Blog

  • Pengamat Hukum Ubaya: Ronald Tannur Harusnya Dikenakan Pasal Pembunuhan

    Pengamat Hukum Ubaya: Ronald Tannur Harusnya Dikenakan Pasal Pembunuhan

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan terhadap perempuan 28 tahun yang dilakukan kekasihnya Gregorius Ronald Tanur, polisi menjerat tersangka dengan pasal 351 ayat 3 dan atau 359 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan seseorang meninggal.

    Beberapa pihak menilai seharusnya Ronald Tanur dijerat dengan pasal pembunuhan.

    Pengamat Hukum Pidana Universitas Surabaya, Dr. Elfina Lebrine Sahetapy menyebut kasus penganiayaan bisa mengarah ke dalam pembunuhan.

    Hal ini disebabkan saat tersangka yang melindas korban bisa jadi itu merupakan sebuah kesengajaan untuk menghilangkan nyawa seseorang.

    Dalam kasus ini pihak kepolisian harus melaksanakan tugasnya dengan benar agar masyarakat percaya bahwa proses rekontruksi yang dilakukan bisa dipercaya.

    “Seperti proses rekontruksi nantinya pokisi harus melakukan itu sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan tidak boleh mengarang cerita atau mengarahkan pelaku. Sehingga proses rekontruksi itu berjalan sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dan bisa dipercaya oleh masyarakat,” kata Dr. Elfina Lebrine Sahetapy, Senin (9/10/2023).

    Lebih lanjut Dr Elfina Lebrine Sahetapy menyebut Pasal 351 ayat 3 KUHP mengatur tentang penganiayaan berat hingga mengakibatkan kematian bagi korban.

    Menurutnya, seharusnya Ronald juga dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Pembunuhan dengan penganiayaan yang berakibat pada kematian ini memiliki perspektif berbeda.

    Untuk itu, perlu dilihat tujuan dari perbuatan pelaku. Doktor Elfina mengatakan kalau ini pembunuhan ya harus dilihat lagi pembunuhan biasa atau pembunuhan biasa kalau menurut saya sih dengan kronologi korban dilindas seperti itu hanya pembunuhan biasa, jadi on the spot di lokasi lagi jengkel gitu langsung melakukan hal itu.

    Lebih lanjut Dr. Elfina Lebrine Sahetapy mengatakan minuman keras tidak bisa menghapuskan perilaku seseorang dari jeratan hukum, karena dalam pemahamannya seseorang yang mabuk itu tidur, jika seorang mabuk bisa melakukan kegiatan bisa dikatakan seseorang itu dalam kondisi sadar.

    Jadi orang dikatakan terpengaruh minuman beralkohol tidak bisa menghapuskan pidana ataupun mengurangi pidananya. (ted)

    [berita-terkait number=”3″ tag=”blackhole-ktv”]

  • Cara Hamas Melakukan Serangan Mendadak yang Tak Diduga Siapa Pun

    Cara Hamas Melakukan Serangan Mendadak yang Tak Diduga Siapa Pun

    Jakarta

    Banyak warga Israel tengah tertidur lelap ketika peristiwa itu terjadi.

    Hari Sabtu (07/10) lalu adalah hari raya Sabat Yahudi, yang berarti banyak keluarga Israel akan menghabiskan waktu bersama di rumah atau di sinagoga. Sebagian lainnya bertemu dengan kawan-kawan mereka.

    Namun, ketika fajar mulai menyingsing, sejumlah roket menghujani wilayah Israel, menandakan dimulainya serangan dengan skala dan koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Selama bertahun-tahun, Israel telah memperkuat penghalang di perbatasan antara wilayahnya dan sebagian wilayah Palestina di Gaza. Dalam beberapa jam, terungkap bahwa penghalang itu mudah ditembus.

    BBC News telah menganalisis rekaman yang diambil oleh kelompok milisi dan warga sipil untuk mengetahui bagaimana Hamas mengoordinasikan serangan paling kompleks yang mereka lakukan dari Gaza.

    Roket menandakan dimulainya serangan

    Pada pukul 06:30 waktu setempat, roket mulai menghujani kota.

    Roket-roket itu sering kali kesulitan menghindari sistem pertahanan Kubah Besi yang canggih milik Israel – namun ribuan roket ditembakkan dalam waktu singkat untuk melumpuhkannya.

