Blog

  • Dibanggakan Prabowo, Berapa Persen Kandungan Lokal Maung Buatan Pindad?

    Dibanggakan Prabowo, Berapa Persen Kandungan Lokal Maung Buatan Pindad?

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto membangga-banggakan mobil buatan Indonesia, Maung, yang diproduksi oleh PT Pindad. Prabowo juga menggunakan salah satu model Maung, MV3 Garuda Limousine, sebagai kendaraan operasional presiden. Sebagai mobil buatan Indonesia, berapa persentase kandungan lokal Maung?

    Menurut Prabowo, lahirnya Maung buatan Pindad jadi bukti Indonesia pun bisa membuat mobil sendiri. Kini, mobil Maung produksi Pindad telah dipakai di beberapa instansi seperti TNI dan Polri, juga sebagai mobil kepresidenan Prabowo. Prabowo menyebut Maung sebagai jip, yakni mobil tangguh dengan beragam fungsi.

    “Kita sudah menghasilkan jip buatan Indonesia. Jadi sekarang pejabat-pejabat kita, perwira-perwira kita bangga (karena) kita tidak pakai jip buatan negara lain. Kita pakai jip buatan Indonesia sendiri. Komandan-komandan pasukan kita, kalau naik kendaraan memimpin pasukannya dia bangga, dia pakai jip buatan Indonesia. Presidenmu pakai jip buatan Indonesia,” ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Senin (20/10/2025) seperti dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden.

    Sejak awal menjabat sebagai Presiden RI setahun lalu, Prabowo memang gencar mempromosikan mobil SUV buatan PT Pindad itu. Bahkan Prabowo menjadikan Maung MV3 Garuda Limousine sebagai kendaraan operasional utamanya.

    Meski mengusung status mobil buatan Indonesia, Maung MV3 Garuda Limousine tak sepenuhnya buatan Indonesia. Masih ada beberapa komponen yang dibuat di luar negeri, khususnya bagian mesin dan rangka.

    Jeroan Maung MV3 Garuda Limousine (Dok. Pindad) Foto: Jeroan mobil MV3 Garuda Limousine (dok. Pindad)

    Menurut penjelasan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia pada November 2024 lalu, Maung memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 70 persen, sementara sisa 30 persennya berasal dari Korea Selatan. Pernyataan itu mengonfirmasi dugaan warganet yang menilai Maung MV3 punya kemiripan dengan mobil Korea, Ssangyong Rexton.

    Dan kalau dibandingkan, ada beberapa bagian yang memang terbilang mirip antara mobil MV3 Garuda Limousine dengan Ssangyong Rexton. Kemiripan bisa dilihat dari bagian dasbor, pengontrol AC, konsol tengah, tuas persneling, hingga setirnya.

    Ssangyong Rexton Foto: Dok. KGM Motors

    Ssangyong Rexton tidak dijual secara resmi di Indonesia, tapi di beberapa negara seperti Australia mobil ini cukup populer. Secara spesifikasi mesin pun mirip antara mobil Maung dengan Ssangyong Rexton.

    Diketahui, Pindad MV3 Maung menggunakan mesin turbo diesel 2.200 cc, mampu melaju pada kecepatan aman 100 km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km. Soal performa, mesin yang tersemat di dalam MV3 Maung diklaim mampu menyemburkan daya maksimum 202 PS.

    Ssangyong Rexton juga menggendong mesin turbodiesel 2.200 cc, tepatnya 2.157 cc. Figur tenaga dan torsinya juga sama, yaitu 202 PS dengan torsi maksimal 441 Nm.

    Bedanya, Ssangyong Rexton menjadi SUV 7-seater. Sedangkan Maung MV3 dirancang sebagai mobil untuk melibas segala medan.

    (lua/rgr)

  • Beras Masih Dijual di Atas HET, Lonjakan Paling Mencolok di Daerah Ini

    Beras Masih Dijual di Atas HET, Lonjakan Paling Mencolok di Daerah Ini

    FAJAR.CO.ID, SEMARANG — Harga kebutuhan pokok khususnya beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) ditemukan dijual dengan harga di atas ecera tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

    Temuan tersebut bahkan disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jateng. Satgas ini menemukan adanya penjualan di atas HET di 21 kabupaten/kota, dengan empat daerah tercatat mengalami lonjakan paling mencolok, yaitu Jepara, Pekalongan (kabupaten dan kota), serta Kendal.

    “Dari pemantauan di lapangan, ada yang naik lebih dari lima persen dari HET. Kami sudah turunkan tim untuk memastikan penyebabnya,” ujar Wadirreskrimsus Polda Jateng, AKBP Feria Kurniawan, Rabu (22/10).

