Blog

  • Taiwan Serukan China Setop Kerahkan Jet Tempur ke Dekat Wilayahnya

    Taiwan Serukan China Setop Kerahkan Jet Tempur ke Dekat Wilayahnya

    Taipei

    Pemerintah Taiwan menyerukan kepada China untuk segera menghentikan ‘tindakan destruktif dan sepihak’ setelah melaporkan peningkatan tajam aktivitas militer Beijing di dekat wilayahnya. Taipei memperingatkan bahwa perilaku seperti itu bisa memicu peningkatan ketegangan di kawasan.

    China yang memandang Taiwan sebagai bagian wilayahnya, dalam beberapa tahun terakhir secara rutin menggelar latihan militer di sekitar pulau itu sebagai upaya menegaskan klaim kedaulatannya dan terus memberikan tekanan pada Taipei.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (19/9/2023), Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa sejak Minggu (17/9) waktu setempat, pihaknya mendeteksi 103 pesawat militer China mengudara di atas perairannya. Jumlah itu disebut sebagai ‘angka tertinggi baru-baru ini’.

    Peta aktivitas militer China dalam 24 jam terakhir menunjukkan jet-jet tempur Beijing terbang melintasi garis median Selat Taiwan, yang berfungsi sebagai pembatas tidak resmi antara kedua negara hingga China mulai melintasinya secara teratur setahun lalu.

    Pesawat-pesawat lainnya terbang ke arah selatan Taiwan melewati Selat Bashi, yang memisahkan Taipei dari Filipina.

    Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa aktivitas militer China dalam beberapa hari terakhir telah memicu ‘tantangan serius’ terhadap keamanan di area selat dan di kawasan. Ditegaskan juga bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan menjadi tanggung jawab bersama semua pihak di kawasan.

    “Pelecehan militer secara terus-menerus oleh militer Komunis dapat dengan mudah menyebabkan peningkatan tajam dalam ketegangan dan memperburuk keamanan regional,” tegas Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.

  • Diplomatnya Diusir Kanada karena Pembunuhan Sikh, India Bilang Gini

    Diplomatnya Diusir Kanada karena Pembunuhan Sikh, India Bilang Gini

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melanie Joly, secara terpisah, mengumumkan pengusiran seorang diplomat India terkait kasus itu. Identitas diplomat India yang diusir tidak disebutkan lebih lanjut, hanya disebutkan bahwa dia menjabat sebagai Kepala Sayap Penelitian dan Analisis (RAW), badan intelijen asing India.

    “Kami adalah negara demokratis dengan komitmen kuat terhadap supremasi hukum,” tegas Kementerian Luar Negeri India.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Luar Negeri India bawa Trudeau, yang mengunjungi New Delhi bulan ini untuk menghadiri KTT G20, telah melontarkan tuduhan serupa kepada PM India Narendra Modi, dan tuduhan tersebut ‘ditolak sepenuhnya’.

    New Delhi juga menyebut ‘tuduhan tidak berdasar’ seperti itu sama saja ‘berusaha mengalihkan fokus dari teroris dan ekstremis Khalistani, yang telah mendapatkan perlindungan di Kanada dan terus mengancam kedaulatan dan integritas wilayah India’.

    Kanada diketahui memiliki populasi Sikh terbesar di luar India, dan New Delhi menuduh Ottawa menutup mata terhadap aktivis kelompok nasionalis yang mengupayakan Tanah Air Sikh yang terpisah di India utara dan wilayah lainnya.

    “Kami mendesak pemerintah Kanada untuk mengambil tindakan hukum yang cepat dan efektif terhadap semua elemen anti-India yang beroperasi di negara mereka,” cetus Kementerian Luar Negeri India dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters.

    (nvc/ita)

  • Akhir Cerita Hilangnya Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ditemukan Jadi Puing

    Akhir Cerita Hilangnya Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ditemukan Jadi Puing

    Jakarta

    Geger hilangnya jet tempur siluman F-35 milik Amerika Serikat terjawab sudah. Puing-puing pesawat yang harganya mencapai US$ 80 juta (Rp 1,2 triliun) itu, akhirnya ditemukan.

