Blog

  • Video: Seblak Disebut Jadi Penyebab Anemia di Karawang, Benarkah?

    Video: Seblak Disebut Jadi Penyebab Anemia di Karawang, Benarkah?

    Video: Seblak Disebut Jadi Penyebab Anemia di Karawang, Benarkah?

  • Winarno Terjang Sisa Longsoran Tanah Demi Cari Istri yang Terseret, Lega Selamat: Alhamdulillah

    Winarno Terjang Sisa Longsoran Tanah Demi Cari Istri yang Terseret, Lega Selamat: Alhamdulillah

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah korban tanah longsor Pekalongan cari istri yang terseret longsoran tanah ini menjadi sorotan.

    Ia nekat jalan kaki menerjang sisa longsoran tanah.

    Adapun bencana tanah longsor ini terjadi di Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025).

    Bencana tanah longsor tersebut memakan 17 korban meninggal dan 11 orang hilang.

    Beberapa korban lain selamat meski harus mendapat perawatan.

    Salah satu korban selamat adalah Winarno, seorang warga Desa Plogpakis, Kecamatan Petungkriyono.

    Ia menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya saat bencana terjadi.

    Istrinya dikabarkan terbawa longsor.

    “Saya baru pulang kerja ketika mendapat kabar dari teman bahwa istri saya terjebak di longsor.”

    “Saya langsung menghubungi orang-orang yang bisa dihubungi di sana dan ternyata benar,” ungkap Winarno dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa, via Kompas.com.

    Untuk menuju ke lokasi tempat istrinya berada, Winarno harus melewati sisa longsoran yang sangat parah.

    Ia menceritakan, motor tidak bisa melintasi medan sehingga ia terpaksa berjalan kaki.

    Kondisi banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. (ISTIMEWA)

    “Alhamdulilah dia (sang istri) bisa selamat,” katanya.

    Menurutnya, istrinya dievakuasi dengan tandu karena belum ada relawan maupun alat berat yang bisa masuk ke situ.

    “Kondisi masih rawan, jadi hanya warga dan beberapa orang yang sudah berada di TKP yang memberanikan diri untuk melakukan evakuasi,” jelasnya.

    Pagi harinya, Selasa, Winarno dengan jelas bisa melihat situasi longsoran.

    Menurutnya, semua desa di Kecamatan Petungkriyono terdampak.

    Jalan yang menghubungkan desa-desa tersebut lumpuh total.  

    “Jalan utama menuju Kabupaten Pekalongan antara Petungkriyono ke Doro juga tidak bisa dilewati,” katanya.

    “Dari sembilan desa yang terkena dampak, Desa Kasimbar mengalami kerusakan paling parah dengan banyak korban,” ujar Winarno.

    Saat ini, Winarno dan istrinya berada di Puskesmas Petungkriyono untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Berikut identitas korban yang meninggal dan belum ditemukan.

    Relawan bencana saat mengevakuasi korban bencana di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025). (DOKUMENTASI BNPB)

