Blog

  • Israel Tuding Serangan di RS Gaza Berasal dari Roket Militer Palestina

    Israel Tuding Serangan di RS Gaza Berasal dari Roket Militer Palestina

    Jakarta

    Rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza hancur usai menerima serangan dari Israel. Pihak Israel menuding serangan yang menewaskan ratusan orang di lokasi itu bersumber dari roket-roket milik militer Palestina yang salah sasaran.

    Dilansir dari AP, Rabu (18/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 500 orang tewas. Ratusan warga Palestina diketahui mengungsi di rumah sakit Al-Ahli dengan harapan terhindar dari serangan yang dilancarkan militer Israel.

    Hamas menyebut serangan Israel ke rumah sakit Al-Ahli sebagai pembantaian yang mengerikan. Hamas menegaskan serangan itu bersumber dari militer Israel.

    Militer Israel kini buka suara terkait serangan yang menewaskan ratusan orang tersebut. Israel menuding serangan mematikan di rumah sakit Al-Ahli bersumber dari rentetan roket yang ditembakan oleh pasukan militer Palestina.

    “Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket,” bunyi keterangan militer Israel.

    Dilansir AFP, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah pasukan militernya melakukan penyerangan ke rumah saki Al-Ahli. Dia mengatakan serangan itu merupakan tanggung jawab dari pasukan militer Palestina.

    Netanyahu mengatakan aksi penyerangan tersebut berasal dari kelompok ‘barbaric terrorirt’. Dia memastikan penyerangan itu bukan dari Israel Defence Forces atau Pasukan Militer Israe.

    “WHO mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab,” kata WWHO seperti dilansir AFP.

    WHO mengatakan rumah sakit Al Ahli Arab masih beroperasi saat serangan militer Israel terjadi. Data yang dimiliki WHO setidaknya ratusan orang tewas akibat serangan mematikan tersebut.

    “Rumah sakit itu masih beroperasi, dengan pasien, petugas kesehatan dan perawat, serta pengungsi internal berlindung di sana. Laporan awal menunjukkan ratusan korban jiwa dan cedera,” katanya.

    (ygs/ygs)

  • Ronald Tannur Bakal Laporkan Dimas Yemahura ke Polisi

    Ronald Tannur Bakal Laporkan Dimas Yemahura ke Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Dimas Yemahura terancam akan dilaporkan Pasal UU ITE oleh kuasa hukum dari Ronald Tannur. Diketahui sebelumnya, Dimas Yemahura menyebarkan video dirinya bersama keluarga Dini Sera Afrianti yang menyebut bahwa ada seseorang yang masih dalam satu komisi bersama dengan Edward Tannur dari PKS yang mendatangi keluarga dan menawarkan uang untuk berdamai.

    Dimas lantas merevisi pernyataan itu dan mengatakan bahwa orang bernama Fauzi itu bukan orang partai PKS. Namun, orang suruhan dari PKS.

    Menanggapi tudingan itu, Kuasa Hukum Ronald Tannur, Lisa Rachmat menegaskan pihaknya akan melaporkan Dimas Yemahura terkait Pasal UU ITE karena video itu merugikan pihak keluarga. Menurut Lisa, keluarga Ronald sama sekali belum berkunjung ke sana. Apalagi sampai mengirim seorang utusan yang berusaha melakukan suap.

    “Iya akan kami laporkan Dimas dan kawan-kawan yang sudah menebar isu bohong fitnah,” ujar Lisa Rachmat, Selasa (17/10/2023)

    Lisa menyampaikan bahwa pihaknya merasa dirugikan dengan video yang disebar oleh Dimas. Apalagi, Dimas sempat meralat pernyataan di dalam video yang pertama disebar. Sebagai kuasa hukum dari Ronald, Lisa menyangsikan kebenaran video yang disebar. Apalagi, pihak Dimas Yemahura sama sekali tidak memberikan bukti terkait kedatangan pria bernama Fauzi sesuai dengan video yang disebar.

