Blog

  • BUMDesma Papar Kediri Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa

    BUMDesma Papar Kediri Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa

    Kediri (beritajatim.com) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDesma) Tunas Bhakti Mandiri Kecamatan Papar menggelar Musyawarah Antar Desa (MAD) di Pendopo Kecamatan Papar, Kamis (23/1/2025). Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi kinerja BUMDesma selama tahun 2024 dan merumuskan langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan yang lebih besar di tahun 2025.

    Acara yang dihadiri oleh Camat Papar Andrea Rangga Firmansyah, Forkopimcam, perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri, serta seluruh pelaku BUMDesma di Kecamatan Papar ini, menjadi bukti komitmen bersama dalam memajukan perekonomian desa.

    “BUMDesma hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat, terutama mereka yang terkendala akses keuangan. Program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” tegas Camat Papar, Andrea Rangga Firmansyah.

    Senada dengan camat, Angger Grindo Hargoro, S.Stp., M.A.P., selaku Penggerak Swadaya Masyarakat DPMPD Kabupaten Kediri, juga menekankan pentingnya peran BUMDesma dalam menciptakan kemandirian masyarakat.

    “BUMDesma bukan hanya penggerak ekonomi, tetapi juga sarana penting untuk menciptakan kemandirian masyarakat melalui layanan keuangan yang inklusif dan mudah diakses. Keberlanjutan dan transparansi dalam pengelolaan menjadi kunci keberhasilan BUMDesma,” ujarnya.

    Melalui musyawarah ini, diharapkan terjalin sinergi yang kuat antara pemerintah desa, BUMDesma, dan seluruh stakeholder terkait dalam rangka mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera. [nm/but]

  • Resmi Bercerai, Galiech Ridha Pasrah Berpisah dengan Asri Welas

    Resmi Bercerai, Galiech Ridha Pasrah Berpisah dengan Asri Welas

    Jakarta, Beritasatu.com – Galiech Ridha Rahardja hanya bisa pasrah menerima putusan majelis hakim Pengadilan Agama (PA) Depok, Jawa Barat karena mengesahkan perceraian dengan selebritas Asri Welas. 

    Meskipun sudah 17 tahun bersama sebagai pasangan hidup, Galiech mengungkapkan ia tidak akan mengajukan banding atas putusan yang dibacakan hari ini.

    “Saya terima segala putusan majelis hakim tentang perkara perceraian saya dengan Mbak Asri,” ujar Galiech di PA Depok, Kamis (23/1/2025).

    Terkait masalah anak, Galiech sepakat untuk menyerahkan hak asuh ketiga anak mereka kepada Asri. Ia percaya, Asri Welas akan tetap mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-anak mereka, meskipun memiliki kesibukan yang padat.

    “Walaupun sibuk, Mbak Asri selalu menyempatkan waktu untuk anak-anak. Di rumah juga ada support system yang mendukung, termasuk mertua saya yang tinggal bersama kami, serta suster-suster yang membantu merawat anak-anak. Jadi, saya yakin semuanya akan berjalan baik dengan Mbak Asri dan saya percaya dia bisa meng-handle semuanya,” tambah Galiech.

    Meskipun sudah berpisah sebagai suami istri, Galiech Ridha Rahardja berkomitmen untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan Asri demi kebaikan anak-anak mereka.

    “Kami sekarang memang bukan lagi suami istri, tapi saya tetap menjadi bapaknya anak-anak, dan dia tetap ibu dari anak-anak. Kami akan tetap berkomunikasi dengan baik dan menjalani co-parenting,” jelasnya.

    Galiech mengatakan, baik dirinya maupun Asri Welas memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga penting untuk saling mengetahui perkembangan masing-masing demi kebaikan anak-anak.

    Dalam amar putusan perceraian ini, majelis hakim mengabulkan gugatan cerai yang diajukan Asri Welas pada November 2024. Asri diberi hak asuh atas ketiga anak mereka, sementara Galiech tetap dapat berhubungan dengan anak-anak kapan saja. 

    Selain itu, Galiech diwajibkan memberikan nafkah sebesar Rp 5 juta per bulan untuk ketiga anak mereka hingga mereka dewasa dan mandiri. Jumlah ini belum termasuk biaya kesehatan dan pendidikan yang akan meningkat 10 persen setiap tahunnya.

    Putusan tersebut juga mencakup harta gana-gini, yakni berupa rumah dan satu unit mobil diberikan kepada Asri Welas dari Galiech Ridha pascabercerai.

  • Perlunya Kukuhkan Sinergi Ormas dan Pemerintah demi Jaga Keberagaman Indonesia

    Perlunya Kukuhkan Sinergi Ormas dan Pemerintah demi Jaga Keberagaman Indonesia

    Yogyakarta – Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hamim Ilyas mengungkapkan perlunya sinergi organisasi massa dan pemerintah demi menjaga keberagaman di Indonesia.

    Hamim mengungkapkan keprihatinannya atas sejumlah konflik antarormas yang kerap terjadi akhir-akhir ini. Ia menekankan pentingnya visi, misi, dan tujuan yang jelas dalam setiap ormas atau organisasi keagamaan, yang didukung oleh proses kaderisasi dan pembinaan internal.

    “Organisasi yang baik selalu melakukan kaderisasi dan pembinaan anggotanya agar tujuan yang ingin dicapai dapat berlangsung secara berkesinambungan,” ujar Hamim dalam sebuah acara di Yogyakarta, Rabu (22/1/2025).

    Sebagai negara yang kaya akan keragaman etnis, budaya, dan agama, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga keharmonisan antarumat beragama. Salah satu ancaman yang sering muncul adalah berkembangnya paham sektarian, yang dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat. 

    Paham ini biasanya berakar pada sikap egois dan kurangnya toleransi terhadap perbedaan, yang akhirnya bisa berujung pada konflik dan tindak kekerasan.

    Oleh sebab itu, kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat (ormas) menjadi sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial. Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat nilai-nilai keberagaman di Indonesia dan toleransi di tengah masyarakat.

    Hamim juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memberikan edukasi kepada ormas keagamaan terkait moderasi beragama. Hal ini dinilai mampu mendorong kehidupan bersama yang harmonis dalam kerangka kebhinekaan. 

    Salah satu caranya adalah dengan mendorong pemahaman agama yang menyeluruh dan relevan dengan perkembangan zaman, sehingga perbedaan pandangan (khilafiyah) tidak dipandang sebagai konflik, melainkan sebagai rahmat.

    “Para pemimpin ormas sering kali hanya belajar agama secara tekstual tanpa memahami konteks kehidupan masa kini. Padahal, Al-Qur’an dan Hadis perlu dipahami secara utuh untuk menangkap tujuan utama risalah Islam,” ungkap Hamim, yang juga dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

    Ia menambahkan bahwa keyakinan terhadap suatu kebenaran tidak seharusnya dianggap sebagai kebenaran mutlak. Sikap merasa paling benar inilah yang sering kali memicu konflik antarumat beragama.

    “Jika ajaran dari masa lalu yang tidak relevan dengan kondisi saat ini terus dianggap sebagai kebenaran mutlak, maka akan mudah muncul sikap seperti membidahkan atau mengafirkan pihak lain,” ujar penulis buku Fikih Akbar: Prinsip-Prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil’alamin.

    Hamim menekankan bahwa pembinaan yang baik dapat membuat ormas dan organisasi keagamaan tidak hanya berfungsi sebagai wadah bagi anggotanya, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Ormas juga diharapkan dapat mendukung program-program pemerintah, seperti pengentasan korupsi dan pengembangan kompetensi di berbagai bidang sesuai potensi masing-masing.

    “Jika ada potensi di bidang kesehatan, maka terjunlah di bidang kesehatan. Begitu pula jika potensinya di bidang sosial kemanusiaan, fokuslah di sana,” kata Hamim soal pentingnya keberagaman di Indonesia.

    Ia berharap bahwa dengan pemahaman kebangsaan yang kokoh dan wawasan moderasi beragama yang luas, kolaborasi antara pemerintah dan ormas dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang beradab, aman, dan damai.

  • Sarat Kearifan Lokal, Budaya Bali Perkuat Visual dan Story Telling di Industri Kreatif – Halaman all

    Sarat Kearifan Lokal, Budaya Bali Perkuat Visual dan Story Telling di Industri Kreatif – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P Gultom

    TRIBUNNEWS.COM – Bali selalu menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke sana. Karena pulau ini sarat budaya dan nilai kearifan lokal yang tinggi.

    Satu di antara banyaknya kearifan lokal yang menjadi daya pikat bagi wisatawan adalah acara pelebon Puri Agung Ubud di Kabupaten Gianyar.

    Karena tingginya unsur seni dan budaya terkait upacara Pitra Yadnya atau kematian yang digelar di sana.

    Mulai dari seni ukir yang terlihat pada bade tumpeng sia dan lembu, hingga seni karawitan dan tari gambuh yang dikenal sakral.

    Semua dihadirkan dalam prosesi pelebon yang merupakan upacara pemakaman jenazah bangsawan atau raja yang dilakukan umat Hindu di Bali.

    Dalam upacara ini, para wisatawan pun dapat melihat bagaimana keluarga kerajaan Bali memberikan penghormatan terakhir untuk anggota keluarga mereka yang meninggal.

    Ida Bagus Indra Pratama Putra, General Manager BaliGoodEyes.id mengatakan rumah produksi kreatifnya turut mendokumentasikan prosesi sakral ini.

    Dalam prosesnya, rumah produksi itu menggabungkan estetika visual dengan storytelling yang kuat.

    “Kami merasa sangat bangga dapat terlibat dalam berbagai proyek dokumentasi budaya yang memperkenalkan keindahan tradisi Indonesia. Salah satunya adalah proyek dokumenter pelebon adat di Bali, sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya dan tim,” kata Ida Bagus Indra Pratama Putra.

    Ia menjelaskan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar dokumentasi, namun juga merupakan upaya untuk mengabadikan dan melestarikan warisan budaya Bali yang sangat kaya dengan keunikan dan keberagamannya yang tidak dimiliki daerah lain.

    “Kami berkesempatan untuk menggali lebih dalam makna dan prosesi pelebon, yang merupakan bagian penting dari kehidupan spiritual masyarakat Bali. Kami berharap dokumenter ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam bagi masyarakat luas tentang keunikan dan keindahan tradisi Bali ini,” papar Ida Bagus Indra Pratama Putra.

    Ida Bagus Indra menuturkan, untuk menunjukkan komitmen dalam industri kreatif, rumah produksi yang dipimpinnya dan berbasis di Bali itu akan diluncurkan pada 25 Januari 2025.

    “Didukung tim kreatif yang berpengalaman dan berbakat, kami menawarkan beragam layanan mulai dari pembuatan video promosi, iklan, hingga produksi film pendek,” pungkas Ida Bagus Indra Pratama Putra.(Olan)

  • 120 Pegolf Wanita Dunia Ramaikan Indonesia Women’s Open 2025

    120 Pegolf Wanita Dunia Ramaikan Indonesia Women’s Open 2025

    Tangerang Selatan: J Trust Bank memperkuat komitmennya dalam mendukung olahraga dengan menjadi sponsor utama Indonesia Women’s Open 2025. Turnamen golf profesional wanita itu akan berlangsung di Damai Indah Golf, Tangerang Selatan, Banten, 24-26 Januari 2025. 

    Lebih dari 120 pegolf dari 12 negara Asia Pasifik, termasuk 26 atlet dari Indonesia, akan bertanding untuk meraih prestasi di kompetisi tingkat internasional ini.

    Turnamen ini merupakan bagian dari rangkaian pembuka tur APAC Circuit 2025 dan diselenggarakan oleh Asian Golf Leaders Forum (AGLF) dengan dukungan Persatuan Golf Indonesia (PGI) dan Korean Ladies Professional Golf Tour (KLPGT). 

    IWO 2025 menjadi peluang besar bagi pegolf wanita Indonesia untuk bersaing dengan para pemain elite dunia, termasuk Aihi Takano, pegolf profesional asal Jepang yang didukung  J Trust Bank.

    Aihi Takano mengatakan, IWO 2025 merupakan turnamen pertamanya tahun ini. Ia pun berharap bisa bermain dengan baik di turnamen yang juga diikuti oleh 12 pegolf dari Japan Ladies Professional Golf Association (JLPGA) itu. 

    “Turnamen ini menjadi awal yang menarik untuk tahun 2025, dan saya berharap bisa beradaptasi dengan cepat karena suhu yang lebih hangat di sini,” kata Aihi Takano yang juga menantikan pengalaman berinteraksi dengan pegolf dunia lainnya.

    Di sisi lain, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengapresiasi penyelenggaraan IWO 2025. Ia pun senang ada pegolf Jepang yang ikut berpartisipasi dalam turnamen tersebut.

    “Saya senang ada 12 pegolf Jepang dan juga perusahaan asal Jepang yang ikut mendukung turnamen ini. Semoga turnamen ini bisa terus diselenggarakan di tahun-tahun berikutnya,” kata Masaki Yasushi.

    Sebagai bagian dari semangat inklusivitas, IWO 2025 terbuka untuk umum tanpa biaya masuk, memberikan masyarakat kesempatan menyaksikan langsung aksi pegolf wanita berbakat.  Dengan dukungan J Trust Bank, turnamen ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam membangun potensi atlet muda melalui kompetisi kelas dunia.

    Tangerang Selatan: J Trust Bank memperkuat komitmennya dalam mendukung olahraga dengan menjadi sponsor utama Indonesia Women’s Open 2025. Turnamen golf profesional wanita itu akan berlangsung di Damai Indah Golf, Tangerang Selatan, Banten, 24-26 Januari 2025. 
     
    Lebih dari 120 pegolf dari 12 negara Asia Pasifik, termasuk 26 atlet dari Indonesia, akan bertanding untuk meraih prestasi di kompetisi tingkat internasional ini.
     
    Turnamen ini merupakan bagian dari rangkaian pembuka tur APAC Circuit 2025 dan diselenggarakan oleh Asian Golf Leaders Forum (AGLF) dengan dukungan Persatuan Golf Indonesia (PGI) dan Korean Ladies Professional Golf Tour (KLPGT). 

    IWO 2025 menjadi peluang besar bagi pegolf wanita Indonesia untuk bersaing dengan para pemain elite dunia, termasuk Aihi Takano, pegolf profesional asal Jepang yang didukung  J Trust Bank.
     
    Aihi Takano mengatakan, IWO 2025 merupakan turnamen pertamanya tahun ini. Ia pun berharap bisa bermain dengan baik di turnamen yang juga diikuti oleh 12 pegolf dari Japan Ladies Professional Golf Association (JLPGA) itu. 
     
    “Turnamen ini menjadi awal yang menarik untuk tahun 2025, dan saya berharap bisa beradaptasi dengan cepat karena suhu yang lebih hangat di sini,” kata Aihi Takano yang juga menantikan pengalaman berinteraksi dengan pegolf dunia lainnya.
     
    Di sisi lain, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengapresiasi penyelenggaraan IWO 2025. Ia pun senang ada pegolf Jepang yang ikut berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
     
    “Saya senang ada 12 pegolf Jepang dan juga perusahaan asal Jepang yang ikut mendukung turnamen ini. Semoga turnamen ini bisa terus diselenggarakan di tahun-tahun berikutnya,” kata Masaki Yasushi.
     
    Sebagai bagian dari semangat inklusivitas, IWO 2025 terbuka untuk umum tanpa biaya masuk, memberikan masyarakat kesempatan menyaksikan langsung aksi pegolf wanita berbakat.  Dengan dukungan J Trust Bank, turnamen ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam membangun potensi atlet muda melalui kompetisi kelas dunia.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • 7 Tips Nabi Muhammad dalam Melakukan Perdagangan

    7 Tips Nabi Muhammad dalam Melakukan Perdagangan

    Jakarta: Nabi Muhammad SAW dikenal tidak hanya sebagai pemimpin agama tetapi juga sebagai pedagang yang jujur dan sukses.
     
    Sejak muda, beliau telah menjalankan usaha dagang dengan integritas tinggi, dan metode perdagangannya menjadi panutan hingga kini.
     
    Berikut adalah beberapa tips perdagangan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, berdasarkan berbagai hadis dan sunnah.
     
    Jujur dan Adil dalam Berdagang
    Nabi Muhammad SAW selalu menekankan pentingnya kejujuran dalam transaksi. Beliau bersabda,

    “Jika mereka (penjual dan pembeli) jujur dan menjelaskan cacat barang dagangan, maka transaksi mereka akan diberkahi. Tetapi jika mereka berdusta dan menyembunyikan cacat, maka berkah akan dihapuskan dari transaksi mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).
     
    Kejujuran tidak hanya menjaga hubungan baik antara pedagang dan pembeli tetapi juga membawa keberkahan dalam usaha.
     

    Mudah saat Bertransaksi
    Nabi Muhammad SAW menganjurkan kemudahan dan toleransi dalam bertransaksi. Dalam sebuah hadis disebutkan:
     
    “Semoga Allah merahmati seseorang yang mempermudah saat menjual, membeli, dan menagih pembayaran” (HR. Bukhari).
     
    Beliau mengajarkan untuk menghindari sikap kikir dan mempermudah proses jual beli, sehingga semua pihak merasa nyaman.
     
    Menghindari Riba dan Penipuan
    Rasulullah SAW sangat melarang transaksi yang mengandung riba atau penipuan. Beliau bersabda:
     
    “Pedagang akan dibangkitkan pada Hari Kiamat sebagai orang-orang yang berdosa kecuali mereka yang takut kepada Allah, jujur, dan dapat dipercaya” (HR. Tirmidzi).
     
    Transaksi yang ambigu atau merugikan salah satu pihak juga dihindari, termasuk menjual barang yang cacat tanpa memberi tahu pembeli.
     
    Memberikan Tambahan Saat Menimbang
    Salah satu praktik yang diajarkan Nabi adalah memberikan lebih saat menimbang barang untuk pembeli.
     
    Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melihat seseorang yang sedang menimbang barang, lalu beliau berkata:
     
    “Timbanglah dan tambahkan sedikit lebih banyak” (HR. Tirmidzi). Hal ini menunjukkan sikap kemurahan hati yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.
     
    Memberi Kelonggaran kepada Orang yang Kesulitan
    Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk memberi waktu kepada orang yang kesulitan membayar utang atau bahkan menghapuskan utangnya. Beliau bersabda:
     
    “Barang siapa memberi kelonggaran kepada orang yang dalam kesulitan atau membebaskannya, Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya” (HR. Muslim).
     
    Memiliki Sikap Mudah Memaafkan
    Dalam transaksi, Nabi Muhammad SAW mengajarkan sikap memaafkan jika pembeli merasa tidak puas.
     
    Beliau bersabda, “Barang siapa mempermudah pembatalan transaksi bagi seorang Muslim yang menyesal, Allah akan meringankan kesulitannya pada Hari Kiamat” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). Sikap ini menunjukkan kedermawanan yang seharusnya dimiliki oleh seorang pedagang.
     
    Menghindari Sumpah Palsu
    Nabi Muhammad SAW memperingatkan pedagang agar tidak menggunakan sumpah palsu untuk menarik pelanggan. Beliau bersabda:
     
    “Sumpah palsu dapat melariskan barang dagangan tetapi menghapuskan berkah” (HR. Bukhari). Oleh karena itu, pedagang harus selalu menjaga integritas dalam setiap perkataan dan tindakan.
     
    Inspirasi Perdagangan dari Kehidupan Nabi Muhammad SAW
    Nabi Muhammad SAW sendiri terlibat langsung dalam aktivitas perdagangan sebelum diangkat menjadi Rasul. Beliau bekerja sama dengan Khadijah RA, yang kelak menjadi istrinya, dalam perjalanan dagang ke Syam.
     
    Dalam setiap interaksi bisnis, beliau dikenal karena kejujuran, keterbukaan, dan kepeduliannya terhadap kesejahteraan semua pihak yang terlibat.
     
    Prinsip-prinsip perdagangan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW bukan hanya relevan pada zamannya tetapi juga menjadi panduan bagi pedagang modern.
     
    Dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran, kemurahan hati, dan kepedulian terhadap sesama, perdagangan dapat menjadi jalan untuk mendapatkan keberkahan dan kesuksesan dunia akhirat.
     
    Baca Juga:
    Kisah Dua Yahudi Terakhir di Afghanistan, Habiskan Hidup Saling Bertengkar, Bikin Taliban Muak
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Mengkaji Baik Buruknya Sistem Pilkada Asimetris ala Tito Karnavian

    Mengkaji Baik Buruknya Sistem Pilkada Asimetris ala Tito Karnavian

    JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sedang mengkaji beberapa opsi alternatif, berdasarkan hasil evaluasinya terhadap proses pemilihan kepala daerah atau Pilkada langsung. Salah satu opsi yang dikemukakan, yakni pelaksanaan pemilihan kepala daerah dengan mengembalikannya ke DPRD atau Pilkada asimetris. 

    Usulan tersebut kini menjadi kontroversi, karena dirasa akan merubah sitem pemilu yang telah berlangsung selama ini. Sejatinya, metode yang diusulkan oleh Mendagri Tito Karnavian soal usulannya mengembalikan proses pemilihan kepala daerah oleh DPRD, sudah pernah bergulir pada Sidang Paripurna DPR RI, 24 September 2014 silam. 

    Pada 2014 lalu, DPR disebut pernah menyepakati wacana Kepala Daerah dipilih dari DPRD. Namun sayangnya hal tersebut dibatalkan lewat Perppu yang diterbitkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    “Adanya usulan tersebut konon didasari karena alasan biaya yang mahal, potensi konflik yang diakibatkan karena pemilukada langsung yang dianggap tidak menjamin munculnya kepala daerah yang baik,” tulis Sri Nuryati dalam jurnal ilmiahnya berjudul ‘Intervensi Penyelenggaraan Pemilukada: Regulasi, Sumberdaya dan Eksekusi’, pada 2015 silam.

    Hal itu juga ditunjang dengan, data Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, sejak tahun 2013. Di mana terdapat 954 pasangan kepala daerah baik di provinsi maupun kabupaten/kota yang terpilih, namun kemudian terjerat permasalahan hukum. Hal inilah yang menjadi dasar Kemendagri untuk menata ulang mekanisme pemilukada langsung, pada saat itu.

    Berbicara mengenai pilkada asimetris, juga bukan hal baru di Indonesia, sebab telah ada beberapa daerah yang menggunakan mekanisme tersebut dalam memilih kepala daerahnya. Setidaknya, ada tiga daerah yang menerapkan sistem pilkada berbeda dibandingkan daerah lain, yakni DKI Jakarta, Yogyakarta dan Aceh.

    Perbedaan sistem pilkada langsung dan asimetris bisa muncul dikarenakan suatu daerah memiliki karakteristik tertentu seperti kekhususan dalam aspek administrasi, budaya ataupun aspek strategis lainnya. Pengamat politik Siti Zuhro menjelaskan, secara umum pilkada asimetris merupakan proses pemilihan kepala daerah secara langsung dan diatur oleh daerah secara mandiri. Sehingga berbeda dengan pilkada di daerah lain. 

    “Pilkada asimetris itu artinya mengacu pada daerah yang bisa melakukan pilkada langsung ada yang melalui DPRD dengan berbagai persyaratan baru kan gitu,” Kata Zuhro saat dihubungi VOI, Rabu, 20 November.

    Menurut Zuhro pilkada asimetris itu tidak bisa dimaknai bahwa dengan itu pilkada bisa lebih berkualitas. Menurutnya hal itu lebih kepada otonomi daerah saja. “Khusus di Papua, Papua Barat, khusus di Aceh, khusus DKI Jakarta, ada istimewa di Yogyakarta. Itu disentralisasi asimetris,” jelasnya. 

    Zuhro menilai pilkada asimetris seperti madu dan racun. Bisa menjadi positif apabila edukasi pencerahan politik masyarakat cukup. Sehingga masyarakat bisa lebih banyak berperan aktif. “Tidak efektif hanya miliknya elit. Accuntable juga bisa dipertanggungjawabkan. Seharusnya seperti itu,” kata Zuhro.

    Sedangkan sebaliknya, bisa menjadi buruk ketika nalar-nalar politik masyarakat belum terbangun. “Sehingga yang terjadi adalah adanya vote buying (politik uang) bukan partisipasi aktif,” pungkasnya. 

    Hal senada juga diutarakan ahli hukum tata negara, Denny Indrayana yang mengatakan bila pilkada langsung, tidak langsung atau asimetris hanyalah pilihan dari sistem pemilihan kepala daerah yang disediakan oleh undang-undang. 

    “Memang kalau kita bicara pilkada, itu langsung atau tidak langsung secara UUD memungkinkan. Bahasa UUD-nya ‘kan dipilih secara demokratis. Jadi, itu pilihan politik hukum pembuat UU,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis, 21 November.

    Dirinya menambahkan, hal yang perlu digaris bawahi mengenai sistem pemlihan kepala daerah adalah prinsip jujur dan adil (Jurdil) serta prosesnya tanpa campur tangan politik uang, sehingga tidak ada praktik koruptif. “Baik pilkada langsung atau enggak langsung itu potensi politik uang ada. Nah, bagaimanakah kita meminimalkan. Ke mana arahnya? Ya, kita serahkan kepada pembuat UU.”

    Menteri Dalam Negeri memberikan sambutan dalam acara #RakornasPusatDanForkopimda2019#SinergiIndonesiaMaju#5PrioritasPembangunan#LimaVisiIndonesiaMaju#Kemendagri#Infokemendagri#BersamaIndonesiaMaju pic.twitter.com/LulQgcgD1m

    — Kementerian Dalam Negeri (@kemendagri) November 13, 2019

    Praktik Pilkada Asimetris

    Model pemilihan kepala daerah dengan mengunakan sistem asimetris, sejatinya bukanlah hal baru di Indonesia. Misalnya DKI Jakarta yang tidak memilih wali kotanya, sedangkan Yogyakarta tidak memilih gubernur, dan kota Aceh dengan keberadaan partai politik lokal.

    – DKI Jakarta

    Secara umum pelaksanaan pilkada di DKI Jakarta berbeda dari provinsi lain, kota administratif yang ada di Jakarta tidak melakukan pilkada. Satu-satunya pilkada yang diselenggarakan di Jakarta hanyalah pemilihan gubernur. 

    Keistimewaan Jakarta diatur di dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai Pasal 10 UU tersebut, dalam menjalankan pemerintahan, gubernur dibantu wakil gubernur yang dipilih secara langsung melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah. 

    Adapun mekanisme penunjukkan walikota diatur di dalam Pasal 19 UU Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Jabatan itu dapat diisi pegawai negeri sipil yang diangkat gubernur atas pertimbangan DPRD. 

    – Aceh

    Pelaksanaan pilkada di Aceh, juga berbeda dengan mekanisme pemilihan di daerah lain. Hal ini dikarenakan Provinsi Aceh berhak memiliki partai politik lokal, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. 

    Keberadaan parpol lokal ini, tidak terlepas dari kesepakatan yang dibangun antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finflandia, pada 15 Agustus 2005. Pada pelaksanaan Pemilu 2019 lalu, tercatat ada empat partai lokal Aceh yang ikut di dalam kontestasi. Mereka adalah Partai Aceh, Partai Sira, Partai Daerah Aceh dan Partai Nanggroe Aceh. 

    – Yogyakarta

    Daerah istimewa Yogyakarta, bisa dibilang merupakan kebalikan dari mekanisme pilkada di DKI Jakarta. Sebab Yogyakarta masih melangsungkan pilkada langsung untuk posisi bupati dan walikota. Namun tidak ada proses pemilihan gubernur.

    Hal ini dikarenakan, posisi gubernur dan wakil gubernur telah diatur secara tegas dalam UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menyebutkan bahwa DIY memiliki bentuk dan susunan pemerintah yang bersifat istimewa. Sehingga jabatan gubernur dan wakil gubernur, harus dipegang oleh seorang Sultan Hamengku Buwono dan Adipati Paku Alam.

  • Menteri ATR/BPN Sebut HGB Sidoarjo karena Abrasi, Polda Jatim Bakal Minta Citra Satelit

    Menteri ATR/BPN Sebut HGB Sidoarjo karena Abrasi, Polda Jatim Bakal Minta Citra Satelit

    Surabaya (beritajatim.com) – Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyebut bahwa Hak Guna Bangunan (HGB) di laut Sidoarjo merupakan hasil abrasi. Terkait dengan klaim tersebut, Polda Jawa Timur berencana akan mengumpulkan data lebih lanjut dan meminta citra satelit.

    “Kita kan sinergi dengan stakeholder terkait. Tapi, kita belum tahu (karena abrasi atau tidak). Nantinya kita akan minta citra satelit untuk mengetahui apakah itu betul itu semula tambak lalu abrasi atau memang laut adanya,” kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman, Kamis (23/01/2025).

    Farman menegaskan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dan berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun, penyidik dan pihak BPN mendapatkan tantangan karena HGB itu dikeluarkan pada tahun 1996 oleh pejabat lama. Selain itu, polisi juga kesulitan untuk memintai keterangan warga sekitar HGB di laut Sidoarjo.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPN dan masih melakukan pemetaan. Tantangannya karena pejabat lama (yang mengesahkan) sehingga kita masih mencari dokumen-dokumen. Sementara warga sekitar kebanyakan tidak tahu menahu. Mereka malah tahu dari pemberitaan media,” tutur Farman.

    Diketahui, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyebut bahwa HGB di Laut Sidoarjo disebabkan karena abrasi. Di depan awak media, Nusron mengatakan bahwa lahan itu dulunya adalah tambak perikanan. Namun, seiring berjalannya waktu terjadi abrasi dan saat ini menjadi bagian dari lautan. Klaim Nusron ini disampaikan dengan menunjukkan foto atau peta lahan pada saat sebelum dan sesudah abrasi.

    Namun, pernyataan Nusron itu mendapatkan respons negatif. Salah satunya dari Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) yang melakukan penelitian terhadap HGB di Laut Sidoarjo itu.

    “Sejak tahun 2002 kawasan itu tidak pernah berupa daratan. Hal ini berdasarkan pada citra satelit. Sehingga klaim (Nusron) bahwa sebelumnya HGB itu adalah daratan harus dibuktikan secara transparan oleh BPN kepada publik,” kata Wahyu Eka Setyawan, Direktur WALHI.

    Selain WALHI, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Thanthowy Syamsuddin, orang pertama yang membongkar temuan HGB ini juga melakukan pengamatan citra satelit serupa.

    Ia mendapatkan data visual berupa timelapse dari Google Earth, yang merekam perubahan kondisi wilayah HGB tersebut dari tahun 1988 hingga 2022. Ia mengungkap bahwa metode pengamatannya ini berpatokan pada titik koordinat spesifik lokasi yang dianalisis. Tepatnya di koordinat 7.342163°S, 112.844088°E, 7.355131°S, 112.840010°E dan 7.354179°S, 112.841929°E. Seluruh data koordinat diambil dari aplikasi Bhumi ATR milik Kementerian ATR/BPN.

    “Saya menggunakan fitur timelapse atau historical imagery di Google Earth untuk mendapatkan visualisasi perubahan geografis dari tahun 1988 hingga 2022. Fitur ini memungkinkan pengamatan perubahan kondisi kawasan berdasarkan citra satelit yang terdokumentasi secara berkala,” tuturnya.

    Dari berbagai proses yang sudah dilalui, Thanthowy mendapatkan temuan kawasan yang saat ini bersertifikat HGB secara konsisten merupakan pesisir, area mangrove, tambak perikanan, dan laut hingga saat ini.

    “Tidak ada bukti bahwa kawasan tersebut pernah menjadi daratan untuk pemukiman atau pembangunan,” pungkasnya. (ang/ian)

  • Disdik Jabar Kritisi Tes Kehamilan Siswi di SMA Sulthan Baruna, Tapi Didukung Bupati Cianjur – Halaman all

    Disdik Jabar Kritisi Tes Kehamilan Siswi di SMA Sulthan Baruna, Tapi Didukung Bupati Cianjur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) mengatakan SMA Sulthan Baruna Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur keliru menafsirkan pendidikan berkarakter dan berakhlak baik.

    Diketahui, SMA Sulthan Baruna mengelar tes kehamilan para siswi.

    Plh Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Deden Saepul Hidayat memastikan tes kehamilan tidak dilaksanakan di sekolah lain karena tidak masuk dalam program Dinas Pendidikan.

    “Bukan di Jawa Barat ya, itu hanya di Cianjur saja, tidak ada di Jawa Barat. Ini juga kelihatannya salah menafsirkan makna ya, dari sebuah proses pendidikan di sekolah,” ujar Deden, Kamis (23/1/2025). 

    Menurutnya, diduga pihak sekolah salah menafsirkan makna dari pendidikan berkarakter dan berakhlak baik. 

    “Harusnya kan sekolah sebagai pusat peradaban mengedepankan pendidikan karakter, bagaimana agar anak-anak berakhlak baik. Menyiapkan dan mengawasi agar tidak masuk kepada hal-hal yang bisa merusak akhlak anak-anak kita, tapi bukan dengan tes kehamilan,” katanya. 

    Tes kehamilan terhadap siswi SMA di Cianjur itupun, kata dia, dilakukan tanpa sepengatahuan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar. 

    “Ya, saya baru tahu malah dari media dan saya sudah koordinasi dengan Kepala Cabang dan sudah diteruskan ke sekolah, dan memang tidak ada informasi sampai hari ini, baru kejadian tahun ini,” ucapnya.

    Didukung bupati

    Bupati Cianjur Herman Suherman menilai SMA Sulthan Baruna yang memberlakukan kegiatan tes kehamilan kepada siswi merupakan program yang memiliki tujuan baik dan patut dilakukan di sekolah lainya.

    “Kalau menurut saya, sebetulnya sekolah tersebut memiliki tujuan yang bagus, cuman dieksposnya kurang tepat, dan hal tersebut dapat menjadi sebuah peringatan atau trigger warning bagi para siswa,” ucap Herman wartawan di Pendopo Cianjur, Rabu (23/1/2025).

    Selain itu Herman mengungkapkan, kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah tersebut boleh dilanjutkan. Tapi hasil atau datanya untuk masing – masing sekolah.

    “Karena menurut saya, kegiatan atau program seperti itu dampaknya bertujuan bagus, jadi anak – anak itu dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal – hal kurang baik. Bahkan saya berharap sekolah lainya juga melakukan kegiatan serupa,” katanya.

    Herman mengaku, dirinya hingga sejauh ini belum ada sekolah lain yang melakukan tes kehamilan terhadap para siswi, kecuali SMA di Kecamatan Cikadu tersebut.

    “Saya baru dengar di sekolah di Kecamatan Cikadu. Tapi yang saya ketahui kegiatan yang diberlakukan seperti tes urine, dan upaya pencegahan tindak kenakalan remaja di sekolah,” katanya.

    Dia menambahkan, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi pasca viralnya rekaman video sejumlah siswi yang diberlakukan tes kehamilan dengan Forkopimda, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan KCD wilayah VI Disdik Provinsi Jawa Barat.

    “Hasil dari kegiatan rapat itu, dalam waktu dekat Forkopimda bakal mendatangi satu persatu setiap sekolah, dengan memberikan edukasi dalam pencegahan kenalakan remaja,” kata dia.

    Sebelumnya, viral rekaman video sejumlah siswi SMA Sulthan Baruna Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur antre di depan toilet sekolah.

     
    Sejumlah siswi tersebut mengantre untuk menjalani tes kehamilan.

    Diketahui kegiatan tersebut direkam pada Senin (20/1/2025) lalu, dan pertama kali diunggah ke media sosial oleh akun Tiktok @bugurudesa2.

     

    dan

    Bupati Cianjur Sebut Tes Kehamilan di SMA Sulthan Baruna Layak Diikuti Sekolah Lain

     

     

  • Atasi Daerah Tertinggal, Bobby Nasution Berkantor di Nias Setelah Resmi Dilantik jadi Gubernur Sumut – Halaman all

    Atasi Daerah Tertinggal, Bobby Nasution Berkantor di Nias Setelah Resmi Dilantik jadi Gubernur Sumut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Demi membantu Nias keluar dari status daerah tertinggal, Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution akan berkantor di sana setelah resmi menjabat. 

    “Sebelum berkantor di sana, tentunya kita akan membuat berbagai program terlebih dahulu. Kita buat dulu konsep kerjanya, jangan nanti kita di sana, nanti kita hanya berkantor, duduk di dalam kantor, kan ngak mungkin,” ujar Bobby dalam wawancara di Polrestabes Medan, Kamis (23/1/2025).

    Bobby menambahkan bahwa program-program yang dirancang akan ditujukan untuk mengatasi berbagai persoalan di Nias, termasuk permasalahan di SD Negeri 078481 di Kecamatan Idanogawo, yang sempat viral karena gurunya tidak mengajar selama sebulan akibat sulitnya akses jalan menuju sekolah.

    “Ya itu, tadi makanya saya bilang saya sampaikan (akan ada), program yang kita jadikan unggulan atau prioritas itu ada beberapa poin, termasuk salah satunya mengeluarkan Nias dari daerah tertinggal di Sumut,” tutupnya.

    Peristiwa guru tidak mengajar di SD Negeri 078481 menarik perhatian publik setelah viral di media sosial.

    Video yang direkam oleh seorang siswa menunjukkan kondisi kelas yang tidak ada gurunya, hanya diisi oleh beberapa siswa dengan kursi dan meja yang berantakan. Siswa tersebut menyebutkan bahwa guru hanya datang memukul lonceng dan kemudian pergi.

    Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, menjelaskan bahwa akses menuju sekolah menjadi kendala utama yang menyebabkan ketidakhadiran guru. Lokasi SD tersebut terisolasi, berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, yang jaraknya 8,5 km dari desa induk.

     

    “Tempat itu hanya bisa diakses dengan jalan kaki melewati bebatuan dan menyeberangi 13 kali aliran Sungai Na’ai. Waktu tempuhnya 2 jam,” ungkap Kharisman.

    Ia juga menjelaskan bahwa jika menggunakan alternatif jalan lainnya, harus melewati Desa Soromaasi, Kecamatan Ulugawo, dengan jarak tempuh 4 km dan kondisi jalan berbukit-bukit terjal. Kharisman menambahkan bahwa siswa di SD tersebut berjumlah 62 orang, semuanya warga Dusun III.

    Seluruh guru yang mengajar di sana tinggal di luar dusun, sehingga mereka harus menempuh perjalanan jauh setiap hari.

    “(Guru) pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan melewati sungai, sehingga apabila curah hujan tinggi, para guru sering tertahan di jalan karena sungai banjir,” ujarnya.

    Guru tidak mengajar karena akses

    Sebelumnya, peristiwa guru tidak mengajar selama sebulan ini menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial.

    Cerita berawal saat seorang siswa SD merekam keliling sekolahnya. Dia lalu memvideokan kondisi kelas yang sama sekali tidak ada gurunya. Hanya ada beberapa siswa dengan kondisi kursi dan meja berantakan.

    Kondisi serupa juga terlihat di ruang guru, di mana sama sekali tidak ada guru di sana. Lalu, perekam video bertanya kepada siswa lain mengenai kondisi sekolah ini belakangan ini.

    Siswa itu lalu menyebut bahwa gurunya hanya datang memukul lonceng, lalu pergi pulang. Siswa SD itu mengatakan keadaan ini sudah terjadi sejak sebulan belakangan.

    Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, mengatakan sejauh ini akses jalan menuju SD Negeri 078481 menjadi kendala bagi para guru untuk pergi mengajar.

    Lokasi sekolah berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo. Dusun III merupakan wilayah terisolir di Nias yang jaraknya 8,5 km dari desa induk.

    Tempat itu hanya bisa diakses dengan jalan kaki melewati bebatuan dan menyeberangi 13 aliran Sungai Na’ai, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

    Sementara itu, jika menempuh alternatif jalan lainnya, harus melewati Desa Soromaasi, Kecamatan Ulugawo, dengan jarak tempuh 4 km dan kondisi jalan berbukit-bukit terjal. Kata dia, murid di SD tersebut berjumlah 62 orang dan semuanya warga Dusun III.

    Lalu, kata Kharisman, yang menjadi persoalan adalah seluruh guru yang mengajar di sana tinggal di luar Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo. Jadi, setiap harinya, para guru menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki untuk sampai ke sekolah. (Kompas.com/Tribunnews)