangkap Polisi, Punya Pelanggan Tetap

    2 Penjual Obat Keras di Tangerang Ditangkap Polisi, Punya Pelanggan Tetap

    Kota Tangerang

    Polisi menangkap dua pria berinisial A dan H usai diduga menjual keras golongan G tanpa izin di kawasan Jalan A.R. Hakim, Sukasari, Kota Tangerang. Keduanya berjualan dengan cara cash on delivery (COD) .

    Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota Kompol Awaludin, menjelaskan kasus terungkap setelah menerima laporan masyarakat terkait adanya praktik penjualan obat keras secara COD di lokasi tersebut. Polisi bergerak dan menangkapnya keduanya pada Selasa (14/10) malam.

    “Tim kami melakukan observasi dan langsung melakukan penindakan di lokasi. Kedua pelaku diamankan beserta barang bukti ratusan butir obat keras golongan G yang dijual tanpa izin resmi,” ungkap Awaludin kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

    Polisi menyita sejumlah barang bukti dari pelaku. Di antaranya 325 butir obat tramadol, 102 butir obat warna kuning diduga hexymer, uang tunai Rp 875 ribu hasil penjualan dan tiga unit handphone.

    “Kedua pelaku mengaku menjual obat-obatan tersebut kepada pelanggan tetap dengan sistem pesan antar. Transaksi dilakukan secara langsung di depan rumah kos yang mereka jadikan tempat penyimpanan dan penjualan,” ujarnya.

    “Kami akan terus menindak tegas praktik ilegal penjualan obat keras tanpa izin. Hal ini sangat membahayakan kesehatan masyarakat dan kerap disalahgunakan untuk tujuan yang tidak semestinya,” tuturnya.

    Pelaku dijerat dengan Pasal 453 dan/atau Pasal 436 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    (wnv/wnv)

  • Momen Kelakar Prabowo Bikin Para CEO Global dan Steve Forbers Tertawa

    Momen Kelakar Prabowo Bikin Para CEO Global dan Steve Forbers Tertawa

    Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah suasana serius Forbes Global CEO Conference bertajuk “The World Pivot” di Hotel St. Regis Jakarta, Rabu (15/10), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sukses mencairkan ruangan penuh tokoh dunia dengan selera humornya yang khas.

    Saat berdialog dengan Ketua dan Pemimpin Redaksi Forbes Media, Steve Forbes, Prabowo berbagi kisah ringan yang membuat para peserta konferensi terpingkal.

    Percakapan tersebut bermula ketika Steve Forbes memuji sisi humor Presiden Prabowo dan menanyakan kisahnya “kuliah” di Harvard. Dengan gaya santai, Prabowo menuturkan pengalaman lucu yang pernah dialaminya di sebuah resepsi diplomatik di Jakarta.

    “Saya tahu bahwa komunitas Anglo-Saxon biasanya sangat terkesan dengan nama Oxford dan Cambridge. Sementara orang-orang Amerika lebih terkesan dengan Harvard, MIT, Princeton, atau Cornell. Saya paham itu,” kata Prabowo sambil tersenyum

    Dia kemudian bercerita tentang satu acara resmi perayaan ulang tahun Ratu Inggris yang pernah ia hadiri bersama salah satu wakil ketua partainya yang merupakan lulusan London School of Economics (LSE).

    “Semua diplomat muda Inggris langsung mengerubungi dia dan tidak memperhatikan saya sama sekali. Jadi saya ingin sedikit perhatian, lalu saya bilang, ‘Saya juga lulusan Oxford.’ Mereka langsung bertanya, ‘Oh ya? College mana?’ Saya jawab, ‘Saya ke tokonya, ke Oxford Bookstore,’ begitu,” tutur Prabowo disambut tawa hadirin.

    Cerita belum berhenti di situ. Prabowo melanjutkan kisah serupa yang baru saja terjadi beberapa menit sebelum dialog dimulai. 

    “Tadi juga saya bertemu dua orang alumni Harvard, mereka bangga sekali. Saya tidak mau kalah, jadi saya bilang, ‘Saya juga pernah ke Harvard.’ Mereka tanya, ‘Oh ya? College mana?’ Saya jawab, ‘Ke tokonya, Harvard Bookstore.’ Itu selalu berhasil,” ujar Prabowo. 

    Suasana ruangan pun pecah oleh tawa dan tepuk tangan para peserta konferensi, termasuk para CEO dan pemimpin global yang hadir. Bahkan Steve Forbes ikut tertawa lepas.

  • Purbaya Blak-blakan Nasib PPN 11 Persen Era Sri Mulyani, Akui Bisa Diturunkan: Hati-Hati

    Purbaya Blak-blakan Nasib PPN 11 Persen Era Sri Mulyani, Akui Bisa Diturunkan: Hati-Hati

  • Prabowo Ungkap Kehidupan Masa Kecil saat Pengasingan Politik Soemitro

    Prabowo Ungkap Kehidupan Masa Kecil saat Pengasingan Politik Soemitro

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto berbagi kisah masa kecil dan perjalanan pendidikannya di luar negeri saat berdialog dengan Ketua dan Pemimpin Redaksi Forbes Media, Steve Forbes, dalam agenda “Pertemuan Pikiran” yang menjadi bagian dari Forbes Global CEO Conference bertajuk “The World Pivot” di Hotel St. Regis Jakarta, Rabu (15/10/2025). 

    Dalam suasana santai itu, Steve Forbes membuka percakapan dengan menyinggung latar belakang unik Presiden Prabowo yang menempuh pendidikan dasar hingga menengah di berbagai negara.

    “Saya bisa mengatakan ini karena Anda terlihat muda bagi saya. Tapi latar belakang Anda luar biasa. Anda menempuh pendidikan di berbagai sekolah, dari orientasi Inggris hingga Amerika, di beberapa negara termasuk Swiss,” ujar Forbes disambut tawa para hadirin. 

    Menanggapi hal tersebut, Presiden Ke-8 RI itu dengan nada reflektif menceritakan bahwa masa kecilnya banyak diwarnai perpindahan negara karena mengikuti sang ayah, Soemitro Djojohadikusumo, yang saat itu hidup dalam pengasingan politik. 

    “Ya, saya mengikuti ayah saya, tentu saja. Saat itu ayah saya berada dalam pengasingan. Beliau merupakan oposisi dari Presiden Soekarno, yang sedang berkuasa waktu itu. Karena alasan politik, ayah saya meninggalkan Indonesia dan kami ikut bersama beliau,” ungkap Prabowo.

    Prabowo menuturkan, kehidupan keluarganya yang berpindah-pindah membuatnya merasakan berbagai sistem pendidikan internasional. 

    “Setiap dua tahun kami berpindah ke negara baru. Kami sempat tinggal di beberapa negara, termasuk Inggris dan Swiss,” kata Prabowo. 

    Lebih lanjut, dia menambahkan, kepulangannya ke Indonesia terjadi pada tahun 1968, bertepatan dengan perubahan besar di Tanah Air.

    “Akhirnya pada 1968 saya kembali ke Indonesia. Saat itu terjadi perubahan politik besar. Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto, dan ayah saya dipanggil kembali oleh Presiden Soeharto untuk bergabung di pemerintahan. Sejak saat itu, saya kembali menetap di Indonesia,” tuturnya.

    Momen dialog antara Prabowo dan Steve Forbes ini menjadi salah satu segmen menarik dalam konferensi internasional yang dihadiri oleh para CEO, pemimpin bisnis, dan tokoh dunia.

    Selain membahas isu ekonomi global dan arah geopolitik baru, sesi tersebut juga menyingkap sisi personal Presiden Prabowo yang jarang diungkap ke publik.

  • Surabaya Sumuk Pol! BMKG Juanda Ungkap Penyebabnya

    Surabaya Sumuk Pol! BMKG Juanda Ungkap Penyebabnya

    Surabaya: Fenomena suhu panas ekstrem yang melanda Surabaya dan sekitarnya beberapa hari terakhir telah memicu keluhan dari masyarakat. Meskipun pembacaan termometer menunjukkan suhu udara mencapai sekitar 36 C, rasa panas yang menusuk kulit terasa jauh lebih menyengat, diklaim mencapai hingga 41 C.

    ​Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda memberikan penjelasan mengenai penyebab hawa di Surabaya sumuk pol akhir-akhir ini. Ada beberapa penyebab cuaca Surabaya panas kentang-kentang, simak penjelasan lengkapnya.
    Kulminasi Matahari 
    ​Peningkatan suhu drastis ini dampak dari fenomena alam yang rutin terjadi, dikombinasikan dengan faktor meteorologis lokal. BMKG Juanda dalam unggahan di akun Instagram @infobmkgjuanda menyebutkan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur sedang mengalami fenomena Kulminasi Utama.

    “Meski bukan faktor utama, tapi kalau melihat dari citra satelit sangat sedikit awan di Jatim saat ini. Dengan demikian sebagian besar Jatim akan merasakan suhu udara lebih panas,” tulis @infobmkgjuanda.

