Blog

  • Korban Mutilasi Susah Dikenali, Bagaimana Teknik Identifikasinya?

    Korban Mutilasi Susah Dikenali, Bagaimana Teknik Identifikasinya?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pembunuhan disertai mutilasi memiliki tingkat kesulitan tinggi untuk dipecahkan. Kondisi korban yang terpotong-potong, bahkan dibakar, mempersulit penemuan bukti kejahatan. Bagaimana cara mengidentifikasi korban sekaligus membongkar kasusnya?

    Kasus terbaru adalah pembunuhan dengan modus jual beli senjata api di Mimika, Papua, Selasa (22/8) pukul 21.50 WIT. Korbannya adalah Arnold Lokbere, Irian Nigiri, Leman Nigiri, dan Atis Tini.

    Mereka dibunuh dan dibuang ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka dalam kondisi termutilasi serta dibungkus dalam enam karung.

    Hasil investigasi aparat berujung pada penetapan enam prajurit TNI dari Satuan Brigif R 20/IJK sebagai tersangka. Mereka terancam pidana seumur hidup.

    Nasib berbeda terjadi pada kasus pembunuhan jurnalis pengkritik rezim Arab Saudi Jamal Khashoggi (59) di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018.

    Sejumlah pejabat sempat melontarkan dugaan bahwa Khashoggi tewas dibunuh dengan cara mutilasi saat diinterogasi di dalam gedung. Jejak DNA pun dicari di semua bagian.

    Namun, Turki, yang sedang butuh investasi termasuk dari Timur Tengah, menyerahkan kasus Khashoggi ke Arab Saudi tanpa mengungkap dalangnya.

    Seberapa sulit memangnya kasus mutilasi ini?

    Dalam jurnal yang diterbitkan Walsh Medical Media dengan judul Establishing Identity and Cause of Death in Mutilated and Un Identifiable Corpses: A Challenging Task for Medico Legal Expert, tiga akadimisi dari Departemen Kedokteran Forensik dan Toksikologi, The Grant Government Medical College, India, mengungkap ada tingkat kesulitan berbeda untuk identifikasi kasus mutilasi.

    Pengenalan korban post-mortem (pasca-kematian) dalam kondisi normal adalah dengan menggunakan sidik jari, bukti gigi atau kerangka. Namun beda halnya pada kematian akibat kebakaran, ledakan, kecelakaan pesawat terbang, atau mutilasi.

    “Pelaku sering menggunakan api untuk untuk menghancurkan tubuh, menghancurkan fitur yang digunakan dalam identifikasi korban (misalnya, wajah atau sidik jari), dan/atau menghancurkan bukti terkait dengan keadaan sekitar kematian,” tulis mereka.

    Pasalnya, pembakaran membuat jaringan biologis sulit dikenali, menjadi hitam pekat serupa materi lainnya; tulang pun berubah warna, rapuh, dan sangat terfragmentasi.

    Untuk menjawab identitas korban, jenis kelamin, umur, hingga penyebab kematian korban mutilasi atau insiden fatal lainnya, perlu “pemeriksaan otopsi lengkap ini antara lain: pemeriksaan gigi dan analisis DNA”.

    DNA merupakan materi genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak. Materi ini unik dan berbeda di tiap orang, tak berubah sepanjang hayat, dan mengikuti Hukum pewarisan Mendel.

    Untuk mengungkap identitas korban, biasanya petugas mengambil sampel DNA dari keluarga sedarah, terutama orang tua atau anak. DNA itu kemudian dicocokkan dengan sampel yang didapat dari sisa jasad korban.

    Tantangan berikutnya adalah mengambil sampel dari korban mutilasi yang dibakar. Kualitas dan kuantitas DNA, misalnya, dari tulang pun berkurang.

    Para pakar menyebut “gigi merupakan sumber bahan DNA yang sangat baik”. Pasalnya, organ ini tahan terhadap pembakaran, perendaman, mutilasi, dan dekomposisi atau penguraian.

    Banyak metode

    Para ahli mengambil sampel dari 51 kasus di mana identitas dan penyebab korban sulit diidentifikasi. Dari sampel-sampel itu, 39 kasus (76,47 persen) di antaranya adalah kasus korban kebakaran dan tubuhnya hangus.

    Sementara, 13,7 persen kasus lainnya merupakan korban pembunuhan, dan 7,8 persen kasus sisanya adalah korban mutilasi. 