    Langkah cepat diambil. Masing-masing Polres diminta turun langsung ke pasar dan gudang beras, memastikan tak ada permainan harga apalagi penimbunan. Menurut Feria, pengawasan tak hanya soal harga, tapi juga rantai distribusi yang kerap jadi sumber persoalan.

    “Kalau distribusi tersendat, harga di hilir pasti naik. Karena itu kami lakukan pemantauan menyeluruh dari tingkat produsen, distributor, sampai ritel,” tegasnya.

    Hingga pertengahan Oktober 2025, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog sudah menembus 29 ribu ton.

    Angka ini dinilai cukup untuk menjaga ketersediaan di pasar, namun nyatanya harga di lapangan masih bergerak liar. Operasi pasar pun dipastikan berlanjut hingga Februari 2026, dengan harapan bisa menekan harga medium dan premium agar kembali sesuai ketentuan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Bulog. Tujuannya masyarakat bisa beli beras dengan harga wajar dan mutu terjamin,” kata Feria.

  • Identitas Mayat di Parit Jalan Nasional Lamongan Terungkap, Polisi Pastikan Korban Warga Pekalongan

    Identitas Mayat di Parit Jalan Nasional Lamongan Terungkap, Polisi Pastikan Korban Warga Pekalongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Identitas mayat laki-laki yang ditemukan dalam kondisi meringkuk di parit tepi Jalan Nasional Lamongan–Babat, tepatnya di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, akhirnya terungkap. Polisi memastikan jasad tersebut adalah Arif Rahman Hakim, warga Gembong Selatan, Kedungwuni Barat, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

    “Identitas korban sudah diketahui, setelah proses identifikasi forensik dan kecocokan ciri-ciri fisik serta barang bawaan di lokasi kejadian. Korban bernama Arif Rahman Hakim, warga Pekalongan,” kata Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, Rabu (22/10/2025).

    Jenazah Arif Rahman Hakim telah dipulangkan menggunakan mobil jenazah RSUD dr. Soegiri Lamongan. Anggota kepolisian turut mengantarkan pemulangan hingga ke rumah duka di Pekalongan.

    Kapolres Lamongan menyampaikan, pihaknya menanggung seluruh biaya pemulangan jenazah. Langkah kemanusiaan tersebut dilakukan setelah diketahui kedua orang tua korban tidak mampu menjemput jasad anaknya ke Lamongan.

    “Bahkan, keluarga sempat pasrah jika jasad dimakamkan di Lamongan karena keterbatasan biaya. Oleh karena itu kita berinisiatif untuk membantu. Harapannya, bantuan ini bisa meringankan beban keluarga dan jenazah korban bisa dimakamkan di kampung halamannya,” ujarnya.

    Terkait penyebab kematian, hasil autopsi menunjukkan adanya trauma akibat benturan benda tumpul di bagian telinga, mulut, dan kelopak mata. “Ini mengarah pada adanya tindak kekerasan fisik kepada korban,” tutur Agus.

    Polisi kini masih bekerja untuk mengungkap kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian pemuda asal Pekalongan tersebut. Diketahui, korban sehari-hari bekerja sebagai pengamen jalanan.

    “Kami masih mencari bukti-bukti dan petunjuk lain, termasuk keberadaan CCTV di sekitar lokasi, yang bisa menjadi petunjuk dalam proses penyelidikan,” kata Kapolres.

    Sebelumnya, pada Selasa (21/10/2025), warga dikejutkan oleh penemuan mayat pria dalam posisi meringkuk di parit tepi Jalan Nasional Lamongan–Babat. Saat ditemukan, pergelangan tangan dan kaki korban dalam kondisi terikat, sementara kepala tertutup kain berwarna kuning. Tanda-tanda kekerasan juga tampak jelas pada tubuh korban — mata sebelah kiri dan bibir bagian atas lebam, serta lengan kanan dan kiri terdapat bercak darah yang telah mengering. [fak/beq]

  • DPR: RKAB Digital Bisa Basmi ‘Hengki-Pengki’ di Sektor Minerba

    DPR: RKAB Digital Bisa Basmi ‘Hengki-Pengki’ di Sektor Minerba

    Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya menilai penerapan sistem digital MinerbaOne untuk pengajuan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) menjadi langkah penting dalam memperkuat transparansi dan tata kelola sektor pertambangan mineral dan batu bara. 

    Dia menyebut, sistem ini berpotensi besar menghilangkan praktik ‘hengki-pengki’ atau kecurangan di bawah meja yang selama ini mencoreng proses perizinan tambang.

    Menurut Bambang, perubahan sistem ini merupakan hasil pembelajaran dari berbagai kasus di masa lalu yang melibatkan proses manual dan pihak ketiga seperti konsultan. Pasalnya, ada banyak dugaan permainan terjadi dalam tahap penilaian RKAB yang dilakukan secara tertutup tanpa sistem yang akuntabel.

    “RKAB digital ini diciptakan justru untuk menghindari praktik-praktik ‘hengki-pengki’ yang dulu sering muncul dalam proses manual. Dengan sistem digital, semuanya by system, bukan by person,” ujar Bambang Patijaya, dikutip Rabu (22/10/2025).

    Dia bercerita, sebelum sistem digital diterapkan, proses pengajuan RKAB kerap kali menumpuk karena minimnya evaluator atau pihak yang memverifikasi data pengajuan di Kementerian ESDM. 

    Kondisi itu memunculkan ruang bagi perantara atau pihak luar untuk ‘mempercepat’ proses dengan cara yang tidak transparan. Dari sekitar 7.000 pengajuan RKAB setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020, hanya 15 evaluator yang menangani di pusat.

    Akibatnya, penumpukan dan keterlambatan penerbitan izin terjadi di berbagai daerah. Pada 2021–2022, dirjen minerba kala itu melakukan simplifikasi agar proses berjalan lebih cepat. Namun, kebijakan itu tidak diatur dalam peraturan menteri dan akhirnya menimbulkan masalah hukum.

    “Dulu ruang manipulasi terbuka karena prosesnya manual dan tertutup. Sekarang dengan sistem digital, setiap tahapan terekam dan bisa dilacak. Ini cara paling efektif meminimalisir kecurangan,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Bambang menuturkan bahwa sistem MinerbaOne memungkinkan perusahaan mengajukan RKAB langsung melalui platform daring tanpa interaksi tatap muka. Hal ini diyakini mampu mengurangi peluang permainan antara pemohon dan petugas. 

    Dia menilai digitalisasi juga menjadi bentuk transformasi birokrasi menuju transparansi publik. Pemerintah dan DPR, kata dia, memiliki tanggung jawab untuk memastikan sistem ini bekerja adil bagi semua pelaku usaha, bukan hanya bagi yang memiliki akses atau pengaruh.

    “Kalau dulu cepat lambatnya proses bisa dipengaruhi hal-hal non-teknis, sekarang semua tergantung pada kesiapan dan kelengkapan perusahaan itu sendiri. Ini bagian dari reformasi perizinan yang sehat,” tambahnya.

    Namun, Bambang mengingatkan bahwa sistem digital tidak akan efektif tanpa kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia. Pemerintah harus memastikan sistem tidak mudah macet atau eror karena hal itu bisa menghambat kegiatan usaha dan membuka celah baru.

    Selain itu, perubahan aturan masa berlaku RKAB dari 3 tahun menjadi 1 tahun tetap perlu dikaji ulang agar tidak menambah beban administratif bagi perusahaan. Sebab, kebijakan yang baik adalah yang menyeimbangkan efisiensi dengan pengawasan.

    “Digitalisasi ini langkah maju, tapi jangan sampai malah menambah kerumitan baru. Sistem harus andal, SDM harus siap, dan aturannya harus konsisten agar niat baik transparansi tidak berubah jadi hambatan,” pungkasnya.

  • Prabowo: Indonesia-Afrika Selatan pertimbangkan perjanjian PTA, CEPA

    Prabowo: Indonesia-Afrika Selatan pertimbangkan perjanjian PTA, CEPA

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia mempertimbangkan Perjanjian Perdagangan Preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA) maupun Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dengan Afrika Selatan.

    “Kami mempertimbangkan langkah-langkah menuju pembentukan Perjanjian Perdagangan Preferensial atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif,” kata Prabowo dalam pernyataan bersama dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

    Prabowo mengatakan perdagangan antara kedua negara meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir dan Indonesia ingin terus meningkatkan nilai perdagangan dalam situasi yang lebih seimbang.

    Kepala Negara menyatakan di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, penting bagi kedua negara untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan baru yang lebih kokoh.

    “Afrika Selatan merupakan pemimpin penting di kawasan Afrika dan akan menjadi mitra strategis bagi Indonesia pada tahun-tahun mendatang,” kata Presiden.

    Pada kesempatan itu, Prabowo juga menyatakan Afrika Selatan sebagai salah satu pemimpin penting di dunia.

    Kedua negara, ucap Prabowo, memiliki banyak kesamaan sejarah panjang perjuangan melawan kolonialisme dan perjuangan untuk kebebasan.

