Blog

  • Tentara Polandia Tembak Migran Suriah di Perbatasan dengan Belarus

    Tentara Polandia Tembak Migran Suriah di Perbatasan dengan Belarus

    Warsaw

    Seorang migran Suriah berusia 23 tahun ditembak dan dilukai oleh seorang tentara Polandia ketika ia mencoba melintasi perbatasan dari Belarus. Kantor Kejaksaan Polandia mengatakan penyelidikan telah dibuka atas insiden tersebut.

    “Polisi militer membuka penyelidikan,” kata jaksa Radoslaw Wiszenko dari kota timur laut Bialystok kepada kantor berita PAP, seperti dilansir AFP, Senin (6/11/2023).

    “Menurut informasi saya, itu adalah kecelakaan yang terjadi ketika tentara tersebut tersandung di jalan setapak,” tambahnya.

    Anggota Asosiasi Intervensi Hukum dan kelompok perbatasan Grancia, Aleksandra Chrzanowska, menceritakan kejadian itu berdasarkan pengakuan korban. Saat itu, kata dia, korban tengah melintasi hutan bersama kelompok migrannya, tiba-tiba tertembak di punggungnya.

    “Saat dia melintasi hutan bersama sekelompok migran lainnya, sebuah jeritan terdengar di belakang mereka, diikuti dengan tembakan yang mengenai punggungnya,” kata Chrzanowska.

    Chrzanowska menyebut pemuda asal Suriah yang menjalani operasi itu ingin mengajukan permohonan perlindungan internasional.

    Pemerintah Polandia membangun penghalang logam di sepanjang perbatasan dengan Belarus pada tahun 2022 dan mengerahkan pasukan militer dan polisi dalam jumlah besar ke wilayah tersebut untuk mencegah para migran menyeberang secara ilegal, yang menurut para kritikus didorong oleh Minsk.

    Menurut LSM yang bekerja di wilayah perbatasan, setidaknya terdapat 50 kematian yang dikonfirmasi di perbatasan Polandia-Belarus sejak dimulainya krisis migrasi di wilayah tersebut pada musim panas tahun 2021. Nasib 200 migran lainnya tidak diketahui.

    Lihat juga Video ‘Ledakan Bom Mobil di Suriah, 15 Orang Tewas’:

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Kembali Putus Layanan Internet dan Telepon di Gaza

    Israel Kembali Putus Layanan Internet dan Telepon di Gaza

    Jakarta

    Perusahaan telekomunikasi Paltel menyebut Israel memutus saluran internet dan telepon di Jalur Gaza pada Minggu malam waktu setempat. Hal ini terjadi untuk ketiga kalinya sejak dimulainya perang Israel dengan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    “Kami dengan menyesal mengumumkan penutupan total layanan komunikasi dan internet di Gaza setelah pihak Israel memutus servernya,” kata Paltel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Senin (6/11/2023).

    Seperti diketahui, serangan Israel telah menyebabkan hampir 10.000 warga Palestina, termasuk ribuan anak perempuan tewas.

    Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) atau The Council on American-Islamic Relations –organisasi advokasi dan hak sipil muslim terbesar di AS– mengutuk pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina hingga serangan di Rumah Sakit Shifa di Gaza.

    “Sangat penting bagi komunitas internasional untuk turun tangan menghentikan kampanye genosida, rasis, apartheid, pemerintah Israel yang menargetkan rakyat Palestina, yang cakupannya sangat menakjubkan dalam serangan tanpa pandang bulu terhadap kamp pengungsi, pengungsi yang melarikan diri, jurnalis, fasilitas medis, ambulans, masjid, gereja, infrastruktur vital dan sekarang lembaga pendidikan dan fasilitas PBB,” ujarnya.

    “Fakta bahwa negara kita memfasilitasi genosida ini merupakan noda moral yang akan tetap ada hingga generasi mendatang. Harus ada gencatan senjata sekarang,” ujarnya.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Phoenix Club Surabaya Disegel Polisi, Imbas Tamu Ditusuk hingga Tewas

    Phoenix Club Surabaya Disegel Polisi, Imbas Tamu Ditusuk hingga Tewas

    Surabaya (beritajatim.com) – Tamu Phoenix Club menusuk warga Pamekasan bernama Fais Ardiansyah (29) hingga tewas, Minggu (05/11/2023) dini hari. Kejadian itu kini ditangani oleh Polsek Tambaksari.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, korban datang bersama 6 temannya ke Phoenix Club di Jalan Rangkah, Tambaksari pada pukul 00.15 WIB. Semula semua berjalan seperti biasa.

    Karena sudah terlalu teler, korban bersenggolan dengan kelompok pelaku yang saat ini belum diketahui identitasnya. Aksi saling pukul sempat terjadi di hall Phoenix Club dan berhasil dipisahkan oleh petugas pengamanan.

    Kelompok pelaku lantas turun ke bawah dan tidak melanjutkan untuk pesta di hall Phoenix Club. Korban yang sudah emosi lantas mengejar kelompok pelaku. Aksi perkelahian kembali terjadi di depan Phoenix Club Surabaya. Saat itulah korban ditusuk dengan senjata tajam dan pelaku berhasil kabur.

    Kapolsek Tambaksari, Kompol Ari Bayuaji membenarkan rentetan peristiwa yang terjadi di Phoenix Club Surabaya. Ia juga membenarkan bahwa korban tewas usai dilakukan penusukan oleh senjata tajam.

    Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan jumlah luka dan penyebab kematian dari tamu Phoenix Club itu.

    “Untuk lukanya dimana kami masih menunggu hasil autopsi. Biar pasti,” kata Ari Bayuaji saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Minggu (05/11/2023).

    Ari menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan untuk menemukan pelaku. Petugas kepolisian juga sudah memeriksa sejumlah saksi baik dari teman korban dan karyawan Phoenix Club Surabaya.

    BACA JUGA:

    Pengunjung Pesta Inex, Phoenix Club Surabaya Digerebek

    “Masih penyelidikan. Kami juga sudah olah TKP awal bersama tim inafis Polrestabes Surabaya. Mohon ditunggu hasilnya,” tutup Ari Bayuaji.

    Pantauan beritajatim.com, Diskotik Phoenix kini tutup dan pagarnya disegel police line oleh petugas kepolisian. [ang/but]

  • Warga Israel Demo Kediaman Netanyahu di Tengah Seruan Mundur dari PM

    Warga Israel Demo Kediaman Netanyahu di Tengah Seruan Mundur dari PM

    Tel Aviv

    Warga Israel melakukan unjuk rasa di depan kediaman Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Demo itu dilakukan di tengah jejak pendapat yang menunjukkan lebih dari tiga perempat warga Israel percaya Netanyahu harus mundur.

    Dilansir Reuters, Minggu (11/5/2023), pendemo berunjuk rasa sambil mengibarkan bendera Israel. Mereka meneriakkan ‘penjara sekarang!’. Massa juga menerobos penghalang polisi di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem.

    Protes tersebut bertepatan dengan jajak pendapat yang menunjukkan lebih dari tiga perempat warga Israel percaya Netanyahu harus mengundurkan diri. Hal ini menggarisbawahi meningkatnya kemarahan publik terhadap para pemimpin politik dan keamanan mereka.

    Netanyahu sejauh ini belum menerima tanggung jawab pribadi atas kegagalan serangan mendadak yang menyebabkan ratusan pria bersenjata Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 orang dan menyandera sedikitnya 240 orang.

    Ketika guncangan awal telah mereda, kemarahan masyarakat pun meningkat, sebab banyak keluarga para sandera yang ditahan di Gaza sangat minim tanggapan pemerintah. Pendemo juga menyerukan agar kerabat mereka dibawa pulang.

    Sementara di Tel Aviv, ribuan orang berdemonstrasi, mengibarkan bendera dan memegang foto beberapa tawanan di Gaza dan poster-poster dengan slogan-slogan. Slogan itu di antaranya ‘Bebaskan para sandera sekarang bagaimanapun caranya’ sementara massa meneriakkan, ‘bawa mereka pulang sekarang’.

