Blog

  • Pemerintah wujudkan janji melistriki desa, warga Muba Sumsel bersyukur

    Pemerintah wujudkan janji melistriki desa, warga Muba Sumsel bersyukur

    Jakarta (ANTARA) – Warga Desa Bandar Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, merasa bersyukur karena pemerintah telah mewujudkan janji untuk melistriki desanya.​​​​​​

    “Saya bersyukur sekali, karena menjadi bagian daripada orang-orang yang menerima bantuan listrik. Alhamdulillah, dengan meteran 900 watt mendapatkan subsidi dan pulsa Rp100.000, yang dapat dipakai selama dua bulan,” kata Ruslan (52), warga Bandar Jaya, dalam keterangannya yang diperoleh di Jakarta, Jumat.

    Petani sawit itu menyatakan nyala listrik bukan sekadar penerangan, tapi simbol perubahan hidup.

    “Saya juga ingin merasakan makan nasi yang dimasak dari magic jar dan memiliki kulkas agar bisa minum air dingin,” tambahnya.

    Ruslan adalah satu dari ribuan penerima bantuan pasang baru listrik (BPBL), yang disalurkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Program ini merupakan wujud pelaksanaan Astacita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pemerataan akses energi hingga pelosok negeri.

    Bantuan diserahkan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Dusun Sungai Putih, Desa Bandar Jaya, Sumsel, pada Kamis (16/10/2025).

    Melalui BPBL, pemerintah menyediakan instalasi listrik gratis bagi rumah tangga miskin yang terdaftar di data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial, terutama di wilayah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal.

    Ruslan menambahkan listrik berarti harapan karena anak-anak bisa belajar lebih lama, istrinya dapat menjahit pesanan hingga malam, dan rumahnya terasa hidup.

    “Semoga bantuan ini membawa berkah bagi saya dan keluarga juga teman-teman saya, dan akan menambah semangat bagi orang tuanya untuk bekerja dan meningkatkan semangat anak-anak belajar dan mengejar impian mereka,” ujarnya.

    Dalam sambutannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerataan listrik adalah wujud nyata kehadiran negara.

    “Kementerian ESDM itu ada program listrik desa yang ditargetkan Bapak Presiden Prabowo pada 2029-2030 semua listrik di desa sudah harus terlayani. Ada 5.700 desa yang belum ada listriknya, 4.400 dusun yang belum ada listriknya, dan ini yang menjadi target kita untuk kita selesaikan,” kata Bahlil.

    Ia menambahkan program ini bukan hanya pembangunan infrastruktur, tetapi bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan dasar rakyat.

    “Ini semua adalah sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan rakyat, khususnya dari sektor ESDM yang akan kita lakukan terus menerus hingga seluruhnya terlistriki,” ujarnya.

    Bahlil pun sempat menahan haru saat mengenang masa kecilnya.

    “Saya adalah salah satu anak kampung yang sekolah SD enggak ada listriknya. Karena itu, saya tidak ingin kejadian pada masa kecil saya di kampung itu terjadi sekarang,” katanya.

    Ia melanjutkan Presiden Prabowo sangat perhatian untuk memberikan layanan listrik sebagai bentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Program BPBL dan listrik desa dibiayai penuh oleh APBN Kementerian ESDM.

    Tahun ini, puluhan ribu rumah tangga di seluruh Indonesia ditargetkan bisa menikmati akses listrik.

    Di Sumatera Selatan, program listrik desa mencakup 11 desa dan dusun pada tahun anggaran 2025.

    Untuk BPBL, provinsi ini mendapat jatah 8.050 rumah tangga.

    Hingga pertengahan Oktober 2025, sekitar 5.500 rumah sudah siap sambung, sementara 2.500 lainnya masih menunggu proses usulan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: Transaksi Trade Expo Indonesia 2025 Tembus Rp 286 Triliun

    Video: Transaksi Trade Expo Indonesia 2025 Tembus Rp 286 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerja sama yang sudah tercipta pada Trade Expo Indonesia 2025, pada hari ke 3 ini. Sudah ada rekan kami serliana salsabila langsung dari Ice BSD, Tangerang Selatan.

