Blog

  • Mayat Laki-laki Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Mojokerto

    Mayat Laki-laki Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengapung di Pintu Air Rolak 9 Sungai Brantas, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, pada Senin (26/1/2025).

    Mayat tersebut masih mengenakan sarung bermotif kotak-kotak dan sweter. Arus Sungai Brantas yang deras membuat jenazah terbawa hingga akhirnya bisa dievakuasi di pinggir Sungai Brantas, tepatnya di Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

    Petugas yang datang langsung melakukan identifikasi terhadap jenazah. Tim Inafis Satrekrim Polres Mojokerto melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebelum akhirnya mengevakuasi mayat ke kamar jenazah RSUD Prof Dr Soekandar, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

    Salah satu relawan, Niki Mas Aden, mengatakan bahwa ia mengetahui informasi ini dari sebuah postingan di media sosial sebelum langsung menuju lokasi penemuan mayat. “Saya langsung ke Rolak 9 tapi mayat sudah terbawa arus. Saya bagi tugas dengan teman-teman untuk melakukan penyisiran,” ungkapnya.

    Aden menjelaskan bahwa ia menyusuri Sungai Brantas dari sisi selatan, sementara tim lainnya melakukan penyisiran dari sisi utara. Dari hasil pencarian, mayat masih terlihat mengapung di Sungai Brantas sisi utara. Aden bahkan sudah sampai di Jembatan Turi, Kecamatan Mojosari, untuk melakukan pencarian lebih lanjut.

    “Saya sampai Jembatan Turi tapi belum sampai. Teman saya yang menyisir dari sisi utara melihat ada perahu pencari ikan jadi minta tolong untuk meminggirkan, saat perahu pencari ikan itu sampai di Jembatan Turi menyampaikan ke saya sudah dipinggirkan di Kwatu,” katanya.

    Setelah menerima informasi tersebut, Aden segera menuju ke Sungai Brantas di Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar. Tidak lama setelah mayat berhasil dipinggirkan, Tim Inafis Satrekrim Polres Mojokerto tiba di lokasi dan langsung melakukan olah TKP serta identifikasi jenazah.

    “Pakai sarung motif kotak-kotak, kalau nggak salah warnanya coklat dan sweter warna hitam. Tubuh masih utuh, rambut agak panjang dan ada gelang karet di tangan kanan. Tidak ada identitas, belum tahu orang mana. Sekarang sudah di RSUD Mojosari,” jelasnya. [tin/suf]

  • Dampingi Prabowo, Menteri P2MI Angkat Bicara Soal Penembakan TKI di Malaysia

    Dampingi Prabowo, Menteri P2MI Angkat Bicara Soal Penembakan TKI di Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding angkat bicara terkait penembakkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025) lalu.

    Karding yang saat ini turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan ke Malaysia pun menyebut bahwa sebagai otoritas yang ada dalam negeri dan bertanggungjawab terhadap pekerja migran, instansinya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan dan juga atase kepolisian untuk memperjelas kronologi kejadian. 

    Dia juga menekankan bahwa pemerintah turut mendorong upaya koordinasi dengan pihak-pihak setempat, agar bisa mendampingi penanganan jenazah maupun menjenguk korban di Rumah Sakit (RS).

    “Kami juga berkordinasi sekaligus kemungkinan apabila ada proses hukum ke depan. Kami minta dan kami akan berusaha menyiapkan misalnya tim advokasi untuk mendampingi mereka [korban],” kata Karding kepada wartawan, Senin (27/1/2025).

    Terkait di dalam negeri, kata Karding, pemerintah juga sudah meminta jajaran untuk memastikan seluruh keluarga mengetahui duduk permasalahan yang terjadi.

    Termasuk, upaya lain agar bisa memitigasi hal-hal apa saja yang kira-kira perlu dipersiapkan untuk melindungi dan menjaga pekerja migran Indonesia (PMI).