    “Kami mengagumi kekuatan, idealisme, dan keberanian rakyat Afrika Selatan dalam melawan ketidakadilan dan sistem apartheid,” kata Presiden.

    Selain kerja sama perdagangan, kedua negara juga membahas hubungan di bidang pertahanan, pertanian, energi, serta hubungan antarwarga, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan.

    Sementara itu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan kedua negara sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

    “Kami menekankan pentingnya membangun perekonomian yang lebih tangguh dan beragam untuk kepentingan rakyat di kedua negara, khususnya menghadapi tantangan geopolitik yang serupa,” katanya.

    Ramaphosa mengungkapkan dalam kunjungan kenegaraannya ini turut dilakukan forum bisnis yang mempertemukan pelaku usaha Afrika Selatan dan Indonesia.

    “Forum tersebut menjadi wadah untuk menemukan cara-cara konkret dalam memperkuat kerja sama ekonomi melalui kemitraan antar dunia usaha,” ujarnya.

    Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPK: Tambang Emas Dekat Mandalika Ilegal, Ada Potensi Pidana Nasional 22 Oktober 2025

    KPK: Tambang Emas Dekat Mandalika Ilegal, Ada Potensi Pidana

    Nasional

    22 Oktober 2025

  • Heboh Air Hujan Mengandung Mikroplastik di Jakarta, Apa Bahayanya?

    Heboh Air Hujan Mengandung Mikroplastik di Jakarta, Apa Bahayanya?

    Jakarta

    Temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tentang air hujan di DKI Jakarta yang mengandung mikroplastik merupakan sinyal serius yang harus diwaspadai. Pasalnya, dalam jangka panjang, mikroplastik yang bisa saja tercampur dengan partikel-partikel toksik dapat membahayakan tubuh.

    “Penelitian bahkan menujukkan mikroplastik itu sudah ditemukan di paru-paru, darah, bahkan plasenta manusia dan ini menandakan potensi paparan yang kronis dan meluas,” kata Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman dalam keterangannya, Rabu (22/10/2025).

    “Adanya potensi peradangan kronis pada saluran napas atau usus, gangguan hormon endokrin disebabkan oleh bahan kimia aditif plastik seperti BPA (Bisphenol A), kemudian risiko kardiovaskular, dan stres oksidatif dari partikel mikro yang bersifat toksi,” sambungnya.

    Hal ini karena mikroplastik dapat ‘ditumpangi’ oleh logam berat dan mikroba patogen, sehingga memperbesar dampak kesehatan yang bisa terjadi pada manusia.

    “Mikroplastik itu juga menjadi perantara bagi sebaran penyakit, patogen, karena dia bisa nempel di situ. Artinya ini sama halnya dengan polutan yang bisa memperburuk situasi penyakit, artinya memperparah,” katanya.

    Terjadi di Banyak Negara

    Dicky menambahkan bahwa air hujan yang mengandung mikroplastik juga terjadi di banyak negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, China, Australia, hingga negara-negara di Benua Eropa.

    “Artinya mikroplastik bisa terbawa melalui atmosfer jarak ribuan kilometer. Di mana plastik ini beredar layaknya karbondioksida dan air, menjadi bagian permanen dari sistem Bumi ya, cukup miris,” katanya.

    Kumpulan mikroplastik di udara ini disebabkan banyak faktor, mulai dari ban kendaraan, debu pakaian sintetis dari proses mencuci dan mengeringkan, serta proses pembakaran sampah plastik yang tidak sempurna.

    “Penting untuk diketahui bahwa kita harus menetapkan standar ambang batas mikroplastik dalam air, udara, dan makanan,” kata Dicky.

    “Juga perlu kampanye literasi lingkungan supaya masyarakat memahami plastik tidak hanya mencemari laut, tapi ada di udara yang kita hirup dan hujan yang kemungkinan sebagian air hujan ditampung untuk diminum juga,” sambungnya.

    Bagaimana Mencegahnya?

    Menurut Dicky, ada banyak cara untuk setidaknya membantu mengurangi cemaran mikroplastik di udara, tanah, dan air. Seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, penggunaan bahan alami dan biodegradable (bahan yang dapat terurai alami oleh mikroorganisme).

    “Pemerintah daerah perlu untuk mengembangkan sistem pengelolaan air hujan dan limbah yang ramah lingkungan. Supaya mikroplastik tidak bersirkulasi,” katanya.

    “Lalu jangan membakar atau membuang plastik sembarangan, kurangi penggunaan detergen dan kosmetik yang mengandung mikroplastik, serta disarankan memilih pakaian berbahan alami, katun, linen untuk mengurangi pelepasan serat sintetis,” tutupnya.