    Simak informasi dalam program Trade Expo CNBC Indonesia, Jumat (17/10/2025).

  • Krisis Baru Menghantam Eropa, Tanda Kiamat Makin Dekat

    Krisis Baru Menghantam Eropa, Tanda Kiamat Makin Dekat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Eropa turut bertarung melawan Amerika Serikat (AS) dan China untuk menjadi pusat kecerdasan buatan (AI) dunia. Namun, kawasan tersebut justru menghadapi ancaman baru yang tak kalah berbahaya, yakni krisis air bersih.

    Para ahli memperingatkan, ambisi digital Uni Eropa berisiko memperparah kelangkaan air, terutama di kawasan selatan yang kini makin kering akibat perubahan iklim.

    Uni Eropa telah mengumumkan rencana melipatgandakan hingga tiga kali kapasitas pusat data dalam 5-7 tahun ke depan, demi menjadikan kawasan itu sebagai hub AI kelas dunia.

    Di balik rencana besar tersebut, muncul ancaman bagi lingkungan yang tak bisa diabaikan, yaitu lonjakan konsumsi air dari fasilitas teknologi raksasa seperti Amazon, Microsoft, Meta, dan Google.

    Pusat data adalah jantung ekonomi digital. Infrastruktur itu menopang dunia digital, mulai dari media sosial, perbankan online, hingga alat AI seperti ChatGPT. Namun, untuk mendinginkan jutaan server yang bekerja 24 jam tanpa henti, pusat data membutuhkan air dalam jumlah besar.

    “AI memang masa depan, tapi keberlanjutan lingkungan jadi pemikiran belakangan,” ujar Kevin Grecksch, pakar kebijakan air dari University of Oxford, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (17/10/2025).

    Menurutnya, banyak pusat data dibangun justru di wilayah yang kekurangan air, seperti Spanyol dan Yunani.

    “Wilayah kering dianggap ideal untuk server, tapi ironisnya justru paling rawan kekeringan,” katanya.

    Di Spanyol, misalnya, Amazon tengah membangun tiga pusat data di wilayah Aragon, daerah yang sudah mengalami tekanan air ekstrem. Proyek yang disebut menciptakan ribuan lapangan kerja ini justru memicu ketegangan antara petani lokal dan aktivis lingkungan.

    Menurut S&P Global, industri pusat data akan menghadapi paparan tinggi terhadap stres air di dekade 2020-an, terutama di Eropa Selatan. Sebagian besar jejak air dari pusat data bahkan tidak terlihat, karena terjadi di proses pembangkit energi dan pembuatan chip semikonduktor.

    “Perusahaan sering hanya melaporkan penggunaan air di lokasi, padahal lebih dari setengah penggunaan airnya terjadi di luar lokasi,” kata Nick Kraft, analis dari Eurasia Group.

    Badan Lingkungan Eropa (EEA) memperingatkan bahwa sepertiga populasi dan wilayah Eropa kini hidup di bawah tekanan air parah. Dengan petaka gelombang panas ekstrem dan kekeringan berkepanjangan, situasi ini diperkirakan akan makin buruk dan menjadi tanda ‘kiamat’ di Benua Biru.

    “Ledakan pembangunan pusat data di wilayah yang sudah kekeringan hanya memperburuk masalah,” ujar Laura Ramsamy, analis iklim dari Climate X.

    Beberapa negara bahkan mulai menarik rem. Belanda dan Irlandia telah menunda pembangunan pusat data baru karena kekhawatiran terhadap daya listrik dan dampak lingkungan.

    Namun, Kementerian Iklim, Energi, dan Lingkungan Irlandia menegaskan bahwa pusat data tetap memberikan kontribusi positif bagi ekonomi nasional.

    “Seperti sektor ekonomi lainnya, operasi dan pengembangan pusat data diatur oleh tujuan iklim nasional yang mengikat secara hukum dan kebutuhan menjaga keamanan energi,” kata juru bicara kementerian.

    Ia menambahkan, sebagian besar pusat data besar di Irlandia menggunakan sistem pendinginan udara, bukan air, yang membedakannya dari lokasi-lokasi pusat data di banyak negara lain.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Guru Besar ITS rekomendasikan SBP atasi pendangkalan alur Bengkulu

    Guru Besar ITS rekomendasikan SBP atasi pendangkalan alur Bengkulu

    Bengkulu (ANTARA) – Guru Besar Logistik Maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Saut Gurning merekomendasikan sistem by-pass pasir (SBP) sebagai solusi mengatasi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu secara permanen.

    “Prinsipnya sederhana, SBP itu memindahkan pasir dari kantong penumpukan ke tempat pembuangan menggunakan sistem isap. Jadi bukan hanya dikeruk lalu menunggu pendangkalan terjadi lagi, tetapi sedimen dialirkan terus-menerus 24 jam,” kata Saut Gurning lewat pesan elektronik di Bengkulu, Jumat.

    Saut Gurning merekomendasikan penerapan Sand Bypassing System (SBS) atau Artificial Sand Bypassing System (ASBS), merupakan metode modern yang memungkinkan sedimen pasir dialihkan secara berkelanjutan dari sisi penumpukan ke sisi yang mengalami erosi.

    Model SBP telah digunakan di berbagai negara seperti Australia dan Belanda dengan hasil yang efisien. Menurut Saut, sistem ini jauh lebih hemat dibanding pengerukan konvensional.

    “Investasi awalnya memang sekitar Rp13 miliar, tetapi biaya operasionalnya bisa ditekan sampai di bawah 20 persen dari pengerukan biasa yang mencapai Rp70 miliar per tahun,” ucapnya.

    Selain efisiensi, SBP juga memiliki manfaat tambahan, material pasir hasil by-pass dapat digunakan untuk reklamasi atau perluasan area pelabuhan, menciptakan nilai tambah baru bagi ekonomi daerah.

    Selain urusan teknis normalisasi, Saut juga menyoroti pentingnya keberlanjutan pendanaan. Ia menilai, skema pembiayaan tahunan berbasis APBN tidak lagi memadai untuk menangani sedimentasi yang terjadi terus-menerus.

    Karena itu, ia mengusulkan kombinasi antara pendanaan publik dan partisipasi badan usaha pelabuhan melalui model Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau konsesi operasional jangka panjang.

    “Negara-negara seperti Australia, Belanda, dan Malaysia sudah menerapkan model pembiayaan campuran. Pemerintah membangun fasilitas infrastruktur seperti jetty, pompa, dan pipa, sementara operasionalnya diserahkan ke operator pelabuhan dengan mekanisme tarif layanan,” kata Saut.

    Menurut Saut pendekatan seperti itu dapat menjadi solusi keberlanjutan di Bengkulu dalam mengelola pelabuhannya agar terus dalam kondisi terbaiknya.

    “Yang penting bukan hanya bagaimana mengeruk, tetapi bagaimana menjamin alur tetap dalam sepanjang waktu,” ucapnya.

    Saut Gurning menegaskan penanganan pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu harus beralih dari pola pengerukan darurat yang bersifat reaktif, menuju solusi permanen berbasis rekayasa pantai.

    Menurutnya kondisi sedimentasi tinggi di pelabuhan tersebut telah mencapai level yang tidak bisa lagi ditangani dengan cara-cara konvensional.

    “Pelabuhan Baai menghadapi situasi sedimentasi yang sangat berat. Ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi sudah menjadi persoalan sistemik akibat kombinasi arus sejajar pantai atau littoral drift dan gelombang besar dari Samudera Hindia,” kata dia.

    Ia menjelaskan wilayah perairan Baai merupakan zona berenergi tinggi atau high sedimentation zone, di mana material pasir dan lumpur dari arus laut serta sungai terus terakumulasi di alur pelayaran.

    Akibatnya setiap sembilan bulan sekali pelabuhan itu membutuhkan pengerukan untuk menjaga kedalaman agar kapal dapat beroperasi. Volume sedimentasi yang masuk mencapai 800 ribu meter kubik per tahun, termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia.

    “Wilayah Bengkulu itu langsung menghadap Samudera Hindia. Energi gelombangnya kuat, arusnya besar, dan proses sedimentasinya cepat,” kata dia.