    Korban meninggal

    1. Revalina (perempuan) 19 tahun warga Sipetung

    2. Suyati (perempuan) warga Tlogohendro

    3. Kiki Pramudita (laki-laki) 23 tahun warga Garung, Desa Yosorejo

    4. Sutar (49) warga Tlogopakis

    5. Riyanto (laki-laki) 50 tahun, warga Yosorejo

    6. Ayat (27) warga Desa Kasimpar

    7. Sumeri (30) warga warga Garung, Desa Yosorejo

    8. Doni (27) warga Desa Gumelem

    9. Winarko (27) warga Desa Gumelem

    10. Supari (37) warga Desa Kasimpar

    11. Sularso (44) warga Desa Kasimpar

    12. Inawati (23) warga Desa Kasimpar

    13. Afkar (4) laki-laki, warga Desa Kasimpar

    14. Khusnul Cholifah (35) perempuan, warga Desa Kasimpar

    15. Rokhim (40) laki-laki, warga Desa Kasimpar

    16. Rahmono (24) laki-laki, warga Desa Tlogohendro

    17. Joni Yulianto (45) laki-laki, warga Sragi

    Korban belum ditemukan

    1. M Teguh Imanto warga Desa kayupuring

    2. Abiyas warga Desa Kasimpar

    3. Giyanto warga Desa Gumelem

    4. Tegar Hariyanto warga Batang

    5. M Nasrullah Amin warga Pekalongan

    6. Asiah warga warga Tlogohendro

    7. Ta’ari warga Yosorejo

    8. Aurel warga Kasimpar

    9. Ta’adi warga Dusun Wonodadi, Desa Songgodadi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Komisi III DPRD Malang Temukan Saluran Air Buruk saat Sidak Stadion Kanjuruhan

    Komisi III DPRD Malang Temukan Saluran Air Buruk saat Sidak Stadion Kanjuruhan

    Malang (bertajatim.com) – Komisi III DPRD Kabupaten Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, pada Rabu (22/1/25). Sidak ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi stadion yang telah selesai direnovasi pada 31 Desember 2024 lalu.

    Ketua Komisi III, Tantri Bararoh, memimpin langsung sidak tersebut. Ia didampingi anggota Komisi III lainnya serta Ketua Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, M Hidayat, dan perwakilan kontraktor dari PT Waskita Karya.

    “Kami ke sini untuk meninjau secara langsung infrastrukturnya. Apakah sudah bisa diserahterimakan atau belum,” kata Tantri.

    Peninjauan dimulai dari pemeriksaan kualitas rumput stadion, lalu berlanjut ke ruang VIP dan VVIP, museum Gate 13, hingga ke monumen. Dari hasil tinjauan tersebut, Komisi III menemukan beberapa catatan penting yang perlu segera diperbaiki, salah satunya adalah sistem saluran air di tribun ekonomi.

    Menurut hasil sidak, lubang pembuangan air di tribun ekonomi dinilai kurang maksimal. Seharusnya, terdapat saluran pipa yang langsung menghubungkan air ke selokan pembuangan. Namun, yang ditemukan di lapangan adalah lubang saluran air tanpa pipa, sehingga menyebabkan rembesan air saat hujan. Akibatnya, dinding tribun ekonomi menjadi kotor dan cat mudah rusak.

    “Temuan dan catatan penting salah satunya adalah rembesan air. Tadi sudah disampaikan untuk segera dilakukan perbaikan. Karena ada maintenance waktu selama 360 hari untuk pemeliharaan dari kontraktor setelah stadion rampung dikerjakan,” tegas Tantri.

    Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini juga meminta agar sebelum stadion diserahterimakan, dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Ia menekankan bahwa pemeliharaan stadion memerlukan anggaran besar, sehingga harus benar-benar diperiksa sebelum digunakan secara penuh.

    “Sebelum ditempati, betul-betul cek 100 persen bisa dimanfaatkan. Karena maintenance induknya sangat mahal, maka itu harus menggunakan APBD,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Malang, M Hidayat, menambahkan bahwa proses serah terima Stadion Kanjuruhan dari pemerintah pusat ke Pemkab Malang masih dalam tahap ceklis bangunan.

    “Kami ceklis dulu, misalnya rumput dalam kondisi bagus. Ini kita melibatkan OPD, termasuk Dispora bersama PT Waskita Karya dan Kementerian PU,” kata Hidayat.

    Proses ceklis saat ini masih berlangsung. Bahkan, Polres Malang juga turut serta dalam asesmen aspek keamanan stadion.

    “Setelah dicek layak, kemudian ditandatangani oleh Pak Bupati, baru tidak ada permasalahan lagi. Ceklis sebisa mungkin kita selesaikan secepatnya,” pungkas Hidayat. [yog/suf]

  • Zulhas bingung cari penampungan hasil panen yang melimpah tahun ini

    Zulhas bingung cari penampungan hasil panen yang melimpah tahun ini

    Justru sekarang kita lagi bingung ini. Karena kapasitas industri pabrik kita itu nggak akan cukup menampung hasil produksi kita tahun ini.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan kebingungannya mencari tempat penampungan hasil panen pertanian yang diprediksi akan melimpah tahun ini.

    Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi diperkirakan akan naik hingga 50 persen pada Januari, Februari, dan Maret. Begitu juga dengan produksi jagung yang mengalami lonjakan luar biasa.

    “Justru sekarang kita lagi bingung ini. Karena kapasitas industri pabrik kita itu nggak akan cukup menampung hasil produksi kita tahun ini. Oleh karena itu kita larang impornya,” kata Zulhas, di Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan, produksi jagung diperkirakan mencapai 20 juta ton, sementara kebutuhan domestik hanya sekitar 11 juta ton. Hal ini menyebabkan pihaknya harus mengambil langkah tegas untuk melarang impor jagung, beras, dan produk pertanian lainnya, demi menjaga keseimbangan pasar dalam negeri.

    Zulhas menambahkan bahwa pemerintah kini sedang bekerja keras bersama Kementerian Pertanian dan Bulog untuk membeli hasil panen petani, agar tidak terjadi penurunan harga yang merugikan mereka.

    “Kalau enggak dibeli, harganya hancur, mereka nggak mau nampung lagi. Maka itu ke depan akan problem lagi kita,” ujarnya.

    Untuk itu, pemerintah telah menetapkan harga pembelian gabah di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram dan jagung Rp5.500 per kilogram.

    “Kami sedang mengoordinasikan seluruh stakeholder untuk mendukung Bulog dalam menampung hasil panen ini,” katanya pula.

    Zulhas juga menyebutkan bahwa selain untuk kebutuhan pangan, hasil jagung ini juga akan digunakan untuk berbagai industri lain, seperti pakan ternak dan produk olahan lainnya.

    Meski demikian, ia menegaskan bahwa industri pengolahan dalam negeri masih terbatas dalam menampung produksi yang lebih besar dari kebutuhan.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Alibaba Cloud Luncurkan Model, Alat, dan Infrastruktur Baru untuk Dorong Komunitas AI

    Alibaba Cloud Luncurkan Model, Alat, dan Infrastruktur Baru untuk Dorong Komunitas AI

    JAKARTA – Dalam pergelaran Alibaba Cloud Developer Summit 2025, Alibaba Cloud mengumumkan peluncuran serangkaian large language model (LLM) dan perangkat pengembangan AI yang lebih lengkap. 

    Semua pembaruan ini bertujuan untuk mendukung para developer dalam membuat aplikasi AI yang inovatif dengan biaya yang lebih terjangkau dan mendorong pertumbuhan AI komunitas AI generatif di tingkat global.

    Pertama, Alibaba Cloud mengumumkan bahwa model terbaru Qwen, LLM milik Alibaba Cloud, termasuk seri Qwen2.5 dengan ukuran mulai dari 7 miliar hingga 72 miliar parameter, kini dapat diakses melalui API di platform pengembangan AI generatif mereka, Model Studio. 

    Selain menyediakan berbagai model yang lebih luas, sejumlah perangkat pengembangan AI baru juga dapat diakses oleh developer di seluruh dunia melalui Model Studio. 

    Perangkat ini termasuk Workflow, Agent, RAG (Retrieval-Augmented Generation), Batch Reasoning, AutoEval (Automated Model Evaluation), serta layanan model deployment dan application observability yang akan tersedia di akhir bulan ini.

    Untuk mendukung komputasi yang tangguh bagi pengembangan AI dan beban kerja penting lainnya, Alibaba Cloud mengumumkan bahwa Enterprise Elastic Compute Service (ECS) Generasi ke-9 akan tersedia di pasar global mulai bulan April tahun ini.

    Alibaba Cloud juga mengumumkan bahwa layanan inovatifnya, Alibaba Cloud Container Compute Service (ACS), kini tersedia untuk pelanggan internasional mulai Januari 2025.

    Selain itu, untuk mendorong inovasi, Alibaba Cloud meluncurkan Alibaba Cloud GenAI Empowerment Program, sebuah program dukungan khusus untuk developer dan startup global yang memanfaatkan model Qwen untuk membangun aplikasi AI generatif. 