    Para ahli itu kemudian melihat bahwa analisis DNA menjadi metode yang paling sering digunakan untuk memeriksa korban, dilakukan pada 34 kasus (66,7 persen).

    Di urutan kedua, aparat biasanya menggunakan pemeriksaan gigi (9,80 persen), sisanya memanfaatkan barang milik pribadi (5,9 persen), baju korban (9,8 persen), foto (1,96 persen), tato (1,96 persen), dan tak teridentifikasi, (3,9 persen).

    “Jejak DNA adalah metode yang dominan digunakan untuk identifikasi dan terbukti lebih membantu dalam 34 kasus, diikuti pemeriksaan gigi,” tulis para ahli tersebut. 

    Menurut para ahli itu, DNA menjadi metode identifikasi yang sangat berguna dikarenakan manusia memiliki DNA yang unik dengan kode yang sama pada anggota keluarga. Sehingga mencocokkan DNA korban dengan keluarga dapat secara mudah mengungkap identitas korban.

    Namun demikian, mengambil DNA dari korban mutilasi bukan perkara gampang. Pasalnya, kualitas DNA bisa menurun terutama jika tulang-belulang korban sudah lama terendam air, dibakar, atau terkubur dalam waktu yang lama. 

    Keampuhan teknik pencocokan DNA ini pernah terbukti di kasus mutilasi dengan pelaku Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang pada 2008. 

    Kasus ini pertama kali diungkap setelah Polda Metro Jaya menangkap Ryan atas tuduhan memutilasi teman dekatnya, Heri Santoso, di Depok pada 11 Juli 2008. Setelah itu, kepolisian mengungkap sejumlah korban lain Ryan.

    Beberapa korban lantas ditemukan di pekarangan rumah orang tua Ryan di Jombang. Sayangnya, ada satu korban yang masih belum diketahui identitasnya karena tidak ada sampel DNA dari pihak keluarga.

    Menurut para ahli dari India itu, pemeriksaan anatomi rangka dan DNA memang penting untuk menganalisis identitas. Namun, tetap perlu ada penggunaan metode lainnya. Misalnya, penilaian radiologis usia, cedera, benda asing, data tubuh, dan gigi.

    “Analisis kimia sampel mungkin terbukti membantu dalam beberapa kasus. Pendekatan multifaktor diperlukan untuk menetapkan identitas dan penyebab kematian,” tulis ketiga pakar itu.

    (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kura-kura Berkepala Dua Berusia 25 Tahun Pecahkan Rekor Dunia

    Kura-kura Berkepala Dua Berusia 25 Tahun Pecahkan Rekor Dunia

    CNN Indonesia
    Kura-kura berkepala ganda bernama Janus baru saja berulang tahun yang ke-25.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Topan Terdahsyat Terjang Korea Selatan, Punya Kecepatan 257 km/jam

    Topan Terdahsyat Terjang Korea Selatan, Punya Kecepatan 257 km/jam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pelabuhan Busan dan Ulsan di Korea Selatan terpaksa ditutup pada Selasa (6/9) setelah topan Hinnamor menerjang wilayah tersebut.

    Mengutip Reuters, juru bicara di otoritas pelabuhan Busan mengatakan, pelabuhan menutup aktivitas hingga pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 09.00 WIB. Namun pelabuhan ditargetkan beroperasi kembali setelahnya.

    Terjangan topan Hinnamor sendiri menyebabkan kerusakan kecil di pelabuhan tersebut. Sementara itu, otoritas pelabuhan Ulsan mengungkapkan pelabuhan juga akan kembali beroperasi setelah situasi normal.

    Berbeda dengan di Busan, pelabuhan Ulsan untungnya tidak menderita kerusakan sama sekali.

    Setelah menerjang Korea Selatan, Topan Hinnamor bergerak ke utara dengan kecepatan 52 km/jam. Demikian menurut keterangan Badan Meteorologi Korea Selatan.

    Topan Hinnamor sendiri membuat sejumlah penerbangan batal dan beberapa kegiatan bisnis ditunda, serta penutupan beberapa sekolah. Topan Hinnamor menurut otoritas berwenang Korea Selatan saat ini sedang bergerak menuju timur laut Jepang.

    Mengutip situs Modis milik NASA, topan Hinnamor menjadi topan terkuat pada tahun ini. Pada 30 Agustus lalu, topan itu bergerak dengan kecepatan maksimal 256 km/jam dengan kekuatan hembusan 306 km/jam.