    Skala serangan ini menunjukkan perencanaan yang matang selama berbulan-bulan. Hamas mengatakan pihaknya menembakkan 5.000 peluru pada gelombang pertama (Israel mengatakan jumlahnya setengah dari jumlah tersebut).

    Sirene serangan udara mulai terdengar hingga Tel Aviv – sekitar 60km dari Gaza – dan Yerusalem barat. Asap tampak membubung di atas kota-kota yang terkena serangan roket secara langsung.

    Ketika roket terus menerus diluncurkan, kelompok milisi berkumpul di tempat yang mereka rencanakan untuk menembus perbatasan Gaza yang dijaga ketat.

    Meskipun Israel menarik pasukan dan pemukimnya keluar dari Gaza pada 2005 silam, Israel masih mengontrol wilayah udara, perbatasan dan garis pantai.

    Selain patroli militer rutin di sekeliling perimeter – yang berupa tembok beton di beberapa tempat dan pagar di tempat lain – terdapat juga jaringan kamera dan sensor untuk mencegah serangan.

    Namun dalam beberapa jam, penghalang itu telah ditembus berulang kali.

    BBC

    Bagaimana Hamas menembus perbatasan?

    Sejumlah anggota Hamas mencoba melewati penghalang di perbatasan, termasuk terbang di atasnya dengan paralayang (rekaman yang tidak diverifikasi menunjukkan setidaknya tujuh orang melayang di atas Israel) dan dengan perahu.

    Militer Israel mengatakan mereka telah menggagalkan dua upaya Hamas untuk menyeberang ke Israel dengan mendaratkan kapal di pantai.

    Namun yang membedakan serangan ini adalah beberapa serangan terkoordinasi dan langsung pada titik-titik perlintasan penghalang.

    Baca juga:

    Pada 05.50 waktu setempat, akun Telegram yang terafiliasi dengan organisasi sayap Hamas mengunggah gambar pertama dari darat, yang diambil di Kerem Shalom – penyeberangan paling selatan Gaza.

    Mereka menunjukkan para milisi menyerbu sebuah pos pemeriksaan dan dua jenazah tentara Israel yang berlumuran darah di tanah.

    Gambar lain menunjukkan setidaknya lima sepeda motor, masing-masing membawa dua milisi bersenjatakan senapan, melewati lubang di bagian pagar kawat pembatas yang sudah mereka potong sebelumnya.

    Di bagian perbatasan dengan sedikit penjagaan, sebuah buldoser tampak sedang menghancurkan pagar kawat berduri.

    Sejumlah orang yang tampaknya tidak bersenjata berkumpul di sana, dan beberapa mulai berlari melewati celah tersebut.

    Di Erez – titik terjauh di utara penyeberangan Gaza, sekitar 43,4 km dari Kerem Shalom – Hamas mengerumuni penyeberangan lainnya.

    Rekaman video tentang peristiwa itu diunggah di salah satu saluran propaganda kelompok tersebut.

    Video tersebut menunjukkan ledakan di penghalang beton, yang berfungsi sebagai sinyal untuk memulai serangan, dan seorang milisi kemudian terlihat melambaikan tangan ke sekelompok pejuang menuju lokasi ledakan.

    Delapan pria yang mengenakan rompi antipeluru dan membawa senapan berlari menuju pos pemeriksaan yang dijaga ketat dan menembaki pasukan Israel.

    Kemudian dalam video tersebut, jenazah tentara Israel terlihat tergeletak di lantai saat para milisi pergi dari satu ruangan ke ruangan lain. Mereka tampak jelas sangat terorganisir dan terlatih.

    Baca juga:

    Gaza memiliki tujuh pos perbatasan resmi – enam di antaranya dikuasai Israel, satu pos penyeberangan ke Mesir dikuasai oleh Kairo.

    Namun dalam waktu beberapa jam, Hamas telah menemukan cara untuk memasuki wilayah Israel melalui pos perbatasan tersebut.

    Serangan mencapai jauh ke dalam wilayah Israel

    Anggota Hamas keluar dari Gaza ke segala arah. Kini kita mengetahui dari pihak berwenang Israel bahwa mereka menyerang 27 lokasi berbeda, tampaknya dengan perintah untuk membunuh di tempat.

    Daerah terjauh yang ditembus Hamas adalah kota Ofakim, yang terletak 22,5 km di timur Gaza. Peta di bawah menunjukkan berbagai wilayah yang mereka capai.

    BBC

    Di Sderot, milisi tampak berdiri di belakang mobil bak terbuka yang berkendara melewati kota, yang terletak sekitar 3 km di timur Gaza.

    Sekitar belasan milisi bersenjata tampak menyebar melalui jalan-jalan kosong di Ashkelon, tepat di sebelah utara penyeberangan Erez yang baru saja diserbu.

    Pemandangan serupa terjadi di Israel selatan dan warga sipil diperintahkan oleh militer untuk bersembunyi di dalam rumah.

    Di sebuah festival musik yang digelar di dekat Re’im, sejumlah pria bersenjata menembaki sekelompok anak-anak muda pengunjung festival yang berkumpul di gurun pasir itu.

    Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bagaimana para milisi berkendara dalam sebuah mobil van yang penuh dengan senjata dan menghabiskan tiga jam di daerah tersebut untuk mencari sasaran warga Israel lainnya.

    Tentara dan warga sipil disandera

    Kita sekarang tahu bahwa sejumlah sandera diambil dari festival dan lokasi lainnya, kemudian dibawa ke Gaza. Israel mengatakan 100 orang – tentara dan warga sipil – telah diculik.

    Rekaman video yang diambil di kota Be’ri dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan sekitar empat warga sipil dibawa pergi secara paksa oleh milisi.

    Beberapa video yang beredar secara daring menunjukkan warga Israel, beberapa di antaranya terluka parah, diarak di jalan-jalan Gaza yang padat.

    Kekejaman lain – yang belum dapat diverifikasi oleh BBC – dan terlalu gamblang untuk dipublikasikan juga terekam kamera, termasuk seorang pengendara motor yang diseret keluar dari mobilnya dan tenggorokannya digorok. Ada juga jenazah warga sipil dan tentara yang diarak.

    Selain menargetkan komunitas Israel, Hamas juga menyerang dua lokasi militer: sebuah pangkalan di Zikim dan satu lagi di Re’im.

    Rekaman video yang diambil dari dekat Re’im menggambarkan situasi setelah serangan, dengan beberapa mobil yang terbakar tersebar di sepanjang jalan menuju pangkalan. Tidak jelas berapa banyak orang yang tewas dalam pertempuran tersebut.

    Kanal media sosial Hamas berulang kali membagikan foto-foto jenazah tentara Israel. BBC News belum dapat memverifikasi foto-foto ini.

    Hanya dalam waktu beberapa jam setelah serangan roket, ratusan warga Israel meninggal dunia dan itu terjadi dengan cara yang tak pernah terpikirkan oleh siapa pun.

    Bantuan mulai berdatangan di wilayah selatan yang dilanda bencana dalam hitungan jam. Namun Hamas, untuk sementara waktu, berhasil mengendalikan sebagian wilayah di luar Gaza.

    Kecepatan dan ketepatan waktu serangan mendadak ini telah mengejutkan Israel. Pertanyaan tentang bagaimana hal ini bisa terjadi akan ditanyakan selama bertahun-tahun.

    Pada siang hari setelah serangan itu bergulir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan: “Kita sedang berperang.”

    (ita/ita)

  • OKI Kutuk Serangan Israel di Gaza, Singgung Hak Rakyat Palestina

    OKI Kutuk Serangan Israel di Gaza, Singgung Hak Rakyat Palestina

    Jakarta

    Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza, usai serangan besar-besaran kelompok Hamas terhadap Israel. OKI menekankan bahwa penyebab utama konflik berdarah terbaru ini adalah pengabaian pemerintah Israel terhadap hak-hak sah rakyat Palestina.

    Sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs OKI menyebut bahwa badan internasional tersebut prihatin dengan perkembangan baru di Gaza.

    Dalam pernyataannya, OKI menyebut “berlanjutnya pendudukan Israel dan kegagalannya untuk mematuhi resolusi legitimasi internasional, dan peningkatan laju serangan dan kejahatan sehari-hari terhadap rakyat Palestina, tanah dan kesucian mereka, serta perampasan hak sah mereka adalah alasan utama ketidakstabilan.”

    Israel saat ini terus melancarkan serangan udara mematikan di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dalam pernyataan terbaru melaporkan, 436 orang yang tewas itu termasuk 81 anak-anak dan 61 wanita.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Kesehatan Palestina bahwa sekitar 2.271 orang lainnya mengalami luka-luka, yang mencakup 244 anak-anak dan 151 wanita.

    Gempuran Israel itu terjadi setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan besar-besaran ke Israel pada Sabtu (7/10). Hamas menyebut serangan itu sebagai respons terhadap kekerasan selama berminggu-minggu terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan berlanjutnya kehadiran ekstremis Israel di Masjid al-Aqsa, salah satu situs paling suci umat Islam.

    Sekretariat Jenderal OKI, yang berbasis di kota Jeddah, Arab Saudi, mengatakan organisasi tersebut menganggap Israel bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan di wilayah-wilayah pendudukan.

    Lihat Video ‘Lebih dari Seribu Orang Tewas Akibat Hamas-Israel Memanas’:

    (ita/ita)

  • 2 Turis Israel-Pemandu Wisata Tewas Ditembak di Mesir

    2 Turis Israel-Pemandu Wisata Tewas Ditembak di Mesir

    Kairo

    Sedikitnya dua turis asal Israel, bersama seorang pemandu wisata mereka yang berkewarganegaraan Mesir, tewas ditembak di kota Alexandria, Mesir. Pelaku penembakan, yang dilaporkan menembak secara acak, telah ditangkap di lokasi kejadian.

    Seperti dilansir BBC, Senin (9/10/2023), Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya melaporkan bahwa penembakan yang menewaskan warganya di Mesir itu dilakukan oleh seorang ‘warga lokal’.

    Selain dua turis Israel yang tewas, Kementerian Luar Negeri Israel juga menyebut bahwa satu warganya yang lain mengalami luka-luka dalam serangan yang terjadi di Alexandria pada Minggu (8/10) waktu setempat.

    Otoritas Mesir belum memberikan pernyataan resmi soal penembakan mematikan itu.

    Namun televisi swasta setempat, Extra News, melaporkan bahwa seorang polisi melepas tembakan ke arah sekelompok orang yang sedang mengunjungi situs Romawi kuno yang dikenal sebagai Pilar Pompey tersebut.

    Disebutkan juga oleh sumber keamanan setempat bahwa pelaku melepaskan tembakan ‘secara acak’ dengan menggunakan senjata pribadinya. Menurut sumber keamanan itu, pelaku penembakan telah ditangkap di lokasi kejadian.

    Rekaman video yang menunjukkan penembakan itu diposting ke media sosial dan menunjukkan setidaknya dua orang yang tewas dalam posisi tergeletak di tanah yang ada di situs arkeologi kuno tersebut.

  • Bagaimana Bisa Serangan Hamas Tak Terendus Intelijen Israel?

    Bagaimana Bisa Serangan Hamas Tak Terendus Intelijen Israel?

    Dia menolak menjelaskan soal kegagalan yang dimaksudnya, dan mengatakan bahwa pelajaran harus diambil ketika konflik sudah mereda.

    Kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengakui bahwa militer berutang penjelasan kepada publik. Namun menurutnya, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan. “Pertama, kita bertempur, lalu kita menyelidiki,” cetusnya.

    Beberapa pihak lainnya mengatakan terlalu dini untuk menyalahkan intelijen semata atas serangan Hamas yang terjadi, dengan sejumlah faktor dinilai turut berkontribusi. Mulai dari pengalihan sumber daya militer Israel dari Gaza ke Tepi Barat karena adanya gelombang kekerasan hingga kekacauan politik akibat langkah pemerintah Netanyahu merombak sistem peradilan disebut berkontribusi dalam mengikis kohesi kekuatan militer Israel.

    Namun demikian, kurangnya pengetahuan secara dini soal rencana serangan Hamas kemungkinan besar akan tetap dianggap sebagai penyebab utama dari serangkaian peristiwa yang memicu serangan paling mematikan terhadap Israel dalam beberapa dekade terakhir.

    Bagaimana Bisa Serangan Hamas Tak Terdeteksi Intelijen Israel?

    Selama ini, Israel mengklaim mengetahui secara pasti lokasi pemimpin Hamas dan tampaknya membuktikannya melalui pembunuhan beberapa pemimpin militan radikal itu dalam sejumlah serangan, terkadang saat mereka sedang tidur di kamar mereka. Israel juga mengetahui di mana tepatnya harus menyerang terowongan bawah tanah yang digunakan Hamas untuk memindahkan para petempur dan persenjataan mereka.

    Tapi kali ini, serangan ganas yang kemungkinan membutuhkan perencanaan selama berbulan-bulan dan pelatihan yang cermat, serta melibatkan koordinasi di antara berbagai kelompok militan, tampaknya tidak terdeteksi oleh radar intelijen Israel.

    “Pihak lain belajar menghadapi dominasi teknologi kita dan mereka berhenti menggunakan teknologi yang bisa mengungkapkannya. Mereka kembali ke Zaman Batu,” sebut Avivi yang sebelumnya bertugas menyalurkan materi intelijen di bawah mantan kepala staf militer Israel.

    Avivi mengatakan bahwa kegagalan itu lebih dari sekadar pengumpulan intelijen dan badan keamanan Israel gagal memberikan gambaran akurat dari informasi intelijen yang mereka terima, berdasarkan apa yang menurutnya merupakan kesalahpahaman seputar rencana Hamas.

    Pemerintah Israel Dinilai Remehkan Ancaman dari Gaza

    Negara-negara sekutu yang berbagi informasi intelijen dengan Israel menyebut badan-badan keamanan Tel Aviv telah salah membaca realitas. Seorang pejabat intelijen Mesir mengungkapkan bahwa Kairo, yang sering menjadi mediator antara Israel dan Hamas, berulang kali berbicara dengan Tel Aviv soal ‘sesuatu yang besar’, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Pejabat intelijen Mesir, yang enggan disebut namanya ini, menyebut bahwa para pejabat Israel lebih fokus pada Tepi Barat dan meremehkan ancaman dari Gaza.

    Pemerintah Netanyahu yang terdiri atas pendukung permukiman Yahudi di Tepi Barat diketahui menuntut tindakan keamanan yang keras terhadap gelombang kekerasan yang meningkat selama 18 bulan terakhir.

    “Kami telah memperingatkan mereka bahwa ledakan situasi akan terjadi, dan akan segera terjadi, dan itu akan menjadi besar. Tapi mereka meremehkan peringatan tersebut,” ungkap pejabat intelijen Mesir itu.

    (nvc/ita)

  • Korban Tewas Bertambah, Israel: Hamas Lakukan Kejahatan Perang!

    Korban Tewas Bertambah, Israel: Hamas Lakukan Kejahatan Perang!

    Jakarta

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan rapat darurat secara tertutup terkait krisis Israel-Hamas, tanpa mengambil tindakan segera.

    Amerika Serikat (AS) mendesak 15 anggota DK PBB untuk mengutuk “serangan teroris keji yang dilakukan oleh Hamas.” Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, mengatakan, “ada banyak negara yang mengutuk serangan Hamas, tetapi ada juga yang tidak.”

    Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyebut AS menilai bahwa Rusia tidak mengutuk serangan tersebut. Kepada kantor berita Associated Press (AP), Vassily membantah hal itu, seraya menambahkan bahwa “itu tidak benar.”

    “(Kecaman serangan Hamas) itu ada dalam komentar saya,” tambah Vassily. “Kami mengutuk semua serangan terhadap masyarakat sipil.”

    “Penting untuk segera menghentikan pertempuran, melakukan gencatan senjata, dan melakukan negosiasi yang berarti, setelah terhenti selama beberapa dekade,” ujarnya.

    Sesaat sebelum pertemuan dimulai, Duta Besar Cina untuk PBB, Zhang Jun, juga menyerukan deeskalasi.

    “Yang terpenting adalah untuk mencegah adanya eskalasi situasi lebih lanjut dan jatuhnya korban lebih banyak lagi dari masyarakat sipil,” kata Zhang Jun, “Dan yang sangat penting adalah kembali ke solusi dua negara.”

    Menhan AS janjikan bantuan kepada Israel

    “Saya baru saja berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Gallant untuk memastikan kembali bantuan yang tidak tergoyahkan dari AS untuk Israel agar dapat bertahan,” katanya. “Saya juga menyampaikan perkembangan terbaru soal sumber daya, termasuk amunisi, yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Israel untuk membantu memenuhi kebutuhan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Force/IDF).”

    AS juga mengirimkan kapal perang dan kapal induknya ke perairan dekat Israel. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan “mengungkap bahwa bantuan tambahan untuk Pasukan Pertahanan Israel dalam perjalanan menuju Israel, pasukan tambahan bakal tiba dalam beberapa hari ke depan.”

    Washington menyatakan, “beberapa” warga AS ikut terbunuh dalam serangan Hamas. “Kami telah memastikan bahwa beberapa warga AS turut menjadi korban tewas,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional White House.

    “Kami menyampaikan rasa belasungkawa terhadap para korban dan keluarga yang ditinggalkan.”

    Israel kecam “kejahatan perang” Hamas

    Serangan yang menyasar warga Israel di Gaza merupakan kejahatan perang, sebuah klaim yang disampaikan oleh Utusan Tetap Israel untuk PBB pada Minggu (08/10).

    Menjelang pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB, Utusan Israel Gilad Erdan juga menyebut sudah waktunya untuk “menghancurkan” infrastruktur militer Hamas.

    “Waktu untuk berunding dengan orang-orang seperti ini sudah berakhir,” katanya. “Sekarang waktunya untuk melenyapkan infrastruktur teror Hamas, menghancurkan sepenuhnya sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.”

    Informasi soal “perang” Israel-Hamas

    Israel menggempur Jalur Gaza lewat serangan udara pada Minggu (08/10), sehari setelah serangan mendadak dari militan Hamas yang disebut menewaskan ratusan warga Israel.

    Setidaknya 700 orang dilaporkan tewas di Israel dan lebih dari 400 orang tewas di Gaza. Militer Israel sendiri mengaku telah menyerang 800 target di Gaza sejauh ini.

    Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, kampanye Israel di Gaza bakal “mengubah kenyataan untuk beberapa generasi.” Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina yang berbasis di Tepi Barat, mengutuk serangan tersebut, dan menyebutnya sebagai “kampanye kematian dan kehancuran yang biadab.”

    Lebih dari 40 jam usai Hamas melancarkan serangan mendadak, pasukan Israel masih bertempur dengan Hamas di sejumlah lokasi di Israel.

    Militer Israel juga terus melanjutkan evakuasi di lima daerah yang berada di dekat Jalur Gaza.

    Hamas dan kelompok Islamic Jihad mengaku telah menawan 130 orang dari kawasan Israel ke daerah Gaza. Mereka menyebut para sandera nantinya akan ditukar demi membebaskan warga Palestina yang dipenjara pihak Israel.

    Untuk diketahui, dua organisasi tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Jerman, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

    Kepada kantor berita ABC, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut setidaknya ada 1.000 militan Hamas yang terlibat dalam serangan tersebut.

    mh/ha/as (Reuters, AFP, AP, dpa)

    Lihat Video ‘Lebih dari Seribu Orang Tewas Akibat Hamas-Israel Memanas’:

    (ita/ita)

  • Gempa Afghanistan Tewaskan 2.000 Orang, Warga Tunggu Bantuan

    Gempa Afghanistan Tewaskan 2.000 Orang, Warga Tunggu Bantuan

    Jakarta

    Orang-orang menggali reruntuhan dengan tangan kosong dan sekop di Afganistan barat pada hari Minggu (08/10) kemarin, sebuah upaya untuk mencari para korban di bawah reruntuhan akibat gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 2.000 orang.

    Seluruh desa rata dengan tanah, sejumlah jasad terjebak di bawah reruntuhan rumah, dan penduduk setempat menunggu bantuan.

    “Banyak orang yang terkejut… beberapa bahkan tak mampu berkata-kata. Namun, ada juga beberapa yang tidak bisa berhenti menangis dan berteriak,” kata seorang fotografer bernama Omid Haqjoo kepada kantor berita AP lewat sambungan telepon. Omid Haqjoo, yang tinggal di Kota Herat, sempat mendatangi empat desa yang terdampak pada Minggu (08/10).

    Gempa bermagnitudo 6,3 pada Sabtu (07/10) itu menghantam daerah padat penduduk di dekat Herat. Gempa tersebut juga diikuti dengan gempa susulan yang kuat.

    Seorang juru bicara pemerintah Taliban pada Minggu (08/10) menginformasikan jumlah korban tewas akibat gempa ini. Jika dikonfirmasi, gempa itu bakal menjadi paling mematikan yang menghantam Afganistan dalam dua dekade terakhir.

    Survei Geologi Amerika Serikat (U.S Geological Survey/USGS) menyebut bahwa pusat gempa berada sekitar 40 kilometer barat laut Herat. Gempa itu juga diikuti oleh tiga gempa susulan yang sangat kuat, yang masing-masing bermagnitudo 6,3, 5,9, dan 5,5, serta guncangan yang lebih kecil lainnya.

    Ketika sebagian besar dunia mewaspadai berurusan dengan pemerintah Taliban dan fokus dengan konflik Israel-Palestina, Afganistan belum menerima respons cepat dari dunia. Hampir 36 jam setelah gempa bumi pertama menerjang Herat, belum ada pesawat bantuan yang datang, dan tidak ada dokter spesialis yang dikirim.

    Situasi terkini hingga bantuan untuk Afganistan

    Setidaknya lebih dari 1.200 orang terluka akibat bencana ini, kata juru bicara tersebut.

    Pada Minggu (08/10) malam, media Afganistan mengutip pihak berwenang yang menyatakan bahwa jumlah korban tewas sudah mencapai lebih dari 2.500 orang. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (The United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) menyatakan lebih dari 11.000 orang terdampak akibat gempa bumi.

    Setidaknya, setiap rumah di kurang lebih 11 desa di Afganistan telah hancur akibat gempa, kata OCHA pada Minggu (08/10) malam, jumlah korban tewas mencapai 1.000 orang. “Jumlah korban dan rumah tangga yang terdampak diperkirakan bakal meningkat seiring dengan terjangkaunya beberapa daerah terpencil dan dilakukannya penilaian,” tambah OCHA.

    PBB sendiri telah mengucurkan dana darurat sebesar 5 juta USD (sekitar Rp78 triliun) pada Minggu (08/10) dan segera mengumumkan permohonan sumbangan setelah menilai kebutuhan yang diperlukan.

    Berdasarkan data OCHA, rumah sakit daerah Herat saja saat ini tengah merawat setidaknya 550 orang korban, 230 di antaranya anak kecil. Pasokan bantuan awal saat ini telah dibagikan, termasuk barang-barang kebersihan, makanan, dan air minum.

    Palang Merah Cina telah menawarkan bantuan uang tunai darurat kepada Palang Merah Afganistan sebesar 200.000 USD (sekitar Rp3,1 miliar) untuk penyelamatan gempa bumi dan bantuan bencana. Informasi itu diungkap oleh stasiun televisi China Central (CCTV) pada Minggu (08/10).

    mh/ha (AP, dpa, Reuters)

    (ita/ita)

  • Mencengangkan! Serangan Hamas Bukti Kegagalan Intelijen Besar-besaran

    Mencengangkan! Serangan Hamas Bukti Kegagalan Intelijen Besar-besaran

    Jakarta

    Serangan mendadak Hamas terhadap Israel disebut menunjukkan kegagalan intelijen besar-besaran, ketika pemerintah Israel tampak tidak berdaya dengan infiltrasi Hamas yang melintasi perbatasan selatan dan peluncuran ribuan roket.

    Para ahli dan mantan pejabat intelijen mengatakan, serangan Hamas melalui udara, darat dan laut juga menimbulkan pertanyaan tentang mengapa badan-badan intelijen Amerika Serikat tampaknya tidak memperkirakan hal itu akan terjadi.

    Kini, para pejabat AS sedang membahas peningkatan pembagian intelijen dengan Israel untuk mendukung pemerintah Israel dalam menanggapi serangan Hamas tersebut, kata seorang pejabat AS dan sumber yang mengetahui pembahasan tersebut.

    Serangan mendadak Hamas ini terjadi sehari setelah peringatan 50 tahun perang Arab-Israel tahun 1973. Serangan besar-besaran Hamas ini mengingatkan kembali konflik 1973 tersebut, ketika Israel dikepung oleh serangan serentak oleh negara-negara Arab tetangganya, yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah.

    “Ini adalah peristiwa 9/11 di Israel. Sejak tahun 1973, belum pernah terjadi kegagalan intelijen yang begitu besar di Israel,” kata Marc Polymeropoulos, yang bekerja selama 26 tahun untuk CIA, dengan spesialisasi dalam kontraterorisme, Timur Tengah dan Asia Selatan.

    Badan intelijen Israel telah lama dipandang sebagai yang paling mampu di dunia, dengan serangkaian intelijen manusia, penyadapan, dan sarana teknis lainnya yang mencakup Tepi Barat dan Gaza.

    “Hampir tidak terbayangkan bagaimana mereka melewatkan hal ini,” ujar Polymeropoulos, dikutip NBC, Senin (9/10/2023).

    Colin Clarke, peneliti senior di Soufan Center, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada masalah keamanan global, mengatakan Israel harus memikul tanggung jawab utama karena gagal mengantisipasi serangan Hamas.

  • Gempuran Israel di Gaza Tewaskan 436 Orang, Lebih dari 2.200 Terluka

    Gempuran Israel di Gaza Tewaskan 436 Orang, Lebih dari 2.200 Terluka

    Gaza City

    Jumlah korban tewas dalam serangan yang dilancarkan militer Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza bertambah menjadi sedikitnya 436 orang, yang mencakup puluhan anak-anak. Lebih dari 2.200 orang lainnya mengalami luka-luka di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir CNN, Senin (9/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dalam pernyataan terbaru melaporkan bahwa 436 orang yang tewas itu termasuk 81 anak-anak dan 61 wanita.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Kesehatan Palestina bahwa sekitar 2.271 orang lainnya mengalami luka-luka, yang mencakup 244 anak-anak dan 151 wanita.

    Militer Israel menggempur Jalur Gaza dengan rentetan serangan udara, dan secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu (8/10) waktu setempat.

    Gempuran Israel itu dilancarkan untuk membalas serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat, di mana ribuan roket ditembakkan ke wilayah Israel dan para petempur Hamas menyusup ke kota-kota Israel via jalur darat, serta memasuki area permukiman Israel.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, militer Israel menyebut serangannya menghantam lebih dari 500 target militan Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza.

    Milite Israel menyebut serangannya menghantam sejumlah gedung bertingkat di Gaza, termasuk rumah milik seorang anggota biro politik Hamas bernama Rawhi Mushtaha. “Kediaman itu berisi pusat komando teror Hamas di mana dia membantu mengarahkan infiltrasi ke Israel,” sebut militer Israel.

    Lihat Video ‘Lebih dari Seribu Orang Tewas Akibat Hamas-Israel Memanas’:

  • Carok Massal Sampang, 4 Orang Dibawa ke Polda Jatim

    Carok Massal Sampang, 4 Orang Dibawa ke Polda Jatim

    Sampang (beritajatim.com) – Polisi akhirnya menetapkan empat tersangka dalam tragedi carok massal antara pemuda Desa Pekalongan dan Desa Banyumas, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Aparat sebelumnya telah mengamankan satu orang.

    Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Sujianto mengatakan, saat ini pihaknya menetapkan 4 tersangka. Namun, karena masih dalam proses penyelidikan, nama dan alamat para tersangka masih belum dipublikasikan.

    “Empat orang yang ditetapkan tersangka telah dibawa ke Polda Jawa Timur untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” terangnya, Senin (9/10/2023).

    Sujianto juga menjelaskan, jika nantinya ditemukan fakta-fakta baru, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru.

    “Kemungkinan tersangka bisa bertambah, kita tunggu penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, bentrok dua kelompok pemuda antar Desa Banyumas dan Desa Pekalongan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, mengakibatkan 7 korban luka karena senjata tajam hingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Muhammad Zyn.

    BACA JUGA:

    Sejak Carok Massal Bangkalan, FR Tak Pernah Masuk Kantor DPRD

    Ipda Sujianto, saat dikonfirmasi kala itu membenarkan kejadian tersebut. Bahwa ada dua kelompok pemuda dari dua desa carok massal. Dugaan kuat penyebabnya perempuan atau motif asmara.

    Jianto menambahkan, 7 pemuda yang mengalami luka itu berasal dari dua desa. Di antaranya inisial M, F, S, U, D, H dan SA.

    “Kejadian perkelahian atau carok massal itu sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa 3 Oktober 2023,” pungkasnya. [sar/but]