  • Pangkas Emisi dari Industri, Kementerian Perindustrian Pakai Teknologi CCU – Halaman all

    Pangkas Emisi dari Industri, Kementerian Perindustrian Pakai Teknologi CCU – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mereduksi emisi dari sektor industri, Kementerian Perindustrian memilih menggunakan teknologi Carbon Capture Utilization (CCU).

    Teknologi CCU memungkinkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh proses industri dapat ditangkap, diproses dan diubah menjadi produk berguna yang bisa dimanfaatkan oleh sektor industri lainnya.

    Dengan teknologi ini, industri dapat mengurangi emisi sambil menghasilkan produk yang bernilai ekonomi.

    Dalam rangka mengurangi emisi di industri Petrokimia, Kementerian Perindustrian melakukan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan UWin Resources Regeneration Inc. dan PT Petrokimia Gresik tentang Proyek Percontohan (Pilot Project) Penggunaan Teknologi Penangkapan dan Pemanfaatan Karbon.

    Kemenperin bekerja sama dengan UWin Resources Regeneration Inc., yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan teknologi Carbon Capture and Industrial Emission Reduction (CCIER).

    Proyek percontohan ini akan dilaksanakan di PT Petrokimia Gresik, yang termasuk dalam subsektor industri petrokimia yang menjadi prioritas dekarbonisasi.

    Kemenperin berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi industri lainnya untuk mengikuti jejak yang sama dan juga membuka kesempatan kerja sama dengan stakeholder lain untuk mencapai target NZE pada tahun 2050.

    “Proyek percontohan yang kami jalankan di PT Petrokimia Gresik ini adalah langkah awal yang sangat penting. Kami berharap teknologi CCU dapat diterapkan secara luas, tidak hanya di sektor petrokimia, tetapi juga di sektor-sektor lainnya yang menghasilkan emisi karbon tinggi,” tutur Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S. A. Cahyanto, akhir pekan lalu.

    Saat ini Kemenperin tengah menyusun kebijakan khusus yang bertujuan untuk memfasilitasi penerapan teknologi rendah karbon dan mendukung penerapan konsep ekonomi sirkular di sektor industri.

    Kebijakan ini akan memberikan panduan bagi perusahaan dalam mengurangi jejak karbon mereka, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global.

    Penerapan konsep produksi bersih, efisiensi energi, serta simbiosis industri dalam kawasan industri juga menjadi bagian dari strategi dekarbonisasi yang diterapkan Kemenperin.

    Di kawasan industri, perusahaan-perusahaan dapat saling berkolaborasi untuk memanfaatkan produk sampingan dari proses produksi masing-masing, sehingga menciptakan ekosistem industri yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

    Langkah ini bertujuan untuk membangun ekosistem industri yang berkelanjutan, dimana setiap aktivitas produksi tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

    Proyek percontohan ini diharapkan tidak hanya berhasil mengurangi emisi CO2, tetapi juga dapat mempercepat transformasi menuju industri hijau yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

  • Banjir Samarinda Capai 1 Meter, Warga Terpaksa Rayakan Libur Panjang di Tengah Genangan

    Banjir Samarinda Capai 1 Meter, Warga Terpaksa Rayakan Libur Panjang di Tengah Genangan

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir setinggi satu meter masih merendam ratusan rumah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin (27/1/2025) pagi. Ratusan warga pun terpaksa merayakan libur panjang Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek di tengah genangan banjir.

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Kalimantan Timur selama tiga hari terakhir menyebabkan ratusan rumah di Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, terendam banjir. Ketinggian air kali ini mencapai 70 sentimeter (cm) hingga lebih dari satu meter, menjadikannya banjir terparah pada awal 2025.

    Banjir tidak hanya merendam kawasan permukiman warga, tetapi juga sejumlah fasilitas umum, seperti tempat ibadah dan gedung sekolah. Beruntung, banjir terjadi saat momen libur panjang sehingga aktivitas belajar-mengajar tidak terganggu.

    Namun, genangan air menghambat aktivitas warga. Banyak warga yang terpaksa menghabiskan waktu libur dengan bermain di tengah genangan air meskipun kondisi ini sangat membatasi akses mereka ke bahan kebutuhan pokok.