    Topan Hinnamor pada waktu tersebut sedang berputar-putar di Samudera Pasifik sekitar 644 km dari sebelah tenggara Pulau Kyushu, Jepang. Kecepatan tersebut membuat topan Hinnamor berada dalam kategori 5 dalam skala Saffir-Simpson Hurricane Wind Scale.

    Bukan hanya Korea Selatan, sejumlah pelabuhan di China seperti Shanghai dan Ningbo juga terdampak. Pelabuhan Shanghai misalnya, harus ditutup pada pukul empat sore waktu setempat.

    Lebih lanjut, topan Hinnamor juga diprediksi akan menerjang Filipina sebelah utara. Otoritas setempat di wilayah Batanes dan Babuyan telah memperingatkan nelayan agar tidak meninggalkan pantai karena angin diprediksi semakin dahsyat dalam 36 jam ke depan.

    Melansir UCA News, sejumlah sekolah dan universitas di daerah-daerah terdampak juga ditutup.

    “Seseorang bisa melihat bagian dari topan itu dari utara Filipina ke arah wilayah Visayas, langit yang berawan dan hujan diprediksi terjadi. Akan ada hujan deras akibat topan tersebut,” demikian keterangan Pagasa, Lembaga Geofisia dan Astronomi serta Atmosfer Filipina.

    (lth/lth)

  • Waspada Ancaman Hacker Jelang Rilis iPhone 14, Bisa Kuras Rekening

    Waspada Ancaman Hacker Jelang Rilis iPhone 14, Bisa Kuras Rekening

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penggemar iPhone harus waspada jelang peluncuran iPhone 14 yang kabarnya akan digelar pada Rabu (7/9). Pakar dari Kaspersky telah menemukan banyak contoh halaman phising yang menawarkan pembelian gawai keluaran Apple tersebut.

    Dalam rilisnya, halaman itu berpotensi berbahaya bagi para konsumen. Pasalnya, halaman itu dirancang untuk mengosongkan rekening bank dan mencuri akun Apple ID mereka.

    “Secara keseluruhan, dari periode 10 hingga 25 Agustus, Kaspersky mendeteksi lebih dari 8.700 situs phising terkait iPhone terbaru,” demikian ditulis Kaspersky.

    Kaspersky mendeteksi, jumlah halaman phising semakin meningkat jelang pengumuman iPhone 14. Pada 25 Agustus misalnya, Kaspersky mendeteksi total 1.023 halaman phising terkait iPhone.

    Para penjahat siber pun punya beragam cara untuk menipu para konsumen. Lantaran belum ada foto iPhone 14, para penjahat siber menggunakan foto model ponsel lama untuk menarik perhatian pengguna.

    “Setelah korban memasukan data rekening bank mereka untuk melakukan pembayaran, dana akan didebet dari rekening tersebut, tetapi mereka tidak akan menerima pesanan,” tulis Kaspersky.

    “Perhatian penjahat dunia maya terhadap popularitas iPhone tidak terbatas pada peluncuran model-model terbaru saja. Terkadang para penyerang bisa melakukan lebih banyak, tidak hanya dengan menipu korban agar membayar pesanan di halaman palsu, tetapi juga berupaya mendapatkan akses ke Apple ID mereka,” tulis Kaspersky lagi.

    Terkait Apple ID, ahli dari Kaspersky telah menemukan contoh halaman phising yang tiba-tiba muncul di layar perangkat dan memperingatkan korban bahwa “akses ke perangkat Apple ini telah diblokir karena aktivitas tidak sah”. Untuk membuka kunci akses ke perangkat, korban ditawari untuk menghubungi nomor dukungan Apple palsu, di mana penjahat dunia maya akan menjawab.

    “Penjahat dunia maya sering memantau tren baru jauh lebih aktif daripada pengguna biasa. Mereka terus-menerus mencari sesuatu yang populer yang akan menarik minat orang, dan oleh karena itu dapat digunakan sebagai umpan untuk mengelabui mereka agar memasukkan kredensial atau data pembayaran,” ujar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.

    “Kehadiran iPhone 14 baru tidak terkecuali dan setiap tahun kami melihat peningkatan aktivitas penyerang di sekitar rilis tahunan model iPhone terbaru. Inilah sebabnya mengapa pengguna harus selalu sangat berhati-hati dan tidak memasukkan data pribadi mereka di halaman yang mencurigakan, untuk menghindari menjadi korban penjahat dunia maya,” katanya menambahkan.

    Dikutip dari The Verge, iPhone 14, Apple Watch Pro terbaru, hingga AirPods Pro generasi berikutnya, bakal masuk line-up gawai terbaru Apple yang diluncurkan dalam ajang ‘Far Out’, Rabu (7/9) pukul 10.00 Waktu Pasifik atau Kamis (8/9) pukul 00.00 WIB.

    Acara ini juga bisa disimak via live streaming di kanal YouTube Apple

    (lth/lth)

  • Tampilan Bocor, Apple Watch Terbaru Punya Tombol Tambahan?

    Tampilan Bocor, Apple Watch Terbaru Punya Tombol Tambahan?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Apple Watch terbaru dikabarkan bakal turut hadir pada peluncuran sederet perangkat Apple pada Rabu (7/9). Bocoran terbaru menyebut perangkat Internet of Things (IoT) ini hadir dengan tombol tambahan.

    Apple’s hardware event pada Rabu (7/9) akan memperkenalkan sederet perangkat baru mulai dari seri iPhone 14, iPad model terbaru, AirPods Pro, dan bahkan mungkin Mac Pro.

    Selain sederet gawai tersebut, Apple Watch Series 8 juga dikabarkan akan mejeng.

    Dilansir dari 91mobiles, dalam acara ini Apple juga mungkin memperkenalkan Apple Watch Pro yang informasinya telah beberapa kali dirumorkan oleh pembocor ternama produk Apple Mark Gurman.

    Salah satu bocoran terbaru menunjukkan gambar render 3D yang menunjukkan Apple Watch Pro hadir dengan layar lebih besar dari Apple Watch sebelumnya. Menurut informasi tersebut, Apple Watch Pro akan mengusung layar berukuran 49 milimeter.

    Dalam gambar ini juga tampak Apple menyematkan sebuah tombol fisik baru pada bagian kiri layar jam.

    Gambar menunjukkan tampilan layar jam yang sepenuhnya datar tanpa cekungan serta tombol baru di sisi kiri di bawah lubang speaker yang didesain ulang. Kemudian terdapat tonjolan baru di bagian kanan yang menampung mikrofon, tombol, dan Digital Crown yang terlihat lebih terlindungi dari penekanan yang kerap terjadi tanpa disengaja, seperti dikutip The Verge.

    Apple Watch Pro juga disebut mungkin hadir dengan strap eksklusif untuk menegaskan kesan berbeda dari perangkat Apple Watch lain.

    Menurut Mark Gurman, Apple Watch Pro juga akan hadir dengan baterai yang lebih besar, mode daya rendah, dan casing titanium yang kokoh. Apple Watch Pro mungkin tidak menarik bagi pengguna biasa karena ukurannya dan desainnya yang kokoh.

    Sementara itu untuk harga, Apple Watch Pro dikabarkan akan menjadi jam tangan pintar paling mahal dengan harga antara US$900 hingga US$1000 (Rp13,3-Rp14,8 juta

    Lebih lanjut, belum diketahui apakah desain terbaru yang akan dihadirkan ini akan disematkan pada semua seri Apple Watch 8 atau hanya pada Apple Watch Pro.

    (lth/lth)

  • Dahsyatnya Efek Polusi Karbon Jauh Lebihi Prediksi

    Dahsyatnya Efek Polusi Karbon Jauh Lebihi Prediksi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Polusi karbon dioksida memiliki dampak yang jauh lebih brutal dari yang dibayangkan, bahkan ketika dikonversikan dalam nilai uang, dampak polusi tersebut bernilai sangat besar.

    Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Nature pada Kamis (1/9), peneliti menyebut setiap ton karbon dioksida yang keluar dari cerobong asap atau knalpot menyebabkan kerusakan yang jauh lebih besar daripada yang diperhitungkan oleh pemerintah.

    Intensitas perubahan iklim yang semakin besar menyebabkan badai besar, kebakaran hutan yang ekstrem, kekeringan, dan hujan lebat. Sederet kejadian alam ini berujung pada rusaknya rumah serta banyak kehidupan di seluruh dunia.

    Para peneliti menyebut dampak sains, ekonomi, dan kesehatan yang disebabkan oleh jejak karbon ini sebagai biaya sosial karbon. Artinya, harga yang mewakili total kerusakan iklim yang ditimbulkan kepada masyarakat melalui emisi karbon.

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperkirakan harga US$51 (sekitar Rp752 ribu) untuk biaya sosial karbon per ton karbon dioksida yang dikeluarkan. Dengan kata lain, ada kerusakan senilai US$51 di tahun-tahun berikutnya akibat emisi karbon.

    Sementara itu, provinsi New York memiliki biaya sosial karbon yang jauh lebih tinggi, yakni US$125 untuk setiap ton emisi karbon yang dikeluarkan. Biaya ini merupakan biaya sosial karbon yang diperbarui otoritas wilayah tersebut pada 2020.

    Meski demikian, para peneliti mengatakan biaya sosial karbon yang berlaku di AS ternyata lebih tinggi, mencapai US$185 per ton emisi karbon. Angka tersebut hampir empat kali lipat lebih besar dari yang dinyatakan pemerintahan yang dipimpin Biden.

    “Hasil kami menunjukkan bahwa kami sangat meremehkan bahaya dari setiap tambahan ton karbon dioksida di atmosfer,” kata Kevin Rennert, seorang penulis studi dan direktur inisiatif kebijakan iklim federal di Resources for the Future, sebuah organisasi nirlaba lingkungan yang berbasis di Washington, D.C, seperti dikutip AP News.

    “Dan implikasinya adalah bahwa manfaat dari kebijakan pemerintah dan tindakan lain yang mengurangi polusi pemanasan global lebih besar dari yang diperkirakan,” imbuhnya.

    Rennert dan koleganya mengatakan perlu adanya tambahan seperti perhitungan yang lebih baik dari ketidakpastian kebijakan iklim di masa depan, pertumbuhan ekonomi dan fenomena lingkungan seperti kenaikan permukaan laut.

    Tambahan ini termasuk juga kerusakan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan kesehatan manusia, yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam biaya sosial karbon.

    “Kerusakan paling substansial dari perubahan iklim didorong oleh tingkat kematian yang lebih besar dari peningkatan suhu dan dampak pada sektor pertanian,” kata Rennert, seperti dikutip Japan Times.

    Lebih lanjut, para peneliti mulai menghitung dampak kerusakan dari emisi karbon pada 1980-an, tetapi pembaruan terakhir untuk pemodelan ini dilakukan pada awal hingga pertengahan 1990-an.

    “Banyak hal telah terjadi dalam ilmu pengetahuan,” kata Max Auffhammer, profesor pembangunan berkelanjutan internasional di University of California, Berkeley yang tidak terlibat dalam penelitian jurnal Nature.

    “Banyak kumpulan data yang luar biasa telah datang online bagi kami untuk mempelajari bagaimana perubahan lingkungan diterjemahkan menjadi hasil yang kami pedulikan. Jadi, itu ada di sana sekarang,” imbuhnya.

    (lom/lth)

  • Meme Lucu Kenaikan BBM: Kangen Zaman Majapahit dan Megawati Nangis

    Meme Lucu Kenaikan BBM: Kangen Zaman Majapahit dan Megawati Nangis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9) masih jadi topik pembicaraan. Serangkaian aksi demo bermunculan baik di lapangan maupun di jagat maya yang salah satunya hadir dalam bentuk meme.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kenaikan harga pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000. Selain itu, harga solar dan Pertamax juga naik dengan harga masing-masing kini Rp6.800 dan Rp14.500.

    Meski telah berselang tiga hari sejak pengumumannnya, perbincangan soal kenaikan BBM masih santer terdengar, salah satunya dalam bentuk meme.

    Sejumlah koleksi meme diunggah oleh @vudikiddiw di Twitter. Salah satu meme menampilkan potongan gambar klip video lagu anak “naik-naik ke puncak gunung,” tetapi dengan kalimat yang diganti menjadi “naik naik BBM naik, tinggi-tinggi sekali.”

    Meme-meme BBM a thread pic.twitter.com/hLYKfcc0ak

    — budi ramadhana (@vudikiddiw) September 4, 2022

    Kemudian meme lain juga menampilkan sosok penyanyi papan atas Iwan Fals yang sedang menyanyi, tetapi dengan kalimat lirik yang diganti menjadi “orang pintar tarik subsidi, main slot jadi solusi.” Selain menyindir kenaikan BBM, meme ini juga memberikan sindiran pada industri judi online yang kini marak di masyarakat.

    Dalam unggahan tersebut, akun ini juga mengunggah meme bertuliskan “kangen jaman majapahit, apa-apa murah.”

    Lebih lanjut, meme juga diunggah oleh akun @dandelionei pada Sabtu (3/9). Meme tersebut menampilkan adegan Harry Potter mengeluarkan mantra “Expecto Patronum” tetapi dibarengi caption “Expensive Petroleum” atau bensin mahal.

    Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (6/9) pukul 18.09 WIB, jagat maya diramaikan oleh demo soal kenaikan harga BBM, salah satunya dengan kehadiran tagar BatalkanKenaikanBBM yang sudah mencapai lebih dari tujuh ribu cuitan.

    Akun dengan nama @ArieMutyara antara lain mengunggah meme yang memuat foto Megawati Sukarnoputri dan Puan Maharani sedang menangis. “BREAKING NEWS. 2 orang ini kedapatan sedang menangis krn sangat terpukul akibat kenaikan bbm hari ini,” tulisnya.

    BREAKING NEWS

    2 orang ini kedapatan sedang menangis krn sangat terpukul akibat kenaikan bbm hari ini pic.twitter.com/JhB4Bnli0p

    — 𝐀𝐫𝐢𝐞 𝐌𝐮𝐭𝐲𝐚𝐫𝐚 💎 (@ArieMutyara) September 3, 2022 (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Irlandia Denda Instagram Rp5,9 Triliun, Indonesia Bisa Begitu?

    Irlandia Denda Instagram Rp5,9 Triliun, Indonesia Bisa Begitu?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Irlandia memberikan denda 402 juta euro (sekitar Rp5,9 triliun) kepada media sosial Instagram karena salah menangani data pengguna remaja. Apa Indonesia dapat melakukan hal serupa?

    Denda yang diputuskan pada Jumat (2/9) ini dikeluarkan setelah Komisi Perlindungan Data (DPC) Irlandia menginvestigasi platform tersebut lalai dalam menangani data pengguna usia remaja. Demikian dilansir The Verge. 

    Investigasi sendiri dimulai hampir dua tahun lalu, dan berfokus pada dua cara di mana perusahaan diduga melanggar aturan General Data Protection Regulation (GDPR), atau aturan perlindungan data yang berlaku di Uni Eropa.

    Investigasi pertama adalah Instagram yang memungkinkan pengguna muda, usia 13-17, untuk membuat akun bisnis di platform, yang membuat informasi kontak pengguna tersebut tersedia untuk umum. Pengguna Instagram terkadang beralih ke akun bisnis karena hal itu memberikan akses ke lebih banyak metrik analitik dari segi engagement.

    Selain itu, Instagram juga diduga membuat akun beberapa pengguna muda menjadi publik secara default.

    Ini adalah denda ketiga dan terbesar yang dikenakan DPC pada Meta. Denda ini melampaui denda US$267 juta yang Meta hadapi setelah DPC menemukan WhatsApp tidak memberi tahu warga UE dengan benar tentang cara mengumpulkan dan menggunakannya data mereka, terutama mengenai bagaimana data tersebut dibagikan kembali dengan Meta.

    Dalam kasus ini WhatsApp diperintahkan untuk mengubah kebijakan privasinya.

    Ada juga denda lain yang jauh lebih kecil yaitu sekitar US$18,6 juta untuk masalah pencatatan seputar pelanggaran keamanan.

    Lebih lanjut, DPC juga memiliki lusinan investigasi lain yang sedang dilakukan terhadap perusahaan Big Tech, termasuk beberapa lagi yang melibatkan praktik data Meta.

    Di sisi lain, Meta mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Politico bahwa mereka memperbarui pengaturan publik-by-default lebih dari setahun yang lalu. Kemudian pengguna di bawah 18 tahun secara otomatis mengatur akun mereka ke pribadi ketika mereka bergabung dengan Instagram, jadi hanya orang yang mereka kenal yang dapat melihat apa yang mereka lakukan. posting, dan orang dewasa tidak dapat mengirim pesan kepada remaja yang tidak mengikuti mereka.

    Menanggapi denda yang diterima perusahaannya, Meta mengatakan “kami tidak setuju dengan bagaimana denda ini dihitung dan berniat untuk mengajukan banding.”

    Tanggung jawab data di Indonesia

    Denda yang diberikan Irlandia kepada Instagram dalam kasus tersebut belum bisa diterapkan di Indonesia. Pasalnya, belum ada payung hukum yang dapat memberikan sanksi pada platform teknologi.

    Maka dari itu, pakar keamanan siber dari CISSReC Pratama Persadha mengatakan kehadiran Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) sangat krusial di era saat ini karena akan sangat powerful dalam memperkuat pengelolaan data oleh perusahaan teknologi.

    “UU PDP ini bila benar-benar nanti powerful harusnya bisa menjadi senjata ampuh untuk melindungi data pribadi masyarakat maupun data milik negara,” terang Pratama.

    “Ketiadaan UU PDP saat ini berimbas pada tidak adanya tanggungjawab oleh PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) bila ada kebocoran data di sistem mereka. Tentu ini berbeda dengan di luar negeri seperti di Uni Eropa. Dengan GDPR, Uni Eropa bisa tegas kepada PSE yang lalai mengelola data dan bila terbukti maka bisa dikenai denda sampai 20 juta euro,” tambahnya.

    Menurutnya, kehadiran UU PDP nantinya akan “memaksa” PSE untuk mengikuti standar teknologi, SDM maupun manajemen keamanan dalam pengelolaan data pribadi.

    Jika perusahaan teknologi tidak mengikuti standar yang ditetapkan UU PDP, maka akan ada sanksi yang menanti mereka seperti apa yang terjadi pada Instagram di Irlandia.

    (lom/lth)

  • Dugaan Kebocoran Data, Kaspersky Sebut Banyak Pengguna TikTok Terancam

    Dugaan Kebocoran Data, Kaspersky Sebut Banyak Pengguna TikTok Terancam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kebocoran data pengguna kabarnya terjadi di platform TikTok. Kelompok peretas dengan nama AgainstTheWest mengunggah tangkapan layar dari kebocoran TikTok dan WeChat pada 3 September.

    Melansir Forbes, peretas itu mengaku belum memutuskan apakah bakal menjual data pengguna TikTok atau melepasnya dengan gratis. Tak hanya itu, mereka juga mengklaim telah mengekstraksi 2 milyar data pengguna.

    Kabar itu kemudian ditindaklanjuti oleh instansi keamanan siber independen BeeHive Security. Lewat akun twitternya, mereka mengaku telah mengkaji sampel dari data yang telah diekstraksi itu.

    Mereka lalu mengirim email peringatan kepada pelanggan dan kliennya. Dalam unggahannya, BeeHive Security juga meminta para pengguna TikTok juga menerapkan protokol Otentifikasi Dua Langkah (Two-Factor Authentication).

    Juru bicara TikTok sendiri telah membantah kabar kebocoran data ini. “TikTok memprioritaskan privasi dan keamanan pengguna kami. Tim keamanan kami menginvestigasi klaim kebocoran itu dan tidak menemukan bukti peretasan keamanan,” kata juru bicara tersebut.

    Akan tetapi, pakar siber lain Troy Hunt menilai ada beberapa kecocokan ID di data yang dipublikasikan peretas tersebut dengan profil pengguna TikTok yang aktif. Namun Troy yang merupakan pendiri Have I Been Pwned (situs pengecekan kebocoran data), mengatakan database itu bisa diperoleh tanpa harus melalui peretasan.

    This is so far pretty inconclusive; some data matches production info, albeit publicly accessible info. Some data is junk, but it could be non-production or test data. It’s a bit of a mixed bag so far.

    — Troy Hunt (@troyhunt) September 5, 2022

    “Sejauh ini cukup meyakinkan; beberapa data cocok dengan info produksi, meskipun info ini dapat diakses publik. Beberapa data adalah sampah, tetapi bisa berupa data non-produksi atau data uji. Sejauh ini datanya campur-campur,” tulisnya di Twitter.

    Dugaan kebocoran data ini juga ditanggapi oleh Kaspersky. Menurutnya, jika kebocoran data ini benar, banyak pengguna TikTok dalam masalah.

    “Jika catatan basis data yang diduga adalah kredensial login pengguna, konsekuensinya dapat berkisar dari peningkatan aktivitas oleh penyerang yang mengirimi mereka pesan spam atau phishing, yang akan membawa risiko kehilangan detail perbankan dan informasi pribadi, bahkan hingga peretasan akun di TikTok,” demikian ditulis Kaspersky dalam rilisnya.

    Lebih lanjut, Kaspersky pun merekomendasikan pengguna TikTok untuk mengganti kata sandi mereka. Tak hanya itu, Kaspersky menyarankan pengguna menerapkan Two Factor Authentification.

    “Kaspersky merekomendasikan pengguna TikTok, yang khawatir kredensial akun mereka mungkin telah disusupi, untuk mengubah kata sandi mereka. DenganKaspersky Password Managerdapat memantau keamanan semua kata sandi Anda secara real-time. Untuk mengurangi risiko seseorang mengambil alih akun Anda, Kaspersky juga menyarankan untuk menerapkan otentikasi dua faktor, yang merupakan kebijakan tepat untuk akun online apa pun,” kata David Emm, peneliti keamanan utama di GReAT Kaspersky.

    (lth/lth)

  • Kiamat Gletser Jadi Ancaman Berikutnya untuk Manusia

    Kiamat Gletser Jadi Ancaman Berikutnya untuk Manusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para ilmuwan mengungkapkan Antartika berpotensi menjadi ‘kiamat gletser‘ yang menghasilkan ancaman terhadap naiknya permukaan laut secara global.

    Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Senin di jurnal Nature Geoscience, para ilmuwan memetakan sejarah ancaman gletser itu, dan berharap untuk belajar dari masa lalu apa yang kemungkinan akan dilakukan gletser di masa depan.

    Gletser Thwaites, disebut ilmuwan mampu menaikkan permukaan laut beberapa kaki, terkikis di sepanjang dasar bawah lautnya saat planet ini menghangat.

    Tim peneliti menemukan di beberapa titik dalam dua abad terakhir, dasar gletser copot dari dasar laut dan mundur dengan kecepatan 2,1 kilometer per tahun. Copotan itu dua kali lipat dari tingkat yang telah diamati para ilmuwan dalam dekade terakhir.

    Alastair Graham, penulis utama studi tersebut dan ahli geofisika kelautan di University of South Florida, mengatakan disintegrasi cepat itu kemungkinan terjadi “baru-baru ini pada pertengahan abad ke-20,”

    Hal ini menunjukkan Thwaites memiliki kemampuan untuk menjalani mundur cepat dalam waktu dekat, setelah surut melewati punggungan dasar laut yang membantu untuk tetap terkendali.

    “Thwaites benar-benar bertahan hari ini dengan kukunya, dan kita harus berharap untuk melihat perubahan besar dalam rentang waktu kecil di masa depan – bahkan dari satu tahun ke tahun berikutnya, setelah gletser mundur melampaui punggungan dangkal di tempat tidurnya,” kata Robert Larter, ahli geofisika kelautan dan salah satu rekan penulis studi dari British Antarctic Survey seperti dikutip dari CNN.

    Gletser Thwaites yang terletak di Antartika Barat, adalah salah satu yang terluas di Bumi dan lebih besar dari negara bagian Florida.

    Tapi gletser hanya bagian dari lapisan es Antartika Barat, yang menyimpan cukup es untuk menaikkan permukaan laut hingga 16 kaki, menurut laporan NASA.

    Karena krisis iklim semakin cepat, wilayah ini diawasi dengan ketat karena pencairannya yang cepat dan kapasitasnya untuk merusak pantai secara luas.

    Gletser Thwaites sendiri telah mengkhawatirkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Pada awal 1973, para peneliti mempertanyakan risiko tinggi runtuhnya glester itu.

    Hampir satu dekade kemudian, mereka menemukan arus laut yang hangat dapat melelehkan gletser dari bawah, menyebabkannya tidak stabil dari bagian bawah karena gletser berada di dasar laut, bukan di daratan kering.

    Pada abad ke-21, para peneliti mulai mendokumentasikan kemunduran cepat Thwaites dalam serangkaian studi yang mengkhawatirkan.

    Pada 2001, data satelit menunjukkan garis landasan surut sekitar 1 kilometer per tahun. Pada 2020, para ilmuwan menemukan bukti air hangat memang mengalir melintasi dasar gletser melelehkannya dari bawah.

    Kemudian pada tahun 2021, sebuah penelitian menunjukkan Lapisan Es Thwaites, yang membantu menstabilkan gletser dan menahan es agar tidak mengalir bebas ke laut, dapat pecah dalam waktu lima tahun.

    Penelitian terbaru yang dipublikasikan ini, yang menunjukkan Thwaites mampu surut dengan kecepatan jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan, didokumentasikan setelah misi 20 jam dalam kondisi ekstrem yang memetakan area bawah laut seukuran Houston.

    Graham mengatakan penelitian ini “benar-benar misi sekali seumur hidup,” tetapi tim berharap dapat segera kembali untuk mengumpulkan sampel dari dasar laut sehingga mereka dapat menentukan kapan kemunduran cepat sebelumnya terjadi.

    Hal itu bisa membantu para ilmuwan memprediksi perubahan di masa depan pada “gletser kiamat”, yang sebelumnya diasumsikan oleh para ilmuwan akan lambat untuk mengalami perubahan.

    “Hanya tendangan kecil ke Thwaites bisa menghasilkan respon besar,” kata Graham.

    (lth/lth)