    “Bahwa dengan Dimas meralat peryataanya dalam video yang disebarnya kemarin itu membuktikan sendiri  bahwa isi di dalam video yang ia sebar tersebut tidak sepenuhnya benar,” imbuhnya.

    Ia pun memastikan bahwa pihaknya tidak mengirim utusan ke rumah Dini Sera Afrianti. Sampai saat ini dirinya bersama keluarga dari Ronald masih menunggu waktu yang tepat untuk langsung mengunjungi keluarga Dini Sera.

    “Kalau tidak ada bukti terkait datangnya F itu dan bukti percakapannya, maka kami bisa menduga kalau video yang disebar ke publik melalui transaksi elektronik itu hoaks. Apalagi sampai menyebut lembaga negara Komisi 4 bahkan nama partai juga,” tutupnya.

    BACA JUGA:

    Tidak Terucap ‘Awas’ saat Hendak Jalankan Mobil, Pasal Ronald Tannur jadi Pembunuhan

    Sebelumnya diberitakan beritajatim.com, keluarga Dini Sera Affrianti bersama kuasa hukumnya Dimas Yemahura membuat sebuah video terkait seseorang bernama Fauzi dari partai PKS yang disebut telah mendatangi keluarga Dini Sera dan mengintimidasi keluarga korban.

    Selain mengaku mendapatkan intimidasi, keluarga mengaku ditawari sejumlah uang agar mau berdamai dengan tersangka.

    Dalam video itu, adik kandung korban berinisial ERA mengaku didatangi oleh seorang bernama Fauzi di rumahnya Sukabumi, Jawa Barat. Fauzi mengaku kepada keluarga korban sebagai orang suruhan dari Komisi yang sama dengan Edward Tannur.

    Dari video itu juga, Dimas mengaku bahwa orang bernama Fauzi meminta agar korban mau mencabut laporan dan akan diberikan tali asih.

    “Dia datangi rumah kita kemudian mau kasih santunan [tapi] tanpa sepengetahuan kuasa hukum kami. [Dia bilang] jangan ada yang tahu bahwa keluarga Ronald datang ke rumah,” kata ERA, melalui video yang diterima beritajatim.com.

    BACA JUGA:

    Kasus Ronald Tannur, Pengacara Sebut Orang yang Datangi Andini Bukan dari PKS

    Video yang dibuat Dimas lantas viral dan mendapatkan tanggapan dari Juru Bicara (Jubir) PKS Mabruri. Mabruri mengatakan bahwa tidak ada anggota DPR RI dari PKS yang bernama Fauzi. Bahkan ia telah mengecek daftar kader sampai level kabupaten/kota. Namun, ia tidak menemukan ada kader PKS khususnya di Sukabumi yang bernama Fauzi.

    “Terkait dengan pernyataan pengacara dan keluarga korban bahwa ada utusan Edward Tannur yang mengaku bernama Fauzi dari PKS dan satu komisi di DPR RI dengan Edward Tannur. Saya tegaskan tidak ada anggota DPR RI dari PKS yang bernama Fauzi,” ujar Mabruri kepada wartawan. [ang/but]

  • WHO Kutuk Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza!

    WHO Kutuk Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza!

    Jakarta

    Pasukan militer Israel melakukan serangan ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab di kawasan Gaza. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengutuk keras langkah yang dilakukan Israel.

    “WHO mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab,” kata WWHO seperti dilansir AFP, Rabu (18/10/2023).

    WHO mengatakan rumah sakit Al Ahli Arab masih beroperasi saat serangan militer Israel terjadi. Data yang dimiliki WHO setidaknya ratusan orang tewas akibat serangan mematikan tersebut.

    “Rumah sakit itu masih beroperasi, dengan pasien, petugas kesehatan dan perawat, serta pengungsi internal berlindung di sana. Laporan awal menunjukkan ratusan korban jiwa dan cedera,” katanya.

    Tentara Israel telah memerintahkan penduduk di bagian utara jalur Gaza untuk menuju ke tempat aman di wilayah selatan. Perintah itu disampaikan menjelang serangan darat yang diprediksi segera dilakukan.