    Menurut Saut pendangkalan kronis di Pelabuhan Pulau Baai memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang luas. Gangguan navigasi laut menyebabkan keterlambatan distribusi logistik.

    Kondisi itu juga mempengaruhi biaya hidup masyarakat karena harga barang di pulau menjadi jauh lebih mahal dibanding wilayah daratan utama.

    Ia menyebutkan cuaca ekstrem dan kondisi ombak yang mencapai lebih dari dua meter membuat kegiatan pengerukan konvensional sering menghadapi tantangan berat.

    “Kapal keruk mudah goyah, alat patah, bahkan operasi harus berhenti karena kondisi laut tidak stabil. Ini menyebabkan pekerjaan rework berulang kali,” ujarnya.

    Oleh karena itu, dia merekomendasikan penanganan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu beralih dari cara-cara konvensional ke sistem by-pass pasir (SBP).

    Pewarta: Boyke Ledy Watra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TEI Hari Ke-2, Dari Sapaan Hangat Jadi Kabar Transaksi Ekspor

    TEI Hari Ke-2, Dari Sapaan Hangat Jadi Kabar Transaksi Ekspor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Budi Santoso kembali menyapa para pelaku usaha peserta Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada hari kedua pameran ini, Kamis, (16/10). Pada kunjungan tersebut Budi mendapat kabar menggembirakan, karena sapaan tersebut berbuah laporan positif terkait keberhasilan mendapatkan calon pembeli.

    Beberapa UMKM peserta pameran TEI 2025 juga antusias menyambut kedatangan Budi. Kalimat pertama yang paling sering terdengar adalah, “Terima kasih Pak, kami berhasil bertemu dengan calon pembeli Pak”. “Oh ya, ekspor ke mana?” tanya Mendag menanggapi kabar tersebut.

    Kabar baik dimulai dari perwakilan CV Faber Instrument Indonesia. Produk uniknya berupa Wooden Radio Vintage Return sukses memikat calon pembeli dari Uni Emirat Arab (UEA). “Kami berhasil bertemu dengan Hasyim, calon pembeli produk kami dengan potensi nilai transaksi mencapai Rp3 miliar,” lapor perwakilan CV Faber kepada Budi yang turut didampingi Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Widy Haryono.

    Selanjutnya, Ifana, perwakilan dari PT Ladang Sehat Indonesia melaporkan potensi transaksi yang diraihnya pada hari ke-2 pelaksanaan TEI 2025. “Pak Menteri, kami sudah dapat calon pembeli dari Taiwan untuk produk tepung mocaf, tepung premix, kukis, mi, dan pasta sebanyak 1 kontainer 20 feet senilai Rp200 juta,” ujar Ifana.

    Tidak hanya itu, Ahmad, pemilik PT Tartaruga Dinasti Indonesia, menyampaikan langsung ke Mendag mengenai penawaran yang menjanjikan dari calon pembeli yang hadir di TEI 2025. “Hari kedua ini, kami telah menerima kunjungan calon buyer yang tertarik dengan produk Mini Sheet Crispy Seaweed. Kami sedang berdiskusi untuk kesepakatan bisnis,” cerita Ahmad.

    Lebih lanjut, Ahmad juga secara khusus menyampaikan rasa bangganya terhadap interaksi yang terjalin. “Jujur, kami bangga dengan antusiasme Mendag untuk berinteraksi dengan kami dan mendengarkan capaian kami yang telah mengikuti program UMKM BISA Ekspor. Mendag juga memberikan dukungan penuh atas proses sertifikasi (BPOM, GMP, HACCP dan ISO22000) produk kami,” jelas Ahmad. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan moral adalah energi terbesar bagi UMKM.

    Usai menerima kabar baik dari UMKM eksportir peserta pameran TEI 2025, Budi melanjutkan peninjauan ke Hall 2 yang menampilkan produk makanan, minuman, dan agrikultur. Di stan T Fabindo Sejahtera, produk kosmetik, yang berada di stan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Mendag juga berinteraksi dengan penjaga stan.

