Blog

  • Polantas Menyapa, Satlantas Lamongan Tingkatkan Layanan Regident

    Polantas Menyapa, Satlantas Lamongan Tingkatkan Layanan Regident

    Lamongan (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lamongan terus menggencarkan program Polantas Menyapa, di unit pelayanan Registrasi dan Identifikasi (Regident), yang mencakup Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) dan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).

    Program ini merupakan wujud komitmen Satlantas Polres Lamongan untuk memberikan pelayanan publik yang prima, humanis, dan responsif kepada masyarakat.

    Dalam pelaksanaan Polantas Menyapa di bidang Regident, jajaran Satlantas Lamongan aktif membimbing dan memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat, dalam pengurusan SIM, STNK, BPKB, maupun pembayaran pajak kendaraan bermotor.

    Petugas Polantas Menyapa saat memberikan sosialisasi di pelayanan Regident, Kamis (23/10/2025).

    Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Nur Arifin, melalui Kanit Regident Ipda Susilo Aji Sujatmiko, mengatakan program tersebut didorong untuk mendekatkan polisi dengan masyarakat sekaligus memberikan edukasi terkait prosedur administrasi kendaraan.

    “Inti dari kegiatan Polantas Menyapa di bidang Regident ini adalah pelayanan kepada masyarakat. Kami ingin memastikan setiap warga Lamongan mendapat informasi yang jelas dan merasa nyaman saat berurusan di Samsat maupun Satpas,” kata Ipda Susilo Aji, Kamis (23/10/2025).

    Dalam kegiatan ini, petugas aktif memberi sosialisasi mekanisme perpanjangan STNK lima tahunan, pembayaran pajak tahunan, proses pembuatan SIM, hingga pengurusan BPKB.

    “Sosialisasi syarat dan prosedur pembuatan SIM baru dijelaskan secara rinci, agar pemohon datang dengan berkas lengkap sehingga proses pengujian dapat berjalan lancar,” tuturnya.

    Petugas memberikan penjelasan mengenai prosedur penerbitan dan perubahan data BPKB, terutama yang berkaitan dengan proses jual beli kendaraan atau balik nama.

    “Kami jelaskan secara transparan mengenai syarat dan prosedur resmi yang harus ditempuh apabila BPKB hilang atau rusak. Hal ini untuk mencegah terjadinya praktik penipuan atau pemalsuan dokumen,” ujarnya

    Melalui program “Polantas Menyapa”, diharapkan pelayanan Regident di Lamongan semakin bersih, transparan, dan bebas dari praktik percaloan.

    “Kami ingin masyarakat Lamongan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, yang dimulai dari tertib administrasi kendaraan dan perizinan mengemudi. “Polantas Menyapa” adalah wujud kehadiran kami dalam melayani dengan hati dan profesionalisme,” pungkasnya. (fak/but)

  • Bupati-Wabup Sulit Dimakzulkan, Waka Gerindra Jember Ajak Nonton Konflik Sambil Ngopi

    Bupati-Wabup Sulit Dimakzulkan, Waka Gerindra Jember Ajak Nonton Konflik Sambil Ngopi

    Jember (beritajatim.com) – Desakan pemakzulan terhadap Bupati Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto dengan alasan ketidakakuran dalam pemerintahan ditampik Moch. Sholeh, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Saya kira sulit. Tidak bisa bupati dan wakil bupati dimakzulkan gara-gara tidak harmonis. Tidak ada dasar hukumnya,” kata Sholeh, Kamis (23/10/2025).

    Desakan pemakzulan ini berasal dari Aliansi Masyarakat Jember Bersatu (AMJB). Puluhan orang pegiatnya menemui Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, Selasa (21/10/2025), untuk menyuarakan hal tersebut.

    AMJB meminta DPRD Jember memfasilitasi rekonsiliasi Bupati Fawait dan Wabup Djoko. Jika ternyata upaya penyelesaian tersebut gagal, mereka menuntut DPRD Jember untuk bersama-sama memakzulkan atau menurunkan bupati dan wakil bupati sesuai regulasi dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

    Sholeh menyadari, jika ketidakakuran ini dibiarkan berlarut larut, maka rakyat Jember akan menjadi korban. “Di samping itu kita sangat malu kepada daerah lain dengan kondisi semacam ini,” katanya.

    Namun Sholeh menyarankan kepada masyarakat Jember untuk tidak ikut campur dalam ketidakakuran itu. “Biarkan saja. Biarkan bupatinya begitu, wakil bupatinya begitu, karena ini bagian dari dinamika politik dan masyarakat biar tahu bagaimana kondisi Jember sebenarnya,” katanya.

    “Lebih baik kita tonton, asyik, sambil menikmati kopi pahit. Dinamika ini sangat menarik. Bupatinya begitu, wakil bupatinya juga begitu,” kata Sholeh.

    Menurut Sholeh, disharmoni ini sepenuhnya tanggung jawab partai dan tim pemenangan saat pemilihan kepala daerah. “Partai harus rapat membentuk tim penyelesaian dan melakukan assessment persoalan yang sebenarnya,” katanya.

    Ada tujuh partai parlemen di DPRD Jember yang mengusung pasangan Fawait-Djoko saat pilkada, yakni Gerindra, PKB, Nasdem, PKS, PPP, PAN, dan Golkar.

    Namun Sholeh mengingatkan kepada birokrasi Pemerintah Kabupaten Jember agar tak ikut larut dalam konflik tersebut. “Birokrasi harus tetap menjalankan tugas sesuai dengan fungsi, dan yang paling penting harus bersikap bijak dan netral,” katanya.

    “Birokrat jangan berlaku pilih kasih, karena baik bupati maupun wakilnya merupakan bagian dari pimpinan birokrasi. Ingat jabatan bupati dan wakilnya hanya lima tahun. Sementara jabatan birokrasi lebih panjang. Jadi berperilakulah secara bijak dan netral,” kata Sholeh. [wir]

  • Salah Sangka Dulu, Orang yang Terlihat Malas Bisa Jadi Punya IQ Tinggi

    Salah Sangka Dulu, Orang yang Terlihat Malas Bisa Jadi Punya IQ Tinggi

    Jakarta

    Apakah kamu memilih bermalas-malasan dibandingkan beraktivitas fisik? Bisa jadi kamu adalah orang yang cerdas. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa orang yang tampak malas justru bisa termasuk di antara orang yang paling cerdas.

    Dikutip dari laman Your Tango, peneliti dari Florida Gulf Coast University menggunakan tes tertulis untuk menemukan kelompok penelitian yang tepat dalam menguji teori tersebut.

    Studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Jurnal Psikologi Kesehatan ini membagi para peserta menjadi dua kelompok, mereka yang suka berpikir secara aktif mencari situasi yang merangsang pikiran dan mereka yang lebih suka melakukan apa saja selain berpikir.

    Hasilnya, kelompok yang senang menikmati kegiatan seperti memecahkan teka-teki menunjukkan tingkat Need for Cognition (NFC) atau kebutuhan akan kognisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang lebih menyukai aktivitas yang kurang merangsang mental.

    Hubungan antara Kecerdasan dan Tingkat Aktivitas

    Peserta diberikan monitor aktivitas yang melacak pergerakan mereka mereka setiap 30 detik. Dengan mengumpulkan data 20.000 poin per orang, para peneliti menganalisis dan membandingkan tingkat aktivitas antara kedua kelompok. Para peneliti menemukan perbedaan yang signifkan antara individu dengan NFC rendah dan NFC tinggi.

    Selama hari kerja, mereka yang memiliki NFC rendah lebih aktif dibandingkan kelompok dengan NFC tinggi. Namun, di akhir pekan, data menunjukkan bahwa kedua kelompok lebih cenderung bermalas-malasan.

    Jadi, apakah orang malas sebenarnya pintar dan orang pintar cenderung malas? Setelah 7 hari pengamatan, hasilnya menemukan bahwa kelompok ‘pemikir’ secara signifikan lebih sedikit berakivitas selama hari kerja dibandingkan mereka yang kurang suka berpikir mendalam.

    Para peneliti juga menemukan bahwa di akhir pekan, tingkat aktivitas orang malas dan pintar sama. Kemungkinan orang pintar memiliki kesempatan untuk bergerak lebih banyak dan akhir pekan memang dirancang untuk bersantai. Sehingga, mereka yang biasanya sangat aktif mengurangi aktivitas fisiknya.

    Orang Pintar Mungkin Terlihat Malas, tapi Sebenarnya Mereka Sedang Berpikir

    Para peneliti berteori, orang yang lebih pintar cenderung lebih malas karena memiliki rentang perhatian yang lebih panjang.

    “Temuan dari penelitian di Amerika Serikat mendukung gagasan bahwa orang dengan IQ tinggi tidak mudah merasa bosan, sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berpikir, sedangkan mereka yang kurang suka berpikir cenderung cepat bosan, sehingga perlu mengisi waktunya dengan aktivitas fisik,” tulis studi tersebut.

    Orang cerdas tidak selalu perlu terus bergerak untuk mencari hiburan atau rangsangan baru. Dengan kata lain, orang pintar bisa betah berjam-jam di rumah hanya untuk membaca, tidur siang, atau merenang. Sementara, orang kurang cerdas cenderung ingin mengisi aktivitas agar otaknya tidak terlalu banyak berpikir.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/kna)

  • iPad Lipat 18 Inci Tertunda hingga 2029, Ini Alasan Apple – Page 3

    iPad Lipat 18 Inci Tertunda hingga 2029, Ini Alasan Apple – Page 3

    Apple  baru saja memperkenalkan  iPad Pro  generasi terbaru yang didukung dengan chip baru perusahaan, yakni  M5 .

    Perusahaan menjelaskan, tablet ini mengusung peningkatan besar-besaran di sisi kecerdasan buatan (AI), performa grafis, hingga konektivitas nirkabel.

    Dibandingkan dengan iPad Pro M4, performa AI di iPad Pro M5 3,5 kali lebih cepat. Sementara jika diadu dengan versi M1, tablet anyar Apple ini memiliki performa 5,6 kali lebih cepat.

    “Didukung oleh Apple Silicon generasi selanjutnya, iPad Pro baru menghadirkan pengalaman iPad paling canggih dan serbaguna yang pernah ada,” ujar John Ternus, Senior VP of Hardware Engineering  Apple , dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

    Desain Super Tipis, Layar Ultra Retina XDR

    iPad Pro M5 hadir dalam dua pilihan ukuran layar, 11 inci dan 13 inci, dengan ketebalan bodi tablet hanya 5,3 mm dan 5,1 mm, menjadikan perangkat tertipis yang pernah dibuat Apple.

    Raksasa teknologi berbasis di Cupertino itu juga sudah menyematkan teknologi Ultra Retina XDR OLED, diklaim menawarkan tingkat kecerahan hingga 1600 nit dan dukungan ProMotion 120Hz.

    Konsumen juga diberikan kesempatan untuk memilih varian iPad Pro M5 dengan layar nano-texture yang berfungsi untuk mengurangi pantulan.

    Kinerja M5 Ngebut untuk AI dan Rendering 3D

    Menggunakan arsitektur GPU baru dengan Neural Accelerator di setiap core, raksasa teknologi mengklaim tablet baru Apple ini memiliki kemampuan rendering 3D 6,7x lebih cepat di Octane X dibandingkan M1.

    Selain itu, M5 juga mampu melakukan transcoding video 6x lebih cepat di Final Cut Pro, proses gambar AI 4x lebih cepat di Draw Things, dan perbesaran video AI 3.7x lebih cepat di DaVinci Resolve.

    Apple juga membuat Neural Engine 16-core jauh lebih hemat daya, menjadikan iPad ini ideal untuk AI pada perangkat seperti fitur Apple Intelligence di iPadOS 26

  • Tiga Nama Lolos Tahap Akhir Seleksi Sekda Bojonegoro, Satu Kandidat Tereliminasi

    Tiga Nama Lolos Tahap Akhir Seleksi Sekda Bojonegoro, Satu Kandidat Tereliminasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bojonegoro telah mengumumkan hasil seleksi terbuka jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro tahun 2025. Dari empat peserta yang mengikuti tahapan akhir, hanya tiga nama yang dinyatakan lolos dan direkomendasikan kepada Bupati Bojonegoro.

    Kepala BKPP Bojonegoro, Hari Kristianto, menjelaskan bahwa hasil tersebut merupakan rekomendasi resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Tiga nama yang lolos ini merupakan hasil rekomendasi dari BKN,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

    Tiga kandidat yang dinyatakan lolos masing-masing adalah Edi Susanto yang saat ini menjabat Sekretaris DPRD (Sekwan) Bojonegoro, Eka Atikah yang menjabat Sekwan DPRD Kota Blitar, dan Sukaemi yang kini menjadi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan.

    Sementara itu, satu nama yang tereliminasi dalam tahap akhir seleksi adalah Mahmudi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bojonegoro. Dengan demikian, tiga nama terbaik tersebut akan diserahkan kepada Bupati Bojonegoro Setyo Wahono untuk dipilih satu orang sebagai Sekda definitif.

    Hari menambahkan, Langkah selanjutnya, Bupati akan memilih satu nama dari tiga peserta terbaik untuk ditetapkan sebagai Sekda Bojonegoro definitif. “Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, penetapan Sekda Bojonegoro akan dilakukan pada akhir Oktober 2025,“ imbuhnya.

    Sebagai informasi, posisi Sekda Bojonegoro kosong sejak September 2024 setelah Nurul Azizah mengundurkan diri untuk maju sebagai calon kepala daerah dalam Pilkada 2024. Sejak itu, jabatan strategis Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bojonegoro tersebut hanya diisi pelaksana tugas (Plt) dan penjabat sementara (Pj), mulai dari Djoko Lukito, Andik Sudjarwo, hingga kini dijabat Plt Sekda Kusnanda Tjatur. [lus/beq]

  • Ular Sanca Nekat Datangi Tempat Pemotongan Ayam di Sukabumi, Ini yang Terjadi

    Ular Sanca Nekat Datangi Tempat Pemotongan Ayam di Sukabumi, Ini yang Terjadi

    Liputan6.com, Jakarta Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, berhasil mengamankan seekor ular sanca batik berukuran besar, Kamis (23/10/2025). Ular sepanjang sekira tiga meter itu ditemukan bersembunyi di sela-sela kandang ayam di Kampung Rampogan Babakan Cirumput, RT 03 RW 03, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja.

    Ular yang diperkirakan berbobot 7 kilogram ditemukan di lokasi tempat pemotongan ayam milik Do’i. Penemuan bermula saat salah seorang pegawai hendak memasuki area kandang.

    Dia terkejut melihat seekor ular besar melingkar di celah bangunan, yang kemudian memicu laporan darurat kepada petugas Damkar Pos Sukaraja.

    Mulyadin, salah satu petugas Damkar Sukaraja, menjelaskan bahwa mereka menerima laporan dari warga pukul 06.00 WIB.

    “Setelah kami tiba di lokasi, ular tersebut sebenarnya sudah berhasil ditangkap dan diamankan terlebih dahulu oleh pegawai tempat pemotongan ayam bersama warga sekitar,” ujar Mulyadin.

    Petugas Damkar kemudian menerima penyerahan ular sanca batik itu, yang saat dibawa sudah dalam kondisi lemas dan berada di dalam karung.

    Menurut pemilik kandang ayam, sudah ada beberapa ekor ayam yang hilang dalam sepekan terakhir tanpa diketahui penyebabnya.

    “Setelah kejadian ini, terungkap bahwa ayam-ayam itu diduga telah dimangsa oleh ular sanca tersebut,” ungkapnya.

    Ular tersebut diduga berasal dari dekat sungai dan pepohonan yang lokasinya tidak jauh dari kandang ayam. Petugas Damkar juga menduga bahwa ular sanca di lokasi itu kemungkinan lebih dari satu ekor.

    Oleh karena itu, Mulyadin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi yang memiliki kandang atau bangunan di dekat aliran sungai.

    Lokasi kandang ayam di Jalan Raya Sukaraja–Gandasoli memang berada tepat di atas sungai, yang merupakan habitat alami bagi hewan melata seperti sanca.

    “Setelah diamankan, ular sanca batik ini rencananya akan kami serahkan kepada komunitas pecinta hewan. Tujuannya adalah untuk dilepaskan kembali ke habitat yang lebih aman dan jauh dari permukiman,” jelasnya.

  • Dua Kalimat yang Diam-Diam Bisa Merusak Hubungan saat Bertengkar

    Dua Kalimat yang Diam-Diam Bisa Merusak Hubungan saat Bertengkar

    JAKARTA – Dalam setiap hubungan, perbedaan pendapat dan konflik adalah hal yang wajar. Tak peduli seberapa harmonis atau lamanya hubungan dijalani, pertengkaran kecil pasti akan terjadi. Namun menurut para psikolog, bukan konflik yang menjadi masalah utama, melainkan bagaimana cara pasangan menghadapinya.

    Pasangan yang sehat tidak takut menghadapi konflik. Mereka tahu bahwa pertengkaran bisa menjadi momen untuk saling memahami dan memperkuat hubungan.

    Sebaliknya, pasangan yang tidak sehat sering kali terjebak dalam cara berdebat yang salah. Ini mengubah situasi dari awalnya menyebut “aku melawan kamu”, menjadi “kita harus melawan masalah”.

    Salah satu faktor paling berpengaruh dalam memperburuk pertengkaran adalah cara berbicara saat emosi memuncak. Beberapa kalimat yang terdengar sepele justru bisa membuat hubungan renggang.

    Dilansir dari laman Forbes, hasil riset dari Family, Systems, & Health serta Behavior Therapy mengungkapkan ada dua kalimat yang sebaiknya tidak pernah diucapkan kepada pasangan, terutama saat sedang bertengkar.

    1. “Memang aku orangnya begini”

    Kalimat ini sering muncul ketika seseorang merasa tersudut oleh kritik atau masukan dari pasangan. Reaksi alami saat dikritik adalah ingin membela diri, tetapi mengatakan ‘Memang aku begini’ justru menutup pintu komunikasi.

    Misalnya ketika pasangan mengeluh candaan sarkastikmu membuatnya tersinggung, Anda mungkin menjawab, “Ya, memang aku seperti ini dari dulu. Kamu juga tahu?”. Meski terdengar seperti bentuk kejujuran, sebenarnya kalimat ini menunjukkan sikap menolak berubah dan menolak memahami perasaan pasangan.

    Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Marriage and Family, hubungan yang langgeng ditopang oleh kemampuan beradaptasi dan keinginan untuk tumbuh bersama.

    Ketika seseorang menolak mengakui dampak dari perilakunya, hubungan akan berakhir dengan kekecewaan dan jarak emosional.

    Pasangan yang sehat justru akan menanggapi dengan terbuka, misalnya “Aku enggak sadar kalau candaku bikin kamu sakit hati. Aku akan coba lebih hati-hati ke depannya”. Respons seperti ini menunjukkan empati, rasa tanggung jawab, dan komitmen untuk menjaga hubungan tetap sehat.

    2. “Kamu masih cinta aku enggak?”

    Kalimat ini biasanya keluar saat emosi sedang memuncak atau ketika seseorang merasa tidak aman dalam hubungan. Meski terdengar romantis atau penuh perasaan, menanyakan hal ini di tengah pertengkaran bisa berdampak negatif.

    Pertanyaan “Kamu masih cinta aku enggak?”, bisa membuat pasangan merasa seolah cintanya selalu diuji. Padahal masalah yang dibahas mungkin tidak ada kaitannya dengan cinta, melainkan hal lain seperti komunikasi, kebiasaan, atau perbedaan pendapat.

    Menurut riset dari Procedia – Social and Behavioral Sciences, pertanyaan semacam ini bisa berubah menjadi bentuk tekanan emosional, karena membuat pasangan merasa bersalah hanya karena menyampaikan kejujuran atau kritik. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengikis kepercayaan dan rasa aman dalam hubungan.

    Pasangan yang sehat tetap bisa menunjukkan rasa butuh dan ketidakamanan tanpa menekan pasangannya. Misalnya dengan berkata, “Aku lagi merasa jauh dari kamu, bisa enggak kamu peluk aku sebentar?”. Kalimat seperti ini lebih jujur dan membangun kedekatan, tanpa membuat pasangan merasa harus membuktikan cintanya setiap kali ada masalah.

  • Polusi Mikroplastik Tingkatkan Resistensi Antimikroba

    Polusi Mikroplastik Tingkatkan Resistensi Antimikroba

    Jakarta

    Kontaminasi mikroplastik yang berlebihan dapat memicu antimicrobial resistance (AMR) atau resistensi antimikroba. Sebuah penelitian baru mengungkap, masalah ini semakin meningkat di seluruh dunia.

    Laporan yang diterbitkan dalam The Journal of Hazardous Materials menemukan bahwa plastik berperan sebagai wadah bagi biofilm, komunitas bakteri dan mikroba lain yang menempel pada permukaannya. Biofilm ini dapat mempercepat penyebaran resistensi obat dengan menciptakan lapisan pelindung yang menghalangi masuknya antibiotik ke dalam mikroba, dan membantu gen resistensi untuk bertransmisi lebih mudah dalam komunitas biofilm.

    Plastik menjadi masalah bagi AMR

    Laporan tersebut memperingatkan bahwa plastik dapat berperan dalam mendorong pengembangan dan penularan AMR sepanjang seluruh siklus hidupnya. Selama ekstraksi bahan baku untuk industri bahan bakar fosil, termasuk minyak mentah, gas alam, dan batu bara, biosida digunakan untuk mencegah bakteri mengkolonisasi pipa dan peralatan pengangkut minyak atau cairan tambang.

    Bahan kimia ini dapat terlepas secara tidak sengaja ke lingkungan, memicu AMR di area yang terdampak tumpahan. Paparan mikroba terhadap konsentrasi biosida yang dapat memicu munculnya resistensi dan penyebaran gen resistensi dalam komunitas biofilm.

    Demikian pula, zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan kualitas plastik dalam industri kemasan dapat mendorong pertumbuhan mikroba yang resistan terhadap antibiotik, terutama pada orang yang terpapar bahan kimia yang larut dari kemasan makanan melalui saluran pencernaan atau pernapasan.