    “Rumah sakit itu adalah satu dari 20 rumah saki di utara jalur Gaza yang menerima perintah evakuasi dari militer Israel,” kata WHO.

    Menurut WHO, perintah evakuasi tersebut tidak dapat dilakukan mengingat banyaknya pasien dalam kondisi kritis. WHO meminta ada perlindungan kepada warga sipil.

    WHO juga mendesak Israel menghormati hukum internasional. Salah satunya tidak menjadikan layanan kesehatan sebagai sasaran penyerangan.

    “WHO menyerukan perlindungan aktif segera terhadap warga sipil dan layanan kesehatan. Perintah evakuasi harus dibatalkan. Hukum kemanusiaan internasional harus dipatuhi, yang berarti layanan kesehatan harus dilindungi secara aktif dan tidak pernah dijadikan sasaran,” ujar WHO.

    Untuk diketahui, pasukan militer Israel melakukan serangan di kompleks rumah sakit di jalur Gaza. Serangan mendadak itu disebut menewaskan 500 orang di lokasi.

    Dilansir AFP, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 200 orang tewas di lokasi Rumah Sakit Al-Ahli Arab. Jumlah tersebut diperkirakan masih bisa bertambah.

    “Dua ratus hingga 300 pengungsi tewas dalam serangan pendudukan (Israel) di halaman rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza Tengah,” bunyi keterangan Kementerian Kesehatan Palestina.

    Dalam laporan tersebut pihak Kementerian Kesehatan menyebut ratusan korban masih berada di rerentuhan.

    “Ratusan korban masih berada di bawah rerentuhan,” katanya

    (ygs/ygs)

  • Israel Serang Rumah Sakit di Gaza, 500 Orang Dilaporkan Tewas

    Israel Serang Rumah Sakit di Gaza, 500 Orang Dilaporkan Tewas

    Jakarta

    Pasukan militer Israel melakukan serangan di kompleks rumah sakit di jalur Gaza. Serangan mendadak itu disebut menewaskan 500 orang di lokasi.

    Dilansir AFP, Rabu (18/10/2023) dini hari, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 200 orang tewas di lokasi Rumah Sakit Al-Ahli Arab. Jumlah tersebut diperkirakan masih bisa bertambah.

    “200 hingga 300 pengungsi tewas dalam serangan pendudukan (Israel) di halaman rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza Tengah,” bunyi keterangan Kementerian Kesehatan Palestina.

    Dalam laporan tersebut pihak Kementerian Kesehatan menyebut ratusan korban masih berada di rerentuhan.

    “Ratusan korban masih berada di bawah rerentuhan,” katanya.

    Kantor media pemerintah Hamas di Gaza menggambarkan serangan Israel ke kompleks rumah sakit sebagai kejahatan perang. Lokasi tersebut merupakan tempat ratusan orang yang terluka dan harus mengungsi imbas dari serangan Israel ke Palestina dalam sepekan terakhir.

    “Rumah sakit itu menampung ratusan orang yang sakit dan terluka, dan orang-orang yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka karena serangan lainnya,” katanya.

    “Kami akan memeriksanya. Serangan itu terjadi beberapa saat yang lalu,” kata Daniel Hagari.

    (ygs/ygs)

  • Ronald Tannur Bakal Laporkan Dimas Yemahura ke Polisi

    Update Kasus di Blackhole KTV, Kuasa Hukum Ungkap Dini Sera Lebih Dulu Pukul Ronald Tannur

    Surabaya (beritajatim.com) – Kuasa hukum Ronald Tannur mengungkap adanya perkelahian di dalam lift usai Ronald Tannur dan Dini Sera Afrianti berkaraoke di Room 7 Blackhole KTV, Rabu (04/10/2023) kemarin.

    “Dari rekaman CCTV dan rekonstruksi kemarin didapati bahwa Ronald bereaksi karena terlebih dahulu ditampar, dicakar dan dipukul kepalanya oleh korban,” ujar Lisa Rachmat kuasa hukum dari Ronald Tannur, Selasa (17/10/2023).