    Kunjungan kemudian berlanjut ke stan Good Durian, produk yang dihasilkan oleh PT Good Mitra International, dan diakhiri di stan Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan (PPEJP BPSDMP). Kepala PPEJP, Sugih Rahmansyah menyambut kedatangan Mendag dan mengenalkan UMKM binaan PPEJP yang menjadi peserta pameran TEI 2025.

    Rangkain kunjungan hari kedua Mendag ini menegaskan, TEI 2025 bukan sekadar pameran, tetapi peluang untuk menghasilkan transaksi ekspor yang membuktikan daya saing produk Indonesia di pasar global.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Komisi Informasi DKI pantau verifikasi E-Monev agar tepat waktu

    Komisi Informasi DKI pantau verifikasi E-Monev agar tepat waktu

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta terus memantau pelaksanaan verifikasi “Self Assessment Questionnaire” (SAQ) dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (E-Monev) Keterbukaan Informasi Publik tahun 2025 agar tepat waktu.

    “Hingga saat ini, sebagian besar badan publik (BP) telah melalui proses verifikasi, meski masih terdapat beberapa kategori yang dalam tahap penyelesaian,” kata Ketua Bidang Kelembagaan KI DKI Jakarta, Aang Muhdi Gozali di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan memasuki hari ke-10, kegiatan verifikasi berlangsung di Gedung Graha Mental Spiritual, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).

    Menurut dia, tim verifikator ditargetkan menuntaskan seluruh proses verifikasi hingga akhir pekan depan. “Waktu yang telah disediakan diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal agar proses verifikasi dapat selesai tepat waktu,” katanya.

    Dia juga menekankan pentingnya objektivitas dan ketelitian dalam proses penilaian. Setiap penilaian harus didasarkan pada data dan dokumen yang akurat.

    “Bila terdapat dokumen yang tidak dapat diakses, segera lakukan konfirmasi kepada pihak badan publik terkait,” katanya.

    Ia menambahkan, untuk kategori badan publik filantropi menjadi salah satu yang masih dalam proses, seiring dengan pengerjaan pengisian SAQ.

    Partai politik (parpol) juga menjadi perhatian khusus mengingat adanya transisi kepengurusan di beberapa partai.

    Dirinya berharap melalui koordinasi yang intensif dan pengawasan berkelanjutan. “Kami menargetkan proses verifikasi dapat terselesaikan secara komprehensif, transparan dan akuntabel,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Geger Skandal Pemain Naturalisasi Sepak Bola Malaysia, Pejabat Dihukum

    Geger Skandal Pemain Naturalisasi Sepak Bola Malaysia, Pejabat Dihukum

    Jakarta, CNBC Indonesia – Federasi sepak bola Malaysia menskors sekretaris jenderalnya dan mengatakan akan membentuk komite independen untuk menyelidiki skandal kelayakan yang sedang berlangsung yang melibatkan tujuh pemain kelahiran luar negeri (naturalisasi), Jumat (17/10/2025).

    Awal pekan ini, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengajukan banding atas keputusan FIFA yang melarang tujuh pemain tersebut setelah badan dunia tersebut menuduhnya menyerahkan dokumen palsu atau rekayasa yang mengklaim para pemain tersebut memiliki keturunan Malaysia.

    FIFA mengatakan penyelidikan menunjukkan tidak ada satu pun pemain- yang membantu Malaysia mengalahkan Vietnam 4-0 pada bulan Juni di kualifikasi Piala Asia- memiliki orang tua atau kakek-nenek yang lahir di negara Asia Tenggara tersebut.

    Namun, FAM membantah melakukan kesalahan yang disengaja.

    “Kami akan membentuk komite independen untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, agar kami dapat memberikan jawaban yang lebih baik atas semua ini,” kata Wakil Presiden FAM, S. Sivasundaram, dikutip AFP.

    “Sekretaris Jenderal FAM, Noor Azman Rahman, diskors efektif hari ini agar komite dapat menjalankan tugasnya,” ujarnya kepada wartawan dalam konferensi pers.

    Sebelumnya, selain menskors ketujuh pemain- Hector Hevel, Jon Irazabal, Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, dan Joao Brandao Figueredo- FIFA juga mendenda asosiasi Malaysia sebesar US$440.000. Permasalahan ini kini sedang ditangani oleh komite banding FIFA untuk mendapatkan keputusan akhir.

    Sementara itu, Nepal pada hari Kamis mengajukan banding kepada FIFA agar hasil kekalahan 2-0 melawan Malaysia pada bulan Maret dibatalkan. Salah satu dari ketujuh pemain tersebut, Hector Hevel, mencetak gol pembuka Malaysia dalam pertandingan yang dimainkan di Johor, Malaysia.

    Nepal saat ini berada di dasar klasemen Grup F kualifikasi Piala Asia tanpa poin dari empat pertandingan. Malaysia berada di puncak klasemen dengan 12 poin, Vietnam di posisi kedua dengan sembilan poin, dan Laos di posisi ketiga dengan tiga poin.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • DIY-Victoria Australia siap perpanjang kerja sama di berbagai sektor

    DIY-Victoria Australia siap perpanjang kerja sama di berbagai sektor

    Yogyakarta (ANTARA) – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia menyiapkan perpanjangan kerja sama di berbagai sektor yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025.

    Perpanjangan kerja sama itu dibahas dalam pertemuan antara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Komisaris untuk Asia Tenggara Pemerintah Victoria, Naila Mazzucco di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.

    “Kerja sama kami dengan DIY telah menyentuh banyak sektor, mulai dari bidang industri kreatif, pendidikan, maupun hubungan antara masyarakat kedua daerah,” ujar Naila Mazzucco usai pertemuan itu.

    Menurut dia, selama ini sudah banyak pertukaran positif, baik dengan mahasiswa maupun desainer fesyen di dua wilayah sehingga kolaborasi itu diharapkan dapat diperluas.

    “Kami berharap dapat memperluas kolaborasi ini ketika kami memperbarui nota kesepahaman dalam waktu dekat ini,” ujar dia.

    Naila Mazzucco juga mengapresiasi kehangatan dan antusiasme Gubernur DIY atas kerja sama bilateral dan hubungan antara masyarakat yang telah terjalin, termasuk kerja sama antara Melbourne Symphony Orchestra dan Yogyakarta Royal Orchestra.

    “Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi yang lebih mendalam lagi dengan DIY, dan mari kita lihat, apa yang akan dihasilkan oleh nota kesepahaman berikutnya,” kata dia.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DIY Imam Pratanadi mengatakan Pemda DIY menyambut baik keinginan Pemerintah Victoria untuk memperpanjang kerja sama.

    “Saat pertemuan tadi, beliau (Sultan HB X) juga menyampaikan beberapa informasi dan ide-ide untuk pengembangan kerja sama ini, utamanya di sektor pendidikan,” kata dia.

    Menurut Imam, saat ini berbagai ide tentang peningkatan kerja sama DIY dan Victoria belum dapat diumumkan, karena belum disepakati bersama.

    Namun, apa pun yang nantinya disepakati bersama sebagai upaya pengembangan kerja sama akan diketahui pada November 2025 mendatang, saat penandatanganan nota kesepahaman.

    Imam menambahkan, rangkaian kegiatan perpanjangan kerja sama itu rencananya juga akan disertai agenda jamuan resmi antara kedua pihak.

    “Insya Allah tanggal 21 November 2025 akan diadakan makan malam dan penandatanganan nota kesepahaman perpanjangan kerja sama DIY dan Victoria oleh Perdana Menteri Australia dan disaksikan oleh Gubernur Victoria,” kata dia.

    Ia menyebut dalam kesempatan itu Komisaris Naila Mazzucco juga mengundang Gubernur DIY untuk berkunjung ke Victoria.

    “Beliau diundang untuk bertemu dengan Gubernur Victoria, sekaligus melihat langsung apa saja yang bisa dikerjasamakan lebih lanjut, khususnya untuk pendidikan dan kebudayaan,” ujar Imam.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Imigrasi Jakpus telah deportasi 97 WNA

    Imigrasi Jakpus telah deportasi 97 WNA

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Pusat telah mendeportasi sebanyak 97 orang warga negara asing (WNA) dari 190 yang ditangkap sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025.