    Penemuan puing ini terjadi sehari setelah kegagalan Washington melacak keberadaan jet tempur canggih tersebut membuat heran dan memicu cemoohan. Ini dikarenakan militer AS sempat mengeluarkan seruan yang tidak biasa kepada masyarakat untuk membantu menemukan pesawat siluman tersebut.

    Militer AS dalam pernyataan terbaru mengungkapkan bahwa puing-puing jet tempur siluman F-35 itu ditemukan di Williamsburg County, South Carolina, yang berjarak dua jam perjalanan di sebelah timur Pangkalan Gabungan Charleston (JBC).

    “Masyarakat harus menghindari daerah tersebut karena tim pencarian mengamankan area puing-puing,” demikian pernyataan militer AS, dikutip kantor berita AFP, Selasa (19/9/2023).

    Awalnya, seorang pilot Korps Marinir sedang menerbangkan salah satu pesawat tempur termahal AS itu di dekat Pangkalan Gabungan Charleston di negara bagian South Carolina pada Minggu (17/9) waktu setempat, ketika terjadi masalah yang tidak diketahui. Akhirnya, pilot memutuskan untuk meninggalkan pesawat dengan melontarkan diri.

    Pilotnya selamat, tetapi militer menghadapi masalah besar: mereka tidak dapat menemukan jet tempur siluman tersebut, sehingga Pangkalan Gabungan Charleston meminta bantuan dari penduduk setempat.

    “Jika Anda memiliki informasi apa pun yang dapat membantu tim pencarian kami menemukan F-35, silakan hubungi Pusat Operasi Pertahanan Pangkalan,” demikian bunyi sebuah postingan dari pangkalan tersebut yang diposting di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dikutip kantor berita AFP, Senin (18/9/2023).

    Anggota Kongres setempat, Nancy Mace mencemooh permintaan bantuan yang disampaikan militer AS kepada publik itu.

  • Lagi-lagi, 55 Pesawat Tempur China ‘Kepung’ Taiwan!

    Lagi-lagi, 55 Pesawat Tempur China ‘Kepung’ Taiwan!

    Jakarta

    Puluhan pesawat tempur China kembali terdeteksi di sekitar Taiwan dalam satu hari, kata Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa (19/9), seraya meminta Beijing menghentikan “tindakan provokatifnya”.

    Insiden terbaru ini terjadi sehari setelah China menerbangkan 103 pesawat tempur dalam waktu 24 jam dari Minggu hingga Senin pagi di sekitar Taiwan, yang menurut pihak berwenang di pulau itu merupakan jumlah yang “tertinggi baru-baru ini”.

    Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Taiwan, dikutip kantor berita AFP, Selasa (19/9/2023), mengatakan bahwa militer China kembali menerbangkan 55 pesawat tempur dan mengirimkan tujuh kapal angkatan laut mengitari pulau itu dari Senin hingga Selasa pagi waktu setempat.

    Disebutkan bahwa sekitar setengah dari 55 pesawat tempur yang terdeteksi, melintasi apa yang disebut garis median Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari China, dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya dan tenggara.

    Beijing mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri yang akan direbut suatu hari nanti. Beijing telah meningkatkan tekanan diplomatik dan militer terhadap Taipei dalam beberapa tahun terakhir.

    Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Taiwan menuduh China melakukan “tindakan provokatif” yang mengarah pada “meningkatnya ketegangan dan memburuknya keamanan regional.”

    Sebelumnya pada hari Senin, otoritas Taiwan melaporkan telah mendeteksi total 103 pesawat tempur China yang terbang di sekitar pulau itu.

  • Makin Parah! Junta Niger Setop Pasokan Makanan ke Kedubes Prancis

    Makin Parah! Junta Niger Setop Pasokan Makanan ke Kedubes Prancis

    Paris

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menuding junta militer yang kini menguasai Niger menyetop pasokan makanan ke gedung Kedutaan Besar Prancis di Niamey. Hal ini memaksa sang Duta Besar (Dubes) dan para diplomat Prancis lainnya untuk mengonsumsi makanan jatah atau ransum militer.

    Seperti dilansir DW, Selasa (19/8/2023), situasi ini terjadi setelah junta Niger mengusir Dubes Prancis Sylvain Itte dari wilayahnya setelah mereka mengambil alih kekuasaan atas negara itu dalam kudeta militer pada Juli lalu. Namun karena Paris tidak mengakui otoritas junta Niger, maka sang Dubes tetap bertahan di Niamey.

    Macron saat berbicara kepada wartawan dalam kunjungan ke Semur-en-Auxois di Prancis, pekan lalu, menyebut Dubes Prancis di Niger ‘secara harfiah’ hidup seperti ‘sandera’ di dalam gedung Kedutaan Besar Prancis di Niamey.

    Dalam pernyataannya, Macron juga menuduh junta militer Niger memblokir pengiriman makanan ke gedung diplomatik Prancis.

    “Saat kita berbicara ini, kita mendapati Duta Besar dan staf diplomatik benar-benar disandera di Kedutaan Besar Prancis,” ucapnya.

    “Mereka (junta Niger-red) mencegah pengiriman makanan. Dia (Dubes Prancis-red) memakan jatah militer,” sebut Macron.

    Saksikan juga ‘Saat Presiden Niger Digulingkan, Ribuan Orang Padati Stadion Nasional Niamey’:

  • PN Surabaya Persiapkan Eksekusi Emas 1,136 Ton Milik Pengusaha Budi Said

    PN Surabaya Persiapkan Eksekusi Emas 1,136 Ton Milik Pengusaha Budi Said

    Surabaya (beritajatim.com) – PN Surabaya saat ini sedang mempersiapkan eksekusi atas 1,136 ton emas batangan milik Pengusaha Surabaya Budi Said. Hal itu disampaikan Humas PN Surabaya Gede Agung Pranata.

    Dijelaskan hakim asal Bali ini, pemohon dalam hal ini Budi Said sudah mengajukan permohonan untuk dilaksanakan eksekusi sesuai putusan Mahkamah Agung yang menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang dimohonkan PT Aneka Tambang Tbk.

    ” Tadi sudah saya tanyakan ke bagian perdata, dan masih proses di pihak eksekusi. Mestinya eksekusi harus melalui beberapa tahapan, karena ini masih hal baru maka akan dilakukan telaah dulu data-datanya oleh bagian keperdataan. Setelah dilakukan telaah maka akan dilakukan aanmaning,” ujar Gede, Selasa (19/9/2023).

    Gede berharap, kedua belah pihak bisa bertemu saat eksekusi ini masih dalam proses. Agar nantinya dalam pelaksanaan bisa dilakukan secara lancar.

    “Karena ini sudah pada tahapan PK maka putusan ini sudah berkekuatan hukum tetap, saya berharap kedua belah pihak bertemu duduk bersama untuk membicarakan masalah eksekusi ini,” ujarnya.

    Apakah yang dilakukan eksekusi nanti berupa emas ataukah bentuk lain? Gede belum bisa memastikan. Namun yang pasti sesuai amar yang diperintahkan dalam putusan hakim.

    ” Kalau putusannya suruh mengeksekusi emas ya kita eksekusi emasnya, tapi itu kembali lagi nanti dari hasil telaah yang dilakukan bagian keperdataan,” ujarnya.

    Perlu diketahui, Budi Said pengusaha Surabaya mengajukan eksekusi ke PN Surabaya. Hal itu sesuai putusan majelis hakim yang menolak upaya hukum PK yang diajukan PT Antam.

    “Saya akan ajukan eksekusi ke PN Surabaya,” ujar Budi Said, Minggu (17/9/2023).