    Lisa Rachmat lalu menjelaskan kronologi awal Gregorius Ronald Tannur dan Dini Sera Afrianti sampai mabuk dan cekcok di Blackhole KTV. Pada Selasa malam (03/10/2023). Cerita Lisa tidak berbeda dengan versi kepolisian. Awalnya Ronald dan Dini makan di Gwalk. Dini lantas dihubungi oleh temannya untuk ikut party di Blackhole KTV. Menurut Lisa, saat itu Ronald sudah enggan ikut karena memikirkan kondisi kesehatan lambung Dini yang masih dalam perawatan.

    Baca Juga: Santri Ponpes Ibnu Ahmad Masduki Bangkalan Dukung Gibran Jadi Cawapres

    “Jadi yang mengajak itu adalah teman-temannya korban. Bukan teman tersangka. Saat itu Ronald sudah menolak. Andini juga sudah mengatakan kepada temannya bahwa dia sedang bersama Ronald. Tapi mereka bilang nggak apa-apa, ajak saja Ronald,” ungkap Lisa.

    Ronald sempat berusaha untuk menunda-nunda keberangkatan ke Blackhole KTV. Ia sempat membelokan ke apartemen untuk ganti baju. Kata Lisa, Ronald sengaja mengulur waktu agar tidak jadi berangkat. Namun, karena terus ditelpon, sejoli itu pun mendatangi kawan-kawan Dini di Blackhole KTV.

    Di Blackhole KTV mereka bertemu dengan lima orang teman Dini yang sudah menunggu di room 7. Minuman keras jenis Tequila sudah siap di meja. Termasuk gelas sloki untuk Dini dan gelas besar untuk Ronald.

    Baca Juga: Kebakaran Hutan Gunung Lawu di Magetan Mengarah ke Utara dan Timur 

    Ronald Tannur sudah mengingatkan agar Andini tidak banyak minum. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perhatian karena lambung Dini masih dalam perawatan. Namun, himbauan Ronald tidak didengarkan oleh Dini. Seiring berjalannya waktu, Dini sudah minum 4 sloki dan mabuk. Ronald yang juga sudah setengah mabuk lantas mengajak Dini pulang.

    Ronald yakin saat itu Andini sudah mabuk. Karena jika mabuk Andini suka marah-marah. “Korban kalau mabuk suka nyakar, memukul, ndlosor,” papar Lisa yang mendapatkan cerita itu dari Ronald.

    Disitulah awal percekcokan terjadi. Ronald lantas keluar room dan meninggalkan teman-temannya Dini. Saat didalam lift, perkelahian terjadi karena dipicu Dini yang terlebih dahulu memukul Ronald.

    Ronald sempat mengancam untuk meninggalkan Andini di sana, dan menyuruhnya pulang dengan teman-temannya. Andini mengamuk dan menarik baju Ronald hingga robek. Ronald juga sempat dipukul dengan handphone.

    Baca Juga: Kebakaran di Ponorogo, 1 Orang Tewas Terjebak dalam Rumahnya

    Saat kondisi seperti itu,tersangka menghalau korban dan mengenai bagian lehernya. Namun, menurut cerita Ronald kepada Lisa,  tujuannya untuk menahan agar Andini tidak terus-terusan memukulnya.

    “Jadi bukan mencekik. Tolong untuk itu diklarifikasi,” pinta Lisa.

    Karena sudah dihalau namun tidak kunjung tenang, dan malah memukul tersangka dengan handphone, akhirnya tersangka menendang kakinya Andini hingga jatuh terduduk.

    “Saat jatuh duduk, celana tersangka dipegang sampai robek. Sudah robek pun Andini tetap menarik celana tersangka. Tetap tidak mau melepas, ditutuklah kepala Andini dengan botol minuman yang dibawanya,” kata Lisa.

    Baca Juga: Korban KA Argo Semeru Anjlok Bertambah

    Lisa menegaskan, yang dilakukan oleh Ronald bukanlah pemukulan yang keras dengan botol, yang bisa menyebabkan pendarahan.

    “Bahkan setelah itu Dini masih bisa keluar dari lift, masih bisa chat. Gak tau chat dengan siapa,” paparnya.

    Lisa mengatakan bahwa kronologi itu ia dapat dari hasil rekonstruksi dan pengakuan Ronald Tannur. Sampai saat ini, kuasa hukum Ronald Tannur belum menerima hasil autopsi untuk menentukan penyebab kematian Dini Sera Afrianti. (ang/ian)

  • Kala Biden Hendak ke Israel dan Putin Melawat ke China

    Kala Biden Hendak ke Israel dan Putin Melawat ke China

    Jakarta

    Perang berkecamuk di Jalur Gaza, Palestina. Israel bersiap melancarkan serangan darat. Di tengah situasi ini, dua pemimpin negara besar berkekuatan militer signifikan bakal melawat ke luar negeri.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, akan mengunjungi Isral dan Yordania pekan ini. Dua negara tersebut memang bertetangga dengan batas darat yang menempel. Adapun AS merupakan negara ‘bestie’ alias ‘konco kenthel’ Israel.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, Selasa (17/10/2023), Gedung Putih mengungkapkan bahwa Biden akan mengunjungi Israel pada Rabu (18/10) waktu setempat untuk menunjukkan ‘dukungan teguh’ bagi sekutunya tersebut.

    Disebutkan Gedung Putih bahwa Biden dan para pejabat Israel juga akan ‘berkonsultasi mengenai langkah selanjutnya’.

    Dari Israel, Biden akan melanjutkan kunjungan ke Amman, ibu kota Yordania, untuk bertemu dengan Raja Abdullah. Dalam kunjungan ke Yordania, sebut Gedung Putih, Biden juga akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari yang sama.

    “Dia (Biden-red) akan menegaskan kembali bahwa Hamas tidak membela hak rakyat Palestina atas martabat dan penentuan nasib sendiri, serta membahas kebutuhan kemanusiaan warga sipil di Gaza,” demikian pernyataan Gedung Putih.

    Negara-negara Arab dan Teluk berada di garis depan dalam menekan AS untuk mendorong Israel agar tidak menargetkan warga sipil dalam serangannya dan memastikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan sungguh-sungguh bisa sampai ke tangan warga sipil Jalur Gaza.

    Ilustrasi: Tentara Israel (HAZEM BADER/AFP)

    Seperti dilansir Al Arabiya News dan CNN, Selasa (17/10/2023), juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Letnan Kolonel Jonathan Conricus menyatakan bahwa dirinya meyakini Biden mendukung operasi Israel untuk mengalahkan Hamas. Israel tak akan mengurungkan niat melancarkan serangan darat ke Gaza meski Biden datang.

    “Saya pikir presiden juga mengatakan bahwa ‘Hamas perlu dihancurkan’, dan itulah tujuan militer kami,” ucap Conricus.

    Selanjutnya, Putin melawat ke China:

  • Edarkan Mainan Anak Tak Ber-SNI, Benny Soewanda Dituntut 4 Tahun Penjara

    Edarkan Mainan Anak Tak Ber-SNI, Benny Soewanda Dituntut 4 Tahun Penjara

    Surabaya (beritajatim.com) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hari Basuki dan Agus Wihananto menuntut pidana penjara selama empat tahun pada Benny Soewanda. Terdakwa dinyatakan terbukti secara sah bersalah mengedarkan mainan anak tanpa label SNI.

    “Menuntut supaya terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 4 tahun serta dikenakan denda sebesar 500 Juta subsider 3 bulan ,” ujar JPU dalam tuntutannya.

    Jaksa berkeyakinan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 65 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2014, tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian.