    Peserta program ini akan mendapatkan berbagai dukungan, seperti kredit cloud gratis, pelatihan melalui lokakarya, undangan ke pameran teknologi dan demo day, serta peluang kolaborasi pemasaran produk. 

  • Bocor Modus Penggelembungan Pendapatan eFishery hingga Rp9,7 Triliun

    Bocor Modus Penggelembungan Pendapatan eFishery hingga Rp9,7 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Modus penyimpangan yang terjadi di eFishery bocor ke publik. Salah satu unicorn agritech itu dikabarkan melakukan pengelembungan pendapatan dan laba, dengan memberikan catatan palsu. 

    Melansir dari Straits Time, Rabu (22/1/2025) dalam draf laporan setebal 52 halaman yang beredar di antara para investor dan diulas oleh Bloomberg News diperkirakan manajemen menggelembungkan pendapatan hampir US$600 juta atau Rp9,7 triliun (kurs Rp16.197) selama Januari-September 2024. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 75% dari angka-angka yang dilaporkan adalah palsu.

    Laporan penyelidikan yang disusun oleh FTI Consulting, yang masih berstatus draf, mengungkapkan bahwa kerugian perusahaan bisa jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. 

    Selain itu, sejumlah pihak mengungkapkan modus eFishery dalam melakukan penggelembungan. Sumber anonim Bloomberg menyebut eFishery menggelembungkan jumlah pengumpan ikan. 

    eFishery mengklaim memiliki lebih dari 400.000 pengumpan ikan yang beroperasi. Namun dalam investigasi awal diperkirkan bahwa jumlahnya hanya sekitar 24.000 unit.

    Sumber-sumber internal perusahaan juga menyebutkan bahwa eFishery telah mempekerjakan firma audit ternama seperti PricewaterhouseCoopers dan Grant Thornton, kedua perusahaan tersebut enggan memberikan komentar terkait penyelidikan ini. 

    Para investor kini mempertanyakan langkah-langkah yang harus diambil terhadap aset dan sisa uang tunai perusahaan, yang totalnya diperkirakan mencapai US$220 juta, termasuk US$63 juta dalam piutang usaha.

    Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pendapatan eFishery untuk periode Januari hingga September 2024 sebenarnya hanya sekitar US$157 juta, jauh dari angka yang diumumkan sebesar US$752 juta. 

    Investigasi lebih lanjut juga menemukan ketidaksesuaian dalam laporan keuangan beberapa tahun sebelumnya. Dewan direksi kemudian menugaskan investigasi formal pada bulan Desember, dan memecat salah satu pendiri dan CEO Gibran Huzaifah setelah ketidakkonsistenan akuntansi ditemukan.

    “Kami sepenuhnya menyadari beratnya spekulasi pasar, dan kami menangani masalah ini dengan sangat serius,” kata eFishery dalam pernyataan melalui email.

  • Ikan Lumba-lumba Ditemukan Mati Tersangkut di Pagar Laut di Bekasi, Nelayan: Baru Pertama Kalinya

    Ikan Lumba-lumba Ditemukan Mati Tersangkut di Pagar Laut di Bekasi, Nelayan: Baru Pertama Kalinya

    loading…

    Seekor ikan lumba-lumba ditemukan mati tersangkut di pagar laut yang tengah viral di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Foto/Ade Suhardi

    BEKASI – Seekor ikan lumba-lumba ditemukan mati tersangkut di pagar laut yang tengah viral di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Bangkai ikan lumba-lumba dengan ukuran 1,5 meter itu sudah membusuk dan mengapung di pagar bambu tersebut.

    Markum (45) salah satu nelayan setempat mengatakan, bangkai ikan tersebut sudah ada di lokasi sejak Selasa (21/1/2025) kemarin. Rupanya, penemuan bangkai ikan di perairan tersebut baru pertama kalinya terjadi.

    “Iya dari kemarin kesangkut di situ (pagar laut) dan ini baru pertama kalinya,” katanya, Rabu (22/1/2025).

    Markum menyebut, selamai ini dirinya hanya melihat ikan lumba-luma berenang di tengah laut. Ia menduga ikan itu mati tertabrak kapal besar, atau bisa saja tersangkut jaring nelayan hingga bangkainya terbawa arus ombak.

