Blog

  • Dua Pemuda Lamongan Ditilang Polisi di Wonokromo, Ternyata Bawa Pil Koplo

    Dua Pemuda Lamongan Ditilang Polisi di Wonokromo, Ternyata Bawa Pil Koplo

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua pemuda lamongan berinisial MA (26) dan HD (23) ditahan di Polrestabes Surabaya, Sabtu (14/09/2024) pagi. Keduanya diamankan karena kedapatan membawa 17 butir pil koplo di Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

    “Keduanya saat itu diketahui tidak memakai helm dan melanggar marka jalan di Jalan Wonokromo,” kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi saat dihubungi Beritajatim.com.

    Disaat yang bersamaan, ada petugas patroli dari Satlantas Polrestabes Surabaya yang sedang bertugas. Kedua pemuda itu dikejar. Bukannya berhenti, kedua pemuda itu memacu motornya dengan kecepatan tinggi dan berkendara zig zag. Kedua pemuda itu akhirnya terjebak di lampu lalu lintas Jalan Margorejo.

    “Usai diberhentikan, kedua pemuda itu ditilang. Anggota juga melakukan penggeledahan,” imbuh Haryoko.

    Saat dilakukan penggeledahan ungkap AKP Haryoko, petugas menemukan 17 butir pil Y yang diduga narkoba. Barang bukti lainnya berupa sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi S 6169 KB, satu tas selempang, satu ponsel, dan dompet berisi uang tunai Rp 200.000 turut diamankan.

    “Kedua pengendara tersebut langsung dibawa ke pos polisi terdekat dan kini telah diserahkan ke Satres Narkoba Polrestabes Surabaya untuk penyelidikan lebih lanjut dan kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, Kompol Suria Miftah mengatakan pihaknya sudah menerima pelimpahan dua pemuda yang membawa pil koplo itu. Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman. “Sudah kami terima (pelimpahan) saat ini anggota masih melakukan pendalaman,” pungkasnya. (ang/kun)

  • Polisi Ringkus Pelaku Pencurian Gerobak Tebu yang Viral

    Polisi Ringkus Pelaku Pencurian Gerobak Tebu yang Viral

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dalam aksi cepat, Tim Resmob Suropati Satreskrim Polres Pasuruan Kota berhasil meringkus dua pelaku pencurian gerobak dan mesin penggiling tebu yang sempat viral di media sosial. Kejadian yang meresahkan warga Pasuruan ini akhirnya terungkap berkat program 10.000 CCTV yang dicanangkan Polres.

    Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, mengungkapkan bahwa penyelidikan intensif dilakukan setelah adanya laporan dari korban. Rekaman CCTV menjadi bukti kuat yang mengarah pada identitas kedua pelaku, yaitu SH dan AA. Keduanya kini telah diamankan dan mengakui perbuatannya. “Berkat bantuan teknologi CCTV, kami berhasil melacak dan menangkap pelaku dalam waktu singkat,” ujar Iptu Choirul.

    Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Polres Pasuruan Kota berhasil mengamankan barang bukti berupa gerobak dan mesin penggiling tebu yang hilang. Barang bukti ini akan segera dikembalikan kepada pemilik yang sah.

    Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara, mengapresiasi kinerja tim Resmob Suropati dan mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada. “Program 10.000 CCTV telah terbukti efektif dalam mengungkap berbagai kasus kejahatan. Kami akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi warga Pasuruan,” tegas Kapolres.

    Kapolres juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam menjaga keamanan lingkungan. “Jika melihat adanya tindak pidana, segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat. Kerjasama antara polisi dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan Pasuruan yang kondusif,” pungkas Kapolres. (ada/kun)

  • Oknum Pembina Pramuka Diduga Cabuli Siswi SD di Surabaya

    Oknum Pembina Pramuka Diduga Cabuli Siswi SD di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Oknum pembina pramuka berinisial Z diduga melakukan pencabulan terhadap siswi SD di Sukomanunggal Surabaya. Perbuatan bejat itu diduga terjadi saat penyelenggaraan kegiatan kemah akhir pekan di sekolah.

    Z diamankan petugas kepolisian di sekolah tempatnya membina, pada Sabtu (14/9/2024) siang. Dia diperiksa lebih lanjut oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    “Iya masih proses (pemeriksaan),” kata Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan dikonfirmasi, Sabtu (14/9/2024).

    Salah seorang anggota komite sekolah di Sukomanunggal saat ditemui beritajatim.com, membenarkan peristiwa pencabulan tersebut. Kata dia, korban siswi lebih dari 1atu orang dan aksi pencabulan dilakukan ketika giat kemah.

    “Korban pencabulan waktu itu Jumat (13/9/2024) malam menangis. Korbannya lebih dari satu, dari kelas 5 dan 6,” ungkap Komite SD Negeri tersebut yang enggan disebut namanya, saat ditemui beritajatim.com.

    Komite itu menjelaskan bahwa terduga pelaku ini bukanlah guru tetap di sekolahnya. Dia (Z) adalah seorang pembina pramuka dan penangkapan hari ini, cukup membuat guru guru di sekolah terkejut.

    “Penangkapan habis Zuhur, sekitar pukul 12.00 WIB. Tepat setelah penutupan PERJUSA hari ini,” tutupnya. [ram/beq]

  • Korban Pembunuhan di Pacet Mojokerto Diduga Ada Masalah Rumah Tangga, Sebut Ingin Cerai Berkali-kali

    Korban Pembunuhan di Pacet Mojokerto Diduga Ada Masalah Rumah Tangga, Sebut Ingin Cerai Berkali-kali

    Surabaya (beritajatim.com) – Identitas mayat wanita yang ditemukan di Blok Lembah Bang, Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo tepatnya di Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, diketahui bernama Anyk Mariyanni (36), warga Dusun Banjarjo RT 001/005 Kelurahan Besuk, Kacamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

    Sesuai identitas tersebut, warganet pun menduga akun TikTok (et) anyk87 merupakan miliknya.

    Diketahui wanita cantik yang kerap mengenakan hijab itu, sempat mengunggah ulang beberapa konten terkait masalah rumah tangga. Salah satunya, beberapa kali minta cerai.

    “Kalau ada seorang istri minta cerai berkali-kali, seharusnya laki-laki itu paham. Berarti selama ini hidupnya tidak nyaman. Maka sebetulnya kalimatnya kalimat cerai, tapi maknanya bang ayo buat perubahan. Abang jangan begitu terus sifatnya,” narasi dalam konten tersebut.

    Tak hanya itu, ia juga membagikan ulang kata-kata dari Ustad Hanan Attaki.

    “Titik tertinggi wanita dalam mencintai adalah ketika wanita mundur dalam diam, menyerah tanpa banyak drama. Saat dirinya menyadari bahwa ada atau tanpanya akan terasa sama saja,” tulis dalam video TikTok itu.

    Dari sini, tak sedikit warganet yang salah fokus, hingga menduga terkait siapa pembunuhnya.

    “LIAT POSTINGAN ULANGE GUYS ..KALIAN BISA SIMPULKAN SIAPA PMBUNH NYA,” ujar akun TikTok bernama (et) Mozz***.

    “Memang belum tentu ..TPI setidaknya bisa jadi titik terang siapa pelakunya,” imbuhnya.

    Meski begitu banyak juga yang mendoakan jika benar akun tersebut milik korban.

    “Dari ciri2 nya emang mengarah ke mbak ini @ya allah mana anak nya baru ulang tahunggg husnul khatimah ya mbak jembar kubure padang dalane,smoga pelaku cepet ketangkap,” tulis (et) bebe***.

    Sebelumnya, Satreskrim Polres Mojokerto, menemukan beberapa kejanggalan. Termasuk luka dibeberapa bagian tubuh dan wajah. Dari sidik jari dan mata korban, polisi berhasil mengungkap identitas korban yang ditemukan masih memakai pakaian lengkap ini.

    Korban diduga menjadi korban pembunuhan dan mayatnya ditemukan petugas Tahura Raden Soerjo yang sedang patroli rutin. Tubuh korban ditemukan tiga meter dari jalur Cangar-Pacet tersebut.

    “Benar warga Kediri, inisial A. Jenis kelamin perempuan dan masih diduga korban pembunuhan. Motifnya masih kami dalami dan masih kita lakukan pemeriksaan barang bukti maupun saksi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama, Jumat (13/9/2024). (fyi/ian)

  • Finalis Cak Ning Surabaya Dilaporkan Polisi Diduga Pukul Mahasiswa UWKS 

    Finalis Cak Ning Surabaya Dilaporkan Polisi Diduga Pukul Mahasiswa UWKS 

    Surabaya (beritajatim.com) – Finalis Cak Ning Surabaya berinisial HF (22) dilaporkan ke Polrestabes Surabaya karena diduga memukuli rekannya yang juga mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) bernama Imam (21). Pelaporan itu tercatat dalam registrasi nomor LP/B/860/IXI/2024/SPKT/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur.

    Imam menceritakan bahwa kejadian penganiayaan itu terjadi pada Selasa (10/09/2024). Saat itu ia sedang berbincang dengan kekasihnya di warung dekat kampus. Tema obrolannya adalah tentang fakultas lain. Setelah obrolan selesai, ia tiba-tiba diajak bertemu oleh HF. Ia pun menduga ada orang di sekitarnya yang membocorkan isi pembicaraannya dengan kekasih.

    “Kemungkinan ada yang tersinggung dari obrolan dengan pacar. Saya sudah bersalaman dan berpelukan dengan beberapa teman (yang berbeda pendapat) dan sudah clear,” ungkap Imam, Sabtu (14/09/2024).

    Setelah menemui beberapa teman yang salah paham, HF datang dan mengajak Imam ke rooftop lantai 4 gedung FEB. Disana, Imam dipukul oleh HF hingga mengalami luka dibagian wajah. Saat itu beberapa teman langsung datang dan melerai keduanya.

    “Saat ada pemukulan, ada 2 teman yang melihat,” imbuh Imam.

    Setelah itu, mahasiswa asal Palembang itu berkoordinasi dengan kampus untuk mendapatkan keadilan. Ia pun kemudian melapor ke Polrestabes Surabaya setelah mendapatkan ‘restu’ dari kampus.

    “Saya sudah melapor ke Polrestabes Surabaya. Pihak kampus mendukung karena tindakan pemukulan sudah dianggap kriminal,” tutur Imam.

    Saat dikonfirmasi wartawan, HF mengakui perbuatannya. Ia mengaku setelah melakukan pemukulan ia sudah meminta maaf kepada Imam dan masalah dianggap selesai. Ia mengatakan bahwa permasalahan muncul lantaran Imam dianggap menyebar berita hoaks tentang 2 organisasi kampus kepada mahasiswa baru.

    “Setelah kejadian saya minta maaf dan sudah minta maaf ke dia. Ada videonya saat saya minta maaf kepada Imam dan masalahnya clear,” ungkap HF.

    Penyebaran informasi hoax yang dilakukan Imam membuat teman-teman HF tidak terima. Teman-teman HF meminta klarifikasi dari Imam. Namun, kubu HF menganggap Imam ingkar dan tetap menyebar informasi yang dianggap hoaks.

    Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto bakal mengecek terkait laporan kejadian pemukulan tersebut.

    “Kami cek dulu laporannya,” jawab Aris. (ang/ian)

  • Pelajar SMK Tertangkap Nyabu di Jalan Kunti Surabaya

    Pelajar SMK Tertangkap Nyabu di Jalan Kunti Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pelajar SMK tertangkap nyabu di Jalan Kunti, Surabaya, Kamis (12/09/2024). Pelajar berinisial MJR itu diamankan bersama 6 pengguna dan 1 bandar.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi mengatakan, MJR diamankan bersama dengan  AP (39), AD (21), AH (52), dan AG(31), NA (22), dan MA (29) yang sedang andok sabu di warung milik F. Kedelapan orang itu diamankan saat giat penggerebekan di Jalan Kunti.