    Salah seorang warga, Agus mengungkapkan banjir Samarinda setinggi hampir satu meter ini membuat warga setempat terisolasi. Akses jalan yang terendam banjir menyulitkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama libur panjang.

    “Untuk makan masih bisa masak, tetapi kalau bahan sudah habis, susah keluar rumah karena airnya cukup dalam,” ujar Agus saat ditemui di lokasi banjir di Kelurahan Budaya Pampang, Senin pagi.

    Agus menambahkan banjir kali ini diperkirakan akan berlangsung lebih dari satu pekan. “Biasanya banjir di sini cuma setinggi badan jalan dan surut dalam seminggu. Namun, kali ini bisa sampai dua minggu,” tambahnya.

    Hingga kini, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah masing-masing karena kesulitan mengungsi akibat tingginya genangan air. Mereka berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu proses evakuasi dan memberikan bantuan makanan siap saji.

    “Kami berharap pemerintah segera datang untuk membantu kami, terutama dalam evakuasi dan memberikan bantuan makanan,” tutup Agus terkait banjir Samarinda selama libur panjang.

  • Kemenkeu Gelontorkan Anggaran untuk Danai Program Ketahanan Sumber Daya Air

    Kemenkeu Gelontorkan Anggaran untuk Danai Program Ketahanan Sumber Daya Air

    JAKARTA – Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenekeu) Maluku Utara (Malut) alokasikan belanja untuk mendanai program ketahanan sumber daya air sebesar Rp172,11 miliar dalam mendukung program di sektor pertanian Malut.

    “Memang, program ketersediaan akses dan konsumsi program berkualitas sebesar Rp13,83 miliar. Program lainnya yang turut berkontribusi untuk mendukung sektor pertanian adalah Kedai Panganmu dan KUR,” kata Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Malut, Tunas Agung Jiwa Brata dilansir ANTARA, Minggu, 26 Januari.

    Tunas Agung Jiwa Brata juga menyampaikan isu lokal regional Malut mengenai fenomena gagal salur DAK Fisik tahun anggaran 2024 wilayah Malut.

    Di samping itu, hasil analisis penyebab gagal salur tersebut adalah terdapat dokumen penyaluran yang belum disampaikan ke KPPN, capaian output pada proyek tidak memenuhi syarat salur, dan dokumentasi yang disampaikan melewati batas waktu.

    Atas kendala gagal salur tersebut, dampak terhadap Pemkab adalah Pemkab Kabupaten Halmahera Tengah, Kepulauan Sula, dan Halmahera Utara hanya dapat melanjutkan proyek menggunakan sumber dana dari APBD 2025.

    Sedangkan, untuk Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemkab Halmahera Barat harus memperpanjang waktu penyelesaian proyek dan menggunakan sumber dari APBD 2025.

    Sedangkan dampak untuk masyarakat adalah membebani APBD, terhambat perputaran ekonomi, risiko meningkatnya biaya pembangunan, dan penurunan kualitas pelayanan publik.

    Sementara itu, hasil Analisis Pengaruh Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Ketahanan Pangan Terhadap Produktivitas Padi menunjukkan bahwa intervensi belanja K/L berpengaruh positif terhadap peningkatan produktivitas sektor pertanian dimana belanja K/L dilakukan secara signifikan dengan produktivitas padi.

    “Salah satu bentuk proyek strategis yang dibangun untuk meningkatkan ketahanan pangan terhadap produktivitas padi adalah pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jaringan irigasi,” ujarnya.

  • P3RSI Tolak Kenaikan Tarif Air Bersih

    P3RSI Tolak Kenaikan Tarif Air Bersih

    loading…

    Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) menolak kenaikan tarif air bersih. Mereka mengajukan protes dengan mendatangi Balai Kota Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Ist

    JAKARTA – Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) menolak kenaikan tarif air bersih . Mereka mengajukan protes dengan mendatangi Balai Kota Jakarta, Jumat (24/1/2025) lalu.

