Blog

  • Spanduk Penyegelan Milik KKP di Pagar Laut Bekasi Rusak, Disebut karena Angin Laut
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Spanduk Penyegelan Milik KKP di Pagar Laut Bekasi Rusak, Disebut karena Angin Laut Megapolitan 22 Januari 2025

    Spanduk Penyegelan Milik KKP di Pagar Laut Bekasi Rusak, Disebut karena Angin Laut
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Empat spanduk penyegelan milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di area
    pagar laut
    perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami kerusakan.
    Penelusuran
    Kompas.com
    di lokasi pada Rabu (22/1/2025), tiga spanduk yang dipasang di area tanggul atau alur pelabuhan dan pagar laut terlihat hanya menyisakan batang bambu sebagai tiang pemancangnya.
    Sementara itu, satu spanduk sisanya terlihat masih terpasang di sebuah batang bambu. Namun, kondisi satu spanduk yang tersisa sudah rusak setengah bagian hingga membuat keterangan penyegelan tak bisa terbaca dengan jelas.
    Kuasa hukum PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) selaku pemilik
    pagar laut Bekasi
    , Deolipa Yumara menyampaikan, spanduk penyegalan yang terpasang bukan dirusak, melainkan hilang terhempas angin laut.
    “Jadi bukan dirusak, alam yang merusak itu spanduk. Ini baru dipasang sorenya langsung rusak karena angin kencang di lautan,” ujar Deolipa saat ditemui di Kampung Paljaya, Rabu.
    Dengan nada menyindir, Deolipa mengapresiasi langkah KKP yang menyegel pagar laut milik kliennya.
    Hanya saja, KKP dianggap kurang jeli dalam memasang spanduk penyegelan karena tak mempertimbangkan soal angin laut yang bisa merusak spanduk tersebut.
    “Kita mengapresiasi KKP. KKP menyegel dengan spanduk, cuma kurangnya ketika menyegel dengan kain, itu persoalan, karena kalau pakai kain tentunya ada ancaman dari laut, yaitu angin. Jadi ketika dipasang spanduk itu langsung terbang,” tegas Deolipa.
    Deolipa pun menyarankan apabila KKP kembali melakukan penyegelan, sebaiknya dipasang menggunakan tiang besi, bukan bambu.
    “Kritik dan saran buat KKP, kalau mau segel dari plang besi supaya kuat,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, KKP menyegel pagar laut di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Rabu (15/1/2025).
    Penyegelan tersebut dilakukan karena proyek itu tidak dilengkapi dengan izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL).
    Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan KKP, Sumono Darwinto, menjelaskan bahwa tindakan penyegelan ini merupakan wujud penegakan hukum terhadap kegiatan yang dilakukan tanpa izin.
    “Iya, sudah kami segel. Alasannya karena tidak ada PKKPRL-nya,” ujar Sumono kepada
    Kompas.com
    .
    Tindakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa setiap pemanfaatan ruang laut dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
    Sementara itu, Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan KKP Halid Yusuf menyatakan, kementeriannya akan menginvestigasi lebih lanjut mengenai keberadaan
    pagar laut di Bekasi
    .
    “Kami akan pastikan apakah pelaku usaha itu melenceng dari perizinan yang dilakukan atau tidak. Orang yang izin belum tentu juga tidak melanggar,” tegas Halid di Pulau Cangkir, Kabupaten Tangerang.
    PT TRPN menuding langkah KKP menyegel pagar laut gegabah. Sebab, proyek ini merupakan hasil kerjasama dengan Pemprov Jawa Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bungkamnya Mendikti Saintek Satryo Saat Dicecar Soal Polemik Demo ASN

    Bungkamnya Mendikti Saintek Satryo Saat Dicecar Soal Polemik Demo ASN

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro memilih bungkam saat dimintai tanggapan oleh wartawan terkait dengan demonstrasi terhadapnya di Kemendikti Saintek belum lama ini.

    Satryo terlihat meninggalkan area Ruang Sidang Kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1/2025), sore sekitar pukul 16.44 WIB. Saat itu, Satryo dan anggota Kabinet Merah Putih baru saja mendengarkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

    Para awak media yang menunggu di luar ruang sidang kabinet silih berganti mencoba untuk mewawancarai para menteri, wakil menteri, hingga kepala lembaga setingkat yang meninggalkan ruangan.

    Pada saat giliran Satryo, para awak media langsung memintai tanggapannya soal demo ASN Kemensaintek Dikti belum lama ini. Demo itu terkait dengan Satryo yang diduga arogan dan pemarah kepada para ASN di lingkungan kementerian tersebut.

    Kendati sudah diikuti sampai dengan mobil jemputannya, Satryo tetap diam seribu bahasa. Dia tak menjawab soal penyelesaian masalah internal itu, maupun apabila ada instruksi tertentu dari Presiden.

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Satryo sudah lebih dulu membantah tuduhan pemarah, arogan hingga tindakan lainnya yang dituduhkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggelar aksi protes di Kemendikti Saintek, Senin (20/1/2025).

    “Tidak ada sama sekali, tidak benar,” kata dia menyangkal tuduhan tersebut, usai pelantikan Rektor ITB di Aula Barat ITB.

    Dia menyebut aksi tersebut dilakukan lantaran pihaknya tengah melakukan “bersih-bersih” di tubuh Kemendikti Saintek dengan melakukan rotasi-mutasi.

    “Pendemo biasanya kan mencari sesuatu yang menarik kan, intinya kita sedang bersih-bersih, bereskan banyak kegiatan yang dianggap oleh kami pemborosan, presiden mengatakan tidak boleh boros di Kementerian, kita kerjakan,” ungkapnya.

    Adapun para ASN Kemendikti Saintek melakukan aksi unjuk rasa lantaran merasa diperlakukan tidak adil oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Dari undangan yang diterima Bisnis, aksi ini dilakukan buntut dari pemecatan tidak adil yang dialami oleh Prahum Ahli Muda dan Pj. rumah Tangga Setditjen Diktiristek, Neni Herlina.

    Dalam keterangan resminya, Neni diketahui sudah 24 tahun bekerja di instansi tersebut.

    Kemudian, pada Jumat (17/1/2025) sore kemarin dirinya mengaku tiba-tiba diusir keluar ruangan oleh pimpinan tertinggi di Kemendikti Saintek.

    “Tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan di hadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen… Saya keluar dan shalat,” ujarnya dalam keterangan tersebut, dikutip Senin (20/1/2025).

  • Video Respons Menpar Widiyanti setelah Disebut Menteri Terkaya dalam Kabinet Prabowo – Halaman all

    Video Respons Menpar Widiyanti setelah Disebut Menteri Terkaya dalam Kabinet Prabowo – Halaman all

    Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana disebut menjadi menteri terkaya di Kabinet Merah Putih.

    Tayang: Rabu, 22 Januari 2025 20:09 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana disebut menjadi menteri terkaya dalam Kabinet Merah Putih.

    Informasi tersebut berdasarkan pemaparan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Selasa (21/1/2025).

    Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan ada 124 menteri atau kepala lembaga negara yang wajib melaporkan harta kekayaannya.

    Ia menyebut ada sosok menteri di Kabinet Merah Putih yang mempunyai harta sekira Rp 5,4 triliun.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pria yang Tembak Kucing di Kelapa Gading Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Pria yang Tembak Kucing di Kelapa Gading Ditangkap Megapolitan 22 Januari 2025

    Pria yang Tembak Kucing di Kelapa Gading Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – DD (45), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara ditangkap polisi usai menembak kucing dengan senapan angin hingga mati, Selasa (21/5/2025).
    “Pada sekira pukul 14.32 Wib dilakukan penangkapan terhadap terduga pelaku penembakan kucing tersebut di TKP atau rumah pelaku,” ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    Selain DD, pemilik kucing yang ditembak itu bernama Margaretha juga sudah dimintai keterangan oleh polisi.
    “Pemilik kucing (Margaretha) diundang ke Polsek Kelapa Gading guna dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Seto.
    Berdasarkan keterangan yang didapat polisi, DD menembak kucing itu sampai mati karena kesal mobilnya lecet. Dia menduga mobilnya lecet karena perbuatan seekor kucing.
    “Katanya udah meresahkan, sering kencing sama tiduran di mobilnya sampai mobilnya lecet-lecet,” terang Seto.
    Sebelumnya, aksi penembakan kucing yang dilakukan DD terekam kamera CCTV dan tersebar luas di media sosial.
    Dalam video itu, DD yang hanya menggunakan kaus kutang berwarna putih menembak kucing dari dalam pagar rumahnya.
    Saat ditembak kucing itu terlihat tengah asik bermain di depan rumah DD. Namun, tanpa pikir panjang, DD langsung menembak kucing itu sampai mati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendadak 22 Guru Honorer yang Lulus PPPK Dibatalkan, ini Tanggapan BKPSDM Jember

    Mendadak 22 Guru Honorer yang Lulus PPPK Dibatalkan, ini Tanggapan BKPSDM Jember

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

    TRIBUNJATIM.COM, JEMBER – 22 guru honorer lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 di Jember, Jawa Timur mendadak dibatalkan kelulusannya oleh panitia seleksi.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kabupaten Jember Sukowinarno mengatakan, perubahan status lulus menjadi tidak lulus tersebut dilakukan oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).

    “Penentuan kelulusan peserta PPPK ini, semuanya dilakukan oleh pusat. Kami selaku panselda (panitia seleksi daerah) hanya penerima manfaat,” ujarnya, Rabu (22/1/2025).

    Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember hanya bisa mengunduh keputusan Panselnas, untuk diteruskan terhadap peserta seleksi PPPK.

    “Dan mengumumkan nama-nama ini lah yang lolos seleksi PPPK,” ucap Suko.

    Pemkab Jember akan bersurat ke Panselnas. Katanya, mengenai dampak perubahan guru honorer yang statusnya lulus seleksi PPPK dibatalkan dan digeser tenaga honorer kriteria 2. 

    “Soal perubahan peserta yang lolos seleksi, nanti bagaimana keputusannya itu kewenangan dari Panselnas dalam hal ini,” tambahnya.

    Suko mengatakan, dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Nomor 348 tahun 2024.

    Kata dia, dalam regulasi ini ada klausul bagi pelamar PPPK yang ikut seleksi dari pendaftaran hingga tes. Namun tidak bisa diloloskan karena kuota formasinya terbatas.

    “Mereka dapat dipertimbangkan untuk menjadi PPPK paruh waktu. Ini yang menjadi PR kami, menyiapkan bagaimana PPPK paruh waktu,” imbuhnya.

  • Polres Pamekasan Tetapkan 14 Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam

    Polres Pamekasan Tetapkan 14 Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 14 orang ditetapkan sebagai tersangka dari total 18 orang yang diamankan dari TKP judi sabung ayam di Desa Somalang, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Minggu (19/1/2025) lalu.

    “Dari total 18 orang yang diamankan dari TKP judi sabung ayam, sebanyak 14 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Mapolres Pamekasan,” kata Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto, Rabu (22/1/2025).

    Penahanan dan penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim penyidik. “Dari 18 orang yang diperiksa, 14 orang dinyatakan terlibat judi sabung ayam, dan 4 orang lainnya dinyatakan tidak terlibat,” ungkapnya.

    “Jadi berdasar pemeriksaan, ada 14 orang yang terbukti terlibat dengan BB (Barang Bukti) yang diamankan berupa gelanggang, 9 ekor ayam, 26 unit motor (di arena sabung ayam), serta beberapa lembar uang kertas,” jelasnya.

    Penggerebekan judi sabung ayam dilakukan berdasar informasi dari masyarakat, sebab kegiatan tersebut dinilai sangat meresahkan. “Hal ini tentunya tidak lepas dari peran serta dan partisipasi aktif masyarakat terhadap berbagai tindakan yang meresahkan,” imbuhnya.

    “Akibat judi sabung ayam tersebut, para tersangka terancam Pasal 303 ayat 1 ke 3 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun dan atau denda sebesar Rp 25 juta,” pungkasnya.

    Berdasar informasi yang dihimpun beritajatim.com, para tersangka merupakan warga dari berbagai desa dan kabupaten berbeda di Pamekasan. Di antaranya warga Desa Bicorong, Seddur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Larangan, serta warga asal Kabupaten Sumenep.

    Bahkan dari total para tersangka, tidak satupun terdapat warga setempat atau yang berasal dari Desa Somalang. Seluruhnya merupakan warga dari luar Desa Somalang, Pakong, Pamekasan. [pin/kun]

  • Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga Bripda Faras Nahbah Atallah, anggota Satresnarkoba Polres Lahat, mengalami kesedihan mendalam setelah Faras tewas diserang bandar narkoba saat penggerebekan pada Rabu (22//1/2025).

    Dari pantauan di rumah duka di Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alangalang Lebar, Palembang, Sumatra Selatan, pelayat mulai berdatangan untuk memberikan ucapan duka cita.

    Ayah Bripda Faras, Kompol Ahmad Fauzi, terlihat sangat terpukul.

    Bripda Faras tewas akibat serangan dengan parang saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar narkoba, Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di Simpang Tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti.

    Kejadian ini berlangsung sekira pukul 03.30 WIB.

    Sebelum penangkapan, polisi menerima laporan Ebi sering menjadikan rumahnya sebagai tempat transaksi narkotika jenis ganja.

    Saat anggota kepolisian melakukan penggerebekan, Ebi yang membuka pintu langsung menyerang dengan parang, melukai dua anggota lainnya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono.

    Setelah penyerangan, Ebi melarikan diri, namun salah satu anggota yang terluka berhasil menembak kakinya hingga terjatuh.

    Dalam penggeledahan, polisi menemukan 1,2 kilogram ganja kering siap edar di rumah Ebi.

    Tindakan Pihak Berwenang

    Kasubsi Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, mengkonfirmasi, satu anggota tewas dalam tugas.

    “Ya, memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu di antaranya meninggal saat melakukan penangkapan pelaku narkoba,” jelasnya.

    Dua anggota yang terluka saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara itu, Ebi dan Lindi telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Lahat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sudah 14 Tahun Mengabdi, Guru Hadi Batal Jadi PPPK, Syok Status Lulus Berubah: Mental Gak Karuan

    Sudah 14 Tahun Mengabdi, Guru Hadi Batal Jadi PPPK, Syok Status Lulus Berubah: Mental Gak Karuan

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib guru honorer batal jadi PPPK padahal sudah 14 tahun mengabdi.

    Status lulus-nya di SSCASN mendadak dibatalkan.

    Ia mengaku mentalnya tak karuan mengetahui pengumuman tersebut.

    Sosok guru honorer tersebut ialah Muhammad Hadi Nasrullah.

    Guru Hadi harus telah pil pahit.

    Pasalnya, statusnya sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) harus dibatalkan. 

    Padahal dia sudah mengabdi selama 14 tahun sebagai guru honorer di SDN 2 Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Awalnya Hadi, yang telah mengabdi sebagai guru honorer selama 14 tahun, dinyatakan lulus pada 7 Januari 2025. 

    Namun statusnya berubah setelah pengumuman yang mengejutkan pada 17 Januari 2025.

    “Kemarin itu guru diundur-undur pengumumannya, sampai melewati jadwal yang seharusnya,” kata Hadi pada Rabu (22/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Ia mengungkapkan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSD) Jember meminta guru honorer yang lulus melengkapi berkas administrasi, termasuk berkas kesehatan yang harus diurus ke rumah sakit dan dokumen dari kepolisian.

    “Kami tahu itu bergerak, karena di akun SSCASN kami sudah bisa mengisi berkas, kebanyakan dari pengalaman yang sudah dinyatakan lolos 100 persen,” tambahnya.

    Muhammad Hadi Nasrullah, satu dari 22 guru honorer di Kabupaten Jember yang lulus PPPK tapi dibatalkan. (Kompas.com/Bagus Supriadi)

    Keluarga dan kerabat Hadi sudah mengetahui kabar kelulusannya.

    Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Hadi setelah bertahun-tahun berjuang sebagai guru.

    Namun, Hadi merasa syok ketika tidak dapat mengakses akun SSCASN-nya dan mendapati bahwa statusnya kembali kosong.

    “Mental kami ga karuan,” ungkapnya.

    Ia juga menyesalkan meskipun telah menerima surat edaran mengenai kelulusannya dari BKPSDM, tidak ada surat edaran yang menjelaskan alasan ketidaklulusannya.

    “Tidak ada edaran, tapi saya tidak diluluskan,” papar Hadi.

    Ia menuturkan, jika sudah dinyatakan lulus, seharusnya tidak ada pembatalan.

    “Seharusnya pemerintah mengecek terlebih dahulu agar tidak membuat para guru kecewa,” tambahnya.

    Hadi termasuk 22 guru honorer yang telah mengajukan permohonan keadilan terkait status mereka.

    Sebab, para guru itu merupakan tulang punggung keluarga yang berharap dapat meningkatkan kesejahteraan melalui status PPPK.

    Sebagai guru honorer, Hadi hanya menerima gaji sebesar Rp1.400.000 setiap bulan.

    “Harapannya derajat kami diangkat, gajinya naik,” ujarnya.

    Sebelumnya, pada Rabu (22/1/2025), sebanyak 22 guru honorer di Kabupaten Jember mendatangi kantor DPRD Jember untuk mempertanyakan status mereka yang telah dinyatakan lulus PPPK namun dibatalkan secara sepihak tanpa konfirmasi.

    Ketua PGRI Jember, Supriyono, menyatakan bahwa 22 guru honorer tersebut diduga menjadi korban kebijakan karena mereka sudah dinyatakan lulus pada 7 Januari 2025.

    Pada 7 Januari 2025, mereka sudah dinyatakan lulus PPPK dan telah mengurus berkas administrasi yang diperlukan.

    Namun, pada 14 Januari 2025, muncul surat edaran dari Bupati Jember yang mengubah status kriteria honorer Kategori 2 (K2) dari tidak lulus menjadi lulus.

    “Kami tidak ada masalah tentang K2 diluluskan, karena memang Panselnas meminta K2 secara otomatis lulus,” ujar Supriyono, melansir dari Kompas.com.

    Namun, perubahan status ini berdampak pada 22 honorer yang sebelumnya dinyatakan lulus, sehingga mereka kini berubah menjadi tidak lulus.

    Supriyono menduga adanya kelalaian panitia yang menyebabkan status kelulusan 22 honorer tersebut menjadi tidak jelas.

    “Mestinya, jika 22 honorer K2 sudah dinyatakan lolos, mereka tidak perlu mengikuti tes lagi, tetapi ini tidak terjadi,” ungkapnya.

    Akibat tidak lulusnya guru honorer K2, mereka melaporkan masalah ini kepada pemerintah, yang kemudian menyatakan mereka lulus sebagai PPPK.

    Namun, hal ini justru menganulir status kelulusan guru honorer yang sebelumnya telah dinyatakan lulus.

    Dengan demikian, para guru honorer tersebut bersama PGRI mendatangi kantor DPRD Jember untuk meminta keadilan dan penjelasan terkait pembatalan kelulusan PPPK mereka.

    “Karena DPRD Jember sedang ada kegiatan di luar kota, kami tidak bisa bertemu,” tambah Supriyono, berharap agar ada solusi untuk masalah yang dihadapi para guru honorer tersebut.

    Sementara itu, Nur Lailatul Mukaromah, salah seorang guru yang status kelulusannya dibatalkan, menyatakan kekecewaannya.

    “Sudah 10 hari kami dinyatakan lulus dan sudah mengurus berkas, tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa kami tergeser oleh honorer K2,” keluhnya.

    Ia menuntut keadilan agar 22 guru honorer itu dapat diluluskan kembali menjadi PPPK.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Korban Kebakaran Glodok Plaza Bertambah 2, Total 11 Kantong Jenazah Dievakuasi ke RS Polri

    Korban Kebakaran Glodok Plaza Bertambah 2, Total 11 Kantong Jenazah Dievakuasi ke RS Polri

    loading…

    Jumlah korban kebakaran hebat Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat kembali bertambah dua kantong jenazah. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Jumlah korban kebakaran hebat Glodok Plaza , Taman Sari, Jakarta Barat kembali bertambah dua kantong jenazah pada proses pencarian hari ke-8. Kedua kantong tersebut saat ini sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Yohan mengatakan penemuan dua kantong jenazah di lantai 8 Glodok Plaza pada pukul 16.39 WIB dan langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

    “Pada Pukul 16.39 WIB penemuan 2 kantong jenazah di lantai 8 dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati bersama Tim DVI Polri. Untuk jumlah yang sudah di evakuasi bertambah 2 menjadi 11 kantong jenazah, sedang proses identifikasi di RS Polri Kramatjati,” ujar Yohan, Rabu (22/1/2025).

    Yohan menambahkan penyebab kebakaran yang diduga dari ruang karoke lantai 7 itu belum diketahui secara pasti. Pihak Puslabfor Polri masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran itu. “Penyebab masih dalam penyelidikan,” ucapnya.

    Sekadar informasi, kebakaran hebat itu menghanguskan lantai 7, 8, dan 9 serta sejumlah lantai dibawahnya Glodok Plaza. Setidaknya ada 14 orang korban yang dilaporkan hilang dalam peristiwa itu.

    Hingga saat ini Tim DVI Polri tengah berupaya mengindentifikasi para korban yang telah dikumpulkan dalam 11 kantong jenazah menggunakan DNA dan Ondotogram atau rekam medis gigi.

    (cip)

  • Prabowo Minta Produksi Minyak RI Jadi 1 Juta Barel, KADIN: Perlu Dibarengi Kepastian Hukum Berusaha – Halaman all

    Prabowo Minta Produksi Minyak RI Jadi 1 Juta Barel, KADIN: Perlu Dibarengi Kepastian Hukum Berusaha – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku diminta Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan target produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari pada 2028-2029.

    Langkah ini dilakukan untuk mengatasi defisit imbas konsumsi minyak RI yang sudah mencapai 1,6 juta barel per hari atau jauh di atas produksi domestik sebesar 590 ribu barel per hari.

    Perihal ini, Wakil Ketua Umum Bidang ESDM Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Aryo Djojohadikusumo mengatakan, target tersebut bisa dicapai jika pemerintah dan swasta bekerja sama dalam hal teknologi, eksplorasi dan pengelolaan sumber daya.

    Selain itu dibutuhkan kepastian hukum bagi para pelaku usaha sektor migas agar iklim usaha kondusif.

    “Itulah sebabnya diperlukan iklim usaha yang kondusif yang memberikan kepastian bagi para pelaku usaha sektor migas,” kata Aryo kepada wartawan, Rabu (22/1/2025).

    Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak Indonesia pasca pandemi Covid-19 melonjak tajam.

    Pada tahun 2023, total volume impor minyak di luar gas mencapai 45,21 juta ton atau naik 10,38 persen dibanding tahun 2022.

    Sementara sepanjang tahun 2024, nilai impor BBM tercatat sebesar 25,9 miliar dolar AS, dan 47,88 persen merupakan impor BBM ringan untuk kendaraan bermotor.

    Aryo mengatakan, tren kenaikan impor minyak ini jadi salah satu penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia yang berpengaruh terhadap stabilitas moneter, khususnya terhadap cadangan devisa dan rupiah.

    “Tren peningkatan impor minyak selama ini menjadi salah satu penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia yang berpengaruh terhadap stabilitas moneter, khususnya tekanan terhadap cadangan devisa dan rupiah,” ucapnya.

    Keponakan Presiden Prabowo Subianto ini menyebut, pengurus KADIN bidang ESDM periode 2024-2029 memiliki 3 program prioritas di sektor migas. Diantaranya peningkatan produksi dan eksplorasi migas, keberlanjutan dan efisiensi energi, dan pengembangan infrastruktur migas.

    Adapun pada tahun ini, KADIN akan mulai mengadopsi teknologi seismik 3D, analisis big data dan kecerdasan buatan (AI).

    Sementara itu, Wakil Ketua Komite Tetap Rencana Strategis dan Kelembagaan Bidang ESDM KADIN Indonesia, Dwi Wahyu Daryoto mengatakan target 1 juta barel per hari perlu disusun dengan rencana strategis yang berfokus pada efisiensi operasional dan optimalisasi teknologi sektor hulu migas.

    “Kita harus fokus pada efisiensi operasional dan optimalisasi teknologi di sektor hulu migas. Dengan kerangka regulasi yang mendukung, kami yakin target lifting ini dapat tercapai,” kata dia.

    Menurutnya, target ini bisa memberikan dampak positif bagi stabilitas moneter khususnya nilai tukar rupiah, seiring berkurangnya beban impor minyak.

    Berkenaan dengan ini, KADIN mendorong pemerintah untuk memastikan kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, menciptakan stabilitas ekonomi dan politik, serta adanya kepastian regulasi, penyederhanaan perizinan, pemberian insentif fiskal, dan penghapusan hambatan birokrasi.

    “Jika kondisi ini terpenuhi dunia usaha dapat lebih fokus memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan lifting minyak,” kata Dwi.