    “Di perairan sini enggak, belah tengah, jarak lima kilometer dari sini,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi Imam Santoso mengaku, terkait temuan bangakai ikan lumba-lumba itu belum bisa menyimpulka dan memastikan penyebab kematianya.

  • Tanpa Kecelakaan, Mobil Pensiunan Brigjen TNI Berjalan Tanpa Ban Depan Dari Gunung Sahari ke Marunda – Halaman all

    Tanpa Kecelakaan, Mobil Pensiunan Brigjen TNI Berjalan Tanpa Ban Depan Dari Gunung Sahari ke Marunda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teka-teki penyebab tewasnya Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan yang jasadnya ditemukan mengambang di perairan Dermaga Marunda, Jakarta Utara, masih misterius.

    Terkini, polisi menemukan fakta baru perihal kondisi mobil Toyota Vios hitam yang sempat dikendarai korban dan tercebur di perairan Marunda.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan, mobil Toyota Vios yang dikendarai korban melintas di Jalan Gunung Sahari tanpa ban bagian depan kanan.

    Hal itu berdasarkan pemantauan dari penyidik atau analisa CCTV.

    “Itu faktanya di Gunung Sahari penyidik memperoleh fakta dari rekaman CCTV,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).

    Dari rekaman CCTV, terlihat mobil yang dikendarai Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan melintas di Jalan Gunung Sahari dengan tiga ban.

    “Belakang lengkap. (Tapi), yang kanan depan tanpa ban, tapi masih ada pelek-nya,” jelasnya.

    Polisi belum mengetahui apakah ban itu dicuri atau memang Hendrawan sengaja berkendara tanpa menggunakan ban depan sebelah kanan.

    Sebab, proses penyelidikan oleh kepolisian masih berlangsung.

    Namun, dari olah TKP dan rekaman CCTV lainnya, mobil Toyota Vios milik eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN) itu melaju dengan kecepatan rendah, yakni 35 Km/jam, saat berjalan lurus di Kade 07-08 sampai ujung Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, hingga akhirnya terjatuh ke perairan, Kamis (9/1/2025) dini hari.

    Berdasarkan rekaman CCTV, korban mulanya terlihat mengendarai mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB.

    Saat itu mobil korban masuk ke Dermaga KCN Marunda sekitar pukul 00.35 WIB.

    “Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut adalah 35 km/jam,” kata Ade Ary.

    Tim penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Puslabfor Bareskrim Polri juga sudah melakukan olah TKP lanjutan dan melakukan pemeriksaan fisik.

    Pada saat olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pada Selasa (21 Januari 2025), polisi memanfaatkan satelit untuk menentukan titik koordinat serta memeriksa kondisi cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan pada saat peristiwa terjadi.

    “Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut,” ucap dia.

    Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan ditemukan tewas mengambang oleh nelayan di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025) petang.

    Selanjutnya, jasad korban dievakuasi petugas Polairud.

    Saat evakuasi, petugas menemukan sebuah dompet kulit yang berisi kartu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Intelijen Negara (BIN).

    Adapun mobil korban baru berhasil ditemukan dan dievakuasi petugas pada Sabtu (18/1/2025) pukul 08.55 WIB, sekitar lima meter dari bibir dermaga Pelabuhan Marunda dengan kedalaman 6 meter di bawah permukaan air, dan tak jauh dari penemuan jasad korban.

    Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan kendaraan dalam posisi terbalik di dalam lumpur.

    Petugas selanjutnya melakukan pemeriksaan umum kendaraan untuk jejak/tols mark pada bumper depan dan belakang, 4 roda, 4 pintu, kaca depan, kaca kanan depan, hand break, persneling, dan stir mobil.

    Hasilnya, mobil tersebut ditemukan dalam kondisi rusak, yakni bumper depan rusak, kaca depan pecah, dan ban depan hilang serta penuh lumpur.

    Namun, dari pemeriksaan tersebut, petugas tidak menemukan bukti adanya tanda-tanda mobil itu mengalami kecelakaan.

    “Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut,” ungkap Ade.

    Dia menyampaikan proses pendalaman saat ini masih terus berlangsung dilakukan tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Puslabfor.

    “Kami akan berkoordinasi dengan berbagai ahli. Fakta itu didapatkan selanjutnya dilakukan pendalaman,” imbuhnya.

    Keluar Rumah 8 Januari dan Tak Kembali

    Tribunnews sempat mendatangi rumah Hendrawan Ostevan di Perumahan Kejaksaan Agung, kawasan Tebet, Jakarta pada Rabu (15/1/2025).

    Dari informasi yang diperoleh, diketahui Hendrawan Ostevan tinggal bersama istri, anak dan cucunya di

    Rumah Hendrawan berlantai dua dengan berpagar warna merah.

    Dari informasi yang diperoleh, diketahui Hendrawan Ostevan tinggal bersama istri, anak dan cucunya.

    Namun, saat itu tampak tidak adanya aktivitas di rumah tersebut. Apalagi, kondisi perumahan juga terbilang sepi dan hanya terlihat lalu lalang penghuni serta pekerja di wilayah Tebet.

    Petugas keamanan setempat, Andi, mengatakan, memang kondisi rumah Hendrawan Ostevan sepi. Sebab, penghuni sedang beraktivitas di luar rumah dan bekerja.

    Dia mengungkapkan, Hendrawan kerap meninggalkan rumah dengan mobil sedan Vios hitam untuk pergi, dan kembali ke rumahnya.

    Apalagi, Hendrawan merupakan penghuni lama di perumaha

    “Biasanya keluar perumahan sebentar saja, nggak lama. Trus balik lagi ke rumah,” ujarnya.

    Andi juga mengatakan, rekannya sempat melihat Hendrawan Ostevan meninggalkan rumahnya pada 8 Januari 2025. Setelahnya, Hendrawan tidak kembali ke rumahnya.

    Saat itu, Hendrawan mengendarai mobil sedannya dan pergi.

    Dia menjelaskan, jika seluruh daftar tamu dan penghuni yang keluar masuk perumahan tercatat di buku. Termasuk rekaman CCTV yang menunjukan mobil yang dikendarai Hendrawan keluar dari perumahan.

    “Tanggal 8 Januari 2025, keluar (perumahan), habis itu tidak balik. Di CCTV pun terlihat keluar, tapi di CCTV ada error tanggal merekamnnya. Tapi kami untung punya catatan warga yang keluar masuk,” terangnya.

    Tujuan Awal Tangerang Tapi Putar-putar di Bogor

    Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, pihak keluarga menyatakan korban mulanya berangkat dari rumah menuju suatu tempat di wilayah Tangerang.

    “Dari rumah, berdasarkan keterangan keluarga, (korban akan) ke Tangerang,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Marasabessy, Kamis (16/1/2025).

    Namun dari penelusuran polisi juga terungkap, korban sempat berkendara berputar-putar sampai ke Bogor.

    Sebelum akhirnya mobil itu mengarah ke kawasan Marunda.

    “Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini muter-muter sampai ke Bogor, ke Senen, ujungnya ke Cilincing,  dan berakhir ke Marunda tersebut,” ungkap Kasubdit Resmob. (Tribunnews.com/Kompas.com)

     

  • Pria Tua di Kediri Meninggal di Rumah Dukun Pijat

    Pria Tua di Kediri Meninggal di Rumah Dukun Pijat

    Kediri (beritajatim.com) – Diduga mengalami serangan jantung, seorang pria tua di Kediri meninggal dunia secara mendadak di rumah dukun pijat. Nasib malang itu menimpa Soepadi (75) warga Jl. Lintasan No 2 D RT 17 RW 05, Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri.

    Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto mengatakan, awalnya korban datang ke rumah dukun pijat Daminah di Jl. DR. Saharjo RT.06 RW.01, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pada Rabu pagi 22 Januari 2025. Tetapi belum sempat dipijat, korban sudah meninggal dunia.

    “Telah ditemukan seorang laki-laki meninggal dunia mendadak, diduga karena sakit jantung,” kata Kapolsek Mojoroto, Kompol Rudi Purwanto, S.H.

    Menurut keterangan Daminah kepada polisi, korban datang mengendarai sepeda motor untuk menjalani pijatan rutin bulanan di rumahnya. Korban sempat berbincang singkat dengan saksi sebelum masuk ke kamar untuk bersiap menerima pijatan. Saat itu, Daminah sedang menyiapkan minuman air gula untuk korban.

    Setelah minuman selesai dibuat, Daminah kembali ke kamar dan menemukan korban dalam posisi duduk tertelungkup di atas kasur. Saksi berusaha membangunkan korban sambil memegang dadanya dan berkata, “Pak bangun, pak bangun, namun tidak ada respons,” imbuh Rudi Purwanto menirukan Daminah.

    Daminah segera meminta bantuan tetangganya, Sunardi, yang kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Pojok serta keluarga korban. Petugas Polsek Mojoroto dan Puskesmas Sukorame tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Petugas Puskesmas Sukorame memastikan korban sudah meninggal dunia. “Dugaan sementara kejadian meninggal di dalam kamar, sebelum dilakukan pemijatan. Tidak ada luka tanda aniaya baik benda tumpul atau tajam. Menurut keterangan anak korban, bahwa orang tuanya memang mempunyai riwayat sakit jantung sejak 10 tahun yang lalu,” terang Rudi Purwanto.

    Atas permintaan anak korban, keluarga tidak mengajukan penuntutan kepada pihak mana pun terkait kejadian ini. Mereka juga mengajukan surat permohonan agar tidak dilakukan autopsi. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan kendaraan pribadi milik anak korban. [nm/ian]

  • Samsung Galaxy S26 Ultra di Masa Depan Akan Pakai Kamera Telephoto 200 MP

    Samsung Galaxy S26 Ultra di Masa Depan Akan Pakai Kamera Telephoto 200 MP

    Jakarta

    Kamera telephoto 200 MP kini mulai populer di segmen ponsel flagship keluaran China. Samsung sepertinya akan mengikuti tren ini untuk Galaxy S26 Ultra di masa depan.

    Menurut laporan dari tipster Digital Chat Station di Weibo, Samsung sedang mengevaluasi sensor 200 MP untuk kamera telephoto. Sensor ini diklaim memiliki ukuran 1/ 1,5 inch.

    Samsung biasanya merilis teknologi kamera terbarunya di Galaxy S Ultra. Mengingat Galaxy S25 Ultra akan diluncurkan dalam hitungan jam, kamera telephoto 200 MP ini mungkin akan debut di Galaxy S26 Ultra yang akan rilis tahun 2026.

    Jika rumor ini akurat, maka Samsung akan mengikuti jejak vendor ponsel Android lainnya seperti Vivo dan Honor. Vivo bahkan sudah memiliki dua ponsel dengan kamera telephoto 200 MP yaitu Vivo X100 Ultra dan Vivo X200 Pro.

    Sensor kamera 200 MP yang dipakai Vivo X series memiliki ukuran sedikit lebih besar ketimbang sensor yang sedang digarap Samsung (1/1,4 inch vs. 1/1,5 inch), seperti dikutip dari Android Police, Rabu (22/1/2025).

    Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari kamera telephoto 200 MP. Sisi positifnya, hasil foto akan memiliki detail lebih tajam dan memungkinkan hasil zoom yang berkualitas dari jarak jauh.

    Satu-satunya kelemahan kamera telephoto berukuran besar adalah membutuhkan ruang yang besar. Alhasil ukuran housing kamera jadi lebih besar dan tebal.

    Samsung mungkin akan menggunakan teknologi kamera All Lenses on Prism (ALoP) yang dipamerkan akhir tahun lalu. Teknologi ini bisa mengurangi tebal dan panjang modul karena menggunakan susunan lensa yang berbeda.

    Tentu saja ada kemungkinan rumor ini tidak akurat, dan ada kemungkinan Samsung akhirnya memutuskan untuk berubah pikiran karena saat ini masih terlalu dini untuk pengembangan Galaxy S26 series.

    (vmp/fay)