    Dalam permohonan eksekusi disebutkan agar PN Surabaya dapat segera melaksanakan eksekusi putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap dengan memanggil para termohon eksekusi agar dengan suka rela menyerahkan emas batangan Antam seberat 1.136 kg pada pemohon eksekusi. Atau mengganti uang setara emas batangan 1.136 kg serta sukarela membayar kerugian materiil kepada pemohon eksekusi sebesar Rp 92.092.000.000.

    Sementara dalam putusan PK tertuang bahwa hakim pemutus adalah DR. Yakup Ginting, SH., C.N, MKn selaku ketua majelis hakim, sementara anggota Dr. Drs. Muh. Yunus Wahab, SH., MH. dan Dr. Nani Indrawati S.H., M.HUM. Putusan dijatuhkan pada 12 September 2023.

    Perlu diketahui, berdasarkan putusan perkara perdata Nomor 1666 K/d/2022 dengan penggugat Budi Said melawan tergugat PT Aneka Tambang Tbk, Kepala Butik Emas Logam Mulia (BELM) Surabaya 01 Antam Endang Kumoro, dan tiga tergugat lain.

    Dengan dikabulkannya permohonan PK, emiten bersandi saham ANTM ini harus mengganti uang setara Rp 1.109.872.000.000 dan membayar kerugian materiil kepada penggugat Budi Said sebesar Rp 92,092 miliar.

    [berita-terkait number=”3″ tag=”budi-said”]

    Sebelumnya diberitakan, PN Surabaya dalam putusannya tanggal 13 Januari 2021 mengabulkan sebagian gugatan Budi Said di mana Antam dihukum untuk membayar ganti rugi materiil sebesar Rp 817 miliar atau ANTAM menyerahkan emas kepada Budi Said seberat 1.136 kilogram. Selain itu, Antam juga dihukum untuk membayar ganti rugi immateriil sebesar Rp 500 miliar.

    Sementara itu, Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya dalam putusannya tanggal 19 Agustus 2021 membatalkan Putusan PN Surabaya dan menolak seluruh gugatan Budi Said. MA sendiri dalam laman web-nya menyebutkan bahwa kasasi Budi Said “Kabul”. Atas putusan kasasi tersebut pihak Antam mengajukan PK dan hasilnya PK ditolak. [uci/ted]

  • Akhir Cerita Hilangnya Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ditemukan Jadi Puing

    Akhirnya, AS Temukan Jet Tempur Siluman F-35 yang Hilang!

    Washington DC

    Puing-puing jet tempur siluman F-35 yang hilang, setelah pilotnya melontarkan diri, telah ditemukan oleh Amerika Serikat (AS). Penemuan puing ini terjadi sehari setelah kegagalan Washington melacak keberadaan jet tempur canggih yang harganya mencapai US$ 80 juta (Rp 1,2 triliun) itu membuat heran dan memicu cemoohan.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (19/9/2023), militer AS dalam pernyataan terbaru mengungkapkan bahwa puing-puing jet tempur siluman F-35 itu ditemukan di Williamsburg County, South Carolina, yang berjarak dua jam perjalanan di sebelah timur Pangkalan Gabungan Charleston (JBC).

    “Anggota masyarakat harus menghindari daerah tersebut karena tim pencarian mengamankan area puing-puing,” demikian pernyataan militer AS.

    Ketika jet siluman itu menghilang saat mengudara di langit South Carolina pada Minggu (17/9) waktu setempat, JBC merilis seruan menyedihkan di media sosial yang meminta siapa saja yang mempunyai informasi soal jet tempur itu untuk menghubungi mereka.

    Situs pelacakan penerbangan menunjukkan beberapa pesawat fokus melakukan pencarian di area hutan dan lahan pertanian di dekat Stuckey, yang berjarak 120 kilometer sebelah utara Charleston pada Senin (18/9) sore waktu setempat.

    Jet siluman yang sempat hilang itu merupakan jenis F-35B yang dioperasikan oleh Marinir AS, yang memiliki kemampuan lepas landas pendek dan mampu melakukan pendaratan vertikal.

    Bentuk badan jet tempur itu, yang mencakup adanya dua stabilisator bersudut di bagian belakang, dan penggunaan material khusus membuat jet F-35 lebih sulit terdeteksi oleh radar tradisional.

  • Lonjakan Harga Beras Dunia Cuatkan Harapan-Nestapa Petani Thailand

    Lonjakan Harga Beras Dunia Cuatkan Harapan-Nestapa Petani Thailand

    Jakarta

    Setelah musim panen terakhir, Sripai Kaeo-eam nekat bergegas membersihkan sawahnya agar bisa menanam padi pada Bulan Agustus, di luar arahan yang diberikan pemerintah Thailand yang ingin membatasi pemborosan air.

    “Varietas ini adalah harapan kami,” kata petani berusia 58 tahun itu, menunjuk kepada bibit padi berwarna hijau yang hanya setinggi beberapa sentimeter saja. Sripai ingin cepat mendulang rejeki karena harga beras sedang menanjak tajam, sementara dia sedang dililit utang sebesar 200 ribu Baht atau sekitar Rp. 90 juta. Naiknya harga beras di pasar global dipicu larangan ekspor beras di India.

    Kondisi itu seharusnya menguntungkan petani Thailand. Negeri gajah putih itu sejak lama mencatatkan diri sebagai eksportir beras terbesar kedua di dunia. Pada 2022, Thailand mengekspor 7,7 juta ton beras ke Timur Tengah, Asia dan Afrika, menurut lembaga penelitian Krungsri Research.

    Tapi yang terjadi bukan pertumbuhan, malah sebaliknya. Luas sawah di Thailand tercatat malah berkurang sebanyak 14,5 persen sejak setahun terakhir. Angkanya sudah berkurang secara konsisten sejak 2020.

    Menurut pakar, sistem pertanian Thailand sedang terancam oleh tingkat utang yang tinggi, minimnya inovasi teknologi dan perubahan iklim. Tekanan tersebut tidak berkurang meski subsidi pertanian sebesar miliaran Dollar AS dikucurkan pemerintah selama satu dekade terakhir. Saat ini, banyak keluarga petani yang berutang besar karena gagal panen setelah meminjam uang untuk membiayai musim tanam.

    “Berkurangnya luas sawah dikarenakan minimnya hujan dan irigasi,” kata Somporn, peneliti senior di Jejaring Institut Pengetahuan Thailand (KNIT). Maraknya kekeringan diyakini akan bertambah parah, menyusul musim El Nino yang akan bertahan hingga 2024.

    “Pemerintah tidak berbuat cukup untuk meningkatkan produktivitas” lanjut Somporn. Kini, ketika harga melonjak, “petani tidak bisa memproduksi beras,” kata dia, sembari menambahkan kekeringan akan memangkas hasil panen sebanyak 30 persen selama dua musim ke depan.

    Terlena keberhasilan di masa lalu

    Namun minimnya investasi dalam beberapa dekade terakhir, ikut berimbas pada produktivitas petani Thailand. Pada 2018, petani Thailand memproduksi 485 kilogram beras per 1600 meter persegi. Adapun di Bangladesh, petani bisa menghasilkan 752 kg dan di Nepal 560 kg.

    “Kita terlena oleh keberhasilan sendiri,” kata Nipon. “Varietas beras kita sangat tua dan hasil panen kita sangat rendah.”

    Petani Thailand hanya boleh menanam varietas yang sudah diizinkan pemerintah. Mereka bisa dikenakan hukuman jika membeli atau mengembangkan jenis varietas lain. Kemunduran riset di Thailand dibarengi investasi besar-besaran oleh India dan Vietnam. Akibatnya, produktivitas petani di kedua negara kini sudah melampaui petani Thailand.

    Terlebih, kondisi cuaca yang kian tidak menentu menghadirkan tantangan baru yang tidak mudah untuk disiasati. “Pola cuaca ekstrem yang dibawa oleh fenomena El Nino menciptakan risiko besar bagi petani,” kata Perdana Menteri Srettha Thavisin, pekan lalu. Rata-rata curah hujan tahun ini tercatat 18 persen lebih rendah dan kolam-kolam penampungan air bersih hanya terpenuhi sebanyak 54 persen dari kapasitas total, tulis Kantor Sumber Daya Air Nasional.

    “Akan ada konsolidasi dalam pengelolaan air dan inovasi, demi meningkatkan hasil panen, serta menemukan pasar baru untuk produk pertanian Thailand,” kata PM Thavisin.

    Namun bagi Sripai, terlepas dari rencana pemerintah, lonjakan harga beras kali ini adalah kesempatan langka untuk mengejar ketertinggalan. “Kami berharap bisa melunasi utang-utang kami,” kata dia, sambil duduk di depan gubug kayu yang dihuninya. “Kami tetap terus berdoa.”

    rzn/as (rtr,afp)

    (ita/ita)

  • 10.000 Orang Masih Hilang Usai Banjir Bandang di Libya

    10.000 Orang Masih Hilang Usai Banjir Bandang di Libya

    Jakarta

    Seorang dokter bermasker membungkuk untuk memeriksa sebuah kantung mayat, dan dengan hati-hati mengatur posisi kaki pria yang terbaring di dalamnya.

    “Pertama-tama kami menentukan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan,” dia menjelaskan.

    “Dia sudah dalam tahap pembusukan sekarang, karena air.”

    Di tempat parkir rumah sakit di kota Derna, Libia bagian selatan, identifikasi terakhir salah satu dari banyak korban sedang diperiksa dan dicatat dengan hati-hati.

    Ini telah menjadi salah satu pekerjaan paling vital di sini, juga yang paling bikin miris.

    Pria itu sudah tidak dikenali setelah satu pekan terombang-ambing di lautan. Tubuhnya terdampar di pantai pagi itu.

    Tangan para dokter yang terlatih meraba-raba tubuhnya, mencari tanda-tanda identifikasi dan mengambil DNA-nya.

    Pemerintahan Libia yang diakui internasional mengatakan lebih dari seperempat bangunan di Derna rusak atau hancur oleh bencana banjir pekan lalu. (BBC)

    Lebih dari 10.000 orang masih secara resmi dinyatakan hilang, menurut data dari lembaga Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

    Palang Merah telah merilis datanya sendiri.

    PBB mengatakan angka kematian sejauh ini mencapai sekitar 11.300 jiwa.

    Jumlah pastinya masih belum jelas tapi satu hal yang sudah pasti adalah skala kerusakan bencana ini.

    Baca juga:

    Muhammad Miftah yakin keluarganya ada di antara para korban.

    Ketika dia mencari adik perempuan beserta suaminya di rumah mereka setelah banjir, rumah tersebut telah hanyut terbawa air.

    Dia belum mendengar kabar apapun dari mereka sejak itu.

    Muhammad Miftah menunjukkan kepada saya sebuah video yang dia ambil ketika permukaan air naik, air berwarna coklat mengalir masuk ke dalam rumah melalui pintu depan.

    Sebuah mobil terbawa arus dan tersangkut di ruang terbuka itu, memblokirnya sama sekali.

    “Saya melihat mobil-mobil hanyut dan langsung berlari,” ingatnya.

    “Saya pikir sudah tamat, saya akan mati. Kami dapat melihat tetangga-tetangga kami melambai-lambaikan senter. Dalam beberapa momen, cahaya itu padam, dan mereka menghilang.

    “Itu yang paling menakutkan.”

    Sabrine Ferhat Bellil kehilangan adik lelakinya beserta istri dan lima anaknya ketika bencana badai menghantam kotanya. (Reuters)

    Seiring bantuan internasional mulai tiba dalam jumlah besar, menteri kesehatan pemerintahan Libia timur mengumumkan bahwa empat petugas penyelamat dari Yunani tewas dalam kecelakaan di tengah perjalanan menuju Derna.

    Lima belas lainnya terluka. Mereka hendak bergabung dengan tim dari Prancis dan Italia yang sudah lebih dahulu berada di lapangan.

    Kuwait dan Arab Saudi juga telah menerbangkan berton-ton suplai tambahan.

    BBCMuhammad Miftah takut beberapa anggota keluarganya termasuk korban meninggal dunia.

    Langkah selanjutnya adalah memastikan bantuan-bantuan tersebut digunakan dengan benar dan adil.

    Kepala Misi Dukungan Internasional PBB di Libya, Abdullah Bathily, mengatakan kepada BBC Arabic bahwa negara tersebut sekarang perlu menciptakan mekanisme transparan untuk mengelola semua bantuan internasionalnya.

    Kekhawatiran itu muncul dari tantangan selama ini dalam koordinasi antara pemerintahan di Tripoli yang diakui secara internasional, dan pemerintahan di Libia timur, yang tidak diakui.

    Sebuah mobil yang hancur tersangkut di atap sebuah bangunan menyusul bencana banjir di Derna. (Reuters)

    Kembali ke pusat kota Dena, ada beberapa titik terang di tengah lumpur dan puing-puing yang telah menyelimuti kota.

    Di salah satu sudut jalan, ratusan pakaian berwarna-warni tergeletak berserakan dalam tumpukan.

    Di seberang jalan sebuah antrean panjang terbentuk ketika ada pembagian bahan bakar pada para penyintas.

    BBCOrganisasi Migrasi Internasional memperkirakan jumlah orang di Libia timur yang mengungsi karena banjir mencapai 38.000-30.000 di Derna saja.

    Seiring bantuan berdatangan, seorang pria tiba dan meletakkan sekotak syal penghangat di kaki seorang perempuan tua.

    Si pria mengecup kening perempuan itu dengan lembut; si perempuan kemudian tersenyum dan mulai memilih satu.

    Inilah potret warga bantu warga dalam salah satu momen terburuk krisis di Libia.

    (ita/ita)

  • Kanada Usir Diplomat India Terkait Pembunuhan Pemimpin Sikh

    Kanada Usir Diplomat India Terkait Pembunuhan Pemimpin Sikh

    Trudeau menegaskan bahwa keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan warga negara Kanada adalah ‘pelanggaran kedaulatan yang tidak bisa diterima’.

    Pemimpin separatis Sikh yang dibunuh itu bernama Hardeep Singh Nijjar, yang ditembak mati di luar sebuah kuil Sikh pada 18 Juni lalu, di wilayah Surrey, pinggiran Vancouver yang ditinggali mayoritas warga Sikh di Kanada. Nijjar mendukung Tanah Air Sikh dalam bentuk negara Khalistani yang merdeka.

    Sosok Nijjar telah ditetapkan oleh India sebagai ‘teroris’ sejak Juli 2020.

    “Selama beberapa pekan terakhir, badan-badan keamanan Kanada telah secara aktif menyelidiki tuduhan yang kredibel soal kemungkinan adanya hubungan antara agen-agen pemerintah India dengan pembunuhan seorang warga negara Kanada Hardeep Singh Nijjar,” sebut Trudeau dalam pernyataannya.

    Dia menyatakan pemerintahannya akan mengambil semua langkah yang diperlukan ‘untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku pembunuhan ini’.

    Trudeau juga mengatakan bahwa dirinya telah membahas pembunuhan itu secara langsung dengan PM India Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di New Delhi pekan lalu, dan mendesak pemerintah India untuk ‘bekerja sama dengan Kanada untuk menyelesaikan persoalan ini’.

    “Kanada telah menyatakan keprihatinan mendalam kepada para pejabat tinggi intelijen dan keamanan pemerintah India. Pekan lalu di G20, saya menyampaikan kekhawatiran tersebut secara pribadi dan secara langsung kepada Perdana Menteri Modi dengan tegas,” kata Trudeau.

    (nvc/ita)