    Kondisi ini menyebabkan radiasi sinar matahari diterima secara maksimal oleh permukaan bumi. Radiasi menjadi semakin intensif karena langit cerah dengan sedikit awan, yang berarti tidak ada penghalang sinar matahari menuju permukaan.

    “Kulminasi terjadi setiap hari antara jam 11 hingga 1 siang,” kata prakirawan BMKG Juanda Thariq Harun Al Rasyid, seperti dikutip dari Media Indonesia.

    Selain itu panas ekstrem di Surabaya ini juga disebabkan saat ini sudah memasuki masa pancaroba dari musim kemarau menuju musim hujan. Kondisi langit yang cerah juga menyebabkan panas menyengat, lantaran sinar matahari langsung masuk bumi tanpa hambatan awan.
     

     

    Diprediksi Sampai November
    Buat kamu warga Surabaya mesti bersabar kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga akhir November 2025. Puncak suhu panas mencapai 34°C hingga 37°C terjadi setiap hari antara pukul 11.00 hingga 13.00 WIB. 

    ​BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap dampak suhu tinggi, terutama, masyarakat diharapkan menggunakan pakaian tertutup dan pelindung saat beraktivitas di luar ruangan, memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit, dan mencukupi asupan cairan untuk menghindari dehidrasi, terutama bagi pekerja di luar ruangan.

    “Masyarakat yang keluar rumah lebih baik mengenakan baju panjang dan perlengkapan lain yang menutup kulit, menggunakan sunscreen atau tabir surya,” ungkap Thariq.

    (Sheva Asyraful Fali)

    Surabaya: Fenomena suhu panas ekstrem yang melanda Surabaya dan sekitarnya beberapa hari terakhir telah memicu keluhan dari masyarakat. Meskipun pembacaan termometer menunjukkan suhu udara mencapai sekitar 36 C, rasa panas yang menusuk kulit terasa jauh lebih menyengat, diklaim mencapai hingga 41 C.
     
    ​Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda memberikan penjelasan mengenai penyebab hawa di Surabaya sumuk pol akhir-akhir ini. Ada beberapa penyebab cuaca Surabaya panas kentang-kentang, simak penjelasan lengkapnya.
    Kulminasi Matahari 
    ​Peningkatan suhu drastis ini dampak dari fenomena alam yang rutin terjadi, dikombinasikan dengan faktor meteorologis lokal. BMKG Juanda dalam unggahan di akun Instagram @infobmkgjuanda menyebutkan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur sedang mengalami fenomena Kulminasi Utama.
     
    “Meski bukan faktor utama, tapi kalau melihat dari citra satelit sangat sedikit awan di Jatim saat ini. Dengan demikian sebagian besar Jatim akan merasakan suhu udara lebih panas,” tulis @infobmkgjuanda.

    Kondisi ini menyebabkan radiasi sinar matahari diterima secara maksimal oleh permukaan bumi. Radiasi menjadi semakin intensif karena langit cerah dengan sedikit awan, yang berarti tidak ada penghalang sinar matahari menuju permukaan.
     
    “Kulminasi terjadi setiap hari antara jam 11 hingga 1 siang,” kata prakirawan BMKG Juanda Thariq Harun Al Rasyid, seperti dikutip dari Media Indonesia.
     
    Selain itu panas ekstrem di Surabaya ini juga disebabkan saat ini sudah memasuki masa pancaroba dari musim kemarau menuju musim hujan. Kondisi langit yang cerah juga menyebabkan panas menyengat, lantaran sinar matahari langsung masuk bumi tanpa hambatan awan.
     

     

    Diprediksi Sampai November
    Buat kamu warga Surabaya mesti bersabar kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga akhir November 2025. Puncak suhu panas mencapai 34°C hingga 37°C terjadi setiap hari antara pukul 11.00 hingga 13.00 WIB. 
     
    ​BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap dampak suhu tinggi, terutama, masyarakat diharapkan menggunakan pakaian tertutup dan pelindung saat beraktivitas di luar ruangan, memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit, dan mencukupi asupan cairan untuk menghindari dehidrasi, terutama bagi pekerja di luar ruangan.
     
    “Masyarakat yang keluar rumah lebih baik mengenakan baju panjang dan perlengkapan lain yang menutup kulit, menggunakan sunscreen atau tabir surya,” ungkap Thariq.
     
    (Sheva Asyraful Fali)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)