    “Semuanya positif menggunakan narkotika jenis sabu berdasarkan hasil tes urine. Salah satu pengguna berinisial MJR masih berstatus pelajar SMK,” kata Haryoko, Sabtu (14/09/2024).

    Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan F yang menjalankan bisnis haramnya sejak awal Agustus 2024. Peran F, ia adalah bandar sabu yang menyediakan tempat untuk andok dan menjual bahan haram itu.

    “Tersangka F menyediakan tempat khusus untuk mengkonsumsi sabu dengan biaya sewa Rp 10.000 per sesi, lengkap dengan alat hisap. Sementara, para pengguna membeli sabu dalam paket seharga Rp 100.000 hingga Rp 130.000 per paket,” imbuh Haryoko.

    Dari penggerebekan di Jalan Kunti, polisi mengamankan 4 paket sabu dengan berat total 1,6 gram, alat hisap, korek api, pipet kaca, plastik klip, uang hasil penjualan sabu Rp 890 ribu serta 6 buah handphone. Petugas kepolisian juga mengamankan sebuah HT yang digunakan untuk memantau kehadiran petugas.

    “Penggerebekan dilakukan setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat. Tersangka F kini dijerat dengan pasal 114 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sementara, para pengguna yang terbukti positif juga akan diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya. (ang/ted)

  • Toko Aksesoris HP di Jombang Diobok-obok Maling, Pelaku Bersarung

    Toko Aksesoris HP di Jombang Diobok-obok Maling, Pelaku Bersarung

    Jombang (beritajatim.com) – Toko aksesoris HP (handphone) ‘Ponsel Shift Cell’ yang ada di Jl Raya Desa Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang dibobol maling. Pelaku masuk ke toko tersebut dengan cara menjebol atap.

    Setelah berhasil masuk, pelaku menguras isi toko. Di antaranya, menggasak dua unit HP, ratusan paket data atau voucher, uang Rp700 ribu, serta kamera CCTV bagian luar. Pemilik kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polsek terdekat.

    M Yuslih (24), pemilik toko menjelaskan, pencurian tersebut diketahui saat dirinya hendak membuka tempat usaha itu, Jumat (13/9/2024) pagi. Yuslih curiga karena asbes pada teras nampak jebol.

    Yuslih kemudian membuka gerbang/pintu, Yuslim melihat bagian atas terdapat genting yang jebol. Sedangkan di dalam toko kondisinya acak-acakan. Sudah begitu, sejumlah barang di toko tersebut juga hilang.

    Yuslih kemudian memanggil teman-temannya untuk memberitahukan peristiwa tersebut. Curiga ada pencurian, mereka  membuka rekaman CCTV yang ada di toko di tepi jalan raya tersebut. Nah, dari situlah Yuslih mengetahui secara pasti bahwa tempat usahanya dibobol maling.

    Dalam rekaman itu, nampak seorang pria berada di dalam toko. Dia memakai ‘hoody’ warna hitam dan bersarung. Awalnya, dia tidak menutupi kepalanya menggunakan hoody. Pelaku berpostur kurus, rambut agak panjang dikuncir.

    Namun begitu menyadari ada kamera CCTV, pelaku langsung menutupi kepalanya menggunakan hoody. Selanjutnya, dia mengambil HP yang berada di meja kasir. Selain itu juga menguras sekitar 100 unit paket data.

    Pelaku yang mengenakan sarung ini kemudian keluar melalui atap. Di luar, dia menjebol kamera CCTV lalu kabur. “Saya mengalami kerugian sekitar Rp6 juta. Sebanyak 100 paket data, dua unit HP, uang Rp700 ribu, serta kamera CCTV dibawa kabur pelaku,” kata Yuslih, Sabtu (14/9/2024).

    “Pelaku beralis dan berkumis tebal. Dia mengenakan sarung dan memakai jaket hoody hitam. Peristiwa ini sudah saya laporkan ke Polsek Mojowarno. Kemungkinan pelakunya dua orang. Satu orang masuk, satu lagi mengawasi situasi di luar,” pungkas Yuslih. [suf]

  • Diduga Terjerat Pinjol, Staf Kecamatan di Kediri Coba Bunuh Diri

    Diduga Terjerat Pinjol, Staf Kecamatan di Kediri Coba Bunuh Diri

    Kediri (beritajatim.com) – Himawan, Staf Trantib Kecamatan Pesantren, Kota Kediri melakukan percobaan bunuh. Perbuatan nekat pelaku diduga dipicu oleh masalah ekonomi keluarga dan terjerat pinjaman online (pinjol).

    Beruntung Himawan berhasil diselamatkan. Anik Sugiarti (44) sang istri yang berhasil menemukan pria 48 itu dalam keadaan gantung diri alias kendat di rumahnya di Jl. Cendana I Gang Bayan RT 12/ RW 3, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Jumat siang (13/9/2024).

    Awalnya, Anik pulang dari masjid, sekitar pukul 13.00 WIB. Saat membuka pintu rumah, Anik mendengar suara orang yang merintih kesakitan.

    Alangkah terkejutnya Anik dia melihat suaminya dalam keadaan gantung diri di kamar. Pelaku menggunakan tali tampar kecil. “Istrinya berusaha untuk menolong sambil berteriak meminta pertolongan. Sehingga membuat tetangga yang mendengar datang,” ujar Kapolsek Pesantren Kompol Siswandi, S.H.

    Suyanto, tetangga pelaku datang. Dia berusaha menurunkan korban dengan memotong tali tersebut memakai pisau. Selanjutnya, saksi membawa pelaku ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.

    Kompol Siswandi, membenarkan pekerjaan pelaku sebagai Staf Trantib Kecamatan. Menurutnya, pelaku memiliki masalah perekonomian do dalam keluarga. Dia mempunyai banyak pinjaman di koperasi atau pinjol. “Keluarga menerima atas kejadian tersebut dan tidak menghendaki untuk ditangani,” tutup Kompol Siswandi. [nm/kun]

  • Tidak Terima Difitnah, Warga Balas Klumprik Aniaya dan Ancam Temannya dengan Celurit

    Tidak Terima Difitnah, Warga Balas Klumprik Aniaya dan Ancam Temannya dengan Celurit

    Surabaya (beritajatim.com) – Tidak terima difitnah sebagai pecandu narkoba, TP (30) warga Balas Klumprik tega menganiaya temannya sendiri, Selasa (27/08/2024) kemarin. Selain menganiaya, TP juga sempat mengancam korban Dimas dengan celurit.

    Kapolsek Lakarsantri, Kompol M Akhyar menceritakan, saat itu TP sudah dendam kesumat dengan Dimas. Dendam itu dilandasi oleh kabar burung yang mengatakan bahwa Dimas menyebarkan fitnah dan menuduh TP sebagai pecandu narkoba.

    Pucuk dicinta ulam pun tiba, keduanya berpapasan di pertigaan Lakarsantri-Driyorejo. Saat itu, Dimas sedang mencoba sepeda motor yang baru saja ia servis. TP yang kebetulan berada di depan bengkel las pertigaan tersebut langsung menghampiri Dimas. Dimas diseret hingga duduk di bangku depan bengkel las.

    “TP sempat cekcok dengan Dimas. Tidak berlangsung lama. Dimas langsung memanggil temannya berinisial A,” kata Akhyar, Jumat (13/09/2024).

    Sambil menunggu A datang, TP memukul bibir Dimas. Setelah A datang, mereka melakukan penganiayaan bersama-sama. Sampai akhirnya, TP mengambil celurit dan mengancam Dimas. Karena takut, Dimas langsung kabur dan melapor ke Polsek Lakarsantri.

    “Setelah menerima laporan. Anggota kami langsung melakukan penelusuran ke lokasi. Anggota sempat tidak menemui TP,” imbuh Akhyar.

    Setelah dicari beberapa saat, TP akhirnya diamankan oleh petugas kepolisian setelah pulang dari pelariannya. Saat ini petugas kepolisian masih mencari teman TP berinisial A.

    “Saat ini kami masih memburu 1 pelaku lainnya. Semoga tertangkap,” pungkas Akhyar. (ang/ian)

  • Muncul Desakan Gelar Munaslub, Dewan Pengurus Kadin Buka Suara

    Muncul Desakan Gelar Munaslub, Dewan Pengurus Kadin Buka Suara

    Jakarta

    Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia buka suara merespons desakan untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Munaslub tersebut diusulkan oleh sejumlah Kadin Provinsi.

    Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Kadin Indonesia Eka Sastra mengatakan desakan tersebut bertentangan dengan anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia. Selain itu, upaya Munaslub dengan agenda menggantikan Ketua Umum juga berpotensi menimbulkan perpecahan di tubuh organisasi yang nantinya merugikan iklim dunia usaha nasional.

    “Mencermati perkembangan informasi yang beredar mengenai rencana menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia oleh sejumlah pihak, kami selaku Dewan Pengurus Kadin Indonesia melihat upaya ini telah menciptakan situasi yang mengancam keharmonisan organisasi Kadin di seluruh Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Eka dalam keterangan tertulis, Jumat (13/9/2024).

    Eka menjelaskan Kadin Indonesia merupakan organisasi yang berfungsi sebagai wadah bagi pengusaha dan mitra strategis pemerintah yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 (UU Kadin) dan ditegaskan dalam Keppres No. 18 tahun 2022 tentang AD/ART Kadin Indonesia. Dalam beleid tersebut, M Arsjad Rasjid PM merupakan Ketua Umum Kadin Indonesia terpilih masa bakti 2021-2026. Arsjad Rasjid dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia masa bakti 2021-2026 berdasarkan keputusan bersama pada Munas VIII Kadin Indonesia tertanggal 30 Juni 2021, di Kendari, Sulawesi Tenggara.

    “Dengan begitu, seluruh anggota Kadin, baik Kadin Daerah maupun Anggota Luar Biasa memiliki kewajiban hukum untuk melaksanakan amanah UU dan menegakan AD/ART dalam
    aktivitas organisasi,” tegas Eka.

    Sesuai dengan AD/ART Kadin Indonesia, Munaslub hanya dapat digelar apabila ada pelanggaran terhadap prinsip-prinsip yang tertuang di dalamnya, dan itu pun setelah diberikan dua kali peringatan tertulis yang tidak diindahkan. Selain itu, permintaan untuk Munaslub harus diajukan oleh minimal setengah dari jumlah Kadin Provinsi dan setengah dari jumlah Anggota Luar Biasa.

    “Sampai saat ini, kami selaku Dewan Pengurus belum pernah menerima surat peringatan terkait adanya pelanggaran yang dilakukan baik oleh Dewan Pengurus maupun Ketua Umum. Karena itu, kami baik di tingkat Provinsi maupun di Kabupaten/Kota, dan seluruh Anggota Luar Biasa tetap solid dan bersatu, serta dengan tegas menyatakan tidak mendukung Munaslub tersebut sebab menyalahi AD/ART,” jelasnya

    Eka menambahkan situasi dan dinamika yang saat ini bergulir merupakan bagian dari perjalanan organisasi. Namun, semangat mengedepankan mekanisme AD/ART yang sesuai dengan UU Kadin dan Keppres Kadin harus menjadi dasar dalam perjalanan organisasi.

    “Kami mengimbau agar para pihak dapat dengan bijak mengambil sikap bersatu dan mengutamakan kepentingan organisasi demi kemajuan perekonomian nasional. Tantangan perekonomian ke depan semakin sulit dan tidak dapat tercapai jika dunia usaha tidak bersinergi dan kolaborasi secara inklusif dan gotong royong dalam semangat Bhineka Tunggal Ika,” terangnya.

    (hns/hns)