Blog

  • Pegawai Terlibat Kasus Judol, Polisi Geledah Kantor Komdigi

    Pegawai Terlibat Kasus Judol, Polisi Geledah Kantor Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi menggeledah kantor Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) usai pihaknya mengamankan 11 orang yang terkait dugaan kasus judi online, yang beberapa diantaranya adalah pegawai kemkomdigi.

    Adapun, penggeledahan ini dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada Jumat (1/11/2024). 

    “Iya benar ada penggeledahan (kantor Komdigi),” jelasnya dalam keterangan secara tertulis. 

    Sebagai informasi, oknum pegawai Kemkomdigi yang terlibat dalam kasus tersebut termasuk staf staf ahli dari Komdigi. 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam mengatakan tak hanya oknum dari Komdigi, terdapat beberapa warga sipil juga diamankan oleh Kepolisian. 

    “ini 11 orang, beberapa orang diantaranya adalah oknum pegawai kemkomdigi, antara lain ada juga staf staf ahli dari Komdigi,” kata Ade Ary kepada wartawan, Jumat (1/11/2024).

    Kemudian, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menghadap Presiden Prabowo Subianto, Jumat (1/11/2024), usai pegawai di kementeriannya diperiksa oleh pihak Kepolisian karena diduga terlibat praktik judi online (judol).  

    Meutya tiba sore hari ini di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, setelah para ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) mengikuti makan siang bersama Prabowo.  

    “Beliau menyampaikan, tentu kita update mengenai ditangkapnya beberapa karyawan dari Kemkomdigi,” ujarnya kepada wartawan usai pertemuan dengan Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2024). 

  • Gibran Hadir dalam Pertemuan Presiden Prabowo dengan Ketua Partai Koalisi

    Gibran Hadir dalam Pertemuan Presiden Prabowo dengan Ketua Partai Koalisi

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka terlihat hadir dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan ketua partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (1/11/2024). Momen keikutsertaan Gibran dalam pertemuan tersebut diunggah Prabowo melalui Instagram @prabowo.

    Dalam foto tersebut, Wapres Gibran duduk di sebelah kanan Presiden Prabowo Subianto. Keduanya mengenakan kemeja putih. Di sebelah kanan Gibran, duduk Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

    Sementara itu, di sebelah kiri Presiden Prabowo terlihat Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Duduk di hadapan mereka adalah para pimpinan partai politik, di antaranya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, serta Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi.

    Dalam foto tersebut, tampak Prabowo, Gibran, dan para pimpinan partai politik sedang menikmati hidangan makan siang bersama.

    Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan pertemuan tersebut bersifat informal dan membahas isu-isu seputar kenegaraan, kebangsaan, serta berbagai permasalahan masyarakat secara umum. Menurutnya, diskusi yang berlangsung dalam suasana santai itu lebih sebagai ajang brainstorming dan obrolan ringan.

    “Tadi hanya makan-makan santai setelah jumatan. Beliau (Prabowo) ingin mendengar berbagai pandangan dan berdiskusi ringan dengan para rekan yang hadir,” ujar Muzani.

  • Luluh terkena tsunami, Gampong Nusa bangkit jadi desa wisata (1)

    Luluh terkena tsunami, Gampong Nusa bangkit jadi desa wisata (1)

    ANTARA – Setelah luluh lantak diterpa tsunami, Gampong Nusa kini bangkit menjadi desa wisata yang menawan. Dengan keindahan alamnya yang memukau dan kekayaan budaya lokal, Gampong Nusa, di bawah Rubama, sebagai pengelola, bertransformasi menjadi destinasi yang menyimpan cerita perjuangan dan harapan. Mari jelajahi keajaiban yang ditawarkan oleh Gampong Nusa dan dukung komunitas yang telah bangkit dari keterpurukan!.
    (Afut Syafril Nursyirwan/Aloysius Puspandono/Syamsul Rizal/Rizky Bagus Dhermawan/Afut Syafril Nursyirwan)

  • Belajar manajemen desa wisata (2) – ANTARA News

    Belajar manajemen desa wisata (2) – ANTARA News

    ANTARA – Dalam upaya mengelola desa wisata yang berkelanjutan, Gampong Nusa memadukan kearifan lokal dengan inovasi modern. Pengurus desa, Rubama, pengelolaan yang terencana dan partisipatif melibatkan seluruh masyarakat, sehingga setiap wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan kehangatan budaya dan tradisi setempat. Dengan semangat gotong royong, Gampong Nusa siap menjadi contoh inspiratif bagi desa lain dalam pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan dan berdaya saing. (Afut Syafril Nursyirwan/Aloysius Puspandono/Syamsul Rizal/Rizky Bagus Dhermawan/Afut Syafril Nursyirwan)

  • Google Pixel dan iPhone 16 yang Bernasib Sama di RI

    Google Pixel dan iPhone 16 yang Bernasib Sama di RI

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui juru bicaranya, Febri Hendri Antoni Arif, menyebutkan bahwa Google Pixel berstatus ilegal karena belum memiliki sertifikat TKDN. Nasibnya sama seperti iPhone 16. Febri Hendri dalam pernyataannya pada Kamis (31/10) pun menjelaskan alasan pemerintah tegas mendorong aturan TKDN.

  • Gampong Nusa diganjar Homestay terbaik se-ASEAN (3)

    Gampong Nusa diganjar Homestay terbaik se-ASEAN (3)

    ANTARA – Gampong Nusa, salah satu desa wisata di Aceh mendapatkan predikat dengan homestay standar internasional untuk skala AEAN. Hal tersebut atas insiatif warga yang belajar mengenai manajemen desa wisata. 
    (Afut Syafril Nursyirwan/Aloysius Puspandono/Syamsul Rizal/Rizky Bagus Dhermawan/Afut Syafril Nursyirwan)

  • Dukung Pelaku Industri Kopi Lokal, Bank Mandiri Kembali Gelar Jakarta Coffee Week 2024

    Dukung Pelaku Industri Kopi Lokal, Bank Mandiri Kembali Gelar Jakarta Coffee Week 2024

    Tangerang, Beritasatu.com – Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam mendukung industri kopi Indonesia dengan kembali terlibat di Jakarta Coffee Week (Jacoweek 2024). Menginjak tahun ke-9, acara bergengsi bagi pencinta kopi ini berlangsung pada 1-3 November di Hall 5, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan.

    Mengusung tema “Celebration”, Jacoweek 2024 menjadi ajang penghormatan bagi kontribusi luar biasa barista, petani kopi, dan seluruh penikmat kopi tanah air yang terus mengharumkan nama kopi Indonesia di tingkat global.

    Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, menegaskan bahwa kehadiran Bank Mandiri di Jacoweek adalah perwujudan nyata dari komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, khususnya industri kopi yang kini semakin digemari lintas generasi.

    “Jacoweek telah menjadi ajang penting yang menggerakkan potensi besar industri kopi Indonesia dan membangun komunitas kuat di dalamnya. Melalui dukungan ini, Bank Mandiri ingin berperan dalam memperkuat semangat kolaborasi dan kontribusi yang terus mendorong industri kopi Indonesia mencapai prestasi global,” ujar Alexandra di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (1/11).

    Alexandra juga menyoroti peran kopi sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Bank Mandiri pun melihat peluang untuk mengakomodasi kebutuhan ini melalui Livin’ by Mandiri, aplikasi finansial yang mendukung gaya hidup nasabah.

    “Bank Mandiri melihat industri kopi bukan hanya sebagai komoditas, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Livin’ by Mandiri sekarang hadir sebagai #BeyondSuperAPP untuk mendukung kebutuhan finansial dan lifestyle semua nasabah.

    Salah satu inovasi kami adalah pembayaran yang seamless melalui fitur QRIS Livin’ dengan sumber dana tidak hanya tabungan, tetapi juga kartu kredit dan paylater. Ini merupakan yang pertama di Indonesia,” imbuhnya.

    Bukan tanpa sebab, sejak diluncurkan pada Oktober 2021, Livin’ by Mandiri terus bertumbuh pesat, mencapai lebih dari 27,6 juta pengguna hingga September 2024. Total nilai transaksi melalui platform ini pun sudah menembus Rp 2.940 triliun dengan frekuensi transaksi 2,8 miliar transaksi.

    Selama Jacoweek 2024, Bank Mandiri juga menyediakan berbagai program menarik yang ditujukan bagi nasabah dan pengunjung Jacoweek 2024. Mulai dari cashback atau diskon hingga 50% menggunakan QRIS Livin’ by Mandiri, Mandiri Debit, Mandiri Kartu Kredit, dan Livin’poin. Lalu ada Flash Sale Rp 1 untuk beberapa produk menarik dengan bertransaksi menggunakan QRIS Livin’ by Mandiri dengan sumber dana paylater.

    Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati berbagai program menarik lainnya, seperti Raffle dengan hadiah mulai dari Hydro Flask dan Coffee Grinder.

    “Kami berharap semua pengunjung dapat merasakan pengalaman bertransaksi yang menguntungkan dan menyenangkan selama Jacoweek 2024 berlangsung,” ungkapnya.

    Alexandra menambahkan, dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Bank Mandiri mengajak seluruh pencinta kopi untuk ikut bergabung dalam merayakan kekayaan serta ikut berkontribusi dalam mendukung kemajuan industri kopi spesialti Indonesia. Lewat kolaborasi ini, bank berlogo pita emas ini berharap Jacoweek 2024 bisa menjadi ajang untuk memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan industri kopi, membuka peluang baru, serta menghadirkan pengalaman terbaik bagi seluruh pengunjung.

    “Melalui dukungan kami pada setiap aspek acara, mulai dari eksibisi hingga berbagai penawaran menarik, kami berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pengalaman kopi yang berkesan, tetapi juga mendukung seluruh pihak yang terlibat dalam mengangkat nama kopi Indonesia di panggung dunia,” pungkasnya.

  • BI: Inflasi Lampung stabil seiring terjaganya harga pangan

    BI: Inflasi Lampung stabil seiring terjaganya harga pangan

    Komoditas utama penyumbang inflasi tertinggi adalah bawang merah, tomat, daging ayam ras, cumi-cumi dan ikan nila.Bandarlampung (ANTARA) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyatakan bahwa inflasi di daerah ini stabil seiring terjaganya harga pangan.

    “Secara tahunan, indeks harga konsumen di Provinsi Lampung pada Oktober 2024 mengalami inflasi 1,94 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,16 persen (yoy), namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,71 persen (yoy),” kata Kepala Perwakilan BI Lampung Junanto Herdiawan, dalam keterangannya, di Bandarlampung, Jumat.

    Ia menyebutkan dilihat dari sumbernya, inflasi terutama disebabkan oleh peningkatan harga komoditas kelompok makanan dan minuman.

    Komoditas utama penyumbang inflasi tertinggi adalah bawang merah, tomat, daging ayam ras, cumi-cumi dan ikan nila dengan andil masing-masing sebesar 0,11 persen; 0,07 persen; 0,04 persen; 0,02 persen; dan 0,02 persen.

    Menurutnya, peningkatan harga bawang merah disebabkan oleh menipisnya pasokan menjelang masa panen di beberapa sentra produksi, seperti Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Pesawaran, serta sejalan dengan kenaikan harga bawang merah di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan daerah pemasok utama.

    Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS), harga bawang merah di Provinsi Jawa Tengah pada bulan Oktober 2024 adalah sebesar Rp31.450/kg, lebih tinggi dibandingkan Rp26.250/kg pada bulan sebelumnya.

    Ia mengatakan lebih lanjut, peningkatan harga tomat disebabkan oleh penurunan pasokan seiring tidak optimalnya produksi akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif.

    “Peningkatan harga ayam ras disebabkan oleh pasokan yang terbatas pasca tingginya permintaan di bulan September, serta sejalan dengan kenaikan harga pakan ternak,” ujarnya pula.

    Hal tersebut terkonfirmasi dari harga jagung di tingkat peternak yang mengalami kenaikan pada Oktober 2024, yaitu menjadi Rp4.783/kg dari Rp4.661/kg pada bulan sebelumnya.

    Adapun peningkatan harga cumi-cumi dan ikan nila disebabkan oleh terbatasnya aktivitas penangkapan ikan akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif.

    Hal tersebut sejalan dengan prakiraan BMKG terkait peningkatan intensitas hujan menjelang triwulan IV-2024 dan Nilai Tukar Petani (NTP) sektor perikanan tangkap yang tumbuh 0,03 persen pada bulan Oktober 2024.

    Pada sisi lain, inflasi yang lebih tinggi pada Oktober 2024 tertahan oleh sejumlah komoditas yang mengalami deflasi, terutama cabai merah, bensin dan ayam hidup dengan andil masing-masing sebesar -0,06 persen; -0,05 persen, dan -0,02 persen.

    “Penurunan cabai merah disebabkan oleh kenaikan pasokan pada periode musim panen di Jawa Timur yang merupakan pemasok utama untuk Provinsi Lampung. Selanjutnya, penurunan harga bensin sejalan dengan kebijakan penurunan harga BBM nonsubsidi untuk periode Oktober 2024. Adapun penurunan harga ayam hidup dipengaruhi oleh perlambatan permintaan di tengah pasokan yang terjaga,” kata Junanto lagi.
    Baca juga: BI Lampung sebut daya beli masyarakat Lampung tetap terjaga
    Baca juga: Inflasi Lampung di Oktober 2024 sebesar 1,94 persen

    Pewarta: Agus Wira Sukarta
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Penumpang Angkutan Laut Naik, Barang Diangkut Malah Naik Sepanjang September 2024

    Penumpang Angkutan Laut Naik, Barang Diangkut Malah Naik Sepanjang September 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan penurunan jumlah penumpang angkutan laut sepanjang September 2024 atau secara bulanan. Penurunan penumpang berbanding terbalik dengan jumlah angkutan barang pada angkutan laut. 

    Berdasarkan data BPS jumlah penumpang angkutan laut domestik yang berangkat pada September 2024 tercatat mencapai 2,1 juta orang, mengalami penurunan 3,14% dibandingkan dengan Agustus 2024. 

    Secara tahunan, jumlah penumpang mencapai 19,4 juta orang, atau meningkat 27,17% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023.

    Penurunan jumlah penumpang tercatat di Pelabuhan Belawan sebesar 52,58%, Tanjung Priok sebesar 36,84%, Balikpapan sebesar 18,38%, dan Tanjung Perak sebesar 18,05%. Sebaliknya, jumlah penumpang di Pelabuhan Makassar mengalami kenaikan sebesar 3,07%.

    Penurunan bulanan jumlah penumpang angkutan laut disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung pelayaran pada bulan September.

    Berbanding terbalik dengan penumpang, secara bulanan, jumlah barang yang diangkut meningkat 1,12% menjadi 33,1 juta ton, sementara secara tahunan jumlah barang yang diangkut naik 0,04% mencapai 276,7 juta ton.

    Kenaikan jumlah barang yang diangkut secara bulanan terjadi di Pelabuhan Balikpapan sebesar 12,41% dan Tanjung Priok sebesar 0,29%. Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut tercatat di Pelabuhan Panjang sebesar 20,71%, Makassar sebesar 8,07%, dan Tanjung Perak sebesar 6,78%.

    Sementara untuk tahunan, peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Balikpapan sebesar 32,76 persen, Tanjung Priok sebesar 10,86%, Tanjung Perak sebesar 5,54%, dan Makassar sebesar 3,44%. Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang sebesar 3,59 persen.

    Angkutan barang dengan moda angkutan laut domestik mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan, terutama untuk komoditas BBM, CPO, dan channel kargo.

  • Tak Hanya Mark Up, KPK Duga Ada Monopoli di Kasus APD Covid-19

    Tak Hanya Mark Up, KPK Duga Ada Monopoli di Kasus APD Covid-19

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya dugaan monopoli yang dilakukan oleh sejumlah perusaahaans swasta pada pengadaan APD Covid-19, yang kini disebut merugikan keuangan negara Rp319 miliar. 

    Hal itu diungkap oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada konferensi pers penahanan tersangka kasus APD, Jumat (1/11/2024). Tersangka dimaksud yakni Direktur Utama PT Permana Putra Mandiri (PPM) Ahmad Taufik.

    Dua tersangka lain yakni Direktur Utama PT Energi Kita Indonesia (EKI) Satrio Wibowo serta mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana telah ditahan awal Oktober 2024 lalu. 

    Ghufron menjelaskan bahwa dalam pengadaan APD saat pagebluk 2020 lalu, perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai produsen maupun distributor hazmat diduga melakukan praktik monopoli. Beberapa perusahaan di antaranya adalah PT PPM milik Ahmad Taufik, PT EKI milik Satrio, serta PT Yoon Shin Jaya (YS) milik Shin Dong Keun yang mewakili para produsen APD. 

    “Kerja Sama antara PT PPM, PT EKI, PT YS dan para produsen APD merupakan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Hal tersebut berlawanan dengan Pasal 4 Undang-undang No.5/1999 di mana pengusaha dilarang secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan pemasaran sehingga terbentuk monopoli,” jelasnya pada konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (1/11/2024). 

    Selain monopoli, terdapat sejumlah perbuatan melawan hukum lain yang diduga dilakukan perusahaan-perusahaan itu. PT EKI dan PT YS disebut tidak memiliki Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK) kendati terlibat dalam mata rantai pengadaan APD. 

    Kemudian, PT EKI dan PT PPM disebut tidak menyiapkan dan menyerahkan bukti pendukung kewajaran harga kepada PPK sehingga melanggar prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah dalam penanganan keadaan darurat. 

    “PT EKI ditetapkan sebagai penyedia APD, padahal tidak mempunyai pengalaman untuk mengadakan APD sebelumnya,” lanjut Ghufron. 

    DUGAAN MARK UP

    Pada konferensi pers sebelumnya, Oktober 2024 lalu, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menjelaskan asal usul kerugian keuangan negara sebesar Rp319 miliar yang dihasilkan dari audit bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    Awalnya, anggaran pengadaan APD oleh pemerintah bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam proses pengadaan, penyidik KPK mengendus dugaan penggelembungan harga atau mark-up.

    Asep menduga kerugian negara Rp319 miliar itu seharusnya tidak terjadi apabila APD langsung dipasok dari PT PPM ke Kemenkes, tanpa harus ada pelibatan PT EKI. 

    “Jadi secara garis besar bahwa ada penambahan harga, ada mark up harga antara PT PPM dengan Kemenkes, di tengahnya ada PT EKI. Jadi, seharusnya kalau misalkan langsung ke PT PPM itu harganya lebih rendah. Sehingga di situ ada kenaikan harga, peningkatan harga, mark-up lah,” ujar Jenderal Polisi bintang satu itu. 

    Asep menjelaskan bahwa kasus dugaan korupsi itu bermula ketika pemerintah berupaya untuk memenuhi kebutuhan APD saat awal pandemi Covid-19 sekitar empat tahun lalu. Pengadaan dilakukan dengan turut melibatkan aparat seperti TNI dan Polri. Bahkan, APD itu langsung diambil oleh TNI dari Kawasan Berikat berdasarkan instruksi Kepala BNBP yang saat itu dipimpin Letjen TNI Doni Monardo.

    APD lalu diambil aparat pada 21 Maret 2020 untuk disebar ke 10 provinsi. Namun, pengambilan dilakukan tanpa kelengkapan dokumentasi, bukti pendukung, serta surat pemesananan.

    Menurut Asep, inti permasalahan dalam kasus tersebut adalah perbedaan harga yang cukup lebar. Awalnya, APD untuk Kemenkes hanya dipasok langsung oleh PT PPM. 

    Perusahaan milik Ahmad Taufik itu merupakan perusahaan yang ditunjuk sebagai distributor utama oleh para produsen APD. Salah satunya yakni oleh Direktur Utama PT Yoon Shin Jaya Shin Dong Keun. Pada saat itu, Kemenkes membeli 10.000 set APD dari PT PPM dengan harga hanya Rp379.500 per set. 

    Namun, setelahnya Shin Dong Keun turut menandatangani kontrak kesepakatan dengan Direktur Utama PT EKI Satrio Wibowo untuk menjadi authorized seller. Kontraknya yakni sebanyak 500.000 set APD dengan harga dinamis atau tergantung nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat pemesanan. 

    PT PPM dan PT EKI lalu memutuskan untuk menandatangani kontrak kerja sama distribusi. PT PPM mendapatkan margin keuntungan 18,5%.

    Adapun penawaran harga APD melonjak dari Rp379.500 per set menjadi US$60 atau hampir mendekati Rp1 juta per set. Kemudian, Sestama BNPB saat itu, Harmensyah, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) DSP BNPB melakukan negosiasi harga dengan Satrio agar harga APD diturunkan menjadi US$50 (sekitar Rp700.000) per set. 

    Harga itu pun tetap hampir dua kali lipat yang dibayar oleh Kemenkes ke PT PPM awalnya yakni Rp379.500 per set. “Jadi ini sangat jauh perbedaan harganya antara yang dibeli oleh Kemenkes kemenkes sebesar Rp370.000 per set, dengan yang diadakan oleh KPA. Itu saudara HM [Harmensyah] dengan saudara SW [Satrio],” jelas Asep.

    Di sisi lain, PT PPM juga akan menagih 170.000 set APD gelombang pertama yang telah didistribusikan oleh TNI sebelumnya dengan harga sekitar Rp700.000 per set. 

    Tidak hanya itu, Satrio juga diduga menghubungi Kepala BNPB Doni Monardo untuk segera menyelesaikan pembayaran 170.000 set APD yang diambil TNI. Dia juga meminta agar diberikan SPK dari BNPB agar sesuai dengan pengamanan raw material dari Korea Selatan. 

    Pada 25 Maret 2020, PT EKI dan perusahaan Shin Dong Keun merealisasikan kontrak mereka dengan pemesanan 500.000 set APD. Pemesanan dilakukan dengan menyerahkan giro Rp113 miliar bertanggal 30 Maret 2020. 

    Akan tetapi, pemesanan menggunakan dokumen kepabeanan PT PPM karena PT EKI tidak memiliki izin penyaluran alat kesehatan, gudang serta bukan perusahaan kena pajak (PKP). 

    KPK mencatat, ada dua kali pembayaran dari negara kepada PT PPM. Pertama, Rp10 miliar ketika belum ada kontrak atau surat pesanan. Kedua, Rp109 miliar yang diserahkan oleh Pusat Krisis Kesehatan. 

    Setelah itu, pada 28 Maret 2020, Budi Sylvana ditunjuk sebagai PPK dari Kemenkes menggantikan Eri Gunawan menggunakan surat bertanggal backdate sehari. Pada kesempatan yang sama, surat pesanan APD dari Kemenkes diterbitkan untuk sebanyak 5 juta set dengan harga US$48,4 per set.

    Surat itu diteken oleh Budi, Taufik dan Satrio. Namun, KPK menyebut surat itu tidak mencantumkan spesifikasi pekerjaan, waktu pelaksanaan, pembayaran, serta hak dan kewajiban para pihak. Tidak hanya itu, surat yang hanya ditujukan kepada PT PPM juga ikut ditandatangani oleh PT EKI. 

    Adapun Kemenkes mencatat telah menerima 3.140.200 set APD PT PPM dari total 5.000.000 set yang dipesan sampai dengan 18 Mei 2020. Dari waktu pemesanan sampai dengan saat itu, telah dilakukan negosiasi antara Kemenkes dengan PT PPM untuk menurunkan harga.

    Kedua pihak menyepakati negosiasi yakni 503.500 set APD yang dikirim dari periode 27 Apil sampai dengan 7 Mei 2020 dihargai sebesar Rp366.850 per set. Setelahnya, satu set APD akan dihargai Rp294.000. 

    Asep menuturkan, hasil audit final yang dilakukan BPKP menunjukkan adanya kerugian negara yang timbul akibat pengadaan APD itu senilai Rp319 miliar. Dia memastikan penyidik bakal menelusuri lebih jauh ke mana saja aliran uang tersebut. 

    “Atas pengadaan tersebut, audit BPKP menyatakan telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp319 miliar,” terang Asep.