    Ketua DPP P3RSI Adjit Lauhatta mengatakan, saat ini kenaikan tarif air bersih PAM Jaya mencapai 71 persen. Dia menyesalkan Pemprov Jakarta dan PAM Jaya yang tidak peka terhadap konsidi kehidupan di rumah susun yang sebagian besar kalangan menengah dan masyarakat berpenghasilan rendah.

    Tarif baru layanan air bersih dari PAM Jaya sangat memberatkan. Sebab, dalam tabel layanan baru yang menempatkan rumah susun sebagai apartemen yang merupakan hunian sama dengan gedung bertingkat tinggi komersial, kondominium, dan pusat perbelanjaan yang tarifnya sebesar Rp21.500 per m3.

    “Apa dasar PAM Jaya menetapkan golongan apartemen/rumah susun disamakan dengan gedung bertingkat tinggi komersial, kondominium, dan pusat perbelanjaan? Padahal, fungsi dan peruntukannya berbeda. Apartemen atau rumah susun adalah hunian, sedangkan lainnya untuk komersial,” ujar Adjit.

    Atas hal tersebut, P3RSI mengusulkan kata apartemen dirincian jenis pelanggan gedung bertingkat tinggi komersial/apartemen/kondominium/pusat perbelanjaan dihilangkan.

    Selanjutnya, gedung bertingkat yang fungsi dan peruntukkannya sebagai hunian lebih tepat digolongkan sebagai rumah susun. Akibat kenaikan tarif air bersih ini yang mencapai 71 persen, beban yang ditanggung pemilik dan penghuni rumah susun makin berat dengan kenaikan tarif air bersih dari Rp12.550 menjadi Rp21.500.

    ”Sangat ironis, kalau pemerintah, dalam hal ini Pemprov Jakarta mendorong agar kalangan menengah dan MBR tinggal di rumah susun, tapi setelah tinggal kok kami malah dikenakan tarif air bersih paling tinggi. Harusnya Pemprov Jakarta dan PAM Jaya peka dengan situasi ekonomi kalangan menengah dan MBR saat ini,” kata Adjit.

    Sebelumnya, anggota Komisi B DPRD Jakarta dari Fraksi PSI Francine Widjojo meminta PAM Jaya menunda pemberlakuan tarif baru layanan air, terutama di rumah susun (hunian).

    (jon)

  • Karding Minta Kemlu Dorong Tranparansi Penegakan Hukum Penembakan WNI di Malaysia

    Karding Minta Kemlu Dorong Tranparansi Penegakan Hukum Penembakan WNI di Malaysia

    loading…

    Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dapat mendorong transparansi penegakan hukum terkait penembakan warga negara Indonesia (WNI) di Perairan Tanjung Rhu. Foto/Riana Rizkia

    MALAYSIA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dapat mendorong transparansi penegakan hukum terkait penembakan warga negara Indonesia (WNI) di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia . Salah satu korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) tersebut tewas.

    “Kita juga minta Kemenlu untuk mendorong agar penegak hukum yang ada di sini (Malaysia) dibuka transparansinya. Jadi terang benderang proses proses ini, sehingga jauh lebih baik,” kata Karding di Mandarin Oriental Hotel, Malaysia, Senin (27/1/2025).

    Di sisi lain, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kedutaan hingga atase kepolisian setempat untuk mengetahui duduk perkara hingga penembakan tersebut terjadi.

    “Sebagai otoritas pekerja migran, kami setelah mendengar informasi itu langsung melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan, juga atase kepolisian kita yang ada di sini untuk memperjelas koordinasi masalahnya,” katanya.

    “Melakukan koordinasi dengan pihak setempat agar kita bisa mendampingi penanganan jenazah maupun tengok yang di rumah sakit. Sekaligus kemungkinan ada proses hukum ke depan. Itu juga minta, kita akan berusaha menyiapkan, misalnya tim advokasi. Untuk mendampingi mereka (para korban),” sambungnya.

    Karding pun menegaskan bahwa Kementerian P2MI telah menghubungi keluarga korban yang meninggal maupun selamat akibat insiden tersebut. Diketahui, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak 5 WNI pekerja migran unprocedural pada Jumat, 24 Januari 2025 sekitar pukul 03.00 WIB di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia.

    Akibat penembakan itu, satu orang meninggal dunia, satu orang mengalami luka kritis, dan tiga lainnya terluka.

    (rca)

  • Dokter Jerman Jadi Terkenal Gara-Gara Bongkar Praktik Dukun RI

    Dokter Jerman Jadi Terkenal Gara-Gara Bongkar Praktik Dukun RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada masa lalu, saat pengetahuan kedokteran belum berkembang, masyarakat kerap pergi menemui dukun untuk berkonsultasi masalah kesehatan. Tidak seperti saat ini, praktik dukun dipandang sebagai praktik klenik karena tidak teruji secara sains, khususnya di kota-kota besar. 

    Dalam praktiknya, dukun bakal mengucapkan berbagai mantra dan memberi pasien obat-obatan herbal. Praktik seperti ini rupanya berhasil menarik perhatian dokter asal Jerman, Friedrich August Carl, yang pada 1823 ditugaskan Departemen Kesehatan Hindia Belanda untuk menjadi dokter di Semarang.

    Saat bertugas pertama kali, ternyata dia heran kalau orang, baik itu warga lokal atau orang Eropa sekalipun, lebih mempercayai dukun untuk mengatasi masalah kesehatan. Dan, menariknya mereka justru banyak yang sehat kembali usai datang ke dukun.

    Tentu saja, Carl bertanya-tanya: kenapa bisa berhasil, padahal pengobatannya tak sesuai ilmu kedokteran yang dia pelajari. Toh, di Hindia Belanda minim obat-obatan modern, tak seperti di Eropa.

    Pertanyaan seperti ini sebenarnya dipikirkan juga oleh banyak dokter Eropa lainnya. Bahkan, sudah sejak lama dokter Eropa merasa tersaingi oleh dukun. Menurut Hans Pols dalam Merawat Bangsa (2018) ketersaingan ini muncul karena persoalan akses pengobatan.

    Biasanya dokter hanya ada di perkotaan, jauh dari tempat tinggal mayoritas warga yang berada di perdesaan. Selain itu, biaya dokter pun lebih mahal. Belum lagi, warga juga masih diselimuti ketakutan ihwal rangkaian pengobatan modern yang masih sangat asing. Dengan pertimbangan tersebut, praktis mayoritas orang lebih memilih berobat ke dukun.

    Namun, Carl yang didasari oleh rasa penasaran teramat besar, berhasil mengamati praktik dukun secara seksama.

    Sebagaimana dipaparkan Hans Pols dalam “European Physicians and Botanists, Indigenous Herbal Medicine in the Dutch East Indies, and Colonial Networks of Mediation” (2008), Carl melihat dukun dalam praktiknya berupaya menebak penyakit berdasarkan gejala, lalu akan memberikan mantra dan obat herbal.

    Bagi Carl, rangkaian pengobatan tersebut bertumpu pada obat herbal. Jadi, mantra-mantra hanya penyerta dan yang menjadi kunci adalah penggunaan obat herbal yang diperoleh dari tanaman lokal.

    Akan tetapi, obat-obatan herbal tersebut hanya didasarkan pada kebiasaan dan pengalaman, bukan berdasarkan wawasan dan pengetahuan, sehingga perlu divalidasi oleh riset ilmiah.

    Atas dasar inilah, Carl juga meneliti obat herbal yang dipakai oleh dukun atau masyarakat umum dengan output riset ilmiah.

    Dokter Jerman tersebut lantas mencari informasi soal obat herbal. Dia banyak bertanya ke masyarakat biasa, pedagang, pasien-pasien, dan istrinya sendiri. Tak cuma itu, dia juga menjadikan diri sendiri dan pasien sebagai objek eksperimen hingga terbukti berhasil.

    Singkat cerita, perjalanan panjang membongkar praktik dukun dan penggunaan obat herbal tersebut membuahkan hasil positif. Dia membukukan semuanya ke dalam karya berjudul Pratische Waarnemingen Over Eenige Javaansche Geneesmiddelen (Pengamatan Praktis Beberapa Obat Jawa).

    Masih mengutip Hans Pols, karya tersebut mencatat seluruh obat-obatan herbal yang ada dan disandingkan dengan obat-obatan modern. Selain itu, dia juga mengkategorisasikan obat-obatan berdasarkan penyakit sesuai ilmu medis modern.

    Keberhasilan Carl lantas membuat banyak dokter di Hindia Belanda menjadikan obat herbal sebagai salah satu pengobatan. Mereka jadi lebih mudah mencarikan solusi pengobatan penyakit modern dengan memakai obat herbal.

    Beranjak dari sini, nama Friedrich August Carl naik daun di akhir abad ke-19. Dia pun tercatat sebagai dokter pertama yang membuat dan mempraktikkan pedoman pengobatan herbal ala Indonesia.

    (mkh/mkh)

  • Fokus pembersihan, evakuasi korban kebakaran Glodok berhenti sementara

    Fokus pembersihan, evakuasi korban kebakaran Glodok berhenti sementara

    Jakarta (ANTARA) – Pencarian dan evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1), dihentikan sementara karena petugas fokus tahap pembersihan tempat kejadian perkara (TKP).

    “Untuk sementara ini arahan dari Kapolsek (Jakarta Barat) dihentikan sampai menunggu arahan polisi,” kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohammad Yohan di Jakarta, Senin.

    Penghentian sementara itu karena pengelola gedung melakukan pembersihan lokasi tersebut. “Berhenti ini karena pengelola melakukan pembersihan area,” katanya.

    Meskipun evakuasi korban kebakaran dihentikan sementara, petugas BPBD tetap bersiaga di posko BPBD yang ada di TKP. Posko tersebut berisi 12 personel.

    Personel tersebut bersiaga sampai malam untuk bersiap jika nantinya diarahkan untuk melanjutkan pencarian korban kebakaran Glodok Plaza.

    Tiga posko yang dari awal kejadian kebakaran hingga saat ini tetap berdiri, yakni posko BPBD, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dan posko Kepolisian.

    “Petugas BPBD masih ‘standby’ di Posko BPBD di TKP 12 personel. Posko pencarian dari BPBD, Gulkarmat dan Kepolisian masih berdiri di TKP, belum ada yang dibongkar,” ujar Yohan.

    Pihak Kepolisian akan melakukan olah TKP kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, setelah dilakukan proses penyisiran bersama tim gabungan di lokasi kebakaran tersebut.

    Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya menyebutkan, hingga saat ini tumpukan material masih menghalangi tempat kejadian perkara.

    “Tumpukan-tumpukan material bangunan yang akibat terbakar, yang menghalangi untuk dilakukannya penyisiran. Sehingga proses penyisiran masih dilakukan,” kata Twedi saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/1).

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) telah berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) lalu.

    Hasil identifikasi itu berdasarkan 14 kantong “body part” (potongan tubuh) korban. Sedangkan sembilan kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi mendalam.

    Tiga jenazah yang berhasil identifikasi itu berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.

    Tiga jenazah itu, yakni sebagai berikut:

    1. Zukhi Fitria Rahdja, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    2. Aulia Belinda Kurapak, perempuan 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis

    3. Osima Yukari, perempuan 29 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    Sementara sembilan kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum berhasil diidentifikasi.

    Adapun 14 korban hilang yang dilaporkan dalam kebakaran tersebut, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21).

    Selain itu Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Video: Tekan Pemanasan Global Lewat Produksi Avtur Hijau

    Video: Tekan Pemanasan Global Lewat Produksi Avtur Hijau

    Jakarta, CNBC Indonesia – Isu pemanasan global semakin menjadi ancaman nyata bagi dunia. World Meteorological Organization (WMO) menyebutkan ada kemungkinan suhu permukaan bumi akan melonjak tinggi diluar skenario yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia.

    Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia.