Blog

  • 6
                    
                        Eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Diperiksa Terkait Dugaan Pemerasan
                        Megapolitan

    6 Eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Diperiksa Terkait Dugaan Pemerasan Megapolitan

    Eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Diperiksa Terkait Dugaan Pemerasan
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan
    AKBP Bintoro
    diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam)
    Polda Metro Jaya
    dalam kasus
    dugaan pemerasan
    .
    Pemeriksaan terhadap Bintoro dilakukan setelah
    Indonesia Police Watch
    (IPW) mengeluarkan rilis mengenai dugaan pemerasan senilai Rp 5 miliar yang dilakukan oleh Bintoro.
    “Menindaklanjuti informasi tersebut, Polda Metro Jaya saat ini telah melakukan pendalaman oleh Bidpropam,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam saat dihubungi, Minggu (26/1/2025).
    Ade Ary mengatakan, jika ditemukan pelanggaran, pihaknya bakal memproses sanksi kepada Bintoro sesuai dengan peraturan yang berlaku.
    “Polda Metro Jaya berkomitmen memproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara prosedural, proporsional, dan profesional,” tambah Ade Ary.
    Kompas.com
    juga sudah berupaya untuk menghubungi pihak kepolisian terkait detail kasus tersebut.
    Akan tetapi, hingga berita ini naik, belum ada penjelasan mengenai hal itu.
    Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh mengatakan, kasus yang sedang dihadapi oleh Bintoro berkaitan dengan dugaan pemerasan senilai Rp 5 miliar.
    Sugeng mengatakan, uang itu didapatkan oleh Bintoro dalam rangka memberhentikan kasus pembunuhan dengan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo.
    Adapun laporan kepolisian dalam kasus tersebut tercatat dengan nomor LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel dan LP/B/1179/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel.
    Tidak hanya uang, beberapa barang milik penggugat juga disebut diambil oleh Bintoro.
    “Dari kasus ini, AKBP Bintoro yang saat itu menjabat Kasatreskrim Polres Jaksel meminta uang kepada keluarga pelaku sebesar Rp 5 miliar serta membawa mobil Ferrari dan motor Harley Davidson dengan janji menghentikan penyidikan,” kata Sugeng dalam keterangan resmi, Minggu (26/1/2025).
    Akan tetapi, kasus tetap bergulir.
    Tersangka yang sudah memberikan sejumlah uang kepada Bintoro kemudian menggugat eks Kasat Reskrim itu ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
    “Ketika kasus pidana atas tersangka Arif diproses lanjut, maka tersangka yang sudah menyerahkan sejumlah uang menjadi kecewa dan menggugat ke pengadilan,” tambah Sugeng.
    Bintoro membantah semua pernyataan di atas. Dia mengatakan, tuduhan terhadap dirinya tidaklah benar.
    Bintoro bahkan mengatakan bakal membuka semua isi HP-nya, rekening koran dirinya, sang istri, hingga anaknya untuk membuktikan tuduhan itu.
    “Tuduhan saya menerima uang Rp 20 miliar sangat mengada-ngada. Saya membuka diri dengan sangat transparan untuk dilakukan pengecekan terhadap percakapan HP saya. Saya juga telah memberikan data seluruh rekening koran dari bank yang saya miliki,” kata Bintoro dalam video yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu (26/1/2025).
    Bintoro mengaku, untuk dapat membuktikan kesalahan tuduhan itu, dia siap diperiksa.
    Dia bahkan memohon dilakukan penggeledahan di kediamannya.
    “Hari ini juga saya bermohon kiranya dilakukan penggeledahan di rumah atau kediaman saya untuk mencari tahu apakah ada uang miliaran yang dituduhkan kepada saya,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serangga hingga Ulat Sagu Masuk Opsi Menu Program Makan Bergizi Gratis

    Serangga hingga Ulat Sagu Masuk Opsi Menu Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta: Serangga seperti ulat sagu dan belalang kini dipertimbangkan sebagai salah satu sumber protein dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang pemerintah. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa konsumsi serangga dapat menjadi opsi menu di wilayah-wilayah tertentu yang masyarakatnya sudah terbiasa mengonsumsi bahan pangan tersebut.

    “Mungkin saja ada satu daerah yang suka makan serangga, belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein,” ujar Dadan saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PIRA Gerindra di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Januari 2025.

    Dadan menegaskan bahwa program MBG tidak menetapkan standar menu yang seragam secara nasional, melainkan menyesuaikan dengan potensi sumber daya lokal dan kebiasaan konsumsi masyarakat di masing-masing daerah.

    Baca juga: Lestari Moerdijat: Dengan Pemberian Asupan Gizi yang Berimbang Dukung SDM yang Lebih Baik

    “Itu contoh bahwa Badan Gizi ini tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi,” jelasnya. 

    “Nah, isi protein di berbagai daerah itu sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal. Jangan diartikan lain ya,” tambahnya.
    Disesuaikan dengan Sumber Daya dan Kebiasaan Lokal
    Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa ketersediaan pangan menjadi dasar penentuan menu dalam program MBG. Misalnya, daerah yang melimpah hasil telurnya akan memanfaatkan telur sebagai sumber protein utama, sementara daerah yang kaya akan hasil laut dapat memanfaatkan ikan sebagai bahan dominan.

    “Karena kalau di daerah yang banyak telur, ya telurlah mungkin mayoritas. Yang banyak ikan, ikanlah yang mayoritas, seperti itu,” katanya.

    Ia juga mencontohkan daerah seperti Halmahera Barat, di mana masyarakat terbiasa menjadikan singkong dan pisang rebus sebagai sumber karbohidrat utama.

    “Karena Badan Gizi Nasional tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi,” tegasnya.

    Jakarta: Serangga seperti ulat sagu dan belalang kini dipertimbangkan sebagai salah satu sumber protein dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang pemerintah. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa konsumsi serangga dapat menjadi opsi menu di wilayah-wilayah tertentu yang masyarakatnya sudah terbiasa mengonsumsi bahan pangan tersebut.
     
    “Mungkin saja ada satu daerah yang suka makan serangga, belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein,” ujar Dadan saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PIRA Gerindra di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Januari 2025.
     
    Dadan menegaskan bahwa program MBG tidak menetapkan standar menu yang seragam secara nasional, melainkan menyesuaikan dengan potensi sumber daya lokal dan kebiasaan konsumsi masyarakat di masing-masing daerah.

    Baca juga: Lestari Moerdijat: Dengan Pemberian Asupan Gizi yang Berimbang Dukung SDM yang Lebih Baik
     
    “Itu contoh bahwa Badan Gizi ini tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi,” jelasnya. 
     
    “Nah, isi protein di berbagai daerah itu sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal. Jangan diartikan lain ya,” tambahnya.

    Disesuaikan dengan Sumber Daya dan Kebiasaan Lokal

    Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa ketersediaan pangan menjadi dasar penentuan menu dalam program MBG. Misalnya, daerah yang melimpah hasil telurnya akan memanfaatkan telur sebagai sumber protein utama, sementara daerah yang kaya akan hasil laut dapat memanfaatkan ikan sebagai bahan dominan.
     
    “Karena kalau di daerah yang banyak telur, ya telurlah mungkin mayoritas. Yang banyak ikan, ikanlah yang mayoritas, seperti itu,” katanya.
     
    Ia juga mencontohkan daerah seperti Halmahera Barat, di mana masyarakat terbiasa menjadikan singkong dan pisang rebus sebagai sumber karbohidrat utama.
     
    “Karena Badan Gizi Nasional tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi,” tegasnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Kecanggihan Teknologi AI China Bikin Amerika Kaget

    Kecanggihan Teknologi AI China Bikin Amerika Kaget

    Jakarta

    Sebuah laboratorium kecerdasan buatan atau AI yang kurang dikenal di China, memicu kepanikan di Silicon Valley. Sebab, mereka merilis model AI yang dinilai dapat mengungguli yang terbaik di Amerika meskipun dibuat dengan biaya yang lebih murah dan dengan chip kurang bertenaga.

    DeepSeek, demikian nama lab tersebut, meluncurkan model bahasa besar atau large language model sumber terbuka gratis pada akhir Desember. Kabarnya, hanya butuh waktu dua bulan dan kurang dari USD 6 juta untuk membangunnya, menggunakan chip kemampuan rendah dari Nvidia yang disebut H800.

    Perkembangan baru ini menimbulkan kekhawatiran tentang apakah keunggulan global Amerika dalam kecerdasan buatan menyusut. Selain itu, juga timbul pertanyaan tentang pengeluaran besar-besaran perusahaan teknologi besar untuk membangun model AI dan pusat data.

    Dalam serangkaian uji dari pihak ketiga, DeepSeek mengungguli Llama 3.1 milik Meta, GPT-4o milik OpenAI, dan Claude Sonnet 3.5 milik Anthropic dalam hal akurasi, mulai dari pemecahan masalah yang rumit hingga matematika dan pengodean. DeepSeek juga merilis r1, model penalaran yang juga mengungguli o1 terbaru OpenAI dalam banyak pengujian pihak ketiga.

    “Melihat model baru DeepSeek, sangat mengesankan dalam hal bagaimana mereka benar-benar efektif membuat model sumber terbuka dan sangat efisien dalam komputasi,” kata CEO Microsoft Satya Nadella di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada hari Rabu.

    “Kita harus menanggapi perkembangan dari China ini dengan sangat, sangat serius,” tambahnya yang dikutip detikINET dari CNBC.

    DeepSeek harus mengatasi pembatasan semikonduktor ketat yang diberlakukan pemerintah AS terhadap China, yang memutus akses negara tersebut ke chip paling canggih, seperti H100 milik Nvidia. Kemajuan terbaru menunjukkan bahwa DeepSeek menemukan cara untuk mengakali aturan tersebut.

    Sedikit yang diketahui tentang lab itu dan pendirinya, Liang WenFeng. Namun, DeepSeek bukan satu-satunya perusahaan China yang membuat terobosan.

    Peneliti AI terkemuka Kai-Fu Lee mengatakan bahwa perusahaan rintisannya 01.ai dilatih hanya dengan menggunakan dana USD 3 juta. Perusahaan induk TikTok, ByteDance, juga merilis pembaruan untuk modelnya yang mengklaim mengungguli OpenAI dalam pengujian.

    “Kebutuhan adalah ibu dari penemuan. Karena mereka harus mencari solusi, mereka akhirnya membangun sesuatu yang jauh lebih efisien,” kata CEO Perplexity Aravind Srinivas.

    (fyk/fyk)

  • Perekonomian Suram, Tingkat Kepuasan Terhadap Pemerintah Prabowo-Gibran Patut Dipertanyakan

    Perekonomian Suram, Tingkat Kepuasan Terhadap Pemerintah Prabowo-Gibran Patut Dipertanyakan

    JAKARTA – Pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mempertanyakan tingginya angka kepuasan publik pada pemerintahan Prabowo-Gibran di saat perekonomian tengah sulit dan terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja besar-besaran.

    Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkap kinerja seratus hari pemerintahan Prabowo-Gibran dianggap memuaskan oleh publik. Survei yang digelar pada 4-10 Januari 2025 menunjukkan 80,9 persen masyarakat puas dengan kinerja Prabowo-Gibran, berbanding 19,1 persen yang menyatakan tak puas.

    Angka itu terbilang tinggi jika dibandingkan dengan masa 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode. Pada 2015, survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik pada pemerintahan Jokowi hanya sekitar 65,1 persen, sementara 34,9 persen menyatakan tidak puas.

    Achmad menilai, tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran terdongkrak oleh peluncuran program makan bergizi gratis (MBG). Apalagi, survei Litbang Kompas dilaksanakan tidak lama usai program andalan pemerintah tersebut diluncurkan.

    “Hal ini sesuai dengan teori psikologi sosial yang menyatakan bahwa pengalaman positif yang baru saja dialami memiliki dampak lebih besar pada persepsi dibandingkan pengalaman jangka panjang,” ungkapnya, Minggu 26 Januari 2025.

    Menurut dia, program MBG mampu menciptakan efek positif yang kuat di benak publik. Selain MBG, Prabowo juga diuntungkan dengan kebijakan-kebijakan populis yang baru diberlakukan, termasuk di antaranya pembatalan kenaikan PPN sebesar 12 persen.

    “Hasil survei itu mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap pemerintahan baru dan program-program yang baru diluncurkan. Namun, bila dilakukan di waktu yang berbeda, hasilnya mungkin menunjukkan angka yang lebih moderat,” sambung Achmad.

    Dia juga menyatakan, efek bulan madu politik juga turut membentuk persepsi optimisitis publik di awal masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Meski demikian, rezim Prabowo harus berhati-hati dalam menafsirkan angka kepuasan yang tinggi.

    “Tingkat kepuasan publik yang tinggi tidak selalu berarti bahwa masyarakat benar-benar puas secara mendalam. Dalam banyak kasus, angka ini mencerminkan harapan publik terhadap pemerintah baru, yang bisa berubah seiring waktu jika pemerintah gagal memenuhi ekspektasi tersebut,” terang Achmad.

    Dia menegaskan, tingginya tingkat kepuasan publik di saat kondisi perekonomian yang lesu, menunjukkan sebuah paradoks. Hal itu mengindikasikan persepsi publik cenderung dipengaruhi kuat oleh harapan terhadap Prabowo-Gibran, bukan oleh realitas objektif yang tengah mereka hadapi.

    “Komunikasi pemerintah yang efektif dalam mengelola ekspektasi publik juga memainkan peran penting. Narasi yang dibangun pemerintah tentang keberhasilan program MBG dan komitmen mereka untuk memperbaiki kondisi ekonomi mampu mengurangi rasa ketidakpuasan, bahkan di kalangan masyarakat yang terdampak langsung oleh kesulitan ekonomi,” tutup Achmad.

  • Curhatan Kholid Menderita Sebelum Pagar Laut, 2005 Ramai Penambangan Pasir, Singgung Anies dan Ahok

    Curhatan Kholid Menderita Sebelum Pagar Laut, 2005 Ramai Penambangan Pasir, Singgung Anies dan Ahok

    TRIBUNJATIM.COM – Nelayan Kholid mengaku sudah menderita sebelum pagar laut di perairan Tangerang, Banten, viral di media sosial.

    Saat itu, penambangan pasir tengah marak.

    Hal itu ternyata mengganggu aktivitas nelayan, sama seperti pagar laut misterius.

    Saat bercerita, Kholid menyinggung mana Anies Baswedan dan Ahok.

    Seperti diketahui, pagar laut misterius membentang 30 kilometer di perairan Tangerang, Banten.

    Ternyata nelayan di sekitar perairan itu tak sekali mengalami hal serupa.

    Penambangan pasir turut menjajah para nelayan pada 2005.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Kala itu, ia dan sesama rekan nelayan, memperjuangkan supaya penambangan pasir laut di wilayah pesisir Banten dibatalkan.

    Kholid mengungkapkan, di tahun 2005, ramai kasus penambangan pasir laut untuk reklamasi di Teluk Jakarta, yang kini menjadi Pantai Indah Kapuk 1 (PIK 1).

    “Saya merasa dijajah sejak tahun 2005, yaitu kasus penambangan pasir laut. Penambangan pasir laut itu, wilayah pesisir Banten yang materialnya dibawa ke reklamasi, Teluk Jakarta.”

    “Itu (kemudian jadi) PIK 1. (Saya) sudah menderita (sejak PIK 1 dibangun)” kisah Kholid dalam siniar Abraham Samad SPEAK UP yang tayang pada Sabtu (18/1/2025).

    Kholid kemudian mengungkapkan, ia dan sesama rekan nelayan sempat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

    Pada 2016, gugatan Kholid dan kawan-kawan dikabulkan.

    Ia menyebut gugatan itu dikabulkan saat pergantian Gubernur DKI Jakarta, dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Anies.

    Kholid mengaku saat pergantian gubernur itu, ia dan rekan-rekannya hidup sedikit lebih tenang.

    Ia bisa kembali mencari ikan tanpa terganggu kegiatan korporasi.

    “(Kasus PIK) sempat berhenti tahun 2016, alhamdulillah menang (gugatan).”

    “Itu juga menang karena pergantian Gubernur Jakarta, dari Ahok ke Anies. Dari situ agak tenang, tuh! Saya bisa nangkap ikan lagi,” ungkap Kholid.

    Meski demikian, Kholid mengaku ketenangan itu tidak berlangsung lama.

    Sebab, ia merasa dibatasi ruang geraknya dalam mencari ikan setelah muncul pagar laut di perairan Tangerang.

    “Kok ruang lingkup saya mencari ikan dibatasi. Jadi ketika saya mau menjaring ke wilayah Tangerang, di Tangerang banyak pagar,” kata Kholid.

    Ia lantas menegaskan, pagar laut itu bukan dibangun secara swadaya oleh masyarakat.

    Pasalnya, hanya dilihat dari struktur pagarnya saja, kata Kholid, tidak mungkin dilakukan oleh pihak tak berduir.

    “Kalau ngeliat bangunan pagar itu, itu tidak mungkin dilakukan oleh orang tidak punya duit.”

    “Nggak mungkin (warga lokal yang membuat). Jika ada orang yang percaya, saya pikir harus dibawa ke psikiater. Pasti bohong. Iya (butuh biaya besar)” tegas dia.

    Ucapan Kholid mengenai pagar laut didukung oleh eks Kabareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji.

    Ia meragukan bahwa pagar laut yang membentang sepanjang 30 KM di perairan Tangerang diklaim sebagai hasil swadaya nelayan. 

    Susno menilai justru klaim tersebut patut dipertanyakan. 

    Ia sangsi jika para nelayan mampu merogoh kocek untuk pemasangan bambu-bambu di laut. 

    Sebab, pemasangan bambu menggelontorkan uang yang besar. 

    “Itu berpikirnya terbalik (kalau) swadaya nelayan. Nelayan itu kan sama dengan kita-kita ini, ekonominya enggak terlalu kuat,” katanya seperti dikutip dari YouTube channel-nya yang tayang pada Jumat (17/1/2025). 

    Ia mengandaikan bahwa harga per satu bambu tak lebih dari Rp 25 ribu sementara yang dibutuhkan sangat banyak. 

    Dana yang dihabiskan untuk pemasangan bambu pun diperkirakan bisa mencapai miliaran rupiah. 

    “Mungkin bisa sampai 100 Miliar (rupiah). Kalau dikerjakan sendiri berarti sekian tahun nelayan ini tidak kerja cari makan, tidak melaut. Ada duit dibelikan bambu untuk masang pagar, tidak cari ikan tapi kerjanya masang pagar yang tidak dibayar karena swadaya,” jelasnya. 

    “Yang ngomong ini kan botol,” tambahnya. 

    Menurut Susno, botol diartikan orang yang asal berbicara tanpa dasar.

    “Pikirannya udah sempoyongan, dianggapnya orang bodoh semua.”

    “Berapa nelayan yg swadaya? Di mana mereka mencari bambu? Mari lah kita dewasa dikit ya, jangan nge-botol gitu. Lebih celaka lagi mungkin ada orang yang bilang ‘Wah itu orang yang ngomong gitu pengkhianat itu, Belanda hitam,” pungkasnya.  

    Akhirnya Dibongkar

    Setelah menjadi polemik selama beberapa waktu terakhir, pagar laut Tangerang akhirnya dibongkar pada Sabtu (18/1/2025).

    Pembongkaran pagar laut yang terbentang sepanjang lebih dari 30 kilometer di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, itu dilakukan oleh TNI Angkatan Laut (AL).

    Sedikitnya, 600 prajurit TNI AL dikerahkan untuk membongkar pagar laut Tangerang yang terbuat dari bambu itu.

    Selain prajurit TNI AL, warga setempat juga turut dilibatkan dalam proses pembongkaran pagar laut Tangerang.

    Nelayan Kholid dan pagar laut di perairan Tangerang. (Tribun Jakarta/Instagram.com)

    Komandan Lantamal III, Brigadir Jenderal Harry Indarto, menyatakan bahwa pembongkaran ini dilakukan sebagai bentuk sinergi dengan masyarakat setempat.

    “Pagi ini kami bersinergi bersama warga sekitar akan melaksanakan pembongkaran pagar laut yang selama ini mungkin sudah viral,” ujar Harry kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025) pagi.

    Harry mengungkapkan bahwa langkah ini diambil karena banyaknya keluhan dari para nelayan terkait keberadaan pagar laut yang mengganggu akses mereka dalam mencari tangkapan ikan.

    “Kami meminta untuk membuka akses maupun memberikan rambu-rambu, sehingga memudahkan para nelayan pada saat keluar-masuk alur untuk menuju ke laut,” jelas Harry.

    Sebelum pembongkaran dilakukan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar perairan tersebut dapat kembali seperti semula.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Pemakaman Aulia Belinda, Eks Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza, Keluarga Peluk Peti Jenazah – Halaman all

    Pemakaman Aulia Belinda, Eks Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza, Keluarga Peluk Peti Jenazah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tangis mewarnai proses pemakaman Aulia Belinda Kurapak, mantan pramugari korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta.

    Jenazah Aulia Belinda Kurapak dimakamkan di tanah kelahirannya, Kelurahan Tongko Sarapu, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu (26/1/2025) siang.

    Jenazah sebelumnya diterbangkan dari Jakarta ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu (25/1/2025) pagi.

    Setibanya di Makassar, jenazah Aulia dibawa ke rumah keluarga selanjutnya diberangkatkan ke Toraja pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Suasana duka menyelimuti kedatangan jenazah Aulia Belinda Kurapak di kampung halamannya di Toraja.

    Isak tangis pecah saat jenazah tiba di rumah duka.

    Ratusan pelayat memadati rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Aulia, yang dikenal sebagai sosok ceria dan mandiri.

    Selanjutnya keluarga melakukan ibadah duka pada pukul 13.00 WITA.

    Setelah ibadah kedukaan di rumah duka, keluarga dan pelayat mengiringi peti jenazah hingga ke patane (rumah kuburan khas masyarakat Toraja) pada Minggu sore.

    Dari rumah duka yang terletak di Kelurahan Tongko Sarapu, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja, peti jenazah Aulia dibawa menuju patane keluarga yang berjarak sekitar 100 meter.

    Dalam perjalanan, lagu-lagu rohani Kristen dilantunkan mengiringi kepergian almarhumah ke tempat peristirahatan terakhirnya.

    Suasana semakin haru saat rombongan tiba di depan pintu patane.

    Tangis keluarga dan sanak saudara pecah, tak kuasa menahan duka mendalam atas kepergian Aulia yang begitu mendadak.

    Beberapa anggota keluarga tampak memeluk peti jenazah, seakan ingin mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya.

    Sebelum peti jenazah dimasukkan ke dalam patane, keluarga dan kerabat sempat mengabadikan momen dengan mengambil foto peti jenazah Aulia.

    Momen ini menjadi simbol penghormatan terakhir bagi Aulia.

    Ani Tandirapa, ibunda dari almarhumah pramugari Aulia Belinda Kurapak, mengatakan ajal tidak ada yang tahu.

    Namun, ia menyayangkan pengelolaan keamanan di Glodok Plaza

    “Memang yang namanya ajal tidak ada yang tahu, namun saya lihat di sini pengelola Plaza Glodok Jakarta minim rambu atau jalur evakuasi,” kata Ani Tandirapa dikutip dari Tribuntoraja.com, Minggu (26/1/2025).

    Ia mengatakan, berdasarkan cerita keluarga di Jakarta yang ikut ke Glodok Plaza di lokasi kejadian sangat minim petunjuk arah saat kondisi darurat.

    “Walaupun dalam gelap, seharusnya ada stiker atau penanda yang dapat menyala dalam gelap atau terlihat jelas dengan senter. Itu yang sangat saya sayangkan,” ujarnya.

    Aulia Belinda Bekerja di Konsultan Hukum

    Kakak almarhum, Rifki, mengatakan, adiknya Aulia Belinda sudah tidak bekerja lagi sebagai pramugari.

    Almarhum, kata Rifki, saat kejadian sudah berstatus sebagai konsultan hukum.

    “Sebelum meninggal adik saya bekerja di konsultan hukum, terakhir ketemu tanggal 3 Januari kemarin pas acara lamaran saya,” ucap Rifki di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/1/2025).

    Di mata keluarga, lanjut Rifki, anak kedua dari empat bersaudara itu merupakan sosok mandiri.

    “Di mata keluarga dia sosoknya tangguh saya lihat, dia sangat kuat, kalau ada masalahnya dia usahakan selesaikan sendiri,” ujarnya.

    Keberadaan Aulia Belinda di Glodok Plaza Jakarta, lanjut Rifki, hanya untuk menghadiri acara perayaan ulang tahun.

    Ia pun tidak menyangka kebakaran tersebut merenggut nyawa adiknya.

    “Kebetulan ada salah satu ajakan dari salah satu temannya untuk datang ke sana untuk acara ulang tahun, memang sementara mereka di tempat karaoke itu informasi yang kami dapatkan,” ucapnya.

    Paman korban, Reza mengatakan Aulia Belinda adalah sosok keponakan yang baik dan ramah.

    “Orangnya ini ceria, periang, tidak suka marah-marah, suka bergaul dengan orang-orang dan tidak memilih-milih,” ujarnya.

    Diketahui Aulia Belinda menjadi korban kebakaran Glodok Plaza setelah jenazahnya berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.

    Aulia Belinda, menjadi korban pada peristiwa kebakaran yang terjadi pada 15 Januari 2025.

    Aulia sempat dikabarkan hilang dalam insiden itu sebelum akhirnya, jenazah almarhum berhasil diidentifikasi bersama Osima Yukari dan Zuki F Radja (42).

    Diketahui, total korban kebakaran dalam peristiwa itu sebanyak 14 orang.

    (Tribuntoraja.com/ Freedy Samuel Tuerah/ Tribuntimur.com/ Muslimin Emba)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribuntoraja.com dengan judul Korban Kebakaran Glodok Plaza, Aulia Belinda Dimakamkan Sore Ini

  • Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto Bersihkan Rupang Dewa Jelang Imlek

    Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto Bersihkan Rupang Dewa Jelang Imlek

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto mulai mempersiapkan diri jelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada, Rabu (28/1/2025) besok. Puluhan patung atau rupang dewa di klenteng yang berdiri sejak 1823 tersebut dibersihkan, Minggu (26/1/2025).

    Alat yang digunakan untuk membersihkan rupang dewa yakni kuas halus. Pembersihan dilakukan dengan hati-hati karena usia patung sudah tua yakni air dengan campuran kayu pohon gaharu, bunga mawar, melati sebagai wewangian. Awalnya, kuas kering disapu ke patung agar debu hilang kemudian kuas pakai air.

    Dilap dan baru dikuas pakai air campuran wewangian. Sebelumnya, doa dipanjatkan untuk meminta izin kepada para dewa. Dalam prosesi sembayang tersebut juga disajikan berbagai buah-buahan dan masakan khusus vegetarian. Mereka yang membersihkan harus vegetarian (memakan sayuran) minimal dua hari.

    Selain membersihkan rupang dewa, Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong juga diberi pernak-pernik penghias. Seperti memasang lampion hingga pembersihan ornamen serta memasang harapan di pohon Bodhi yang ada di halaman Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong. Bersih-bersih dilakukan bersama Gusdurian Mojokerto.

    “Bersih-bersih patung merupakan agenda rutin yang dilakukan Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto jelang tahun baru Imlek. Sebelum pembersihkan kita ritual dulu minta izin. Sebelumnya, kita juga ada di ritual di tanggal 23 kemarin,” ungkap panitia Hari Raya Imlek 2025, Okkie.

    Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong menggelar sembayang bersama mengantar dewa-dewa naik ke nirwana pada, Kamis (23/1/2025) kemarin. Sementara terkait pembersihan rupang dewa di Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong dilakukan dengan air bunga, namun sebelumnya dibersihkan dengan kuas menggunakan air bersih.

    “Pada saat para dewa naik ke Nirwana, patung-patung tersebut dibersihkan dengan air yang sudah dicampur bunga dan kayu gaharu. Tanggal 5 Februari, kita ada ritual sembayang untuk menyambut dewa-dewa ini akan turun kembali. Siang tadi kita berbagi dengan umat yang lain, beras dan angpao,” katanya.

    Sementara itu, anggota Gusdurian Mojokerto, Kukun Triyoga mengatakan, teman-teman Gusdurian setiap tahun selalu melakukan pendampingan dan membantu Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong. “Ini sebagai bentuk toleransi kami, kebhinekaan untuk membersamai semua elemen pemuka agama yang ada,” tambahnya.

    Ada empat orang Gusdurian Mojokerto secara bersama-sama membantu pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto untuk membersihkan rupang dewa. Harapannya di Shio Naga, semua umat beragama bersatu, tidak ada skat-skat, hidup rukun di Kesatuan Republik Indonesia ini menyongsong Indonesia Emas 2045.

    Sekedar diketahui, bangunan Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto yang berdiri tahun1823 ini menghadap ke arah utara dan memiliki halaman cukup luas dengan pagar tembok tinggi. Gapura megah didominasi warna merah pada bagian depan dan bagian samping, terdapat juga pos jaga di dekat gapura sisi utara.

    Pada dinding halaman baik sisi timur maupun barat terdapat lukisan panorama alam dan taman bunga. Klenteng Hok Sian Kiong secara umum terbagi menjadi empat gedung. Sisi barat digunakan sebagai aula di lantai satu dan tempat peribadatan Budha dan Kong Hu Cu di lantai atas.

    Di antara bangunan utara dan selatan, ada kolam ikan berbentuk segi delapan dengan jembatan penghubung di antara bangunan utara dan selatan. Dinding bagian selatan kolam dihiasi lukisan panorama alam yang sangat indah. Pintu melengkung setengah lingkaran merupakan akses menuju bangunan sisi barat atau aula. [tin/ted]

  • Produksi Bata Interlock Presisi, SIG Rencanakan 120 Mesin Baru

    Produksi Bata Interlock Presisi, SIG Rencanakan 120 Mesin Baru

    Padang, CNBC Indonesia – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berencana membangun 120 mesin baru untuk memproduksi bata interlock presisi.

    Direktur Utama SIG, Donny Arsal menyampaikan, bata interlock presisi yang awalnya dikembangkan oleh anak usaha SIG, yaitu PT Semen Padang juga akan dibangun bukan cuma di Sumatera, namun juga seluruh Indonesia.

    “Bukan cuma di Sumatera, tapi di seluruh wilayah Indonesia yang kita punya pabrik, dan juga di daerah-daerah yang dekat dengan pabrik kita,” ungkap Donny kepada CNBC Indonesia usai acara kunjungan Menteri PKP di fasilitas produksi bata interlock presisi di Padang, Jumat (24/1/2025).

    Selain itu, Donny menambahkan, bahwa untuk skema investasinya, SIG akan mengembangkan bentuk inti dan plasma. Dia merinci, plasmanya itu bisa developer, bisa UMKM, bisa koperasi, bisa BUMDes, dan bisa manufaktur. Adapun untuk plasma bisa tukang dan mesinnya.

    “Sementara semen Indonesia dan grupnya akan menyuplai bahan baku, juga mengontrol kualitasnya, sehingga itu sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Jadi tersebar, namun kualitas akan tetap terjaga,” rinci Donny.

    Lebih jauh, Donny juga menyebutkan bahwa titik-titik fasilitas ini juga akan disesuaikan dengan program pemerintah dengan 120 sebagai angka awal. Namun Donny tidak menampik bahwa jika kebutuhan lebih besar maka bisa membutuhkan sampai 600 mesin demi memenuhi target pemerintah.

    “Nah, angka berapa per tahunnya, kita akan menyesuaikan dengan angka yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tapi, sementara Semen Indonesia dan anak usahanya saat ini sedang menduplikasi mesin dan penyediaan fasilitas di seluruh Indonesia untuk kesiapan pembangunan tersebut,” tegas Donny.

    Sebagai informasi, bata interlock presisi yang dihadirkan oleh SIG dianggap sebagai langkah terobosan dalam pemenuhan kebutuhan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat. Hal ini dinilai sebagai salah satu langkah mengatasi kemiskinan oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah.

    “Kementerian PKP berfokus untuk membantu mengatasi kemiskinan dan gap ekonomi, salah satunya melalui pembangunan perumahan yang masif di seluruh Indonesia yaitu program 3 juta rumah setahun,” jelas Fahri dalam sambutannya..

    Fahri Hamzah menyebutkan, bahwa bersama beberapa lembaga pemerintah, Kementerian PKP tengah mengidentifikasi dan menyepakati data kemiskinan, termasuk dalam parameter kepemilikan rumah.

    Dia menyebut, bahwa saat ini terdapat sekitar 30 juta hingga 40 juta rumah keluarga dengan berbagai permasalahan. Di pedesaan, banyak orang punya rumah tapi tidak layak karena tidak teratur atau tidak rapi, kurang sanitasi, dan dihuni terlalu banyak orang dalam satu rumah. Sedangkan di kota, rumah bertumpuk tak teratur dan menjadi sumber polusi yang masif.

    “Pemerintah melalui Kementerian PKP akan mendorong system side ekonomi kita supaya pembangunan rumah tidak terlalu memikirkan pasar. Pemerintah akan menjamin dan mengkonsolidasi dukungan yang dibutuhkan termasuk pembiayaan dan ketersediaan tanah dan berbagai skema dan perizinan yang dipermudah. Pemerintah juga akan membantu untuk ketersediaan bahan bangunan, termasuk bata interlock presisi, tidak hanya untuk rumah tapak tapi juga hunian vertikal. SIG harus terus fokus pada peluang blue ocean untuk mendukung proyek Pemerintah, perkuat ekosistemnya, karena solusi ini adalah masa depan pembangunan rumah kita di Indonesia,” pungkas Fahri.

    Seperti diketahui, Bata Interlock Presisi pertama kali diperkenalkan diIbu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus lalu. SIG juga menghadirkan Rumah Contoh Bata Interlock Presisi tipe 36 dan tipe 57 di Bambu Apus, Jakarta Timur.

    Bata interlock presisi merupakan hasil penelitian terapan dengan mekanisme kerja yang saling mengunci antarbalok seperti sistem lego. Penggunaan bata interlock presisi memberikan banyak keuntungan dalam pembangunan rumah dibandingkan material konvensional, karena lebih efisien dalam penggunaan material, lebih mudah dalam penerapan yang membuat durasi pembangunan lebih cepat, serta telah dinyatakan ramah gempa.

    Selain bata interlock presisi, SIG juga mendorong aplikasi beton inovatif berbasis semen hijau, seperti beton dekoratif, dan paving block berpori sebagai solusi kawasan tergenang. Hadirnya material bahan bangunan ramah lingkungan yang bisa mempercepat konstruksi rumah tersebut, diharapkan menjadi solusi konkret untuk mendukung Pemerintah menghadirkan sarana infrastruktur dan hunian yang layak bagi masyarakat. Semangat ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk menghadirkan solusi perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan.

    Sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri bahan bangunan, SIG mendorong penggunaan bata interlock presisi yang merupakan produk turunan semen hijau SIG. Ini diyakini sebagai solusi untuk menjawab tantangan pembangunan rumah MBR, yaitu waktu pembangunan, biaya pembangunan, dan kualitas bahan bangunan. 

    (bul/bul)

  • Prabowo Mengaku Punya DNA India dan Sering Joget Bollywood

    Prabowo Mengaku Punya DNA India dan Sering Joget Bollywood

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto membuat Perdana Menteri India Narendra Modi, hingga Presiden India Droupadi Murmi tertawa, saat jamuan santap malam di Rastrapati Bahvan, New Delhi, India, Jumat (25/1/2025), malam. Ini karena Prabowo mengungkap bahwa dia memiliki DNA India.

    “Saya melakukan test genetic sequencing dan test DNA, dan mereka memberi tahu saya, bahwa saya memiliki DNA India. Dan semua orang tahu, ketika saya mendengar musik India saya mulai menari, jadi itu seharusnya bagian dari genetika saya,” kata Prabowo saat memberi sambutan.

    Hal itupun disambut gelak tawa hingga tepuk tangan PM India, Wakil Presiden India Jagdeep Dankhar, hingga para tamu jamuan yang hadir.

    Prabowo mengatakan dirinya bangga berada di Indonesia. Ia juga mengaku bukan seorang politis profesional juga bukan diplomat yang baik. Namun dirinya mengatakan apa yang ada di dalam hatinya.

    Kemudian ia memuji Pemerintahan Modi yang berhasil mengurangi angka kemiskinan.

    “Saya datang ke sini, beberapa hari tapi saya belajar banyak. Saya belajar banyak dari pemerintahan Modi, kepemimpinan dan komitmen anda mengurangi kemiskinan. Komitmen anda untuk membantu masyarakat. Untuk membantu bagian terkecil dari masyarakat anda,” katanya.

    “Itu adalah inspirasi bagi kami, saya mengatakan kenapa tidak mengikuti contoh yang baik,” sambungnya.

    (M Iqbal/hsy)

  • DPP Serikat Pelajar Muslimin Indonesia Laksanakan Musyawarah Nasional ke-7 di Jakarta – Halaman all

    DPP Serikat Pelajar Muslimin Indonesia Laksanakan Musyawarah Nasional ke-7 di Jakarta – Halaman all

    Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (Sepmi) melaksanakan Musyawarah Nasional Ke-7 di Jakarta

    Tayang: Minggu, 26 Januari 2025 21:35 WIB

    ist

    Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (Sepmi) melaksanakan Musyawarah Nasional Ke-7 di Jakarta pada Sabtu dan Minggu 25-26 Januari 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (Sepmi) melaksanakan Musyawarah Nasional Ke-7 di Jakarta pada Sabtu dan Minggu 25-26 Januari 2025.

    Bertempat di Pusat Pendidikan dan Latihan Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Munas VII Sepmi ini mengusung Tema, “Membangun Pelajar yang Berakhlaqul karimah, Berkapasitas, Berdaya Saing, dan Berdaya Guna Bagi Bangsa dan Negara Indonesia”.

    Pada upacara pembukaan Musyawarah Nasional VII Serikat Pelajar Muslimin Indonesia dihadiri oleh ratusan kader dari perwakilan setiap DPW dan DPC SEPMI Se-Indonesia dengan menyajikan penampilan dari Kreasi Seni dan Skill Kader-kader SEPMI sebagai penghibur para peserta Munas VII SEPMI.

    Pada pembukaan tersebut dihadiri oleh Kyai Saefulloh sebagai Wakil Presiden LT SII, Bridgen Nanang sebagai perwakilan dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia, dan OKP Pelajar.

    Ketua Umum DPP SEPMI menyampaikan harapannya agar Munas ini menjadi jembatan harapan menuju terwujudnya cita-cita.

    “SEPMI ini adalah Wadah para pelajar untuk mengekspresikan segala kemampuan dan membentuk karakter. Maka, saya titipkan agar hasil musyawarah ini menghasilkan keputusan yang berdampak besar untuk kemajuan SEPMI,” katanya.

    Kapolri pun menyampaikan pesannya melalui Dirsosbud Baintelkam Polri, Brigjen Nanang tentang pentingnya SEPMI dalam membantu kamtibmas.

    “Sebagai bagian dari menyiapkan Indonesia Emas 2045, tentunya SEPMI menjadi bagian penting dalam mewujudkan dan berkontribusi dalam mempersiapkannya. Saya berharap SEPMI dapat menjadi Garda terdepan mewujudkannya,” tutur beliau sebagai Dirsosbud Mabes Polri.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini