Kasus Penembakan WNI di Perairan Malaysia, Ada Upaya Diplomatik agar Diusut
Tim Redaksi
BANDA ACEH, KOMPAS.com
– Lima warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban penembakan Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
Para korban merupakan
pekerja migran Indonesia
(PMI) yang menumpang perahu di perairan tersebut.
Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, menyatakan bahwa insiden penembakan terjadi saat 26 PMI berusaha keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan boat.
Boat yang mereka tumpangi terdeteksi oleh APMM, sehingga terjadi kejar-kejaran antara kapal patroli dan boat tersebut.
Di tengah situasi tersebut, petugas maritim Malaysia melepaskan tembakan yang diduga dilakukan secara membabi buta ke arah boat WNI dengan jarak antara 20 hingga 25 meter, dalam kondisi malam yang gelap.
Menurut pernyataan Kepolisian Malaysia, penembakan terjadi karena adanya perlawanan dari WNI.
Namun, pernyataan ini dibantah oleh saksi korban yang selamat.
“Saya konfirmasi ke korban berulang dan pengakuannya tidak ada perlawanan sama sekali. Menurutnya, mereka bisa melawan dengan apa sebagai sipil dan tanpa alat,” ungkap Haji Uma dalam keterangan tertulisnya pada Senin (27/1/2025).
Haji Uma juga menjelaskan bahwa boat yang ditumpangi para WNI berhasil melarikan diri setelah penembakan dan merapat di kawasan hutan bakau daerah Banting, yang masih berada di kawasan Selangor, Malaysia.
“Setelah itu, para korban dibawa ke rumah sakit Serdang
Selangor Malaysia
oleh Tekong,” tambahnya.
Terkait insiden ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah melakukan upaya diplomatik untuk memastikan kasus ini diusut pemerintah Malaysia.
Haji Uma menyampaikan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kementerian Luar Negeri, Yudha Nugraha.
Yudha menginformasikan bahwa kasus ini akan diupayakan penyelesaiannya secara hukum melalui pendekatan diplomatik.
“Saya telah berkomunikasi dengan Pak Yudha Nugraha, kasus ini akan didorong melalui upaya diplomatik agar diusut tuntas oleh otoritas pemerintah Malaysia dan diselesaikan secara hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Dari lima korban, dua di antaranya adalah warga Aceh.
Andry Ramadhana (30) dari Gampong Keude Pante Raja, Kabupaten Pidie, mengalami luka tembak di lengan, sedangkan Muhammad Hanafiah (40) dari Gampong Alue Bugeng, Kabupaten Aceh Timur, tertembak di bagian paha.
Muhammad Hanafiah bersama tiga WNI lainnya yang mengalami luka saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia.
Sementara itu, satu WNI bernama Basri dari Rokan Hulu, Riau, yang berperan sebagai anak buah kapal (ABK), meninggal dunia akibat insiden penembakan tersebut.
Andry Ramadhana juga menjalani pengobatan terpisah di sebuah klinik di Malaysia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2013/09/05/2230247Ilustrasi-Tembak780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kasus Penembakan WNI di Perairan Malaysia, Ada Upaya Diplomatik agar Diusut Regional 27 Januari 2025
-
/data/photo/2023/03/06/6405cca3aab7c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Diduga Disekap Suami Setahun, Seorang Istri di Palembang Kurus Kering hingga Meninggal
Diduga Disekap Suami Setahun, Seorang Istri di Palembang Kurus Kering hingga Meninggal
Tim Redaksi
PALEMBANG, KOMPAS.com
– Seorang istri di Palembang, Sumatera Selatan, CPS (25), ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah diduga disekap oleh suaminya sendiri selama satu tahun terakhir.
CPS ditemukan kurus kering setelah pihak keluarga datang ke rumahnya di Jalan Abi Kusno, Kecamatan Kertapati Palembang, Selasa (21/1/2025).
Purwanto (32), saudara CPS, mengatakan bahwa diduga kuat pelaku penyekapan adiknya adalah suami korban, WS (25), berdasarkan cerita langsung dari CPS sebelum meninggal.
“Sebelum adik saya meninggal, dia bilang bahwa dia (suaminya) sudah jahat. Omongan itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi,” kata Purwanto, Senin (27/1/2025).
Purwanto menjelaskan, ia mengetahui kondisi CPS setelah menerima telepon dari keluarganya yang mengatakan bahwa korban dalam kondisi memprihatinkan.
Berdasar informasi itu, Purwanto langsung bergegas menuju rumah kontrakan korban. Sesampainya di sana, ia mendapati CPS dalam kondisi kurus kering dengan bau tak sedap, dan rambutnya menjadi gimbal serta berkutu.
Karena kondisi tersebut, Purwanto segera membawa CPS ke Rumah Sakit Hermina Jakabaring untuk mendapatkan perawatan.
“Adik saya, menurut dokter saat itu, mengalami dehidrasi parah, sehingga langsung dirawat di ruang ICU. Terakhir komunikasi dengan adik saya itu pada Februari 2024 lalu,” jelasnya.
Namun, setelah satu hari dirawat, CPS akhirnya meninggal pada Rabu (22/1/2025) dan dimakamkan keesokan harinya.
Purwanto yang tidak terima dengan kejadian tersebut, langsung melaporkan dugaan penelantaran tersebut ke polisi.
“Kami minta pelaku ditindak tegas dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujarnya.
Kapolsek Kertapati Palembang, Iptu Angga Kurniawan, membenarkan laporan tersebut. Ia menjelaskan, pelaku telah ditangkap dan kasus tersebut kini ditangani oleh Polrestabes Palembang.
“Untuk pelaku sudah kita amankan dan saat ini telah diserahkan ke Polrestabes Palembang. Kasus ini sudah ditangani Satreskrim Polrestabes Palembang,” ungkapnya singkat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Video: Jurus Menteri Maman Selamatkan UMKM Dari Ancaman Produk China
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman menyebutkan banjirnya impor ilegal produk China menjadi tantangan besar bagi kemajuan bisnis UMKM.
Saat ini pemerintah tengah mencari formula yang tepat untuk mengatasi persoalan produk impor China utamanya produk ilegal meski sejumlah langkah telah dilakukan termasuk pemblokiran aplikasi Temu.
Setidaknya ada 2 hal yang perlu dilakukan RI menyelamatkan UMKM dari serbuan produk asing dengan meningkatkan produksi dan menghasilkan harga jual yang rendah
Seperti apa upaya menyelamatkan UMKM dari serbuan produk asing? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman dalam Profit,CNBCIndonesia (Kamis, 23/01/2025)
-

Rilis Video, Zhao Lusi Kembali ke Publik Usai Berjuang Lawan Penyakit
JAKARTA – Aktris China, Zhao Lusi merilis sebuah video yang memperlihatkan perjuangannya untuk sembuh dari penyakitnya. Ia juga membagikan kabar untuk para penggemar agar mereka tahu kondisi terbaru idola mereka saat ini.
Zhao Lusi didiagnosa Gangguan Konversi Disosiatif yang mana kondisi kesehatan itu mempengaruhi kesadaran, ingatan, dan pergerakan seseorang. Bintang Hidden Love ini mengalami kelumpuhan dan kehilangan kemampuan untuk berbicara.
Melalui video terbarunya, Zhao Lusi menunjukkan perkembangannya setelah menjalani masa perawatan. Mulai dari diangkat dari tempat tidur, perjuangannya untuk berjalan, makan, hingga menggerakkan tangannya.
Usaha sang aktris untuk sembuh terlihat seiring waktu ketika ia terus berlatih untuk menjalani rutinitasnya, mulai dari makan sampai berjalan.
Videonya berakhir dengan Zhao Lusi yang tampil di hadapan publik di mana ia menyapa penggemar untuk pertama kali sejak ia didiagnosa.
“Dengan asupan cinta, bertumbuh dan berkembang dengan berani,” tulis media sosial Zhao Lusi saat membagikan videonya.
Pada 25 Januari, Zhao Lusi tampil untuk sebuah acara dan menyapa penggemar. Ia masih membutuhkan tongkat untuk berjalan namun ia terus menunjukkan peerkembangan dan menyapa penggemar.
Sebelumnya, pada Desember 2024, teman Zhao Lusi menuding manajemennya melakukan kekerasan fisik dan mental yang menyebabkan kesehatan Lusi terus menurun. Meski kondisi fisiknya menurun, tapi Lusi diminta untuk terus bekerja yang berujung pada kelumpuhan.
-
/data/photo/2025/01/27/67973c3fd53a6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menghamparkan Tikar di Tebet Eco Park: "Ritual" Wajib Penuh Makna bagi Sejumlah Pengunjung Megapolitan 27 Januari 2025
Menghamparkan Tikar di Tebet Eco Park: “Ritual” Wajib Penuh Makna bagi Sejumlah Pengunjung
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menghamparkan tikar di atas rerumputan yang ada di
Tebet Eco Park
, Jakarta Selatan, seolah menjadi kebiasaan yang sudah melekat bagi sejumlah pengunjung.
Mereka sengaja membawa tikar dari rumah untuk dijadikan sebagai alas saat berkumpul bersama orang-orang terkasih di taman.
Tikar yang digelar di tengah taman pun digunakan sesuai keinginan para pengunjung. Ada yang menjadikannya alas untuk piknik bersama keluarga, ada juga yang hanya ingin duduk menikmati suasana taman.
Bagi sebagian orang, menghamparkan tikar seakan menjadi cara yang paling mujarab untuk melepaskan penat dan mencari kedamaian di tengah hiruk-pikuk kota.
Ria Riawati (42) misalnya, yang sengaja membawa tikar dari rumah setiap kali berkunjung ke lokasi yang lapang, salah satunya
Tebet Eco Park
.
“Biasanyakan gitu ya, kalau tidak bawa tikar seperti ada yang kurang. Apalagi kalau mainnya ke tempat yang luas, kayak taman Tebet ini,” ucap Ria saat diwawancarai
Kompas.com
, Senin (27/1/2025).
Ria percaya makan bersama di atas tikar membuat hubungan keluarga semakin akrab.
“Kalau makan di atas tikar itu kita kayak semakin akrab aja, lebih dekat sama keluarga,” ujar Ria.
Hal serupa juga dikatakan Vini (36) yang merasa suasana di Tebet Eco Park sangat mendukung untuk menggelar tikar.
Dengan membawa tikar dari rumah, Vini juga tidak perlu khawatir kehabisan tempat karena bisa menggelar tikar di mana saja.
“Suasana di Tebet juga cocok buat kita ngampar tikar ya, rindang, sejuk. Jadi enak buat tidur tiduran,” kata Vini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5110528/original/000172900_1737968150-IMG_7617.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
JK Targetkan 10 Masjid untuk Gaza Rampung Saat Ramadan, DMI Buka Donasi – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Dewan Masjid Indonesia (DMI) memulai pengumpulan dana untuk pembangunan 10 masjid semi permanen untuk warga Gaza, Palestina. Donasi tersebut dibuka mulai hari ini, Senin (27/1/2025) yang juga bertepatan dengan momentum peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, 27 Rajab 1446 H.
DMI menargetkan, pembangunan 10 masjid di Gaza tersebut sudah rampung saat memasuki bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M.
“Lebih dari satu tahun setengah di Gaza, ada seribu masjid yang dihancurkan oleh pihak Israel. Karena itu, ada perencanaan sementara untuk membangun masjid-masjid semi permanen dulu,” tutur Ketua Umum DMI Jusuf Kalla alias JK di Gedung Pengurus Pusat DMI, Matraman, Jakarta Timur, Senin.
“Targetnya bulan Ramadan ini (selesai 10 masjid),” sambungnya.
Menurut JK, pembangunan 10 masjid untuk Gaza itu akan menggunakan dana DMI yang sebelumnya telah terkumpul. Sementara, target pembangunan 100 masjid nanti akan melibatkan alokasi dana dari seluruh masjid di Indonesia.
“Sementara ini, telah diputuskan sendiri untuk segera membangun 10 masjid. Tapi untuk perencanaan lanjut, Bulan Ramadan ini kita harapkan bahwa masjid, jamaah masjid, dalam rangka mengumpulkan sadaqah, infaq, dan zakat, itu menyumbangkan untuk kira-kira 5 sampai 10 persen sesuai kemampuan masjid masing-masing untuk program pembangunan masjid di Gaza,” ucap JK.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu berharap seluruh masjid di Indonesia dapat ikut mendukung upaya pembangunan masjid untuk warga Gaza, Palestina. DMI sendiri berencana membuka kerjasama dengan Baznas dan pihak terkait lainnya.