    “Kami berkomitmen untuk menjaga tertib administrasi dan menegakkan hukum keimigrasian. Setiap pelanggaran akan kami tindak sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Pusat, Ronald Arman Abdullah di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, sebanyak 190 WNA berhasil ditangkap sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025. Penindakan ini merupakan hasil dari kegiatan pengawasan dan operasi keimigrasian yang dilakukan secara intensif di wilayah Jakarta Pusat.

    Dari total WNA yang ditangkap, pelanggaran terbanyak adalah melebihi batas izin tinggal (overstay) dan penyalahgunaan izin tinggal.

    Mayoritas WNA yang melanggar berasal dari Nigeria, dengan titik penindakan terbanyak di wilayah Kelurahan Pasar Baru dan Kelurahan Cempaka Putih.

    Dari total 190 WNA yang ditangkap, sebanyak 97 orang telah dikenai tindakan deportasi ke negara asalnya. Sedangkan sisanya sedang menjalani proses pendentensian.

    Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat langkah-langkah pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah kerjanya.

    Ronald juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif melaporkan keberadaan WNA yang diduga melakukan pelanggaran keimigrasian atau mengganggu ketertiban umum melalui layanan pengaduan resmi.

    “Baik secara langsung ke kantor maupun melalui kanal daring yang telah disediakan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri PU: Proyek KSCS bagian penyediaan sistem air baku strategis

    Menteri PU: Proyek KSCS bagian penyediaan sistem air baku strategis

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan proyek Karian Dam–Serpong Water Conveyance System (KSCS) bagian integral penyediaan sistem air baku strategis.

    Dody menyampaikan bahwa penandatanganan kontrak ini bukan sekadar seremoni administratif, melainkan wujud nyata pelaksanaan amanat Presiden Prabowo agar seluruh bendungan yang telah selesai dibangun memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

    “Air bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi sumber kehidupan dan keadilan sosial. Dari bendungan ke rumah tangga, dari potensi alam menuju kesejahteraan rakyat,” katanya dalam acara penandatanganan Kontrak Pekerjaan Konstruksi Karian–Serpong Water Conveyance System di Jakarta, Jumat.

    Kementerian PU menandatangani kontrak pekerjaan konstruksi Karian Dam–Serpong Water Conveyance System (KSCS) Paket 1, 2, dan 3.

    Penandatanganan ini menandai langkah penting dalam penyediaan sistem air baku strategis nasional yang akan mengalirkan air dari Bendungan Karian ke kawasan Serpong untuk melayani kebutuhan air bagi 1,84 juta jiwa di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Barat.

    Proyek KSCS merupakan bagian integral dari sistem penyediaan air baku Bendungan Karian.

    Melalui sistem ini, air dari bendungan akan dialirkan menuju instalasi pengolahan di Serpong untuk mendukung kebutuhan air minum sekitar 368.000 sambungan rumah tangga, serta sektor industri dan komersial di kawasan Jabodetabek.

    Pembangunan KSCS mencakup pipa transmisi sepanjang sekitar 43 kilometer, dilengkapi dengan booster pump, sistem kontrol, dan berbagai fasilitas pendukung yang dirancang untuk menjamin efisiensi serta keandalan pasokan air.

    Infrastruktur ini menjadi penghubung vital antara sumber air baku dan jaringan distribusi, sekaligus mendukung upaya pemerintah meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.

    Dody menegaskan pentingnya integritas, profesionalisme, serta pengawasan yang disiplin dan transparan dalam pelaksanaan proyek ini.

    “Mutu dan keselamatan harus menjadi prioritas utama. Tata kelola kontrak harus terus diperbaiki agar proyek KSCS menjadi teladan infrastruktur yang efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Dirinya juga menekankan bahwa keberhasilan proyek ini merupakan hasil dari kemitraan internasional antara Indonesia dan lembaga pembiayaan luar negeri seperti Korea Eximbank, yang turut memberikan dukungan pendanaan dan kerja sama teknis.

    Namun demikian, Dody menegaskan bahwa kemitraan tidak boleh menggantikan tanggung jawab nasional pada proyek ini harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.