    Baca Juga: Belum Genap 24 Jam, Polres Ponorogo Amankan Terduga Pelaku Pembuangan Bayi di Sungai

    Usai mendengarkan tuntutan dari JPU, terdakwa melalui, Penasehat Hukumnya, akan mengajukan nota pembelaan pada persidangan berikutnya.

    Untuk diketahui, dalam surat dakwaan disebutkan, bahwa perkara ini, berawal saat petugas Polda Jatim melakukan penggeledahan di PT Anugerah Abadi Sejahtera (ASS) di kompleks pergudangan Maspion, Romo Kalisari.

    Saat penggeledahan, petugas menemukan produk mainan diecast mobil-mobilan milik PT Hobi Abadi Internasional. Waktu itu, Didit Setyaningsih selaku, admin perusahaan tidak bisa menunjukan SPPT-SNI dari mainan tersebut.

    Baca Juga: Gus Salam Jombang Bersama Belasan Kiai Jatim Siap Antar Pasangan AMIN Daftar ke KPU

    “Bahwa dalam melakukan penjualan diecast mobil-mobilan tersebut PT Hobi Abadi Internasional belum dilengkapi SNI,” kata JPU kala membacakan dakwaannya.

    Setelah melakukan penyidikan polisi akhirnya, menetapkan, Benny Soewanda selaku, Direktur Utama PT Hobi Abadi Internasional sebagai tersangka.

    Atas perbuatannya, JPU menjerat terdakwa sebagaimana yang diatur dalam pasal 113 Undang Undang RI Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, pasal 65 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian, pasal pasal 120 ayat 1 Undang Undang RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. [Uci/ian]

  • Dicokok Polisi Jombang, Janda Mojokerto Simpan 15 Gram Sabu

    Dicokok Polisi Jombang, Janda Mojokerto Simpan 15 Gram Sabu

    Jombang (beritajatim.com) – Diduga terlibat peredaran sabu-sabu, janda asal Mojokerto berinisial MI (41), dibekuk petugas Satresnarkoba Polres Jombang. Ibu dua anak ini ditangkap di rumahnya Perum Japan Raya Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.

    “Penangkapan tersangka MI berdasarkan pengembangan dari kasus sebelumnya. Setelah dilakukan pemeriksaan muncul nama MI. Nah, dari situlah kita lakukan pendalaman. Setelah valid, MI kita bekuk di rumahnya,” ujar Kasatresnarkoba Polres Jombang AKP Komar Sasmito, Selasa (17/10/2023).

    Komar mengungkapkan, kasus ini bermula ketika pihaknya membekuk seorang pengedar bernama Ari, warga Jombang. Ari adalah kurir sabu yang diduga dikendalikan seseorang dari lembaga pemasyarakatan (Lapas).

    Ari kemudian mengirim sabu-sabu kepada MI di Mojokerto. Korps berseragam coklat memeriksa secara intensif tersanka Ari. Dari pemeriksaan tersebut Ari ‘bernyanyi’ bahwa mengirim kristal haram tersebut kepada MI di Mojokerto.

    Tak ingin kehilangan jejak, polisi memburu MI di rumahnya. Awalnya janda dua anak ini mengelak tudingan petugas. Namun ketika dilakukan penggeledahan, MI tak bisa berkutik. Karena polisi menemukan narkotika jenis sabu dengan berat total sekitar 15 gram.

    BACA JUGA:
    Kelabuhi Polisi, Sabu-sabu di Jombang Dikemas dalam Bungkus Permen

    “Sabu tersebut disimpan di kamar MI. Berdasarkan pengakuannya (sabu-sabu) dipakai sendiri.
    Tersangka kami tahan meski dia mengaku hanya sebagai pengguna. Sebab barang buktinya cukup banyak, yakni 15 gram,” kata Komar.

    Atas perbuatannya, MI dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 dan 112 ayat 2 tentang narkotika. Ancamannya, hukuman minimal 6 tahun penjara. “Kita masih kembangkan lagi kasus ini guna membidik jaringan lainnya,” pungkas Komar. [suf]

  • Dua Mantan Karyawan BRI Jember Jadi Tersangka Korupsi Kredit KPE

    Dua Mantan Karyawan BRI Jember Jadi Tersangka Korupsi Kredit KPE

    Jember (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, meringkus tiga tersangka korupsi Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE). Dua orang di antaranya adalah pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Jember yang saat ini sudah dipecat.