“Tadi kita sudah bicara dengan Muhammadiyah juga, Muhammadiyah barusan ini sudah siapkan juga. Nanti kita bersama-sama semua, kita atur. Memang yang kita harapkan kalau kita bisa kumpulkan minimum Rp30 miliar,” ucap JK menandaskan.
-
/data/photo/2025/01/27/67976675b4b6b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menag Lobi Arab Saudi, Minta Jemaah Haji Tak Dibatasi Berdasarkan Usia Nasional 27 Januari 2025
Menag Lobi Arab Saudi, Minta Jemaah Haji Tak Dibatasi Berdasarkan Usia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –Menteri Agama
Nasaruddin Umar mengaku telah melobi pemerintah
Arab Saudi
agar syarat untuk menjadi jemaah
haji
tidak dibatasi usia, tetapi kesehatan para calon jemaah.
Hal ini disampaikan Nasaruddin menanggapi rencana Pemerintah Arab Saudi untuk membatasi usia jemaah haji yang diizinkan berangkat ke Tanah Suci maksimal 90 tahun.
“Memang diwacanakan kemarin di sana. Tapi saya sendiri melobi beliau bahwa ‘Pak, kalau boleh, kita jangan menggunakan alat ukur umur,” kata Nasaruddin saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (27/1/2025).
Ia meminta Arab Saudi untuk menarik rencana membatasi umur dengan pendekatan
istithaah
, atau melihat kesehatan jemaah haji yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan.
Sebab, menurut Nasaruddin, ada jemaha haji yang masih sehat meski usianya sudah di atas 90 tahun.
“Karena umur di atas 90 tahun itu ada yang lebih sehat daripada orang yang di bawah umur. Jadi saya mengusulkan supaya Istithaah, kemampuan dari segi ukuran kesehatan, ya,” kata Menag.
“Kebetulan Menteri Saudi, Menteri
Haji
Saudi itu bekas Menteri Kesehatan dan jadi tahu kalau saya beralasan, alasan
istithaah
kesehatan itu yang paling tepat,” ujar dia.
Nasaruddin menyerahkan sepenuhnya keputusan membatasi usia jemaah haji kepada pemerintah Arab Saudi.
Namun, ia menyayangkan jika aturan itu berlaku karena banyak calon jemaah haji Indonesia yang harus menunggu puluhan tahun untuk bisa berangkat.
“Tapi karena negara Saudi bukan negara kita, ya terserah beliau. Tapi kami sudah mengusulkan dengan pertimbangan rasional. Bayangkan ada 48 tahun harus menunggu, berarti sudah menunggu lama,” kata Nasaruddin.
“Ada sekitar lebih dari 3.000 orang yang harus terpotong kalau misalnya kita tetapkan standar 90 tahun. Maka pada waktu itu dia ngangguk-ngangguk. Bahwa Indonesia terlalu lama menunggu daftar tunggunya sampai lebih dari 40 tahun,” ucap dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, mengonfirmasi kabar batasan usia jemaah haji tersebut.
Meski hingga kini pihaknya belum menerima surat resmi dari Kerajaan Arab Saudi.
“Jadi ini sedang kita mitigasi, meskipun belum resmi. Kami masih menunggu suratnya, pimpinan, dari Kerajaan Saudi. Ada kebijakan baru yang kami dengar kemarin terkait pembatasan usia,” ujar Hilman dalam rapat bersama Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/1/2025).
Menurut informasi sementara, Arab Saudi akan menetapkan batas usia maksimal jemaah haji, yaitu 90 tahun.
Kebijakan ini juga disertai pembatasan persentase jemaah lansia berusia 70 hingga 80 tahun ke atas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4714789/original/017453600_1705121457-fotor-ai-20240113114747.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kaspersky: Nyaris 4 Juta Serangan Siber di Indonesia Berhasil Diblokir pada Q4 2024 – Page 3
Liputan6.com, Jakarta — Indonesia masih menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber, mulai dari sektor transportasi, telekomunikasi, hingga lembaga pemerintahan. Kendati demikian, upaya pencegahan terus digencarkan.
Laporan keamanan kuartal keempat (Q4) 2024 dari Kaspersky mengungkap bahwa sebanyak 3.904.883 serangan siber berbasis web berhasil dideteksi dan diblokir di Indonesia.
Menurut keterangan resmi Kaspersky, Senin (27/1/2025), angka itu menunjukkan penurunan sebesar 15,42% dibandingkan kuartal sebelumnya (Q3 2024) yang mencatat 4.616.837 deteksi.
Meskipun terjadi penurunan, ancaman online tetap mengintai. Sebanyak 16,4% pengguna di Indonesia menghadapi ancaman online (serangan siber) selama periode tersebut, menempatkan Indonesia pada peringkat 101 secara global dalam hal bahaya penjelajahan web.
General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, menilai keamanan siber merupakan area krusial yang harus diperhatikan dalam implementasi AI. Tim TI harus memiliki tim operasi keamanan yang mampu memantau dan mengatasi ancaman siber.
“Lebih jauh lagi, perlindungan data pribadi juga harus menjadi prioritas utama. Terakhir, kebijakan dan regulasi yang jelas tentang perlindungan data perlu diterapkan untuk melindungi hak pengguna. Faktor-faktor ini saling memperkuat dalam menciptakan pertahanan keamanan yang solid,” ujar Yeo.
Statistik terbaru Kaspersky untuk Indonesia menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan keamanan sebagaimana dibuktikan oleh penurunan ancaman daring yang telah kami blokir.
“Namun, hal ini tidak berarti kita harus berpuas diri. Baik individu maupun bisnis harus memiliki visi untuk selalu selangkah lebih maju dalam membangun keamanan siber terbaiknya sembari merangkul digitalisasi,” Yeo memungkaskan.
-

Canon Bikin Sensor Kamera 410 MP, Buat Apa?
Jakarta –
Canon merilis sebuah sensor CMOS baru yang punya resolusi 410 MP, yang merupakan sensor 35mm full frame dengan resolusi terbesar di dunia.
Sensor ini bisa menghasilkan gambar dengan resolusi 24.592 x 16.704 pixel, atau 198 kali lebih tinggi dari resolusi full HD, atau 12 kali lebih tinggi dari 8K. Dengan resolusi setinggi ini, seharusnya pengguna akan bisa meng-crop bagian mana pun dari gambar tanpa penurunan kualitas yang berarti.
Canon menyebut sensor baru ini menggunakan formasi sensor back-illuminated bertumpuk, yaitu di mana segmen pixel dan elemen pengolah sinyal gambar ditumpuk secara berlapis.
Mereka pun mendesain pola sirkuit khusus untuk sensor ini, yaitu bisa membaca dengan kecepatan 3.280 MP tiap detiknya, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (27/1/2025).
Sensor dengan resolusi sangat tinggi sebelumnya memang sudah ada di sensor medium ataupun large format, namun penggunaannya di sensor 35mm ini sebelumnya belum pernah dilakukan. Dan, menurut Canon, hal ini bisa berdampak pada peralatan perekaman yang akan semakin kecil.
Sensor ini akan dibuat dalam dua versi, yaitu monokrom dan berwarna. Varian monokrom juga akan dilengkapi fitur pixel binning, yang menggabungkan empat pixel menjadi satu — yang lazim ditemui di sensor kamera ponsel untuk meningkatkan performanya di keadaan kurang cahaya.
Menurut Canon saat pixel binning ini diaktifkan, sensor itu akan merekam video 100MP dalam 24 frame per detik. Tanpa pixel binning, sensor ini hanya bisa merekam delapan gambar tiap detiknya.
Namun yang perlu diingat, sensor 410 MP ini bukan dibuat untuk perangkat kamera kelas konsumen, melainkan untuk keperluan khusus seperti pemantauan, industrial, dan medis. Sebelumnya Canon juga pernah membuat sensor kamera APS-H dengan resolusi 250MP.
Sensor 410 MP ini akan dipamerkan Canon di konferensi SPIE Photonics West yang digelar mulai 28 Januari 2025 di San Francisco, Amerika Serikat.
(asj/asj)