    Tonton juga video “Pramono Respons Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • 5 Hari Menghilang, Nenek Denisa Ditemukan Selamat di Dalam Jurang di Bondowoso Surabaya 22 Oktober 2025

    5 Hari Menghilang, Nenek Denisa Ditemukan Selamat di Dalam Jurang di Bondowoso

    Surabaya

    22 Oktober 2025

  • Celios Dihajar PSI Gegara Beri Nilai 3 dari 10: Riset atau Orderan Jatuhkan Prabowo-Gibran?

    Celios Dihajar PSI Gegara Beri Nilai 3 dari 10: Riset atau Orderan Jatuhkan Prabowo-Gibran?

    Karena itu, lanjutnya, survei Celios yang menggunakan metode serupa juga tak layak disebut riset ilmiah.

    “Pengikut Celios kalau dijadikan responden, ya sudah pasti bisa ditebak hasilnya. Tidak perlu riset-riset!,” timpalnya.

    Dian menegaskan, siapapun berhak menilai kinerja pemerintahan, namun lembaga survei harus tunduk pada kaidah metodologi ilmiah.

    “Semua orang bisa memberikan penilaian terhadap kinerja pemerintahan. Mau kasih nol, satu, dua, atau sembilan, juga bebas! Tapi kalau lembaga mengaku telah melakukan riset maka dia harus tunduk pada metodologi,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, ia menyindir klaim riset yang dilakukan Celios. “Jangan ngaku riset tapi sebenarnya lagi ngibul!” tegasnya.

    Dian juga mempertanyakan validitas hasil riset Celios yang memberi nilai rendah terhadap sejumlah kementerian.

    “Apalagi sampai mau nge-chek kesuksesan program, variabel itu penting. Mana yang harus dikontrol, mana yang bebas. Kalau ujug-ujug ada raport nilai 3, ya monmaap, itu namanya tendensius bukan penilaian,” bebernya.

    Bahkan, ia menduga riset tersebut sarat kepentingan politik.

    “Apalagi penilaian terhadap kinerja kementerian, jangan-jangan itu semua orderan,” tandasnya.

    Menurut Dian, riset kebijakan publik harus didasarkan pada pendekatan ilmiah dan instrumen kausalitas yang tepat.

    “Riset kebijakan itu penting soal kausalitas. Ada instrumennya, harus objektif. Boleh pakai difference in differences,” ucapnya.

    Ia pun menyarankan agar Celios jujur kepada publik mengenai tujuan dari surveinya.

    “Jadi saran saya sama peneliti maha benar Celios, gentle aja bilang bahwa ini bukan hasil riset tapi hasil diskusi-diskusi tim untuk menjatuhkan citra Prabowo-Gibran!” katanya menohok.

  • Mahasiswa Unud Pengolok Kematian Timothy Minta Maaf, tapi Sanksi Berat Menanti

    Mahasiswa Unud Pengolok Kematian Timothy Minta Maaf, tapi Sanksi Berat Menanti

    Liputan6.com, Bali – Kasus dugaan perundungan atau bullying terhadap mendiang mahasiswa Universitas Udayana, Timothy (22) terus bergulir. Setelah percakapan bernada olok-olok atas kematian Timothy tersebar luas di media sosial, sejumlah mahasiswa yang disebut terlibat akhirnya menyampaikan permintaan maaf, termasuk mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Unud, Calista Amore Manurung.

    Calista merupakan salah satu terduga pelaku yang disebut ikut berkomentar dalam grup percakapan WhatsApp yang viral beberapa waktu lalu. Dalam tangkapan layar yang beredar, Calista menuliskan kalimat “gak berasa lantai 2 mah” setelah kematian Timothy, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud.

    Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @calistaamoree, pada Senin (20/10/2025), Calista menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga mendiang dan mengaku menyesal atas perbuatannya.

    “Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum Timothy. Saya menyesal atas tindakan dan ucapan saya,” ujarnya dalam video tersebut.

    Namun, permintaan maaf tersebut justru memicu reaksi beragam di media sosial. Sejumlah warganet menilai penyesalan yang disampaikan Calista tidak tulus dan datang setelah tekanan publik meningkat.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, menyatakan bahwa mahasiswa terduga pelaku perundungan tidak akan diterima menjalani program co-assistance (koas) di RSUP Prof. Ngoerah Bali.

    Ia mengatakan, “sudah ada kesepakatan antara RS Ngoerah Bali dan FK Universitas Udayana (Unud) untuk mengembalikan mahasiswa pelaku kasus bullying Timothy ke kampus untuk ditindaklanjuti.”