    Dua orang tersangka adalah perempuan berinisial MCM dan RS, dan seorang tersangka lagi adalah lelaki berinisial PPH. RS dan PPH adalah mantan karyawan BRI. Sementara MCM adalah seorang pegawai swasta. Mereka dijerat dengan pasal berlapis, dan terancam hukuman minimal empat tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara.

    “Tindak pidana ini terjadi pada 2011-2013 di Kantor BRI Cabang Jember. MCM mengajukan kredit KPE kepada BRI Jember melalui 32 kelompok tani fiktif. Mereka tidak pernah melakukan aktivitas budidaya kacang tanah dan tidak terdaftar pada pemerintah desa setempat maupun instansi terkait,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember Ajun Komisaris Abid Uais Al Qorni, Selasa (17/10/2023).

    PPH yang menjadi account officer di BRI kemudian membuat analisis kredit yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dia tidak mengecek kelompok tani yang diajukan menerima kredit. Sementara RS meloloskan pengajuan kredit tersebut. Sebagai imbalan, PPH mendapat uang Rp 1,5 miliar, dan RS mendapat uang Rp 130 juta. “Nominalnya berbeda mungkin karena peran masing-masing memiliki risiko PPH lebih tinggi,” kata Uais.

    Berdasarkan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pemerintahan (BPKP), persekongkolan ini membuat negara mengalami kerugian Rp 10,983 miliar dalam rentang waktu 2011-2013. “Kami menyita dokumen perjanjian kredit BRI dengan 32 kelompok tani fiktif, dokumen pencairan uang kredit, sertifikat milik anggota kelompok tani yang dijaminkan, dan dokumen pendukung lainnya untuk persyaratan pencairan kredit,” kata Uais.

    “Kami masih dalami kemungkinan penambahan tersangka, karena masih kami proses lebih lanjut. Apakah ada tersangka baru masih butuh penyelidikan lebih lanjut,” kata Uais. [wir]

  • Turki dan Hamas Bahas Pembebasan Ratusan Sandera

    Turki dan Hamas Bahas Pembebasan Ratusan Sandera

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan mengatakan bahwa negaranya tengah menjalin kontak dengan Hamas mengenai sekitar 200 sandera Israel dan warga asing yang ditahan di Gaza. Hal ini dilakukan menyusul permintaan dari beberapa negara.

    “Sejauh ini kami telah menerima permintaan dari berbagai negara untuk pembebasan warganya. Hasilnya, kami mulai membicarakan masalah ini, terutama dengan sayap politik Hamas,” kata Hakan Fidan pada konferensi pers di Beirut, Lebanon bersama rekannya dari Lebanon, Menlu Abdallah Bou Habib, sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Selasa (17/10/2023).

    Komentar Fidan ini disampaikan sehari setelah dia berbicara dengan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh melalui telepon tentang kemungkinan pembebasan sandera.

    Ratusan orang disandera dalam serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, ketika para militan menembak, menikam atau membakar hingga tewas lebih dari 1.400 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

    “Upaya kami terus berlanjut, terutama untuk pembebasan orang asing, warga sipil, dan anak-anak. Kami akan melanjutkan upaya kami untuk menjamin perdamaian abadi,” kata Fidan, Selasa (17/10).

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, seorang pendukung vokal perjuangan Palestina, telah meningkatkan kontak diplomatik dengan negara-negara Barat dan regional setelah ia menawarkan diri untuk menjadi penengah guna memulihkan perdamaian.

    Sebelumnya, Hamas mengumumkan pihaknya saat ini menyandera sekitar 200-250 orang. Hamas juga mengatakan bahwa semua warga negara asing (WNA) yang disandera akan dibebaskan jika ‘kondisinya memungkinkan’.