    Makanan panas, misalnya, meningkatkan pelarutan logam berat dari plastik, yang beberapa di antaranya dapat membantu pertumbuhan mikroba yang resistan. Kekhawatiran utamanya adalah partikel plastik kecil ini bertindak sebagai permukaan bagi mikroorganisme untuk menempel dan membentuk biofilm.

    “Di dalam biofilm ini, bakteri dapat secara selektif mengakumulasi gen resistensi antimikroba dan spesies patogen, menciptakan ekosistem mikroba unik yang berbeda dari perairan di sekitarnya,” kata Keerthi Guruge, ilmuwan dari National Agricultural and Food Research Organization (NARO) Jepang, dikutip dari Nature.

    Tahapan lain dalam siklus hidup plastik juga dapat menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi mikroba yang resistan terhadap obat, termasuk tempat pembuangan sampah dan pabrik daur ulang plastik. TPA mengakumulasi kontaminan kimia, dan curah hujan yang tinggi dapat menyebarkannya ke tanah dan air tanah di sekitarnya, menciptakan reservoir mikroba AMR.

    “Pada tahap ini, sangat sulit untuk mengukur kontribusi relatif mikroplastik dalam mendorong evolusi dan penyebaran AMR,” kata Emily Stevenson dari University of Exeter Medical School di Inggris, yang turut menulis laporan tersebut.

    “Yang kami ketahui adalah bahwa mikroplastik dan entitas AMR seperti gen, bakteri, patogen, dan residu antibiotik hidup berdampingan di beberapa kompartemen lingkungan, terutama air limbah, limbah padat, dan pelarutan TPA,” tambahnya.

    Mikroba menyukai plastik

    Mikroplastik telah menjadi masalah polusi global. Mikroplastik mengapung di laut, sungai, danau, dan bahkan di air minum. Sebuah tinjauan tentang mikroplastik dan AMR dalam sistem perairan yang ditulis oleh Guruge dan rekan-rekannya, dan diterbitkan di NanoImpact pada Mei 2025, melaporkan bahwa gen yang resistan terhadap antibiotik lebih kaya pada mikroplastik dibandingkan pada substrat non-plastik.

    Kesimpulannya adalah bahwa mikroplastik dapat secara selektif mendorong pertumbuhan mikroorganisme patogen dan berperan sebagai pembawa resistensi antibiotik di lingkungan perairan. Kombinasi mikroplastik dengan polutan lain dalam sistem air tawar dapat semakin meningkatkan potensi dampaknya terhadap kesehatan, demikian peringatan laporan tersebut.

    “Kekhawatiran utamanya adalah partikel plastik kecil ini bertindak sebagai permukaan bagi mikroorganisme untuk menempel dan membentuk biofilm,” kata Guruge.

    “Di dalam biofilm ini, bakteri dapat secara selektif mengakumulasi gen resistensi antimikroba dan spesies patogen, menciptakan ekosistem mikroba unik yang berbeda dari perairan di sekitarnya,” tambahnya.

    Pada 2023, sekitar satu dari enam infeksi bakteri yang dikonfirmasi laboratorium di seluruh dunia disebabkan oleh strain yang resistan terhadap antibiotik. Penelitian ini menjelaskan bagaimana plastik yang dilapisi biofilm ini dapat terkumpul dalam ‘plastiome’, menyebarkan kuman dan gen berbahaya yang membuat infeksi lebih sulit diobati.

    Mikroplastik yang tahan lama dan mudah bergerak dapat membawa bakteri dan gen yang resistan terhadap obat lintas batas, dari darat ke laut, bahkan ke dalam rantai makanan. Baik AMR maupun mikroplastik merupakan tantangan lingkungan dan kesehatan masyarakat global.

    “Interaksi keduanya dapat membuat keduanya lebih berbahaya jika digabungkan daripada jika dipisahkan,” ujar Guruge.

    Beberapa negara berisiko lebih tinggi

    Penelitian tentang hubungan antara mikroplastik dan AMR masih dalam tahap awal, dengan studi yang sejauh ini dilaporkan dari Jepang, China, dan beberapa negara Eropa. Namun, karena mikroplastik tersebar secara global, dari Arktik hingga sedimen laut dalam, kemungkinan besar masalah ini tersebar luas di semua wilayah.

    Negara-negara berkembang mungkin sangat rentan, karena terbatasnya fasilitas pengolahan air limbah dan infrastruktur pengelolaan limbah meningkatkan risiko pencemaran mikroplastik dan penyebaran mikroba resistan yang tidak terkendali.

    Para ahli yang menangani AMR menyoroti meningkatnya ancaman di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah. Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia WHO tentang AMR menggemakan kekhawatiran ini.

    Berdasarkan lebih dari 23 juta infeksi yang dikonfirmasi secara bakteriologis di 104 negara, dan perkiraan resistensi terhadap 22 antibiotik terhadap delapan patogen bakteri umum, ditemukan bahwa pada 2023, sekitar satu dari enam infeksi bakteri yang dikonfirmasi laboratorium di seluruh dunia disebabkan oleh strain yang resistan terhadap antibiotik.

    Resistensi tertinggi terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Mediterania Timur (hampir satu dari tiga infeksi), diikuti oleh Kawasan Afrika (satu dari lima), semuanya di atas median global. Resistensi lebih rendah di Kawasan Eropa (satu dari sepuluh) dan terendah di Kawasan Pasifik Barat (satu dari sebelas), menunjukkan disparitas regional yang lebar.

    Mengingat AMR dan mikroplastik hidup berdampingan di tempat pembuangan sampah dan air limbah, hal ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan, mengingat mikroplastik dapat memengaruhi beban, persistensi, dan penyebaran AMR.

    Artinya, di wilayah dunia yang pengelolaan limbahnya kurang efektif, mungkin terdapat lebih banyak kontaminan, dan karenanya bebannya mungkin lebih besar.

    “Di banyak negara berkembang, antibiotik seringkali diresepkan secara berlebihan, terkadang bahkan ketika tidak diperlukan secara medis,” kata Guruge.

    Emily Stevenson dari Fakultas Kedokteran University of Exeter menyebutkan, pertahanan terkuat adalah meningkatkan pengelolaan limbah untuk menghentikan masuknya kontaminan ini ke lingkungan sejak awal.

    Akses antibiotik yang dijual bebas atau daring semakin memicu penyalahgunaan, menciptakan tekanan selektif yang mendorong bakteri resistan yang membawa gen resistansi antibiotik untuk berkembang biak.

    “Ketika air limbah yang tidak diolah atau diolah dengan buruk dari rumah tangga, rumah sakit, dan industri masuk ke lingkungan, air tersebut membawa residu antibiotik dan bakteri resisten,” ujarnya.

    “Dikombinasikan dengan keberadaan mikroplastik, yang menyediakan permukaan stabil bagi pertumbuhan mikroba, kondisi ini menciptakan lingkungan ideal untuk amplifikasi dan pertukaran gen resistensi, yang memperburuk krisis AMR,” tambahnya lagi.

    Kekhawatiran serupa juga muncul di tempat lain. Misalnya, sebuah studi Jerman baru-baru ini, yang diterbitkan di Nature, mendeteksi jumlah bakteri patogen yang lebih tinggi dalam sampel air Sungai Oder yang terkontaminasi plastik, menggarisbawahi bagaimana polusi dapat mempercepat penyebaran resistensi di ekosistem alami.

    Sebagai prioritas, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya mekanisme mikroplastik memengaruhi AMR di lingkungan, serta konsekuensinya bagi manusia dan hewan,. Sejauh ini, mitigasi paling sederhana menurut para peneliti adalah meningkatkan pengelolaan sampah untuk mencegah kontaminan ini memasuki lingkungan sejak awal.

    (rns/rns)

  • Yai Mim Kembali Dilaporkan ke Polresta Malang atas Dugaan Pornografi dan Pelecehan Seksual

    Yai Mim Kembali Dilaporkan ke Polresta Malang atas Dugaan Pornografi dan Pelecehan Seksual

    Malang (beritajatim.com) – Mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau yang dikenal sebagai Yai Mim, kembali dilaporkan ke Polresta Malang Kota atas dugaan kasus pornografi dan pelecehan seksual. Laporan ini diajukan oleh Moh Zakki, yang sebelumnya menjadi kuasa hukum Nurul Sahara dalam perkara Yai Mim vs Sahara.

    Zakki menjelaskan bahwa pelaporan kali ini dilakukan bukan atas nama kliennya, tetapi atas nama pribadi dan mewakili satu pelapor lain yang identitasnya masih dirahasiakan. Ia menegaskan bahwa laporan tersebut berkaitan dengan pelanggaran Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) serta dugaan tindakan pornografi.

    “Hari ini kami kembali datang ke Polresta Malang Kota untuk beberapa agenda. Yang pertama melaporkan kembali Imam Muslimin dan juga istrinya berkaitan dengan pornografi, pelecehan seksual UU TPKS,” ujar Zakki, Kamis (23/10/2025).

    Selain laporan terkait pornografi, Zakki juga mengajukan laporan kedua yang dilakukan atas nama pribadi. Ia menyebut pelaporan itu berhubungan dengan serangan terhadap kehormatannya.

    “Laporan kedua, berkaitan dengan pribadi saya, jadi yang melaporkan saya sendiri sebagai pribadi. Karena saya diserang kehormatan saya oleh Pak Muslimin,” ujarnya.

    Dua laporan baru ini disebut Zakki berada di luar kasus perseteruan yang melibatkan Nurul Sahara. Sebelumnya, pada Rabu (8/10/2025), Sahara melalui kuasa hukumnya juga melaporkan Imam Muslimin alias Yai Mim ke Polresta Malang Kota atas dugaan pelecehan seksual. Sedangkan laporan pertama terhadap Yai Mim tercatat pada 18 September 2025, terkait dugaan pencemaran nama baik melalui Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    “Yang jelas, hari ini kita datang dengan dua laporan. Pertama pornografi lain dari Mbak Sahara, atau orang baru. Yang kedua, saya pribadi melaporkan tidak sebagai pengacara terhadap saudara Imam Muslimin,” kata Zakki menegaskan. [luc/beq]

  • Tanpa Audio-AC, Berujung Setop Produksi

    Tanpa Audio-AC, Berujung Setop Produksi

    Jakarta

    Harga murah pada mobil berdampak pada fitur-fitur yang ditawarkan. Dulu, Indonesia punya mobil perkotaan tanpa audio dan air conditioner (AC), lho.

    Mobil termurah kala itu ialah Daihatsu Ayla. Waktu meluncur di Indonesia pertama kali pada 2013 silam, harganya Rp 76 juta untuk varian terendah D M/T.

    Fiturnya juga ekonomis. Mobil tersebut tidak dilengkapi dengan Air Conditioner (AC), hiburan seperti audio, dan bahkan bukaan kaca masih menggunakan engkol.

    Sebagai mobil termurah, Ayla 1.0 D M/T juga belum disertakan lampu LED, mobil juga terkesan sederhana tanpa adanya aksen chrome yang menempel di sekujur body. Sementara bagian velg kalengnya menggunakan ukuran 13 inch tanpa cover atau wheel cap. Pada bagian belakang juga belum dilengkapi wiper.

    Soal performa, Daihatsu Ayla 1.0 D MT ini tentu saja irit konsumsi BBM. Sebab mobil ini dicangkok mesin 998 cc 3 silinder berkode 1KR-DE, DOHC yang bisa memuntahkan tenaga sebesar 65 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 86 Nm di rentang 3.600 rpm.

    Beberapa keunggulan yang ditawarkan Daihatsu Ayla 1.0 ini ialah board door trim, molded head lining, sun visor, dan B-pillar garnish. Lalu pada bangku baris pertama dan kedua sudah dilengkapi seatbelt tiga titik, dan side impact beam. Kemudian jok depan juga bisa diatur sliding dan reclining. Oiya mobil termurah ini juga sudah dilengkapi dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

    Namun sejak Maret 2023, Daihatsu tidak melanjutkan kiprah Ayla 1.0 D tanpa AC dan audio pada All New Ayla.

    Berdasarkan wholesales Gaikindo, pada September hingga Desember 2013, Ayla 1.0 D M/T terdistribusi 160 unit. Pengiriman Daihatsu Ayla 1.0 D terus berlanjut setahun peluncuran, tepatnya pada tahun 2014 menyusut jadi 126 unit. Lalu, penjualan tertingginya terjadi pada 2015 dengan terdistribusi 200 unit.

    Tiga tahun setelah peluncuran, Daihatsu Ayla 1.0 D M/T masih memiliki peminat. Terbukti mobil ini terkirim sebanyak 125 unit di tahun 2016.

    Angka penjualan Daihatsu Ayla 1.0 D M/T juga belum tembus di angka ratusan unit di dua tahun berikutnya, 66 unit (2018), 40 unit (2019), 5 unit (2020), 13 unit (2021), 13 unit (2022), dan akhirnya penjualan disetop pada 2023.

    Saat ini Daihatsu Ayla dijual dalam tiga varian, yakni M, X, dan R. Terdapat juga varian ADS (Astra Daihatsu Styling) dengan tampilan lebih bergaya pada trim X dan R. Nah untuk varian D dan D+ sudah tidak dijual lagi, tipe tersebut melebur jadi varian M yang dilengkapi fitur audio dan AC.

    (riar/rgr)