    “Kami tidak tahu di mana mereka berada, kami tidak tahu dalam kondisi apa mereka disembunyikan. Saya tidak tahu apakah Kfir mendapat makanan, saya tidak tahu apakah Ariel mendapat cukup makanan. Dia sangat kecil,” kata salah satu warga bernama Bibas-Levy.

    Pada hari Sabtu waktu setempat, jajak pendapat yang dilakukan oleh Channel 13 Television Israel menunjukkan bahwa 76% warga Israel berpendapat bahwa Netanyahu, yang kini menjabat perdana menteri untuk keenam kalinya, harus mengundurkan diri dan 64% mengatakan negara tersebut harus mengadakan pemilu segera setelah perang.

    Ketika ditanya siapa yang paling bersalah atas serangan itu, 44% warga Israel menyalahkan Netanyahu, sementara 33% menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior IDF, dan 5% menyalahkan Menteri Pertahanan. Hal itu menurut jajak pendapat tersebut.

    (lir/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kejar Jambret, Wanita Gresik Kecelakaan, Meninggal di RS

    Kejar Jambret, Wanita Gresik Kecelakaan, Meninggal di RS

    Gresik (beritajatim.com) – Jambret jalanan di wilayah hukum Polres Gresik kambuh lagi. Ulah pelaku tidak hanya menyebabkan kerugian material tapi juga korban jiwa. Korban adalah Ratna Agustin (48).

    Perempuan tersebut menjadi korban jambret saat melintas di kawasan Jalan Dr. Soetomo Gresik usai mengambil uang di ATM. Setelah keluar dari ATM, korban bergegas berbelanja ke pasar. Naas, ketika jalan sedang sepi, Ratna menjadi korban penjambretan sewaktu mengendarai motor Honda Beat W 3163 CI.

    “Kejadiannya di persimpangan Lima Sukorame. Dengan cepat pelaku mengambil dompet yang berada di dashboard motor korban,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Minggu (6/11/2023).

    Ia menambahkan, setelah menjadi korban pejambretan, korban berupaya mengejar pelaku. Sayangnya, saat tiba di kawasan Jalan R.A. Kartini Gresik, warga asal Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kebomas itu mengalami kecelakaan tunggal. Selanjutnya, korban dibawa ke RS Semen Gresik untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Kondisi kesehatan korban terus menurun usai menjalani kecelakaan hingga dinyatakan meninggal dunia,” imbuhnya.

    Perwira pertama Polri itu menyatakan akan memburu bandit jalanan tersebut. Pihaknya sudah menggali keterangan kepada para saksi. Termasuk suami korban yang sempat menerima keterangan dari istrinya sebelum meninggal dunia.

    “Dari keterangan, identitas pelaku cukup mirip dengan daftar pencarian orang (DPO) atas kasus serupa,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik Ipda Andika Komang Prabu menerangkan bahwa para bandit jalanan kerap menyasar pengemudi motor yang membawa tas slempang maupun perhiasan. Khususnya, mengincar perempuan yang sedang beraktifitas pada pagi hari saat hari libur.

    “Pelaku biasanya lebih dahulu berkeliling mencari target, biasanya menyasar ibu-ibu yang baru selesai berbelanja,” paparnya.

    BACA JUGA:

    Komplotan Jambret di Gresik masih Bergentayangan

    Saat itulah komplotan bandit mulai membuntuti target sasaran. Lalu melancarkan aksinya ketika korban melintas di kawasan yang sepi. Merampas dengan cepat, bahkan dari beberapa laporan ada yang menggunakan senjata tajam untuk memutus tali tas maupun perhiasan.

    “Untuk menghilangkan jejak, motornya selalu menggunakan plat nomor palsu. Serta jaket dan helm penutup wajah agar tidak dikenali korban. Ini menjadi perhatian bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat membawa barang berharga dalam berkendara,” pungkas Andika Komang Prabu. [dny/but]

  • Menlu AS Temui Presiden Palestina, Sebut Warga Tak Boleh Dipindah Paksa

    Menlu AS Temui Presiden Palestina, Sebut Warga Tak Boleh Dipindah Paksa

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Dalam pertemuan itu Blinken mengatakan warga Gaza ‘tidak boleh dipindahkan secara paksa’.

    Dilansir AFP, Minggu (5/11/2023), hal itu disampaikan Blinken saat akan melakukan kunjungan mendadak hari ini ke Tepi Barat yang diduduki Israel. Ini adalah kunjungan pertama diplomat AS ke wilayah Palestina sejak pecahnya perang antara Israel vs Hamas menyusul serangan 7 Oktober.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyebut hampir 9.800 orang tewas, sebagian besar warga sipil, akibat serangan balasan darat, udara dan laut Israel.

    “Menteri menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa dan dimulainya kembali layanan penting di Gaza dan menjelaskan bahwa warga Palestina tidak boleh dipindahkan secara paksa,” demikian ringkasan pertemuan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS.

    Sementara itu, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa, Presiden Palestina Mahmud Abbas mengutuk apa yang dia sebut sebagai ‘genosida’ dalam komentarnya kepada Blinken.

    “Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan genosida dan kehancuran yang diderita rakyat Palestina di Gaza akibat mesin perang Israel, tanpa memperhatikan prinsip-prinsip hukum internasional,” kata Abbas.

    Diketahui, Blinken terbang ke Tel Aviv pada Minggu pagi dan melakukan perjalanan dengan konvoi dengan keamanan tinggi ke markas besar Otoritas Palestina di Ramallah – badan yang, menurutnya baru-baru ini, harus menggantikan pemerintah Hamas di Gaza.

    “Blinken dan Abbas ‘membahas upaya untuk memulihkan ketenangan dan stabilitas di Tepi Barat, termasuk perlunya menghentikan kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina dan meminta pertanggungjawaban mereka’”, kata Departemen Luar Negeri.

    “Menteri Blinken menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk memajukan kesetaraan martabat dan keamanan bagi warga Palestina dan Israel,” katanya.

    Menurut Otoritas Palestina, lebih dari 150 warga Palestina telah tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel dan serangan oleh pemukim Israel sejak dimulainya perang.

    Selain itu sebanyak tiga orang tewas pada hari Minggu di Tepi Barat, menurut kementerian kesehatan Palestina.

    Pertemuan Blinken dengan Abbas, yang partai sekulernya, Fatah, merupakan saingan Hamas, terjadi pada saat Washington memberikan dukungan politik dan militer kepada sekutunya, Israel.

    Blinken telah menganjurkan “jeda kemanusiaan” di Gaza dalam turnya baru-baru ini di Timur Tengah, untuk melindungi warga sipil dan memudahkan pengiriman bantuan di wilayah padat penduduk tersebut.

    Amerika Serikat menganjurkan solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan keluar dari konflik Israel-Palestina.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Oknum Wartawan di Ngawi Diduga Peras Panitia PTSL Rp 25 Juta

    Oknum Wartawan di Ngawi Diduga Peras Panitia PTSL Rp 25 Juta

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang oknum wartawan diduga memeras Panitia Program Pendaftaran Tanah Sertifikat Lengkap (PTSL) di Desa Tulakan Kecamatan Sine Kabipaten Ngawi.

    Pria berinisial BS (63) warga Desa Kuniran Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi itu mengaku menjadi salah satu wartawan media online dan memeras panitia PTSL sebesar Rp25 juta.

    Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Ngawi Budi Prakoso mengatakan, pihaknya telah menerima berkas perkara pelimpahan tahap ll tersangka BS. Terdakwa BS juga telah dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) kelas ll B Ngawi untuk proses hukum lebih lanjut.

    “Ya kami tahan karena diduga melakukan tindak pidana pemerasan terhadap ketua panitia PTSL Desa Tulakan sebesar Rp25 juta.Kemarin dilakukan tahap II terhadap terdakwa,” kata Budi Prakoso, Jumat (3/11/2023).

    Menurut Budi, semua berkas pelimpahan alat bukti dari kepolisian sudah lengkap. Pihak Kejari Ngawi akan segera melimpahkan kasus ini ke pengadilan untuk segera disidangkan.

    Berdasarkan Berita Acara Penyidikan (BAP) yang diterima dari penyidik, dugaan pemerasan tersebut berasal dari BS yang menulis dan mempublish berita pada 22 September 2022 lalu tentang dugaan pungutan liar yang dilakukan panitia PTSL Desa Tulakan dengan judul Program PTSL Desa Tulakan Diduga Dijadikan Ajang Pungli, Modusnya Kesepakatan Bersama.

    BACA JUGA:

    Oknum Anggota LPKSM Lakukan Pemerasan Puluhan Juta ke Kades di Ngawi

    Setelah artikel itu terbit, BS kemudian meneruskan tautan berita tersebut kepada panitia PTSL dan Kepala Desa Tulakan dan memita uang senilai Rp25 juta kepada ketua panitia. Jika permintaannya tidak dituruti, BS akan melaporkan ke aparat penegak hukum.

    Korban yang merasa takut kemudian menyetujui permintaan BS, namun hanya mampu menyerahkan senilai Rp10 juta. BS pun meminta sisanya senilai Rp15 juta untuk ditransfer ke rekening milik istrinya.

    “Dasar dari berita yang BS tulis, kemudian timbul permintaan uang disertai pengancaman. BS meminta sebagian uang tersebut diserahkan secara cash, dan sisanya ditransfer ke rekening istri BS,” ungkapnya.

    BACA JUGA:

    Penangkapan Pegawai BPN Kabupaten Malang Diduga Kasus Pemerasan

    Karena kasus dugaan tindak pemerasan tersebut mencuat ke publik, BS telah mengembalikan uang senilai Rp20 Juta kepada panitia PTSL Desa Tulakan. Namun, BS tetap kena jeratan hukum.

    “Kedua pihak sebenarnya sudah ada kesepakatan damai, namun ikrar damai yang dilakukan tidak bisa menghapus tindak pidana yang dilakukan. Dan tetap akan kita proses secara hukum,”pungkasnya. [fiq/but]

  • Identitas Pembunuh Bu Kaji Sidoarjo Diketahui dari CCTV

    Identitas Pembunuh Bu Kaji Sidoarjo Diketahui dari CCTV

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Satreskrim Polresta Sidoarjo melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap Hj. Askurniyah (59) alias Bu Kaji As. Korban yang tinggal di RT 20 RW 6 Kelurahan Magersari Kec. Sidoarjo, yang dibunuh sebelum melarikan diri membawa anak korban, Sabtu (4/11/2023).

    Konon, pelaku sudah teridentifikasi dari keterangan beberapa saksi yang digali di lokasi. Termasuk dari CCTV di sekitar TKP pada siang bolong tersebut.

    Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo menyatakan masih melakukan pengejaran. “Pelakunya masih kita kejar. Keterangan di lokasi juga sudah kami dapatkan,” ucapnya, Minggu (5/11/2023).

    Hj. Askurniyah yang dikenal sebagai guru mengaji itu dibunuh saat akan berangkat mengajar. Dalam posisi tangan terikat dan wajahnya penuh luka.

    Posisi korban saat petugas melakukan olah TKP, memakai busana muslim warna kekuningan seragam mengaji. “Korban meninggal dengan kondisi tangan terikat dan wajah berlumuran darah,” tukas Andaru.

    Warga sekitar mengenal sosok Hj. As sapaan akrap korban itu, dikenal orang baik, pendiam dan suka ikuti kegiatan agama di Keluarahan Magersari.

    BACA JUGA:

    Rumah di Sidoarjo Diduga Dirampok, Penghuni Meregang Nyawa

    “Bu Kaji As itu orangnya baik, pandai mengaji dan suka keluar berinteraksi dengan warga, termasuk soal kegiatan keagamaan,” terang tetangga yang mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut.

    Selain orang baik, Hj. As juga dikenal orang kaya pekarangan. “Korban itu tanahnya banyak dan luas. Dan Bu Kaji As itu tidak suka menjual-jual tanah,” urainya. [isa/but]

  • Ledakan Besar Hancurkan Bangunan Dekat RS Al-Quds di Gaza, Korban Berjatuhan

    Ledakan Besar Hancurkan Bangunan Dekat RS Al-Quds di Gaza, Korban Berjatuhan

    Jakarta

    Ledakan besar terjadi di sekitar rumah sakit Al-Quds di Gaza pada Minggu Pagi. Palestine Red Crescent Society (PRCS) atau Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bangunan di dekat RS Al Quds menjadi sasaran pasukan militer Israel.

    “Sebuah bangunan yang terletak sekitar 50 meter dari rumah sakit Al-Quds dan markas besar Asosiasi di daerah Tal Al-Hawa telah menjadi sasaran IDF (Pasukan Pertahanan Israel),” kata PRCS, dilansir CNN, Minggu (5/11/2023).

    PRCS menyebut bangunan tersebut hancur dan menimbulkan korban, serta korban jiwa. PRCS melaporkan ‘ledakan artileri hebat dan serangan udara’ di sekitar rumah sakit.

    Diinformasikan rumah sakit ini dekat dengan Kota Gaza. Sementara itu, CNN telah menghubungi militer Israel untuk memberikan komentar mengenai klaim PRCS.

    Diketahui, IDF telah memerintahkan warga sipil untuk pindah ke selatan Gaza dari Kota Gaza dan utara dan sering menuduh Hamas menggunakan infrastruktur sipil seperti rumah sakit untuk operasi militer.

    Sementara itu dilansir Aljazeera, sejumlah korban terdampak akibat sebuah gedung dekat Rumah Sakit al-Quds dan di daerah Tel al-Hawa dihancurkan oleh serangan Israel.

    Lebih lanjut, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan di halaman Facebook-nya sambil membagikan video yang telah diverifikasi oleh Al Jazeera. Dari video tersebut terlihat terdapat pasien yang dievakuasi ambulans.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Bombardir Universitas Al-Azhar di Gaza

    Israel Bombardir Universitas Al-Azhar di Gaza

    Jakarta

    Wakil Menteri Luar Negeri Palestina Amal Jadou mengatakan Israel telah melakukan serangan bom ke Universitas Al-Azhar di Gaza. Serangan itu terjadi Sabtu waktu setempat.

    Dikutip Al-Jazeera, Minggu (5/11/2023), momen pemboman universitas Al-Azhar itu diunggah di akun X Jadou. Berdasarkan laporan Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, yang berkuliah di Universitas Azhar, menyampaikan pemboman itu terjadi pada Sabtu pagi.

    Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) atau The Council on American-Islamic Relations –organisasi advokasi dan hak sipil muslim terbesar di AS– juga menyampaikan sayap kanan Israel menghancurkan Universitas Al-Azhar di Gaza.

    CAIR mengutuk peristiwa itu. Mereka menyoroti serangan Israel terhadap Universitas di Gaza, serangan di kamp pengungsian, dan serangan mematikan lainnya.

    Selain itu, CAIR menilai serangan terhadap fasilitas PBB yang menampung pengungsi membuktikan bahwa komunitas internasional harus bertindak untuk menghentikan kampanye genosida oleh Israel yang menargetkan warga Palestina.

    Setidaknya ada 15 orang tewas dalam serangan terhadap sekolah milik PBB yang berfungsi sebagai tempat penampungan di sebuah kamp pengungsian di jalur Gaza Utara yang diserang pada hari Sabtu. Fasilitas PBB lainnya juga menjadi sasaran Israel.

    Sebanyak 51 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Maghazi.

    “Sangat penting bagi komunitas internasional untuk turun tangan menghentikan kampanye genosida, rasis, apartheid, pemerintah Israel yang menargetkan rakyat Palestina, yang cakupannya sangat menakjubkan dalam serangan tanpa pandang bulu terhadap kamp pengungsi, pengungsi yang melarikan diri, jurnalis, fasilitas medis, ambulans, masjid, gereja, infrastruktur vital dan sekarang lembaga pendidikan dan fasilitas PBB,” ujarnya.

    “Fakta bahwa negara kita memfasilitasi genosida ini merupakan noda moral yang akan tetap ada hingga generasi mendatang. Harus ada gencatan senjata sekarang,” ujarnya.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu