Blog

  • Pakar UGM: Penting Reformasi Hukum Acara Pidana Demi Perlindungan HAM dan Transparansi Proses Hukum – Halaman all

    Pakar UGM: Penting Reformasi Hukum Acara Pidana Demi Perlindungan HAM dan Transparansi Proses Hukum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar Hukum Universitas Gajahmada (UGM) Prof Eddy O.S. Hiariej menyoroti beberapa aspek penting terkait reformasi hukum acara pidana di Indonesia.

    Menurutnya, perlindungan hak asasi manusia menjadi hal penting dalam hukum acara pidana.

    “Filosofi utama hukum acara pidana harus berorientasi pada perlindungan hak asasi manusia dan menghindari kesewenang-wenangan aparat penegak hukum (APH),” kata Prof Eddy O.S. Hiariej dalam webinar pembahasan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP), Kamis (23/1/2025).

    Menurut Prof Eddy, hukum acara pidana harus bersifat keresmian dengan pengaturan yang ketat. Ia juga menegaskan pentingnya tiga prinsip utama yang harus dijunjung tinggi dalam KUHAP.

    Pertama tertulis, sehingga aturan hukum tidak multitafsir, kedua jelas, agar tidak menimbulkan kebingungan dalam penerapan.

    “Dan ketiga tidak dapat diinterpretasikan selain dari yang tertulis, demi menghindari kerugian bagi pelapor, terlapor, saksi, tersangka, terdakwa, hingga narapidana,” ujarnya.

    Ia juga menyoroti perlunya perubahan paradigma dari Crime Control Model yang mengedepankan asas praduga bersalah, untuk menuju Due Process Model yang lebih melindungi hak asasi manusia.

    Di luar itu, Prof Eddy mendukung adanya diferensiasi fungsional dalam sistem peradilan pidana. Dalam hal ini memposisikan polri sebagai penyidik utama.

    Selain Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bertindak sebagai penyidik pendukung dan peran jaksa sebagai penuntut umum sekaligus eksekutor dalam penelusuran dan perampasan aset.

    Ia juga menekankan pentingnya keberadaan advokat sejak tahap penyelidikan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengawasan yang lebih baik dalam proses hukum.

    Penguatan peran advokat juga diperluas dalam konteks praperadilan guna melindungi kepentingan saksi, tersangka, terdakwa, hingga narapidana.

    Pengawasan terhadap perolehan barang bukti menjadi poin kritis yang disorot oleh Prof Eddy. Menurutnya, pengumpulan barang bukti harus dilakukan secara transparan dan dapat diawasi oleh pihak-pihak terkait.

    Selain itu, ia mengusulkan adanya dua jenis putusan tambahan di pengadilan, yakni putusan pemaafan hakim, untuk kasus yang layak mendapatkan pertimbangan khusus dan putusan tindakan, terkait dengan keadilan restoratif (restorative justice).

    Namun, ia menekankan bahwa keputusan terkait restorative justice harus melalui proses penetapan hakim dan terregistrasi, baik oleh polisi, jaksa, maupun hakim.

    Sementara dalam pembahasan soal Mahkamah Agung (MA), Prof Eddy menyampaikan kritik terhadap kemungkinan putusan MA yang lebih berat dibandingkan putusan pengadilan sebelumnya.

    “Putusan MA tidak boleh lebih berat dari putusan sidang pembuktian sebelumnya, kecuali dalam kondisi tertentu,” tuturnya.

    Ia juga menyoroti soal peninjauan kembali (PK), yang menurutnya harus diperketat. PK adalah upaya luar biasa, bukan sebagai peradilan tingkat empat.

    Selain juga mengingatkan pentingnya asas hukum pidana yang memberikan kepastian hukum.”Proses pidana harus ada akhirnya,” ujarnya.

    Sebagai penutup, Prof Eddy menekankan peran lembaga pemasyarakatan (lapas) sebagai akhir dari rantai sistem peradilan pidana.

    Pihaknya berharap reformasi RKUHAP dapat menguatkan peran lapas, sehingga tidak hanya menjadi tempat penahanan, tetapi juga berfungsi sebagai tempat pembinaan dan reintegrasi sosial.

    Sekedar diketahui, webinar digelar untuk memberikan pandangan mendalam tentang kebutuhan mendesak akan reformasi hukum acara pidana di Indonesia.

    Dengan berbagai masukan dari para ahli seperti Prof. Eddy O.S. Hiariej, diharapkan RKUHAP yang baru mampu menghadirkan sistem hukum yang lebih adil, manusiawi, dan akuntabel.

  • Korban Tewas Akibat Kasus Virus Marburg di Tanzania Jadi 9 Orang

    Korban Tewas Akibat Kasus Virus Marburg di Tanzania Jadi 9 Orang

    Jakarta

    Tanzania diserang wabah virus Marburg. Badan kesehatan Afrika melaporkan total sembilan orang tewas akibat virus ini.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/1/2025), Negara Afrika Timur itu pada mengonfirmasi wabah kedua virus mematikan itu dalam sejarahnya, menyusul wabah tahun 2023 yang menewaskan enam orang.

    Dalam pengarahan mingguan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Uni Afrika (Africa CDC) mengatakan ada 10 kasus yang telah dilaporkan, sembilan di antaranya telah meninggal dunia.

    “Ada 10 kasus yang telah dilaporkan, sembilan di antaranya telah meninggal,” ujarnya.

    Ngashi Ngongo, kepala staf dan kepala kantor eksekutif CDC Afrika, mengatakan bahwa angka tersebut mencerminkan tingkat kematian kasus Marburg yang sangat tinggi. Dia menyebut pihaknya bersama organisasi kesehatan dunia akan melakukan segala cara untuk menangani virus ini.

    “Kami melakukan segala yang kami bisa bersama WHO dan semua mitra,” ujarnya.

    Peristiwa ini terjadi sebulan setelah WHO mengumumkan berakhirnya wabah Marburg selama tiga bulan di negara tetangga Rwanda yang menewaskan 15 orang.

    Virus ini menyebabkan demam berdarah yang sangat menular. Penyakit ini ditularkan dari kelelawar buah dan termasuk dalam famili virus yang sama dengan Ebola.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Nusakambangan, Saksi Bisu Perjalanan Sistem Pemasyarakatan Indonesia

    Nusakambangan, Saksi Bisu Perjalanan Sistem Pemasyarakatan Indonesia

    Liputan6.com, Cilacap – Nusakambangan di Jawa Tengah mengukir sejarah panjang sebagai pulau pemasyarakatan sejak era kolonial Belanda. Pulau yang membentang sepanjang 36 kilometer di selatan Kabupaten Cilacap ini bertransformasi dari Pulau Bunga menjadi kompleks lembaga pemasyarakatan berkeamanan tinggi.

    Mengutip dari berbagai sumber, sejarah Nusakambangan sebagai pulau pemasyarakatan bermula pada 1861 ketika pemerintah kolonial Belanda memanfaatkan tenaga narapidana untuk membangun Benteng Karang Bolong di bagian tenggara pulau. Para narapidana yang disebut Perantayan ini menjadi cikal bakal masuknya orang-orang hukuman ke pulau tersebut.

    Pembangunan lembaga pemasyarakatan di Nusakambangan dimulai dengan pendirian Bui Permisan pada 1908 di bagian selatan pulau. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan keamanan, mengingat kawasan tersebut dikelilingi Samudra Hindia dan hutan lebat.

    Pemerintah kolonial kemudian membangun sejumlah lembaga pemasyarakatan lain secara bertahap. Ekspansi pembangunan lembaga pemasyarakatan berlanjut dengan berdirinya Bui Karang Anyar dan Nirbaya pada 1912.

    Selanjutnya, Bui Batu dibangun pada 1925, disusul Bui Karang Tengah dan Geliger pada 1928, serta Bui Besi pada 1929. Pembangunan terus berlanjut dengan pendirian Bui Limus Bunti dan Cilacap pada 1935.

    Pascakemerdekaan Indonesia, pembangunan lembaga pemasyarakatan di Nusakambangan tetap berlanjut. Bui Kembang Kuning yang dibangun pada 1950 menjadi lembaga pemasyarakatan terakhir dengan kapasitas seribu orang.

    Total terdapat 12 lembaga pemasyarakatan yang tersebar di pulau tersebut. Sebelum menjadi pulau pemasyarakatan, Nusakambangan telah dihuni penduduk yang tersebar di berbagai wilayah seperti Jumleng, Kembang Kuning, dan Kaliwangi.

    Pada 1986, pemerintah kolonial memindahkan sebagian besar penduduk asli ke Kampung Laut, Jojok, dan Cilacap untuk mengamankan fungsi pulau sebagai basis pertahanan. Sistem pengelolaan narapidana di Nusakambangan menerapkan pola pembinaan melalui kegiatan perkebunan karet sejak era kolonial.

    Populasi pulau terdiri dari tiga kelompok masyarakat yaitu pegawai lembaga pemasyarakatan, narapidana, serta guru sekolah dasar dan petugas mercusuar. Keberadaan lembaga pemasyarakatan mengubah wajah Nusakambangan yang sebelumnya dikenal sebagai Pulau Bunga pada masa Kerajaan Mataram.

    Julukan tersebut muncul ketika Raja Mangkurat I mengutus abdinya mencari bunga Wijaya Kusuma di pulau ini. Kini, Nusa Kambangan yang dikelilingi Samudra Hindia menjadi simbol sistem pemasyarakatan Indonesia dengan pengamanan berlapis.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Meneladani Jadav Payeng Sang Pembuat Hutan

    Meneladani Jadav Payeng Sang Pembuat Hutan

    JAKARTA – Setiap tanggal 21 November, dikampanyekanlah Hari Pohon Sedunia. Hari ini jadi pengingat penduduk dunia untuk menghormati jasa-jasa pecinta alam asal Amerika, J. Sterling Morton, yang giat mengampanyekan gerakan menanam pohon. Salah satu orang yang mewarisi semangat Morton adalah Jadav Payeng. Pria asal India itu berhasil mengubah tanah tandus menjadi hutan ratusan hektare, dengan pohon yang ia tanam selama 40 tahun.

    Kita semua mesti sepakat, pohon punya peran penting pada kelangsungan makhluk hidup. Pohon sebagai produsen oksigen bisa menjadi penangkal pemanasan global. Selain itu pohon juga dapat mencegah bencana alam seperti banjir, erosi, dan lainnya.

    Pohon juga menjadi tempat hidup beberapa jenis makhluk hidup. Pohon menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan berperan penting untuk alam. Oleh sebab itu, wajib hukumnya bagi manusia untuk menjaga pohon.

    Lima tahun lalu channel YouTube Wiliam D McMaster membuat video dokumenter bertajuk “Forest Man”. Ia mendokumentasikan kisah pria asal India Jadav Payeng yang sehari-harinya menanam pohon selama 40 tahun. 

    Payeng, orang keturunan suku Mishing yang tinggal di Jorhat, utara negara bagian Assam, India. Mulai menanam pohon pertamanya pada 1979. Saat itu ia masih remaja. Ia tergerak melakukan ini setelah banjir besar melanda Assam. Banjir itu melibas pepohonan yang berada di tepian sungai. Akibatnya hewan-hewan kehilangan tempat tinggal mereka. 

    Menurut kabar yang ia dengar dari tetua desa, hewan-hewan mulai kehilangan habitatnya karena berkurangnya lahan hutan dan penebangan pohon. Atas petunjuk tetua, lantas Payeng mulai menanam bibit pohon pertamanya yang ia terima dari tetua desa. 

    Payeng menanam bibit pohon tersebut di sebuah pulau besar di tengah sungai Brahmaputra, Majuli nama pulaunya. Mulanya, dia menanam pohon dari tepian sungai hingga akhirnya hampir ke seluruh pulau. Itu dilakukan selama 40 tahun, sementara dia sudah berusia 60 tahun. Hasilnya, bibit yang dia semai itu menjelma menjadi ladang hutan seluas 550 hektare. 

    Payeng yang merupakan seorang petani dan mencari uang dengan menjual susu itu berhasil mengubah tanah tandus tersebut seorang diri. “Sebelumnya, ini semuanya hanya hamparan pasir. Tidak ada pohon, tidak ada rumput. Hanya ada batang kayu mati. Sekarang, benih rumput yang disirami air dari aliran sungai yang berasal dari China mulai tumbuh, kemudian melakukan penyerbukan dengan sendirinya,” kata Payeng kepada npr.org.

    Payeng masih ingat dengan pohon pertama yang ia tanam, serta setiap pohon yang kini telah tumbuh menjulang tinggi. “Pertama pohon bambu, kemudian saya juga menanam pohon kapas. Kemudian saya terus menanam segala macam jenis pohon,” kata Payeng. 

    Kepada NPR, Payeng menunjukan salah satu pohon tertua yang telah ia tanam. Pohon yang sudah tinggi menjulang itu adalah jati berusia 30 tahun. Di pohon yang ia tunjukan itu ada sebuah goresan cakar harimau. Katanya, setelah pulau ini jadi hutan, seekor harimau berada di sana. Dia menduga, 85 ekor sapi dan 86 kerbaunya yang hilang, jadi santapan si kucing besar. Dia pernah bertemu dengan si harimau. Satu kali. Si kucing tak berbuat apa-apa padanya.

    “Aku tidak takut,” ujarnya. “Yang satu ini (harimau) membunuh seekor kerbau, melihatku, kemudian melengos pergi,” kata Payeng. 

    Dari apa yang telah ia lakukan selama puluhan tahun itu, Pemerintah India menganugerahkan penghargaan sipil tertinggi padanya, yakni Padma Shri, dan beberapa penghargaan lain. 

    Jadav Payeng mendapatkan penghargaan Padma Shri dari Presiden Pranab Mukherjee (Foto: wikipedia.org/wiki/Jadav_Payeng)

  • Menhut dalami usulan Pemprov Banten perubahan fungsi hutan di PIK 2

    Menhut dalami usulan Pemprov Banten perubahan fungsi hutan di PIK 2

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan bahwa pihaknya sedang mendalami dokumen usulan Pemerintah Provinsi Banten mengenai rencana perubahan fungsi kawasan hutan lindung menjadi hutan produksi untuk di Pantai Indah Kapuk (PIK 2), Tangerang.

    Antoni mengatakan bahwa terdapat permohonan dari Penjabat (Pj) Gubernur Banten melalui surat B.00.7.2.1/1936/BAPP/2024 tanggal 25 Juli 2024 yang pada pokoknya mengajukan usulan perubahan fungsi kawasan lindung menjadi hutan produksi di Kabupaten Tangerang.

    Dia mengatakan bahwa pengajuan tersebut seluas 1.602,79 hektare sebagai dukungan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor pariwisata atau yang dikenal sebagai proyek pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK 2).

    “Terhadap hal tersebut, kami sedang mendalami dokumen yang telah diajukan,” kata Antoni dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).

    Lebih lanjut, Antoni menuturkan bahwa selain mendalami dokumen yang diajukan, pihaknya juga akan segera membentuk tim terpadu dengan melibatkan berbagai pihak.

    “Selanjutnya, Kementerian Kehutanan akan membentuk tim terpadu yang beranggotakan Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN,” ujarnya.

    Dia menuturkan, tim terpadu tersebut dibentuk untuk melihat kondisi faktual di lapangan dan mengidentifikasi data, guna mempertimbangkan kecukupan luasan kawasan hutan, daya dukung dan daya tampung kawasan hutan tersebut.

    “Ini sebagai dasar untuk pengambil kebijakan terkait permohonan yang dimintakan oleh Pj Gubernur Banten yang dimaksud,” jelasnya.

    Kendati demikian, Menhut menegaskan bahwa Kementerian Kehutanan akan melakukan semua proses dengan transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    “Kami berjanji akan melaksanakan semua proses ini secara transparan, secara akuntabel dan mengikuti norma-norma peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Menhut.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

  • Megawati Ulang Tahun, Anies: Terima Kasih Konsistensi sebagai Penjaga Demokrasi

    Megawati Ulang Tahun, Anies: Terima Kasih Konsistensi sebagai Penjaga Demokrasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

    Ucapan ulang tahun tersebut disampaikan Anies kepada Megawati, yang juga merupakan Presiden ke-5 RI tersebut, melalui akun X miliknya @aniesbaswedan pada Kamis (23/1/2025). 

    “Selamat ulang tahun kepada Ibu Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri. Semoga Bu Mega senantiasa diberi kesehatan, kekuatan, dan kebahagiaan berlimpah dalam setiap langkah kehidupan,” ujar Anies Baswedan. 

    Selain itu, Anies juga menyebutkan hal-hal positif yang telah dilakukan Megawati terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia secara keseluruhan. 

    “Terima kasih atas dedikasi dan kontribusi yang telah dan terus diberikan bagi bangsa dan negara, serta konsistensinya sebagai penjaga demokrasi Indonesia,” tutur Anies. 

    Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berulang tahun pada Kamis (23/1/2024). Perayaan ulang tahunnya yang ke-78 tersebut dirayakan secara sederhana. 

    Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menuturkan bahwa seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDI Perjuangan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Megawati. Mereka mengklaim bahwa Megawati telah menjadi ibunya sendiri. 

    “Kami bounded secara ideologi, spiritual, kesejarahan, dan juga dengan seluruh alam pikir, alam rasa, dan rekam jejak Ibu Mega yang dikenal sangat kokoh menjaga konstitusi dan demokrasi,” jelasnya dalam keterangan tertulis, yang dikutip pada Kamis (23/1). 

    Pihaknya kemudian mendoakan agar sang Ketua Umum partainya tersebut dapat diberikan kekuatan dan semangat juang. 

    “Kami juga mendoakan agar Ibu Mega selalu sehat, panjang umur, dan mendapat rahmat karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” tulis keterangannya. 

    Sebagai tradisi partai, diungkapkan bahwa mereka melakukan gerakan menanam pohon dan merawat bumi, yang dilakukan seluruh anggota dan kader partai. 

    Adapun dikatakan Seluruh DPD dan DPC Partai mengadakan doa syukur, mempersembahkan tumpeng, dan gerak kebudayaan Dijelaskan juga oleh Hasto bahwa perayaan Megawati dirayakan secara terbatas. 

    “Ibu Megawati Soekarnoputri sendiri merayakan secara sederhana bersama keluarga, para sahabat, dan perwakilan kader-kader PDI Perjuangan,” pungkasnya. 

  • Anggota DPRD Sumenep yang Juga Mantan Kades Tersangka Kasus Narkoba, Kini Mendekam di Kejaksaan

    Anggota DPRD Sumenep yang Juga Mantan Kades Tersangka Kasus Narkoba, Kini Mendekam di Kejaksaan

    Sumenep (beritajatim.com) – Tim Penyidik Polres Sumenep menyerahkan Bambang Eko Iswanto (46) alias BEI, anggota DPRD Kabupaten Sumenep sebagai tersangka kasus narkoba, ke Kejaksaan Negeri Sumenep.

    “Setelah berkas perkara dinyatakan P-21 atau lengkap, maka kami menyerahkan tersangka berikut barang buktinya ke Kejaksaan Negeri Sumenep,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Kamis (23/01/2025).

    Sementara Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, Moch. Indra Subrata mengatakan, pasca berkas dinyatakan P-21, tahap berikutnya adalah P2 atau penyerahan tersangka dan barang bukti.

    “Hari ini penyidik Polres telah menyelesaikan tahap P2. Saat ini tersangka berstatus sebagai tahanan kejaksaan. Proses berikutnya nanti persiapan persidangan untuk berkas perkara narkoba dengan tersangka saudara BEI, anggota DPRD Sumenep,” terangnya.

    Sebelumnya, pada Rabu (04/12/2024) Satreskoba Polres Sumenep menangkap BEI di rumahnya karena terbukti menyimpan sabu. BEI tercatat sebagai anggota DPRD aktif, meski di KTP, status BEI masih tertulis sebagai kepala desa.

    Saat dilakukan penggeledahan di dalam rumah BEI, didapati barang bukti berupa sabu seberat 15,76 gram. Selain sabu, juga ditemukan seperangkat alat hisap sabu (bong) yang terbuat dari botol plastik air mineral yang pada tutupnya terdapat dua lubang tersambung sedotan warna putih dan hitam.

    Kemudian ditemukan juga 6 pipet kaca, 1 unit handphone merk Vivo warna silver, 1 timbangan elektrik, 2 sendok sabu dari sedotan plastik warna hitam, 1 pack sedotan plastik warna putih, 6 pack plastik klip bening, dan 2 kotak warna hitam.

    Penangkapan BEI berawal dari penangkapan ES dan KH yang tengah melakukan pesta sabu. Saat diinterogasi, dua tersangka ini mengaku membeli sabu dari BEI. (tem/ian)

  • Kampung Siluman, Desa yang Lenyap dalam Letusan Merapi 1930

    Kampung Siluman, Desa yang Lenyap dalam Letusan Merapi 1930

    Liputan6.com, Yogyakarta – Letusan Gunung Merapi pada tahun 1930 menghapus sebuah kampung bernama Siluman dari peta, menyisakan misteri dan jejak sejarah yang kini menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Merapi di Jawa Tengah.

    Kampung Siluman, yang juga dikenal sebagai Kampung Saluman atau Seluman, dahulu terletak di area yang kini masuk dalam wilayah administratif Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Lokasi ini berada di sisi barat Sungai Woro, dengan pemandangan langsung ke arah mulut kawah dan puncak Gunung Merapi.

    Mengutip dari berbagai sumber, peristiwa letusan 18 Desember 1930 tersebut tercatat sebagai salah satu erupsi paling mematikan di abad ke-20. Berdasarkan dokumentasi pemerintah Hindia Belanda, bencana ini menghancurkan 13 desa secara total dan 23 desa lainnya mengalami kerusakan sebagian.

    Total korban jiwa mencapai 1.369 orang, serta 2.100 hewan ternak tidak selamat. Sebelum kehancurannya, aktivitas Gunung Merapi mulai menunjukkan peningkatan sejak November 1930.

    Tanda-tanda awal dimulai dengan suara gemuruh dari lereng gunung pada 23 November, yang terus meningkat intensitasnya hingga puncak letusan. Dahsyatnya erupsi bahkan terlihat jelas dari Kota Yogyakarta.

    Di lokasi bekas Kampung Siluman saat ini, tidak ada sisa-sisa pemukiman yang dapat ditemukan. Area tersebut kini dipenuhi hutan pinus dan padang rumput.

    Ketiadaan jejak fisik kampung dijelaskan karena konstruksi rumah penduduk saat itu menggunakan bahan-bahan sederhana seperti bambu dan kayu, yang mudah terbakar oleh awan panas. Satu-satunya penanda keberadaan manusia di area tersebut adalah beberapa gundukan tanah yang dipercaya sebagai makam tanpa penanda.

    Menurut catatan sejarah lokal, hanya sepasang suami istri yang selamat dari bencana tersebut karena sedang berada di luar kampung saat letusan terjadi. Pasangan ini kemudian menetap di Desa Sidorejo.

    Kawasan bekas Kampung Siluman kini resmi menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Merapi dan dikenal sebagai blok kawasan Saluman. Lokasi ini menjadi pengingat akan dahsyatnya kekuatan alam dan rapuhnya pemukiman manusia di hadapan bencana vulkanik.

    Letusan 1930 tidak hanya menghancurkan Kampung Siluman, tetapi juga berdampak pada perekonomian kolonial. Sebelum bencana, pemerintah Hindia-Belanda mencatat keuntungan hingga 54 juta gulden pada 1928 dari hasil pertanian. Akan tetapi, pada 1932, mereka mengalami kerugian sebesar 9 juta gulden.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Senangnya Mahasiswa RI di India Bertemu Prabowo, Ingin Diskusi Sampaikan Ide

    Senangnya Mahasiswa RI di India Bertemu Prabowo, Ingin Diskusi Sampaikan Ide

    New Delhi

    Sejumlah mahasiswa antusias menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto di India. Mereka sengaja menyempatkan datang ke hotel untuk melihat langsung kedatangan Prabowo.

    Salah seorang mahasiswa Indonesia di Delhi University, Sonia, mengungkapkan rasa bahagianya saat bertemu langsung dengan Prabowo. Ia pun tak menyangka Prabowo bakal menghampiri dan menyalami satu per satu mahasiswa yang ada di lokasi.

    “Kita sangat excited menunggu Pak Prabowo untuk datang ke sini, dan kita tidak menyangka Pak Prabowo sangat ramah mendatangi kita satu per satu,” ujar Sonia di India, Kamis (23/1/2025).

    Selain itu, Sonia berharap Prabowo memberikan ruang dialog bagi mahasiswa Indonesia di India. Menurut Sonia, para mahasiswa di India memiliki berbagai aspirasi yang ingin disampaikan kepada Prabowo.

    “Mungkin kita dikasih ruang untuk berbicara dan diskusi kepada Pak Prabowo. Mungkin mau menginformasikan ke Pak Prabowo bahwa banyak mahasiswa di India. Dan juga mungkin beberapa teman-teman akan memberikan ide-ide mereka kepada Pak Prabowo,” tambahnya.

    Tiga mahasiswa lain asal Bali, Esti, Erna, dan Ayu juga turut menyampaikan kesannya setelah bertemu Prabowo. Esti, yang juga berkuliah di New Delhi mengaku sudah menunggu momen ini sejak lama.

    Sementara Erna berharap kunjungan Prabowo dapat mempererat hubungan Indonesia dan India. Ia juga berharap Indonesia dapat memiliki universitas yang memiliki jurusan bahasa Sansekerta.

    “Mungkin nanti bisa disampaikan ke Bapak Presiden agar dibantu untuk membangun universitas Sansekerta. Karena bahasa Sansekerta itu justru Indonesia yang mempunyai bahasa tersebut,” ungkap Erna.

    “Sangat senang. Ketika kita ketemu langsung, auranya luar biasa, lebih berwibawa. Jadi sangat senang ketika melihat langsung, mendengar suaranya langsung, sangat luar biasa,” tutur Faishal.

    (eva/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Cegah Keracunan, BPOM dan BGN Awasi Mutu dan Keamanan Menu Program Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    Cegah Keracunan, BPOM dan BGN Awasi Mutu dan Keamanan Menu Program Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) dan Badan Gizi Nasional (BGN) menyepakati dukungan untuk program Makan Bergizi Nasional (MBG) di Indonesia.

    Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Sinergitas Program Makan Bergizi Gratis dilakukan oleh Kepala BPOM Taruna Ikrar bersama Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana di kantor BPOM RI, pada Kamis (23/1/2025).

    Taruna mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap dapur pembuatan makanan, makanan disajikan kepada penerima manfaat seperti anak-anak sekolah maupun kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita serta mitigasi kejadian luar biasa (KLB) keracunan.

    “Pencegahan dari tahap awal dimana akan ada 30 ribuan dapur yang akan diawasi BPOM RI. Lalu juga mengawasi sumber pangan apakah dari pasar atau distributor. Juga melakukan sampling pada makanan yang akan disajikan,” kata Taruna.

    BPOM akan mendukung pengawasan keamanan pangan MBG melalui pengawasan mutu dan keamanan makanan. Pengawalan MBG akan dilakukan oleh unit pelaksana teknis (UPT) BPOM di daerah.

    Dengan adanya nota kesepahaman ini, diharapkan dapat menjadi titik awal bagi BPOM dan BGN untuk menyusun langkah-langkah strategis bersama dalam pengawalan keamanan pangan program MBG.

    “Nota kesepahaman ini akan menjadi pedoman bagi BPOM dan BGN dalam menyusun langkah-langkah strategis untuk mengawal keamanan pangan pada MBG,” ujar Taruna Ikrar.

    Hal senada juga diungkap Dadan Hindayana. Pihaknya menyadari, program unggulan Presiden Prabowo inin membutuhkan dukungan dari berbagai Kementerian dan Lembaga dalam pelaksanaannya.

    “Program ini riskan jika tidak diawasi dari awal. Kami Bahagia, monitoring, pengawasan, evaluasi, mitigasi, pelayanan aspek higienitas dan keamanan saat ini sudah didampingi BPOM RI, ujar Dadan.