Blog

  • Masjid Tertua di Gaza Rusak Parah Diserang Israel, Dinding-Atap Roboh

    Masjid Tertua di Gaza Rusak Parah Diserang Israel, Dinding-Atap Roboh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Masjid tertua di Gaza rusak parah hingga hanya menyisakan menara, akibat gempuran Israel pada Sabtu (9/12) kemarin.

    Dalam bukti foto yang diunggah media yang dikelola Hamas, terlihat dinding masjid dan atap di Masjid Agung Omari roboh, bahkan terlihat retakan besar di bagian bawah menara.

    Menara Masjid Agung Omari yang berada di Kota Tua Gaza City ini merupakan satu-satunya bangunan masjid yang utuh. Namun dengan adanya agresi ini, menara tersebut bisa roboh kapan saja.

    “Kejahatan yang menargetkan dan menghancurkan situs arkeologi harus mendorong dunia dan UNESCO mengambil tindakan, guna melestarikan warisan peradaban dan budaya yang besar ini,” demikian pernyataan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Gaza, dikutip The New Arab.

    Masjid Agung Omari adalah situs suci umat Islam sejak abad kelima. Masjid ini dinamai dari nama khalifah kedua Islam, Omar bin Khattab.

    Pengrusakan masjid ini memicu kemarahan dan kesedihan penduduk di Gaza. Seorang warga bernama Ahmed Nemer yang tinggal dekat Masjid Omari, mengaku tak bisa berkata-kata meilihat tragedi ini.

    “Saya telah berdoa di sana dan bermain-main sepanjang masa kecil saya,” katanya, sambil menuduh Israel sedang mencoba menghapus memori mereka, seperti dikutip Reuters.

    Sejak agresi diluncurkan 7 Oktober lalu, diperkirakan 104 masjid telah hancur imbas gempuran Israel.

    Beberapa masjid yang hancur di antaranya masjid kuno Othman Bin Qashqar di Kota Tua Gaza, yang dibangun pada 620AH di lingkungan Al-Zaytoun, sebelah timur Gaza City. Masjid ini dianggap sebagai salah satu masjid tertua dan situs arkeologi di Jalur Gaza.

    (dna/dan)

  • Perang Terbuka di Gaza sampai Israel Tersulut Aksi Militer Houthi

    Perang Terbuka di Gaza sampai Israel Tersulut Aksi Militer Houthi

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perang terbuka antara kelompok Hamas dengan tentara Israel dilaporkan terjadi di sejumlah titik di Gaza, selama akhir pekan kemarin.

    Sementara itu Israel juga disebut tersulut akibat milisi Houthi Yaman yang disebut menganggu pelayaran di Laut Merah.

    Berikut Kilas Internasional hari ini, Senin (11/12).

    Milisi dari faksi Hamas, Brigade Al-Qassam, dilaporkan terlibat konfrontasi langsung dengan militer Israel (Israel Defense Force/IDF) di sejumlah titik di Jalur Gaza, Palestina, pada akhir pekan ini.

    Brigade Al-Qassam menyatakan para pejuangnya terlibat ‘dalam pertempuran sengit dari jarak nol dengan pasukan pendudukan di sebelah barat kamp Jabalia di Gaza utara, Sabtu (9/12).

    Jabalia memang diketahui telah menjadi area pertempuran sengit selama beberapa hari, ditambah gempuran-gempuran serangan udara Israel.

    Invasi di sebagian besar wilayah Jalur Gaza terus dilakukan Israel. Baru-baru ini, militer Israel juga telah memberi instruksi untuk melakukan pendudukan di sebagian besar wilayah Khan Younis.

    Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Jalur Gaza. Militer Israel meminta warga yang tinggal di wilayah ini mengungsi ke daerah al-Muwasi, sebuah wilayah dengan minim fasilitas di dekat pantai.

    Permintaan itu dilakukan karena saat ini perang antara militer Israel dengan kelompok Hamas terjadi di wilayah itu.

    Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi menyatakan negaranya siap melawan kelompok pemberontak di Yaman, Houthi yang mengganggu pelayaran di Laut Merah jika komunitas internasional gagal melakukannya.

    Hanegbi mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden, serta para pemimpin Eropa terkait tindakan Houthi yang menargetkan kapal dagang yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.

    “Israel memberi dunia waktu untuk berorganisasi guna mencegah hal ini, namun jika tidak ada kesepakatan global, karena ini adalah masalah global, kami akan bertindak untuk menghilangkan pengepungan laut ini,” kata Hanegbi seperti dikutip CNN, Minggu (10/12).

    (dan/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Potongan Payudara di Sungai Surabaya Hasil Operasi Medis

    Potongan Payudara di Sungai Surabaya Hasil Operasi Medis

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi telah memastikan bahwa potongan payudara yang ditemukan di sungai Adventure Land, Jalan Romokalisari, Benowo, Surabaya pasa Kamis (07/12/2023) kemarin adalah hasil operasi.

    Hasil pemeriksaan ini dikeluarkan usai polisi memanggil melakukan penyelidikan mendalam dan meminta keterangan dari RS Muji Rahayu.

    Kapolsek Benowo AKP Nurdianto Eko Wartono menjelaskan bahwa potongan payudara itu, bukan berasal dari korban pembunuhan atau mutilasi. Ia telah memastikan bahwa potongan tubuh itu milik seorang pasien berinisial MLA asal Rote Ndao, NTT, setelah menjalani tindakan medis di Rumah Sakit Muji Rahayu.

    “Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa MLA merupakan salah satu pasien di rumah sakit wilayah Surabaya, yang melaksanakan rawat Inap sejak tanggal 1-4 Desember 2023. Dia dilakukan operasi pengangkatan payudara. Ini bukan operasi yang pertama, sebelumnya sudah dua kali melaksanakan operasi,” katanya, Senin (11/12/2023).

    Polisi memastikan bahwa setelah menjalani operasi, RS Muji Rahayu menyarankan untuk dilakukan tes di laboratorium untuk potongan payudara MLA. Saran dari RS Muji Rahayu lantas ditolak oleh suami MLA dan meminta agar potongan payudara itu dibawa pulang.

    “Kemudian pihak rumah sakit menyerahkan potongan payudara tersebut kepada suaminya, untuk selanjutnya dibuang ke Adventure Land, dengan cara dimasukan ke tote bag dan diberi batu sebagai pemberat. Sehingga, potongan payudara tersebut tidak bisa mengapung,” tambahnya.

    Kepada polisi, suami MLA menjelaskan bahwa pembuangan potongan payudara ke sungai ktu didasari oleh faktor ekonomi. Ia pun tidak menyangka potongan itu ditemukan anak-anak dan membuat heboh warga Surabaya.

    “Untuk motif pembuangan limbah medis tersebut, karena murni ketidaktahuan dan faktor ekonomi, karena harus mengeluarkan biaya untuk tes lab,” pungkasnya. (ang/ted)

  • Ribuan Ton Ikan Sarden Mati di Pantai Jepang Bagian Utara

    Ribuan Ton Ikan Sarden Mati di Pantai Jepang Bagian Utara

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ribuan ton ikan sarden dan makerel mati terdampar di pantai Jepang utara di sekitar pelabuhan perikanan Toi di Hakodate selatan, Pulau Hokkaido pada Kamis (7/12) lalu.

    Mengutip dari The Associated Press, ribuan ton ikan sarden dan makerel yang mati terdampar itu menutupi garis pantai sepanjang sekitar 1,5 kilometer. Penduduk lokal mereka tak pernah melihat kejadian seperti itu.

    Sementara itu, pemerintah setempat pada Jumat mengatakan sedang menyelidiki penyebab kematian massal ikan tersebut dan mencari solusi untuk memindahkan ikan-ikan tersebut. Selain itu, pemerintah kota mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi ikan-ikan tersebut.

    Mulai Sabtu (9/12) lalu, pejabat pemkot akan berkoordinasi dengan nelayan setempat dan Biro Promosi Regional Oshima di Prefektur Hokkaido untuk membersihkan daerah tersebut dan membuang bangkai ikan tersebut.

    Peneliti dari Institut Penelitian Perikanan Hakodate, Takashi Fujioka mengaku pernah mendengar fenomena serupa sebelumnya, namun baru pertama kali melihatnya.

    Dia mengatakan ikan-ikan tersebut mungkin dikejar ikan yang lebih besar sehingga kelelahan karena kekurangan oksigen saat bergerak dalam kelompok yang padat, dan tersapu ombak.

    Atau, katanya, ikanIkan tersebut juga mungkin tiba-tiba memasuki perairan dingin selama migrasi.

    Selain itu dia memperingati ribuan ikan yang membusuk dapat menurunkan kadar oksigen di dalam air dan mempengaruhi lingkungan laut.

    “Kami tidak tahu pasti dalam keadaan apa ikan-ikan ini terdampar, jadi saya tidak menyarankan untuk memakannya,” kata Fujioka.

    (AP/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Gempur Gaza Selatan, Asap Hitam Membumbung di Khan Younis

    Israel Gempur Gaza Selatan, Asap Hitam Membumbung di Khan Younis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Asap hitam terlihat membumbung di langit kawasan Khan Younis, Gaza pada Minggu (10/12). Israel sedang menggencarkan operasi militernya ke wilayah Gaza selatan tersebut.

    Mengutip dari CNN, hal tersebut terlihat dari juru kamera yang merekam situasi di Khan Younis dari sebuah atap bangunan setempat.

    Terlihat asap hitam tebal di cakrawala, dan terdengar pula sejumlah ledakan roket yang menghantam target terdengar di kejauhan.

    Itu adalah salah satu indikasi visual yang memperlihatkan betapa gentingnya Gaza setelah masa gencatan senjata berakir.

    Jalanan pun terlihat kosong, sementara suara baku tembak terdengar di jarak jauh.

    Juru bicara milisi faksi Hamas, Brigade Qassam, Abu Obaida mengatakan pejuangnya telah menewaskan dan melukai belasan prajurit IDF di Khan Younis.K

    Peperangan terjadi kembali di Gaza setelah masa gencatan senjata selesai.

    Mengutip dari Reuters, tank-tank Israel sudah mulai mencoba masuk ke pusat kota Khan Younis, termasuk ke arah alun-alunnya.

    “Itu adalah salah satu malam yang paling mengerikan, perlawanan sangat kuat, kami bisa mendengar suara tembakan dan ledakan yang tidak berhenti selama berjam-jam,” kata seorang ayah empat anak.

    Dia membawa anak-anaknya mengungsi dari Gaza City dan berlindung di Khan Younis.

    Perang itu telah menewaskan setidaknya 18 ribu orang—17.700 di antaranya warga Palestina—selama kurun waktu dari 7 Oktober lalu hingga 9 November lalu.

    Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, Tepi Barat, dalam dokumen yang dirilis pada Minggu lalu menyatakan sebanyak 70 persen dari korban fatal itu adalah usia anak, perempuan, dan manula.

    Sekjen PBB kecewa dengan veto AS di DK PBB

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kembali menyampaikan seruannya untuk gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza di tengah pemboman Israel di wilayah kantong Palestina yang terkepung itu.

    “Setelah lebih dari satu bulan, Dewan akhirnya mengeluarkan resolusi, dan saya menyambut baik (resolusi itu),” ujar Guterres di Forum Doha di Qatar, Minggu.

    Namun, pihaknya kecewa karena resolusi jeda kemanusiaan itu tak berlanjut.

    “Penundaan (gencatan senjata) ini menimbulkan dampak buruk, otoritas dan kredibilitas Dewan telah sangat ternodai, dan resolusi itu tidak dilaksanakan,” ujarnya.

    Guterres menekankan bahwa warga sipil di Gaza tidak memiliki jaminan keamanan dan perlindungan.

    “Jumlah korban sipil di Gaza dalam waktu sesingkat ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya, menambahkan bahwa sistem layanan kesehatan dalam ambang kehancuran.

    Guterres meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas guna mencegah terjadinya bencana kemanusiaan.

    Dia juga menegaskan kembali seruannya agar gencatan senjata kemanusiaan segera dideklarasikan.

    “Sayangnya, Dewan Keamanan gagal melakukannya, tetapi ini bukan berarti membuat (seruan gencatan senjata) menjadi kurang penting, saya berjanji tidak akan menyerah,” tambahnya.

    Diketahui, Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada Jumat yang menuntut gencatan senjata segera untuk menghentikan pertumpahan darah yang sedang berlangsung di Jalur Gaza ketika jumlah korban tewas terus meningkat.

    .

    (CNN, Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kantor Netanyahu Sebut Masih Ada 137 Warga Israel Disandera di Gaza

    Kantor Netanyahu Sebut Masih Ada 137 Warga Israel Disandera di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel meyakini masih ada setidaknya 137 warganya yang menjadi sandera di Gaza, Palestina, hingga Minggu (10/12).

    Sebanyak 20 di antaranya sudah berupa jenazah.

    Demikian informasi dari pihak di dalam kantor Perdana Israel Benjamin Netanyahu kepada CNN.

    Israel menyatakan salah satu yang tewas seperti Sahar Baruch yang kematiannya diumumkan pada Sabtu (9/12) lalu. 

    Tak jelas bagaimana pria berusia 25 tahun itu tewas, namun Hamas mengklaim dia tewas pada Jumat (8/12) pagi dalam operasi militer Israel (Israel Defense Force/IDF) yang gagal. 

    Mengutip dari kantor berita Turki, Anadolu, Hamas menyatakan Israel tidak menunjukkan kepedulian terhadap kehidupan warganya yang menjadi tawanan di Gaza.

    Hal itu dilontarkan menyusul kegagalan pasukan Israel itu untuk membebaskan seorang tentara IDF yang ditahan kemudian tewas.

    “Tentara pendudukan (Israel) membayangkan kemungkinan membebaskan tawanannya melalui petualangan yang gegabah, menegaskan sekali lagi bahwa mereka tidak peduli dengan kehidupan para tahanan Zionis di Gaza,” kata Hamas dalam pernyataan di saluran komunikasi digital, Telegram yang dikutip Sabtu (9/12).

    “Upaya Brigade Al-Qassam untuk menggagalkan upaya tentara pendudukan teroris untuk menjangkau salah satu tawanan Zionis, yang mengakibatkan jatuhnya korban di antara pasukan pendudukan yang maju, menggarisbawahi keberanian dan kewaspadaan perlawanan kami yang gagah berani,” tambahnya.

    Selain itu Hamas menuding kejahatan perang yang dilakukan militer Israel, salah satunya melakukan penyerangan terhadap ambulans.

    “Pasukan Zionis menyerang ambulans milik lembaga kemanusiaan untuk menyembunyikan operasinya,” kata Hamas.

    Atas dasar itu faksi milisi di Palestina itu meminta komunitas dunia untuk mengecam secara tegas tindakan Israel, dan meminta pertanggungjawban sebagai ‘entitas terorisme’ ini atas kejahatannya.

    Kelompok Palestina itu meminta komunitas internasional untuk mengecam secara tegas tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban “entitas teroris” ini atas kejahatannya.

    Sebelumnya masih pada Sabtu, tentara Israel memberi tahu keluarga salah satu tentaranya tentang kematian anggotanya itu, sehari setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Jumat malam bahwa dia terbunuh dalam upaya gagal pasukan Israel untuk membebaskannya.

    (CNN/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Aniaya Tetangga Pakai Linggis, Sutomo Diamankan Polresta Mojokerto

    Aniaya Tetangga Pakai Linggis, Sutomo Diamankan Polresta Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pasangan suami-istri korban penganiaan tetangga dengan linggis di Mojokerto menjalani perawatan di RSU Dr Wahidin Sudiro Husoda Kota Mojokerto. Sementara pelaku, Sutomo (53) beserta barang bukti linggis serta foto luka korban diamankan ke Polresta Mojokerto.

    Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol Maryoko membenarkan terkait adanya aksi penganiayaan yang dialami pasutri Restu Juwono (51) dan Therecia Samito Pudji Trisnani (53) warga Pangreman Lapangan Gg 5 No 25F, RT 5 Rw 3, Lingkungan Pangreman Lapangan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto tersebut.

    “Peristiwa tersebut terjadi pada saat korban atas nama saudara Restu Juwono sedang membetulkan pot bunga didepan rumahnya didatangi oleh pelaku atas nama Sutomo. Kemudian terjadi pemukulan menggunakan alat diduga linggis dari belakang hingga terjatuh,” ungkapnya, Minggu (10/12/2023).

    Melihat kejadian tersebut istri korban, Therecia Samito Pudji Trisnani (53) berteriak dan hendak menolong korban namun juga dipukul menggunakan alat diduga linggis oleh pelaku. Akibat pemukulan pelaku, Sutomo (53), korban mengenai lengan tangan kanan.

    “Saat ini kedua korban di rawat di RSU Dr Wahidin Sudiro Husoda Kota Mojokerto. Tempat tinggal keduanya (pelaku dan korban), saling bertetangga. Pelaku dan barang bukti alat diduga linggis serta foto luka korban diamankan ke Polresta Mojokerto untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” katanya.

    Unit Identifikasi Polresta Mojokerto sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencatat keterangan dari sejumlah saksi. Kapolsek menjelaskan, proses hukum kasus penganiayaan pasutri tersebut ditangani Satreskrim Polresta Mojokerto.

    BACA JUGA:

    Pasutri di Mojokerto Dipukul Linggis Secara Membabi-buta 

    Sebelumnya, pasangan suami-istri (pasutri) di Mojokerto menjadi korban penganiayaan tetangga sendiri, Minggu (10/12/2023). Akibatnya, kedua korban harus menjalani perawatan di IGD RSU Dr Wahidin Sudoro Husodo Kota Mojokerto.

    Aksi penganiayaan tersebut menimpa Restu Juwono dan Teresia Samio Puji Trisnani warga Pangreman Lapangan Gg 5 No 25F, RT 5 Rw 3, Lingkungan Pangreman Lapangan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Aksi penganiayan tersebut terjadi sekira pukul 11.30 WIB. [tin/but]

  • Pasutri di Mojokerto Dipukul Linggis Secara Membabi-buta 

    Pasutri di Mojokerto Dipukul Linggis Secara Membabi-buta 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pasangan suami-istri (pasutri) Restu Juwono dan Teresia Samio Puji Trisnani warga Pangreman Lapangan Gg 5 No 25F, RT 5 Rw 3, Lingkungan Pangreman Lapangan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto harus menjalani perawatan di IGD RSU Dr Wahidin Sudoro Husodo Kota Mojokerto.

    Korban mengalami aksi penganiayaan yang dilakukan tetangganya sendiri, Sutomo (53). Saat itu, korban bersama anak ketiganya, DAN (16) sedang merapikan tanaman yang ada di taman depan rumahnya tiba-tiba datang pelaku menghampiri korban dan melakukan aksi penganiayaan.

    “Sebenarnya tadi itu pas ayah angkat pot bunga tiba-tiba inisial S tadi (pelaku) pakai linggis nyerang dari belakang. Lari dari garasinya, lari ke arah ayah saya terus dipukul. Saya kena incar juga tapi saya berhasil ngindar lari, ibu posisi di sini (depan pagar rumah). Ibu saya dipukul,” ungkap anak korban, DAN (16), Minggu (10/12/2023).

    Masih kata bungsu dari tiga bersaudara ini, pelaku memukul korban pada bagian kepala belakang. Usai memukul korban, korban bermaksud melakukan aksi pemukulan menggunakan linggis ke arah DAN namun ia berhasil menghindar. Namun pelaku menjumpai istri korban sehingga istri korban turut menjadi korban.

    “Ibu saya dipukul di bagian kepala tapi berhasil ditangkis pakai tangan, jadi tangan dua-duanya kena pukul. Patah tangan ibu saya. Luka ayah di kepala belakang, kalau ibu tangan dua-duanya. Pakai linggis. Saya bantu ayam nanam tanaman pas kejadian itu, sekitar pukul 11.30 WIB, pas adzan Dhuhur,” katanya.

    Hal yang sama diungkap saksi, Gaguk Biantoro (43). “Katanya masalah pot bunga, tidak tahu tidak pernah cerita. Tiba-tiba, pelaku dari belakang bawa linggis pukul korban, membabi-buta kayak orang kalap. Korban di depan rumahnya lagi tanam-tanam, iya suami-istri (korban). Pelaku punya kos-kosan, ya di samping rumah itu,” tambahnya.

    Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian meski sudah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pelaku, Sutomo (53) dan barang bukti berupa linggis juga sudah diamankan ke Mapolresta Mojokerto guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

    Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol Maryoko saat dihubungi terkait aksi penganianyaan yang dilakukan tetangganya sendiri mengaku masih melakukan pengecekan. “Iya masih dilakukan pengecekan anggota di lapangan,” tegasnya.

    Sebelumnya, pasangan suami-istri (pasutri) di Mojokerto menjadi korban penganiayaan tetangga sendiri, Minggu (10/12/2023). Akibatnya, kedua korban harus menjalani perawatan di IGD RSU Dr Wahidin Sudoro Husodo Kota Mojokerto.

    Aksi penganiayaan tersebut menimpa Restu Juwono dan Teresia Samio Puji Trisnani warga Pangreman Lapangan Gg 5 No 25F, RT 5 Rw 3, Lingkungan Pangreman Lapangan, Kelurahan Kranggan, Kota Mojokerto. Aksi penganiayan tersebut terjadi sekira pukul 11.30 WIB. [tin]

  • Pemuda Sampang Rekam Video Setubuhi Anak di Bawah Umur

    Pemuda Sampang Rekam Video Setubuhi Anak di Bawah Umur

    Sampang (beritajatim.com) – Pemuda inisial A (17) warga Desa Bancelok, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, diciduk polisi. Dia diciduk lantaran diduga melakukan tindak pencabulan terhadap anak di bawah umur, sebut saja bunga yang masih berusia 14 tahun.

    Kasat Reskrim Polres Sampang, Iptu Edi Eko Purnomo menyatakan bahwa Unit PPA telah mengamankan seorang pelaku pencabulan dan saat ini telah menjalani pemeriksaan. Ia juga menjelaskan, terungkapnya kasus asusila ini berawal dari orang tua korban mendapatkan informasi tersebarnya video di WhatsApp yang melibatkan anaknya dengan pelaku pada Senin (4/12/2023) lalu.

    Lantaran tidak rela anaknya diperlakukan oleh A dan berbekal video tersebut, orang tua korban mendatangi SPKT Polres Sampang. Tujuannya untuk melaporkan tidak pidana asusila tersebut.

    Saat diperiksa penyidik, korban mengatakan bahwa video persetubuhan tersebut direkam tersangka pukul 11.30 WIB di Dusun Klampis Desa Bancelok, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.

    “Dari hasil pemeriksaan terhadap korban dan saksi disertai hasil visum penyidik mendapatkan bukti permulaan yang cukup untuk menentukan terlapor sebagai tersangka,” terangnya, Minggu (10/12/2023).

    Edi menambahkan, penangkapan tersangka dilakukan pada pukul 19.00 WIB, di rumahnya di Dusun Klampis, Desa Bancelok. “Pelaku kita amankan lalu dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan,” imbuhnya.

    BACA JUGA:

    Usai Bercinta di Hotel Sampang, Sesama Jenis Bawa Kabur Motor Pasangannya

    Akibat perbuatanya, pelaku terancam dijerat pasal 81ayat (1) dan pasal 82 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana dirubah dengan UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang jo. UU RI No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. [sar/but]

  • Pasutri Mojokerto Dilinggis Tetangga Diduga Gara-gara Taman

    Pasutri Mojokerto Dilinggis Tetangga Diduga Gara-gara Taman

    Mojokerto (beritajatim.com) – Diduga penganiayaan yang menimpa pasangan suami-istri (pasutri) di Mojokerto karena taman depan rumah korban. Permintaan pelaku untuk membongkar taman kecil depan rumah korban tak diindahkan sehingga menyebabkan emosi.

    Anak korban, DAN (16) menuturkan, sebelumnya pelaku, Sutomo (53) meminta korban, Restu Juwono untuk membongkar taman kecil yang ada di depan rumah. “S (pelaku) minta agar taman dibongkar. Padahal tanaman itu sudah lama ditanam ibu di depan rumah sebelum ada jalan paving,” ungkapnya, Minggu (10/12/2023).

    Korban Teresia Samio Puji Trisnani menanam bunga di depan rumahnya lantaran ada program penghijauan di depan ruman. Namun pelaku meminta membongkar agar rapi dan bisa dilewati kendaraan. Ia mengaku jika jalan lingkungan rumahnya masih bisa dilewati kendaraan meski ada tanam kecil.

    “Dulu kan ada program penghijauan depan rumah, ibu sudah nanam lama terus S (pelaku) tadi minta itunya (tanam) dibongkar. Ibu tidak mau soalnya sudah bagus, sudah rapi. Katanya sih biar rapi, biar jalannya lebar, padahal sepeda bisa riwa-riwi, muter juga. Gara-gara masalah taman ini,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol Maryoko saat dihubungi terkait aksi penganianyaan warga Pangreman Lapangan Gg 5 No 25F, RT 5 Rw 3, Lingkungan Pangreman Lapangan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto yang dilakukan tetangganya sendiri mengaku masih melakukan pengecekan.

    “Iya masih dilakukan pengecekan anggota di lapangan,” tegasnya.

    Sebelumnya, pasangan suami-istri (pasutri) di Mojokerto menjadi korban penganiayaan tetangga sendiri, Minggu (10/12/2023). Akibatnya, kedua korban harus menjalani perawatan di IGD RSU Dr Wahidin Sudoro Husodo Kota Mojokerto.

    BACA JUGA:

    Linggis Beraksi, Sutomo Aniaya Suami Istri Warga Mojokerto

    Aksi penganiayaan tersebut menimpa Restu Juwono dan Teresia Samio Puji Trisnani warga Pangreman Lapangan Gg 5 No 25F, RT 5 Rw 3, Lingkungan Pangreman Lapangan, Kelurahan Kranggan, Kota Mojokerto. Aksi penganiayan tersebut terjadi sekira pukul 11.30 WIB. [tin/but]