Blog

  • Pertamina Temui Purbaya, Bahas Kilang Minyak?

    Pertamina Temui Purbaya, Bahas Kilang Minyak?

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyambangi kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (23/10). Kedatangannya untuk membahas kilang minyak dengan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

    Menurut Purbaya, Pertamina ingin menunjukkan keseriusannya membangun kilang minyak.

  • Coretax Habiskan Rp1,2 Triliun, Programmer dari LG Selevel Lulusan SMA, Kini Dibimbing Hacker Rekrutan Menkeu Purbaya

    Coretax Habiskan Rp1,2 Triliun, Programmer dari LG Selevel Lulusan SMA, Kini Dibimbing Hacker Rekrutan Menkeu Purbaya

    “Sekarang mereka (tim LG) sudah lebih cepat, walaupun masih lambat, tapi mereka sudah kirim orang ke sini, dan di-guide oleh orang-orang kita, apa yang diperlukan, dan bagaimana betulnya diajarin juga tuh. Jadi orang sana gak pintar-pintar amat,” ujar Purbaya di Kompleks Kemenkeu, Jumat (24/10/2025).

    Dia menjelaskan, tim IT Kemenkeu kemudian melakukan analisis usai berhasil mengakses source code Coretax di level menengah. Analisis tim dalam negeri mengungkap kualitas pemrograman yang mengecewakan.

    “Komentarnya lucu deh, begitu mereka dapet source codenya, dilihat sama orang saya, dia bilang, wah ini programmer tingkat baru lulusan SMA, jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya,” ujarnya.

    Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa kendala teknis yang selama ini menghambat performa Coretax tidak lepas dari kualitas SDM yang ditugaskan oleh vendor. Purbaya pun menyayangkan Indonesia sering dikibuli oleh hal-hal yang berbau asing.

    Purbaya memastikan bahwa kemampuan ahli siber dalam negeri justru unggul. Sistem keamanan Coretax bahkan telah meloncat dari skor 30 menjadi 95 plus dalam waktu singkat berkat kontribusi hacker lokal.

    “Anda jangan kira loh, orang Indonesia tuh hackernya jago-jago banget, di dunia juga ditakutin rupanya,” tegasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Menkeu Purbaya juga menyampaikan empat hal utama hasil evaluasi dan perbaikan sistem administrasi perpajakan atau Coretax.

    Keempat hal itu terdiri dari penyelesaian problem-problem kritis, perbaikan aplikasi, perbaikan dari sisi keamanan dan infrastruktur serta perbaikan non teknis. (*)

  • Mangganya Dicuri, Pria Surabaya Bacok Tetangga
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Oktober 2025

    Mangganya Dicuri, Pria Surabaya Bacok Tetangga Surabaya 24 Oktober 2025

    Mangganya Dicuri, Pria Surabaya Bacok Tetangga
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Afandi (40), warga Jalan Sidoyoso Wetan, Kecamatan Simokerto, Surabaya membacok tetangganya, Rizky Anugrah (29), setelah mengetahui mangga miliknya dicuri dari pohon. 
    Kanit Reskrim Polsek Simokerto, Iptu Hendri mengatakan bahwa pembacokan tersebut berawal ketika korban mengambil mangga dari pohon yang ada di sekitar rumah tersangka pada Rabu (24/10/2025).
    “Tersangka melakukan penganiayaan karena tidak terima perbuatan korban yang telah mengambil buah mangga yang diakui tersangka miliknya,” kata Hendri saat dikonfirmasi, Jumat (24/10/2025).
    “Sedangkan korban merasa bahwa pohon mangga tersebut ditanam oleh keluarga korban,” ujar dia.
    Tersangka yang emosi pun langsung menebaskan senjata tajam ke arah korban. 
    Aksi pembacokan tersebut kemudian dilaporkan oleh adik korban ke polisi. 
    Kemudian, aparat kepolisian menangkap tersangka yang sedang bersembunyi di rumahnya.
    “Setelah tersangka melakukan pembacokan, kemudian melarikan diri dengan bersembunyi di dalam rumahnya, dan korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan,” ucapnya.
    Atas tindakan itu, tersangka dijerat Pasal 351 Ayat 2 KUHPidana Jo Pasal 2 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang penganiayaan berat dan atau membawa senjata tajam tanpa izin yang sah.
    “Barang bukti yang disita sebilah senjata tajam jenis parang dengan panjang 50 sentimeter dan satu potong celana pendek warna biru yang ada bercak darah,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaga Pantai Gelombang Cinta, Bhabin Meranti Ajak Anak Suku Akit Tanam Mangrove

    Jaga Pantai Gelombang Cinta, Bhabin Meranti Ajak Anak Suku Akit Tanam Mangrove

    Kepulauan Meranti

    Bhabinkamtibmas melestarikan Pantai Gelombang Cinta, Kepulauan Meranti dengan melibatkan masyarakat adat. Anak-anak Suku Akit diajak langsung turun ke lumpur untuk menanam bibit mangrove.

    Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas Desa Sedaur dan Desa Kayu Ara, Kecamatan Rangsang, Brigadir Khairi, pada Kamis (23/10). Kegiatan yang menjadi bagian dari program Green Policing ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda pesisir, akan pentingnya menjaga ekosistem pantai dan mencegah abrasi.

    Sebelum menanam, Brigadir Khairi memberikan edukasi sederhana kepada anak-anak tentang fungsi mangrove sebagai pelindung alami pantai. Ia menjelaskan bagaimana akar mangrove mampu menahan gelombang laut dan menjaga daratan agar tidak terkikis air.

    “Mangrove bukan sekadar pohon, tapi pelindung alam. Kalau kita tanam dan rawat, pantai ini akan tetap utuh dan indah untuk anak cucu kita,” ujar Brigadir Khairi, Jumat (24/10/2025).

    Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi melalui Kapolsek Rangsang Ipda D Turnip, memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Brigadir Khairi.

    “Apa yang dilakukan Brigadir Khairi sangat positif. Melalui pendekatan edukatif dan kegiatan nyata, Polri hadir menanamkan kepedulian lingkungan kepada masyarakat. Ini sejalan dengan semangat Green Policing yang dicanangkan Kapolda Riau,” ujar Ipda D.Turnip.

    Bhabinkamtibmas di Kepulauan Meranti ajak anak-anak Suku Akit menanam mangrove di Pantai Gelombang Cinta, Kamis (23/10/2025). Foto:dok. Polres Meranti

    Ia menegaskan, kegiatan seperti ini bukan sekadar penghijauan, melainkan juga bentuk nyata dari strategi pemolisian yang memperkuat kedekatan Polri dengan masyarakat melalui aksi yang berdampak langsung bagi kelestarian lingkungan.

    Anak-anak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dengan kaki penuh lumpur dan wajah ceria, mereka bergotong-royong menanam bibit mangrove di tepi pantai.

    Penanaman pohon mangrove ini merupakan implementasi nyata dari konsep Green Policing, yakni pendekatan pemolisian yang humanis, adaptif, dan peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.

    (mea/jbr)

  • Meland-1: Varietas Bawang Daun Unggul dari Wonosobo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Oktober 2025

    Meland-1: Varietas Bawang Daun Unggul dari Wonosobo Regional 24 Oktober 2025

    Meland-1: Varietas Bawang Daun Unggul dari Wonosobo
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com
    – Kabupaten Wonosobo menunjukkan keseriusan dalam memperkuat pertanian.
    Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar uji keunggulan varietas bawang daun lokal Meland-1.
    Koordinator tim dari BRIN, Retno Pengestuti menjelaskan, bawang daun varietas Meland-1 merupakan hasil seleksi dari varietas lokal Wonosobo yang telah melalui proses karakterisasi dan pendaftaran di Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) pada akhir 2024.
    “Sebetulnya ada dua varietas yang kami daftarkan, yaitu Meland-1 dan BM-1. Namun untuk tahap uji keunggulan kali ini baru Meland-1 yang diagendakan,” jelas Retno dalam rilis resminya pada Jumat (24/10/2025).
    Uji keunggulan ini menggunakan tiga varietas pembanding yang sudah beredar di pasaran.
    Menurutnya, hingga kini masih sangat sedikit benih bawang daun yang memiliki izin pelepasan resmi dari Kementan. 
    Kepala UPT Balai Benih Pertanian Sariaji, Dwi Natali, mengungkapkan bahwa Wonosobo kini telah memiliki empat varietas lokal yang didaftarkan ke Kementan, terdiri dari dua varietas cabai dan dua varietas bawang daun.
    “Untuk tahun 2026, kami juga sudah mengagendakan kegiatan karakterisasi dan pendaftaran Cabai Garung serta Cabai Ngasinan,” katanya.
    Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya daerah untuk melestarikan plasma nutfah lokal sekaligus menciptakan kemandirian benih hortikultura di tingkat daerah.
    Melalui uji keunggulan ini, Pemerintah Kabupaten Wonosobo berharap Meland-1 dapat segera memperoleh pengakuan resmi dari pemerintah pusat sebagai varietas unggul nasional.
    Kegiatan ini sekaligus menjadi langkah strategis Wonosobo dalam memperkuat posisinya sebagai sentra hortikultura unggulan di Jawa Tengah, serta wujud nyata menuju kemandirian benih lokal dan peningkatan daya saing pertanian daerah.
    “Kami ingin Wonosobo tidak hanya dikenal sebagai penghasil sayuran berkualitas, tetapi juga sebagai daerah inovatif yang mampu menciptakan benih unggul dari tangan sendiri,” tutup Dwi Natali.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diduga Terserang Flu Burung, Puluhan Ayam di Madiun Mati Mendadak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Oktober 2025

    Diduga Terserang Flu Burung, Puluhan Ayam di Madiun Mati Mendadak Surabaya 24 Oktober 2025

    Diduga Terserang Flu Burung, Puluhan Ayam di Madiun Mati Mendadak
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Puluhan ayam milik warga Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur dilaporkan mati mendadak pada Jumat (24/10/2025).
    Diduga, puluhan ayam tersebut mati mendadak lantaran terserang flu burung.
    Kabid Peternakan DKPP Kabupaten Madiun, Harris Imballo R Siregar menyatakan bahwa kematian puluhan ayam kampung milik Agik diduga akibat penyakit virus avian influenza, atau dikenal sebagai flu burung.
    Hal ini terlihat dari ciri-ciri ayam sebelum mati yang mengalami kematian mendadak.
    Selain itu, kematian ayam terjadi dalam jumlah banyak, yakni 23 ekor dari 50 ekor populasi, dalam kurun waktu yang cepat, dan kematian yang bersifat akut.
    “Dari analisis kronologi dan ciri-cirinya, kesimpulan sementara ini diakibatkan penyakit virus AI (flu burung). Untuk lebih jelasnya, kami masih melakukan pengambilan sampelnya dan mengujinya lebih lanjut,” kata Harris.
    Tak kali ini saja, kata Harris, kasus kematian mendadak pada unggas dalam jumlah banyak telah diterima DKPP dua kali.
    Kasus pertama terjadi di wilayah Kresek dalam lingkup rumah tangga, namun disimpulkan akibat penyakit malaria.
    “Kalau ini memang sementara mengarah ke AI. Untuk pencegahan, kami berikan vitamin dan besok akan kami kirimkan desinfektan,” ucap Harris.
    Ia mengatakan, ciri-ciri ayam yang terjangkit AI biasanya dijumpai dengan jengger pucat atau dari warna merah menjadi biru karena hipoksia atau kekurangan oksigen.
    Selain itu, terdapat bercak atau pendarahan di organ pencernaan, tepatnya di kerongkongan dan usus.
    Ia mengatakan bahwa perubahan musim yang ekstrem menjadi faktor utama penyebaran penyakit dan virus terhadap unggas, utamanya di lingkup rumah tangga.
    Sebab, saat musim pancaroba, kondisi lembap menyebabkan virus cepat tumbuh dan berkembang serta penularan tinggi.
    Untuk itu, ia mengimbau peternak untuk tetap menjaga kebersihan kandang.
    Bila memiliki populasi besar, harus dilakukan vaksinasi rutin dan disinfeksi kandang.
    Sementara itu, Agik Saputra Wijaya menyatakan bahwa kematian ayamnya secara mendadak mulai terjadi tiga hari yang lalu.
    Tak hanya itu, siang tadi ayamnya juga banyak yang mendadak mati setelah sebelumnya mengalami lemas.
    “Tiga hari lalu, tiga ekor ayam yang mati. Kemudian tadi pagi ada 13 ekor yang mati. Terus tadi siang juga ada beberapa yang mati. Totalnya ada 20 ekor yang mati,” ujar Agik.
    Ia mengatakan, ayam yang mati mendadak diketahui mengalami pucat pada kepala atau jengger yang membiru. Beberapa jam kemudian, ayam tersebut mati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebagian Pompa Belum Berfungsi, Banjir Semarang Masih Genangi Pantura
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Oktober 2025

    Sebagian Pompa Belum Berfungsi, Banjir Semarang Masih Genangi Pantura Regional 24 Oktober 2025

    Sebagian Pompa Belum Berfungsi, Banjir Semarang Masih Genangi Pantura
    Penulis

    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Pantura Semarang-Demak, Jawa Tengah, mulai terurai.
    Meski begitu, genangan air sekitar 50–70 sentimeter masih terpantau pada Jumat (24/10/2025) malam.
    Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, menyebut pihaknya telah mengerahkan seluruh pompa yang dimiliki agar air cepat surut, terutama di kawasan yang menjadi akses vital nasional.
    “Intensitas hujan cukup tinggi, di atas 100 milimeter per detik. Semua pompa yang kami miliki kami kerahkan, termasuk empat unit mobil pompa dan enam unit pompa berkapasitas 250 liter per detik,” ujarnya.
    Selain pompa milik DPU, bantuan juga datang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang mengoperasikan empat pompa portabel berkapasitas 1.000 liter per detik, dua unit pompa berkapasitas 250 liter per detik, serta tambahan dari BPBD dan instansi lain.
    Namun, menurut Suwarto, upaya penanganan belum bisa optimal karena beberapa pompa masih dalam tahap konstruksi maupun perbaikan.
    “Pompa di wilayah Waru sedang dalam konstruksi oleh Kementerian PUPR, dan dari BBWS hanya satu unit yang berfungsi. Jadi memang belum bisa maksimal,” jelasnya.
    Suwarto menyebut, kendala teknis seperti proyek Tol Semarang–Demak juga memengaruhi aliran air ke laut sehingga memperlambat penanganan banjir.
    Dia menambahkan, pompa-pompa lama milik BBWS juga mengalami kerusakan karena suku cadangnya sudah tidak tersedia.
    “Sudah dilakukan penggantian tiga dari empat unit pompa. Sekarang tinggal menunggu instalasi listrik dari PLN. Panelnya sudah siap, tinggal pasokan listrik dan trafo,” katanya.
    Jika seluruh pompa berfungsi normal, kapasitas rumah pompa bisa mencapai 12.000 liter per detik. Namun, saat ini yang beroperasi hanya sebagian kecil.
    “Dari enam unit pompa besar yang ada, hanya dua yang menyala. Di Sringin juga baru dua yang berfungsi,” ungkapnya.
    Meski begitu, Suwarto menambahkan, DPU tetap berupaya menambah pompa portabel di beberapa titik rawan.
    “Total ada sepuluh pompa portabel yang aktif, termasuk mobil pompa dengan dua unit di setiap kendaraan. Ini membantu mempercepat penyurutan genangan,” tambah Suwarto.
    Terkait area yang masih rawan banjir, Suwarto menyebut beberapa titik masih perlu diwaspadai, seperti Rogosari, Muktiharjo Kidul, Muktiharjo Lor, Bangetayu Kulon dan Wetan, Genuk, hingga Trimulyo.
    “Karena pompa Kadang Kebo yang dikelola Pemkot masih berfungsi normal dan mampu mengalirkan air langsung ke Banjir Kanal Timur,” ujarnya.
    DPU berharap, setelah seluruh pompa baru terpasang dan sistem kelistrikan aktif, penanganan banjir di Semarang akan lebih cepat dan efisien.
    “Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini instalasi listrik bisa selesai, sehingga seluruh pompa bisa beroperasi maksimal,” katanya.
    Kanit Lantas Polsek Genuk Semarang, Iptu Bambang Triono, mengatakan bahwa genangan banjir di Jalan Pantura Semarang-Demak masih cukup tinggi.
    Saat ini, hanya truk besar yang bisa melintas di jalan tersebut. Sementara kendaraan pribadi diimbau melintas jalur lain agar tak mogok di tengah jalan.
    “Diimbau untuk truk kecil, mobil kecil mencari jalur alternatif. Bila nekat pasti mogok, malah bikin macet,” ujarnya.
    (Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Google Ikut Setor Rp 365 M Buat Pembangunan Ruang Dansa Trump

    Google Ikut Setor Rp 365 M Buat Pembangunan Ruang Dansa Trump

    Google dilaporkan turut menyumbang dana Rp 365 M dalam proyek pembongkaran Sayap Timur Gedung Putih untuk pembangunan ruang dansa dan ballroom Donald Trump.

    Selain Google, ada beberapa nama-nama donatur lain yang turut menyumbang dalam proyek yang memakan dana sekitar Rp 4,1 T tersebut.

    Sebagaimana diketahui, proyek pembangunan tersebut tengah menuai pro dan kontra di masyarakat AS lantaran Sayap Timur Gedung Putih merupakan bangunan bersejarah yang dibangun pada 1942 di masa pemerintahan Franklin D. Roosevelt.

  • TKD Dipangkas 73 Persen, Pemprov Kaltim Stop Kegiatan di Hotel
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Oktober 2025

    TKD Dipangkas 73 Persen, Pemprov Kaltim Stop Kegiatan di Hotel Regional 24 Oktober 2025

    TKD Dipangkas 73 Persen, Pemprov Kaltim Stop Kegiatan di Hotel
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) berhemat setelah Transfer ke Daerah (TKD) dipangkas hingga 73 persen.
    Kini, sudah tidak ada lagi kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan di hotel.
    Gubernur Kalimantan Timur Rudi Mas’ud menyebut kebijakan efisiensi dilakukan secara menyeluruh. Ia mengklaim saat ini sudah hampir tidak ada penyelenggaraan kegiatan di luar kantor.
    “Kalau di Kaltim, saudara bisa lihat PMPR Kaltim hampir tidak pernah lagi melaksanakan kegiatan di luar kantor,” ujar Rudi di Samarinda, Jumat (24/10/2025).
    Ia menjelaskan rapat-rapat organisasi kini dipusatkan di kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sekaligus mengawasi kualitas layanan publik. Ia menyebut upaya ini juga menjadi bagian dari efisiensi anggaran.
    “Bahkan saya hampir tidak pernah mengadakan kegiatan lokal kecuali diundang. Ini bagian dari efisiensi,” katanya.
    Pemangkasan TKD yang telah ditetapkan dalam pembahasan anggaran di DPR RI itu, disebut akan kembali dievaluasi setelah kuartal kedua tahun depan. 
    Meski begitu, hal ini masih perlu melihat perkembangan penerimaan negara dan kebutuhan daerah.
    “Nanti kita lihat kuartal kedua apakah ada penyesuaian,” ujarnya.
    Situasi tersebut membuat Pemprov Kaltim saat ini menunggu finalisasi APBD Perubahan 2025 sebelum menyusun ulang APBD 2026.
    “Kita masih menghitung karena APBD 2026 harus disesuaikan lagi dengan kondisi TKD yang dipotong 73 persen,” kata Rudi.
    Meski efisiensi ini diakui berdampak pada sektor jasa seperti hotel, pemerintah provinsi memastikan pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu Tahun Cek Kesehatan Gratis di Surabaya, Masyarakat Ingin Pemeriksaan Lebih Bervariasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Oktober 2025

    Satu Tahun Cek Kesehatan Gratis di Surabaya, Masyarakat Ingin Pemeriksaan Lebih Bervariasi Surabaya 24 Oktober 2025

    Satu Tahun Cek Kesehatan Gratis di Surabaya, Masyarakat Ingin Pemeriksaan Lebih Bervariasi
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Tak terasa hampir satu tahun sejak diluncurkannya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Pemerintah telah mengubah kebijakan yang awalnya pemeriksaan atau cek kesehatan gratis dilakukan di bulan kelahiran, kini bisa dilakukan kapan saja setiap satu tahun sekali.
    Cek Kesehatan Gratis termasuk dalam satu dari tiga PHTC (program hasil terbaik cepat) atau
    quick win
    yang merupakan inisiatif dari Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
    Program yang harus dijalankan oleh Kementerian Kesehatan RI ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
    Dengan mendeteksi atau menemukan penyakit sejak dini melalui CKG, risiko penyakit yang lebih buruk di masyarakat diharapkan dapat dicegah sehingga beban biaya penyakit bisa ditekan.
    Seperti halnya yang diungkapkan salah seorang mahasiswa Surabaya, Adrian (22), yang mengaku pertama kali mengetahui program tersebut dari TikTok.
    “Pertama kali tahu dari TikTok, terus pas beberapa kali anter bapakku kontrol gula darah, aku juga baca pamflet di puskesmas,” ujar Adrian kepada
    Kompas.com
    , Jumat (24/10/2024).
    Karena tertarik, akhirnya ia mencoba CKG untuk pengecekan hipertensi dan diabetes.
    “Menurutku bagus aja sih programnya karena kan kita juga bisa tahu kondisi kesehatan dan bisa mencegah beberapa penyakit dini kayak hipertensi atau bahkan diabetes,” ujar dia.
    Namun, menurutnya, program tersebut juga terus dapat disosialisasikan kepada masyarakat melalui aplikasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Mobile.
    “Jadi ada ajakan kepada masyarakat bisa lewat aplikasi JKN MOBILE, jadi ada notifikasi selama ulang tahun untuk mengajak tes kesehatan gratis,” tuturnya.
    Sementara itu, Taufiq (58) mengatakan bahwa program tersebut tidak hanya untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan fasilitas kesehatan secara gratis, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengontrol kondisi kesehatan diri.
    “Menurut saya program ini juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam perlunya mengontrol kondisi kesehatan diri,” ucap Taufiq.
    Ketika Taufiq mengetahui program CKG lewat komunitas senamnya, ia pun langsung mencoba pengecekan gula darah, kolesterol, asam urat, dan tensi darah.
    Meskipun begitu, ia berharap jika pemerintah bisa memperluas variasi pengecekan kesehatan.
    Selain itu, CKG juga bisa dilakukan lebih sering, tidak hanya satu tahun sekali, melihat besarnya minat masyarakat terhadap program tersebut.
    “Meskipun saat ini pemerintah sudah mempunyai program masyarakat bisa memeriksakan kesehatan gratis di puskesmas, namun hanya satu tahun sekali,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.